Monday, April 29, 2024

Shalat Maghrib atau Buka Puasa Dulu? Ini Anjuran Rasulullah

Nukilan.id – Umat Islam di seluruh dunia diwajibkan menunaikan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan.

Puasa atau disebut juga shaum merupakan aktivitas menahan diri dari makan dan minum serta perkara-perkara yang membatalkan mulai terbitnya fajar (imsak Subuh) hingga terbenamnya matahari (Maghrib).

Nabi Muhammad SAW pun menganjurkan umatnya ketika berpuasa untuk menyantap sahur dan berbuka puasa. Dalam sebuah hadits dari Annas, Nabi bersabda,

“Bersantap sahurlah kalian, sebab dalam sahur itu terdapat berkah.”

Dalam praktiknya, kebiasaan banyak orang, mendekati waktu Maghrib mereka akan sibuk menatap jam menanti masuknya waktu berbuka. Sebagian orang akan berbuka dengan kolak atau yang manis-manis dahulu, lalu Shalat Maghrib.

Sementara sebagian lainnya akan menyelesaikan makannya dahulu, setelah itu baru menunaikan Shalat Maghrib. Tapi tak sedikit pula ada yang mendahulukan Shalat Maghrib baru kemudian berbuka puasa.

Dari dua hal tersebut, sebenarnya mana yang lebih utama? Rasulullah sendiri dalam dua hadistnya mengatakan:

Pertama, lebih utama menyegerakan berbuka. “Bukhari- Muslim meriwayatkan dari Sahl bin Sa’d bahwa Rasulullah bersabda:

“Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka mau menyegerakan berbuka.” (HR Imam Bukhari dan Imam Muslim)

Kedua, dahulukan makan. Hadits dari Anas ra.

“Jika makan malam telah tersajikan, maka dahulukan makan malam terlebih dahulu sebelum sholat Magrib Dan tak perlu tergesa-gesa dengan menyantap makan malam kalian.” (HR Imam Bukhori dan Imam Muslim)

Seperti juga diberitakan kompas, Jumat (16/4/2021), dari kedua hadits tersebut dapat dipetik arti bahwa Islam menghargai hajat atau kebutuhan manusia.

Nabi Muhammad SAW mengajarkan umatnya agar berkonsentrasi saat beribadah. Sehingga ketika seorang muslim dihadapkan antara ibadah dan kebutuhan pokok (makan), maka mendahulukan makan.

Itu menjadi upaya agar ketika salat, tidak terbayang hidangan yang ada di meja makan. Dalam hadits yang lain dijelaskan:

“Tidak ada sholat ketika makanan telah dihidangkan, begitu pula tidak ada sholat bagi yang menahan ingin kencing atau buang air besar.” (HR Imam Muslim)

Demikian anjuran Nabi Muhammad SAW antara mendahulukan berbuka atau sholat maghrib terlebih dahulu.[]

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img