Beranda blog Halaman 105

Tiga Siswa Madrasah Aceh Selatan Raih Prestasi di OSMA Tingkat Provinsi 2025

0
Tiga siswa madrasah asal Kabupaten Aceh Selatan berhasil menorehkan prestasi pada ajang Olimpiade Sains Madrasah (OSMA) Tingkat Provinsi Aceh Tahun 2025. (Foto: Ist)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Tiga siswa madrasah asal Kabupaten Aceh Selatan berhasil menorehkan prestasi pada ajang Olimpiade Sains Madrasah (OSMA) Tingkat Provinsi Aceh Tahun 2025.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs H Azhari MSi, bersama jajaran pejabat Kemenag Aceh, pada malam penutupan yang berlangsung di Asrama Haji Kota Banda Aceh, Sabtu (23/8/2025).

Adapun tiga siswa yang berhasil meraih juara yakni:

  • Rahil Fadhla, siswa MTsS Cahaya Quran Aceh Selatan, Juara Harapan 3 bidang Matematika Tingkat MTs.

  • Wilda Alfi Ramadhani, siswi MAN 4 Aceh Selatan, Juara Harapan 2 bidang Geografi Tingkat MA.

  • Rafdhalul Ilham, siswa MAN 3 Aceh Selatan, Juara Harapan 1 bidang Matematika Tingkat MA.

Kepala Kantor Kemenag Aceh Selatan, Khairul Huda SHI MSi, yang turut hadir dalam acara penutupan bersama Kasi Penmad Kankemenag Aceh Selatan, H Dailami Hasmar SAg, menyampaikan apresiasinya atas capaian tersebut.

“Alhamdulillah, Barakallah untuk Ananda kami yang telah meraih juara dan capaian ini menjadi motivasi bagi siswa dan guru madrasah untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya di bidang sains. Kita berharap, ke depan prestasi ini dapat ditingkatkan hingga ke tingkat nasional,” ujarnya.

Selain itu, Khairul Huda juga memberikan semangat kepada seluruh peserta OSMA dari Aceh Selatan yang telah berkompetisi sejak tahap awal di tingkat madrasah hingga melaju ke tingkat provinsi.

“Dan ini merupakan sebuah prestasi bagi seluruh siswa madrasah kami yang telah berkompetisi di ajang OSMA Tahun 2025 ini,” tutupnya.

Direktur Pengembangan Bisnis PT PEMA Hadiri Rapat Fasilitasi Investasi di Aceh

0
Rapat fasilitasi investasi yang digelar Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh, Selasa (25/8/2025). (Foto: Humas Aceh)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Direktur Pengembangan Bisnis PT PEMA, Naufal Natser Mahmud, turut hadir dalam rapat fasilitasi investasi yang digelar Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh, Selasa (25/8/2025).

Rapat tersebut menjadi langkah awal Pemerintah Aceh dalam memfasilitasi rencana investasi besar dari PT Mistan Internasional Malaysia. Perusahaan asal Negeri Jiran itu berencana menanamkan modal di sektor budidaya ayam petelur serta pembangunan pabrik refinery minyak sawit di Aceh.

“Kami di Pemerintah Aceh siap memberikan fasilitasi sesuai regulasi yang berlaku. Ini adalah investasi strategis yang bisa berdampak besar bagi ekonomi daerah,” kata Rahmadhani, Plh Kepala DPMPTSP Aceh.

Perwakilan PT Mistan Internasional Malaysia menyampaikan ketertarikan mereka terhadap potensi Aceh, terutama di sektor peternakan dan perkebunan sawit.

“Aceh punya potensi besar dan posisi geografis yang strategis. Kami melihat peluang besar untuk menjalin kemitraan dengan pelaku usaha lokal serta membangun industri hilir di sini,” ujar perwakilan perusahaan.

