Beranda blog Halaman 1917

Sekda Aceh Antar Langsung SK Kenaikan Pangkat ASN Simeulue

0
Sekda Aceh, dr. Taqwallah, M.Kes, didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Ir.Mawardi, serta Sekda Simeulue, Ahmadlyah, SH., melakukan penyerahan 53 SK kenaikan pangkat dan pensiun bagi ASN Pemerintah Kabupaten Simeulue, di Halaman Kantor Bupati Simeulue, Jumat, (10/9/2021). Foto: Ist

Nukilan.id – Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Taqwallah mengantar dan menyerahkan langsung Surat Keputusan (SK) Kenaikan Pangkat TMT 1 Oktober 2021 dan SK Pensiun untuk 53 Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di Kabupaten Simeulue, Jumat (10/09/2021) Prosesi penyerahan berlangsung di Halaman Kantor Bupati Simeulue.

Penyerahan SK untuk Kabupaten Simeulue merupakan kegiatan terakhir dari program penyerahan 3.103 SK Kenaikan Pangkat TMT 1 Oktober 2021 dan Pensiun bagi ASN seluruh Aceh. Para penerima SK ini merupakan guru, tenaga kependidikan dan tenaga kesehatan.

Sebelumnya penyerahan SK ini dimulai oleh Sekda Aceh Taqwallah pada Rabu 1 September di Kantor Gubernur Aceh. Selanjutnya SK diantar langsung ke seluruh kabupaten kota di Aceh untuk dibagikan kepada ASN penerima. Pembagian SK ke kabupaten kota dilakukan Sekda Aceh dengan dibantu Asisten Bidang Administrasi Umum Sekda Aceh, Iskandar dan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh Mawardi.

Masing-masing tim dibagi untuk bergerak ke kabupaten kota guna mempercepat proses penyerahan SK.

Sekda Aceh dalam kegiatan di Simeulue turut didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh Mawardi, Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr. Hanif, Sekda Kabupaten Simeulue Ahmadlyah, serta para pejabat Pemkab setempat.

Proses penyerahan SK dilakukan dengan tetap menjaga protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah kemungkinan penyebaran Covid-19. Para ASN penerima SK terlihat mengenakan sarung tangan, masker hingga pelindung wajah. Demikian juga dengan Sekda Aceh yang mengenakan kelengkapan pelindung wajah, sarung tangan dan masker.

Penyerahan SK tahun ini berhasil dilakukan satu bulan sebelum jatuh tempo. Kesuksesan ini disebut juga mengulang kesuksesan yang sama tahun lalu, dimana pembagian SK ke seluruh kabupaten kota bisa dilakukan lebih awal dari seharusnya.

Seorang ASN penerima SK, Slamet Riadi, yang merupakan guru SMAN 1 Simeulue Tengah usai menerima SK menyampaikan terima kasih dan apresiasi terhadap kegiatan tersebut. Slamet mengaku cukup terbantu dan merasa dihargai dengan penyerahan SK yang dilakukan dengan diantar langsung oleh Sekda Aceh.

“Alhamdulillah kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten Simeulue. Sejak beberapa tahun terakhir SK kenaikan pangkat dan pensiun diantar langsung ke daerah. Ini sangat membantu kami,” ujar Slamet.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama juga diserahkan 12 ribu lembar masker medis yang bersumber dari Badan Penanggulangan Bencana Aceh. Penyerahan dilakukan Sekda Aceh dan diterima Sekda Kabupaten Simeulue. []

Gubernur Aceh Letakkan Batu Pertama Pembangunan Gedung BMCC

0
(Foto: Ist)

Nukilan.id – Gubernur Aceh Ir Nova Iriansyah MT yang diwakili Kadis Syariat Islam Aceh DR EMK Alidar S Ag M Hum melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung utama Bener Meriah Convention Center (BMCC) untuk arena Musabaqah Tilawatil Qur’an tingkat Provinsi Aceh.

