Beranda blog Halaman 89

Kurir Paket Ditemukan Tewas Dibunuh di Aceh Timur, Polisi Lakukan Penyelidikan

0
Polisi mengevakuasi mayat ditemukan di semak-semak Desa Gampong Jalan, Kecamatan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur, Rabu (3/9/2025) (Foto: Polres Aceh Timur)

NUKILAN.ID | IDI – Seorang kurir paket ditemukan tewas mengenaskan di semak-semak Desa Gampong Jalan, Kecamatan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur. Korban diketahui bernama Bustamam (26), warga Desa Bantayan Barat, Kecamatan Idi Tunong.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Aceh Timur, Iptu Adi Wahyu Nurhidayat, mengatakan korban pertama kali ditemukan pada Rabu (3/9/2025) malam.

“Korban pembunuhan tersebut ditemukan Rabu (3/9) malam,” ujarnya di Aceh Timur, Kamis (4/9/2025).

Penemuan mayat tersebut berawal dari laporan masyarakat. Polisi yang tiba di lokasi segera melakukan serangkaian tindakan, mulai dari mengamankan area, memasang garis polisi, hingga melakukan olah tempat kejadian perkara.

Hasil pemeriksaan tim Inafis Satreskrim Polres Aceh Timur menemukan adanya sejumlah luka pada tubuh korban yang diduga akibat benda tajam. Di sekitar lokasi, polisi juga mengamankan satu unit sepeda motor bernomor polisi BL 6062 UW milik korban.

“Korban kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Zubir Mahmud. Selanjutnya, korban dibawa ke RSUD Kota Langsa guna dilakukan autopsi,” kata Adi Wahyu.

Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku dan motif di balik peristiwa pembunuhan tersebut.

Rektor USK: Pendidikan Inklusif dan Berkeadilan Kunci Pembangunan Aceh

0
Gedung Rektorat Universitas Syiah Kuala. (Foto: USK)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Pendidikan inklusif dan berkeadilan menjadi kunci penting dalam membangun Aceh yang damai, sejahtera, dan berkelanjutan. Hal itu ditegaskan Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Profesor Marwan, dalam sambutannya pada peringatan 66 tahun Hari Pendidikan Daerah (Hardikda) Aceh yang digelar Selasa (2/9). Peringatan tersebut juga bertepatan dengan milad ke-64 USK.

Marwan menegaskan, setiap 2 September selalu menjadi momentum bersejarah bagi masyarakat Aceh untuk mengingat kembali peran pendidikan sebagai fondasi utama pembangunan daerah.

“Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, pendidikan berperan sebagai katalisator perubahan, mendorong kesadaran lingkungan, keadilan sosial, dan pertumbuhan ekonomi yang berpihak pada rakyat,” ujarnya dikutip dari Media Indonesia, Rabu (3/9/2025).

Ia menjelaskan, sejarah panjang Aceh telah menunjukkan bahwa kemajuan daerah tidak pernah lepas dari tradisi ilmiah dunia pendidikan. Bukan hanya melalui institusi dayah, tetapi juga sekolah dan perguruan tinggi. Karena itu, pendidikan menurutnya tidak hanya sekadar mencetak lulusan, melainkan juga membentuk masyarakat yang mampu bertransformasi secara sosial.

“Pendidikan itu harus melahirkan generasi yang berintegritas, peduli terhadap sesama, dan mampu menjaga perdamaian serta merawat lingkungan tempat kita dan generasi mendatang tinggal,” tegasnya.

Meski perkembangan dunia pendidikan di Aceh dinilai sudah cukup baik setiap tahunnya, Marwan mengakui masih ada persoalan mendasar yang perlu dituntaskan. Salah satunya kesenjangan pendidikan yang masih terjadi di wilayah pedalaman dan kawasan terluar.

“Ini menjadi tantangan bersama bagi dunia pendidikan Aceh untuk memastikan pemerataan akses pendidikan bagi setiap anak, tanpa terkecuali,” kata lulusan Doktor Birmingham University, Inggris, tersebut.

