Beranda blog Halaman 1938

Ini Sejarah Suku Gayo, Suku Terbesar Kedua di Aceh

0

Nukilan.id  – Daratan Tinggi Gayo merupakan daerah di sekitar Danau Laut Tawar,  Provinsi  Aceh. Dataran tinggi itu berada di ketinggian 600 sampai 1.500 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Dikutip dari Suku-suku Bangsa di Sumatera Karya Giyanto, Dataran Tinggi Gayo menjadi permukiman dari Suku Gayo. Suku ini merupakan suku asli yang mendiami Provinsi Aceh.

Suku Gayo merupakan suku terbesar kedua yang ada di Aceh setelah Suku Aceh yang mendiami wilayah pesisir.

Sejarah Suku Gayo

Menurut masyarakat setempat, nama Gayo berasal dari kata pegayon yang berarti sumber air jernih tempat ikan suci dan kepiting.

“Sampai saat ini, sejarah suku bangsa Gayo belum terungkap secara pasti. Belum ditemukan sumber sejarah yang bisa menjadi rujukan asal mula suku bangsa Gayo,” tulis Giyanto dalam bukunya.

Akan tetapi, keberadaan suku ini kerap kali dihubungkan dengan Kerajaan Linge. Kerajaan ini berdiri sekitar tahun 416 Hijriyah (H) atau 1025 Masehi (M).

Dilansir dari Resam Perkawinan Masyarakat Gayo karya Ista Tantawi, sebelum kemerdekaan Indonesia, salah satu subsuku Gayo, yakni Gayo Lues merupakan wilayah kekuasaan kerajaan. Kerajaan yang oleh masayarakat setempat disebut reje itu memiliki beberapa raja.

Reje Gele memimpin 12 kampung dan berkedudukan di bagian barat Blangkejeren. Ada pula Reje Rema yang memimpin 11 kampung dan berkedudukan di Kute Panyang.

Reje Bukit merupakan raja yang memimpin 7 kampung dan berkedudukan di bagian timur Blangkejeren. Yang terakhir ada Reje Kemala yang memimpin 13 kampung dan berkedudukan di Rikit Gaib.

Keempat wilayah yang dipimpin oleh para raja tersebut dipercayai menjadi cikal bakal lahirnya Suku Gayo Lues.

Dilansir dari Islam dan Budaya Masyarakat Gayo Provinsi Aceh: Kajian Sejarah dan Sosial karya Arfiansyah, Gayo pertama kali muncul dalam literatur Melayu “Hikayat Raja-raja Pasai”.

Hikayat itu berisi cerita tentang para raja Aceh yang berkuasa sejak tahun 1280 sampai 1400. Sejarah suku Gayo dalam versi literatur melayu tersebut berkaitan erat dengan penolakan masyarakat setempat untuk masuk Islam.

Menurut Hikayat ini, masyarakat tersebut melarikan diri dengan mengikuti arah Sungai Peusangan ke hulu. Kelompok yang melarikan diri inilah yang kemudian disebut sebagai orang Gayo.

“Kata Gayo diyakini sebagai modifikasi kata dari etnis Aceh yang berasal dari kata ka yo yang berarti takut,” jelas Arfiansyah.

Setelah berhasil melarikan diri ke wilayah dataran tinggi di hulu sungai, kelompok ini masuk Islam dengan keinginannya sendiri. Kelompok inilah yang diyakini menjadi cikal bakal dari Suku Gayo.

Subsuku Gayo dan wilayah persebarannya

Suku Gayo terdiri dari tiga subsuku, yaitu Gayo Laut, Gayo Lues, dan Gayo Blang. Ada lima wilayah kabupaten yang menjadi persebaran ketiga subsuku tersebut.

Gayo Laut mendiami wilayah Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah. Subsuku ini bermukim di daerah Takengon, Linge, Bebesan, Pegasing, dan Bintang di Kabupaten Aceh Tengah.

Sementara wilayah Kabupaten Bener Meriah yang menjadi tempat bermukimnya Gayo Laut meliputi daerah Redelong, Pondok Baru, Wih Pesam, dan Timang Gajah.

Gayo Lues mendiami daerah Kabupaten Gayo Lues yang meiputi wilayah Blangkejeren, Rikit, Tenrangun, dan Kuta Panjang. Subsuku ini juga mendiami sebagian wilayah dari Kabupaten Aceh Tenggara.

Subsuku terakhir adalah Gayo Blang yang mendiami sebagian wilayah kecamatan di Kabupaten Aceh Tamiang.

