Beranda blog Halaman 1951

Dailami Jabat Sekretaris DPC PKB Bener Meriah 

0

Nukilan.id – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Bener Meriah mengelar sidang komisi Musyawarah Daerah (Musda) ke IV, yang dipimpin Wakil Ketua Dewan Tanfidz DPW PKB Aceh, Salihin, Sabtu (14/8/2021).

Dalam sidang tersebut dikukuhkan, Tgk Husnul Ilmi, S. Sy sebagai ketua umum DPC PKB Bener Meriah, Sekretaris Dailami (Plt Bupati Bener Meriah), Bendahara Tgk Ahmad Yani.

Para pengurus personalia DPC PKB Bener Meriah periode 2021-2026 tersebut dikukuhkan oleh mantan Polri berpangkat Bintara yang pernah bertugas di Polres Bener Meriah, Salihin yang saat ini menjabat anggota Dewa Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA).

Pengkuhan itu berjalan khidmad yang dilaksanakan di Homsty Rembele, dengan mematuhi protokol kesehatan.

Kepada wartawan, Salihin menyampaikan, dirinya mendapat mandat dari Dewan Pengurus Pusat PKB untuk memimpin jalannya persidangan Musada Bener Meriah ke IV, sekaligus mengukuhkan pengurus DPC PKB Bener Meriah masa bakti 2021-2026 yang terpilih.

Melihat susunan personalia pengurus DPC PKB Bener Meriah terpilih, ia berkeyakinan DPC PKB Bener Meriah akan lebih solid kedepan. Bahkan target PKB menjadi Ketua DPRK Bener Meriah pada Pileg mendatang bukanlah menjadi hal yang muluk-muluk.

“Keberadaan Partai PKB di Bener Meriah sebagai penyeimbang, justru itu jika dalam Pileg yang lalu kita dapat meraih lima kursi sehingga menempatkan Politisi PKB sebagai Wakil I DPRK Bener Meriah kedepan PKB harus menjadi Ketua,” tegas Salihin

Keyakinan itu bukan tanpa alasan, sambung Salihin, jika dalam pesta demokrasi sebelum-sebelumnya Parati PKB di Bener Meriah tidak kebagian kursi, namun pada Pileg 2017 lalu PKB sukses mengatar kader terbagiknya menuju parlemen baik di tingkat DPRK maupun DPRA.

Pun demikian, pihaknya tidak serta merta bersikap “sombong” dengan kesuksesan yang telah diraih PKB di daerah tersebut yang paling terpenting adalah bagimana berbuat untuk rakyat sehingga elektabilitas PKB didaerah itu tetap terjaga bahkan meningkat.

“Intinya adalah bagaiman merebut hati rakyat, tentunya kita harus tetap memperjuangkan aspirasi masyarakat untuk meningkatkan pembagunan daerah ini,” papar Salihin

Selain itu, PKB Bener Meriah akan melebarkan sayapnya hingga ketingkat kampung dengan merekrut pengurus tingkat kampung atau ranting.

Saat disingung terkait balion Bupati yang akan datang, Salihin mengakui pihaknya akan mempersiapakan kader terbaiknya untuk maju dalam kontestan Pilkada 2024.

“PKB akan mengusung balon Bupati, yang jelas balon yang kita usung adalah kader kita sendiri bukan dari luar Partai,“ tegasnya.

Sementara itu, Ketua DPC PKB Bener Meriah terpilih, Tgk Husnul Ilmi mengatakan, hari ini Ketua umum Dewan Pimpinan Pusat PKB Muhaimin Iskandar membuka Muscab PKB se-Provinsi Aceh secara virtual.

Tgk Husnul menerangkan, pihaknya telah mengelar pra muscab untuk memilih pengurus DPC PKB Bener Meriah beberapa bulan yang lalu, dimana seluruh ketua DPAC se-Kabupaten Bener Meriah mendukung dirinya sebagai Ketum DPC PKB Bener Meriah.

“Hasil Musda hari ini, saya dikukuhkan sebagai Ketua umum DPC PKB, untuk Seketaris dipercayakan kepada Dailami, dan Bendahara Tgk Ahmad Yani yang dikukuhkan oleh adinda Salihin yang mendapat mandate dari DPP PKB,“ kata Wakil I DPRK Bener Meriah itu.