Selain itu, perkembangan teknologi informasi juga membawa peluang sekaligus tantangan baru. Menurut Marwan, pemanfaatan teknologi digital harus terus diarahkan agar benar-benar mendukung proses pembelajaran.

Ia pun mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berinovasi, sehingga teknologi digital tidak hanya menjadi konsumsi pasif, melainkan alat yang memperkuat literasi digital generasi muda.

Peringatan Hardikda, kata Marwan, juga menjadi pengingat akan lahirnya USK yang dikenal sebagai Jantong Hatee Rakyat Aceh. Kampus tersebut berdiri berkat kesadaran kolektif masyarakat Aceh akan pentingnya perguruan tinggi untuk menyiapkan sumber daya manusia berkualitas.

“Sejak awal berdiri, USK berkomitmen untuk menjadi pusat ilmu pengetahuan sekaligus penjaga nilai-nilai kearifan lokal, penguat daya saing daerah, dan pencetak generasi penerus yang berakhlak mulia,” tambah Marwan.

Wali Kota Illiza Buka Aceh Film Festival 2025

0
Wali Kota Illiza Buka Aceh Film Festival 2025. (Foto: Diskominfotik BNA)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, menyebut Aceh Film Festival (AFF) 2025 menjadi ruang penting bagi sineas muda Aceh untuk terus melahirkan karya berkualitas.

Hal itu disampaikan Illiza saat menghadiri pembukaan AFF 2025 yang berlangsung di Theater Library & Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh, Selasa (2/9/2025).

Kegiatan ini resmi dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis, dan turut dihadiri Direktur Festival, Jamaluddin Phonna, sineas, insan perfilman, hingga peserta dari berbagai daerah di Indonesia.

Festival yang akan berlangsung hingga 6 September 2025 ini mengusung tema “Stratagem” (siasat/strategi). Sejumlah program unggulan digelar, mulai dari kompetisi film pendek internasional, pemutaran film dokumenter pemenang Oscar “No Other Land”, hingga program Gampong Film (layar tancap).

Illiza mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan AFF 2025, yang menurutnya menjadi bagian dari pertumbuhan sektor kreatif di Banda Aceh.

“Aceh Film Festival menjadi salah satu wadah bagi generasi kreatif untuk terus mengembangkan dirinya. Saya yakin banyak sekali komunitas dan perkumpulan lainnya yang juga bergerak pada sektor kreatif dan terus berkolaborasi untuk membangun pertumbuhan ekonomi di Banda Aceh,” ujar Illiza.

Ia berharap perhelatan ini tak hanya melahirkan karya baru, tetapi juga menjadi pemantik kolaborasi serta ruang edukasi bagi masyarakat.

“Saya berharap Aceh Film Festival 2025 ini dapat menjadi momentum memperkuat semangat kolaborasi, merawat tradisi menonton kolektif, serta menumbuhkan kesadaran kritis masyarakat melalui sinema,” tambahnya.

Editor: Akil

Harga Emas di Banda Aceh Tembus Rp5,95 Juta per Mayam

0
Ilustrasi untung rugi jual emas di toko perhiasan (Photo by Pixabay)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Harga emas di Banda Aceh kembali mengalami pergerakan. Berdasarkan pantauan Nukilan.id dari akun media sosial Toko Emas Bina Nusa, pada Kamis (4/9/2025), harga emas di pasaran lokal menyentuh Rp5.950.000 per mayam. Angka tersebut belum termasuk ongkos pembuatan perhiasan.

Kenaikan harga emas ini menjadi perhatian masyarakat, terutama bagi pembeli maupun investor emas di daerah. Meski tergolong tinggi, emas masih dianggap sebagai instrumen investasi yang relatif aman di tengah kondisi ekonomi yang fluktuatif.

