Beranda blog Halaman 1931

Pesawat Batik Air Rute Banda Aceh-Jakarta Mendarat Darurat di Kualanamu

0
Pesawat Batik Air A-330 mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang Sumatera Utara, Minggu (29/8/2021) sekira pukul 11.45 WIB. Foto ilustrasi: Pesawat Batik Air jenis Airbus 320-200NEO (new engine option).

Nukilan.id – Pesawat Batik Air rute Banda – Jakarta dengan nomor ID-6897 mendarat darurat di Bandara Kualanamu Medan pada Minggu (29/8/2021).

Pesawat tersebut sedianya dijadwalkan terbang dengan rute Banda Aceh melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda di Aceh Besar (BTJ) tujuan Jakarta melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang (CGK).

Corporate Communications Strategic of Batik Air Danang Mandala Prihantoro menyampaikan penjelasan mengenai pendaratan darurat Batik Air di Kualanamu.

Danang menegaskan bahwa penerbangan tersebut telah dijalankan dan dioperasikan menurut standar operasional prosedur (SOP).

“Batik Air senantiasa patuh menjalankan operasional dan layanan penerbangan berdasarkan ketentuan atau peraturan yang berlaku dengan tetap memperhatikan faktor-faktor yang memenuhi aspek keselamatan keamanan serta sebagaimana pedoman protokol Kesehatan,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Kronologi Batik Air mendarat darurat

Batik Air penerbangan ID-6897 dioperasikan menggunakan Airbus 330-300 registrasi PK-LEL, dengan jumlah 271 penumpang serta 2 awak kokpit dan 9 awak kabin.

Jadwal keberangkatan dari Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda pukul 10.45 WIB dan diperkirakan tiba di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pada 12.50 WIB.

“Sesuai SOP, Batik Air telah menjalankan pengecekan pesawat sebelum keberangkatan (pre flight check) oleh awak kokpit (pilot) dan teknisi,” kata Danang.

Dia menambahkan bahwa dari hasil pengecekan pada pesawat, sebenarnya sudah dinyatakan layak terbang dan beroperasi (airworthiness for flight).

Namun, dalam memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan ID-6897, pilot akhirnya memutuskan untuk untuk melakukan pengalihan pendaratan (divert) ke Bandar Udara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara (KNO).

“Dikarenakan ada indikator pada kokpit yang menunjukkan komponen pada salah satu mesin pesawat perlu dilakukan pengecekan atau pemeriksaan,” jelas Danang.

Alhasil, pesawat Batik Air tersebut harus mengubah arah penerbangan yang seharusnya menuju Jakarta, berbelok untuk melakukan pendaratan di Bandar Udara Internasional Kualanamu pukul 11.49 WIB.

Nasib penumpang Batik Air usai mendarat darurat

Danang menjelaskan bahwa setelah pesawat parkir pada tempatnya, seluruh penumpang diarahkan menuju ruang tunggu guna mendapatkan informasi lebih lanjut.

“Batik Air telah menyampaikan informasi sesuai perkembangan terkini dan sedang mempersiapkan untuk pelayanan kompensasi keterlambatan keberangkatan (delay management) berdasarkan ketentuan yang berlaku,” ucapnya.

Dia menambahkan, Batik Air telah mempersiapkan pesawat pengganti yang sudah berada di Kualanamu untuk melanjutkan menuju Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.

“Pesawat sudah menjalani pengecekan dan dinyatakan layak terbang dan beroperasi,” tandasnya.

Batik Air juga akan mengakomodir pilihan sesuai permintaan penumpang penerbangan ID-6897, antara lain perubahan jadwal keberangkatan (reschedule), pengembalian dana dari tiket (refund).

“Airbus 330-300 registrasi PK-LEL saat ini masih dilakukan proses pengecekan dan pemeriksaan oleh teknisi. Batik Air meminimalisir dampak yang timbul, agar penerbangan Batik Air lainnya tidak terganggu,” bebernya.[kompas]

Pesawat Batik Air A-330 mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang Sumatera Utara, Minggu (29/8/2021) sekira pukul 11.45 WIB. Foto ilustrasi: Pesawat Batik Air jenis Airbus 320-200NEO (new engine option).

Prediksi Liga 1, Bhayangkara FC vs Persiraja Banda Aceh

0

Nukilan.id – Pertandingan seru akan kembali tersaji dalam gelaran Liga 1 2021/2022 pekan pertama antara Bhayangkara FC vs Persiraja Banda Aceh di Indomilk Arena, Tangerang, Minggu (28/8/2021) malam WIB.

Di atas kertas Bhayangkara FC jauh lebih diunggulkan keteimbang Persiraja. Dari segi materi pemain, tim asuhan Paul Munster bisa dibilang lebih berkualitas.