Ia mengatakan, sebagaimana PKB mengusung perinsip musyawarah mupakat dalam memilih susunan personalia pengurus DPC PKB dirinya terpilih secara aklamasi.

“Insyaallah, bersama seluruh pengurus DPC PKB Bener Meriah masa bakti 2021-2026 kita akan komitmen untuk meningkatkan elektabilitas PKB di daerah ini,” ungkapnya.

Tgk Husnul menuturkan, sebagai Ketua terpilih dirinya selalu terbuka dan tidak alergi dengan kritikan yang sipatnya membangun, dan kita selalu welcome untuk semua orang yang mau bergabung dengan PKB.

Seganap pengurus DPC PKB Bener Meriah mendoakan Ketua Dewan Syuro, Abuya Tgk H Sarkawi Abd Shamad segara pulih.

“Saat ini DPC PKB Bener Meriah sedang dilanda musibah yakni Ketua dewan syuro kita sedang sakit, kita mendoakan beliau cepat sembuh,” pungkas Tgk Husnul.[]

15 Agustus, BRA Peringati Hari Damai Aceh di Lhong Raya

0

Nukilan.id – Badan Reintegrasi Aceh (BRA) memperingati Hari Damai Aceh (HDA) ke-16 di Gedung Serbaguna Stadion Lhong Raya, Banda Aceh, pada Minggu (15/8/2021).

Hal itu disampaikan Ketua BRA, Fakhrurrazi, SE, M.Si, dalam konferensi pers di Ruang Rapat BRA, Jum’at (14/8/2021).

“Hari Damai Aceh yang jatuh pada tanggal 15 Agustus, selalu kita peringati setiap tahunnya. Tahun ini peringatan HDA kita lakukan sedikit berbeda, dikarenakan masih terbatas dengan kondisi pandemi Covid-19,” kata Fakhrurrazi.

Ia juga mengatakan bahwa, Hari Damai Aceh tahun 2021 ini, mengusung tema “16 Tahun Damai Aceh, Menjadi Bingkai Perdamaian Dunia”.

“Karena, perdamaian Aceh sudah menjadi rujukan dan pembelajaran bagi beberapa Negara yang sedang berkonflik guna belajar kepada Aceh khususnya untuk kawasan Asia tenggara,” terangnya.

Selain itu, kata dia, acara tersebut merupakan respon atas urgensi momentum penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan Pemerintah Republik Indonesia di Helsinki pada 15 Agustus 2005.

Dasar pelaksanaan karena MoU Helsinki, Undang Undang Pemerintah Aceh, Intruksi Presiden nomor 15 tahun 2005, Qanun Aceh tentang BRA dan Peraturan Gubernur Aceh tentang Hari Damai Aceh.

“Sebagai modalitas dalam menata Aceh pasca konflik, Pemerintah Aceh telah menerbitkan Peraturan Gubernur No. 21 Tahun 2014. Berdasarkan peraturan Gubernur Aceh Tersebut, Pemerintah Aceh menetapkan Tanggal 15 Agustus sebagai Hari Damai Aceh,” jelasnya.

Adapun tamu undangan yang berhadir kurang lebih 200 orang, dari berbagai unsur Tokoh Perdamaian Aceh, Pemerintah Aceh, TNI, Polri, KPA, Ulama, Akademesi, Tokoh pemuda, OKP dan Ormas.

“Karena mengingat Banda Aceh masuk PPKM Level 4. Maka, kita tetap menghimbau kepada tamu undangan untuk mematuhi protokol kesehatan, dan panitia kita juga sudah berkoodinasi dengan berbagai pihak untuk pelaksanaan kegiatan Hari Damai Aceh dalam masa pandemi Covid-19,” jelasnya.

Kemudian, kata dia, Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud Al Haitar dan Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman juga akan hadir melalui zoom meeting karena berhalangan untuk hadir langsung ke tempat acara.

“Sedangkan, seluruh juru runding maupun yang terlibat dalam proses perdamaian Aceh, sudah kita berikan surat undangan semuanya, untuk dapat berhadir di acara besok pagi, dengan keinginan terbaik untuk Aceh kedepan,” ujarnya.

Selain itu, Fakhrurrazi mengimbau kepada seluruh masyarakat, tidak datang ke Banda Aceh dalam menghadiri acara Hari Damai Aceh, karena, kata dia, saat ini Kota Banda Aceh masuk dalam PPKM Level 4.