Tren harga emas di Banda Aceh ini sejalan dengan pergerakan harga emas global yang cenderung dipengaruhi kondisi ekonomi dunia, nilai tukar rupiah, hingga permintaan pasar. (XRQ)

Reporter: Akil

Inflasi Aceh Agustus 2025 Capai 0,78 Persen, Makanan Jadi Penyumbang Terbesar

0
Ilustrasi inflasi. (Foto: RRi)

NUKILAN.id | Banda Aceh – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh mencatat terjadinya inflasi sebesar 0,78 persen pada Agustus 2025. Angka tersebut diperoleh berdasarkan pemantauan di lima daerah, yakni Aceh Tengah, Meulaboh, Aceh Tamiang, Banda Aceh, dan Lhokseumawe.

Kepala BPS Provinsi Aceh, Tasdik Ilhamudin, menjelaskan bahwa inflasi menunjukkan adanya kenaikan harga barang dan jasa secara umum di masyarakat.

 Data menunjukkan Indeks Harga Konsumen (IHK) di Aceh mengalami peningkatan dari 109,95 pada Juli menjadi 110,81 pada Agustus 2025.

“Inflasi berarti adanya kenaikan harga barang dan jasa secara umum,” kata Tasdik dalam keterangannya kepada Nukilan.

Secara year-on-year atau tahunan, inflasi Aceh tercatat mencapai 3,70 persen. Sementara itu, inflasi year-to-date atau secara tahun kalender mencatat angka 3,36 persen.

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi kontributor utama inflasi pada Agustus lalu. Kelompok ini mengalami kenaikan harga hingga 2,12 persen dan memberikan andil sebesar 0,80 persen terhadap total inflasi.

Beberapa komoditas yang paling mempengaruhi inflasi bulanan antara lain bawang merah, cabai merah, cabai rawit, beras, dan daging ayam ras. Adapun untuk inflasi tahunan, komoditas yang paling berpengaruh adalah beras, bawang merah, emas perhiasan, rokok SKM, dan ikan dencis.

Inflasi terjadi di seluruh daerah pemantauan BPS dengan tingkatan yang berbeda-beda. Kabupaten Aceh Tengah mencatat inflasi bulanan tertinggi sebesar 1,40 persen sekaligus inflasi tahunan tertinggi mencapai 5,20 persen.

Di sisi lain, Kota Banda Aceh menjadi daerah dengan inflasi paling terkendali. Ibu kota provinsi ini mencatat inflasi bulanan terendah sebesar 0,40 persen dan inflasi tahunan terendah 2,34 persen.

Reporter: Rezi

Dua Siswa MAN IC Aceh Timur Lolos ke Semifinal OSN 2025 Bidang Fisika

0
Dua Sosok Siswa MAN IC Aceh Timur Lolos OSN. (Foto: Kemenag Aceh)

NUKILAN.ID | IDI – Kabar membanggakan kembali datang dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia (IC) Aceh Timur. Dua siswa terbaiknya, Nejaddi Ahmad Iqbal (kelas XII) dan Nabila Raushan Ara (kelas XI), berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan lolos ke babak semifinal Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2025 bidang Fisika.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Timur, H Salamina, SAg MA, tidak bisa menyembunyikan rasa bangganya atas pencapaian tersebut.

“Alhamdulillah, kami sangat bangga atas capaian yang diraih oleh Nejaddi Ahmad Iqbal dan Nabila Raushan Ara. Prestasi ini merupakan bukti nyata bahwa madrasah mampu mencetak generasi emas yang berdaya saing, tidak hanya di tingkat daerah, tetapi juga di tingkat nasional,” ungkap Kakankemenag Aceh Timur.

Prestasi itu diumumkan secara resmi usai pelaksanaan OSN tingkat provinsi yang berlangsung secara daring pada 19–21 Agustus 2025. Untuk peserta asal Aceh Timur, pelaksanaan terpusat di SMA Negeri 1 Idi, dengan hasil seleksi diumumkan pada Senin (1/9/2025).

“Pengumuman resmi lolos semifinal dirilis setelah pelaksanaan OSN Tingkat Provinsi yang berlangsung 19–21 Agustus 2025 secara daring. Untuk peserta asal Aceh Timur, kegiatan dipusatkan di SMA Negeri 1 Idi. Hasil seleksi diumumkan pada Senin, 01 September 2025,” ungkap Zulkarnain.