Peletakan batu pertama tersebut sebagai pertanda akan dilaksanakannya pembangunan gedung dalam rangka menyukseskan MTQ tingkat Provinsi Aceh yang direncanakan akan digelar awal tahun 2022 mendatang.

Ikut hadir pada kegiatan peletakan batu pertama pembangunan gedung BMCC Plt Bupati Bener Meriah, Dailami, Forkopimda dan Forkopimda plus Kabupaten Benar Meriah.

Dalam sambutan Gubernur Aceh yang dibacakan Kadis Syariat Islam Aceh DR EMK Alidar S Ag M Hum Kamis (9/9) mengatakan, sebagai sebuah kabupaten yang sedang membangun saat ini, Bener Meriah telah mengalami banyak kemajuan. Hal ini tentunya tidak terlepas dari berbagai faktor termasuk sinergi lintas pemangku kepentingan.
Selain itu, Bener Meriah juga dikenal sebagai destinasi wisata alam dan budaya di Aceh dan nusantara.

Disamping itu jelas Nova, Kabupaten Benar Meriah juga daerah penghasil komoditas kopi arabika dataran tinggi Gayo yang hingga saat ini semakin mendunia dan telah terkenal hingga ke mancanegara. “Kita menyambut baik dan memberikan dukungan untuk pembangunan sebuah gedung yang nantinya akan menjadi pusat berbagai kegiatan. Mudah-mudahan pembangunan gedung utama BMCC ini akan mendatangkan manfaat bagi Kabupaten Benar Meriah,” harap Nova melalui pidato tertulisnya.

Ditambahkan, peletakan batu pertama pembangunan gedung BMCC dapat dimaknai sebagai peletakan landasan pijak untuk memulai langkah selanjutnya dalam merealisasikan gagasan-gagasan cemerlang serta dapat mendatangkan banyak benefit, baik bagi pemerintah maupun masyarakat Bener Meriah.

Lebih lanjut dikatakan, keberadaan gedung BMCC itu nantinya dapat dijadikan tempat penyelenggaraan berbagai event untuk pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), pusat promosi, pameran produksi-produksi lokal, seminar atau konferensi serta kegiatan-kegiatan lain baik menyangkut kewirausahaan maupun bidang keagamaan.

“Kepada Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Benar Meriah Gubernur Aceh mengucapkan selamat, semoga Gedung BMCC ini nantinya dapat dijaga dan dirawat dengan baik, agar bangunannya bertahan lama serta akan menjadi salah satu ikon infrastruktur di Kabupaten Benar Meriah,” imbuhnya.[]

Siswi MTsN 1 Banda Aceh Lolos Seleksi Kompetisi Robotik Madrasah

0
(Foto: Kemenag Aceh)

Nukilan.id – Siswa  Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Banda Aceh lolos seleksi administrasi Kompetisi Robotik Madrasah tahun 2021 kategori mobile robot. Dalam perhelatan yang digelar oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI ini  MTsN 1 Banda Aceh diwakili dua siswinya, Aufa Amalia dan Siti Athaya Ifansyah.

Sebelumnya, para peserta perwakilan setiap provinsi telah mengikuti seleksi administrasi, makalah dan video pada 3-5 September 2021. Jumlah peserta yang mendaftar pada kompetisi ini berjumlah 490 tim yang terdiri dari 69 tim Madrasah Ibtidaiyah (MI), 182 tim Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan 239 tim Madrasah Aliyah (MA)/ Berdasarkan hasil seleksi, peserta asal Aceh dinyatakan masuk 30  besar dalam perlombaan tersebut.

Ada dua kategori dalam Kompetisi Robotik Madrasah. Pertama, Kategori Rancang Bangun Inovasi. Dalam kategori ini, siswa diminta menciptakan sebuah rancangan model teknologi yang berguna untuk meringankan kehidupan manusia (sesuai dengan tema yang ditentukan). Kedua, Kategori Mobile Robot. Dalam kategori ini, siswa diminta membuat program untuk mengendalikan robot mobil (mobile robot). Level pengendalian dan tantangan yang harus dilewati oleh peserta disesuaikan dengan jenjang pendidikannya (MI, MTs, dan MA).