“Masyarakat suku bangsa Gayo hidup berkelompok dalam komunitas kecil yang disebut kampong dan dikepalai oleh seorang gecik,” jelas Giyanto.

Dalam rujukan lain yang ditulis oleh Ista Tantawi, disebutkan bahwa Suku Gayo juga mendiami sebagian wilayah Kabupaten Aceh Timur. Wilayah tersebut ditinggali oleh Subsuku Gayo Lues.

Bahasa dan mata pencaharaian masyarakat Gayo

Masayarakat Suku Gayo menggunakan bahasa Gayo daam percakapan sehari-hari. Masing-masing wilayah memiliki dialek berbeda dalam mengucapkan bahasa Gayo.

Gayo Laut memiliki dua subdialek, yaitu Lut dan Deret. Gayo Lues memiliki tiga subdialek yaitu Lues, Kalul, dan Lokop.

Dikutip dari Pola Komunikasi dan Stratifikasi dalam Budaya Tutur Masyarakat Gayo karya Marhamah, Bahasa Gayo yang digunakan suku ini berbeda dengan bahasa Aceh yang digunakan Suku Aceh.

“Mata pencaharian utama masyarakat Gayo adalah bertani. Mayoritas masyarakat lGayo sebagai petani kopi,” terang Giyanto.

Dataran Tinggi Gayo terkenal dengan produk kopi. Hampir seluruh wilayah dataran tinggi ini menjadi perkebunan kopi yang sentra utamanya berada di Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Lues.

“Selain bertani, masyarakat Gayo juga mengembangkan kerajinan membuat keramik, menganyam, dan menenun,” imbuh Giyanto.

Agama Suku Gayo

Mayoritas Suku Gayo beragama Islam seperti kebanyakan masyarakat Aceh. Menurut Giyanto, sekitar 95 persen anggota Suku Gayo merupakan penganut Islam.

Setiap kampung di Dataran Tinggi gayo memiliki meunasah, surau, atau masjid yang menjadi pusat aktivitas beragama.

“Masyarakat Gayo sangat fanatik terhadap Agama Islam, sehingga adat, budaya, dan sistem pendidikan semua berlandaskan Agama Islam,” tulis Sofyan Abdi dalam jurnalnya berjudul Konsep Nilai Islam dalam Nilai Mukemel dalam Sistem Budaya Suku Gayo.

Dilansir dari tulisan Arfiansyah, menurut seorag peneliti bernama John R Bowen Masyarakat menyatakan bahwa Gayo telah mengadaptasi ajaran Islam ke dalam budaya asli mereka.

Islam telah dielaborasi lebih jauh ke dalam tradisi-tradidi lokal, seperti pengobatan dan perdukunan. Mereka juga membentuk konsep pengetahuan metafisika dengan mengambil sumber dari ajaran Islam.

Masuknya Islam ke Suku Gayo diyakini berdekatan dengan masa kepemimpinan Sulatan Iskandar Muda pada abad ke-17.

Hikayat Raja-raja Pasai menyebutkan bahwa masayarakat Gayo telah mengenal sultan dan menjadi muslim sebelum kedatangan Iskandar Muda ke daerah tersebut.

Rumah adat Suku Gayo 

Dikutip dari “Tipologi Arsitektur Tradisional Gayo” karha Salwin, Suku Gayo memiliki rumah adat yang biasa disebut Umah Gayo.

Masyarakat asli Gayo menyebut rumah tempat tinggal mereka dengan sebutan yang berbeda, tergantung pada bentuk bangunan, jumlah ruang, dan bentuk atapnya.

“Rumah bagi masyarakat Gayo dahulu tidak memiliki perbedaan yang khusus antara rumah raja dan keturungan bangsawan dengan rumah masyarakat biasa, baik dari bentuk, ukuran maupun ornamen-ornamennya,” jelas Salwin.

Rumah tradisional Suku Gayo yang ditemukan umumnya memiliki 5 sampai 9 ruang. Jumlah ruangan ini kemungkinan menujukka jumlah keluarga di rumah itu.

Satu ruangan dalam rumah tersebut biasanya ditempati satu keluar inti terdiri dari ayah, ibu, dan anaka. Ruangan ini disebut dengan Umah Rinung.

Umah Time Ruang merupakan sebutan untuk salah satu tipe rumah di Suku Gayo. Rumah ini memiliki pembagian ruangan yang simetris atau seimbang. Tipe rumah ini memiliki tangga masuk di sisi samping bangunan yang menjadi jalur masuk tunggal ke dalam rumah.