Sejumlah pemain berlabel timnas ada di skuad berjuluk The Guardian tersebut. Seperti Evan Dimas, Adam Alis, TM Ichsan, Andik Vermansyah, Hansamu Yama, dan Renan Silva.

Komposisi skuad yang mumpuni membuat Bhayangkara FC digadang-gadang sebagai calon kuat juara Liga 1 2021/2022.

Meski begitu, Pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster mengaku kesulitan menganalisa kekuatan lawan. Persiraja dianggapnya punya potensi menyulitkan timnya.

“Satu hal yang pasti selama dua tahun saya berada di Indonesia, klub Indonesia itu selalu fight siapapun lawannya. Di setiap pertandingan hal itulah yang bakal menyulitkan,” kata Munster.

Persiraja Banda Aceh merupakan tim promosi. Laskar Rencong naik kelas ke Liga 1 pada 2020 silam, untuk menyaksikan kompetisi terhenti akibat pandemi Covid-19 sejak Maret 2020.

Meski datang dengan label tim underdog dan tak diunggulkan, Persiraja tetap menaruh harapan bisa menyaingi permainan Bhayangkara FC. Raihan poin mereka targetkan.

“Secara umum kami siap untuk melakoni laga perdana musim ini. Insya Allah besok malam pemain kami sudah siap,” ujar Hendri Susilo.

Perkiraan susunan pemain:

Bhayangkara FC (4-2-3-1): Awan Setho; Alsan Sanda, Hansamu Yama, Anderson Salles, Ruben Sanadi; Adam Alis, Evan Dimas; TM Ichsan, Renan Silva, Andik Vermansah, Ezequiel N’Douassel

Pelatih: Paul Munster (Irlandia Utara)

Persiraja Banda Aceh (4-3-3): Fakhrurrazi Quba; Kasim Slamat, M Roby, Leo Lelis, Hamdan Zamzami; Vanja Markovic, Shori Murata, Iftiqar Rizal; Defri Rizki, Paulo Henrique, Nazarul Fahmi

Pelatih: Hendri Susilo (Indonesia)

[suara.com]

Aceh Bisa Terapkan Strategi Peningkatan Ekonomi dan Pemberantasan Rentenir ala Aminullah

0
Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman, SE, Ak, MM. (Foto: Dok. Ist)

Nukilan.id – Ditunjuknya Aminullah menjadi Leader In Microfinance Empowerment Initiative dalam penganugerahan Indonesia Visionary Leader Season VII yang diselenggarakan oleh MNC TV sebagai ajang ajang pada kompetisi menilai kualitas dan kepemimpinan kepala daerah dengan tema “Kekuatan Visi Pemimpin di Tengah Pandemi” tak terlepas dari komitmen dan tekad kuat orang nomor satu di Banda Aceh itu dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kalangan menengah ke bawah dan juga dalam upaya memberantas praktek rentenir di ibukota Provinsi Aceh tersebut.

“Harus diakui, untuk menumbuh kembangkan sektor ekonomi masyarakat kecil bukanlah persoalan mudah, dibutuhkan komitmen dan keseriusan dari seorang pemimpin. Apalagi jika bicara memberantas praktek rentenir yang kerap menjerat masyarakat, disini tentunya tantangan dan rintangannya sangat luar biasa dari kalangan yang sudah tertentu yang telah terlibat dalam bisnis berkonotasi lintah darat itu. Namun, berkat sikap Istiqomah walikota Banda Aceh, hal ini mulai menampakkan hasil dan diakui hingga di tingkat nasional,” ungkap ketua Yayasan Aceh Kreatif (AK) Delky Nofrizal Qutni kepada media, Sabtu (28/08/2021).

Data survei Lembaga Survei Independen Yayasan Rumah Harta Umat bekerjasama dengan ASA Solution menunjukkan, bahwa dulunya sekitar 80 persen praktik rentenir merambah pasar yang ada di Banda Aceh, seperti Pasar Aceh, Pasar Ulee Kareng, Pasar Setui, dan Pasar Darussalam. Namun sejak LKSM diresmikan pada tanggal 17 Desember 2017 sam bisnis rentenir terus menurun. Alhasil, memasuki tahun 2019 para pelaku UMKM di Banda Aceh menuruh hingga hanya berkisar 14 persen. Pada tahun 2020 jumlah semakin turun menjadi 2 persen. Ini menunjukkan inovasi terobosan berupa LKMS yang di berinama Mahirah Muamalah Syari’ah itu mampu mendorong pertumbuhan ekonomi mikro dan menekan gerak rentenir di Banda Aceh.

