Beranda blog Halaman 3

Polda Aceh Amankan 1,3 Ton Lebih Narkoba dengan 22 Tersangka

0
Konferensi pers pengungkapan peredaran narkoba jenis sabu, ganja dan kokain di Mapolda Aceh, pada Senin 6 Oktober 2025. (Foto: Nukilan/Rezi)

NUKILAN.id | Banda Aceh – Kepolisian Daerah (Polda) Aceh berhasil mengungkap jaringan peredaran narkoba dalam jumlah besar sepanjang tiga bulan terakhir. Total barang bukti yang disita hampir 1,4 ton dengan 22 tersangka diamankan.

Kapolda Aceh Irjen Marzuki Ali Basyah mengungkapkan, barang bukti yang berhasil disita terdiri dari sabu seberat 80,5 kilogram, ganja 1,3 ton, dan kokain 1 kilogram.

“Ada sabu, ganja, dan kokain. Untuk sabunya sendiri 80,5 kilo, untuk ganja 1,3 ton, dan kokain 1 kilo,” ungkap Marzuki Ali Basyah saat konferensi pers di Mapolda Aceh, Senin 6 Oktober 2025.

Pengungkapan kasus ini berasal dari tiga Tempat Kejadian Perkara (TKP), yakni Aceh Utara, Gayo Lues, dan Sabang. Sebanyak 22 tersangka berhasil diamankan dalam operasi tersebut.

Marzuki menjelaskan, seluruh barang bukti berhasil diamankan di daratan sehingga tidak memerlukan pengejaran hingga ke laut. Khusus untuk kokain, ditemukani di pantai hutan mangrove Sabang.

“Untuk kokain sendiri itu kita temukan ada di pantai mangrove yang di daerah Sabang dalam bentuk kiriman paket. Jadi yang sudah terombang-ambing di pantai sehingga nyangkut di mangrove sehingga kita amankan,” jelasnya.

Karena ditemukan tersangkut di hutan bakau tanpa ada pelaku di sekitar lokasi, pihak kepolisian hanya dapat mengamankan barang bukti tanpa tersangka untuk kasus kokain tersebut.

Marzuki menduga, paket kokain tersebut kemungkinan dilempar ke laut karena tidak bisa masuk ke daratan atau memang sengaja dilempar namun tidak berhasil diambil oleh nelayan yang menjadi bagian dari jaringan kejahatan.

“Bisa jadi mungkin karena dia tidak bisa masuk, dilempar ke laut begitu saja. Bisa jadi atau memang dilempar ke laut tapi tidak terambil oleh nelayannya, nelayan yang bersembunyi di balik kejahatannya,” ungkapnya.

Kapolda Aceh menyebutkan, ganja dan sabu yang berhasil disita diperkirakan akan diedarkan ke berbagai daerah di Indonesia, termasuk Bali. Namun, sebelum sempat keluar dari Aceh, jaringan tersebut berhasil digagalkan.

Sementara untuk kokain, yang memiliki harga sangat mahal, diduga ditujukan untuk konsumsi orang asing yang berada di Indonesia.

“Karena kokain itu kan sangat mahal harganya dan memang untuk Indonesia sendiri itu biasanya belum sejauh ini pemakan kokain. Biasanya adalah konsumsi untuk orang-orang asing yang ada di Indonesia, terutama di beberapa pulau yang banyak orang asingnya. Mereka memang konsumsinya kokain, jadi kita curigai memang larinya ke sana,” pungkasnya.

Reporter: Rezi

Wujud Kepedulian dan Keberkahan, Muzakki Tunaikan Zakat ke Baitul Mal Aceh

0
Wujud Kepedulian dan Keberkahan, Muzakki Tunaikan Zakat ke Baitul Mal Aceh. (FOTO: BMA)

NUKILAN.ID | Banda Aceh – Baitul Mal Aceh kembali menerima setoran zakat dari para muzakki melalui layanan Konter Muzakki, pada Senin, 6 Oktober 2025. Layanan ini menjadi salah satu upaya Baitul Mal Aceh untuk mempermudah masyarakat menunaikan kewajiban zakat secara langsung, transparan, dan terpercaya.

