Beranda blog Halaman 103

Industri Daur Ulang Investasikan 1,3 Miliar Dolar AS di Aceh

0
Plh Kepala DPMPTSP Aceh Rahmadhani yang memimpin rapat rencana investasi PT Aceh Green Industri (AGI) di Provinsi Aceh, di Banda Aceh, Selasa (26/8/2025). (Foto: Humas DPMPTSP Aceh)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – PT Aceh Green Industri (AGI) berencana menanamkan investasi senilai 1,3 miliar dolar Amerika Serikat (AS) di Aceh. Investasi tersebut akan diwujudkan melalui pembangunan fasilitas pengolahan dan pemulihan tembaga serta litium di Aceh Besar.

“Kami menyambut baik rencana investasi ini dan Pemerintah Aceh siap untuk memfasilitasi proses kehadiran industri ini,” ujar Pelaksana Harian Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh, Rahmadhani, di Banda Aceh, Selasa (26/8/2025).

Rahmadhani menegaskan, DPMPTSP akan memastikan kelancaran proses perizinan, mulai dari izin pendirian pabrik, operasi, ekspor-impor, penggunaan lahan, hingga Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Proyek strategis ini diproyeksikan membuka 2.000 lapangan kerja baru serta menekan emisi karbon hingga 2 juta ton per tahun.

Direktur Utama PT AGI, Munawar Khalil, menyatakan pihaknya berkomitmen merealisasikan investasi tersebut setelah seluruh perizinan terpenuhi.

“Perusahaan siap mendukung proyek pengolahan dan pemulihan baterai lithium dengan melibatkan teknologi ramah lingkungan,” kata Munawar.

Dalam pertemuan bersama DPMPTSP Aceh, perwakilan PT AGI, Michael Soh, mengungkapkan bahwa fasilitas daur ulang ini akan berfokus pada kumparan motor kendaraan listrik (EV) dan baterai lithium-ion.

Ia menjelaskan, pembangunan akan dilakukan dua tahap. Tahap pertama dimulai di atas lahan 10 hektare dengan target operasional dalam 10 bulan. Tahap selanjutnya dikembangkan di lahan 90 hektare.

“Proyek ini menggunakan teknologi pemulihan berbasis AI dengan efisiensi hingga 99 persen serta ekstraksi material berkemurnian tinggi yang sesuai standar global,” ucap Michael.

Untuk memperlancar persiapan proyek, PT AGI juga segera melengkapi dokumen pengajuan izin serta menjalin koordinasi dengan Bea Cukai, KSOP, perusahaan pelayaran, dan PT Pembangunan Aceh (PEMA).

Deteksi Dini dan Sinergi Jadi Kunci Pendidikan Inklusif di Banda Aceh

0
Deteksi Dini dan Sinergi Jadi Kunci Pendidikan Inklusif di Banda Aceh. (Foto: Humas BNA)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Pemerintah Kota Banda Aceh menegaskan komitmennya dalam mewujudkan pendidikan inklusif melalui penyelenggaraan Seminar Deteksi Dini Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Kegiatan ini digelar di Aula Lantai IV Balai Kota Banda Aceh, Selasa (26/8/2025), dengan melibatkan para guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan SD/MI.

Acara tersebut turut dihadiri Ketua TP-PKK Banda Aceh Dessy Maulidha, SKG, yang diwakili oleh Ketua Pokja Bunda PAUD Banda Aceh, Dr. dr. Siti Hajar, M.Kes., M.Ked(Oph)., SpM. Hadir pula Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Dr. dr. Safrizal Rahman, M.Kes., Sp.OT, bersama tamu undangan lainnya.

Momen strategis ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Bunda PAUD Kota Banda Aceh dan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, sebagai wujud penguatan sinergi lintas sektor.

Dalam sambutannya, Siti Hajar menegaskan pentingnya peran guru dalam mengenali kebutuhan khusus anak sejak dini.