“Kita sangat berharap pelaksanaan hari damai Aceh ke-16 dapat berjalan secara khidmat dan lancar. Kepada masyarakat luas yang ingin menyaksikan prosesi pelaksanaan Hari Damai Aceh, dapat menyaksikan langsung melalui live streaming Youtube,” pintanya.

Sementara itu, Fakhrurrazi juga menyampaikan bahwa, anggaran yang digunakan untuk memperingati Hari Damai Aceh sudah tersedia di dalam Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) di Dokumen Pelaksana Anggaran (DPA) Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) BRA.

“Pelaksanaan program Hari Damai ini di antaranya, ada program bantuan anak yatim yang telah disematkan pada Sekretariat BRA dan besok juga akan diberikan kepada 200 anak yatim secara simbolis,” sebutnya.

Reporter: Irfan

BKN Sebut Hasil TWK Pegawai KPK Termasuk Dokumen Rahasia

0
Wakil Kepala BKN, Supranawa Yusuf. (Foto: Antara)

Nukilan.id – Wakil Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Supranawa Yusuf menegaskan bahwa hasil Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) sebagai seleksi alih status pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi aparatur sipil negara (ASN) adalah dokumen rahasia.

“KPK memang minta ke BKN, tapi karena kami melibatkan instansi-instansi lain untuk menyerahkan atau tidak, maka kami konfirmasi dulu ke instansi terkait dan keputusan panglima (TNI), semua dokumen asesmen tadi itu merupakan dokumen berklasifikasi rahasia,” kata Wakil Kepala BKN Supranawa Yusuf dalam konferensi pers virtual, di Jakarta, Jumat (13/8/2021).

Pada 31 Mei 2021, perwakilan 75 pegawai KPK yang dinyatakan tidak memenuhi syarat dalam TWK meminta akses terhadap 8 kelengkapan TWK kepada Pejabat Pengelola Informasi dan Data (PPID) KPK.

Informasi yang diajukan oleh para pegawai KPK antara lain adalah dasar hukum penentuan unsur-unsur pengukuran asesmen TWK, dasar hukum penentuan kriteria, kertas kerja asesor, berita acara penentuan lulus atau tidak lulus serta hasil asesmen TWK masing-masing pegawai.

Namun hingga 6 Agustus 2021, hasil TWK tersebut tidak kunjung diberikan oleh PPID KPK yakni Sekretaris Jenderal KPK. Akhirnya perwakilan 75 pegawai KPK tersebut pun melaporkan sengketa informasi tersebut ke Komisi Informasi Pusat pada 9 Agustus 2021.

Dalam konferensi pers tersebut, Supranawa juga mengatakan bahwa tidak ada penyisipan ayat mengenai TWK sebagai proses alih status pegawai KPK menjadi ASN.

“Dalam UU ASN nyata-nyata disebutkan untuk menjadi ASN harus ada seleksi meliputi kompetensi dasar dan bidang. Kompetensi dasar ada yang disebut wawasan kebangsaan di samping karakteristik pribadi dan umum, jadi ada TWK dalam proses seleksi,” ujar Supranawa.

Menurut Supranawa, sebagai ASN atau PNS, setiap pengangkatan, naik jabatan atau mutasi, harus mengucapkan sumpah atau janji terkait kesetiaan.

“Dalam diskusi berkembang apakah cukup pernyataan. Ini kan bukan bicara pengetahuan, nilai manusia seperti apa pada akhirnya disepakati ada pasal TWK tersebut dan kami tidak ‘concern’ pada siapa yang usulkan tapi ‘concern’ pada substansinya,” kata Supranawa.

Sebelumnya, Dewan Pengawas (Dewas) KPK mengungkapkan bahwa pihak yang pertama kali mengusulkan TWK ialah BKN. Hal itu disampaikan dalam rapat pada 9 Oktober 2020 serta dalam rapat harmonisasi Kemen PANRB dan BKN.

Menurut Dewas, ketika itu BKN meminta tetap ada asesmen wawasan kebangsaan untuk mengukur syarat pengalihan pegawai KPK menjadi ASN terkait kesetiaan pada Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan pemerintahan yang sah. BKN disebut tidak setuju pemenuhan syarat tersebut hanya dengan penandatanganan surat pernyataan saja. [Antara]

Ini Perbandingan 10 Orang Terkaya antara Indonesia Vs Singapura, Tajir Mana?