Dalam forum tersebut, berbagai pihak membahas kesiapan lahan, dukungan infrastruktur, hingga skema kemitraan lokal. DPMPTSP Aceh menegaskan komitmen untuk menindaklanjuti hasil pertemuan dengan langkah konkret, khususnya dalam proses perizinan.

“Proyek ini berpotensi menciptakan lapangan kerja baru dan menambah nilai ekonomi dari produk lokal Aceh. Ini bukan hanya soal investasi, tapi pembangunan yang berkelanjutan,” tegas Rahmadhani.

Jika rencana itu terealisasi, Aceh berpeluang menjadi pusat pengembangan agribisnis dan industri pengolahan sawit di wilayah barat Indonesia.

Pertemuan ini juga dihadiri sejumlah pejabat penting, di antaranya Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Ir. Cut Huzaimah, MP, Kepala Dinas Peternakan Aceh, Zalsufran, ST, M.Si, serta perwakilan Kadin Aceh, Disperindag, DKP, dan tim teknis DPMPTSP Aceh

Guru di Aceh Besar Dibekali Kurikulum Berbasis Cinta

0
Kakankemenag Aceh Besar H Saifuddin membuka seminar pendidika di Lhoknga, Sabtu (23/8/2025) (Foto: Humas kemenag Aceh Besar)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Sebanyak 114 guru dari jenjang PAUD hingga SMA sederajat di Kecamatan Lhoknga dan Leupung, Kabupaten Aceh Besar, mendapat pembekalan kurikulum berbasis cinta melalui sebuah seminar pendidikan yang digelar di MIN 29 Aceh Besar, Sabtu (23/8/2025).

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Aceh Besar, H Saifuddin, yang membuka kegiatan tersebut menyebutkan bahwa konsep kurikulum berbasis cinta menjadi penguatan peran guru sebagai pendidik yang mencintai dan dicintai.

“Materi kurikulum berbasis cinta yang dirangkai dalam kegiatan seminar pendidikan merupakan bagian untuk menguatkan peran guru sebagai pendidik yang mencintai dan dicintai,” kata Saifuddin.

Ia menambahkan, mengajar dan mendidik dengan hati berarti memberikan pendidikan dengan penuh kasih sayang, perhatian, serta kesabaran.

“Pendidikan dengan hati dan penuh cinta akan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman,” ujarnya.

Menurutnya, pendekatan semacam ini mampu menyentuh sisi emosional siswa karena mereka merasa diperhatikan dengan baik oleh gurunya.

“Mari kita mendidik siswa dengan hati dan ikhlas agar apa yang diajarkan kepada siswa menjadi pahala di akhirat kelak,” tambahnya.

Ketua DPRK Aceh Besar, Abdul Muchti, yang turut hadir, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya seminar tersebut.

“Kami berharap seminar itu dapat memberikan manfaat bagi para guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Aceh Besar, khususnya di Kecamatan Lhoknga dan Leupung,” katanya.

Sementara itu, Dr Ummiyani yang menjadi salah satu pemateri, memaparkan bahwa kurikulum berbasis cinta menekankan pentingnya cinta, empati, dan kasih sayang dalam proses belajar-mengajar.

“Kurikulum berbasis cinta dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial, emosional, dan akademis yang baik, serta menjadi individu yang lebih peduli dan cinta terhadap orang lain,” jelasnya.

Kepala MIN 29 Aceh Besar, Ayun Rivani, menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung kelancaran seminar tersebut.

Adapun pemateri yang dihadirkan yakni Dr Hj Ummiyani dengan materi kurikulum berbasis cinta, serta Usfur Ridha yang membawakan materi psikologi anak di masa sekarang.

Adian Napitupulu: Rakyat Berhak Menuntut Janji dan Kewajiban Pemerintah

0
Adian Napitupulu. (Foto: gesuri.id)

NUKILAN.ID | JAKARTA – Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Adian Napitupulu, menegaskan bahwa rakyat memiliki hak untuk menuntut negara memberikan layanan dasar secara gratis, seperti kesehatan dan pendidikan.

