Beranda blog Halaman 85

Illiza Deklarasi Banda Aceh Produsen Parfum Dunia

0
illiza
Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal saat menjadi keynote speaker dalam Semiloka Banda Aceh Kota Parfum di Universitas Syiah Kuala (USK), Sabtu (6/9/2025).

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, menegaskan komitmennya menjadikan Banda Aceh bukan lagi sekadar pemasok bahan baku nilam, melainkan produsen parfum dunia. Hal itu ia sampaikan saat menjadi keynote speaker dalam Semiloka Banda Aceh Kota Parfum di Universitas Syiah Kuala (USK), Sabtu (6/9/2025).

Amatan Nukilan.id, Illiza dalam paparannya menyoroti besarnya potensi ekonomi dari industri parfum global yang diproyeksikan mencapai US$77,5 miliar pada 2032. Aceh yang menyumbang 90 persen patchouli (nilam) terbaik dunia, menurutnya, memiliki peluang emas untuk menguasai rantai nilai industri tersebut.

“Kita punya Nilam Aceh, yang sejak lama diakui sebagai patchouli terbaik dunia. Selama ini kita hanya menjual dalam bentuk bahan mentah, sementara nilai tambah besar dinikmati negara lain. Hari ini kita sepakat, bahwa Banda Aceh tidak hanya pemasok, tapi kita akan bertransformasi menjadi produsen parfum dunia,” tegas Illiza.

Ia menambahkan, transformasi ini harus diwujudkan lewat kolaborasi erat antara pemerintah, dunia akademik, UMKM, petani, hingga pelaku industri. Konsep “Kota Kolaborasi” yang diusungnya disebut sebagai fondasi utama dalam mewujudkan visi tersebut.

Sebagai bukti nyata, Illiza menyinggung ekspor perdana 1 ton minyak nilam senilai Rp1,5 miliar ke Prancis oleh PT U Green Aromatics International—unit bisnis ARC USK—pada April lalu. Permintaan pasar yang tinggi, kata dia, menunjukkan prospek cerah bagi Banda Aceh.

Tak hanya itu, Illiza juga menekankan pentingnya peran perempuan Aceh dalam ekonomi kreatif berbasis nilam.

“Tangan perempuan Aceh akan mengharumkan dunia. Dengan memberdayakan perempuan, kita membangun ekonomi, memperkuat keluarga, dan mengangkat harkat masyarakat,” ujarnya.

Ia menegaskan, pengembangan industri parfum berbasis nilam juga sejalan dengan prinsip ekonomi hijau (green economy) yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Laporan 100 Hari Kerja

Dalam kesempatan yang sama, Illiza memaparkan capaian 100 hari pertama pemerintahannya. Seluruh utang kota kepada pihak ketiga senilai Rp89 miliar berhasil dilunasi lebih cepat dari target.

“Pelunasan utang terakhir di RSUD Meuraxa sebesar Rp48,6 miliar telah diselesaikan pada 21 Agustus 2025 tanpa sisa apa pun. Ini membuktikan komitmen kami terhadap tata kelola yang sehat, transparan, dan akuntabel,” jelas Illiza.

Selain itu, Pemko juga mendistribusikan bantuan sosial berupa 13.500 paket sembako, 54 ton daging meugang, dan santunan untuk ribuan yatim, fakir miskin, serta difabel.

Dukungan Akademisi

Wakil Rektor I USK, Agussabti, menyambut positif deklarasi Banda Aceh sebagai Kota Parfum. Menurutnya, langkah ini mengangkat kembali keunikan lokal Aceh yang sempat tenggelam.

“Dulu, komoditas nilam nyaris terlupakan, namun kini berhasil bangkit dan terkenal kembali. Kini, upaya ini tidak hanya menjadi concern USK, tetapi telah menjadi gerakan global yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah kota, pengusaha, jejaring bisnis, hingga masyarakat luas untuk menjadikan Banda Aceh sebagai ikon baru,” katanya.