“Sudah sepatutnya strategi walikota Aminullah yang telah diakui di tingkat nasional ini dapat diterapkan di seluruh Aceh, sehingga menjadi win-win solution menyelamatkan Aceh dari status daerah termiskin di Sumatera. Selain itu juga sebagai solusi meningkatkan ekonomi masyarakat kecil dan menyelamatkan masyarakat dari jeratan rentenir,” ujarnya.

Delky menyebutkan, keberhasilan LKMS yang didirikan Aminjllah itu dapat dilihat dari berbagai indikator, diantaranya pertumbuhan aset PT LKMS Mahirah Muamalah juga melonjak dari tahun ke tahun, pada tahun 2018 memiliki aset 6 milyar lebih, 2019 naik sebanyak 26 milyar lebih, 2020 mencapai 38 milyar lebih, sementara data per Juli 2021 aset mencapai 39 milyar lebih dengan jumlah nasabah sebanyak 7160 orangg dan 3153 debitur.

Selain itu, kata Delky, pada tahun 2020 LKMS ini juga telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp 14 milyar lebih atau tumbuh Rp 9 Milyar Lebih dan sudah menyalurkan kepada para debitur yang terdiri dari industri rumah tangga, perdagangan, Perikanan dan, jasa. PT LKMS Mahirah Muamalah terus tumbuh dan berkembang dengan menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan bisnis pada sektor Ultra mikro.

“Kita berharap ke depannya Bapak Aminullah yang merupakan ketua Masyarakat Ekonomi Syari’ah(MES) Aceh dapat mempelopori hadirnya lembaga keuangan mikro syariah ini ke seluruh Aceh, sehingga lebih banyak lagi masyarakat kecil yang dapat menumbuhkembangkan usahanya, sehingga meningkatkan ekonomi masyarakat Aceh, menghadirkan usaha-usaha baru, mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran di bumi Serambi Mekkah. Apalagi dengan potensi anggaran yang besar mencapai Rp. 17 T pertahun dengan Silpa APBA yang besar mencapai Rp.3,9 T, tentunya akan lebih bermanfaat jika mampu dikelola dengan baik dalam meningkatkan ekonomi masyarakat kecil, menengah ke bawah,” pungkasnya. []

PBAK 2021 Selesai, DEMA FDK UIN Ar-Raniry Apresiasi Mahasiswa Baru

0
(Foto: Dok. Ist)

Nukilan.id – Muhammad Farhan, Ketua panitia dalam kegiatan Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK) membagi pesan dan kesan yang mendalam kepada seluruh mahasiswa baru yang sudah bersedia dan antusias dalam mengikuti PBAK dalam kondisi apapun.

Selama berlangsungnya PBAK banyak dari mahasiswa yang mengeluh akan fasilitas jaringan di daerah mereka, namun tekad mereka untuk tetap hadir dalam kegiatan kali ini mengalahkan segala masalah mereka.

“Tidak terasa Pengenalan Budaya Akademik & Kemahasiswaan (PBAK) sudah berakhir. Selama tiga hari mahasiswa baru diberikan materi-materi untuk kebutuhan mereka selama perkuliahan yang akan datang,” kata Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry, Banda Aceh itu.

Farhan mengapresiasi kepada seluruh mahasiswa, “Insya Allah kedepan kita akan bertemu secara tatap muka dan saling sharing terkait permasalahan kuliah, mahasiswa seperti kalian lah yang dibutuhkan oleh bangsa ini, pantang menyerah, semangat yang besar dan ketekunan dalam mengikuti kegiatan full selama tiga hari”.

Ia juga menegaskan, kepada seluruh mahasiswa baru bahwa, PBAK ini akan menjadi batu loncatan kepada mereka semua, karena dunia kampus sangatlah berbeda dengan dunia sekolah, mahasiswa harus bisa bersaing dengan keadaan di sekitar.

“Sejarah baru kepada mahasiswa baru UIN Ar-Raniry, dengan adanya PBAK kalian mendapat ilmu yang bermanfaat dan tentunya pengelaman yang membuat kalian paham bagaimana peran dan tanggungjawab seorang mahasiswa di era milenial, mahasiswa harus mengetahui isu-isu terkait bangsa ini, jangan pernah menjadi mahasiswa yang memikirkan diri sendiri, UIN Ar-Raniry adalah kampus pergerakan, lebih tepatnya jantoeng hate rakyat Aceh, pikiran dan hati masyarakat ada pada kalian, welcome to the blue campus”.

Diketahui, PBAK tahun ini masih memakai konsep dalam jaringan (daring), dimana mahasiswa diharuskan untuk melek terhadap teknologi yang berkembang pesat di tengah masyarakat.[]

Reporter: Hadiansyah

Reses II DPRA, Hendra Budian Kunjungi Lokasi Budidaya Lebah Madu di Bener Meriah

0

Nukilan.id – Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Hendra Budian mengunjungi lokasi budidaya lebah madu Kelompok Tani Hutan Kaliandra di Desa Fajar Harapan, Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah.

