Beranda blog Halaman 77

MAN 3 Aceh Besar Ajukan 15 Proposal di OMI Riset 2025

0
MAN 3 Aceh Besar Ajukan 15 Proposal di OMI Riset 2025. (Foto: Kemenag Aceh)

NUKILAN.ID | JANTHO – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Aceh Besar, Indrapuri, mengirimkan 15 proposal ilmiah pada ajang Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) Riset 2025. Jumlah ini sesuai dengan kuota yang ditetapkan sekaligus menandai langkah perdana madrasah tersebut dalam kompetisi riset tingkat nasional.

Pembina Ekstrakurikuler Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), Rizka Ayu Putri SSi, kepada Nukilan.id mengungkapkan rasa syukur atas capaian ini.

“Alhamdulillah, siswa-siswi yang tergabung dalam OMI Riset telah menyelesaikan tahap submit proposal sesuai deadline hari ini, 10 September 2025,” ujarnya.

Ia juga berharap dukungan penuh dari semua pihak. “Kami memohon doa dan dukungan dari kita semua, terutama seluruh jajaran guru dan tenaga kependidikan MAN 3 Aceh Besar agar proposal yang diajukan bisa lolos seleksi 30 besar tingkat nasional,” tambahnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala MAN 3 Aceh Besar, Ismail SPdI MAg, memberikan apresiasi tinggi kepada siswa dan guru pembimbing atas kerja keras yang telah dilakukan.

“Ini adalah tahun pertama siswa-siswi MAN 3 Aceh Besar bergabung dalam riset nasional. Kami berharap doa dan dukungan terus mengalir demi kemajuan madrasah,” kata Ismail.

Ia menambahkan, proposal-proposal yang telah disusun para siswa akan diapresiasi lebih lanjut dengan penerbitan buku. “Hasil dari bimbingan ini yang telah melahirkan proposal ilmiah, insya Allah akan kami apresiasi dengan menjadikannya buku karya murid. Kami akan coba menawarkan kepada penerbit,” ucapnya.

Perjalanan siswa MAN 3 Aceh Besar dalam OMI Riset 2025 masih panjang. Sesuai jadwal, hasil penilaian proposal akan diumumkan pada 12 September 2025. Peserta yang lolos nantinya bersiap mempresentasikan proposal pada 17–19 September 2025.

Tahap berikutnya berupa pembimbingan dan pelaksanaan riset yang berlangsung dari 20 September hingga 30 Oktober 2025. Setelah riset rampung, siswa akan kembali mempresentasikan hasilnya pada 1–3 November 2025, sebelum pengumuman hasil presentasi pada 5 November 2025.

Tahapan terakhir yakni pengumpulan hasil riset dan draf artikel ilmiah pada 6–9 November 2025. Seluruh rangkaian kegiatan ditutup dengan acara final berupa presentasi hasil riset dan EXPO pada 11–14 November 2025.

OMI Riset sendiri merupakan bagian dari Olimpiade Madrasah Indonesia 2025 yang bertujuan meningkatkan mutu pendidikan sekaligus membentuk generasi unggul berkarakter Islami.

Tiga bidang riset yang diperlombakan tahun ini meliputi Integrasi Keislaman dan Keilmuan (Ekoteologi), Sustainable Development Goals (SDGs), serta Transformasi Digital untuk Pembangunan Nasional. (XRQ)

Reporter: AKIL

Perwakilan USK Ikuti Seminar Nasional dan Kongres IV PAPPI di Bali

0
PAPPI Gelar Seminar Nasional dan Kongres IV. (Foto: For Nukilan)

NUKILAN.ID | KUTA – Perhimpunan Ahli Penyuluhan Pembangunan Indonesia (PAPPI) resmi membuka Seminar Nasional sekaligus Kongres IV di Kuta, Bali, Kamis (11/9/2025). Forum ini menjadi momentum penting memperkuat sistem penyuluhan dan pemberdayaan pembangunan di tengah tantangan perubahan iklim, transformasi digital, hingga ketimpangan sosial-ekonomi.