Acara semiloka ini turut dihadiri Kepala Atsiri Research Center (ARC)-PUTPT USK Syaifullah Muhammad, Direktur Utama PT Global Mandiri USK Rizalsyah, Iconpeori Chairman Iskandar Abdul Samad, Pembina Yayasan Razma Jayana Agrikultur Teungku Razuan, serta para mahasiswa. (xrq)

Reporter: Akil

Bupati Aceh Barat Resmikan Lapangan Mini Soccer Bumi Teuku Umar

0
Bupati Aceh Barat Resmikan Lapangan Mini Soccer Bumi Teuku Umar. (Foto: Humas Aceh Barat)

NUKILAN.ID | MEULABOH – Kabupaten Aceh Barat kembali menghadirkan fasilitas olahraga baru. Bupati Aceh Barat, Tarmizi SP, MM, meresmikan lapangan sepak bola mini My Soccer Bumi Teuku Umar di Jalan Lueng Aneuk Aye, Desa Ujong Baroh, Kecamatan Johan Pahlawan, Jumat (5/9/2025) malam.

Dalam sambutannya, Tarmizi mengungkapkan bahwa lokasi berdirinya lapangan tersebut sebelumnya merupakan daerah rawa. Namun, berkat adanya investasi, kawasan itu kini berubah menjadi sarana olahraga modern.

“Kami atas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Barat mengucapkan selamat atas Grand Opening My Soccer Bumi Teuku Umar, ini tempat yang sangat luar biasa dan ini menggambarkan bahwa Aceh Barat itu semakin maju dan berkembang,” ujar Tarmizi.

Bupati juga menyampaikan apresiasi kepada pemilik usaha yang telah berani berinvestasi di Kota Meulaboh.

“Kami mengucapkan terimakasih kepada owner atau pemilik My Soccer Bumi Teuku Umar yang telah mau membuka usahanya atau berinvestasi di Kota Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat,” katanya.

Lebih jauh, Tarmizi mengingatkan agar pengelolaan lapangan tetap memperhatikan nilai-nilai syariat Islam.

“Kami juga ingin mengingatkan sesuai hasil muzakarah ulama, kita harus menjunjung tinggi syariat Islam, nanti dijaga agar permainannya ini tidak dilaksanakan pada waktu shalat. Kalau malam dimulai setelah shalat isya dan kalau sore berhenti sebelum shalat Magrib,” ucapnya.

Ia berharap, kehadiran My Soccer Bumi Teuku Umar dapat memberi dampak positif bagi masyarakat, khususnya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan pekerjaan.

“Dengan hadirnya investasi di kota Meulaboh seperti My Soccer Bumi Teuku Umar, kami berharap dapat meningkatkan perekonomian dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di Aceh Barat,” tutup Tarmizi.

Editor: Akil

BMKG: Banda Aceh Awal Pekan Didominasi Berawan, Pertengahan Pekan Hujan Ringan

0
Ilustrasi cuaca cerah berawan. (Foto: Pixabay)

NUKILAN.ID | Banda Aceh – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Banda Aceh dan sekitarnya. Berdasarkan laporan yang diterbitkan pada Sabtu (6/9/2025), kondisi cuaca di ibu kota provinsi Aceh didominasi berawan sejak Minggu (7/9/2025) hingga Selasa (9/9/2025).

Forecaster on duty, Nabila menyebutkan, pada Minggu, cuaca berawan terjadi sepanjang hari, meski pada siang hingga malam diprediksi berawan tebal. Suhu udara berkisar 26–31 °C dengan kelembaban 59–83 persen. Angin bertiup dengan kecepatan 7–22 km/jam.

Senin (8/9/2025), kondisi relatif sama. Cuaca umumnya berawan, namun pada sore hari berpotensi cerah berawan. Suhu udara diperkirakan mencapai puncak 32 °C pada siang hari dengan kelembaban terendah 59 persen. Kecepatan angin bervariasi antara 5 hingga 14 km/jam.