Dua deret Umah Rinung dibangun tepat di tengah bangunan. Ruangan tersebut dibangun bertolak belakang dengan setip kamar menghadap serambi yang juga difungsikan sebagai dapur.

Selain Umah Time Ruang, ada juga Umah Belah Rang atau Umah Belah Bubung. Jenis rumah ini hanya memiliki satu deret umah rinung dengan pintu yang menghadapp ke serambi.

Umah Pitu Ruang adalah rumah Gayo yang memiliki 7 buah ruangan di dalamnya. Rumah ini memiliki 6 buah umah rinung dan satu serambi.

Secara umum, rumah adat Suku Gaya berbentuk rumah panggung. Rumah-rumah ini dibangun memanjang dari arah timur ke barat.[kompas.com]

Asisten Administrasi Umum Lantik 8 Pejabat Eselon 3 & 4 di Lingkungan Pemerintah Aceh

0

Nukilan.id – Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh, Iskandar, Senin (23/0/2021), melantik delapan orang pejabat eselon 3 dan 4 di lingkungan Pemerintah Aceh, di Aula Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh (DLHK). Para pejabat eselon yang dilantik hari ini adalah mereka yang berhalangan mengikuti pelantikan yang berlangsung di Lobi Kantor Gubernur Aceh, Jumat pekan lalu.

Enam orang dari delapan pejabat yang dilantik ini akan bertugas di Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh (DLHK). Sedangkan dua lainnya masing-masing akan bertugas di Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) di Jakarta dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Aceh.

Para pejabat ini dilantik untuk mengisi sejumlah jabatan yang lowong dan jabatan yang ditinggalkan oleh mereka yang sudah memasuki masa pensiun, dimana pelantikan mereka telah sesuai dengan Keputusan Gubernur Nomor Peg. 821.22/077/2021 tanggal 20 Agustus 2021.

Dalam sambutannya usai pelantikan, Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh, Iskandar mengatakan, pelantikan para pejabat itu merupakan bagian dari upaya pemerintah mengejar target kerja, guna memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Untuk itu para pejabat diminta meningkatkan semangat dan prestasi dalam bekerja.

Prosesi pelantikan yang berlangsung pukul 17.30 itu turut disaksikan Kepala DLHK Aceh, Abdul Hanan, dan berlangsung dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan yang ketat.[]

Kala Sekda Bernyanyi Bersama Areola di SLB Al-Fansury Aceh Singkil

0
Sekretaris Daerah Aceh, dr. Taqwallah, M.Kes, meninjau aktivitas pembelajaran di SLB Negeri Al-fansury Pulo Sarok, Aceh Singkil, Senin (23/8/2021).

Nukilan.id – Matahari belum sepenggalah naik, saat Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah tiba di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Al-Fansury, yang berada di Desa Pulo Sarok, Singkil. Karena sedang melakukan kunjungan kerja di Singkil, hari ini Taqwallah dan rombongan mengikuti dzikir dan do’a rutin Aparatur Sipil Negara jajaran Pemerintah Aceh, di sekolah tersebut, Senin (23/8/2021).

Usai dzikir dan do’a serta berdialog dengan para peserta , Sekda Aceh meninjau suasana belajar mengajar di sekolah yang mendidik sebanyak 48 siswa berkebutuhan khusus itu.

Taqwallah bahkan sempat bernyanyi bersama Areola, salah seorang bocah berkebutuhan khusus berusia 10 tahun, salah seorang siswa di SLB N Al-Fansury.

“Siapa namanya? Berapa usianya?” tanya Taqwallah ramah, sembari menghampiri Areola, yang tampak tersipu malu.

“Bisa nyanyi?” tanya Sekda lagi. Areola sempat menggeleng, namun sejurus kemudian, lagu Satu-Satu Aku Sayang Ibu , ia dendangkan sembari menggoyang-goyangkan kakinya. Dan, Sekda pun turut bernyanyi bersama Areola. Tepuk tangan para dewan guru dan rombongan Sekda, membuat Areola semakin kikuk dan rikuh. Sekda benar-benar menghadirkan situasi yang humanis dalam kesempatan itu.

Sejenak usai berdendang dengan Areola, Kepada kepala dan dewan guru di SLB Negeri Al-Fansury, Sekda berpesan untuk tetap sabar dalam mengajar serta memanfaatkan fasilitas yang ada untuk mendidik para siswa.