“Pendidikan inklusif adalah masa depan. Dengan mendeteksi lebih awal, kita dapat memastikan bahwa setiap anak, tanpa terkecuali, mendapatkan layanan pendidikan dan pendampingan yang tepat sesuai dengan kebutuhannya,” ujarnya.

Untuk memperkuat kapasitas para tenaga pendidik, seminar ini menghadirkan dua psikolog anak, Rulia Hanifah, S.Psi., M.Psi., Psikolog, dan Wenny Aidina, S.Psi., M.Psi., Psikolog. Keduanya memberikan pembekalan mengenai tanda-tanda awal anak berkebutuhan khusus, teknik observasi di kelas, hingga langkah awal yang perlu ditempuh guru sebelum merujuk anak ke tenaga profesional.

Lebih dari sekadar seminar, kegiatan ini menjadi wadah kolaborasi antara pemerintah daerah, institusi pendidikan, dan akademisi. Sinergi ini diharapkan mampu memperkuat sistem pendidikan inklusif di Banda Aceh sekaligus membuka ruang yang lebih luas bagi setiap anak untuk berkembang sesuai potensinya.

KPK Minta Data Proyek Strategis dan Bansos dari 24 Kepala Daerah di Aceh

0
Surat resmi KPK kepada 24 kepala daerah di Aceh untuk menyerahkan data terkait pengelolaan anggaran daerah. (Foto: tangkapan layar)

NUKILAN.ID | Banda Aceh – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengirimkan surat resmi kepada 24 kepala daerah di Aceh untuk menyerahkan data terkait pengelolaan anggaran daerah. Surat bernomor B/5380/KSP.00/70-72/08/2025 tertanggal 21 Agustus 2025 itu ditandatangani oleh Plt. Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK, Agung Yudha Wibowo.

Dalam surat tersebut, KPK meminta data mengenai 10 proyek strategis, daftar pokok pikiran (Pokir) DPRD, serta alokasi dana hibah dan bantuan sosial (bansos). Seluruh data diminta diserahkan paling lambat 3 September 2025.

Penerima surat terdiri dari Gubernur Aceh, 18 bupati, dan 5 wali kota di provinsi tersebut. Dengan demikian, seluruh daerah di Aceh termasuk dalam lingkup pengawasan KPK.

“Data ini untuk memperkuat transparansi sekaligus bagian dari supervisi KPK terhadap potensi rawan korupsi di daerah,” demikian isi surat tersebut, dikutip Nukilan, Selasa (26/8/2025).

Empat pos anggaran yang diminta KPK dinilai rawan penyalahgunaan, yakni proyek strategis dengan kontrak multi-tahun, pokok pikiran DPRD, dana hibah, dan bansos. KPK menegaskan bahwa batas waktu yang ditetapkan harus dipatuhi. Jika terdapat keterlambatan atau indikasi penutupan informasi, lembaga antirasuah berpotensi meningkatkan langkah ke tahap supervisi langsung maupun penyelidikan.

Permintaan data ini dilakukan di tengah sorotan terhadap pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Aceh. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebelumnya juga beberapa kali menemukan kejanggalan dalam penggunaan dana hibah, bansos, dan proyek infrastruktur di wilayah tersebut.

Dengan langkah KPK ini, pengawasan terhadap aliran anggaran daerah di Aceh dipastikan semakin ketat, terutama menyangkut proyek strategis, pokok pikiran DPRD, serta dana hibah dan bansos yang selama ini kerap menjadi sorotan publik karena rawan penyalahgunaan dan berpotensi menimbulkan kerugian keuangan negara. []

Reporter: Sammy

Wakil Gubernur Aceh Tinjau Program Makanan Bergizi Gratis di Aceh Utara

0
Wakil Gubernur Aceh Tinjau Program Makanan Bergizi Gratis di Aceh Utara. (Foto: Humas Aceh)

NUKILAN.ID | LHOKSUKON – Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, S.E., meninjau pelaksanaan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Aceh Utara, Senin (25/8/2025). Kunjungan ini bertujuan memastikan distribusi makanan bergizi berjalan sesuai standar sekaligus tepat sasaran.