Ketua Umum PAPPI, Dr. Ir. Siti Amanah, MSc, dalam sambutannya menekankan bahwa penyuluhan kini tengah bertransisi menuju pendekatan berbasis kebutuhan (demand driven) dengan model yang lebih pluralistik, inklusif, dan kontekstual.

“Penyelenggaraan penyuluhan tidak hanya menyediakan teknologi inovatif, tetapi juga harus mampu mendukung inisiatif masyarakat dalam memecahkan masalah, meningkatkan produktivitas, serta kesejahteraan,” ujarnya.

Siti Amanah juga mengungkapkan jumlah penyuluh yang masih jauh dari kebutuhan ideal. Saat ini, tenaga penyuluh lintas sektor baru berkisar 246 ribu hingga 300 ribu orang.

“Di sektor pertanian saja, masih dibutuhkan lebih dari 34 ribu penyuluh untuk mencapai target ideal satu desa satu penyuluh,” tegasnya.

Seminar Nasional PAPPI menghadirkan pakar, akademisi, praktisi, hingga perwakilan kementerian dan dunia usaha. Mereka berbagi pemikiran strategis demi memperkuat sistem penyuluhan ke depan.

“Makalah dan pemikiran para narasumber bukan sekadar karya akademis, melainkan sumber inspirasi untuk praktik penyuluhan di masa depan,” kata Siti Amanah.

Ia berharap forum ini tidak hanya berhenti pada diskusi, melainkan melahirkan gagasan dan rekomendasi kebijakan yang relevan dengan kebutuhan bangsa.

Pelaksanaan kegiatan turut mendapat dukungan dari berbagai pihak, di antaranya PT Petrokimia Gresik, RASSEA, CARE, P2SDM IPB, Botani IPB, PT Antam Gn Pongkor, IFRAS, serta sejumlah donatur individu. Menurut Siti Amanah, dukungan itu mencerminkan komitmen bersama dalam menentukan arah pembangunan nasional melalui penyuluhan.

Mengakhiri sambutannya, ia mengajak seluruh peserta menjadikan forum ini sebagai ruang belajar bersama sekaligus memperkuat jejaring.

“Penyuluhan pembangunan adalah panggilan pengabdian sekaligus penggerak kemajuan bangsa,” tutupnya.

Sementara itu, sebagaimana dikonfirmasi redaksi Nukilan.id, Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh juga turut berpartisipasi dalam Kongres Nasional kali ini. Tercatat ada empat perwakilan USK yang hadir, yakni Prof. Ir. Agussabti, M.Si, Mujiburrahmad, SP, M.Si, Dr. Elvira Iskandar, SP, M.Sc, dan Akhmad Baihaqi, SP, M.M. (XRQ)

Reporter: Akil

WALHI Aceh Desak Pemerintah Tegas Atasi Tambang Emas Ilegal di Pidie

0
Ilustrasi tambang emas ilegal. (Foto: SSI)

NUKILAN.ID | Banda Aceh – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Aceh mendesak pemerintah agar bertindak tegas terhadap praktik tambang emas ilegal di Kabupaten Pidie. Aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) dinilai telah menimbulkan kerusakan lingkungan serius sekaligus mengancam keselamatan masyarakat.

Direktur WALHI Aceh, Ahmad Shalihin, mengatakan keresahan mahasiswa yang menuntut penutupan tambang ilegal di Pidie merupakan cerminan suara masyarakat yang lama diabaikan. Berdasarkan pemantauan citra satelit, luas area terdampak mencapai 800,61 hektare, dengan 90 persen berada di dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) maupun Sub-DAS.

“Kondisi ini sangat berbahaya karena berpotensi mencemari sumber air bagi masyarakat di hilir,” ujar Shalihin kepada Nukilan, Kamis (11/9/2025).