“Tetap semangat bu, tetap sabar. Kami tahu bagaimana tantangan kerja yang Ibu dan para dewan guru hadapi setiap hari. Apresiasi dari kami atas dedikasi bapak dan ibu dewan guru di sini,” ujar Sekda.

Terus Sosialisasikan Vaksinasi

Saat berdialog dengan para peserta dzikir dan do’a, Sekda kembali mengingatkan ASN Pemerintah Aceh untuk tetap patuh menjalankan protokol kesehatan serta ikut mensosialisasikan vaksinasi kepada masyarakat.

“Berdasarkan data kemarin (Minggu, 20/8) sudah 172 tempat tidur di Pinere RSUDZA terisi. Ini tentu kondisi yang tidak baik-baik saja. Jadi, mari kita bantu meringankan beban para Nakes dengan tetap patuh dan terus menyosialiskan protokol kesehatan dan menyosialisasikan vaksinasi,” ujar Sekda.

Sementara itu, Kepala SKB Negeri Al-Fansury Yossi Novianti, mengaku sangat senang dan berterima kasih kepada Sekda Aceh yang telah bergabung bersama para dewan guru untuk mengikuti dzikir dan do’a bersama di sekolah tersebut.

“Terima kasih atas kunjungannya Pak. Saya akan berusaha sebaik mungkin untuk mendidik anak-anak. Semua saran dan pesan bapak akan kami ingat dan terapkan. Bagi kami dzikir dan do’a ini sangat luar biasa. Kita bisa bersilaturrahmi dengan rekan-rekan di seluruh Aceh. Insya Allah, semua usaha kita dilihat dan do’a-do’a kita diijabah Allah,” kata Yossi.

Kegiatan yang berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat ini diikuti oleh 612 partisipan, masing-masing partisipan diikuti oleh 10 hingga 20 orang peserta. Sekda Aceh turut didampingi oleh Komisaris Independen BAS Mirza Tabrani, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Aceh di Singkil.

Sekretaris Daerah Aceh, dr. Taqwallah, M.Kes, meninjau aktivitas pembelajaran di SLB Negeri Al-fansury Pulo Sarok, Aceh Singkil, Senin (23/8/2021).

Peserta Seleksi CPNS Wajib Tes PCR atau Rapid Antigen Covid

0
Peserta mengikuti ujian Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) di Surabaya, Selasa (22/9/2020). Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Surabaya menggelar ujian SKB yang diikuti 1.142 peserta CPNS dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 secara ketat. (Juni Kriswanto/AFP)

Nukilan.id – Peserta seleksi CPNS (calon pegawai negeri sipil) wajib melakukan tes PCR atau rapid test  antigen  Covid-19 untuk mengikuti tes seleksi kompetensi dasar (SKD). Aturan itu tertuang dalam surat yang dikeluarkan Badan Kepegawaian Negara (BKN) di Jakarta, Senin (23/8/2021).

Dalam surat dengan nomor 7787/B-KS.04.01/SD/E/2021 itu, dinyatakan bahwa peserta wajib melakukan swab test RT PCR dalam kurun waktu maksimal 2×24 jam dengan hasil negatif sebelum mengikuti SKD. Pilihan lainnya, peserta harus menjalani rapid test antigen dalam kurun waktu maksimal 1×24 jam dengan hasil negatif sebelum mengikuti tes SKD.

Menurut BKN, Persyaratan tersebut sesuai dengan Surat Rekomendasi Ketua Satgas (Satuan Tugas) Covid-19 Nomor: B-115/KA SATGAS/PD.01.02/8/2021 tanggal 21 Agustus 2021. Selain melakukan tes usap, khusus bagi peserta seleksi CPNS di Jawa, Madura, dan Bali, diwajibkan untuk sudah melakukan vaksinasi, dan minimal memperoleh dosis pertama.

Seluruh peserta juga diwajibkan untuk menerapkan 3M ketika mengikuti tes, yaitu menggunakan masker tiga lapis dan ditambah masker kain di bagian terluar (double mask), menjaga jarak minimal satu meter, serta mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer.

Peserta seleksi CPNS juga wajib mengisi formulir deklarasi sehat yang terdapat di laman sscasn.bkn.go.id dalam kurun waktu 14 (empat belas) hari sebelum mengikuti ujian seleksi dan paling lambat pada H-1 sebelum ujian. Formulir yang telah diisi wajib dibawa pada saat pelaksanaan seleksi dan ditunjukkan kepada petugas sebelum dilakukan pemberian PIN registrasi.