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh Dr H Iqbal SAg MAg menyampaikan apresiasi untuk kedua peserta asal Banda Aceh ini. Ia menyampaikan,  ini merupakan awal bagi peserta asal Aceh untuk mencatatkan prestasi di tingkat nasional.

“Ini awal yang baik, siswa kita berhasil lolos seleksi administrasi dalam perlombaan robotik, namun prestasi ini jangan membuat para peserta cepat merasa puas karena kompetisi sebenarnya akan dihadapi pada pertengahan Oktober mendatang,” kata Iqbal.

Berdasarkan pengumuman yang telah dirilis oleh panitia, kategori mobil robot akan dilaksanakan secara tatap muka di Mall @AlamSutera Tangerang Selatan, Banten pada tanggal 16-17 Oktober 2021.

“Seluruh Peserta yang lulus untuk kategori ini harus hadir di lokasi sesuai waktu yang telah ditentukan,” ujarnya.

Iqbal mengatakan, para peserta yang telah lolos seleksi administrasi diharapkan untuk mengirimkan surat konfirmasi kehadiran

untuk mengikuti Kompetisi Robotik Madrasah 2021, selanjutnya surat tersebut diupload melalui web pendaftaran dengan akun pendaftar pada 10-17 September 2021.

“Jika dalam kurun waktu tersebut peserta yang lulus seleksi tidak melakukan konfirmasi kehadiran, maka peserta yang lulus akan digantikan oleh peserta cadangan,” ujar Iqbal.

Dijelaskannya, Kompetisi Robotik Madrasah 2021 mengusung tema Robots for Global Pandemic. Diharapkan teknologi robot dapat membantu menyelesaikan isu-isu penting dunia, yakni pandemi Covid-19 yang melanda selama dua tahun terakhir ini. Misinya adalah menerapkan teknologi robot untuk menjawab tantangan yang dimunculkan oleh Covid-19, baik itu di bidang Kesehatan, sosial, ekonomi, dan ketahanan hidup.

“Tema ini diharapkan menginspirasi generasi penerus untuk sadar akan bahaya Covid-19 dan memecahkan masalah yang ditimbulkan dari Covid-19 ini. Kompetisi Robotik Madrasah 2021 ini dipadukanlah dengan beragam kemampuan di bidang sains, teknologi, engineering, seni dan matematika. Kemampuan-kemampuan tersebut harus diarahkan untuk memberikan kontribusi dalam memecahkan masalah manusia di muka bumi,” katanya.[]

MaTA: Gubernur Aceh Tidak Punya Visi untuk Aceh

0
Koordinator MaTA, Alfian. (Foto: dialeksi.com)

Nukilan.id – Serapan Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) yang sebelumnya dikatakan masih rendah dan jauh dari target Pemerintah Aceh berdasarkan data resmi yang dipublikasikan di situs Percepatan dan Pengendalian Kegiatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (P2K-APBA) https://p2k-apba.acehprov.go.id/v1/index.php milik Pemerintah Aceh.

Total pagu anggaran 2021 sebesar Rp16,445 triliun, sampai Rabu (8/9/2021) APBA baru terealisasi sekitar 35,72 persen dengan rincian realisasi keuangan 35,7 persen dan fisik baru 40 persen.

Mendalami wacana APBA Perubahan (APBA-P), Koordinator Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA), Alfian saat dihubungi, Jumat (10/9/2021) mengatakan, catatan MaTA secara penyerapan Anggaran paling adalah untuk belanja Aparatur itu selalu habis setiap bulan sudah itu malah normal, sedangkan belanja untuk publik ini menjadi persoalan.