Shalihin menambahkan, mudahnya akses merkuri dan aliran BBM subsidi untuk menggerakkan alat berat menunjukkan adanya aktor kuat yang membekingi aktivitas tambang ilegal.

“Semua tahu merkuri adalah bahan berbahaya yang tidak boleh diperjualbelikan secara bebas. Kalau penambang bisa mendapatkannya dengan mudah, ini bukan sekadar masalah pasar gelap, melainkan indikasi keterlibatan orang kuat. Negara jangan tutup mata terhadap fakta ini,” tegasnya.

Menurut WALHI Aceh, penindakan aparat selama ini lebih sering menyasar pekerja lapangan, sementara aktor besar di balik jaringan bisnis tambang emas ilegal tetap bebas. Pola ini dinilai mencerminkan lemahnya penegakan hukum sekaligus kegagalan negara melindungi lingkungan hidup.

“Jika praktik tambang emas ilegal terus dibiarkan, maka pemerintah secara sadar sedang membiarkan bencana ekologi merusak Aceh. Ini bukan hanya kejahatan lingkungan, tetapi juga kejahatan kemanusiaan karena mengancam keselamatan masyarakat,” tutupnya. []

Reporter: Sammy

Pemkab Abdya Buka Pendaftaran 2.083 PPPK Paruh Waktu

0
Pengumuman tentang Penetapan Alokasi Kebutuhan PPPK Paruh Waktu di Lingkungan Pemkab Aceh Barat Daya. (foto: tangkapan layar)

NUKILAN.ID | Blangpidie – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Barat Daya (Abdya) membuka pendaftaran Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu di lingkungan Pemkab Abdya. Hal tersebut disampaikan dalam Pengumuman Nomor: 800.1.2/35/2025 tentang Penetapan Alokasi Kebutuhan PPPK Paruh Waktu di Lingkungan Pemkab Aceh Barat Daya.

Dalam pengumuman yang ditandatangani oleh Panitia Seleksi Daerah Calon Aparatur Sipil Negara Kabupaten Aceh Barat Daya, Nur Afni Muliana ini disebutkan jumlah alokasi kebutuhan pengadaan PPPK Paruh Waktu di Abdya mencapai 2.083 orang dengan rincian PPPK Paruh Waktu dari pegawai non-ASN yang terdaftar pada pangkalan data BKN sejumlah 1.566 orang yang terdiri dari guru 691 orang, tenaga Kesehatan 201 orang, dan tenaga teknis sejumlah 674 orang.

Kemudian PPPK Paruh Waktu dari pegawai non-ASN yang tidak terdaftar pada pangkalan data BKN sejumlah 517 orang yang terdiri dari guru 33 orang, tenaga Kesehatan 114 orang, dan tenaga teknis sejumlah 370 orang.

Untuk persyaratan dokumen wajib melampirkan scan dokumen asli yang diunggah melalui laman hhtps://sscasn.bkn.go.id/ di antaranya pas foto terbaru dengan latar belakang berwarna merah, ijazah asli, surat pernyataan, Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), surat keterangan sehat dari dokter, dan surat pernyataan rencana penempatan dari pejabat pimpinan tinggi pratama yang akan menerima penempatan PPPK Paruh Waktu pada unit kerja di lingkungannya sesuai dengan formasi yang ditetapkan untuk yang bersangkutan.

“Informasi lebih lanjut mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pengadaan PPPK Paruh Waktu dapat diikuti perkembangannya pada website https://sscasn.bkn.go.id dan https://bkpsdm.acehbaratdayakab.go.id,” demikian ditulis dalam pengumuman tersebut, dikutip Nukilan, Kamis (11/9/2025). []

Reporter: Sammy

Harga Emas di Banda Aceh Tembus Rp 6 Juta per Mayam

0
Perhiasan di Toko Emas Italy di sekitaran Pasar Aceh, Banda Aceh. (Foto: Nukilan/Rezi)

NUKILAN.id | Banda Aceh – Harga emas di Banda Aceh terus merangkak naik. Pada Kamis (11/9/2025), harga emas mencapai Rp6.080.000 per mayam, belum termasuk ongkos pembuatan yang saat ini sekitar Rp200 ribu. 