Selanjutnya pada Selasa (9/9/2025), prakiraan menunjukkan cuaca masih berawan sepanjang hari. Suhu udara berkisar 26–31 °C dengan kelembaban 62–86 persen. Angin bertiup lebih tenang pada pagi hari, sekitar 4 km/jam, sebelum meningkat menjadi 10–12 km/jam pada sore hingga malam.

Memasuki pertengahan pekan, kondisi mulai berubah. BMKG memprediksi hujan ringan terjadi pada Rabu (10/9/2025) dengan suhu 25–32 °C dan kecepatan angin rata-rata 11 km/jam. Hujan ringan juga diperkirakan melanda Banda Aceh pada Kamis (11/9/2025), dengan suhu 24–30 °C.

Sementara itu, Jumat (12/9/2025) cuaca kembali berawan dengan suhu 25–31 °C. Akhir pekan, Sabtu (13/9/2025), kondisi diprakirakan tetap berawan dengan suhu maksimum 33 °C.

Nabila mengingatkan masyarakat agar tetap memperhatikan perkembangan informasi cuaca dari BMKG, terutama saat memasuki pertengahan pekan yang berpotensi turun hujan.

“Prakiraan ini berlaku sejak dipublikasikan hingga ada pembaruan berikutnya. Kami imbau masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan tetap waspada terhadap perubahan kondisi cuaca,” ujar Nabila kepada Nukilan, Sabtu (6/9/2025).

Informasi lengkap mengenai prakiraan cuaca dapat diakses melalui laman resmi BMKG atau akun media sosial @infobmkg_aceh. []

Reporter: Sammy

Pemerintah Aceh Gelar Uji Kompetensi Pejabat Tinggi Pratama, Berikut Nama-namanya

0
Kantor Gubernur Aceh. (Foto: Wikipedia)

NUKILAN.ID | Banda Aceh – Pemerintah Aceh menjadwalkan uji kompetensi dan evaluasi jabatan bagi puluhan pejabat Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama pada Senin dan Selasa, 8–9 September 2025.

Juru Bicara Pemerintah Aceh, Teuku Kamaruzzaman alias Ampon Man mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari mekanisme rutin pembinaan aparatur. Sebagian besar pejabat akan menjalani uji kompetensi, sementara satu orang pejabat mendapat penugasan khusus berupa evaluasi jabatan.

“Pelaksanaan uji kompetensi ini sudah mendapat izin dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) melalui surat nomor 13145/R-AK.02.03/SD/K/2025 dan 12773/R-AK.02.03/SD/K/2025,” ujar Ampon Man kepada Nukilan, Sabtu (6/9/2025).

Dihimpun Nukilan dari berbagai sumber, pejabat yang masuk kategori evaluasi jabatan adalah Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Aceh, Dr Syaridin SPd MPd. Evaluasi dilakukan untuk menilai kembali kesesuaian kinerjanya dengan jabatan yang diemban selama ini.

Sementara itu, daftar pejabat yang akan mengikuti uji kompetensi cukup panjang. Mereka berasal dari berbagai dinas, biro, hingga staf ahli gubernur. Nama-nama yang masuk di antaranya Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Dr Ir Zulkifli MSi, dan Asisten Administrasi Umum, Drs Muhammad Diwarsyah MSi. Dari jajaran kepala dinas, ada Reza Saputra SSTP MSi (Badan Pengelolaan Keuangan), Marthunis ST DEA (Dinas Pendidikan), Mawardi ST (Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang), hingga Marwan Nusuf BHSc MA (Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian).

Beberapa pejabat lain yang turut serta antara lain Taufik ST MSi (Dinas ESDM), Akmil Husen SE MSi (Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk), Almuniza Kamal SSTP MSi (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata), Drs Surya Rayendra (Dinas Pangan), serta Dr Edi Yandra SSTP MSP (Dinas Perpustakaan dan Kearsipan). Dari badan dan biro, tercatat nama Dedy Yuswadi APNIP (Badan Kesbangpol), Abd Qahar SKom MM (Badan Kepegawaian), hingga Daniel Arca AKS MSi (Biro Organisasi).