“Nah, kalau kita lihat logika dalam konteks anggaran berbasis kinerja artinya anggaran yang sudah dikeluarkan oleh Pemerintah Aceh untuk belanja aparatur itu tidak sebanding apa yang mereka kerjakan untuk pelayanan dan program bagi rakyat Aceh,” ucapnya.

Artinya, kata Alfian, belanja untuk aparatur selalu habis, dan belanja untuk publik selalu terjadi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) atau dengan posisi sekarang baru terealisasi 40%.

“Problem yang paling mendasar yaitu adalah, ini bukan soal teknis sehingga proses penyerapan Anggaran itu rendah, tapi ini problem politicalwil, karena kami melihat bahwa Gubernur Aceh ini tidak punya visi untuk Aceh sendiri, artinya yang terjadi tontonan oleh rakyat Aceh adalah soal konflik dan DPR,” tegasnya.

Hal terpenting menurut Alfian dalam penyampaiannya, dan untuk soal teknis APBA-P guna penyerapan anggaran itu pasti ada solusi, dalam hal ini juga sejauh mana konsistensi, komunikasi dari para pemimpin berbicara sesuai aturan karena menyangkut soal penyerapan anggaran untuk lebih dipercepat.

“Selama eksekutif dan legilslatif memiliki visi misi yang sama untuk rakyat Aceh itu akan terjadi APBA-P, Namun jika terjadi manuver-manuver jahat. Publik sudah tahu siapa pelakunya dan siapa aktornya,” ujarnya.

Misalnya kasus Apendik, sebut Alfian, Gubernur Aceh tahu sebelum proses dirancangan awal, tapi karena sudah ketahuan oleh publik, dan termasuk ketahuan oleh BPKP akhirnya Gubernur minta dibatalkan. Artinya apa proses alokasi di awal ini memang ada item-item untuk niat jahat. Dan itu harusnya menjadi protes dan ditolak dengan tegas.

“Kesimpulan kita sampai hari ini bahwa Gubernur Aceh tidak punya Visi dan Misi ini yang sangat disayangkan,” tuturnya.

Sebab itu, Alfian mengatakan, selama eksekutif dan legilslatif memiliki visi misi yang sama untuk rakyat Aceh itu akan terjadi APBA-P. Namun, jika terjadi manuver-manuver jahat, publik sudah tahu siapa pelakunya dan siapa aktornya.[ftr]

Pembuatan Irigasi Pertanian 1.600 Meter di Manyak Payed Aceh Tamiang Segera Rampung

0
(Foto: Nukilan/Poris)

Nukilan.id – Pembuatan saluran irigasi pertanian sepanjang 1.600 meter dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Aceh Tamiang di Kecamatan Manyak Payed tepatnya di wilayah Tualang Baro Pahlawan akan segera rampung.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pengairan Pekerjaan Saluran Irigasi Dinas PUPR Aceh Tamiang, Fahrudin kepada Nukilan.id di ruang kerjanya, Rabu (9/9/2021).

“Irigasi sepanjang 1600 meter yang dikenal dengan long storeg atau penampung air cadangan dan bermanfaat nantinya untuk Pertanian dan dilengkapi dua unit pintu air akan segera selesai,” ungkapnya.

Ia menyebutkan bahwa, pembuatan irigasi itu menggunakan konsep perencanaan cukup sederhana, karena konstruksi irigasi dengan pasangan batu, tanpa kolom itu nantinya akan menjadi wadah penyimpanan air cadangan untuk pertanian pada musim kemarau.

“Semoga nantinya para Petani dapat lebih baik mengatur pola tanam pertaniannya, dengan cadangan air yang tersimpan di irigasi,” harap Fahrudin.

Pantauan Nukilan.id dilokasi kegiatan, pada plank proyek, terdapat nama pekerjaan: rehab jaringan irigasi Pahlawan-Kp. Tualang Baro, lokasi : kecamatan Manyak Payed, nomor kontrak: 01.1/SDA-DAK/KTR/III/2021. Tanggal kontrak: 29 maret 2021, nilai kontrak: Rp. 3.472.965.000, penyedia jasa: PT. Alif Aulia Perkasa, sumber dana : DAK 2021, waktu pelaksanaan: 180 hari kalender.