Pernyataan itu disampaikan Adian dalam sebuah podcast yang diunggah di akun Instagram @akbarfaizal_uncensored, Senin (25/8/2025). Ia menyinggung hal tersebut di tengah maraknya aksi demonstrasi yang terjadi di sekitar Gedung DPR beberapa waktu terakhir.

Menurut Adian, tuntutan rakyat atas pelayanan publik tidak boleh dipandang sebagai sikap meminta-minta. Sebaliknya, hal itu merupakan bentuk penagihan hak yang memang seharusnya dipenuhi negara.

“Ketika rakyat minta, ya kasih dong kami pengobatan gratis, mereka pengemis? Enggak. Mereka meminta hak mereka yang dikembalikan dalam bentuk kesehatan gratis, dikembalikan dalam bentuk pendidikan gratis. Dan gua selalu mengajarkan itu dari desa ke desa,” ujar Adian, dikutip Nukilan.id pada Senin (25/8/2025).

Ia menjelaskan, kedaulatan rakyat tidak hanya sebatas jargon politik, melainkan nyata terlihat dari kontribusi mereka dalam menopang keuangan negara melalui pajak.

“Dibuktikan dalam postur APBN kita, pembayaran pajak paling tinggi kok, di APBN kita. Jadi kalau kemudian ada yang bilang, misalnya, rakyat minta-minta, ya dia udah bayar pajak,” kata Adian.

Politikus PDI-P itu menambahkan, pembayaran pajak memberi legitimasi penuh kepada rakyat untuk menuntut pelayanan publik yang layak dari negara.

“Ketika lu sudah bayar pajak, lu berhak meminta segala macam hal pada negara. Minta jalan boleh, minta sekolah boleh, minta air bersih boleh, minta kesehatan boleh,” tegasnya. (XRQ)

Reporter: Akil

Sekolah Rakyat Bangkitkan Harapan Pendidikan bagi Warga Aceh

0
Sekolah Rakyat Dimulai Tahun Ini, Kesempatan Pendidikan Gratis bagi Keluarga Miskin. (Foto: Suara Nanggroe)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Sekolah Rakyat menjadi harapan baru dalam upaya memutus rantai kemiskinan melalui akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu. Sejak diluncurkan pada Senin, 14 Juli 2025, program ini telah berjalan di 63 titik, termasuk di Aceh.

Dilansir Nukilan.id dari segmen Santap Siang, Metro Siang, Metro TV, anggota DPRK Banda Aceh, Abdul Rafur, memberikan apresiasi terhadap hadirnya Sekolah Rakyat. Ia menilai, program ini dapat membantu masyarakat ekonomi menengah ke bawah, dengan catatan pelaksanaannya dilakukan secara profesional dan transparan.

“Sekolah Rakyat ini sangat-sangat membantu di Aceh bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah dan miskin. Saya harap jangan ada permainan di situ. Tetap profesional karena ada sistem asrama yang tampak elit. Kami tidak mau ada permainan soal baju seragamnya, makanannya, atau tempat tidurnya,” kata Abdul Rafur pada Minggu (24/8/2025).

Ia juga menekankan agar sekolah tersebut tepat sasaran. “Harapan kita Sekolah Rakyat ini menjangkau anak-anak yang betul-betul kurang mampu. Jangan sampai ada anak orang berada menitipkan anak mereka bersekolah di Sekolah Rakyat,” tambahnya.

Ketua Kobar GB Aceh, Husniati Bantasyam, turut menyampaikan pandangannya. Menurutnya, Sekolah Rakyat hadir sebagai jawaban bagi kaum marjinal agar tetap bisa melanjutkan pendidikan.

“Sekolah Rakyat ini diperuntukkan bagi orang miskin, selama ini mereka termarjinalkan karena tidak ada biaya hingga putus sekolah. Bila sekolah ini dijalankan dengan serius oleh guru, pemerintah, dan kepala sekolahnya, insya Allah Sekolah Rakyat akan berhasil,” ujar Husniati.

