Beranda blog Halaman 1853

MaTA Pridiksi SiLPA APBA 2021 Tidak Dibawah Rp 5 Triliun

0
Koordinator MaTA, Alfian. (Foto: dialeksi.com)

Nukilan.id – Koordinator Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA) Alfian memperkirakan penyerapan anggaran tahun 2021 yang sangat rendah akan menyebabkan SiLPA APBA TA 2021 ini paling tinggi, itu terlihat dari pembatalan 52 paket Proyek pembangunan Aceh.

Alfian menyebut, penyebab utama dari itu semua karena eksekutif tarik menarik kepentingan di sektor Biro Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ), sehingga waktu untuk pengerjaan proyek tidak mencukupi lagi.

“Akibat tarik menarik kepentingan, waktu berjalan memasuki bulan Oktober, tidak mungkin lagi untuk dilaksanakan proyek-proyek APBA,” kata Alfian kepada nukilan.id di Banda Aceh, Jumat (29/10/2021) kemarin.

Padahal–katanya–APBA tahun 2020 Aceh SiLPA Rp 3,9 triliun karena banyak pembatalan pembangunan di Aceh, dan tahun 2021 bisa mencapai 5 triliun lebih.

“Kalau kurang dari Rp 5 triliun tidak mungkin,” kata Alfian.

Menurut Alfian, persolaan tarik menarik kepentingan ini yang sangat besar, bahkan klim mengklim juga bisa terjadi antara Eksekutif dan Legislatif yang ingin “mengatur” sektor Pengadaan Barang dan Jasa.

Secara waktu–kata Alfian–evaluasi dari Sekretaris Daerah selaku ketua Tim Anggaran Pemerintah Aceh (TAPA), juga tidak mungkin lagi.

“Seharusnya dimulai dari target realisasi anggaran, dan bisa dilihat dari tabel yang di keluarkan oleh Pemerintah Aceh tiap bulannya,” ujarnya.

Dijelaskan, seharusnya dari awal dievaluasi, jika ada salah satu SKPA yang tidak sesuai realisasi anggaran, ada konsekuensinya. Sekda maupun Gubernur harus mengatur sedemikian rupa, dan ada sanksi yang diberikan jika tidak mencapai target kinerja.

“Kenapa tidak diberikan sangksi? bisa jadi atasan-atasan dari SKPA itu sendiri juga terlibat dalam pertarungan paket pekerjaan,” jelasnya

Unit Layanan Pengadaan (ULP) sepenuhnya berada dibawah Kepala Daerah dan di SK kan, kalau kepala daerah main dengan paket-paket tersebut, potensi intervensi terhadap kepala ULP sangat besar.

Untuk itu–lanjut Alfian–kita berharap tahun 2022, Pemerintah Aceh harus punya sistem atau mekanisme ketat dan konkrit, sehinga tidak terjadi kegagalan seperti ini yang secara tidak langsung berimplikasi pada pemenuhan hak-hak masyarakat. Apalagi Pemabngunan Aceh sangat bergantung dari sumber yang ada di Provinsi.

“DPR Aceh juga jangan tidur, harus terus mengawasi, dan bisa minta semacam kalender target realisasi pembangunan Aceh, bisa per bulan, agar bisa mereka kritisi atau memanggil SKPA,” kata Alfian.

Alfian menyebut pembangunan dermaga, jalan, jembatan dan gedung, dengan kondisi geografis di Aceh bulan Oktober sampai Desember, sudah memasuki musim hujan, serta secara material juga terkendala. Jadi tidak mungkin dilaksanakan lagi.

“Seharusnya penerima manfaat tahun 2021 sudah bisa menikmati, ternyata tidak bisa, karena pembangunan gagal dilaksanakan,” demikian Alfian. []

Reorter: Irfan

 

Rakorpusda TPID Diharapkan Jadi Wadah Berbagi Ide dan Pengalaman Kendalikan Inflasi

0

Nukilan.id – Rapat Koordinasi Pusat-Daerah (Rakorpusda) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Tahun 2021 diharapkan bukan hanya sebagai forum koordinasi, tetapi juga menjadi wadah berbagi ide, gagasan, dan pengalaman dalam upaya mengendalikan inflasi di daerah.

Hal itu diungkapkan Plt. Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Pembangunan Daerah (Bangda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Sugeng Hariyono pada Rakorpusda TPID bertajuk “Pengendalian Inflasi dan Pemulihan Ekonomi Melalui Optimalisasi Digitalisasi UMKM Tahun 2021”.