Sebagai implementasi protokol kesehatan, ruang kegiatan maksimal diisi dengan persentase sebesar 30 persen dari kapasitas normal ruangan tempat pelaksanaan seleksi CPNS 2021, dan akan dilakukan penyemprotan desinfektan secara berkala, khususnya setiap pergantian sesi.

Berdasarkan pembagian sesi seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS dan Seleksi Kompetensi Non-Guru Formasi Tahun 2021, pelaksanaan tes SKD CPNS akan berlangsung dengan durasi selama 100 menit per sesi, dan dalam satu hari akan dilangsungkan dua hingga empat sesi, tergantung pada lokasi dan waktu pelaksanaan SKD CPNS.

Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS dan Seleksi Kompetensi PPPK Non-Guru Tahun 2021 Instansi Pusat dan Instansi Daerah di lokasi BKN Pusat, Kantor Regional, dan UPT BKN akan dimulai pada tanggal 2 September 2021.

Kepala Biro Humas, Hukum, dan Kerja Sama BKN, Satya Pratama mengatakan, informasi lebih lanjut akan diberikan saat konferensi pers terkait pelaksanaan SKD. [iNews]

Pemerintah Aceh Ucapkan Selamat Kepada Gampong Nusa

0
Tangkapan layar Video 50 Desa Wisata Terbaik ADWI 2021 (Sumber: Youtube Jaringan Desa Wisata).

Nukilan.id – Pemerintah Aceh mengucapkan selamat kepada Gampong Nusa, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar yang telah terpilih sebagai salah satu dari 50 Desa Wisata terbaik di Indonesia tahun 2021.

“Selamat kepada Gampong Nusa Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar atas prestasi tersebut. Harapan kami serta kita semua, agar Gampong Nusa bisa menjadi yang terbaik nasional, dan menginspirasi gampong-gampong lain di Aceh,” kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto, dalam keterangannya di Banda Aceh, Senin (23/08/2021).

Menurut Iswanto, Gampong Nusa menjadi satu-satunya desa di Aceh yang akan dinilai langsung oleh tim juri dari Kemenparekraf, dan akan bersaing dengan 49 desa lain dari seluruh Indonesia.

“Sebagai Desa Wisata, Gampong Nusa telah memberikan kebanggaan bagi kita semua. Terima kasih telah menjadi yang terbaik di Aceh serta terus bersaing di level nasional. Sekali lagi kami ucapkan selamat kepada Gampong Nusa,” ujar Iswanto.

Diketahui, Pengumuman 50 besar desa terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 diumumkan dalam laman video yang diberikan sambutan langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Salahuddin Sandiaga Uno.

Gampong Nusa menjadi satu dari 1831 Desa Wisata di Indonesia yang melewati proses kurasi oleh dewan curator, hingga menembus babak 300 besar, dan tersaring menjadi 100 nominator. Kini Gampong Nusa tercatat menjadi satu satunya wakil Aceh yang masuk daftar 50 nominator Desa Wisata terbaik Indonesia 2021. []

Gampong Nusa Masuk Nominasi 50 Besar Desa Wisata Terbaik Indonesia 2021

0
(Foto: acehtourism.travel)

Nukilan.id – Gampong Nusa Kecamatan Lhoknga Kabupaten Aceh Besar berhasil masuk nominasi 50 besar Desa Wisata Terbaik Indonesia tahun 2021.

Gampong Nusa menjadi satu dari 1831 Desa Wisata di Indonesia yang melewati proses kurasi oleh dewan curator, hingga menembus babak 300 besar, dan tersaring menjadi 100 nominator.

Kini Gampong Nusa tercatat menjadi satu satunya wakil Aceh yang masuk daftar 50 nominator Desa Wisata terbaik Indonesia 2021.

Pengumuman 50 besar desa terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 diumumkan dalam laman video yang diberikan sambutan langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Salahuddin Sandiaga Uno.

Sandi dalam sambutannya menyampaikan selamat kepada 50 desa wisata terbaik.

“Jadikan pencapaian ini motivasi untuk mengembangkan desa wisata yang berkualitas, berkelanjutan untuk Indonesia bangkit,” kata Sandiaga. Ia mengatakan pihaknya akan meninjau dan menilai secara langsung bersama dewan juri ke 50 desa wisata terbaik tersebut.