Setoran zakat yang disalurkan melalui Konter Muzakki pada hari tersebut mencerminkan tingginya semangat dan kepedulian masyarakat Aceh terhadap pengelolaan zakat yang amanah dan profesional. Dana zakat yang terkumpul nantinya akan disalurkan kepada para mustahik melalui berbagai program pemberdayaan di bidang ekonomi, pendidikan, serta sosial kemanusiaan.

Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada para muzakki yang terus menyalurkan zakatnya melalui lembaga tersebut.

“Kami berterima kasih kepada seluruh muzakki yang telah menyalurkan zakatnya melalui Konter Muzakki. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah ini dan menjadikannya keberkahan bagi muzakki serta manfaat bagi mustahik di seluruh Aceh,” ujarnya.

Melalui layanan Konter Muzakki, masyarakat dapat menunaikan zakat, infak, dan sedekah dengan lebih mudah dan cepat. Setiap transaksi juga disertai bukti resmi penerimaan dari Baitul Mal Aceh, sebagai bentuk komitmen terhadap akuntabilitas dan kepercayaan publik.

HUT TNI ke-80 di Aceh Tengah, TNI dan Rakyat Teguhkan Sinergi

0
Aksi prajurit Kodim 0106/Aceh Tengah saat peringatan HUT Ke-80 TNI di Lapangan Sanggamara, Takengon, Minggu (5/10/2025).(Foto: Pendim Ateng)

NUKILAN.ID | TAKENGON – Kodim 0106/Aceh Tengah menggelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Lapangan Sanggamara, Takengon Timur, Kecamatan Lut Tawar, Minggu (5/10/2025) pagi.

Dengan mengusung tema “TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju”, peringatan ini menggambarkan visi TNI yang profesional, responsif, berintegritas, modern, dan adaptif, serta menegaskan kekuatan TNI yang bersumber dari rakyat.

Kasdim 0106/Aceh Tengah, Mayor Czi Eko Amin Tohari, bertindak sebagai Inspektur Upacara. Dalam amanatnya, ia menegaskan bahwa peringatan HUT TNI bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan refleksi atas perjalanan panjang TNI selama delapan dekade.

“HUT TNI ke-80 ini mencerminkan jati diri TNI sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional, dan Tentara Profesional. TNI senantiasa hadir di tengah masyarakat,” ucapnya.

Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga, turut menyampaikan apresiasi terhadap sinergi yang terjalin antara TNI, masyarakat, dan pemerintah daerah. Ia menilai kolaborasi tersebut menjadi kunci dalam menjaga stabilitas dan pelayanan publik.

“Momentum HUT TNI ke-80 ini adalah kebanggaan bagi kita. Kami berharap TNI-Polri terus menjaga kolaborasi, karena pengabdian mereka sangat dibutuhkan seluruh lapisan masyarakat,” kata Bupati.

Rangkaian peringatan HUT TNI di Aceh Tengah juga diwarnai dengan berbagai kegiatan dan atraksi prajurit, sebagai wujud nyata TNI yang solid, tangguh, dan terus hadir di tengah rakyat.

Pemkab Aceh Barat Kerahkan Tim Gabungan untuk Tingkatkan Penataan Kota

0
Asisten Pemerintahan Setdakab Aceh Barat, Ifan Murdani. (Foto: Pemkab Aceh Barat)

NUKILAN.ID | Meulaboh – Pemerintah Kabupaten Aceh Barat mengerahkan tim gabungan untuk melakukan sosialisasi Surat Edaran Bupati Nomor 100.3.4.2/01/2025 tentang penataan dan keindahan kota di wilayah Meulaboh, ibu kota kabupaten setempat.

“Sosialisasi ini juga sebagai upaya meningkatkan penataan kota dan kawasan permukiman agar semakin bersih dan indah,” kata Asisten Pemerintahan Setdakab Aceh Barat, Ifan Murdani, Minggu (5/10/2025).

Ifan menjelaskan, langkah tersebut merupakan bagian dari persiapan menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Meulaboh ke-437 yang akan diperingati pada 11 Oktober 2025. Pusat kegiatan direncanakan berlangsung di kawasan Jalan Merdeka dan Lapangan Teuku Umar, bertepatan dengan pelaksanaan Pekan Kebudayaan Aceh Barat.

Menurutnya, surat edaran sebelumnya telah disampaikan kepada seluruh pemilik toko dan kedai agar melakukan pengecatan bangunan. Instruksi tersebut telah dikeluarkan sejak peringatan HUT RI lalu dan diteruskan hingga ke tingkat desa. Namun, pelaksanaannya dinilai belum maksimal.