0
10 Orang Terkaya RI Vs 10 Orang Terkaya Singapura, Tajir Mana? (Foto: detik)

Nukilan.id – Setiap negara punya daftar orang terkaya masing-masing. Jika membandingkan antara orang terkaya di Indonesia dan negara tetangga seperti Singapura, kira-kira lebih tajir mana? detikcom akan membuat perbandingannya menggunakan angka kekayaan yang tercatat di Forbes.

Untuk mengkonversi harta orang terkaya, baik di Indonesia maupun Singapura, detikcom menggunakan acuan kurs Rp 14.383 per US$.

Dikutip dari Forbes, bos Shenzhen Mindray Bio-Medical Electronics, Li Xiting menduduki posisi teratas dalam daftar orang terkaya di Singapura untuk pertama kalinya. Dia tercatat memiliki kekayaan bersih US$ 23 miliar (Rp 330 triliun).

Sementara orang terkaya di Indonesia diduduki oleh Robert Budi Hartono dengan harta US$ 18,2 miliar atau sekitar Rp 261 triliun.

Dari situ terlihat bahwa antara orang terkaya nomor 1 di kedua negara dimenangkan oleh Singapura dengan selisih Rp 69 triliun.

Bahkan, harta orang terkaya ke-10 di Singapura masih lebih besar dari harta orang terkaya ke-3 di Indonesia, masing-masing Rp 93 triliun dan Rp 89 triliun.

Berikut ini daftar 10 orang terkaya di Indonesia:

  1. Robert Budi Hartono – US$ 18,2 miliar atau Rp 261 triliun
  2. Michael Hartono – US$ 17,5 miliar atau Rp 251 triliun
  3. Sri Prakash Lohia – US$ 6,2 miliar atau Rp 89 triliun
  4. Prajogo Pangestu – US$ 5,5 miliar atau Rp 79 triliun
  5. Jerry NG – US$ 4,7 miliar atau Rp 67 triliun
  6. Chairul Tanjung – US$ 4 miliar atau Rp 57 triliun
  7. Eddy Kusnadi Sariaatmadja – US$ 3,6 miliar atau Rp 51 triliun
  8. Tahir – US$ 3,4 miliar atau Rp 48 triliun
  9. Djoko Susanto – US$ 2,4 miliar atau Rp 34 triliun
  10. Mochtar Riady – US$ 2 miliar atau Rp 28 triliun

Berikut ini daftar 10 orang terkaya di Singapura:

  1. Li Xiting : US$ 23 miliar (Rp 330 triliun)
  2. Eduardo Saverin : US$ 20,5 miliar (Rp 294 triliun)
  3. Goh Cheng Liang : US$ 18,6 miliar (Rp 267 triliun)
  4. Zhang Yong & Shu Ping : US$ 16 miliar (Rp 230 triliun)
  5. Forrest Li : US$ 15,9 miliar (Rp 228 triliun)
  6. Robert & Philip Ng : US$ 14,2 miliar (Rp 204 triliun)
  7. Gang Ye : US$ 10,3 miliar (Rp 148 triliun)
  8. Kwek Leng Beng : US$ 8,5 miliar (Rp 122 triliun)
  9. Wee Cho Yaw : US$ 6,8 miliar (Rp 97 triliun)
  10. Khoo Family : US$ 6,5 miliar (Rp 93 triliun)

[sumber:detikcom]

Prof Farid Wafat, Nova: Kita Kehilangan Sosok Pemikir dan Teladan

0
Gubernur Aceh, Ir.H.Nova Iriansyah, MT saat bersama Alm.Prof. Dr. Farid Wajdi Ibrahim, MA. (Foto: Dok. Ist)

Nukilan.id – Innalillahi wainna ilaihi rajiuun. Aceh kembali kehilangan figur agamis yang dikenal tegas, lugas dalam menyampaikan pendapatnya, Prof. Dr. H. Farid Wajdi Ibrahim, MA. Sosok yang kini menjadi Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) itu meninggal dunia pada Sabtu (14/08/2021) sekira pukul 14.30 WIB dalam perawatan medis di Rumah Sakit Meuraxa, Banda Aceh.