Pemantauan perdana dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Terpadu (MIT) Al-Muslimun, yang mulai melaksanakan pembagian makanan bergizi gratis pada hari itu. Kehadiran Wakil Gubernur disambut dengan penampilan tari Ranup Lampuan oleh para siswa, serta didampingi Kepala Dinas Pendidikan Aceh Martunis, Kepala Biro Adpim Akkar Arafat, dan Kacabdin Aceh Utara Muhammad Johan.

Di madrasah yang memiliki 410 siswa dan 43 guru tersebut, Fadhlullah memantau langsung proses pembagian makanan di ruang kelas. Siswa tampak antusias, sebab untuk pertama kalinya mereka menerima makanan bergizi gratis dari program pemerintah.

Usai meninjau sekolah, rombongan bergerak ke dapur Yayasan Trieng Mandiri Bersama yang menjadi pusat pengolahan makanan. Wakil Gubernur menilai fasilitas dapur sudah bersih serta memenuhi standar penyimpanan bahan pangan, mulai dari sayuran hingga ikan segar.

Pada hari itu, sebanyak 290 porsi makanan disiapkan untuk 13 sekolah dengan melibatkan 47 pekerja di setiap dapur. Hingga kini, di Aceh telah beroperasi 70 dapur, sementara 206 dapur lainnya masih dalam tahap persiapan.

Kunjungan dilanjutkan ke SD Negeri 2 Lhoksukon yang memiliki 545 siswa dan 32 guru. Fadhlullah memantau proses pembagian makanan di sejumlah kelas dan sempat berinteraksi dengan siswa-siswi Kelas 6B.

Anak-anak menyambut kedatangan Wakil Gubernur dengan penuh semangat. Bahkan, secara serentak mereka menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden RI Prabowo Subianto atas hadirnya program makanan bergizi gratis.
“Terima kasih Bapak Presiden Prabowo,” ujar para siswa.

Melalui kunjungan ini, Pemerintah Aceh menegaskan dukungan penuh terhadap pelaksanaan program prioritas nasional Makanan Bergizi Gratis yang digagas Presiden Prabowo. Pemerintah berharap sinergi antara daerah, yayasan, dan sekolah dapat memastikan program ini memberi manfaat nyata bagi peningkatan kualitas gizi dan kesehatan generasi muda Aceh.

BMKG Deteksi 26 Titik Panas di Aceh, Didominasi Wilayah Bakongan

0
Ilustrasi titik panas. (Foto: Antara)

NUKILAN.ID | Banda Aceh – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda mendeteksi sebanyak 26 titik panas (hotspot) di Provinsi Aceh berdasarkan pantauan sensor satelit Terra, Aqua, Suomi NPP, dan NOAA20/VIIRS pada Senin (25/8/2025).

“Dari hasil pemantauan, terdapat 26 titik panas di Aceh yang terpantau mulai pukul 00.00 WIB hingga 23.00 WIB,” kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda (SIM) Banda Aceh, Muhammad Niza Andria kepada Nukilan, Selasa (26/8/2025).

Dia menambahkan, sebaran titik panas tersebut terdeteksi di sejumlah kabupaten/kota. Kabupaten Aceh Selatan menjadi wilayah dengan jumlah terbanyak, yakni 12 titik panas yang seluruhnya berada di Kecamatan Bakongan. Sementara itu, Aceh Barat terpantau memiliki tiga titik panas di Kecamatan Arongan Lambalek dan Meureubo.

Terdapat potensi kekeringan dan kebakaran lahan di Sebagian wilayah Aceh, terutama di wilayah Aceh Selatan, Subulussalam, Singkil, Aceh Besar, Aceh Utara, Simeulue, Nagan Raya, Aceh Barat, Aceh Jaya, Aceh Tenggara, Lhokseumawe, Aceh Tamiang dan Aceh Timur.