“Hanya sebagian kecil toko yang menindaklanjuti instruksi Bupati Aceh Barat. Karena itu, tim gabungan dibentuk untuk melakukan sosialisasi secara langsung dan diperkuat dengan surat Sekda agar pelaksanaan edaran ini berjalan efektif,” ujarnya.

Tim gabungan tersebut dibagi ke dalam beberapa kelompok dan akan bergerak dari toko ke toko di sepanjang jalan protokol, mulai dari Jalan Nasional, Jalan Teuku Umar, Jalan Merdeka, Jalan Gajah Mada, hingga Jalan Imam Bonjol, Manek Roo, Iskandar Muda, dan Sisingamangaraja.

Selain pengecatan, para pemilik usaha juga diimbau menjaga kebersihan dengan menyediakan tempat sampah terpilah untuk sampah organik, anorganik, dan limbah B3. Sosialisasi ini akan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan.

“Kita harapkan upaya ini juga mendukung target Aceh Barat meraih predikat Adipura. Walaupun target kita realistis, yakni berada di posisi kedua kategori Adipura Buana,” tambah Ifan.

Pada tahap awal, sosialisasi difokuskan pada toko dan kedai di jalur protokol sebelum diperluas ke kawasan permukiman. Pemerintah juga mengajak masyarakat dan pelaku usaha memperindah halaman atau pekarangan dengan tanaman hias agar suasana kota terlihat lebih asri dan tertata.

“Kita ingin suasana kota menjelang HUT Meulaboh lebih indah, rapi, dan bersih. Ini bukan sekadar estetika, tetapi juga bagian dari citra daerah dan kesiapan kita menyambut tamu serta agenda kebudayaan,” tutup Ifan.

Kecelakaan Maut di Lhoong Aceh Besar, Scoopy Tabrak Brio: Satu Tewas, Satu Kritis

0
Ilustrasi kecelakaan. (Foto: Kompas)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Kecelakaan lalu lintas antara sepeda motor Honda Scoopy dan mobil Honda Brio terjadi di Gampong Meunasah Krueng Kala, Kecamatan Lhoong, Aceh Besar, Minggu (5/10/2025) sekitar pukul 15.00 WIB. Akibat peristiwa itu, satu orang meninggal dunia di tempat dan satu lainnya dilaporkan dalam kondisi kritis.

Salah seorang warga setempat, Armiadi, mengatakan pengendara Scoopy berjenis kelamin laki-laki meninggal dunia di lokasi kejadian setelah menabrak bagian depan mobil Brio.

“Sementara teman korban yang dibonceng berjenis kelamin perempuan kritis. Sementara penumpang dan pengemudi mopen Brio itu ada tiga orang, mereka tidak mengalami luka,” kata Armiadi dikutip dari Serambi.

Ia menambahkan, jenazah korban sempat disemayamkan di Puskesmas Lhoong, sementara korban perempuan yang kritis dirujuk ke rumah sakit di Banda Aceh.

“Saat ini jenazah masih disemayamkan di Puskesmas Lhoong dan yang kritis sudah dirujuk ke RS Banda Aceh. Berdasarkan KTP yang di dapat dalam dompetnya, korban meninggal beralamat Simeulue,” pungkasnya.

Kapolres Aceh Besar, AKBP Sujoko, melalui Plt Kasi Humas Ipda Hendra, membenarkan peristiwa tersebut. Korban meninggal diketahui bernama Muhammad Luthfi Alwi (21), warga Desa Luan Balu, Kecamatan Teluk Dalam, Kabupaten Simeulue.

Sementara rekan perempuannya, Diana Fauziah (21), warga Desa Sianjo-Anjo Meriah, Kecamatan Gunung Meriah, Aceh Singkil, selamat namun dalam kondisi kritis.

Adapun pengemudi mobil Honda Brio diketahui bernama T. Rahma Javie Al Muzaksal (19), bersama tiga penumpang, yaitu M. Arif Fatin (19), Viska Anggun Nirwana (19), dan Elsa Widia Rahmadhani Putri (19). Keempatnya tidak mengalami luka-luka.

