Beranda blog Halaman 104

Kepala Dinkes Aceh dan Direktur RSUDZA Kompak Mundur dari Jabatan

0
Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr. Munawar. (Foto: Dok. Dinkes Aceh)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Dua pejabat penting di sektor kesehatan Aceh secara bersamaan mengundurkan diri dari jabatannya. Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr. Munawar, dan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA), dr. Isra Firmansyah, memilih melepas posisi strategis yang selama ini mereka emban.

Kepala Badan Kepegawaian Aceh (BKA), Abdul Qahar, membenarkan pengunduran diri keduanya. Menurut dia, alasan pengunduran diri tersebut beragam, namun sama-sama terkait dengan pilihan melanjutkan karier di bidang fungsional.

Dokter Munawar disebut memilih fokus menjadi fungsional dokter ahli madya. Sementara itu, dr. Isra mengambil langkah serupa dengan melanjutkan karier sebagai pejabat fungsional dokter pendidik klinis ahli madya di RSUDZA.

“Gubernur Aceh akan segera menetapkan pelaksana harian (Plh) di kedua jabatan tersebut,” kata Qahar saat dikonfirmasi, Senin (25/8/2025) malam.

Qahar memastikan roda pelayanan kesehatan tetap berjalan meski dua pucuk pimpinan mundur bersamaan.

“Roda kerja di kedua instansi itu akan tetap berjalan dengan lancar,” ujarnya.

Meski demikian, hingga berita ini diturunkan, Qahar belum mengungkapkan siapa yang akan ditunjuk sebagai pengganti untuk mengisi kekosongan pada dua posisi strategis tersebut.

Jepang Ingin Perkuat Hubungan dengan Aceh

0
Konsul Jenderal Jepang di Medan, Furugori Toru, bertemu dengan Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk Malik Mahmud Al Haythar, di Meuligoe Wali Nanggroe, Aceh Besar. (Foto: HUMAS LWN)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Konsul Jenderal Jepang di Medan, Furugori Toru, bertemu dengan Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk Malik Mahmud Al Haythar, di Meuligoe Wali Nanggroe, Aceh Besar, Jumat (22/8/2025) lalu.

Kabag Kerja Sama dan Humas Wali Nanggroe, Zulfikar Idris, mengatakan pertemuan tersebut membicarakan sejarah hubungan Aceh–Jepang serta peluang kerja sama di berbagai bidang.

Dalam kesempatan itu, Furugori menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat dari Wali Nanggroe. Ia mengaku sangat terkesan dengan Aceh, terutama setelah menghadiri peringatan 20 tahun Perdamaian Aceh pekan lalu.

“Ini adalah kunjungan kedua saya ke Aceh. Saya telah banyak belajar tentang sejarah Aceh dan hubungan Aceh dengan Jepang. Pemerintah Jepang sejak lama mendukung Aceh, baik dalam pemulihan pasca tsunami maupun proses perdamaian. Kini saya melihat Aceh aman dan masyarakat hidup dalam suasana damai. Hal itu sangat menggembirakan,” ujarnya.

Furugori menegaskan Jepang ingin memperkuat hubungan dengan Aceh di masa mendatang.

“Saya sangat tertarik dengan Aceh dan berharap kerja sama kita dapat semakin intensif,” kata dia.

Sementara itu, Wali Nanggroe menekankan pentingnya memperdalam kerja sama, khususnya dalam menghadapi potensi bencana alam.

“Jepang adalah negara maju dalam mitigasi bencana. Kita bisa banyak belajar dari mereka, karena Aceh juga merupakan daerah rawan gempa. Selain itu, kerja sama di bidang pendidikan perlu lebih diperluas,” ujar Wali Nanggroe yang turut didampingi Staf Khusus Dr. Muhammad Raviq.

Ia menambahkan, saat ini pelajar Aceh yang menempuh pendidikan di Jepang masih melalui jalur Pemerintah Indonesia.

“Ke depan, mungkin kita akan menghantar lebih banyak generasi muda Aceh ke Jepang, khususnya untuk belajar teknologi dan sains,” kata Wali Nanggroe.