Selain itu, titik panas juga muncul di Aceh Besar (Blang Bintang dan Kuta Luecot Glie), Aceh Jaya (Teunom), Aceh Tenggara (Lawe Alas), Nagan Raya (Darul Makmur dan Kuala), Aceh Tamiang, Kota Lhokseumawe (Muara Dua), serta Kota Subulussalam (Sultan Daulat).

BMKG mengingatkan bahwa titik panas ini berpotensi terkait dengan meningkatnya ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Aceh. “Kami mengimbau masyarakat untuk lebih waspada, terutama tidak membuka lahan dengan cara membakar, karena kondisi cuaca saat ini cukup rentan,” ujar Niza.

BMKG menegaskan pentingnya langkah pencegahan sejak dini untuk menghindari meluasnya kebakaran, khususnya di daerah yang rawan dan kerap mengalami kekeringan. []

Reporter: Sammy

Presiden Anugerahkan Bintang Jasa Utama kepada Teungku Nyak Sandang, Patriot Aceh dalam Sejarah Penerbangan RI

0
Presiden Anugerahkan Bintang Jasa Utama kepada Teungku Nyak Sandang, Patriot Aceh dalam Sejarah Penerbangan RI. (Foto: Humas Aceh)

NUKILAN.ID | JAKARTA – Presiden Republik Indonesia, H. Prabowo Subianto, menganugerahkan tanda kehormatan Bintang Jasa Utama kepada Teungku Nyak Sandang bin Lamudin, tokoh asal Aceh yang berjasa besar dalam pengadaan pesawat pertama milik Republik Indonesia, Seulawah RI-001. Penganugerahan berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/8/2025).

Momen haru menyelimuti ruangan ketika Teungku Nyak Sandang hadir dengan kursi roda. Demi memberi penghormatan, Presiden Prabowo berlutut saat menyematkan tanda kehormatan di dadanya. Suasana kian menggetarkan ketika pembawa acara membacakan kembali peran besar Nyak Sandang dalam sejarah transportasi udara nasional. Tepuk tangan panjang dari para undangan pun mengiringinya.

Catatan sejarah menuliskan, di usia 23 tahun Teungku Nyak Sandang rela menjual tanah dan emas miliknya untuk mendukung pembelian Seulawah RI-001. Dana hasil penjualan tersebut, bersama sumbangan masyarakat Aceh lainnya, kemudian diserahkan kepada negara. Presiden Soekarno menggunakan dana itu untuk membeli pesawat pertama Republik Indonesia—yang kelak menjadi cikal bakal lahirnya maskapai Garuda Indonesia.

Pengorbanan Nyak Sandang tidak hanya menjadi bukti solidaritas masyarakat Aceh bagi republik yang baru merdeka, tetapi juga meneguhkan peran penting Aceh dalam sejarah bangsa. Tindakannya mewariskan semangat kebersamaan, nasionalisme, dan pengorbanan demi tegaknya kedaulatan Indonesia.

Bintang Jasa Utama kini menjadi pengakuan resmi negara atas kiprah besar putra Aceh tersebut. Sebelumnya, penghargaan serupa juga diwujudkan melalui pembangunan Masjid Baitussalam Nyak Sandang di Gampong Lhuet, Kecamatan Jaya, Kabupaten Aceh Jaya. Masjid ini dibangun pada Oktober 2020 oleh Kementerian PUPR, sebagai tindak lanjut janji Presiden Joko Widodo setelah bertemu Nyak Sandang pada 2018. Kini, masjid itu telah berfungsi sebagai pusat ibadah utama masyarakat Gampong Lhuet.

Pemerintah Aceh melalui Dinas Perhubungan menyampaikan apresiasi atas penghargaan yang diberikan Presiden Prabowo. Mereka juga mengingatkan generasi Aceh untuk terus meneladani jejak heroik Teungku Nyak Sandang yang telah mengabadikan namanya dalam sejarah Republik Indonesia, khususnya dalam dunia penerbangan nasional.