Ipda Hendra menjelaskan, kecelakaan bermula ketika sepeda motor Honda Scoopy melaju dari arah Banda Aceh menuju Meulaboh, sedangkan mobil Honda Brio datang dari arah sebaliknya dengan kecepatan tinggi.

“Setibanya di TKP, saat melaju di tikungan, mopen Honda Brio melebar ke kanan atau keluar jalur. Ia diduga terkejut saat melihat sepmor dari arah berlawanan sehingga kehilangan kendali dan menabrak sepeda motor tersebut,” ujarnya.

Akibat benturan keras itu, kedua kendaraan mengalami kerusakan parah.

“Mopen Honda Brio Mengalami kerusakan ringsek pada bagian Depan sedangkan Sepmor Honda Scoopy Mengalami ringsek pada bagian depan,” katanya.

Yahdi Hasan Kumpulkan Seratusan Kader Partai Aceh dan Tokoh Masyarakat

0
Yahdi Hasan Kumpulkan Seratusan Kader Partai Aceh dan Tokoh Masyarakat. (Foto: Ist)

NUKILAN.ID | KUTACANE – Ketua DPW Partai Aceh yang juga Anggota DPRA Fraksi PA, Yahdi Hasan, mengumpulkan seratusan kader Partai Aceh serta tokoh masyarakat dalam kegiatan Pendidikan Politik Anggota Partai Aceh yang digelar di Kantor DPW Partai Aceh, Sabtu (4/10/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Yahdi Hasan menyampaikan target politik Partai Aceh di Aceh Tenggara pada periode mendatang.

“Saya targetkan Partai Aceh bisa meraih satu fraksi atau lima kursi DPRK Agara 2030–2035 mendatang,” ujar Yahdi Hasan, anggota DPR Aceh Dapil 8 (Gayo Lues–Aceh Tenggara).

Menurutnya, saat ini Partai Aceh mulai menjaring serta menyeleksi tokoh-tokoh masyarakat di pedesaan yang memiliki keinginan untuk bergabung dengan Partai Aceh. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya memperkuat basis partai dan menjaring aspirasi masyarakat.

Yahdi menambahkan, proses penjaringan ini juga bertujuan untuk mensinkronkan aspirasi warga dengan program Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf–Dekfad.

Untuk itu, seluruh Sago kecamatan digerakkan guna melakukan pemetaan terhadap tokoh-tokoh berpengaruh di wilayah masing-masing yang berpotensi memiliki basis massa kuat dan dapat bersinergi dengan Partai Aceh.

Ia menegaskan, para Sago Partai Aceh juga memiliki tanggung jawab sosial dalam membantu berbagai persoalan di desa, termasuk terkait pembangunan maupun penanganan bencana alam.

Seluruh laporan dari para Sago akan diteruskan kepada dirinya selaku Ketua DPW Partai Aceh dan anggota DPR Aceh, untuk kemudian disampaikan langsung kepada Ketua Umum DPP Partai Aceh, H. Muzakir Manaf.

Langkah ini, kata Yahdi, merupakan bentuk koordinasi guna mengawasi serta mengawal pelaksanaan program-program yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan infrastruktur di daerah.

KP3 ALA Kembali Dorong Pembentukan Provinsi Aceh Leuser Antara

0
KP3 ALA Kembali Dorong Pembentukan Provinsi Aceh Leuser Antara. (Foto: Ist)

NKILAN.ID | KUTACANE – Setelah 26 tahun perjuangan pembentukan Provinsi Aceh Leuser Antara (ALA) tertunda, puluhan tokoh dari enam kabupaten/kota kembali berkomitmen untuk melanjutkan upaya pemekaran wilayah tersebut. Komitmen itu ditegaskan dalam agenda konsolidasi yang digelar di Aula Asrama Haji Medan pada 4–5 Oktober 2025.

Enam daerah yang tergabung dalam perjuangan pembentukan Provinsi ALA yakni Kabupaten Aceh Tenggara, Gayo Lues, Aceh Tengah, Bener Meriah, Kota Subulussalam, dan Aceh Singkil.

Ketua Pembina Komite Percepatan Pemekaran Provinsi Aceh Leuser Antara (KP3 ALA), Amen Desky, mengatakan pertemuan sejumlah tokoh pejuang ALA tersebut juga membahas pembentukan pengurus baru serta penyusunan strategi akhir dalam melanjutkan perjuangan pembentukan provinsi baru di Aceh.