OSN sendiri merupakan ajang tahunan bergengsi yang diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) dan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikdasmen. Kompetisi ini mempertemukan pelajar terbaik dari seluruh Indonesia dalam berbagai bidang sains, mulai dari Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Astronomi, Informatika, Ekonomi, hingga Geografi.

“OSN yang diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) dan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikdasmen ini menjadi ajang bergengsi yang mempertemukan pelajar terbaik dari seluruh Indonesia. Pada jenjang SMA/MA/SMK/MAK sederajat, OSN 2025 mempertandingkan berbagai bidang sains, mulai dari Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Astronomi, Informatika, Ekonomi, hingga Geografi,” jelas Kepala MAN IC.

Zulkarnain, Kepala MAN IC Aceh Timur, turut memberikan apresiasi khusus kepada dua siswanya yang berhasil menembus persaingan ketat hingga ke tingkat nasional.

“Alhamdulillah, capaian ini adalah kebanggaan bagi keluarga besar MAN IC Aceh Timur. Semoga Nejaddi dan Nabila mampu memberikan yang terbaik di tingkat nasional dan menjadi motivasi bagi siswa lainnya untuk terus berprestasi,” ujarnya.

Capaian ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi keluarga besar madrasah, tetapi juga diharapkan mampu memacu semangat seluruh siswa MAN IC Aceh Timur serta madrasah lain di Kabupaten Aceh Timur untuk terus berkembang, baik di bidang akademik maupun non-akademik. Lebih dari itu, momentum ini menegaskan komitmen madrasah dalam mencetak generasi cendekia yang berdaya saing tinggi serta siap berkontribusi untuk bangsa.

Editor: AKil

Delapan Dekade Bakti Kemanusiaan: Mengenang Hari PMI, 3 September 1945

0
PMI
Palang Merah Indonesia. (Foto: PMI)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Setiap tanggal 3 September, Indonesia memperingati Hari Palang Merah Indonesia (PMI). Tanggal ini mungkin tidak sepopuler Hari Kemerdekaan atau Hari Pahlawan, namun memiliki makna penting sebagai tonggak sejarah lahirnya sebuah organisasi kemanusiaan terbesar di Indonesia.

Peringatan ini merujuk pada instruksi bersejarah yang dikeluarkan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1945 untuk membentuk badan Palang Merah Nasional.

Latar Belakang dan Pembentukan

Dilansir Nukilan.id dari artikel Sejarah Palang Merah Indonesia, sebelum lahirnya PMI, upaya untuk mendirikan organisasi Palang Merah di Indonesia sudah ada sejak masa kolonial Belanda.

Pada tahun 1932, tokoh-tokoh seperti Dr. R. C. L. Senduk dan Dr. Bahder Djohan pernah mengajukan proposal pembentukan Palang Merah Indonesia. Namun, upaya tersebut ditolak oleh pemerintah kolonial.

Belanda saat itu sudah memiliki Nederlands Rode Kruis Afdeling in Nederlands-Indie (NERKAI), sebuah cabang Palang Merah Belanda di Hindia Belanda, yang hanya beranggotakan orang Belanda dan tidak terbuka untuk pribumi.

Situasi berubah drastis setelah proklamasi kemerdekaan. Dengan semangat kemerdekaan yang membara, kebutuhan akan organisasi Palang Merah yang sepenuhnya mandiri dan nasional menjadi sangat mendesak.

Pada tanggal 3 September 1945, Presiden Soekarno secara resmi mengeluarkan perintah kepada Menteri Kesehatan Dr. Buntaran Martoatmodjo untuk membentuk sebuah badan Palang Merah Nasional.

Perjalanan Menuju Pengakuan

Menindaklanjuti instruksi tersebut, pada tanggal 5 September 1945 dibentuklah “Panitia Lima” yang bertugas untuk mempersiapkan pendirian Palang Merah Indonesia. Panitia ini beranggotakan Dr. Buntaran Martoatmodjo, Dr. Bahder Djohan, Dr. Djuhana, Dr. Sitanala, dan Dr. Marzuki.