Mantan rektor IAIN Arraniry dua periode yang kini telah menjadi UIN Arraniry itu, dilarikan ke RS Meuraxa pada Jumat (13/08/2021) malam. Dan pada Sabtu siang sosok guru besar yang juga organisatoris itu, dikabarkan wafat.

Gubernur Aceh, Nova Iriansyah yang saat ini sedang dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Bener Meriah, melalui Karo Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto, secara khusus menyampaikan rasa duka yang mendalam.

“Bapak sangat terkejut saat mengetahui informasi itu. Kita kembali kehilangan sosok pemikir dan teladan di masyarakat Aceh,” tutur Iswanto mengutip ucapan Gubernur Nova, beberapa saat lalu.

“Benar-benar tak terduga, Allah Maha Berkehendak atas ummatNya, dan itu hanya rahasia Allah SWT semata,” tutur Gubernur Nova melalui Muhammad Iswanto, dengan suara sedikit bergetar, sembari menitip pesan kepada keluarga yang ditinggalkan untuk tabah menghadapi semua cobaan Allah ini.

Sementara itu, mantan Kadis Syariat Islam Aceh yang juga kolega Almarhum, Prof Dr Sahrizal Abbas mengatakan, Almarhum sudah dua hari yang lalu dalam kondisi seperti sedikit letih. Namun ia senantiasa terus melakoni tugas hariannya yang punya jadwal padat.

“Kemarin, beliau sudah tak hadir dalam beberapa acara yang seharusnya sudah masuk agenda. Belakangan kami mendengar beliau sudah masuk rumah sakit,” kata Prof Sahrizal yang juga Dewan Pengawas Syariah Bank Aceh Syariah itu.

Dikatakan Sahrizal, sesuai pemberitahuan dari pihak keluarga, almarhum akan dikebumikan di pemakaman keluarga di Gampong Rukoh, Darussalam. Info terkini, saat ini jasad Almarhum sedang dalam proses fardhukifayah di RS Meuraxa untuk kemudian dishalatkan di sana. Setelah itu menuju Meunasah Rukoh untuk dishalatkan, dan selanjutnya ke pemakaman keluarga yang juga di Gampong Rukoh, bagi yg belum sempat menyalatkan maka dapat menyalatkan di lokasi makam.

Saat ini telah hadir perwakilan Pemerintah Aceh di Meunasah Rukoh, Darmansyah yang juga Kepala Sekretariat MAA. Sementara Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, kini masih di Bener Meriah.[]

Gubernur Aceh, Ir.H.Nova Iriansyah, MT saat bersama Alm.Prof. Dr. Farid Wajdi Ibrahim, MA. (Foto: Dok. Ist)

Harga Tes PCR di India Cuma Rp 96 Ribu, Indonesia Kok Mahal Banget?

0
Ilustrasi. Tim Satuan Tugas Covid-19 Universitas Syiah Kuala mengambil sampel swab tes antibodi pada mahasiswa, Rabu (31/3/2021)

Nukilan.id – Harga tes Polymerase Chain Reaction (PCR) di India jauh lebih murah jika dibandingkan dengan di Indonesia. Perbandingan harga tes PCR antara Republik Indonesia (RI) dengan India ternyata tidak masuk akal.

Dikutip dari India Today, harga tes PCR di India secara mandiri dibanderol sebesar 500 rupee atau sekitar Rp96.000 di laboratorium rumah sakit aau klinik yang telah ditunjuk pemerintah. Begitu juga tes panggilan PCR dirumah 700 rupee atau sekitar Rp135.000 per orang.

“Pemerintah Delhi secara drastis mengurangi tarif tes Corona. Ini akan membantu orang biasa,” ujar Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal melalui akun Twitter.

Bukan hanya tes PCR yang murah, tes antigen juga terjangkau. Harga tes antigen cepat di India 300 rupee atau sekitar Rp58.000 per orang. Begitu pula dengan hasil tes PCR di India keluar dalam waktu 1×24 jam.

Sedangkan di Indonesia hasil tes PCR berbeda-beda, ada yang 1×24 jam ada pula yang sampai berhari-hari. Sementara, harga tes PCR bisa tembus Rp900.000 per orang di laboratorium yang telah terafiliasi dengan Kementerian Kesehatan berbeda jauh dengan harga tes PCR di India.