Amen Desky menegaskan, pembentukan Provinsi ALA bukan dimaksudkan untuk memecah Aceh, melainkan untuk mendorong pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama di kawasan tengah Aceh.

“Pemekaran Provinsi ALA bukan bertujuan untuk memecah Aceh, namun ALA bertujuan agar kesejahteraan di Aceh lebih merata,” ungkap Amen Desky selaku Ketua Pembina KP3 ALA.

Hal senada disampaikan Ketua KP3 ALA, Rahmat Salam, yang menyebutkan bahwa pembentukan Provinsi ALA merupakan strategi pemerataan pembangunan. Menurutnya, selama ini pemerintah pusat hanya berfokus pada satu provinsi, sehingga kehadiran ALA diharapkan mampu mempercepat perkembangan Aceh secara keseluruhan.

“Kita lihat saat ini Pemerintah Pusat hanya fokus ke satu provinsi yakni Aceh, kita berharap dengan terbentuknya Provinsi ALA Aceh secara umum akan lebih berkembang,” kata Rahmat Salam.

Rahmat menambahkan, hasil konsolidasi para tokoh ALA tersebut akan dirumuskan menjadi rekomendasi yang telah disepakati bersama. Rekomendasi itu rencananya akan disampaikan langsung kepada Gubernur Aceh dan Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Negara dalam waktu dekat.

Duta Wisata Sabang 2025, Cut Abang Ari dan Cut Adek Jihan Promosikan Pesona Sabang di RRI Banda Aceh

0
Cut Abang Ari Maulana dan Cut Adek Jihan Syakira, hadir sebagai narasumber dalam program “Cek Cerita Kamu (CCK)” di RRI Pro 2 Banda Aceh 92.6 FM, Sabtu (4/10/2025). (Foto: For Nukilan)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Dua wajah muda perwakilan Kota Sabang, Cut Abang Ari Maulana dan Cut Adek Jihan Syakira, hadir sebagai narasumber dalam program “Cek Cerita Kamu (CCK)” di RRI Pro 2 Banda Aceh 92.6 FM, Sabtu (4/10/2025).

Keduanya tampil membagikan cerita dan inspirasi seputar peran generasi muda dalam mempromosikan pariwisata Sabang, dengan tema “Wajah Muda Promosi Pariwisata Kota Paling Barat Indonesia.”

Program yang dipandu oleh penyiar Salsa itu berlangsung dari pukul 16.00 hingga 17.00 WIB, dan disiarkan secara langsung melalui siaran radio serta kanal YouTube RRI Banda Aceh.

Dalam sesi bincang santai tersebut, Cut Abang Ari — mahasiswa Double Degree Universitas Syiah Kuala (USK) jurusan Ilmu Hukum dan UIN Ar-Raniry jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam — berbagi pengalamannya sebagai Duta Wisata Sabang.
Ia menyebut ajang tersebut menjadi pengalaman berharga yang memperluas jejaring sekaligus menumbuhkan semangat untuk terus mempromosikan potensi wisata Sabang.

“Sabang terkenal dengan pesona baharinya yang menakjubkan. Tapi di sisi lain, Sabang juga punya Gunung Berapi Jaboi, destinasi yang unik dan menarik untuk dikunjungi wisatawan,” ujar Cut Abang Ari dengan penuh semangat.

Ari juga menambahkan, Sabang memiliki banyak pilihan aktivitas menarik bagi wisatawan, mulai dari snorkeling, diving, hingga wisata kuliner yang khas dan menggugah selera.

Sementara itu, Cut Adek Jihan Syakira — mahasiswi USK jurusan Ilmu Komunikasi — mengaku bahwa ajang Duta Wisata Sabang menjadi pengalaman pertamanya dan memberikan banyak pelajaran baru.

“Saya ikut Duta Wisata ini bukan hanya untuk menambah pengalaman, tapi juga agar bisa ikut mempromosikan Sabang supaya lebih dikenal. Salah satu tempat yang saya rekomendasikan adalah Benteng Anoi Itam, karena punya nilai sejarah dan pemandangan alam yang luar biasa,” kata Jihan dengan senyum.

Keduanya juga mengajak generasi muda untuk berani mengembangkan diri melalui berbagai kegiatan positif seperti ajang duta wisata.