Kepada desa yang belum lolos, Sandi berpesan untuk terus meningkatkan inovasi, adaptasi dan kolaborasi dalam pengembangan Desa Wisata. Melalui data Desa Wisata di platform jadesa.com, kata Sandi, akan menjadi wadah dan arah, dalam penyusunan rencana pengembangan desa-desa wisata di seluruh Indonesia oleh Kemenparekraf sebagai simbol kebangkitan ekonomi nasional.

“Semua demi kesejahteraan ekonomi rakyat Indonesia, untuk Indonesia bangkit,” kata Sandiaga Uno.[]

Perkemahan di Gampong Nusa (Foto: youtube Awi Nyak)
(Foto: acehtourism.travel)
Sungai dan perahu yang terdapat di Gampong Nusa. (Foto: furqanstatham)

Pelajar Aceh Torehkan Prestasi di Ajang Debat Internasional

0
(Foto: Dok. Ist)

Nukilan.id – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan para pelajar dan guru pembimbing SMA Negeri 3 Banda Aceh yang mewakili Indonesia pada ajang Parliamentary Debate World Conference (PDWC) yang berlangsung sejak 15 hingga 21 Agustus 2021 di Tokyo, Jepang.

Adapun para jawara debat di tingkat Internasional tersebut, yaitu Nazuya Aliyyah, Falisha Salma dan Clairine Leony bersama Guru Pembimbing, Laila Zahara, S.Pd, M.Pd.

Tahun ini PDWC diselenggarakan secara online dan diikuti oleh 12 group peserta dari 7 negara yaitu Jepang, New Zealand, Indonesia, Amerika, Jamaica, Australia dan Thailand. Peserta dari Indonesia diwakili oleh SMA Negeri 3 Banda Aceh.

Parliamentary Debate World Conference (PDWC) adalah Program Tahunan yang diselenggarakan oleh Waku Pro Foundation Jepang untuk pelajar Sekolah Menengah Atas pada tingkat Internasional. Program ini bertujuan untuk misi perdamaian dan persahabatan lintas negara, Agama dan Budaya (Friendship Harmony).

Kepala SMA Negeri 3 Banda Aceh, Syarwan Joni, S.Pd, M.Pd dalam keterangan tertulisnya menyampaikan pihaknya telah menyiapkan berbagai tahapan seleksi, mulai dari seleksi administrasi, hingga usulan konten gagasan Cultural Connect Activity oleh masing-masing peserta.

“Alhamdulillah hasil seleksi administrasi dan gagasan cultural anak-anak kami yang terdiri dari 3 siswa dan 1 guru pembimbing berhasil lolos menjadi satu-satunya Tim SMA mewakili Indonesia dalam PDWC,” ungkapnya.

Syarwan menjelaskan lebih kurang satu minggu siswa dan guru dilibatkan dalam kegiatan presentasi budaya negara masing-masing, mengenal budaya jepang dan Debate Friendship. Indonesia mendapat kehormatan terpilih untuk mempresentasikan video tentang Cultural dengan konten presentasi “Budaya Aceh Bersamaan dengan Jepang dan Jamaica”. Pada kesempatan itu juga diperkenalkan budaya Aceh dengan judul “Cultural Connect Activity”.

“Alhamdulillah siswa kami bersama guru pembimbing tampil sangat baik dan mendapat penghargaan Embodying Respect Award PDWC 2021,” tambah Syarwan Joni.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs. Alhudri, MM melalui Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar, Mohammad Iqbal. AR, ST, M.Si menyampaikan sejak awal kegiatan PDWC Japan 2021 yang diikuti tim debat SMAN 3 Banda Aceh pihaknya sangat mendukung kegiatan tersebut.

“sebagai pembina sekolah kami sangat mengapresiasi dan bangga atas capaian prestasi yang luar biasa ini. Penghargaan dan apresiasi tinggi kami sampaikan kepada kepala sekolah, guru dan siswa yang telah berhasil beprestasi dan meraih penghargaan Embodying Respect Award PDWC- Japan 2021,” ujarnya.

Iqbal menambahkan keberhasilan ini patut disyukuri oleh semua pihak. Hal ini menunjukkan capaian Pendidikan Aceh kian diperhitungkan diberbagai even kompetisi di tingkat Nasional maupun Internasional.