Kenaikan harga emas tersebut membuat masyarakat lebih banyak melepas emas ketimbang membeli.

Dalam dua pekan terakhir, harga emas tercatat naik sebesar Rp380 ribu per mayam. Daffa, penjual di Toko Emas Italy Banda Aceh, menyebut lonjakan harga ini dipicu oleh kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat yang memangkas suku bunga.

“Kebijakan itu mendorong investor asing memborong emas dalam jumlah besar, sehingga harga di pasar global ikut terdongkrak,” kata Daffa kepada Nukilan.

Daffa mengungkapkan, tingginya harga emas membuat pola transaksi masyarakat berubah. Saat ini, sekitar 90 persen warga memilih menjual emas, sedangkan hanya 10 persen yang melakukan pembelian.

“Kebanyakan menjual karena harga lagi tinggi dan butuh uang. Ada yang hasil penjualannya dipakai untuk membeli kendaraan, ada juga yang dijadikan modal usaha,” paparnya.

Tidak hanya emas murni, harga emas Antam juga turut mengalami kenaikan. Saat ini, per gram emas Antam dibanderol Rp2.220.000, naik dari posisi sebelumnya yang berada di level Rp2.150.000.

Meski dinamika politik dalam negeri, seperti demonstrasi dan pergantian menteri, sempat mencuat, Daffa menilai faktor tersebut tidak berdampak langsung pada harga emas. Namun, ia mengingatkan pergantian pejabat bisa berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah.

“Peluang harga emas untuk turun kecil, hanya sekitar 20 persen. Sebaliknya, kemungkinan naik masih mencapai 80 persen,” tambahnya.

Reporter: Rezi

Ketua BMM Abdya: 200 Hari Kerja Mualem-Dek Fadh Belum Tunjukkan Arah Jelas

0
T Auliya Rahman
Ketua Ikatan Alumni Ilmu Pemerintahan USK, T. Auliya Rahman. (Foto: Dok. Pribadi)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Lebih dari 200 hari sejak dilantik pada 12 Februari 2025 lalu, kinerja Pemerintah Aceh di bawah kepemimpinan Muzakir Manaf (Mualem) dan Fadhlullah (Dek Fadh) dinilai belum menunjukkan arah yang jelas.

Penilaian tersebut disampaikan Ketua Relawan Bentara Muda Mualem (BMM) Aceh Barat Daya, T. Auliya Rahman, yang juga Ketua Ikatan Alumni Ilmu Pemerintahan USK. Menurutnya, arah pembangunan Aceh saat ini cenderung stagnan.

“Euforia ‘kemenangan’ Pemerintahan Mualem dalam mengembalikan empat pulau yang sempat disengketakan dengan Sumut, saya rasa telah menenggelamkan tanggung jawab utama Pemerintah Aceh yang dulu menjadi visi-misi pasangan Mualem-Dek Fadh, yaitu mewujudkan Aceh yang Islami, Maju, Bermartabat dan Berkelanjutan,” ungkap Auliya kepada Nukilan.id, Rabu (10/9/2025).

Auliya menyoroti belum adanya tagline resmi yang bisa menjadi pegangan arah pembangunan. Kondisi itu, menurutnya, membuat kinerja antar-unit pemerintahan tidak terintegrasi.

“Tentu saja hal tersebut mengindikasikan bahwa kerja unit pemerintahan di Aceh tidak terintegrasi dan tidak memiliki satu arah yang pasti, seolah-olah lembaga yang ada dalam naungan pemerintah Aceh hanya disuruh kerja tanpa tahu apa yang harus dikerjakan,” katanya.

Selama lebih dari dua ratus hari, Auliya menilai kebijakan nyata yang muncul hanya sebatas surat edaran shalat berjamaah bagi ASN. Namun, kebijakan itu dinilainya belum menyentuh masalah utama Aceh seperti kemiskinan, pengangguran, dan pendidikan.