Reporter: Poris

Soal APBA-P, Direktur JSI Minta Mendagri Tugaskan Tim Audit

0
Direktur Jaringan Survei Inisiatif (JSI), Ratnalia Indriasari, (Foto: Ist)

Nukilan.id – Direktur Jaringan Survei Inisiatif (JSI), Ratnalia Indriasari menyampaikan, sebelum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melakukan rekomendasi terhadap rancangan Peraturan Gubernur (Pergub) sebagai langkah melakukan Perubahan.

“Maka perlu menugaskan tim audit dari Mendagri untuk melihat kesesuaian arah kebijakan nasional untuk penanganan Covid-19,” ucap Ratnalia dalam keterangannya kepada media, Jumat (10/9/2021).

Dirinya mengatakan, Mendagri harus menyurati Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA)  dan Gubernur Aceh, Nova Iriansyah untuk melakukan langkah-langkah persiapan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh-Perubahan (APBA-P) yang sesuai dengan arahan dari pemerintah pusat berdasarkan hasil audit.

Hal ini, kata Ratnalia, untuk menghindari terjadinya Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Aceh agar distribusi uang di masyarakat melalui kegiatan dapat dirasakan.

“Dan juga menambah daya beli masyarakat Aceh,” tutupnya. []

Krueng Tujoh Meureubo Aceh Barat Tercemar, Komisi II DPRA Diminta Lakukan Investigasi

0

Nukilan.id – Aliansi Masyarakat Krueng Tujoh meminta Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dalam hal ini Ketua Komisi II untuk melakukan investigasi ke lokasi Krueng Tujoh di Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat.

Hal itu berdasarkan surat nomor istimewa tanggal 2 September 2021, perihal permohonan investigasi ke lokasi yang dikirimkan Koordinator Aliansi Masyarakat Krueng Tujoh, Nazar.

Nazar mengatakan bahwa, secara resmi surat itu sudah dikirim ke DPRA, bahkan persoalan ini secara pribadi sudah disampaikan kepada salah seorang pendiri Aliansi kepada Ketua Komisi II DPRA. Dan
Beliau menyarankan untuk membuat surat secara resmi kepada lembaga DPRA

Selain itu, Nazar menjelaskan bahwa, Krueng Tujoh saat ini diduga tercemar, hal itu dapat dilihat dari perubahan warna air dan terasa gatal bila digunakan. Sehingga masyarakat tidak lagi mengkonsumsi baik untuk mandi, wudhu’ apalagi untuk minum.

Padahal, kata dia, Krueng Tujoh merupakan sarana mata pencaharian hidup masyarakat sekitar, baik sebagai nelayan air tawar maupun pencari hasil hutan dan sumber ekonomi lainnya.

“Menurut pengamatan yang kami lakukan, tercemarnya Krueng Tujoh tersebut diduga akibat eksplorasi pertambangan batu bara PT. Mifa Bersaudara di hulu sungai. Kami sudah beberapa kali menyampaikan keberatan terhadap persoalan tersebut namun hingga saat ini belum ada tindak lanjutnya,” ungkap Nazar dalam keterangannya kepada Nukilan.id, Kamis (9/9/2021).

Sebab itu, Aliansi Masyarakat Krueng Tujoh kembali memohon kepada Bapak Pimpinan DPRA dalam hal ini Ketua Komisi II, agar kiranya dapat menginvestigasi dan mengobservasi persoalan ini secara konfrehensif, sehingga masyarakat tidak selalu dikorbankan.[]

Panitia Musyawarah PMI Banda Aceh Diminta Bersikap Profesional

0
Mantan Ketua KSR PMI Kota Banda Aceh dan Pendonor darah sukarela ke-40 kali, Faizin, S.H, yang juga berprofesi sebagai Advokat/Pengacara. (Foto: Ist)

Nukilan.id – Mantan Ketua Korps Sukarela (KSR) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banda Aceh periode 2011-2013, Faizin, SH meminta panitia dan Steering Committee (SC) dapat bersikap profesional dan mengundang perwakilan relawan setiap unit KSR pada saat Musyawarah Kota (Muskot) PMI Banda Aceh.