“Kami berharap jejak pengalaman yang dilalui tim debat SMAN 3 Banda Aceh dapat menjadi motivasi bagi sekolah-sekolah lainnya di Aceh sebagai wujud menuju Aceh Carong dan Aceh Hebat,” tutur Mohd Iqbal. []

IPPAT Minta Dishub Aceh Timur Optimalkan Pemasangan Rambu Lalu Lintas 

0
Kabid Sosmas IPPAT Banda Aceh, Nurafni, S. Sos, (Foto: Dok. Ist)

Nukilan.id – Ikatan Pemuda Pelajar Aceh Timur (IPPAT) Banda Aceh meminta Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh Timur untuk mengoptimalkan pemasangan rambu lalu lintas di wilayah tersebut.

Hal itu disampaikan, seiring dengan sering terjadinya kecelakaan di lintas jalan Medan-Banda Aceh, khususnya di wilayah kabupaten Aceh Timur yang dimulai dari kecamatan Madat sampai ke kecamatan Bireum Bayeun. Dan setidaknya sejak Mei 2021 kemarin Satlantas Polres Aceh Timur mencatat 50 kasus kecelakaan Lalu Lintas yang mengakibatkan 13 orang meninggal dunia, tujuh orang luka berat dan 82 orang mengalami luka ringan dan Juga banyak terjadi Kecelakaan dalam 3 bulan ini seperti kejadian di Rantau Seulamat Pada 10 Agustus yang melibatkan Sedan dengan sepeda motor.

“Sebab itu, kita meminta Dinas Perhubungan Kabupaten Aceh Timur untuk melakukan pemeliharaan berkala antara lain melepaskan spanduk/ iklan yang terpasang pada tiang rambu lalulintas ,memangkas dahan, ranting pohon yang menutupi rambu lalu lintas atau penerangan jalan umum serta debu/kotoran yang menutupi daun rambu lalu lintas sehingga dapat mempengaruhi fungsi dari rambu lalulintas tersebut,”ungkapnya Kabid Sosmas IPPAT Banda Aceh, Nurafni, S. Sos kepada Nukilan.id, Senin (23/8/2021).

Ia menilai, optimalisasi pemasangan dan pemeliharaan rambu-rambu lalulintas sangat penting untuk dilakukan guna menekan angka kecelakaan yang sering terjadi.

”Kelayakan fasilitas perlengkapan jalan perlu dimonitoring secara berkala untuk memberikan pelayanan bagi para pengguna jalan dan memaksimalkan fungsi rambu lalulintas dan penerangan jalan umum dimana keduanya merupakan fasilitas perlengkapan jalan,” ujar Mahasiswa Pascasarjana UIN SUKA itu.

“Menyingkapi banyaknya korban kecelakaan yang didominasi anak usia produktif, juga harus menjadi prioritas utama, tidak hanya untuk Dishub Aceh Timur, akan tetapi Polres Aceh Timur khususnya Satlantas Aceh Timur, agar ini bukan hanya data jumlah korban tapi harus ada tindakan langsung untuk mengatasi masalah ini seperti sering mengadakan razia lalu lintas dan sosialisasi keselamatan berlalu lintas pada masyarakat serta sekolah-sekolah di wilayah Aceh Timur,” tutupnya. []

BKN: SKD CPNS Dimulai 2 September, Berikut Jadwal Kompetensi PPPK

0
Ilustrasi tes CPNS. (Foto: Nukilan)

Nukilan.id – Badan Kepegawaian Negara (BKN) akhirnya menetapkan jadwal seleksi CPNS 2021. Menurut Plt Kepala BKN Bima Haria Wibisana, seleksi kompetensi dasar (SKD) CPNS 2021 dimulai awal September mendatang.

“SKD CPNS 2021 dimulai 2 September karena banyak yang melakukan revisi memenuhi syarat (MSl dan tidak memenuhi syarat (TMS),” kata Bima Haria kepada Media, Senin (23/8/2021).

Menurut Bima Haria, kompetensi PPPK guru dan non guru akan digelar setelah SKD CPNS 2021 selesai.

Selain itu, secara terpisah Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian BKN Suharmen mengungkapkan surat rekomendasi dari Tim Gugus Tugas Covid-19 (Satgas Covid-19) sudah diterima.

Dalam surat tersebut ada syarat dan ketentuan yang berlaku.

“Saya sudah meminta kepala Pusat Pengembangan Sistem Seleksi (PPSS) untuk menyiapkan surat kepala BKN terhadap syarat dan ketentuan tersebut,” terangnya.