Hanya dalam waktu singkat, kerja panitia ini membuahkan hasil. Pada 17 September 1945, Palang Merah Indonesia (PMI) secara resmi didirikan.

Meskipun PMI berdiri pada 17 September, tanggal 3 September tetap diperingati sebagai Hari PMI karena tanggal ini menandai dimulainya inisiatif kenegaraan yang memprakarsai berdirinya PMI.

Pengakuan internasional untuk PMI datang lima tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1950, ketika PMI diterima sebagai anggota Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC).

Peran Vital PMI Hari Ini

Sejak berdirinya, PMI telah menjalankan perannya sebagai garda terdepan dalam berbagai aksi kemanusiaan. Mulai dari membantu korban bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, dan banjir, hingga memberikan layanan kesehatan, PMI selalu hadir di tengah masyarakat yang membutuhkan.

Salah satu peran yang paling dikenal adalah pengelolaan Unit Donor Darah (UDD) yang menjadi tulang punggung pemenuhan kebutuhan darah nasional.

Selain itu, PMI secara aktif memberikan edukasi dan pelatihan tentang pertolongan pertama (P3K) kepada masyarakat, serta membina para relawan yang bekerja tanpa pamrih.

Peran para relawan ini sangat vital, terutama saat terjadi bencana, di mana mereka menjadi ujung tombak bantuan kemanusiaan.

Peringatan Hari PMI setiap 3 September menjadi momen untuk merefleksikan kembali semangat kemanusiaan yang menjadi landasan PMI. Hari ini adalah pengingat bahwa di tengah berbagai tantangan, selalu ada tangan-tangan yang siap membantu sesama, sejalan dengan prinsip-prinsip dasar gerakan Palang Merah: kemanusiaan, kesamaan, kenetralan, kemandirian, kesukarelaan, kesatuan, dan kesemestaan.

Reporter: Akil

Ketua PT Banda Aceh: PP Punya Peran Vital Dukung Kelancaran Persidangan

0
Ketua Pengadilan Tinggi Banda Aceh, Nursyam saat melantik empat orang Panitera Pengganti di PT Banda Aceh, Senin (1/9/2025). (Foto: Dok. PT Banda Aceh)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Ketua Pengadilan Tinggi (PT) Banda Aceh, Nursyam, menegaskan peran Panitera Pengganti (PP) sangat penting dalam mendukung kelancaran proses persidangan. Menurutnya, tugas PP tidak hanya terbatas pada pembuatan berita acara persidangan maupun minutasi.

“Tidak cukup hanya itu saja, tetapi banyak hal lain lagi yang perlu dikerjakan, misalnya yang terkait dengan Program Sertifikasi Mutu Pengadilan Unggul dan Tangguh (AMPUH),” ujar Nursyam saat melantik empat orang Panitera Pengganti di PT Banda Aceh, Senin (1/9/2025).

Panitera pengganti merupakan pegawai pengadilan yang bertugas membantu majelis hakim dalam menjalankan persidangan. Mereka mencatat jalannya persidangan, membuat berita acara, membantu proses minutasi, hingga melaporkan kegiatan persidangan kepada panitera muda terkait.

“Perannya sangat vital dalam mendukung kelancaran pelaksanaan persidangan di semua tingkatan peradilan,” lanjut Ketua PT Banda Aceh.

Ia menjelaskan, program AMPUH yang digagas Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum bertujuan meningkatkan kompetensi sekaligus menjaga integritas pengadilan tinggi dan pengadilan negeri di seluruh Indonesia.

Dengan bertambahnya empat Panitera Pengganti baru, Nursyam berharap kinerja PT Banda Aceh semakin optimal.

“Kita sedang berjuang mendapatkan status zona integritas Wilayah Bebas Korupsi (ZI WBK). Saya berharap, pada tahun ini PT BNA akan memperoleh predikat ZI WBK,” tutupnya.