Kunjungan tersebut dalam rangka Reses ke-II Tahun 2021 DPRA di Daerah Pemilihan (Dapil) IV meliputi Bener Meriah dan Aceh Tengah.

Dalam pertemuan yang berlangsung selama 3 jam tersebut, Hendra Budian berkesempatan memanen madu langsung dari sarangnya (kotak budidaya lebah), tentu dengan arahan dan pendampingan dari ahlinya. Hehehe.

“Setelah proses memanen madu, saya mengajak kawan-kawan Kelompok Tani Hutan Kaliandra untuk berdiskusi terkait apa saja yang bisa kita lakukan agar Budidaya Lebah Madu tersebut bisa berdampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat,” kata Hendra dalam keterangannya kepada Nukilan.id, Minggu (29/8/2021).

Dalam diskusi tersebut, lanjut Hendra, setidaknya saya mencatat beberapa hal seperti kebutuhan ekstraktor madu, smoker, sikat lebah pengungkit, chainsaw, dan perlengkapan safety.

Sementara itu, Ahlandi, Ketua Kelompok Tani Hutan Kaliandra menyampaikan, selain kebutuhan alat diatas, kawan-kawan juga membutuhkan pelatihan, seperti pelatihan budidaya lebah madu secara intensif dan pelatihan pemasaran.

Menggapi hal tersebut, Hendra mengatakan bahwa, dirinya akan berusaha sebisa mungkin untuk memfasilitasi semua kebutuhan-kebutuhan itu. Walau tidak dalam waktu yang bersamaan, setidaknya bisa terealiasi secara bertahap.

“Sepulang dari agenda Reses Ke-II ini, saya akan coba berkoordinasi dengan Dinas-Dinas terkait untuk membicarakan hal tersebut,” ujarnya.

Selanjutnya, setelah dari Desa Fajar Harapan, Hendra singgah di Desa Meriah Jaya (Digul) menghadiri undangan masyarakat untuk menikmati buah durian sekaligus meninjau proses Pembangunan Mesjid Ar-Rahman Digul.

Hendra Budian saat meninjau pembangunan Mesjid Ar-Rahman Digul. 

“Terima Kasih kepada Kelompok Tani Hutan Kaliandra yang telat memberikan oleh-oleh berupa madu asli yang lezat, dan terima kasih kepada Tokoh Masyarakat Digul atas undangan makan duriannya,” ucap Politisi Partai Golkar itu.

Menikmati durian bersama mayarakat di Desa Meriah Jaya (Digul) 

[*]

Pospera Nilai Nova Sibuk Pelesiran Politik di Jakarta

0
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Posko Perjuangan Rakyat (POSPERA) Aceh, Fakhrurazi. (Foto: Ist)

Nukilan.id – Penanganan Covid-19 di Aceh mendapat sorotan langsung dari Pemerintah Pusat melalui Satgas Covid-19, sebagaimana disampaikan juru bicara Satgas Penanganan Covid-19.

Hal ini dikarenakan positivity rate Provinsi Aceh menempati posisi tertinggi secara nasional yaitu mencapai 51,55 persen atau 10 kali lipat di atas standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang maksimal 5%. Dan secara periodik jumlah kasus terus meningkat, pun begitu dengan angka kematian semakin tinggi yang hingga saat ini sudah mencapai 1408 jiwa.

Kemudian pada Sabtu (28/8/2021), Menteri Koordinator Pembangunan Manusia (Menko PMK) RI Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P bersama dengan Ketua Satgas Nasional Penanganan Covid-19, Letjen TNI Ganip Warsito langsung turun untuk memantau dan melakukan rapat koordinasi dengan pemerintah Aceh.

Namun sangat disayangkan perhatian serius dari pemerintah pusat tidak mendapatkan respon positif dari Nova Iriansyah selaku Gubernur Aceh, yang malah memilih untuk tetap pelesiran di jakarta.

Hal itu disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Posko Perjuangan Rakyat (POSPERA) Aceh, Fakhrurazi dalam keterangannya, Sabtu.

“Kami dari Pospera Aceh menilai, aneh saja Gubernur tidak hadir pada rakor penanganan Covid-19 hari ini di Banda Aceh. Padahal seorang Menko dan Ketua Satgas saja sudah jauh-jauh dari Jakarta ke Banda Aceh,” kata Fakhrurazi.