Apa saja ketentuan dan syaratnya, Suharmen menyatakan akan diinformasikan secara resmi oleh kepala BKN dalam konferensi pers.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Deputi Suharmen menegaskan atas saran Kementerian Kesehatan dalam rapat koordinasi Panselnas CASN 2021, peserta diminta untuk membawa surat hasil swab antigen yang masih berlaku.

Selain itu harus juga membawa surat Deklarasi Sehat.

Sedangkan untuk kartu vaksin, baik Bima Haria maupun Suharmen menyatakan, sesuai masukan dari Kemenkes belum bisa dijadikan syarat karena vaksinasi masih terbatas.

Kemenkes pun belum bisa menyediakan vaksinasi di lokasi tes untuk para peserta seleksi CPNS 2021 dan PPPK yang belum divaksin. [jpnn.com]

“Jangan Leletdown”, Lagu “Nyeleneh” Nasir Djamil dan Artis Studiosa

0
Nazar Shah Alam (Kiri), M. Nasir Djamil (Tengah), Mamunzir alias Bang Gaes (Kanan). Foto: Ist

Nukilan.id – Para musisi Aceh yang berada dalam naungan Studiosa baru saja meluncurkan single fenomenal yang menghenyak penikmat musik tanah air. Lagu berjudul “Jangan Leletdown” dinyanyikan “nyeleneh” penuh kritikan, karena dalam setiap bait syair tersebut mengajak penguasa untuk bekerja selaras dengan apa yang diucapkan.

Tidak ada bencana atau anugerah diluar kehendaknya, demikian diantara bait-bait lirik karya Muhammad Nasir Djamil, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Komisi III. Lirik yang menunjukkan keprihatinan mendalam pada kondisi rakyat yang terpuruk secara ekonomi sebagai dampak dari penyebaran Covid-19 dan menceritakan keresahan mengenai penanganan covid-19 yang belum total.

Lagu Leletdown yang dirilis tepat dengan kemerdekaan Republik Indonesia ke-76, 17 Agustus 2021. Nasir Djamil terlibat dalam setiap sesi take vocal dan pengambilan video clip bersama artis-artis beken studiosa yaitu, Nazar Shah Alam, Maimunzir, Zee, Ulva, Piza, tak ketinggalan Irham Chalid.

Kolaborasi Lagu “Jangan Leletdown” (Foto: Ist)

“Jadi lagu jangan leletdown ini berangkat dari kesedihan dan keprihatinan, mengenai nasib manusia, bukan hanya di Indonesia, tapi seluruh dunia,” kata Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Sementara itu, Maimunzir atau yang akrab disapa Bang Gaes, mengatakan, lagu tersebut merupakan upaya yang dilakukannya untuk memotivasi masyarakat agar secara bersama-sama melawan Covid-19.

“Ini upaya sederhana yang bisa kami lakukan untuk memotivasi masyarakat agar secara bersama-sama melawan wabah Covid-19 ini,” ujar Bang Gaes kepada Nukilan.id, Senin (23/8/2021).

Menurutnya, melindungi diri dan menyelamatkan keluarga merupakan hal yang sangat penting dilakukan.

“Semoga kolaborasi positif ini akan melahirkan banyak negatifnya (Covid-19) nantinya,” harap Bang Gaes.

Dikalangan musik Aceh, nama Maimunzir atau yang akrab disapa Bang Gaes sudah tidak asing lagi. Dia adalah penyanyi kelahiran Banda Aceh dan tinggal di Aceh Timur tepatnya di Meunasah Hagu, Kecamatan Nurussalam.

Ia merupakan penyanyi dengan kritik satir, seperti lagu “Poh Bandet, Hak Reman, Teng Paneng, dan di antara judul lagu yang penuh kritik tersebut sudah ditonton rata-rata 40 ribuan viewer dalam kurun waktu 5 bulan terakhir lewat akun Youtube @Maimunzir. Dan itu merupakan sebuah pencapaian yang baik. Sehingga Nasir Djamil memiliki peluang yang bagus dalam meneruskan pesannya kepada publik.

Selain itu, dalam kesempatan yang sama, Nazar Shah Alam yang merupakan produser Studiosa juga ikut menuaikan perasaan yang dialami masyarakat saat ini.

“Proses awalnya kita bertemu dengan bang Nasir Djamil, kemudian diskusi untuk menyiapkan lagu ini yang cukup mewakili perasaan masyarakat Indonesia saat ini, Lagu ini akan luar biasa, dan indonesia akan semakin baik kedepan,” pungkas Nazar. [red]

Ini Link Youtube lagu Jangan Leletdown