Sementara itu, Tarmizi, salah seorang warga, berharap keberadaan Sekolah Rakyat mampu membuka akses pendidikan yang layak dan bermutu.

“Kami sangat mengapresiasi adanya Sekolah Rakyat ini. Mudah-mudahan menjadi solusi bagi warga kurang mampu yang tidak mengakses pendidikan yang layak dan bermutu,” ucapnya.

Program Sekolah Rakyat kini menjadi sorotan publik di Aceh, seiring dengan harapan agar keberadaannya benar-benar menyasar anak-anak dari keluarga miskin yang membutuhkan akses pendidikan. (XRQ)

Reporter: AKil

Lima Nelayan Aceh Timur dan Aceh Tamiang Pulang Usai Terdampar di Kepulauan Aru

0
Nelayan yang terdampar di Kepulauan Aru, Maluku tiba di Pendopo Bupati Aceh Timur, Minggu (24/8/2025). (Foto: Humas Aceh Timur)

NUKILAN.ID | Aceh Timur – Lima nelayan asal Aceh Timur dan Aceh Tamiang yang sempat terdampar di perairan Kepulauan Aru, Maluku, akhirnya tiba kembali ke daerah asal mereka.

Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, menyambut langsung kepulangan tiga nelayan asal Aceh Timur tersebut di Pendopo Bupati, Sabtu (23/8/2025). Mereka adalah Osama (23) dan Ahyatul Kamal (22), warga Kecamatan Birem Bayeun, serta Mohamad Azhar (22), warga Kecamatan Rantau Selamat.

Sementara itu, dua nelayan lainnya, Abdul Azis (20) dan Ahmad Idrus (20), yang merupakan warga Aceh Tamiang, direncanakan akan disambut oleh Bupati Armia Fahmi bersama pihak keluarga setibanya di daerah tersebut.

Kelima nelayan itu sebelumnya bekerja di kapal penangkap cumi tanpa kontrak kerja yang jelas. Mereka mengaku mengalami perlakuan tidak manusiawi hingga akhirnya memutuskan melompat ke laut untuk menyelamatkan diri. Setelah itu, mereka terdampar di Kepulauan Aru pada 6 Agustus 2025.

Hingga berita ini ditayangkan, belum ada komentar dari Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky terkait kepulangan lima nelayan tersebut. Pesan WhatsApp yang dikirim Nukilan tak dibalas dan telepon juga tak diangkat. []

Reporter: Sammy

Camat Beutong Resmi Buka IPMB Football Cup Ke-III 2025

0
Camat Beutong Resmi Buka IPMB Football Cup Ke-III 2025. (Foto: For Nukilan)

NUKILAN.ID | SUKA MAKMUE – Turnamen sepak bola antar-klub se-Beutong Raya kembali digelar. Ikatan Pelajar Mahasiswa Beutong (IPMB) Banda Aceh resmi membuka IPMB Football Cup Ke-III Tahun 2025 di Lapangan Laskar Muda, Beutong, Sabtu (23/8/2025). Tahun ini, kompetisi mengusung tema “Tendangan Kemerdekaan, Adu Strategi, Jaga Persaudaraan.”

Ketua Panitia, Irvan R, didampingi Sekretaris Panitia Tengku Rusdi, melaporkan sebanyak 19 klub dari se-Beutong Raya akan berlaga. Pertandingan dijadwalkan berlangsung mulai 23 Agustus hingga 3 September 2025.

Camat Beutong, Said Arifin, S.T., secara resmi membuka turnamen sekaligus melepas tendangan perdana bersama Kapolsek Beutong, Danramil Beutong, Ketua RAPI Nagan Raya, Demisioner Ketua Umum IPMB Samsul Rahmat, serta Ketua Umum IPMB Banda Aceh, Bukhari.

Dalam sambutannya, Said menekankan pentingnya turnamen ini sebagai ajang mempererat kebersamaan, menumbuhkan sportivitas, dan menyalurkan bakat generasi muda.