Dalam kesempatan itu, Sugeng menceritakan, kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tentunya sangat berdampak terhadap kinerja perekonomian, terutama sektor UMKM.

“Selama PPKM Darurat Level 4 di Pulau Jawa Bali telah terjadi pengurangan aktivitas masyarakat dan usaha, sehingga menyebabkan penurunan pendapatan,” bebernya.

Berkaca dari pengalaman itu, kata Sugeng, perlu dilakukan penguatan implementasi digitalisasi melalui keberadaan e-commerce. Pemerintah, kata dia, perlu melanjutkan fokus pengembangan infrastruktur, integrasi data, dan literasi.

“Terutama untuk mendukung peningkatan teknologi pada UMKM, hal tersebut meningkatkan pula kelancaran distribusi perluasan pemasaran UMKM melalui platform digital,” tandasnya.

Sebagai informasi, Rakorpusda TPID ini merupakan forum dikskusi antarpemangku kepentingan terkait sinkronisasi kebijakan Pusat-Daerah dalam upaya mencapai pertumbuhan ekonomi, serta pengendalian inflasi yang rendah dan stabil.

“Rakorpusda ini juga merupakan tindak lanjut Rapat Koordinasi Nasional TPID 25 Agustus 2021 beberapa waktu lalu yang dipimpin dan ditutup langsung oleh Presiden Jokowi,” ungkap Sugeng di Jakarta, Kamis (28/10/2021).

Untuk itu, Sugeng pun mengingatkan kembali amanat Presiden Joko Widodo pada Rakornas TPID, 25 Agustus 2021 lalu. Sesuai arahan Presiden itu, kata Sugeng, ada 3 hal yang perlu ditindaklanjuti pemerintah dan pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas inflasi, serta mendukung pemulihan ekonomi daerah dan nasional.

Pertama, pemerintah bersama pemerintah daerah wajib menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga, terutama barang kebutuhan pokok, dengan mengatasi kendala produksi dan distribusi yang ada di daerah.

“Kedua, melanjutkan upaya pengendalian inflasi yang tidak hanya fokus pada stabilitas harga, tetapi juga proaktif mendorong sektor ekonomi yang tumbuh makin produktif dengan mendorong peningkatan produktivitas petani dan nelayan, serta memperkuat sektor UMKM untuk bertahan dan naik kelas,” imbuh Sugeng.

Ketiga, Sugeng melanjutkan, pemerintah bersama pemerintah daerah perlu bahu-membahu meningkatkan nilai tambah di sektor pertanian, sehingga memiliki kontribusi yang semakin besar dalam menggerakkan mesin pertumbuhan ekonomi. Upaya ini dapat ditempuh melalui penguatan kelembagaan petani, memperluas akses pemasaran dengan pemanfaatan teknologi, termasuk platform digital. Upaya berikutnya yaitu dengan melakukan optimalisasi penyaluran KUR Pertanian, termasuk menyesuaikan dengan karakteristik usaha pertanian, serta melakukan pendampingan yang intensif kepada pelaku usaha pertanian.

Pada Rakorpusda ini, Sugeng juga sempat menguraikan soal peran dari TPID. Pertama, kata dia, TPID berperan dalam merumuskan kebijakan yang akan ditempuh terkait dengan pengendalian inflasi. Kedua, memantau dan mengevaluasi atas efektivitas kebijakan yang diambil terkait dengan pengendalian inflasi di daerah.

“Ketiga, menjaga keterjangkauan barang dan jasa di daerah sesuai tugas dan kewenangan masing-masing,” kata Sugeng.

Lebih lanjut, keempat, TPID berperan dalam mengantisipasi gejolak harga pangan pada saat hari raya besar. “Kelima, melakukan analisis perekonomian daerah yang dapat menganggu kestabilan harga dan keterjangkauan barang dan jasa,” urai Sugeng.