Editor: Akil

Wagub Aceh Ajak Mahasiswa Baru Unimal Jadi Garda Bela Negara

0
Wagub Aceh Ajak Mahasiswa Baru Unimal Jadi Garda Bela Negara. (Foto: Humas Aceh)

NUKILAN.ID | LHOKSEUMAWE – Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, SE, mengajak mahasiswa baru Universitas Malikussaleh (Unimal) untuk menjadi garda depan bela negara melalui ilmu pengetahuan, teknologi, dan integritas. Pesan itu ia sampaikan saat memberikan paparan pada kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di Kampus Unimal, Aceh Utara, Senin (25/8).

Dalam kegiatan tersebut, Fadhlullah hadir bersama Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Martunis, serta Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh, Akkar Arafat. Kehadiran rombongan disambut hangat oleh Rektor Unimal, jajaran akademisi, dan ribuan mahasiswa baru.

Dalam paparannya, Fadhlullah menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan sebagai fondasi bangsa yang harus dijaga generasi muda.

“Bela negara bukan hanya dengan senjata, tapi juga dengan menjaga integritas akademik, melawan hoaks, serta menggunakan media sosial secara bijak,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan mahasiswa untuk belajar dari sejarah Aceh yang pernah melewati masa konflik panjang hingga lahirnya perdamaian melalui Perjanjian Helsinki 2005. Menurutnya, pengalaman itu harus menjadi pelajaran berharga tentang arti kebijaksanaan, moderasi, dan toleransi.

“Masa depan Aceh dan Indonesia ada di tangan mahasiswa. Warisi semangat Sultan Malikussaleh yang visioner, pelihara perdamaian, dan jadilah pemimpin masa depan,” pungkas Fadhlullah.

Abu Faisal dan Wakil Ketua LPPOM MPU Aceh Isi Materi PKU di Aceh Tengah

0
Abu Faisal dan Wakil Ketua LPPOM MPU Aceh Isi Materi PKU di Aceh Tengah. (Foto: MPU Aceh)

NUKILAN.ID | TAKENGON – Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk. H. Faisal Ali atau yang akrab disapa Abu Faisal, menyampaikan materi keislaman kepada 39 peserta Pendidikan Kader Ulama (PKU) Angkatan III MPU Kabupaten Aceh Tengah. Kegiatan ini berlangsung di Aula Hotel Linge Land, Minggu (24/8/2025).

Dalam paparannya, Abu Faisal menekankan pentingnya pemahaman fiqh secara syar’i. Menurutnya, fiqh berarti memahami hukum-hukum syariat yang bersumber dari dalil-dalil syariat.

“Pemahaman tentang hukum-hukum syari’at daripada dalil-dalil syariat, memahami hukum-hukum daripada dalil-dalil syariat yang sifatnya kepada operasional. Itulah yang dimaksudkan dengan fiqh secara gamblang kita artikan seperti itu,” ujar Abu Faisal.

Di hadapan peserta PKU yang mayoritas berasal dari kalangan perempuan, Abu Faisal juga menguraikan pembagian fiqh ke dalam beberapa bidang, seperti Fiqh Siyasah (ibadah), Fiqh Muamalah (jual beli, sewa-menyewa), Fiqh Munakahat (pernikahan dan perceraian), serta Fiqh Jinayah (kejahatan).

Sebelumnya, Wakil Ketua LPPOM MPU Aceh, Cut Rafiqah, turut memberikan materi tentang Sosialisasi Sertifikasi Produk Halal. Ia menegaskan, sesuai Qanun Aceh Nomor 8 Tahun 2016 tentang Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH), LPPOM MPU Aceh memiliki kewenangan dalam proses sertifikasi halal.

“Jadi tujuannya pemerintah memberi jaminan, kenyamanan, kepastian hukum terhadap produk yang dikonsumsi, ini tujuannya,” jelasnya.