Menurutnya, rasa tidak bertanggungjawab Nova Iriansyah sudah sangat di luar nalar yang sehat. Secara umum sebagai kepala daerah, Nova sudah gagal membantu pemerintah pusat dalam menekan penyebaran Covid-19 di Aceh dan mengabaikan bentuk dukungan serta perhatian yang diberikan oleh pemerintah pusat dengan tidak menghadiri rakor tersebut.

Selain itu, kata Fakhrurazi, upaya Pemerintah Aceh untuk membantu mengurangi kesulitan ekonomi masyarakat Aceh pun tidak terlalu berdampak positif, karena upaya-upaya yang dilakukan tidak fokus, tidak tepat sasaran dan tidak berkesinambungan, bahkan terkesan sangat serampangan.

“Kami menyinyalir bahwa bukan hanya ketidakbecusan Nova sebagai pemimpin yang menjadi persoalan, namun rasa kemanusiaannya pun patut kita pertanyakan saat ini. Bagaimana mungkin seorang kepala daerah lebih mementingkan pelesiran ke luar daerah disaat yang bersamaan kasus Covid-19 semakin meningkat di Aceh dan menjadi perhatian berbagai pihak,” ujarnya.

Sementara itu, Fakhrurazi mengatakan bahwa, ada tendensi kepergian Nova Iriansyah ke jakarta merupakan bagian dari agenda politik dia semata.

“Sebaiknya Nova segara bertaubat, jangan terlalu dibutakan oleh ambisi politik berkuasa lantas rela mengorbankan kehidupan masyarakat Aceh, yang terus dihantui oleh meningkatnya Covid-19,” pungkasnya. []

Tenggelamnya Demokrasi Indonesia di Tengah Wabah Virus Corona

0

Oleh: Muzirul Qadhi*

Sejak Pemerintah Indonesia menetapkan Covid 19 sebagai bencana nasional tampak terlihat perubahan secara drastis baik secara demokrasi maupun secara ekonomi kerakyatan. Hal tersebut tidak terlepas dari lahirnya kebijakan pemerintah dalam penanganan covid 19. Namun di sisi lain ada hak – hak rakyat yang tidak terpenuhi yang tentunya akan dapat menjadi preseden buruk bagi Indonesia ke depan.

Sebelum penulis mengulas lebih jauh, penulis akan menerangkan terlebih dahulu apa itu Corona Virus (Covid 19). Dalam catatan World Health Organization (WHO) virus corona adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia, pada manusia sendiri corona diketahui menyebabkan infeksi pernafasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Mers dan Sars.

Covid 19 merupakan penyakit menular dan pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada Desember 2019 lalu yang kemudian kini menjadi wabah yang menakutkan bagi hampir setiap negara.

Di Indonesia sejak 2 maret 2020 hingga 4 Agustus 2021 tercatat angka kematian akibat terpapar Covid 19 mencapai 100.636 jiwa, menjadikan Indonesia berada diperingkat 12 sebagai negara dengan kasus kematian tertinggi di dunia, hal tersebut didapatkan pada data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Tentu hal ini menjadi duka yang sangat mendalam bagi bangsa Indonesia, meskipun seperti yang kita ketahui telah banyak program dan upaya penanganan yang dilakukan pemerintah namun hal tersebut ternyata belum mampu menekan angka penularan covid 19. Sementara di Wuhan, China yang merupakan awal ditemukanya Covid 19 mulai merangkak membaik, transaksi ekonomi mulai dibuka meskipun tetap mematuhi protokol kesehatan.

Kembali pada topik di atas bagaimana dampak covid 19 merenggut hak demokrasi dan ekonomi rakyat, meskipun sebelum adanya Covid 19 melanda dunia demokrasi Indonesia sudah terlihat merosot, kebebasan dalam menyampaikan pendapat dan kritikan, kini menjadi kekhawatiran bagi banyak kalangan, para aktivis dan tokoh masyarakat seakan di tuntut untuk hati – hati dalam memilih kata dalam mengkritik pemerintah, bermacam delik digunakan dalam membungkam suara sumbang dari bawah, jika sebelumnya undang undang IT banyak di gunakan dalam menjerat para aktivisme kini ada undang – undang baru yang sudah di rancang yaitu Rancangan Kitab Undang –Undang Hukum Pidana (RKUHP), dimana draf tersebut berpeluang menjerat orang yang menghina lembaga negara, ketentuan itu di atur dalam sejumlah pasal d Bab IX tentang Tindak Pidana Tehadap Kekuasan Umum dan Lembaga Negara.

Salah satu pasal tersebut adalah pasal 353 “ setiap orang yang dimuka umum dengan lisan atau tulisan menghina kekuasan umum atau lembaga negara di pidana dengan penjara paling lama satu tahun enam bulan atau pidana denda paling banyak katagori II berkisar 10 juta, ” begitu bunyi pasal tersebut. Padahal Presiden atau DPR adalah institusi negara, dimana dalam hukum tata negara dua institusi itu adalah benda mati, yang hidup itu adalah individunya, jadi bila pun ada yang mengkritik negara tidak boleh tersinggung, karena yang ia emban adalah lembaga negara.