“Lucunya, pemberitaan serta sosialisasi yang berlebihan dilakukan untuk merealisasi kebijakan ini ketika kebijakan ini diluncurkan. Dan sekarang kita sudah tidak tahu lagi bagaimana realitanya,” ungkapnya.

Auliya yang saat ini sedang menempuh Program Magister Islam Pembangunan dan Kebijakan Publik di UIN Sunan Kalijaga juga menyinggung lobi investasi yang dilakukan pemerintah Aceh, namun dinilai belum disertai kesiapan regulasi dan komitmen hukum yang jelas.

“Jangan sampai para investor malah menganggap Pemerintah Aceh hanya ‘Peugah haba troh luwa nanggroe, sikat gigoe ngon taloe tima’ (tidak sesuai apa yang diucapkan dengan apa yang dikerjakan),” tegas Auliya.

Sebagai pendukung Mualem, Auliya memberikan sejumlah saran untuk memperbaiki kinerja pemerintahan. Pertama, mengintegrasikan arah pembangunan seluruh lembaga agar penggunaan APBA lebih tepat sasaran.

“Kedua, Mualem diminta komitmen dan tidak terseret konflik kepentingan. Ketiga, menciptakan kebijakan ramah investor yang tetap berpihak kepada masyarakat lokal,” ujarnya.

Selain itu, ia mendorong agar Pemerintah Aceh berinvestasi pada peningkatan kualitas SDM melalui program beasiswa yang diawasi ketat agar tidak disalahgunakan.

“Saya khawatir bahwa kondisi Mualem saat ini sama seperti ‘Bestie’-nya, yaitu presiden Prabowo yang dikerubungi oleh para pembisik dan diisolasi dari realita luar,” ucapnya.

Auliya menutup pernyataannya dengan mengingatkan bahwa reputasi Mualem dipertaruhkan jika periode kepemimpinannya berakhir tanpa capaian berarti.

“Semoga saja Mualem dan orang-orang terdekat dapat segera bergerak dan berbenah karena kondisi lambannya gerak Mualem ini mempertaruhkan reputasi Mualem itu sendiri,” pungkasnya. (xrq)

Reporter: AKil

DSI Aceh Buka Pendaftaran Lomba Ceramah Maulid, Ayo Ikutan!

0
DSI ACEH
Poster Lomba Ceramah Maulid DSI Aceh. (Foto: DSI Aceh)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Menyambut bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW, Dinas Syariat Islam Aceh menggelar lomba ceramah Maulid yang terbuka untuk masyarakat umum. Lomba ini dikhususkan bagi peserta laki-laki berusia 17 hingga 30 tahun dari seluruh kabupaten/kota di Aceh.

Batas akhir pendaftaran peserta ditetapkan pada Rabu, 17 September 2025. Sementara pelaksanaan lomba akan digelar pada Sabtu, 20 September 2025 di halaman teras Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.

Tim redaksi Nukilan.id pada Kamis (11/9/2025) menghubungi pihak panitia untuk mengonfirmasi informasi terkait lomba tersebut. Dari hasil konfirmasi, diperoleh penjelasan bahwa pendaftaran dilakukan secara daring.

“Untuk pendaftarannya secara online. Untuk lomba ini memang link pendaftaran tidak tertera di poster, sebab kuotanya terbatas. Jadi kalau ingin mendaftar silakan melalui CP (Narahubung),” kata pihak panitia.