“Turnamen ini bukan hanya soal adu strategi di lapangan, tetapi juga wujud menjaga persaudaraan dalam semangat kemerdekaan,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan seluruh pemain untuk menjunjung tinggi sportivitas. “Turnamen ini adalah wadah bagi kita semua untuk menggali potensi anak-anak muda dalam olahraga sepak bola. Harapan kita, dari ajang ini akan lahir bibit-bibit unggul yang mampu mengharumkan nama Kecamatan Beutong, Beutong Ateuh Banggala, hingga Kabupaten Nagan Raya dan Provinsi Aceh,” tegasnya.

Antusiasme masyarakat terlihat tinggi. Warga dari berbagai gampong hadir memadati lapangan, baik sebagai suporter maupun peserta yang memberi dukungan penuh bagi tim masing-masing.

Ketua Umum IPMB Banda Aceh, Bukhari, didampingi Sekretaris Umum Teuku Afrizal, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung.

“Tahun ini tercatat sebanyak 19 klub yang ikut serta. Kami segenap pengurus IPMB Banda Aceh mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh sponsor dan donatur yang telah berpartisipasi dalam menyukseskan turnamen ini,” katanya.

Sejumlah sponsor turut mendukung turnamen ini, di antaranya Anggota DPR-RI Drs. H. T. Zulkarnaini (Ampon Bang), Kadispora Provinsi Aceh, Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, Plt. Kadisbudparpora Nagan Raya Musiddiq, S.Hi., M.Si., Kadisperindagkop Nagan Raya Samsuar, S.E., M.Si., Wakil Ketua II DPRK Nagan Raya Dr. Said Syahrul Rahmad, S.H., M.H., Stafsus Anggota DPR-RI sekaligus Ketua Umum DPD AMPI Nagan Raya Teuku Sultan Iskandar Muda, CV KP Riski Perkasa, PT Mifa Bersaudara Indonesia, Ketua Umum AMPG Nagan Raya T.R. Yordan, S.Habib, S.IP., Camat Beutong, PLTA Krueng Isep (SNE), Toko Mas London, Driver Muda Teuku Riski, Team Supported Beutong Rampoe14, serta sejumlah donatur lainnya.

Acara pembukaan juga dihadiri Staf Khusus Wakil Ketua II DPRK Nagan Raya, Kapolsek Beutong, Koramil Beutong, Wakil Ketua I IPELMASRA Syah Maulana Hilal, Ketua RAPI Nagan Raya Agus Salim R.Z., S.Sos., serta tamu undangan lainnya.

Editor: Akil

ASN Mengajar Aceh Rayakan HUT ke-80 RI Bersama Anak Binaan di Banda Aceh

0
ASN Mengajar Aceh Rayakan HUT ke-80 RI Bersama Anak Binaan di Banda Aceh. (Foto: For Nukilan)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Suasana meriah mewarnai Gampong Jawa, Kota Banda Aceh, saat ASN Mengajar Aceh menggelar kegiatan bertajuk “Perayaan HUT ke-80 RI bersama ASN Mengajar Aceh”, Minggu (24/8/2025).

Sekitar 75 anak binaan, 25 warga gampong, dan 40 relawan gabungan dari ASN Mengajar Aceh serta DPP IKAPTK Aceh turut serta memeriahkan acara ini. Rangkaian kegiatan dimulai dengan upacara bendera, dilanjutkan penampilan tarian Kuthiding dengan busana adat Aceh, musikalisasi puisi, hingga perlombaan tradisional seperti tarik tambang yang berlangsung penuh sorak dan tawa.

Ketua ASN Mengajar Aceh, Muh Rizky Al Ayyubi, menyebut kegiatan ini sebagai wujud kepedulian dan kolaborasi ASN dalam menghidupkan semangat kemerdekaan di tengah masyarakat.