Tidak sampai disitu banyak hal lagi yang penulis nilai dapat mengancam demokrasi Indonesia, Covid 19 menjadi salah satu dasar atau alasan tidak dikeluarkannya izin Demonstrasi bagi mahasiswa dan masyarakat, sementara banyak kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah yang mengundang kerumuman, bahkan kerumunan di mall atau pergelaran yang dilakukan oknum pejabat tidak menjadi masalah, bahkan yang lebih mirisnya lagi antrian vaksin yang notabenenya merupakan program pemerintah tidak menjadi sebuah persoalan, kita tidak tahu pasti apa argumentasi yang kuat sehingga hal tersebut tidak di soalkan. Apakah mungkin ada kaitan nya dengan bisnis atau ada hal lain, tentu itu menjadi tanda tanya besar di tengah – tangah masyarakat, yang seharusnya pemerintah menjadi contoh panutan bagi rakyat, malah ternyata pemerintahnya yang tidak memberikan contoh yang baik.

Hal lain yang meganggu demokrasi Indonesia baru baru ini adalah adanya gambar mural di beberapa tembok di jalanan Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya, mural menggambarkan berbagai macam kritikan, mulai dari menunjukkan pemerintah gagal dalam menangani Covid 19, kemudian kondisi ekonomi masyarakat hari ini yang terjepit sontak menjadi viral dan membuat pemerintah kelabakan untuk menghapus mural tersebut. Padahal menurut penulis, itu adalah wujud ekspresi yang dirasakan masyarakat hari ini di tengah situasi PPKM dengan segala ke lemahanya. Misal seperti mural mirip Jokowi mengenakan pakaian putih dengan wajah tertutup masker, ini tentu memiliki makna kritikan sosial yang di tuangkan melalui gambar pada beton fly over di Bandung.

Kini pelaku pembuat mural tersebut sedang di buru oleh pihak penegak hukum untuk mencari tahu apa maksud dari mural tersebut. Padahal sejatinya pihak kepolisian memiliki intelenjensi dan psikologi yang kuat, sangat mustahil gambar sesederhana itu tidak dapat dimengerti maksud dan tujuan. Seharusnya hal tersebut biarlah menjadi seni kritik bukan malah semakin hari rakyat tertekan dan tertindas akibat tidak adanya kepastian ekonomi dan demokrasi Indonesia.

Oleh karenanya penulis mengharapkan Pandemi Covid 19 ini tidak menjadi ajang dalam merampas Demokrasi dan Ekonomi Rakyat secara perlahan. Bukan pula menjadikan Covid 19 sebagai ajang bisnis papan atas, dengan mengenyampingkan hajat orang banyak. Yang semestinya hak – hak akan untuk hidup tersebut di tanggung oleh negara.

Penulis adalah Mahasiswa Universitas Bina Bangsa Getsempena (UBBG) Banda Aceh dan Anggota Forum Aceh Menulis (FAMe)

Tak Hanya Jadi Pustakawan, Ini Keunggulan Prodi Ilmu Perpustakaan UIN Ar-Raniry

0
Ketua Prodi Ilmu Perpustakaan Nurhayati Ali Hasan dan Ketua PD IPI Aceh Nazaruddin Musa sedang menyampaikan materi dan berbagi pengalaman kepada mahasiswa baru prodi Ilmu Perpustakaan, Sabtu (28/8/2021) secara virtual

Nukilan.id – Program Studi Ilmu Perpustakaan sering kali dipandang sebelah mata. Lulusannya sering dianggap hanya dipersiapkan untuk menjadi seorang penjaga perpustakaan dan buku-buku.

Hal tersebut disampaikan, Ketua Prodi Ilmu Perpustakaan Nurhayati Ali Hasan MLIS saat menjadi narasumber dalam kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Prodi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Sabtu (28/8/2021) secara virtual.

Nurhayati menjelaskan, dalam undang-undang perpustakaan disebutkan bahwa pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggungjawab untuk melaksanakan pengelolaan perpustakaan.

“Untuk saat ini, Prodi Ilmu Perpustakaan UIN Ar-Raniry Banda Aceh merupakan prodi satu-satunya di Aceh. Profil lulusan Ilmu Perpustakaan UIN Ar-Raniry tidak hanya menjadi Pustakawan. Namun juga dipersiapkan menjadi, arsiparis, peneliti dan pengembang jasa informasi,” kata Nurhayati Ali Hasan.

