NUKILAN.id | Banda Aceh – Media sosial dibanjiri seruan ‘All Eyes on Rafah’. Pantauan Nukilan.id, Rabu (29/5/2024), kata kunci ‘All Eyes on Rafah’ merajai trending topic platform X dengan menghimpun lebih dari 966.000 tweet.
Secara harafiah, ‘All Eyes on Rafah’ berarti ‘semua mata tertuju pada Rafah’. Banyak figur publik hingga masyarakat umum menyerukan hal tersebut di tengah masifnya serangan Israel di Rafah.
Rafah, yang merupakan satu-satunya jalur bantuan bagi warga Palestina di Gaza, kini menjadi pusat perhatian global. Kota yang berada di perbatasan ini juga menjadi tempat pengungsian bagi warga Palestina. Dengan serangan yang semakin intensif, ribuan warga Palestina terjebak dan tidak memiliki tempat untuk berlindung.
Slogan ‘All Eyes on Rafah’ telah menggema di berbagai belahan dunia, termasuk di Eropa Barat, Australia, India, Indonesia, dan lainnya. Seruan ini dipopulerkan oleh aktivis dan kelompok humanis untuk meningkatkan kesadaran global tentang apa yang mereka sebut sebagai genosida di Gaza.
Tujuan dari seruan ini adalah untuk mengajak masyarakat dunia agar tidak acuh terhadap krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza. Mereka mendesak agar seluruh dunia memantau dan memperhatikan perkembangan di Rafah, yang saat ini menjadi tempat pengungsian bagi sekitar 1,4 juta warga Gaza.
Berbagai organisasi dan kelompok kemanusiaan seperti Save the Children, Oxfam, American for Justice in Palestine Action, Jewish Voice for Peace, dan Palestine Solidarity Campaign turut menggaungkan seruan ‘All Eyes on Rafah’. Kampanye ini semakin viral dan memicu gerakan solidaritas global.
Salah satu konten yang mendapatkan perhatian luas di TikTok adalah video dari penyanyi pop Amerika-Palestina, Zach Matari. Dalam videonya, Matari mengunggah slogan ‘All Eyes on Rafah’ dan berhasil meraih jutaan penonton.
Seruan ini diharapkan mampu menarik perhatian dunia internasional terhadap situasi darurat di Gaza, serta mendorong adanya aksi nyata untuk membantu warga Palestina yang terjebak di Rafah.
Reporter: Akil Rahmatillah