“Bagi kami, kemerdekaan bukan hanya tentang mengenang perjuangan masa lalu, tetapi juga tentang bagaimana kita hadir sepenuhnya di tengah masyarakat hari ini. Dalam setiap tarian, setiap tawa anak-anak, kita belajar bahwa persatuan tumbuh dari hal-hal sederhana: saling hadir, saling mendukung, dan saling menguatkan. Harapan kami, semangat ini tidak berhenti di perayaan, melainkan terus hidup dalam langkah-langkah kecil yang kita lakukan bersama masyarakat Aceh,” ujarnya.

Rizky juga menuturkan bahwa salah satu momen paling berkesan adalah saat anak-anak binaan tampil membawakan musikalisasi puisi.

“Saat anak-anak tampil dengan percaya diri, kita disadarkan bahwa keberanian mereka lahir bukan dari sesuatu yang besar, tetapi dari ruang sederhana yang memberi kesempatan untuk tumbuh. Dari ekspresi mereka, kita belajar bahwa setiap anak hanya butuh didengar, dihargai, dan diberi ruang, dan dari sanalah semangat generasi muda bertumbuh,” katanya.

Senada, Ketua Panitia sekaligus Wakil Ketua ASN Mengajar Aceh, A. Rommy Djufar Aflach, menekankan pentingnya menjadikan perayaan kemerdekaan sebagai energi untuk aksi nyata.

“Kemerdekaan adalah tentang merawat persatuan hari ini dan menyalakan harapan untuk esok. Melalui perayaan sederhana ini ASN, mahasiswa, dan masyarakat hadir sebagai satu keluarga besar Indonesia. Semoga semangat merah putih ini terus hidup, tidak berhenti hari ini, tetapi menjadi energi untuk kita saling peduli dan mengabdi bagi bangsa dengan aksi nyata kedepan,” ujarnya.

ASN Mengajar Aceh sendiri merupakan cabang dari gerakan nasional ASN Mengajar, sebuah inisiatif sosial yang berfokus pada pendidikan inklusif bagi anak-anak dari keluarga marginal. Meski digagas oleh ASN, gerakan ini terbuka untuk berbagai kalangan, termasuk mahasiswa dan masyarakat umum.

Usai perayaan kemerdekaan, komunitas ini akan melanjutkan program-program rutin seperti Fun Learning, Bintang Calistung, Talent Interest, Creative Business, dan Out of Taman. Program tersebut diharapkan mampu menjaga semangat kebersamaan yang tercipta dari momentum HUT RI.

Acara ini terselenggara berkat dukungan DPP IKAPTK Aceh, Urban Tea House, Gramedia, serta Wave to Youth. Kolaborasi tersebut tidak hanya membantu dari sisi pendanaan, tetapi juga menambah semangat peserta melalui berbagai hadiah lomba.

Dengan semarak peringatan ini, ASN Mengajar Aceh berharap semangat HUT ke-80 Republik Indonesia terus menyala, menghadirkan kebersamaan, dan menjadi inspirasi untuk terus berkontribusi bagi bangsa.

Penipuan Akun Facebook Palsu Mengatasnamakan Illiza, Warga Diminta Waspada

0
Akun Facebook Palsu yang mengatasnamakan Wali Kota Banda Aceh. (Foto: Ist)

NUKILAN.ID | Banda Aceh – Nama Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, kembali disalahgunakan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab. Modus yang digunakan masih serupa, yaitu membuat akun Facebook palsu dengan memakai nama dan foto profil Illiza, lalu menghubungi calon korban untuk melakukan penipuan.

Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setdako Banda Aceh, Aulia R. Putra, menegaskan bahwa akun tersebut palsu dan tidak ada kaitannya dengan Wali Kota.

“Iya benar, akun fake. Akun asli beliau hanya ada di Instagram dan TikTok,” ujar Aulia saat dikonfirmasi Nukilan, Minggu (24/8/2025).