Lebih lanjut, Nurhayati menjelaskan bahwa Program Studi Ilmu Perpustakaan di Indonesia merupakan salah satu bidang pendidikan yang sedang berkembang sesuai dengan tuntutan perkembangan teknologi informasi dewasa ini.

“Perpustakaan tidak akan dipandang sebelah mata, jika perpustakaannya dikelola secara prima oleh pustakawan yang profesional. Untuk mendukung itu semua prodi terus melakukan update kurikulum untuk menyesuaikan dengan perkembangan dalam ilmu perpustakaan dan tren perpustakaan dengan implementasi teknologi informasi,” kata Nurhayati.

Selain itu, ia juga mengingatkan mahasiswa baru Prodi Ilmu Perpustakaan bahwa tidak ada yang bisa menghalangi kita untuk mencapai kesuksesan pendidikan.

“Gunakan peluang untuk pengembangan diri dengan memanfaatkan sumber-sumber seperti perpustakaan dan pelayanan yang tersedia untuk pembelajaran guna mendapatkan hasil maksimal (excellent result) sesuai yang anda targetkan,” harapnya.

Ketua IPI Aceh Berbagi Pengalaman kepada Mahasiswa Baru

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan Indonesia (PD IPI) Aceh, Nazaruddin Musa MLIS berbagi pengalaman kepada mahasiswa baru Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh tentang prospek dan tantangan Prodi tersebut di era saat ini.

Dalam diskusi itu, Nazaruddin Musa yang merupakan lulusan McGill University, Canada mengatakan bahwa Ilmu Perpustakaan adalah salah satu tiket yang mengantarkannya bisa kuliah ke luar negeri.

“Saya menyelesaikan studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi tahun 1998, kemudian diberi kesempatan pada tahun 2003-2004 untuk training pengembangan dosen di University Of South Australia (UNISA) dan selesai Magister bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi di McGill University, Canada tahun 2010,” kata Nazaruddin Musa mengawali ceritanya kepada mahasiswa baru Prodi Ilmu Perpustakaan FAH UIN Ar-Raniry, Sabtu (28/8) secara virtual.

Selain berbagi pengalaman, Dosen tetap Prodi Ilmu Perpustakaan tersebut juga berpesan kepada mahasiswa baru yang akan belajar di Prodi Ilmu Perpustakaan untuk bersungguh-sungguh dalam belajar dan memiliki rasa kepercayaan diri untuk kuliah di jurusan yang sering dianggap sepele, namun memiliki prospek yang menjanjikan.

“Pesan ini saya rangkum dalam lima poin yang sering saya jadikan sebagai rujukan saya dalam setiap membicarakan sesuatu yaitu STAR. Dalam bahasa Inggrisnya adalah bintang. Saya pikir ini juga relevan di dalam konteks ini karena semua ingin menjadi berhasil atau menjadi sukses. Kesuksesan dalam sebuah bidang sering diumpamakan dengan bintang atau menjadi muncul,” kata Nazaruddin yang merupakan kandidat doktor di Universiti Utara Malaysia.

Menurut Nazar, pertama adalah pahami situasi atau S. Memahami situasi di sebuah tempat yang baru itu sangat penting. Paling tidak ada tiga manfaat anda memahami situasi. Pertama, mengurangi stres. Kedua, meningkatkan kepercayaan diri, dan ketiga memudahkan dalam menyusun strategi.

“Dalam konteks kuliah anda tentu harus mengetahui situasi jurusan anda, yaitu Ilmu Perpustakaan. Misalnya Anda harus mengetahui terlebih dahulu personalia di jurusan di akademi di perpustakaan juga di organisasi kemahasiswaan seperti pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan, Kurikulum, sistem perkuliahan dan situasi akademik,” kata Nazar.

Kedua adalah susun target (T) dengan baik dan terukur. Setelah memahami situasi akademik sebagaimana dijelaskan di atas tentu akan memudahkan anda untuk menyusun target perkuliahan anda; target IPK (Indeks Prestasi Akademik), target menyelesaikan kuliah, target melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi dan juga termasuk target pernikahan.

Ketiga, pesan Nazar lakukan semua agenda atau aktivitas sesuai dengan yang telah anda targetkan. Aksi adalah kunci keberhasilan karena menyusun target tanpa aksi adalah mimpi.

“Pesan ke empat, bersyukurlah atas semua hasil (Result) akademik Anda. Abdikan ilmu anda untuk pengembangan masyarakat untuk penguatan agama dan bangsa,”katanya.