Sejumlah pejabat lain yang membidangi sektor lain seperti Dr Munawar SAg MA (Dinas Pendidikan Dayah), Aliman SPi MSi (Dinas Kelautan dan Perikanan), Zalsufran ST MSi (Dinas Peternakan), serta Ir Robby Irza SSIT MT (Biro Administrasi Pembangunan).

Dari jajaran staf ahli gubernur, uji kompetensi akan diikuti oleh Drs Mahdi yang membidangi Pemerintahan, Hukum, dan Politik, serta Restu Andi Surya SSTP MPA yang menangani Perekonomian, Keuangan, dan Pembangunan. []

Reporter: Sammy

Mutasi di Polda Aceh, Sejumlah Pejabat Berganti Posisi

0
Mapolda Aceh. (Foto: Nukilan.id)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Kepolisian Daerah (Polda) Aceh kembali melakukan rotasi jabatan internal. Mutasi ini tertuang dalam Surat Telegram Kapolda Aceh Nomor ST/172/IX/KEP./2025, yang diteken pimpinan dan berlaku efektif setelah pejabat terkait melaksanakan serah terima jabatan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Nukilan, rotasi kali ini menyasar Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Aceh. Pergantian posisi dilakukan pada sejumlah jabatan penting yang berhubungan langsung dengan pelayanan kesehatan di lingkungan kepolisian.

Salah satu pergeseran adalah pada jabatan Kasubbagrenmin Biddokkes. Posisi ini kini ditempati oleh AKP Hamdani, yang sebelumnya bertugas sebagai Kasubbagbinkar Bag SDM Polres Aceh Besar. Hamdani menggantikan Kompol Alida Devina, yang mendapat penugasan baru di Biddokkes.

Alida kini dipercaya menduduki jabatan Kepala Urusan Material Fasilitas Kesehatan (Kaurmatfaskes) Subbidkespol Biddokkes. Jabatan tersebut sebelumnya dipegang oleh Penata I Maulidayani.

Adapun Maulidayani mendapat promosi menjadi Ahli Muda 5 Biddokkes Polda Aceh. Posisi ini dianggap penting karena berhubungan dengan perencanaan dan pengelolaan layanan kesehatan di lingkungan kepolisian.

Dalam surat telegram tersebut ditegaskan bahwa seluruh pejabat yang dimutasi wajib segera menempati jabatan baru paling lambat 14 hari sejak keputusan dikeluarkan. Mereka juga diperintahkan untuk melaporkan pelaksanaan tugas barunya kepada Kapolda Aceh melalui Karo SDM.

Mutasi jabatan di lingkungan kepolisian merupakan hal yang rutin dilakukan. Selain sebagai bentuk penyegaran organisasi, rotasi juga menjadi bagian dari pola pembinaan karier bagi setiap anggota Polri.

Dengan adanya pergantian jabatan, diharapkan roda organisasi dapat berjalan lebih dinamis dan adaptif terhadap tantangan baru. Dengan adanya perubahan ini, Biddokkes Polda Aceh diharapkan semakin optimal dalam memberikan pelayanan kesehatan, baik kepada personel Polri maupun masyarakat. []

Reporter: Sammy

5 Kedai Kopi Hits dan Legendaris di Banda Aceh

0
Kupi Pancong, kopi khas Aceh yang disajikan hanya setengah cangkir. (Foto: Nukilan)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Kopi Aceh sudah lama dikenal sebagai salah satu kopi terbaik di Indonesia. Julukan Serambi Mekkah bukan hanya melekat pada sisi religius Aceh, tetapi juga pada tradisi kopinya yang begitu kuat.

Salah satu varietas yang paling populer adalah kopi gayo, jenis arabika unggulan dari dataran tinggi Gayo dengan aroma khas, rasa kompleks, namun tidak terlalu asam.

Racikan kopi tradisional Aceh selalu punya tempat tersendiri di hati para penikmatnya. Tak heran, kedai-kedai kopi di Banda Aceh hingga kini tetap ramai didatangi pelanggan setia, bahkan ada yang bertahan sejak puluhan tahun silam.

