Thursday, April 18, 2024

Kemendikbud Buka Beasiswa bagi 1.000 Mahasiswa ke 73 Universitas Top Dunia

Nukilan.id – Kemendikbud Ristek dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) meluncurkan “Beasiswa Mobilitas Internasional Mahasiswa Indonesia” atau “Indonesian International Students Mobility Awards (IISMA)” pada Selasa, 11 Mei 2021.

Beasiswa ini ditujukan bagi mahasiswa tingkat sarjana (S1) untuk belajar selama 1 (satu) semester di perguruan tinggi terkemuka di dunia yang menjadi mitra Kemendikbud Ristek untuk memperkaya dan meningkatkan wawasan serta kompetensi.

“Menuntut ilmu di berbagai lingkungan belajar telah membentuk saya secara intelektual maupun karakter,” ujar Mendikbud Ristek Nadiem Makarim dalam peluncuran beasiswa secara daring.

Nadiem menambahkan, “jika kita ingin para mahasiswa mempertajam pemikiran dan mengejar mimpi-mimpi mereka, kita harus mentransformasi sistem pendidikan tinggi agar lebih relevan dengan dunia di luar kampus.”

Pilihan 73 universitas di 31 negara

Dalam kesempatan sama, Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti), Prof. Nizam menyampaikan pertukaran mahasiswa untuk belajar ke luar negeri dapat memperkaya mereka dengan pengalaman, membangun kepercayaan diri, serta memupuk persahabatan internasional.

“Ini yang kita kenal dengan kebinekaan global di Profil Pelajar Pancasila,” tegasnya.

IISMA adalah salah satu program unggulan dari delapan Program Kampus Merdeka yang bertujuan untuk memberikan hak dan kesempatan bagi mahasiswa untuk melakukan kegiatan pengembangan diri di luar kampusnya pada perguruan tinggi terbaik luar negeri.

Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) sendiri akan memberikan dampak positif bagi mahasiswa dan perguruan tinggi di Indonesia.

Mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan yang relevan dengan dunia kerja dimana mereka dapat belajar dari praktik terbaik di industri, organisasi kemanusiaan, dan institusi penelitian kelas dunia.

Lebih lanjut, Mendikbudristek mengungkapkan bahwa program IISMA membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk dapat mengambil mata kuliah atau kegiatan di luar prodi yang dapat disetarakan hingga 20 SKS dengan kompetensi prodinya.

“Dengan program beasiswa ini, mahasiswa yang memenuhi syarat, terlepas dari latar belakang dan asal perguruan tinggi, akan mendapatkan kredit dari perguruan tinggi luar negeri yang menjadi mitra,” jelas Nadiem.

Mahasiswa, tambah Nadiem, akan difasilitasi untuk meraih capaian pembelajaran sesuai minat dan bakat, sehingga setelah lulus program sarjana dapat bersaing dalam lapangan perkerjaan hingga ke tingkat global.

Nadiem juga mengungkapkan perguruan tinggi mitra yang terlibat pada tahun 2021 ini mencapai 73 perguruan tinggi dari 31 negara.

Dirjen Dikti Prof. Nizam mengatakan dalam konteks perguruan tinggi di Indonesia, salah satu fokus adalah mendorong mahasiswa untuk mengalami pembelajaran dan mendapatkan pengetahuan serta keterampilan di luar kampus mereka.

Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas lulusan, dosen dan kurikulum.

Terbuka untuk 1.000 mahasiswa

Ada beragam pengalaman belajar di luar kampus seperti magang, melakukan kuliah kerja nyata di wilayah pedesaan, mengajar di sekolah, riset, kursus mikrokredensial bersertifikat, serta berpartisipasi dalam program pertukaran mahasiswa dalam dan luar negeri.

“Mahasiswa dapat mengejar mimpi dan minat mereka melalui berbagai kuliah, mendapatkan pengetahuan dari perguruan tinggi terkemuka di dunia, mengembangkan kemahiran lintas budaya, mengembangkan jejaring internasional, serta mempersiapkan diri untuk dunia kerja dan pekerjaan yang mungkin belum diciptakan di masa depan,” jelas Nizam.

Sejalan dengan Mendikbudristek, Dirjen Dikti juga berharap program IISMA ini dapat memperkuat dan membuka kerjasama internasional antara perguruan tinggi di Indonesia dengan mitranya di luar negeri.

Dengan demikian, akan terjadi transformasi pendidikan tinggi Indonesia ke arah yang lebih baik.

Direktur Beasiswa LPDP, Dwi Larso menyampaikan IISMA menjadi terobosan yang baik. Dukungan dari LPDP untuk program ini meliputi hampir semua pembiayaan yang dibutuhkan mahasiswa untuk belajar di luar negeri.

Selebihnya, mahasiswa hanya perlu berusaha gigih agar lolos seleksi sehingga bisa diterima di program ini.

“Selain uang pendaftaran dan SPP yang akan diberikan langsung ke perguruan tinggi mitra, kami juga menyediakan biaya perjalanan PP kelas ekonomi dari kota asal ke kota tujuan belajar,” jelasnya.

Selain itu beasiswa juga akan menanggung biaya hidup bulanan di negara tujuan sesuai ketentuan LPDP, serta asuransi kesehatan selama mengikuti program, termasuk juga biaya untuk tes PCR terkait pemeriksaan Covid-19 sebelum berangkat ke negara tujuan dan saat kembali ke Indonesia.

Dwi Larso menyebutkan bahwa tahun ini pihaknya memberikan kesempatan kepada 1.000 mahasiswa terbaik untuk belajar di universitas top dunia.

“Ini adalah kesempatan emas, maka kami mendorong agar mahasiswa sekalian bisa antusias memanfaatkannya untuk mendapat pembelajaran terbaik dan berjejaring di tingkat global. Kami akan dukung putra-putri bangsa untuk mendapat pengalaman di luar negeri,” tekannya.

Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dan mahasiswa yang tertarik dapat mengakses https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/ atau https://beasiswa.kemdikbud.go.id/ [kompas]

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img