Cakrawala Muda Aceh Gelar LDKS di Aceh Timur, Angkat Isu Pendidikan Pelosok

0
iwan rismadi
Anggota Cakrawala Muda Aceh, Iwan Rismadi, sedang menyampaikan sejumlah materi dasar kepemimpinan. (Foto: For Nukilan)

NUKILAN.ID | IDI – Organisasi kepemudaan Cakrawala Muda Aceh bekerja sama dengan Rusty Academic menggelar kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) di Pondok Pesantren Bustanul Izzah, Aceh Timur, Sabtu (30/8/2025).

Kegiatan ini menghadirkan Ahmad Jaden dan Iwan Rismadi sebagai pemateri. Sedangkan peserta LDKS kali ini terdiri dari siswa PKBM Rusty Academic serta santri dan santriwati Pondok Pesantren Bustanul Izzah.

Dalam keterangannya kepada Nukilan.id, Rabu (3/9/2025), Iwan Rismadi menjelaskan bahwa dalam forum tersebut mereka menyampaikan sejumlah materi dasar kepemimpinan yang langsung dipraktikkan bersama para peserta.

Menurut Iwan, kegiatan ini juga menjadi bentuk pengabdian bagi dunia pendidikan, terutama di daerah yang selama ini kurang mendapat perhatian pemerintah.

“Sebagai anggota Cakrawala Muda Aceh, kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian kami terhadap pendidikan di Aceh, khususnya di daerah pelosok yang masih kurang mendapat perhatian dari dinas pendidikan,” sebutnya.

Selain berbagi ilmu kepemimpinan, Iwan yang juga anggota Cakrawala Muda Aceh turut menyoroti kondisi pendidikan di pelosok Aceh yang menurutnya masih jauh dari harapan.

“Kami mengingatkan pemerintah agar Dinas Pendidikan Aceh lebih memperhatikan generasi muda di pelosok. Kami juga berharap para pemangku kepentingan melihat langsung kondisi pendidikan di Aceh yang masih sangat memprihatinkan,” pungkasnya. (XRQ)

Reporter: AKil

Bupati Al-Farlaky dan Forkopimda Aceh Timur Hadiri Peringatan Hari Lahir Kejaksaan ke-80

0
Bupati Al-Farlaky dan Forkopimda Aceh Timur Hadiri Peringatan Hari Lahir Kejaksaan ke-80. (Foto: Humas Aceh Timur)

NUKILAN.ID | IDI – Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, S.H.I, M.S.I bersama Wakil Bupati T. Zainal Abidin, S.Pd, M.H menghadiri peringatan Hari Lahir Kejaksaan Negeri (Kejari) Aceh Timur ke-80, Selasa (2/9/2025) kemarin. Peringatan yang berlangsung sederhana itu dipusatkan di Kantor Kejari Aceh Timur.

Dalam sambutannya, Bupati Al-Farlaky menyampaikan ucapan selamat sekaligus harapan agar momentum peringatan ini semakin memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan jajaran kejaksaan.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Aceh Timur, kami mengucapkan selamat Hari Lahir Kejaksaan yang ke-80. Semoga terbangun sinergitas yang lebih baik menuju penegakan hukum dan pembangunan di Kabupaten Aceh Timur,” ujarnya.

Ia menambahkan, kebersamaan antar unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menjadi landasan penting dalam menjaga kondusivitas daerah di tengah dinamika nasional.

Sementara itu, Kepala Kejari Aceh Timur, Dr. Lukman Hakim, S.H, M.Ah, menyampaikan apresiasi atas dukungan yang selama ini diberikan pemerintah daerah dan Forkopimda.

“Kami sudah merasakan sinergitas yang luar biasa di Aceh Timur. Kami tidak dapat bekerja sendiri, butuh dukungan semua pihak. Dan saya yakin Bupati dapat memberikan dukungan lebih baik lagi, khususnya dalam proses penegakan hukum,” pungkasnya.

Editor: AKil