“Keberanian dan kemampuan public speaking itu tumbuh lewat proses yang konsisten. Lebih baik melangkah dan melihat perkembangan diri daripada diam dan tidak berubah,” tambah Ari.

Cut Abang Ari dan Cut Adek Jihan turut menyampaikan apresiasi kepada RRI Banda Aceh yang telah memberikan ruang bagi Duta Wisata Sabang 2025 untuk berbagi pengalaman sekaligus memperkenalkan pesona Kota Paling Barat Indonesia.

Sebagai penutup, Ari juga membuka ruang bagi anak muda yang ingin berdiskusi atau belajar bersama.

“Bagi yang ingin sharing atau tertarik dengan dunia duta wisata, bisa menghubungi saya lewat Instagram @arymaulana315. Saya selalu terbuka untuk berbagi pengalaman dan belajar bersama,” ujarnya.

Seruan Gubernur Aceh Tak Digubris, Eskavator PT GMR Terus Menggerus Hutan Lindung Bukit Tengkereng

0
Eskavator PT GMR Terus Menggerus Hutan Lindung Bukit Tengkereng. (Foto: Beritamerdeka.net)

NUKILAN.ID | BLANGKEJEREN – Meskipun Gubernur Aceh, Muzakir Manaf alias Mualim, telah mengeluarkan perintah larangan aktivitas tambang emas ilegal, alat berat masih terlihat beroperasi di kawasan hutan lindung Bukit Tengkereng, Kecamatan Pantan Cuaca, Kabupaten Gayo Lues.

Aktivitas pertambangan emas yang dilakukan oleh PT Gayo Mineral Resources (GMR) masih terus berjalan hingga Jumat (4/10/2025), memicu keresahan di kalangan masyarakat sekitar.

Padahal, sebulan sebelumnya, Mualim secara tegas menyatakan bahwa semua ekskavator di hutan Aceh harus keluar dan seluruh tambang emas ilegal wajib dihentikan.

Namun, pantauan di lapangan menunjukkan hal sebaliknya. Jalan setapak menuju lokasi tambang tampak ramai dilalui truk pengangkut material. Lubang-lubang bekas galian dibiarkan menganga, sementara aliran sungai kecil yang dulunya jernih kini berubah keruh kecokelatan.

Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa aktivitas eskavator di lokasi tersebut masih berlangsung setiap hari, “seolah-olah tidak ada larangan gubernur.”
Sementara itu, salah seorang karyawan PT GMR asal Bandung yang dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui soal aktivitas penambangan emas tersebut.

PT GMR bukan pemain baru di industri tambang Aceh. Perusahaan ini tercatat memiliki izin eksplorasi dari Kementerian Kehutanan Republik Indonesia tertanggal 16 Mei 2025 untuk kawasan hutan lindung Pantan Cuaca. Perusahaan ini juga disebut-sebut memiliki keterkaitan dengan jaringan bisnis keluarga Bakrie.

Kondisi tersebut menimbulkan tanda tanya besar di kalangan publik: bagaimana mungkin aktivitas tambang yang jelas-jelas merusak hutan lindung tetap berjalan bebas, sementara gubernur telah mengeluarkan larangan keras?

Sebagai mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Mualim dikenal memiliki pengaruh besar di Aceh. Namun, kenyataan di lapangan yang bertolak belakang dengan pernyataannya menimbulkan dugaan bahwa larangan itu mungkin hanya sebatas retorika politik.

Seorang aktivis muda asal Gayo Lues menegaskan bahwa izin dari Kementerian Kehutanan tidak serta-merta melegalkan perusakan hutan lindung, apalagi jika kegiatan eksploitasi dilakukan di luar ketentuan teknis.

Gayo Lues selama ini dikenal sebagai paru-paru Aceh dan habitat bagi berbagai satwa langka. Hilangnya kawasan hutan berarti ancaman serius bagi keberlanjutan ekosistem. Plang informasi PT GMR di lokasi mencantumkan izin penggunaan kawasan hutan untuk eksplorasi pertambangan di Kecamatan Pantan Cuaca—wilayah yang secara hukum seharusnya steril dari aktivitas tambang.

Seorang akademisi hukum dari Universitas Syiah Kuala menilai kondisi ini sebagai anomali sekaligus preseden buruk. Menurutnya, pemerintah Aceh seharusnya tidak berhenti pada pernyataan, tetapi juga mengambil tindakan nyata untuk menghentikan perusakan hutan.