Adapun narahubung yang bisa dihubungi adalah 0857-6033-3302. Pendaftaran lomba ini tidak dipungut biaya alias gratis. Panitia menyiapkan total hadiah jutaan rupiah bagi para pemenang. (XRQ)

Reporter: AKil

SMP Negeri 1 Banda Aceh Raih Juara Umum NOSeC 2025

0
SMP Negeri 1 Banda Aceh kembali mengharumkan nama daerah dengan meraih predikat Juara Umum pada ajang National Outstanding Student e-Competition (NOSEC) tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Braindicator. (Foto: Humas BNA)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – SMP Negeri 1 Banda Aceh kembali mengharumkan nama daerah dengan meraih predikat Juara Umum pada ajang National Outstanding Student e-Competition (NOSeC) tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Braindicator. Kompetisi bergengsi ini berlangsung secara daring melalui sistem CBT Pusatprestasi pada Minggu (31/8/2025).

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh, Sulaiman Bakri, didampingi Kabid SMP Evi Susanti, menjelaskan NOSeC diikuti oleh siswa dari berbagai sekolah di seluruh Indonesia.

“Gelaran Nosec ini memperlombakan sejumlah cakupan bidang lomba diantaranya Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Geografi, Pendidikan Agama Islam, Sejarah, Biologi Terpadu, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Kedokteran Dasar, Pendidikan Pancasila, dan Informatika,” kata Sulaiman Bakri.

Dari SMP Negeri 1 Banda Aceh sendiri, sebanyak 138 siswa ikut serta dalam kompetisi tersebut. Kepala sekolah Rima Afrian menyebut, para siswa berhasil menorehkan prestasi yang membanggakan dengan raihan total 205 medali.

“Adapun raihan medali yang diperoleh adalah 75 medali emas, 68 medali perak, 62 medali perunggu serta dua siswa dinobatkan sebagai Absolute Winner yaitu Keisha Qanita (Bidang IPS) dan Ade Annisa Khaira Shaumi (Bidang B.Indonesia). Dengan demikian, total medali yang berhasil dibawa pulang mencapai 205 medali, karena sejumlah siswa mengikuti lebih dari satu cabang lomba,” jelas Rima Afrian.

Atas capaian tersebut, Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, menyampaikan apresiasi tinggi.

“Alhamdulillah, prestasi ini merupakan hasil kerja keras para siswa yang didukung penuh oleh para guru serta orang tua. Keberhasilan ini membuktikan bahwa SMP-SMP di Kota Banda Aceh mampu bersaing dan berprestasi di tingkat nasional. Semoga capaian ini menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan prestasi di masa mendatang,” ujarnya.

Editor: Akil

Sekda Aceh Resmikan Peletakan Batu Pertama Stadion Salem, Venue Utama PORA XV di Aceh Jaya

0
Sekda Aceh Resmikan Peletakan Batu Pertama Stadion Salem. (Foto: Humas Aceh)

NUKILAN.ID | CALANG – Gubernur Aceh H. Muzakir Manaf yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M. Nasir, S.IP., MPA, meresmikan peletakan batu pertama pembangunan Stadion Aceh Jaya Salem di Kota Calang, Kabupaten Aceh Jaya, Rabu (10/9/2025).

Stadion yang diproyeksikan menjadi venue utama Pekan Olahraga Aceh (PORA) XV tahun 2026 ini dibangun dengan anggaran mencapai Rp74 miliar. Dari jumlah itu, Pemerintah Aceh telah mengalokasikan Rp44 miliar pada 2025 melalui anggaran hibah.

“Stadion ini bukan hanya untuk PORA, tapi juga investasi jangka panjang. Setelah PORA, stadion ini harus tetap bermanfaat bagi pembinaan atlet serta menjadi fasilitas publik untuk masyarakat Aceh Jaya,” ujar M. Nasir dalam sambutannya.

Dalam kesempatan tersebut, Nasir mengingatkan pentingnya peran Aceh Jaya sebagai tuan rumah PORA XV. Ia menyebut ada empat target sukses yang harus diwujudkan.

Pertama, sukses pembangunan sarana dan prasarana. “Harus direncanakan dengan baik, sehingga seluruh venue selesai tepat waktu saat PORA dilaksanakan. Setelah itu, bangunan juga harus dapat difungsikan dengan baik untuk pembinaan prestasi maupun kebutuhan masyarakat,” katanya.