Dikutip dari DW, ada sejumlah faktor yang bisa menurunkan harga tes PCR di RI, seperti biaya pajak hingga biaya administrasi tes PCR di laboratorium klinik hingga rumah sakit. “Penentu harga tes PCR itu pajak, bea masuk, harga reagen dan lain sebagainya. Ini yang tahu pemerintah,” kata Pakar Epidemiologi Griffith University Australia Dicky Budiman.

Namun India memang murah, bahkan kata dia, di harga terakhir itu di kisaran USD5,5 atau sekitar Rp70.000 hingga Rp80.000 per orang. Murahnya harga tes PCR di India karena terkait dengan keringanan pajak, bea masuk dan sebagainya. “Ini dilakukan untuk meningkatkan testing, tracing dan isolasi,” jelas Dicky.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, jumlah tes Covid-19 di Indonesia setiap harinya masih di bawah 200.000 tes per hari. Target pemerintah adalah 400 ribu per hari.[sindonews]

Kementan Target Lahirkan 2,5 Juta Petani Millenial di Tahun 2024

0
Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan untuk melahirkan 2,5 juta petani millennial pada 2024 mendatang. Ilustrasi petani. (AFP/MOHD RASFAN).

Nukilan.id – Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan untuk melahirkan 2,5 juta petani milenial pada tahun 2024 mendatang. Tujuannya untuk melakukan regenerasi petani.

“Kementan menargetkan petani milenial 2,5 juta hingga 2024 nanti, itu terkait dengan petani milenial, itu bagian penting regenerasi petani,” ujar Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyono dalam acara Dialog Menteri pada Kamis (12/8/2021).

Untuk mencapai target itu, lanjutnya, Kementan telah mempersiapkan berbagai strategi. Strategi utama adalah menghilangkan pemikiran (mindset) bahwa petani itu kotor.

“Pertama yang perlu kami lakukan adalah menghilangkan mindset bahwa pertanian itu belepotan, kotor, dan sebagainya, tidak ada investasi teknologi, itu kami hilangkan,”imbuhnya.

Selanjutnya, Kementan membangun pertanian modern atau smart farming dengan dukungan teknologi dan internet of things (IoT). Teknologi pertanian modern ini sudah dikembangkan oleh Balitbang Kementan dan sejumlah perguruan tinggi.

Misalnya, pemanfaatan alat drone untuk menabur benih, menyemprot pestisida, dan sebagainya, serta pertanian dengan pola green house.

“Kita bisa off season, jadi sepanjang tahun kita bisa tanam apa saja. Itu yang sudah dilakukan banyak negara di luar negeri, bahwa smart farming itu sangat diperlukan,” ujarnya.

Strategi selanjutnya adalah mempersiapkan pasar untuk produk petani milenial tersebut. Ia menyatakan Kementan berangkat dari hilir ekosistem pertanian, yakni pemasaran sehingga proses di hulu bisa menyesuaikan permintaan pasar.

“Jangan kita didik petani sebanyak-banyaknya, tahu-tahu tidak tahu pasarnya, tidak. Justru, kami encourage untuk identifikasi di ending pasarnya ada enggak, komoditasnya apa yang diminta pasar, jumlahnya berapa by timeline. Misalnya, setiap minggu, bulan itu berapa termasuk peluang pasar ekspor itu kami identifikasi baru tetapkan komoditasnya,” paparnya.

Terakhir, Kementan juga membantu petani muda itu dari sisi pendanaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Saat ini, lanjutnya, Kementan telah membimbing kurang lebih 200 hingga 300 petani muda.

“Kami siapkan ada beberapa sekitar 200-300 petani yang sudah kami detailkan, maksudnya sudah dalam proses memberikan rancangan dan arahan. Kami mencarikan pasar alternatif, pendanaan bagi skala usaha mereka sehingga sangat terbuka peluangnya,” ujarnya.[cnnindonesia.com]

Jelang HUT Kemerdekaan, Bintang Bahas Peran dan Fungsi TNI

0
(Foto: Dok. Ist)

Nukilan.id – Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun Negara Kesatuan Republik Indonesia ke 76 Tahun, Humas Setdakab Aceh Tamiang kembali menggelar Talkshow Bintang (Bincang Aceh Tamiang) di Ruang Kabag Humas pada Jum’at (13/08/2021).