Berikut lima kedai kopi populer dan legendaris di Aceh yang direkomendasikan Nukilan.id untuk Anda kunjungi

1. Solong Coffee

Berdiri sejak 1974, Solong Coffee di kawasan Ulee Kareng menjadi salah satu ikon kopi Aceh. Tempatnya luas dan nyaman, cocok untuk menikmati secangkir kopi bersama sahabat atau keluarga.

Awalnya hanya menyajikan kopi robusta, kini pengunjung juga bisa menikmati racikan arabika. Menu favoritnya mulai dari kopi hitam saring, kopi susu dingin, hingga kopi kocok telur. Mie Aceh dan jajanan pasar tersedia sebagai teman minum kopi.

2. Kedai Kopi Cut Zein

Terletak di kawasan Beurawe, Banda Aceh, Kedai Kopi Cut Zein berdiri sejak 1947 dan menjadi salah satu yang tertua. Selama 78 tahun, cita rasa klasiknya tetap dipertahankan.

Selain menyajikan kopi robusta dan arabika, kedai ini juga punya kreasi latte dengan berbagai varian rasa. Tak hanya kopi, beragam jajanan seperti serabi, risol, gorengan, hingga otak-otak bakar bisa dinikmati dengan harga mulai Rp 7.000-an.

3. Zakir Kupi

Zakir Kupi termasuk kedai favorit yang cabangnya mudah ditemui di Banda Aceh. Lokasi pusatnya berada di Jalan Teuku Nyak Arief.

Menu andalannya adalah kopi hitam saring dan kopi campur telur. Selain camilan tradisional, pengunjung juga bisa menikmati hidangan mengenyangkan seperti martabak telur, mie Aceh, hingga ketupat sayur.

4. Warung Kopi Cut Nun

Masih di Jalan Teuku Nyak Arief, Warung Kopi Cut Nun juga menjadi tempat nongkrong pilihan warga.

Menu kopi hitam saring menjadi pesanan terbanyak. Selain itu, martabak khas Aceh dengan acar bawang merahnya juga layak dicoba sebagai teman minum kopi.

5. Dhapu Kupi

Terletak di kawasan Sukadamai, Banda Aceh, Dhapu Kupi sudah mengantongi ribuan ulasan positif dari pengunjung.

Racikan kopi susu dengan tambahan telur dan kopi hitam saringnya menjadi favorit. Tak ketinggalan, beragam menu makanan juga tersedia, mulai dari ketan durian, lupis durian, hingga olahan mie yang menggugah selera. (XRQ)

Reporter: Akil

BRIN Nobatkan Aceh Paling Aman di Sumatra, Sosiolog Soroti Aspek Sosial dan Religiusitas

0
sisiolog aceh
Sosiolog Aceh, Dr. Masrizal. (Foto: Dok. Pribadi)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Provinsi Aceh kembali menorehkan catatan penting dalam bidang keamanan dan demokrasi. Berdasarkan data Indeks Demokrasi dan Keamanan Sosial (IDSD) 2025 yang dirilis Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Aceh dinobatkan sebagai provinsi paling aman di Sumatra dengan skor tertinggi, yakni 4,7.

BRIN menjelaskan, skor keamanan dalam IDSD tidak hanya mengukur tingkat kriminalitas, melainkan juga mencakup aspek sosial, politik, dan hukum. Indikator yang digunakan antara lain penanganan terorisme dan radikalisme, kinerja kepolisian dalam menjaga ketertiban, serta jaminan kebebasan pers dan ruang demokrasi di daerah.

Dengan capaian tersebut, Aceh dinilai mampu menjaga stabilitas sosial-politik di tengah dinamika pembangunan daerah. Prestasi ini juga dianggap sebagai sinyal positif bahwa Aceh tidak hanya mampu merawat perdamaian pascakonflik, tetapi juga konsisten memperkuat fondasi demokrasi dan rasa aman warganya.