Bupati Aceh Barat Lantik 100 Pejabat, Tegaskan Integritas dan Tolak Transaksi Jabatan

0
Bupati Aceh Barat, Tarmizi SP, MM, melantik dan mengambil sumpah 100 pejabat administrator, pengawas, dan fungsional di lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat. (Foto: Humas Aceh Barat)

NUKILAN.IDMEULABOH – Bupati Aceh Barat, Tarmizi SP, MM, melantik dan mengambil sumpah 100 pejabat administrator, pengawas, dan fungsional di lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat. Prosesi yang berlangsung khidmat digelar di halaman Masjid Agung Baitul Makmur Meulaboh, Senin (25/8/2025).

Pejabat yang dilantik terdiri atas 56 pejabat administrator, 37 pengawas, dan 4 fungsional. Dalam sambutannya, Bupati Tarmizi menegaskan pelantikan ini bukan sekadar rotasi jabatan, melainkan amanah besar yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab.

“Tidak ada lagi ruang bagi pejabat yang hanya berorientasi pada uang. Bekerjalah dengan hasil kerja yang baik, karena kalau kinerja bagus, penghargaan dan kesejahteraan akan mengikuti,” tegasnya.

Ia menekankan integritas dan kapabilitas sebagai ukuran utama dalam penilaian Aparatur Sipil Negara (ASN). Menurutnya, proses seleksi dilakukan secara objektif oleh tim profesional, baik internal maupun eksternal, dengan sistem berbasis data.

Dari 264 usulan jabatan, hanya 100 yang disetujui Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk dilantik pada tahap pertama. Pelantikan tahap selanjutnya akan dilakukan setelah verifikasi selesai di BKN.

Tarmizi menambahkan, setiap pejabat yang baru dilantik akan dievaluasi secara berkala. “Kalau tidak mampu menunjukkan kinerja sesuai target, terpaksa kami kembalikan ke posisi semula,” ujarnya.

Ia juga meminta para camat memperkuat koordinasi dengan kepala desa serta mendorong percepatan program pembangunan di berbagai sektor.

Dalam prosesi tersebut, Bupati menyerahkan hadiah berupa handuk putih kepada para pejabat yang diberikan langsung oleh pasangan mereka. Simbol ini, kata Tarmizi, dimaksudkan sebagai pengingat tanggung jawab moral, tidak hanya di kantor tetapi juga di hadapan keluarga.

Selain itu, Tarmizi memperingatkan dengan tegas agar ASN menjauhi narkoba, perselingkuhan, dan paham-paham menyimpang.

“Enam bulan lalu masih ada toleransi, tapi mulai sekarang tidak ada lagi maaf bagi yang terlibat. Mundur dengan teratur jika melanggar,” tegasnya.

Pelantikan ini diharapkan mampu memperkuat mesin birokrasi Aceh Barat dalam menjalankan roda pemerintahan yang bersih, profesional, dan berorientasi pada perubahan nyata demi kesejahteraan masyarakat.

Warga Aceh Jadi Korban TPPO, Tiga Hari Terkatung di Bandara Soekarno-Hatta

0
Korban TPPO Asal Aceh Terkatung di Bandara Soekarno-Hatta, Hingga Ditolong Haji Uma (Foto: Dokumen Haji Uma)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Wibi Rezki Walat (24), pemuda asal Aceh, menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) setelah dijual ke sebuah perusahaan di Kamboja. Nasib malang dialaminya ketika dideportasi ke Indonesia. Selama tiga hari, ia terkatung-katung di Bandara Soekarno-Hatta tanpa uang, pakaian ganti, bahkan tanpa makanan.

Kabar mengenai kondisi Wibi pertama kali diterima anggota DPD RI asal Aceh, H. Sudirman alias Haji Uma, dari salah seorang warga Langsa, Jumat (23/8/2025) malam. Disebutkan, sejak pagi sekitar pukul 08.00 WIB, Wibi sudah berada di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta setelah dipulangkan oleh otoritas Imigrasi Kamboja.

Tidak memiliki sepeser uang dan keluarga yang menjemput, Wibi hanya bisa bertahan dengan memanfaatkan jaringan wifi bandara. Dalam sebuah panggilan video dengan Haji Uma, ia tampak menangis sambil duduk di kursi bandara.

“Pak, tolong saya. Saya tidak punya apa-apa. Saya lapar, Pak. Saya mau pulang ke Aceh tapi tidak punya uang,” kata Wibi dengan suara terbata-bata.