Nama Aburizal Bakrie turut disebut dalam jaringan kepemilikan PT GMR, menambah aroma oligarki dalam kasus ini. Seorang rektor asal Gayo Lues bahkan menyebut bahwa selama pemilik modal besar ikut bermain, sulit membayangkan larangan gubernur benar-benar dijalankan.

Masyarakat Gayo Lues kini menunggu langkah nyata Mualim. Seorang tokoh adat menegaskan bahwa rakyat Gayo Lues ingin melihat apakah sang gubernur benar-benar berani melawan kepentingan tambang rakus, atau hanya menjadi boneka kekuasaan pusat.

Terlepas dari hiruk-pikuk politik dan kepentingan ekonomi, yang paling menderita tetaplah alam Aceh. Bukit Tengkereng merupakan kawasan tangkapan air penting. Hilangnya hutan di kawasan ini dapat memicu banjir bandang dan longsor sewaktu-waktu.

Sejarah menunjukkan bahwa banyak bencana ekologis di Aceh berawal dari pembabatan hutan. Masyarakat Gayo Lues tentu tak ingin mengulang tragedi itu.

Kini, deru ekskavator di Bukit Tengkereng menjadi saksi bisu kontradiksi antara ucapan dan tindakan pemerintah Aceh. Rakyat menunggu, apakah Muzakir Manaf akan menjadi gubernur yang menepati janji, atau sekadar menambah daftar panjang pemimpin yang takluk di hadapan oligarki tambang.

Pemerintah Aceh Diminta Tegas Putuskan Interkoneksi Listrik Sumut

0
Koordinator Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh Barat, Edi Syahputra. (Foto: Dok Pribadi)

NUKILAN.ID | MEULABOH – Koordinator Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh Barat, Edi Syahputra, mendesak Pemerintah Aceh bersikap tegas dalam mewujudkan kemandirian energi listrik di daerah tersebut. Menurutnya, hingga kini Aceh belum sepenuhnya mandiri dalam pengelolaan energi meski memiliki sejumlah pembangkit berkapasitas besar.

“Kita harap Pemerintah Aceh mampu menjadikan Aceh mandiri dalam energi listrik. Jangan sampai kita punya banyak pembangkit, tapi pasokan listrik kita masih minim,” ujar Edi Syahputra, Sabtu (4/10/2025).

Edi juga meminta Perusahaan Listrik Negara (PLN) Aceh bersikap transparan mengenai jumlah energi listrik yang tersedia sesuai kapasitas pembangkit yang beroperasi di wilayah itu. Ia mempertanyakan penyebab blackout yang masih sering terjadi meski pembangkit sudah banyak dan aktif.

Ia mencontohkan, gangguan pada satu pembangkit kerap menyebabkan pemadaman total hampir di seluruh Aceh. “Itu menandakan ada yang tidak beres dalam distribusi energi, dan masyarakat patut tahu kondisi sebenarnya,” katanya.

Lebih lanjut, Edi menyebut alasan pemadaman akibat belum beroperasinya PLTU 1 dan 2 sudah tidak relevan. Saat ini, kata dia, sudah ada tambahan pembangkit seperti PLTU 3 dan 4, serta PLTMG.

“Kalau kita jumlahkan semua, pembangkit di Aceh mampu menghasilkan sekitar 558 Mega Watt (MW). Sementara industri kita tidak sebanyak itu, jadi seharusnya surplus,” ujarnya.

Edi menilai kebijakan interkoneksi listrik antara Aceh dan Sumatera Utara menjadi penyebab utama tidak terpenuhinya kebutuhan listrik di Aceh. Ia bahkan menduga Aceh hanya dijadikan sebagai lumbung energi bagi provinsi tetangga.

“Pemerintah harus mengevaluasi dan meminta PLN menghentikan sistem interkoneksi dengan Sumut karena ini jelas merugikan kita. Jangan sampai energi produksi kita, tapi kebutuhan listrik malah diatur daerah lain,” tegasnya.

Ia menambahkan, pemadaman listrik selama sepekan terakhir yang mencapai 36 jam telah menimbulkan kerugian ekonomi besar.

“Aceh bisa rugi ratusan miliar rupiah karena listrik padam hampir di seluruh wilayah,” ungkap Edi.