Mengusung tema “Dengan Semangat Proklamasi Kita Perkokoh Persatuan dan Kebersamaan di Masa Pandemi Covid-19 Indonesia Tangguh dan Indonesia Tumbuh” Tim Kreatif mengundang Dandim 0117/Aceh Tamiang, letkol Cpn Yusuf Adi Puruhita sebagai narasumber.

Mengawali perbincangan, Kabag Humas Setdakab Aceh Tamiang, Agusliayana Devita, S.STP, M.Si selaku Host mempertanyakan fungsi dan tugas TNI dalam mempertahankan Keutuhan NKRI sebab melihat kondisi Aceh yang sudah merasakan bebas dari konflik. Menanggapi hal tersebut Dandim 0117/Aceh Tamiang mengakatan bahwa tugas pokok TNI sesuai dengan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI pasal 7 ayat (1).

“Tugas pokok TNI sesuai dengan UU No.34 tentang TNI adalah menegakkan kedaulatan Negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan Bangsa dan Negara. Perang secara fisik untuk saat ini memang hampir tidak ada, akan tetapi perang melalui dunia maya (Cyber War) menuntut kita bagaimana cara menggunakan media lebih efektif yang tidak menimbulkan kerugian personil maupun materil”, ungkap Dandim.

Selain itu, TNI memiliki tugas operasi militer selain perang. Dalam hal ini Dandim juga menyampaikan bahwa TNI berperan mengatasi separatisme, terorisme dan membantu Pemerintahan Daerah maupun turun langsung dalam penanggulangan bencana alam. Akan tetapi TNI juga memiliki kegiatan rutin dalam memelihara dan meningkatkan keterampilan perang sebagai antisipasi dalam menjaga keutuhan NKRI.

“TNI ada tidak hanya untuk perang, tetapi kegiatan kami sudah di adopsi disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Kami punya program ketahanan pangan, program komunikasi sosial. Apalagi pandemi saat ini, kami harus berperan aktif untuk membantu unsur terkait membina masyarakat Aceh Tamiang. Sesuai dengan slogan kami “Baik-baik dengan Rakyat” sehingga respon masyarakat juga baik”, ujarnya.

Terkait slogan “TNI Kuat Bersama Rakyat”, Dandim juga mengatakan bahwa Rakyat sebenarnya Ibu Kandung dari TNI. Semua yang dilakukan oleh para TNI merupakan untuk rakyat.

Perihal masyarakat yang tidak percaya akan adanya Virus Corona dikarenakan maraknya berita Hoax, Dandim mengakui bahwa Corona itu nyata sebab beliau merupakan seorang penyitas (pernah terpapar virus Covid-19). Meskipun beliau adalah orang yang pola hidup teratur dan menjalankan protkes secara ketat bahkan sudah divaksin.

“Saya tidak malu mengakui bahwa Saya seorang penyitas. Vaksin ini tidak menjamin untuk kita tidak terpapar, akan tetapi vaksin mengurangi resiko gejala jika kita terpapar. Disiplin kita yang akan melindungi kita” ujarnya lagi.

Dimasa Pandemi, TNI beserta unsur terkait tanpa lelah menghimbau masyarakat mematuhi protkes, mendampingi pelaksanaan vaksinasi bahkan melakukan tracing serta mendata tamu-tamu luar negeri yang masuk dan menjaga perbatasan guna menanggulangi penyebaran virus ini.

“Kita berupaya melindungi diri tetapi kita juga harus melindungi masyarakat Aceh Tamiang,” ungkapnya.

Disela-sela talkshow, dilakukan pemutaran video terkait kegiatam Kodim 0117/Aceh Tamiang dibawah kepemimpinan Letkol Cpn Yusuf Adi Puruhita.

Dalam video tampak Kodim 0117/Aceh Tamiang memberikan sembako dan bendera di Kecamatan Bendahara, Banda Mulia dan Manyak Payed serta gotong royong dalam menyambut HUT RI ke 76.

Merayakan Kemerdekaan Indonesia di tengah pandemi dengan serba keterbatasan, Dandim mengatakan bahwa menghirup nafas dengan nyaman juga merupakan sebuah kemerdekaan. Semua aturan pemerintah juga untuk melindungi masyarakat.