Namun, Sosiolog Aceh, Dr. Masrizal, memberikan catatan kritis. Ia menilai, data yang menunjukkan skor keamanan tinggi tidak serta-merta dapat disamakan dengan kenyamanan sosial yang benar-benar dirasakan masyarakat di lapangan.

“Skor keamanan tinggi di Aceh belum tentu mencerminkan rasa aman yang benar-benar dirasakan masyarakat Aceh sehari-hari,” ujarnya.

Masrizal menambahkan, dalam kajian sosiologi, rasa aman merupakan konsep yang jauh lebih kompleks daripada sekadar indikator menurunnya angka kriminalitas atau kekerasan. Rasa aman, kata dia, juga harus dipahami sebagai hasil dari terciptanya kondisi sosial yang adil, setara, dan terbuka terhadap partisipasi masyarakat.

“Dari perspektif sosiologi, rasa aman tidak hanya ditentukan oleh berkurangnya kekerasan, tetapi juga oleh adanya keadilan, kesetaraan, dan partisipasi dalam proses pengambilan keputusan. Serta nyamannya masyarakat Aceh dalam beribadah sesuai keyakinannya masing-masing,” jelasnya.

Lebih lanjut, Kabid Agama dan Sosial Budaya FKPT Aceh tersebut menekankan bahwa di Aceh, dimensi religiusitas masyarakat tidak bisa diabaikan dalam menilai rasa aman. Bagi sebagian besar warga, keamanan tidak hanya terkait dengan situasi sosial atau politik, melainkan juga erat kaitannya dengan kebebasan menjalankan ajaran agama secara tenang dan tanpa gangguan.

“Secara spesifik jika melihat konteks Aceh aman itu dilihat dari bagaimana masyarakat tersebut nyaman dalam beribadah,” ungkapnya.

Selain itu, Masrizal menilai keberhasilan Aceh meraih skor tinggi dalam indeks keamanan tidak bisa dilepaskan dari peran penting modal sosial yang tumbuh di tengah masyarakat pascakonflik. Menurutnya, tanpa adanya jaringan sosial dan rasa saling percaya yang terbangun, capaian ini tidak mungkin bisa diraih.

“Capaian keamanan di Aceh berkaitan erat dengan modal sosial masyarakat Aceh dalam merawat perdamaian pascakonflik,” katanya.

Ia kemudian mengurai lebih jauh mengenai apa yang dimaksud dengan modal sosial tersebut. Bukan hanya sekadar hubungan antarindividu, melainkan juga seperangkat norma dan nilai yang menjadi perekat sosial dan mendorong masyarakat untuk bekerja sama demi kepentingan bersama.

“Modal sosial ini mencakup jaringan sosial, norma, dan kepercayaan yang memungkinkan masyarakat bekerja sama dan membangun kepercayaan satu sama lain,” pungkas Masrizal yang ini juga sebagai Koordinator Prodi MDRK SPS-USK. (XRQ)

Reporter: Akil

Wali Nanggroe Tawarkan 5 Sektor Utama Investasi Aceh di Forum Internasional Rusia

0
wali nanggroe
Wali Nanggroe Aceh, Teungku Malik Mahmud Al-Haythar, hadir dalam Eastern Economic Forum (EEF) ke-10 di Vladivostok, Rusia, 3–6 September 2025. (Foto: Humas LWN)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Aceh kembali mempertegas posisinya di panggung internasional. Wali Nanggroe Aceh, Teungku Malik Mahmud Al-Haythar, hadir dalam Eastern Economic Forum (EEF) ke-10 di Vladivostok, Rusia, 3–6 September 2025, untuk menawarkan lima sektor utama investasi di Tanah Rencong.

“Sebagai bagian dari Indonesia yang damai dan dinamis, Aceh tetap menjadi wilayah dengan potensi besar untuk kerja sama internasional,” kata Malik Mahmud dikutip dari Antara, Sabtu (6/9/2025).

Forum ekonomi yang digelar setiap tahun di Universitas Federal Timur Jauh, Vladivostok, itu diikuti perwakilan dari lebih 70 negara. Tujuannya adalah mendorong investasi asing di kawasan Timur Jauh Rusia. Pada kesempatan itu, Wali Nanggroe menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Rusia dan Yayasan Roscongress atas undangan dan sambutan hangat mereka kepada Aceh.