Rakorpusda Tahun 2021 ini dihadiri oleh TPID dari seluruh provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia. Adapun narasumber yang hadir berasal dari berbagai instansi, di antaranya: Direktorat Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah III Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Bangda Kemendagri; Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian; Direktorat Keuangan Negara dan Analisis Moneter Kementerian PPN/Bappenas; Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia; Guru Besar Universitas Lampung; serta perwakilan Perwiratama Group. []

Kakankemenag Pidie: Diklat Pengelolaan Perpustakaan Madrasah

0
Melatih dan membekali para peserta diklat pengelolaan perpustakaan madrasah di Pidie (Foto: Dok.Ist)

Nukilan.id – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Pidie Drs Abdullah MAg membuka kegiatan diklat pengelolaan perpustakaan madrasah bagi tenaga perpustakaan tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) se Kabupaten Pidie, bertempat di Aula Kantor Kankemenag Pidie, Aceh Kamis (28/10/2021).

Dalam sambutannya Drs Abdullah MAg mengatakan, keberadaan perpustakaan memiliki peran penting dalam mendukung proses pembelajaran di madrasah. Oleh karena itu harus didukung dengan tersedianya sarana prasarana yang cukup memadai dan dikelola secara profesional serta mampu beradaptasi dengan kemajuan di era digital.

Kondisi perpustakaan sekolah dulu adalah sebuah tempat yang sepi dengan koleksi buku dan waktu akses yang terbatas, sebagai tempat menghabiskan waktu kosong dan guru sebagai penjaga, sedangkan keberadaan sekarang adalah sebagai tempat aktivitas dan jantungnya madrasah dengan waktu akses tidak terbatas, tempat untuk meng-eksplor ide dan mendapatkan informasi serta guru dan pustakawan terlatih sebagai fasilitator. Jelasnya

“Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan terkait pengelolaan perpustakaan madrasah diantaranya adalah komitmen, perhatian dan keberpihakan pimpinan sekolah, kuantitas, kualitas dan kualifikasi SDM pengelola dan tentunya ada dukungan pendanaan dan kesinambungan anggaran yang memadai, serta guru dan pustakawan terlatih sebagai fasilitator,”kata Abdullah.

Sementara itu, Ketua Prodi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Nurhayati Ali Hasan MLIS dalam pemaparan materinya menjelaskan bahwa sumber daya manusia (SDM) sebagai pengelola perpustakaan merupakan salah satu unsur penting dalam suatu kelembagaan baik intansi pemerintah maupun swasta sebagi motor penggerak literasi dalam melayani kebutuhan pemustaka.

“Idealnya sebuah perpustakaan adalah memiliki gedung yang nyaman dan letaknya strategis serta didukung teknologi informasi yang up to date, administrasi perpustakaan yang dikelola sesuai dengan standar nasional pengelolaan perpustakaan, sumber dana yang memadai dan yang tidak boleh dilupakan adalah memiliki SDM yang berkompeten di bidang perpustakaan,”kata Nurhayati Ali Hasan.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa bagi sebagian masyarakat awam profesi pustakawan merupakan pekerjaan yang tidak menyenangkan dan sering dipandang sebelah mata, tetapi tidak semua orang tahu bahwa sebenarnya pekerjaan pustakawan sangatlah komplek, bergensi dan memerlukan keahlian khusus.

Sebelumnya, Ketua Pelaksana Yansahriddin, M.Pd dalam laporannya mengatakan bahwa Diklat Pengelolaan Perpustakaan bagi Tenaga Perpustakaan tingkat MI se Kabupaten Pidie merupakan bagian dari pada realisasi kerjasama antara Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pidie melalui Kelompok Kerja Madrasah (K2M) Madrasah Ibtidaiyah Kankemenag Pidie dengan Prodi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh dan Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan Indonesia (PD IPI) Aceh.

“Sebanyak 53 peserta yang berasal dari pengelola dan guru pustakawan dilatih dengan berbagai keterampilan teknis tentang pengelolaan perpustakaan, dan nantinya dihari terakhir mereka akan dibekali dengan pelatihan sistem otomasi perpustakaan oleh para dosen dan alumni Prodi Ilmu Perpustakaan yang bergabung di Pengurus IPI dan ALC”,kata Yansahriddin, Kamis (28/10).

Kegiatan diklat yang dilaksanakan selama 4 hari, mulai tanggal 28-31 Oktober 2021 tersebut menghadirkan narasumber dan instruktur masing-masing, Kankakemenag Pidie Drs H Abdullah MAg, Nurhayati Ali Hasan MLIS, Zubaidah, M.Ed, Mukhtaruddin MLIS, Drs Saifuddin A Rasyid MLIS, Yusrawati M.IPI, Nazaruddin MLIS, Arkin SIP serta instruktur dari PD IPI Aceh dan Aceh Library Consultant (ALC). []

Yayasan Aceh Kreatif Berikan Penghargaan ke DPPKP Peduli Kreativitas Pemuda

0

Nukilan.id – Ketua Yayasan Aceh Kreatif Delky Nofrizal Qutni memberikan piagam penghargaan kepada Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Kota Banda Aceh Dr. Samsul Bahri M.Si yang dinilai begitu peduli dengan kreativitas pemuda di bidang agro terutama perikanan budidaya.