Hal itu disampaikannya menanggapi pernyataan Kepala Markas PMI Kota Banda Aceh, Safriadi Ibrahim yang menyebutkan bahwa, undangan Musyawarah untuk peserta maupun perwakilan relawan itu ditentukan SC.

Baca juga: Musyawarah PMI Kota Banda Aceh Ditunda ke Akhir September, Ini Penjelasannya

Menurutnya, relawan mempunyai hak mengikuti musyawarah untuk mendengar langsung laporan pertanggungjawaban dan menyaksikan proses pemilihan Ketua PMI Kota Banda Aceh periode 2021-2026.

“Sangat aneh dan patut diduga adanya kepentingan terselubung apabila sampai saat ini panitia tidak mengetahui siapa saja yang akan diundang sebagai peserta maupun perwakilan di musyawarah tersebut apalagi Kepanitiaan musyawarah telah terbentuk dua bulan yang lalu,” tuturnya.

Baca juga: Ketua PMI Banda Aceh Tiga Periode Bantah Akan Mencalonkan Diri Kembali

Sebab itu, Faizin, S.H yang saat ini berprofesi sebagai Advokat/Pengacara juga berharap, sebaiknya undangan untuk peserta maupun perwakilan relawan tidak ditentukan langsung oleh SC, akan tetapi Panitia bersama-sama dengan SC harus tetap berpedoman pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PMI dan Peraturan Organisasi (PO) serta Petunjuk Pelaksana (Juklak)/ Petunjuk Teknis (Juknis) musyawarah dalam menentukan undangan untuk peserta maupun perwakilan yang berhak hadir dalam musyawarah tersebut.

Baca juga: Musyawarah TSR Diduga untuk Kepentingan Muskot PMI Banda Aceh

“Jangan sampai ada yang menilai, kepanitiaan musyawarah ini sebenarnya hanya kamuflase dari timses yang mendukung salah satu kandidat, sebab seperti diketahui bahwa staff/karyawan dan pengurus yang masih aktif juga terlibat di dalam kepanitiaan,” ujar Faizin, S.H yang juga pendonor darah sukarela ke-40 kali itu.

Selanjutnya, pria asal Aceh Besar ini juga mempertanyakan, apakah pada saat pembentukkan kepanitiaan musyawarah PMI Kota Banda Aceh melibatkan semua Ketua/Komandan KSR unit atau tidak,? Apakah ada anggota Relawan yang dilibatkan tanpa sepengetahuan Ketua/ Komandannya, atau asal comot saja?.

Baca juga: Mantan Ketua KSR PMI Banda Aceh: PMI Harus Transparan dan Akuntabel

“Apabila hal ini tidak dilakukan, sebaiknya semua Ketua/Komandan KSR unit PMI Kota Banda Aceh harus berani memberikan mosi tidak percaya terhadap kepanitiaan musyawarah ini,” tegas Alumni Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala (USK) itu.[red]

Mantan Ketua KSR PMI Kota Banda Aceh dan Pendonor darah sukarela ke-40 kali, Faizin, S.H, yang juga berprofesi sebagai Advokat/Pengacara. (Foto: Ist)

Saatnya Naikan Level Pencegahan Penyakit Dengan Pemeriksaan Genomik

0

Check Up Rutin Saja, Tidak Cukup

Pandemi ini tidak selalu memberikan dampak buruk, namun salah satu dampak baiknya yaitu kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mencegah penyakit terutama penyakit tidak menular seperti obesitas, diabetes melitus tipe 2, hipertensi maupun penyakit kardiovaskular. Seperti yang diketahui bahwa penyakit-penyakit tersebut merupakan komorbid yang dapat memperberat kondisi kesehatan di era pandemi ini.