Wibi mengaku tidak memiliki sinyal karena masih menggunakan kartu seluler Kamboja, sementara ia tidak punya uang untuk membeli kartu baru. Berbeda dengan empat korban TPPO lain yang dideportasi bersamanya dan sudah dijemput keluarga, Wibi terpaksa bertahan seorang diri di bandara.

Mendengar kabar tersebut, Haji Uma segera menginstruksikan staf protokoler DPD RI untuk mendampingi sekaligus memberikan makanan kepada Wibi. Beberapa jam kemudian, ia tiba langsung di Terminal 2 untuk menemui korban. Pertemuan itu pun berlangsung haru ketika Wibi menceritakan perjalanan getir yang dialaminya.

Menurut pengakuan Wibi, ia awalnya dijanjikan bekerja sebagai marketing di Thailand oleh seorang agen asal Langsa. Namun, agen itu justru menjualnya ke perusahaan di Kamboja yang memaksanya bekerja dalam praktik penipuan (scamming).

“Kalau saya shalat, saya ditendang sampai baju shalat dan celana panjang saya dirobek-robek,” ungkap Wibi lirih, menceritakan bagaimana ia kerap dipukuli jika tidak memenuhi target pekerjaan.

Perjalanan panjang menuju Kamboja pun penuh risiko. Dari Aceh, ia diberangkatkan melalui Dumai, lalu ke Malaysia, Vietnam, hingga tiba di Kamboja lewat jalur laut. Setelah mengalami penyiksaan, pihak Imigrasi Kamboja akhirnya mendeportasi Wibi bersama korban lainnya.

Haji Uma kemudian mengambil langkah cepat. Ia membeli tiket penerbangan, menyewa hotel agar Wibi dapat beristirahat, serta memberikan uang saku. Bahkan, seluruh biaya perjalanan dari Bandara Kualanamu hingga ke Langsa juga ditanggung oleh timnya.

“Alhamdulillah, pagi ini tanggal 24 Agustus 2025, Wibi sudah terbang ke Kualanamu dan dilanjutkan perjalanan darat ke Aceh. Penjemputan juga difasilitasi oleh staf kita di wilayah Sumatera Utara hingga tiba di rumahnya,” ujar Haji Uma, Senin (25/8/2025).

Usai selamat kembali ke tanah kelahiran, Wibi menyampaikan pesan kepada masyarakat agar tidak mudah tergiur tawaran kerja ke luar negeri dari agen ilegal.

“Jangan pernah mau diajak bekerja oleh agen yang ilegal dengan iming-iming gaji besar ke negara Asia, karena bisa kita pastikan itu TPPO. Di sana kita kerap disiksa oleh perusahaan yang membeli kita dari agen tersebut,” tegasnya.

Kini, Wibi sudah kembali ke kampung halaman di Langsa setelah melalui pengalaman pahit sebagai korban perdagangan orang. Kisahnya menambah panjang daftar penderitaan warga Aceh dan daerah lain yang terjerat sindikat TPPO lintas negara.

Lima Sekolah di Aceh Terpilih Jadi Sekolah Pengimbas BOS Kinerja Prestasi 2025

0
surat Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 0715/J3/PN.04/2025 tertanggal 23 Agustus 2025. (Foto: tangkapan layar)

NUKILAN.ID | Banda Aceh – Sebanyak lima sekolah di Provinsi Aceh ditetapkan sebagai Sekolah Pengimbas penerima Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Kinerja Prestasi Tahun 2025. Penetapan ini tertuang dalam surat Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 0715/J3/PN.04/2025 tertanggal 23 Agustus 2025.

Total alokasi dana untuk Aceh mencapai Rp800 juta. Masing-masing sekolah memperoleh Rp100 juta dana BOS Kinerja Prestasi dan tambahan Rp60 juta dana pengimbasan, sehingga setiap sekolah menerima Rp160 juta.

Adapun daftar sekolah penerima di Aceh yaitu SLBN Pembina Provinsi Aceh di Kabupaten Aceh Besar, SMP Negeri 1 Kualasimpang di Kabupaten Aceh Tamiang, SD Negeri 1 Beureunuen di Kabupaten Pidie, SMKN 2 Banda Aceh di Kota Banda Aceh, dan SMA Negeri Unggul Subulussalam di Kota Subulussalam.