Penghargaan tersebut diserahkan pada pembukaan Pelatihan Perikanan Budidaya Yayasan Aceh Kreatif yang dilaksanakan di aula kantor Camat Ulee Kareng, Jum’at (29/10/2021).

Ketua Yayasan Aceh Kreatif, Delky Nofrizal mengatakan, sejauh ini kita dapat melihat bagaimana walikota Banda Aceh selalu memberikan perhatian kepada kalangan pemuda. Semangat ini juga ditunjukkan oleh Kepala DPPKP Banda Aceh yang terus berupaya memberikan ruang bagi pemuda untuk berkreasi dan berinovasi di bidang agro, khususnya sektor perikanan.

“Harus kita akui, bahwa keterbatasan lahan di ibukota seperti Banda Aceh menjadi kendala utama untuk pengembangan sektor perikanan budidaya. Namun, dengan menggunakan sistem dan teknologi terkini perikanan budidaya juga dapat dilakukan di lahan sempit bahkan di perkarangan rumah. Disini dibutuhkan kreasi dan inovasi kalangan pemuda,”katanya.

Delky menambahkan, di dalam pelatihan ini tentunya tidak sebatas berorientasi pada teori dan ceramah, namun kita memprioritaskan kunjungan lapangan (praktek) sehingga peserta dapat melihat bagaimana teknik dan teknologi yang dapat dilakukan untuk pengembangan sektor perikanan budidaya di lahan seadanya. “Melalui momentum sumpah pemuda ini, kita berharap ke depan pemuda menjadi pelopor penggerak di bidang agro terutama sektor perikanan budidaya di Banda Aceh,”ujarnya.

Sementara itu, Kepala DPPKP Banda Aceh, Dr Drs Samsul Bahri M.Si menjelaskan bahwa secara Geografis Kota Banda Aceh secara tidak langsung memang selama ini tingkat produksi perikanan tangkap lebih tinggi daripada perikanan budidaya. Namun, demikian kita dapat mengembangkan perikanan budidaya dengan yakni dengan teknologi.

“Norwegia yang tidak ada laut yang ada cuma danau dan sungai, namun menjadi negara tertinggi ikan eksportir di Eropa,” kata Samsul Bahri.

Dia juga apresiasi pelatihan ini karena seluruh pesertanya pemuda yang diharapkan nanti dapat menjadi penggerak di Banda Aceh. “Kita berharap pelatihan seperti ini diikuti dengan serius oleh peserta. Apalagi di dalam pelatihan ini juga adanya praktek langsung ke lapangan yang sangat bermanfaat bagi peserta,”pungkasnya.

Pelatihan yang mengangkat tema “Gemilang Berwirausaha ini dilaksanakan selama 3(tiga) hari dengan menyajikan materi kunjungan lapangan. Peserta pelatihan merupakan perwakilan pemuda Gampong di tiap-tiap kecamatan dengan menghadirkan pemateri mulai dari pemerintah, akademisi hingga praktisi perikanan. []

Gubernur Keluarkan Ingub Pemeriksaan Vaksinasi di Kantor Pemerintah Aceh

0
Gubernur Aceh Nova Iriansyah. (Foto: Nukilan.id)

Nukilan.id – Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengeluarkan Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 23/INSTR/2021 tentang pemeriksaan vaksinasi Covid-19 bagi pegawai negeri sipil dan tenaga kontrak serta masyarakat saat memasuki lingkungan perkantoran Pemerintah Aceh.

Ingub yang ditandatangani Nova Iriansyah itu ditetapkan di Banda Aceh Jumat 29 Oktober 2021. Ingub itu ditujukan kepada para kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA), Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan tenaga kontrak pada Pemerintah Aceh.

Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh Muhammad Iswanto dalam keterangannya menyebutkan, dalam Ingub itu dijelaskan bahwa dalam rangka pencegahan dan penanggulangan pandemi Covid-19 dan mendukung program vaksinasi Covid-19 di Aceh, maka perlu dilakukan pemeriksaan vaksinasi Covid-19 bagi Pegawai Negeri Sipil dan Tenaga Kontrak serta masyarakat saat memasuki lingkungan perkantoran Pemerintah Aceh.

Kata Iswanto terdapat enam poin dalam Ingub tersebut yang harus diikuti para kepala SKPA, PNS dan Tenaga Kontrak di lingkup Pemerintah Aceh.

Pertama, melakukan pemeriksaan vaksin Covid-19 terhadap setiap orang yang akan memasuki area perkantoran SKPA dengan cara scan barcode melalui aplikasi PeduliLindungi atau menunjukkan sertifikat vaksin untuk dilakukan scanning oleh petugas, dan bagi yang belum melakukan vaksin, terkonfirmasi positif dan / atau kontak erat dengan orang yang terpapar Covid-19.

Kedua, hanya membuka satu pintu jalur akses masuk kantor untuk ketertiban dalam pemeriksaan.

“Ketiga, memerintahkan PNS dan Tenaga Kontrak pada Pemerintah Aceh yang tidak dan/atau belum melakukan Vaksin Covid-19 dengan alasan medis untuk melakukan pemeriksaan khusus pada Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) bagi PNS dan Tenaga Kontrak yang bertugas pada SKPA di Banda Aceh dan Aceh Besar atau dari Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten/Kota bagi PNS dan Tenaga Kontrak yang bertugas pada SKPA selain di Banda Aceh dan Aceh Besar,” kata Iswanto membacakan bunyi Ingub.

Kemudian pada poin keempat Ingub itu, Gubernur meminta Direktur RSUDZA melakukan pemeriksaan khusus atas indikasi medis dan memberikan surat keterangan resmi.

“Selanjutnya pada poin kelima, Gubernur menginstruksikan PNS dan Tenaga Kontrak yang tidak dan/atau belum dilakukan vaksin tanpa adanya surat keterangan sebagaimana dimaksud pada Diktum Ketiga tidak diizinkan untuk masuk lingkungan perkantoran SKPA,” sebut Iswanto.

Terakhir, dalam Ingub itu disebutkan bahwa ketidakhadiran akibat sebagaimana dimaksud pada Diktum Kelima pada aplikasi presensi kehadiran (e-absensi) akan dihitung “tidak hadir tanpa keterangan” dan akan dihitung sebagai pengurang TPK bagi PNS dan Pengurang Gaji bagi Tenaga Kontrak serta akan diproses sebagai pelanggaran disiplin bagi PNS dan pemberhentian bagi Tenaga Kontrak, karena tidak melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pejabat pemerintah yang berwenang sesuai dengan ketentuan Pasal 3 huruf c Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil dan kebijakan Pemerintah Aceh bagi Tenaga Kontrak. []

Pengamat: Kita Yakin TNI-POLRI Mampu Ungkap Penembakan Dantim BAIS di Aceh

0
Aryos Nivada. (foto: Nukilan.id)

Nukilan.id – Pengamat Politik dan Keamanan, Aryos Nivada mengatakan bahwa, dirinya percaya pihak TNI-POLRI punya kemampuan dalam memenuhi harapan publik Aceh untuk mengungkapkan kasus penembakan terhadap Dantim BAIS wilayah Pidie, Kapten Inf Abdul Majid.

“Kami yakin TNI-Polri mampu ungkap secara terang benderang kasus ini. Mulai dari mengungkapkan pelaku, motif, dan modus penembakan. Sehingga menjadi satu kejelasan yang dapat dipertanggung jawabkan secara hukum,” ujar Aryos yang juga Pendiri Jaringan Survei Inisiatif (JSI) itu.

Dia menegaskan, kejadian penembakan itu jangan sampai menjalar pada instabilitas keamanan sehingga perlu ekstra cepat dalam penyelesaian kasusnya.

Menurut Aryos, kedamaian di Aceh wajib dipertahankan dan dilestarikan jangan sampai disebabkan kasus penembakan itu membuat kondisi perdamaian di Aceh kembali terguncang.

“Siapapun pelakunya harus diberikan efek jera melalui hukuman berat sehingga tidak akan mengulangi hal serupa,” ungkapnya.

Dari peristiwa itu, kata Aryos, masyarakat harus menjaga diri agar tidak terprovokasi dan memberikan dukungan kuat kepada TNI-POLRI untuk mengungkap kasus ini secara transparan.