Kedua, sukses penyelenggaraan. “Yang terpenting, fasilitas selesai, tempat pertandingan siap, dan penyelenggaraan berlangsung sesuai standar. Jika venue tidak selesai, maka pertandingan juga akan gagal, dan itu berarti tidak sukses,” tegasnya.

Menurutnya, penyelenggaraan hanya akan dianggap berhasil apabila seluruh pertandingan berjalan lancar tanpa ada pembatalan cabang atau nomor pertandingan.

“Tidak boleh ada kekisruhan, itu harus dijaga,” lanjutnya.

Ketiga, sukses prestasi. Nasir mencontohkan keberhasilan Aceh pada PON Aceh–Sumut 2024 yang mampu menembus peringkat 6 nasional, naik dari posisi 12 pada PON Papua 2021.

“Itu tidak diraih dalam waktu singkat, tetapi melalui persiapan bertahun-tahun. Alhamdulillah, kita meraih peringkat terbaik sepanjang sejarah keikutsertaan Aceh di PON. Saya berharap KONI Aceh Jaya bersama pemerintah daerah mempersiapkan atlet dengan matang, sehingga setelah PORA banyak atlet Aceh Jaya bisa tampil di PON maupun kejuaraan internasional. Itu indikator sukses prestasi,” jelasnya.

Keempat, sukses administrasi. “Ini yang paling vital. Kita sudah sukses pembangunan, penyelenggaraan, dan prestasi. Tetapi jika bermasalah dengan hukum, maka semua keberhasilan akan sia-sia. Alhamdulillah, dari PORA ke PORA kita tidak pernah bermasalah, dan itu harus terus dijaga,” ujar Nasir.

Acara peletakan batu pertama tersebut turut dihadiri Bupati Aceh Jaya Safwandi S.Sos, Wakil Bupati Muslem D SE, Ketua MPU Aceh Jaya Tgk. Hammadi, Ketua KONI Aceh Jaya Muslim HS, serta sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA).

Editor: Akil

Dinsos Banda Aceh Bina Sembilan Gepeng di Rumah Singgah Lamjabat

0
Dinsos Banda Aceh Bina Sembilan Gepeng di Rumah Singgah Lamjabat. (Foto: For Humas BNA)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Banda Aceh melakukan pembinaan terhadap sembilan gelandangan dan pengemis (gepeng) yang terjaring razia di sejumlah titik dalam wilayah kota.

Kesembilan gepeng tersebut sebelumnya diamankan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Banda Aceh, lalu diserahkan kepada Dinsos untuk menjalani proses pembinaan di Rumah Singgah Lamjabat, Minggu (7/9/2025).

Kepala Dinas Sosial Kota Banda Aceh, Sukmawati, menjelaskan bahwa pihaknya lebih dahulu melakukan asesmen sosial untuk mengetahui kondisi serta kebutuhan setiap individu.

“Mereka ditempatkan di Rumah Singgah Dinas Sosial untuk diberikan pendampingan awal serta asesmen sosial guna mengetahui kondisi dan kebutuhan masing-masing,” ujar Sukmawati.

Setelah melalui proses pendampingan, para gepeng tersebut dipulangkan ke daerah asal mereka yang berada di luar Kota Banda Aceh.

“Usai proses pembinaan, sembilan orang Gepeng tersebut kemudian dijemput oleh keluarganya dan dipulangkan ke daerah asal di luar Kota Banda Aceh,” kata Sukmawati.

Menurutnya, langkah ini merupakan bentuk sinergi antara Satpol PP dan Dinsos dalam menjaga ketertiban kota sekaligus memberikan solusi kemanusiaan.

Sukmawati menegaskan, “Langkah ini menjadi bentuk sinergi antara Satpol PP dan Dinas Sosial dalam menjaga ketertiban sekaligus memberikan solusi kemanusiaan bagi para Gepeng agar dapat kembali ke lingkungan keluarga.”