Dalam surat pemberitahuan yang ditandatangani Kepala Puspresnas, Dr Maria Veronica Irene Herdjiono, disebutkan Sekolah Pengimbas selain menerima dana BOS Kinerja Prestasi untuk pengembangan talenta internal sekolah, juga memperoleh dana pengimbasan sebesar Rp60.000.000 per sekolah, yang dapat digunakan dalam program pengimbasan bersama sekolah imbas yang ditunjuk.

Kementerian juga berharap agar pemerintah daerah berperan aktif mendampingi sekolah penerima. “Kami berharap dinas pendidikan terkait dapat mendampingi sekolah terpilih dalam menetapkan sekolah imbas dan menjalankan program pengimbasan sesuai dengan petunjuk teknis pengelolaan Dana Bantuan Operasional Satuan Pendidikan dan Pedoman Penggunaan Dana BOS Kinerja Prestasi Tahun 2025,” demikian isi surat tersebut, dikutip Nukilan, Senin (25/8/2025).

Dengan penetapan ini, Aceh menjadi salah satu provinsi yang memperoleh alokasi dana penuh, yakni Rp800 juta, untuk mendukung peningkatan mutu dan prestasi sekolah. []

Reporter: Sammy

Polres Aceh Timur Hadirkan Layanan SIM Keliling, Berikut Jadwalnya

0
Jadwal pelayanan SIM keliling Polres Aceh Timur. (Foto: Instagram @humasacehtimurpoldaaceh)

NUKILAN.ID | Aceh Timur – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Aceh Timur terus berupaya memberikan kemudahan pelayanan bagi masyarakat. Salah satunya melalui layanan SIM Keliling yang melayani perpanjangan SIM A dan SIM C di berbagai titik di wilayah Aceh Timur.

Melalui unggahan di akun Instagram Humas Polres Aceh Timur (@humasacehtimurpoldaaceh), dijelaskan bahwa kewajiban memiliki SIM tercantum dalam Pasal 18 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

“Setiap pengemudi kendaraan bermotor wajib memiliki SIM sesuai jenis kendaraan yang dikemudikan,” tulis keterangan resmi tersebut, dikutip Nukilan, Senin (25/8/2025).

Jadwal dan lokasi pelayanan SIM Keliling Satlantas Polres Aceh Timur adalah sebagai berikut:

Senin, 25 Agustus 2025: Simpang Lueng Angen, Pante Bidari

Selasa, 26 Agustus 2025: Simpang 4 Pasir Putih, Ranto Peureulak

Rabu, 27 Agustus 2025: Depan PLN Julok

Kamis, 28 Agustus 2025: Simpang 4 Peureulak Kota

Jumat, 29 Agustus 2025: Terminal Idi Rayeuk

Layanan SIM Keliling berlangsung pada hari kerja. Untuk Senin hingga Kamis dibuka pukul 09.00–14.30 WIB, sementara pada Jumat dan Sabtu dibuka pukul 09.00–12.00 WIB.

Bagi masyarakat yang ingin memperpanjang SIM, diwajibkan membawa sejumlah dokumen, yakni dua lembar fotokopi e-KTP, dua lembar salinan BPJS aktif, surat keterangan psikologi SIM, serta surat keterangan sehat. []

Reporter: Sammy

BPBA: Karhutla di Aceh Selatan Meluas, Capai 65 Hektare

0
Karhutla di Aceh Selatan Meluas Capai 65 Hektare. (Foto: BPBA)

NUKILAN.ID | TAPAKTUAN – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kecamatan Bakongan, Kabupaten Aceh Selatan, terus meluas. Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mencatat, hingga hari keenam, luas lahan yang terbakar telah mencapai 65 hektare.

“Berdasarkan update dari lapangan, hingga hari keenam ini lahan yang terbakar di Aceh Selatan lebih kurang sudah mencapai 65 hektare,” kata Kepala Pelaksana BPBA T Nara Setia dalam laporannya di Banda Aceh, Senin (25/8/2025).

Kebakaran yang terjadi sejak 19 Agustus 2025 itu kini telah menjalar ke tiga desa di Kecamatan Bakongan, yaitu Gampong Ujong Mangki, Padang Beurahan, dan Ujung Padang. Hingga kini, penyebab karhutla masih dalam proses penyelidikan.

Adapun perkembangan luas lahan yang terbakar, pada hari pertama tercatat 15 hektare, kemudian meningkat menjadi 26 hektare. Pada hari ketiga, api meluas hingga 42 hektare, lalu bertambah menjadi 57 hektare pada hari keempat. Sehari berikutnya, luasan kembali naik menjadi 60 hektare, hingga akhirnya mencapai 65 hektare pada hari keenam.