Mengakhiri perbincangan, Dandim Yusuf Adi berpesan kepada masyarakat untuk tidak melupakan dasar Negara Indonesia yaitu Pancasila. Dan juga tanpa lelah mengingatkan masyarakat untuk menjaga diri agar Pandemi ini segera berlalu.

“Saat ini sudah banyak masyarakat yang lupa akan dasar Negara kita. Bagaimana kita bisa mengimplementasikan butir-butir Pancasila kalau kita saja tidak hapal bahkan lupa butirnya. Dasar Negara ini harus menjadi pegangan hidup kita sebab kelima pasal ini mengakomodir hidup kita. Dan Saya juga berpesan untuk tetap semangat, tetap terapkan protokol kesehatan sebab yang dapat menyelamatkan diri kita hanyalah kita sendiri” tutup Dandim Yusuf. (rilis/poris)

Berita Duka, Ketua MAA Prof Farid Wajdi Meninggal Dunia

0
(Foto: Dok. Ist)

Nukilan.id – Innalillahi wainnailaihi raji’un, telah berpulang ke Rahmatullah, mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Prof. Dr. H. Farid Wajdi Ibrahim, MA di Rumah Sakit Meuraxa Banda Aceh, Sabtu (14/8/2021) pukul 14.30 Wib.

Kabar duka tersebut sudah beredar luas melalui pesan WhatsApp (WA) yang diterima Nukilan.id, Sabtu.

“Innalilahi wainna ilaihi rajiun. Telah berpulang ke rahmatullah, Prof. Farid Wajdi Ibrahim, MA, barusan di Rumah Sakit Meuraxa. Mohon dibukakan pintu maaf dan didoakan agar almarhum mendapatkan tempat yang mulia. Semoga keluarga diberikan kesabaran. Aamiin,” bunyi pesan WhatsApp yang beredar.

Prof. Farid Wajdi Ibrahim, MA saat ini menjabat sebagai Ketua Majelis Adat Aceh (MAA), beliau dilantik sebagai Ketua MAA masa bakti 2021-2025 pada Senin, 10 Mei 2021.

Selain itu,  Almarhum juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) Provinsi Aceh.

Sampai berita duka ini ditayang, belum ada pihak keluarga Almarhum yang bisa dihubungi.[]

Pemuda Aceh Timur Minta PT. Medco Libatkan Tenaga Lokal dan Peka Lingkungan

0
Wakil ketua Ikatan Pemuda Aceh Timur (IPAT) Nur Miswari Ahmad. (Istimewa)

Nukilan.id – Wakil ketua Ikatan Pemuda Aceh Timur (IPAT) Nur Miswari Ahmad menilai perusahaan penambangan minyak dan gas PT Medco tidak berpihak pada masyarakat Aceh Timur, pasalnya sejak berdiri Medco tidak berniat memberdayakan pemuda setempat, bahkan untuk tenaga kontrak saja, didatangkan dari luar Aceh Timur.

“Pemuda daerah hanya dijadikan sebagai satpam kontrak 1 sampai 2 tahun, setelah itu tidak diperpanjang lagi. Ini hanya untuk menyenangkan hati masyarakat sebentar,” kata Nur Miswari kepada Nukilan.id, Jum’at (13/8/2021).

Menurutnya, PT Medco yang sudah berjalan hampir tiga tahun di Peurelak, Aceh Timur, dengan menyedot hasil migas Aceh Timur, seharusnya berpihak ke masyaraat sekitar, sebab minyak dan Gas di Aceh Timur dikabarkan cukup besar, bahkan mengalahkan besarnya Arun.

“Kehadiran PT Medco itu membanggakan, karena di Aceh Timur punya gas alam. Namun kita rugi, karena Medco lalai, selain tidak ikut memberdayakan pumuda daerah, juga kurang memperhatikan lingkungan sehingga sudah 2 kali gas bocor, efeknya ke masyarakat juga,” kata Miswar.

Soal lingkungan dan gas bocor, lanjutnya–perah dikritik ketua DPRK Aceh Timur saat pertama kali bocor, namun tetap terulang.

“Harapan masyarakat kepada PT Medco, kalau sampai bocor kembali, maka masyarakat akan bergerak menuntut penutupan PT Medco,” ujar Nur Miswari Ahmad.

Reporter: Hadiansyah