Cut Rafiqah menambahkan, LPPOM MPU Aceh juga dapat bekerja sama dengan berbagai instansi maupun lembaga lain dalam menjalankan tugas, termasuk dalam hal standarisasi halal, penyelenggaraan SJPH, hingga pemeriksaan produk.

Cegah Stunting di Aceh Tengah, Forikan Aceh Salurkan 8,1 Ton Ikan Segar

0
Cegah Stunting di Aceh Tengah, Forikan Aceh Salurkan 8,1 Ton Ikan Segar. (Foto: Humas Aceh)

NUKILAN.ID | TAKENGON – Upaya mencegah stunting terus digencarkan di Aceh Tengah. Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Nasional (Forikan) Aceh, Marlina Usman, menyerahkan bantuan 8,1 ton ikan segar untuk masyarakat di Kabupaten Aceh Tengah, Senin (25/8/2025).

Penyerahan berlangsung di Desa Kenawat, Kecamatan Lut Tawar, dan disaksikan langsung oleh Bupati Aceh Tengah bersama jajaran pemerintah daerah. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis kepada Ketua Forikan Aceh Tengah.

Dalam sambutannya, Marlina menekankan pentingnya konsumsi ikan sejak dini, bahkan sejak masa kehamilan. Menurutnya, asupan ikan akan menunjang tumbuh kembang anak agar sehat, kuat, dan cerdas sebagai bekal menuju Indonesia Emas 2045.

“Jangan lupa anak kasih ikan, supaya anak sehat, kuat, dan cerdas. Jika sudah berusia 4 tahun, anak juga wajib belajar di PAUD, agar gizi dan pendidikannya seimbang,” ujar Marlina.

Bantuan 8,1 ton ikan segar ini merupakan yang terbanyak dibandingkan kabupaten/kota lain di Aceh. Selain difokuskan untuk pencegahan stunting, penyaluran ikan juga bertujuan membantu mengendalikan inflasi pangan di daerah.

Melalui Dinas Kelautan dan Perikanan, sebanyak 810 paket ikan segar didistribusikan kepada masyarakat, dengan total penerima manfaat mencapai 1.310 jiwa.

Marlina berharap, program ini tidak hanya meningkatkan konsumsi ikan di kalangan masyarakat, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya gizi seimbang.

“Dengan gemar makan ikan, kita berharap lahir generasi Aceh yang lebih sehat,” ujarnya.

Bupati Aceh Selatan Tetapkan Status Tanggap Darurat Karhutla

0

NUKILAN.ID | TAPAKTUAN – Bupati Aceh Selatan, Mirwan MS, resmi menetapkan Status Tanggap Darurat Penanganan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayah Kabupaten Aceh Selatan.

Keputusan itu dituangkan dalam Surat Keputusan Bupati Nomor 585 Tahun 2025 yang ditandatangani pada 22 Agustus 2025 di Tapaktuan.

Penetapan status tanggap darurat dilakukan setelah kebakaran hutan dan lahan melanda Kecamatan Bakongan sejak 19 Agustus 2025. Kebakaran semakin meluas akibat cuaca panas dan kemarau panjang yang terjadi di wilayah tersebut.

“Dalam rangka mengatasi dampak yang lebih luas, maka perlu dilakukan upaya Penanggulangan Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) secara cepat, tepat, dan terpadu sesuai standar prosedur pada saat siaga maupun tanggap darurat penanganan bencana kebakaran hutan dan lahan,” tulis Bupati Aceh Selatan dalam surat yang diperoleh Nukilan.id, Senin (25/8/2025).

Penetapan ini juga merujuk pada surat Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Aceh Selatan Nomor 360/1129/VIII/2025 tertanggal 22 Agustus 2025 tentang permohonan status tanggap darurat bencana Karhutla.

Dengan keputusan tersebut, status tanggap darurat diberlakukan selama 14 hari, terhitung mulai 23 Agustus hingga 5 September 2025. Namun, masa tanggap darurat dapat diperpanjang maupun diperpendek sesuai kebutuhan serta perkembangan situasi di lapangan. (XRQ)

Reporter: Akil