“Sejauh ini Alhamdulillah tidak ada korban terdampak, pengungsi hingga korban jiwa dari bencana ini,” ujar T Nara Setia.

Ia menyebutkan, upaya pemadaman masih terus dilakukan oleh BPBD Aceh Selatan dengan memanfaatkan pemetaan drone dan berkolaborasi bersama seluruh satgas. Namun, petugas di lapangan menghadapi sejumlah kendala, mulai dari keterbatasan sumber air hingga hembusan angin kencang yang mempercepat penyebaran api.

Kondisi terakhir, gumpalan asap masih tebal, dan titik api terus bertambah di tengah cuaca panas.

“Yang sudah berhasil dipadamkan sekitar 55 persen, cuaca masih dalam keadaan panas. Dari pantauan fireguard hotspot, titik api bertambah menjadi 36 titik (26 titik tinggi, 10 titik rendah),” kata T Nara Setia.

Lima Santri Tewas Terseret Arus Sungai di Pidie, Satu Masih Hilang

0
Proses evakuasi lima santri yang meninggal dunia setelah terseret arus sungai di kawasan Kecamatan Mane, Minggu (24/8/2025). (Foto: Dok Polres Pidie)

NUKILAN.ID | Pidie – Sebanyak lima santri Dayah Nurul Huda, Gampong Paya Guci, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, dilaporkan meninggal dunia setelah terseret arus sungai di kawasan Kecamatan Mane, Minggu (24/8/2025). Seorang santri lainnya masih dalam pencarian tim SAR.

Kapolres Pidie AKBP Jaka Mulyana menyampaikan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB ketika rombongan santri berwisata di sungai dekat lokasi arung jeram Jambo Adventure.

“Lima korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, sementara satu korban lainnya masih dilakukan pencarian oleh tim gabungan dan belum ditemukan hingga kini,” kata AKBP Jaka Mulyana saat dikonfirmasi Nukilan, Senin (25/8/2025).

Kejadian bermula saat para santri selesai makan bersama lalu mandi di tepi sungai. Beberapa menit kemudian, seorang santri terseret arus deras. Melihat hal itu, lima rekannya berusaha menolong, namun ikut terbawa arus hingga sekitar 600 meter dari titik awal. Pendamping yang berada di lokasi langsung meminta bantuan masyarakat dan petugas arung jeram.

Tim gabungan dari Polair Polres Pidie, Polsek Mane, dan relawan kemudian melakukan evakuasi. Lima santri berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, sedangkan satu korban masih dalam proses pencarian.

Identitas korban yang meninggal adalah Meisya (14), Zikratun Rahmayani (15), Husnul Khatimah (14), Nurfatiha (14), dan Makfirah (14). Sementara korban yang belum ditemukan diketahui bernama Nurul Izzah (15).

Kapolres Pidie menyampaikan duka cita atas musibah tersebut. Ia juga mengingatkan masyarakat untuk selalu mengutamakan keselamatan saat beraktivitas di sungai maupun kawasan wisata alam.

“Utamakan keselamatan, jangan abaikan potensi bahaya arus deras, apalagi bagi remaja dan anak-anak yang belum bisa berenang,” ujarnya. []

Reporter: Sammy

Bupati Aceh Barat Daya Terbitkan Perbup, Tegaskan Penguatan Syariat Islam

0
Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Safaruddin. (Foto: Kompas.com)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) resmi mengeluarkan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 41 Tahun 2025 yang mengatur secara tegas pelaksanaan syariat Islam di wilayah setempat.

Bupati Abdya, Safaruddin, menyebutkan bahwa kebijakan ini dikeluarkan untuk memperkuat pelaksanaan syariat Islam sekaligus menjauhkan anak-anak dan masyarakat dari perilaku negatif.

“Ini adalah upaya kita bersama dalam rangka untuk menjaga anak-anak dan masyarakat kita sendiri,” kata Safaruddin dikutip dari Kompas.com, Jumat (22/8/2025).

Aturan dari Warkop hingga ASN

Dalam aturan tersebut, Safaruddin menegaskan sejumlah poin yang menyentuh langsung aktivitas masyarakat. Misalnya, 15 menit sebelum azan maghrib seluruh kegiatan di pasar, warung kopi, maupun tempat keramaian lainnya wajib dihentikan.