Hal menarik dari peningkatan kesadaran akan kesehatan ini, juga membawa tren pola gaya hidup sehat yang marak di minati. Namun ibarat kita sedang berjalan untuk menuju sesuatu tempat, idealnya kita membutuhkan maps untuk bisa membantu dalam menentukan jalan yang tepat dan versi terbaik dari kita sendiri yang sedang menempuh perjalanan itu. Demikian pula dengan mengatur strategi gaya hidup sehat setiap orang mempunyai kecocokan yang berbeda-beda sesuai dengan personalnya. Tubuh kita disusun oleh gen yang dimana ada sekitar 0,1 % perbedaan yang dengan adanya beda tersebut bisa menilai atau memprediksi risiko seseorang terhadap kerentanan pada berbagai penyakit.

Hal ini dapat kita ketahui dengan pemeriksaan genomik, pemeriksaan ini mampu membantu memprediksi risiko kerentanan terhadap berbagai penyakit berdasar profil gen, yang dapat membantu untuk melakukan strategi yang tepat. Pada pemeriksaan ini akan tergambarkan kategori risiko, rekomendasi pola gaya hidup yang sesuai gen dan juga kebutuhan pemeriksaan lanjutan yang diperlukan.

Mengapa penting pencegahan tidak lagi hanya dengan cek up rutin? Tentunya sering mendengar orang yang rajin cek up rutin namun tetap mengalami penyakit yang dianggap telah dicegah dengan gaya hidup saat ini. Hal ini bisa saja dikarena memang ternyata langkah pencegahannya tidak cocok sehingga hasilnya kurang optimal.

Kini di Prodia telah hadir pemeriksaan genomics untuk predikisi risiko kerentanan terhadap penyakit. Adapun 11 pemeriksaan genomik yang telah tersedia, salah satunya dikenal dengan nama Prodia Wellness Genomics yang dapat menganalisa lebih dari 450 gen untuk memprediksi 39 jenis penyakit untuk pria dan 36 jenis penyakit untuk wanita . Keuntungan lain dari pemeriksaan ini cukup sekali seumur hidup.

Kini saat nya naik level dalam melakukan pencegahan, karena saat ini sudah tidak levelnya hanya melakukan pemeriksaan rutin saja, karena untuk mencapai hasil maksimal membutuhkan panduan yang tepat untuk dapat memilih atau mengatur jalan yang ditempuh dengan baik.

DPC Partai Demokrat Banda Aceh Jadikan SBY dan AHY Sebagai Motivasi

0

Nukilan.id – Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kota Banda Aceh Arif Fadillah meminta kader belajar dari keberhasilan karir Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Agus Harimurti Yudhoyono.

“Dua sosok ini adalah pejuang cerdas yang pantas ditiru, baik intelektual maupun keberhasilan memimpin,” kata Arif Fadillah pada acara do’a dan renungan sebagai rangkaian upacara Dua Dekade Partai Demokrat di tepi Danau Laut Tawar, Mepar, Aceh Tengah, Kamis (9/9/2021) malam.

Pada acara itu, Arif juga memutar film dokumenter dua tokoh Demokrat tersebut.

“Mengenal dua sosok ini penting untuk menjadikan kader lebih militan dan cerdas berpolitik,” kata Arif Fadillah.

Arif mengatakan SBY adalah presiden Indonesia keenam yang berhasil membangun Indonesia. Begitu juga AHY sebagai Ketum Demokrat yang memiliki prestasi pendidikan dan pengalaman hebat sebagai tokoh muda.

“Tentu capaian prestasi itu dengan usaha, sekolah, dan berjiwa negarawan,” demikian Arif.

Selain dihadiri pengurus DPC dan DPAC Partai Demokrat Banda Aceh, terlihat bergabung anggota DPRK Kota Banda Aiyub Bukhari. []