Kegiatan PBAK tersebut turut juga dihadiri oleh Sekretaris Prodi Ilmu Perpustakaan, Mukhtaruddin MLIS, Dosen dan para alumni. [*]

Ketua Prodi Ilmu Perpustakaan Nurhayati Ali Hasan dan Ketua PD IPI Aceh Nazaruddin Musa sedang menyampaikan materi dan berbagi pengalaman kepada mahasiswa baru prodi Ilmu Perpustakaan, Sabtu (28/8/2021) secara virtual

Demokrat Aceh Tenggara Salurkan 500 Paket Sembako kepada Warga Kurang Mampu

0
Ketua DPC Partai Demokrat Aceh Tenggara, Nurdiansyah Alasta, saat memberi sambutan dalam kegiatan pembagian paket sembako kepada masyarakat, Sabtu (28/8/2021)

Nukilan.id – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Aceh Tenggara membagikan 500 paket sembako kepada kaum dhuafa dan fakir miskin di 5 Kecamatan, Kabupaten Aceh Tenggara, Sabtu (28/8/2021).

Pembagian paket sembako itu diserahkan langsung oleh Ketua DPC Partai Demokrat Aceh Tenggara, Drh Nurdiansyah Alasta beserta seluruh jajaran pengurus DPC dan Dewan Pimpinan Anak Cabang (DPAC) Aceh Tenggara.

Ketua DPC Demokrat Aceh tenggara saat menyerahkan paket sembako kepada warga, Sabtu (28/8/2021)

Dalam sambutanya, Nurdiansyah menyampaikan bahwa, kegiatan ini dalam rangka Bulan Bakti menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Demokrat ke-20 atau Dua Dekade Partai Demokra yang jatuh pada tanggal 9 September 2021 nanti.

Ia juga menyampaikan bahwa, kegiatan Bulan bakti ini diselenggarakan selama tiga hari meliputi 5 Kecamatan yaitu di Kecamatan Lawe Sigala Gala, Lawe Bulan, Ketambe, Babussalam dan Bambel di Kabupaten Aceh Tenggara.

“Bantun ini telah kita salurkan di 5 kecamatan selama 3 hari sejak Kamis (26/8/2021) hingga Sabtu (28/8/2021). Adapun sasaran yang kita bantu adalah saudara saudara kita yang kurang mampu atau kaum duafa dan fakir miskin,” kata Nurdiansyah pada saat acara di Kute Bambel Gabungan Rumah Supian Anggota DPRK dari Fraksi Partai Demokrat berlangsung.

Kegiatan tersebut berlangsung secara kekeluargaan yang dihadiri seluruh Pengurus DPC, DPAC, Pak Imam, Pengulu Kute Bambel Gabungan, tokoh masyarakat, dan para penerima bantuan Sembako. []

Bulan Bakti, Demokrat Nagan Raya Bagikan Sembako dan Jenguk Warga Sakit

0
Anggota DPRA Dapil 10, Edi Kamal, saat menjenguk dan membagikan sembako kepada warga yang sakit, (Foto: Ist)

Nukilan.id – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Fraksi Partai Demokrat, Edi Kamal bersama pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Nagan Raya beserta kader dan simpatisan menjenguk warga yang sakit dan membagikan paket sembako kepada masyarakat miskin yang terdampak Covid-19.

Kegiatan ini dalam rangka Reses kedua tahun 2021 anggota DPRA, Edi Kamal dan bulan bakti menyambut Dua Dekade Partai Demokrat atau Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Demokrat yang ke 20.

“Saya beserta pengurus DPC Demokrat Nagan Raya menjenguk pasien sakit, dengan kondisi sakit lumpuh, Zainudin umur (58) tahun desa Ujoeng Fatihah Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya. Kondisi pasien tersebut sebelumnya sudah pernah diamputasi kaki sebelah, diakibatkan penyakit Darah Manis (DM), yang sekarang di rawat oleh keluarga di kedimannya dengan kondisi stroek dan lumpuh, dengan hadirnya kami, Semoga bisa mengurangi beban didalam keluarga yang di timpa musibah,”
kata Edi Kamal, anggota DPRA dari Dapil 10 kepada Nukilan.id di Banda Aceh, Sabtu (28/8/2021).

Selanjutnya, kata dia, saya beserta seluruh pengurus DPC Demokrat Nagan Raya dan simpatisan Demokrat membagikan sembako kepada masyarakat kurang mampu di wilayah Kabupaten Nagan Raya, sehingga masyarakat yang terdampak Covid-19 dapat terbantu.

DPC Demokrat Nagan Raya saat membagikan sembako kepada masyarakat yang terdampak Covid-19.

Selain itu, Edi Kamal juga mengatakan bahwa, kegiatan ini merupakan arahan dari ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudoyono (AHY) kepada seluruh Kader Demokrat di Indonesia untuk dapat berbagi dengan sesama walaupun hanya sedikit.

Reporter: Irfan