Masyarakat juga diminta tidak menyalakan televisi, musik, atau perangkat elektronik hingga selesai shalat isya berjemaah. Selain itu, anak-anak diwajibkan mengikuti pengajian ba’da maghrib di masjid, balai pengajian, atau rumah penduduk.

“Kami juga meminta agar setiap orang tua dapat melindungi dan mendidik anak-anaknya dengan baik, hingga mencegah pernikahan usia dini,” ujar Safaruddin.

Pengawasan hingga Penghargaan

Perbup tersebut juga mewajibkan camat, keuchik, dan aparatur gampong untuk melakukan monitoring terhadap pelaksanaannya. Pemilik warung kopi bahkan diwajibkan menggelar pengajian atau tausiah rutin melalui program “Ngopi Bersama Teungku” minimal sebulan sekali setelah shalat subuh.

Di sisi lain, ASN dan Non-ASN, termasuk aparatur gampong, diminta melaksanakan shalat berjemaah di masjid atau musala terdekat. Setiap gedung pemerintahan juga dilarang membuat ruang shalat di dalam kantor, agar pegawai tetap beribadah secara berjemaah.

Pengawasan akan dilakukan secara berjenjang. Anak-anak yang berkeliaran pada waktu pengajian akan diberi peringatan lisan maksimal dua kali, sebelum akhirnya dikembalikan kepada orang tua untuk dibina.

Bagi desa yang berhasil melaksanakan Perbup ini dengan baik, pemerintah akan memberikan penghargaan berupa tambahan Alokasi Dana Gampong (ADG) sebesar Rp 5 juta hingga Rp 50 juta.

Sebaliknya, ASN, Non-ASN, maupun aparatur gampong yang melanggar akan dikenakan sanksi administratif, bahkan hingga pemberhentian oleh pejabat berwenang.

Gubernur Mualem Terima Silaturahmi Kapolda Aceh yang Baru

0
Gubernur Mualem Terima Silaturahmi Kapolda Aceh yang Baru. (Foto: Biro Adpim)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau akrab disapa Mualem menerima kunjungan silaturahmi resmi Kapolda Aceh Brigjen Marzuki Ali Basyah di Meuligoe Gubernur Aceh, Minggu (24/8/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Mualem didampingi istrinya, Marlina Usman. Sementara Kapolda hadir bersama istrinya, Irawati Marzuki, beserta keluarga.

Pertemuan perdana ini berlangsung hangat. Setiba di Meuligoe, Brigjen Marzuki langsung disambut Mualem. Keduanya tampak saling memberi hormat saat berjabat tangan.

Sebagai pejabat baru, Marzuki memperkenalkan diri sekaligus menyampaikan arah program kerja Polda Aceh ke depan. Ia mengajak Pemerintah Aceh memperkuat sinergi dalam menjaga keamanan dan ketertiban di daerah.

“Kami sebagai orang baru di Polda Aceh ingin datang ke pimpinan daerah dalam rangka memperkenalkan diri, sekaligus membicarakan program pembangunan Polda dan masyarakat Aceh untuk menciptakan kedamaian dan keamanan di Aceh,” kata Marzuki.

Menurutnya, keamanan menjadi pondasi penting agar sektor lain seperti ketahanan pangan, distribusi kebutuhan industri, hingga peningkatan investasi dapat berjalan lancar.

“Kami berharap Bapak Gubernur dapat membantu kami berkolaborasi menyukseskan program Bapak Presiden sehingga ketahanan pangan terwujud di Aceh dan keamanan terjamin,” ujarnya.

Marzuki juga menyampaikan, laporan awal menunjukkan kondisi Aceh relatif aman dan kondusif. Hal itu terlihat dari sejumlah kegiatan besar yang terlaksana dengan sukses tanpa hambatan.

“Alhamdulillah, beberapa kegiatan besar sudah berjalan dengan baik dan dikatakan sukses,” tuturnya.

Ia menegaskan, keberhasilan tugas kepolisian tidak lepas dari partisipasi masyarakat.

“Tanpa dukungan masyarakat, kami tidak ada apa-apanya. Mari sama-sama kita galang kekuatan demi kesuksesan Aceh lebih dikenal. Motto kami sekarang: Polda Meutuah menuju Aceh Meusyeuhu,” pungkasnya.

EDITOR: Akil