Seperti diketahui, Komandan kesatuan BAIS di Pidie, Kapten Inf Abdul Majid menghembuskan nafas terakhir pada Kamis (28/10/2021) sore.

Peristiwa penembakan tersebut diduga dilakukan oleh OTK ketika Dantim BAIS Pidie, Kapten Inf Abdul Majif sedang mengendarai kendaraan roda empat. Dan hingga saat ini kasus itu masih dalam penyelidikan Aparat Keamanan. []

Bank Dunia: Rata-rata Kekayaan Orang Indonesia Rp 2 M

0

Nukilan.id – Bank Dunia (World Bank) merilis laporan The Changing Wealth of Nations 2021: Managing Assets for the Future. Laporan tersebut menyajikan total kekayaan per kapita berbagai negara tahun 2018. Kekayaan yang disajikan dalam laporan tersebut diukur berdasarkan metode nilai tukar pasar (MER) dan paritas daya beli (PPP).

Bank Dunia mencatat total kekayaan global tumbuh secara signifikan antara 1995 dan 2018. Namun, pertumbuhan kekayaan per kapita beberapa negara tak memuaskan, bahkan negatif dalam beberapa kasus.

Peningkatan total kekayaan paling tajam terjadi di antara negara-negara berpenghasilan menengah ke atas, yang memiliki peningkatan kekayaan lebih dari 200% antara 1995 dan 2018.

Pertumbuhan kekayaan per kapita di negara berpenghasilan rendah lebih kecil dari rata-rata global yang tumbuh 44%, yaitu hanya 22%. Itu menunjukkan bahwa negara-negara berpenghasilan rendah semakin tertinggal dari negara-negara lain di dunia, menyebabkan perbedaan yang signifikan dalam kekayaan global per orang.

Total kekayaan per kapita Indonesia, dalam laporan Bank Dunia tersebut adalah US$ 48.046 (dihitung menggunakan metode MER) dan US$ 144.303 (menggunakan metode PPP). Jika dirupiahkan dengan asumsi kurs Rp 14.300, maka angka di atas sama dengan masing-masing Rp 687.057.800 dan Rp 2 miliar.

Berikut perbandingan total kekayaan per kapita tahun 2018 antara Indonesia dan negara tetangga di Asia-Pasifik: (Negara: MER / PPP)

  • Indonesia: US$ 48.046 / US$ 144.303
  • Australia: US$ 827.510 / US$ 764.827
  • Kamboja: US$ 18.397 / US$ 54.280
  • China: US$ 174.365 / US$ 286.128
  • Jepang: US$ 559.259 / US$ 617.287
  • Republik Korea: US$ 356.619 / US$ 455.538
  • Laos: US$ 38 079 / US$ 116.511
  • Malaysia: US$ 167.365 / US$ 420.520
  • Mongolia: US$ 46.734 / US$ 146.239
  • Papua Nugini: US$ 33.011 / US$ 53.075
  • Filipina: US$ 35.135 / US$ 97.862
  • Singapura: US$ 817.846 / US$ 1.092.628
  • Kepulauan Solomon: US$ 38.937 / US$ 44.423
    – Thailand: US$ 78.216 / US$ 207.437
    – Vietnam: US$ 34.084 / US$ 107.716 [detikcom]

PAN Aceh Gelar Muscab Serentak, DPC Bener Meriah: Kami Siap Sukseskan

0

Nukilan.id – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN Bener Meriah siap menyukseskan kegiatan Musyawarah Cabang (Muscab) serentak yang digelar secara vitual pada Sabtu, (30/10/2021) besok.

Ketua DPC PAN Bener Meriah, Rudi Faisal mengatakan Muscab ini merupakan kegiatan pemilihan calon ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PAN se-Kabupaten Bener Meriah di 10 kecamatan.

“Kita sudah mempersiapkan tempat di Wisam Falah Bener Meriah untuk pelaksanaan Muscab secara virtual besok,” kata Rudi kepada Nukilan.id, Jum’at (29/10/2021) malam.

Dia menyebutkan bahwa, Muscab tersebut akan dihadiri oleh semua anggota DPD PAN Bener Meriah,  mulai dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara di 10 kecamatan di Kabupaten Bener Meriah.