Dia menambahkan, akun Facebook asli atas nama Illiza sudah lama tidak aktif, yaitu sejak 2018. Aulia mengatakan, sejauh ini sudah ada yang melaporkan adanya chat menggunakan akun Facebook atas nama Illiza.

Aulia menyampaikan bahwa sejauh ini belum ada masyarakat yang menjadi korban penipuan dari akun palsu yang mengatasnamakan Wali Kota Illiza. Namun, ia menjelaskan pihaknya sudah menerima tiga laporan terkait, masing-masing dari pihak Facebook, seorang kepala sekolah di Abdya, serta seorang pimpinan dayah di daerah yang sama.

Ia juga mengingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap kejahatan siber dengan modus serupa. Menurutnya, masyarakat perlu memastikan keaslian akun media sosial ketika dihubungi, dimasukkan ke dalam grup, ataupun ditawari bantuan dengan syarat melakukan transfer uang. []

Reporter: Sammy

Pulo Aceh Jadi Penutup, Distribusi Beras Murah Rampung di Seluruh Kecamatan Aceh Besar

0
Distribusi Beras Murah Rampung di Seluruh Kecamatan Aceh Besar. (Foto: MC Abes)

NUKILAN.ID | JANTHO — Program Gerakan Pangan Murah (GPM) Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) resmi tuntas di seluruh kecamatan Kabupaten Aceh Besar. Penyaluran terakhir berlangsung pada Jumat (23/8/2025) di Kecamatan Pulo Aceh, tepatnya di Kemukiman Pulo Nasi dan Kemukiman Pulo Breuh.

Kepala Dinas Pangan Aceh Besar, Alyadi, S.Pi., M.M., menyampaikan bahwa dengan rampungnya distribusi tersebut, masyarakat di seluruh Aceh Besar kini telah mendapatkan akses untuk membeli beras berkualitas dengan harga lebih terjangkau dibandingkan harga pasar. Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Perum Bulog Kanwil Aceh dan Dinas Pangan Aceh Besar untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan.

Dalam program GPM SPHP, beras dijual seharga Rp65.000 per karung berisi 5 kilogram. Penyaluran di Pulo Aceh dilakukan dengan dukungan mitra resmi Bulog, yakni Kios Pangan FAZILLA di Gampong Paloh. Keberadaan kios ini memudahkan warga Pulo Nasi maupun Pulo Breuh memperoleh beras murah tanpa perlu menyeberang ke daratan.

“Alhamdulillah, GPM Beras SPHP sudah kita laksanakan di seluruh 23 kecamatan. Hari ini kita tutup pelaksanaannya di Kecamatan Pulo Aceh. Ini membuktikan bahwa pemerintah tidak hanya fokus pada wilayah daratan, tetapi juga memperhatikan masyarakat di kepulauan,” ujar Alyadi.

Ia menambahkan, kios pangan mitra yang tersebar di setiap kecamatan akan menjadi solusi jangka panjang dalam menjaga stabilitas harga beras.

“Kami ingin memastikan masyarakat bisa membeli beras dengan harga yang wajar. Kios-kios mitra ini menjadi ujung tombak agar distribusi lebih merata, termasuk di wilayah yang jauh dari pusat kota,” katanya.

Menurut Alyadi, respon masyarakat terhadap program ini sangat positif. Selain harga yang lebih rendah dari pasaran, ketersediaan beras juga lebih terjamin.

“Program GPM SPHP ini bukan hanya soal murah, tetapi juga tentang kepastian ketersediaan beras. Dengan demikian, warga bisa lebih tenang menghadapi kondisi ekonomi yang kadang tidak menentu,” jelasnya.

Dengan tuntasnya distribusi di Pulo Aceh, Pemerintah Kabupaten Aceh Besar menegaskan komitmennya untuk terus bekerja sama dengan Bulog dalam menjaga ketersediaan pangan serta melindungi daya beli masyarakat. Program ini diharapkan memberi dampak nyata bagi kesejahteraan warga, terutama di wilayah kepulauan yang kerap menghadapi keterbatasan akses logistik.