Kemudian, kata dia, turut ikut serta sayap partai Perempuan Amanat Nasional (PUAN), Barisan Muda Penegak Amanat Nasionak (BM PAN)(serta pengurus dan anggota DPC PAN Bener Meuriah.

“Sesuai dengan intruksi DPW PAN Aceh, kita dari DPD PAN Bener Meriah siap untuk mengikuti dan menyukseskan acara tersebut,” ungkapnya.

Rudi berharap, dengan adanya muscab serentak ini DPC PAN Bener Meriah dapat membangun struktur baru, agar kinerja PAN kedepan lebih baik lagi untuk meraih kemenangan pada Pemilu tahun 2024 mendatang.

“Jadi kedepan kita akan membentuk ranting sampai dengan ke tingkat desa. Karena untuk sekarang kita masih sampai tahap kecamatan,” pungkasnya.

Reporter: Hadiansyah

PAN Aceh Gelar Muscab Virtual Secara Serentak

0

Nukilan.id – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Aceh menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) serentak secara virtual pada Sabtu, (30/10/2021) besok. Dan diikuti oleh sebanyak 289 kecamatan se-Aceh.

Ketua Harian DPW PAN Aceh, Sulaiman Ali mengatakan bahwa, Muscab ini diselenggarakan bertujuan untuk memperkuat struktur PAN di tingkat kecamatan.

“Untuk pembentukan pemilihan ketua dan kepengurusan DPC PAN kecamatan se-Aceh dengan jumlah formatur sebanyak 802 orang,” sebutnyam

Selain itu, kata Sulaiman, penyelenggaraan Muscab ini merupakan program prioritas DPW PAN Aceh untuk selalu melakukan penyegaran dan konsolidasi struktur pengurus DPC.

Sebagian besar yang mendaftar didominasi kalangan milenial. Formatur yang terpilih akan bertugas untuk menyusun komposisi kepengurusan tiap DPC di kecamatan masing-masing.

“Nantinya kami juga akan melakukan pembinaan, pengarahan, dan pembekalan kepada formatur Muscab dan calon pengurus DPC PAN periode 2020-2025,” pungkas Sulaiman.

Reporter: Hadiansyah

Jika Tidak ada Temuan di Aceh, KPK Harus Sampaikan ke Publik

0
(Foto: Dok.Ist)

Nukilan.id – Akademisi Usman Lamreung mengatakan, berbagai kasus dugaan korupsi harus segera terjawab di Aceh, sangat berharap kepada Komisi Pembarantasan Korupsi (KPK) dan segera diseret pelaku ke pengadilan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, apabila dugaan-dugaan korupsi tidak ditemukan, agar segera membuka kepada publik seterang-terangnya, jangan sampai hilang kepercayaan masyarakat terhadap lembaga anti korupsi ini.

Hal ini supaya rakyat Aceh tidak curiga dan ragu kepada penegak hukum. Biarpun mulai ragu kepada KPK, namun masih menaruh harapan besar bahwa KPK benar-benar membongkar gurita korupsi di Aceh.

Harapan rakyat Aceh tidak lain agar para pejabat di Aceh benar-benar kembali pada jalan yang benar dalam pengelolaan anggaran untuk kepentingan kesejahteraan. Jelasnya

Jika memungkinkan KPK harus mempercepat penyelidikan, sebagai antisipasi pelaku tidak menghilangkan barang bukti, semakin lama dalam penyelidikan akan semakin mudah pelaku korupsi menghilangkan barang bukti. Ucapnya

Kata dia – Usman, Rakyat Aceh akan terus mengawal dan mendorong KPK konsisten membongkar korupsi di Aceh, dan kali kedua ini datang ke Aceh, ada peningkatan dari penyelidikan ke tahap penyidikan, dengan harapan ada yang disangkakan.

Agar Aceh bisa fokus melanjutkan berbagai program pembangunan, yang selama ini terkesan lambat, atas hiruk pikuk isu dugaan korupsi. Tuturnya

Di bulan Oktober 2021, Aceh kembali kedatangan tamu istimewa, bagi rakyat Aceh tamu tersebut sangat ditunggu-tunggu, namun bagi para pejabat dijajaran legislatif dan eksekutif khusus yang dipanggil untuk dimintai keterangan dalam berbagai kasus dugaan korupsi seperti Kapal Aceh Hebat, masalah mata anggaran 2021 Kode Appendix, Proyek Multiyear dan sebagainya, akan menjadi beban kedatangannya. []