Dalam sesi bertajuk “The Greater Eurasian Partnership: New Paradigms for the Continent’s Development”, Malik Mahmud menegaskan posisi strategis Aceh sebagai pintu gerbang barat Indonesia yang menghubungkan Samudera Hindia dengan Asia-Pasifik.

“Sejak berabad-abad lalu, Aceh menjadi persimpangan peradaban global yang mempertemukan pedagang, cendekiawan, dan budaya dari Asia, Timur Tengah, hingga Eropa. Maka Aceh memiliki potensi kerjasama internasional,” ujar mantan perdana menteri Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ini.

Lima Sektor Utama Investasi

Dalam paparannya, Malik Mahmud menyebutkan lima sektor unggulan investasi Aceh:

  1. Pertanian
    Aceh memiliki lahan subur dengan komoditas berkelas dunia. Kopi arabika Gayo yang diakui secara internasional dan dilindungi oleh Indikasi Geografis menjadi andalan. Selain itu, Aceh membudidayakan kakao, kelapa sawit, kelapa, padi, hingga beragam buah dan rempah tropis.

  2. Peternakan dan Perikanan
    Wilayah ini memiliki lahan penggembalaan luas untuk budidaya sapi dan kambing. Garis pantai sepanjang 1.600 kilometer menyimpan potensi besar sektor perikanan dan akuakultur, khususnya tuna, udang, dan rumput laut yang telah merambah pasar internasional.

  3. Ekowisata
    Aceh memiliki ekosistem Leuser, salah satu hutan hujan tropis besar terakhir di Asia Tenggara. Ekosistem unik ini menghadirkan peluang berharga untuk konservasi, ekowisata, dan kolaborasi ilmiah. Kawasan ini menjadi habitat satwa langka seperti gajah, harimau, orangutan, dan badak sumatera.

  4. Energi dan Sumber Daya Alam (SDA)
    Aceh dianugerahi cadangan minyak dan gas alam signifikan, yang salah satunya pernah diwakili oleh lapangan gas Arun Lhokseumawe. Kini, Aceh juga membuka blok-blok baru untuk eksplorasi migas sekaligus mengembangkan energi terbarukan seperti PLTA, panas bumi, dan tenaga surya.

  5. Pariwisata dan Budaya
    Keindahan alam dan kekayaan tradisi menjadi daya tarik tersendiri. Dikenal sebagai Serambi Makkah, Aceh merepresentasikan tradisi Islam yang hidup, seraya menawarkan pengalaman unik seperti tari saman yang diakui UNESCO serta tradisi kuliner yang semarak, dari mi Aceh hingga kopi Aceh yang terkenal di dunia.

Dengan tawaran ini, Aceh meneguhkan diri bukan hanya sebagai wilayah dengan sejarah panjang, tetapi juga sebagai destinasi investasi yang menjanjikan di kancah global.

Editor: Akil

BPJS Kesehatan Pastikan Layanan JKN Sesuai Syariah di Langsa Aceh

0
Monitoring dan Evaluasi Layanan Syariah DPS BPJS Kesehatan di Kota Langsa, Kamis (4/9). (Foto: Arsip BPJS Kesehatan)

NUKILAN.ID | LANGSA – Dewan Penasehat Syariah (DPS) BPJS Kesehatan memastikan pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Kota Langsa berjalan sesuai dengan prinsip syariah Islam. Hal ini menjadi bagian dari komitmen menghadirkan layanan kesehatan yang selaras dengan nilai-nilai masyarakat Aceh.

Dalam kegiatan Monitoring dan Evaluasi Layanan Syariah, Kamis (4/9/2025), Ketua DPS BPJS Kesehatan, M. Cholil Nafis, menyampaikan bahwa seluruh mekanisme layanan, mulai dari pengelolaan dana, tata kelola pelayanan kesehatan, hingga sistem klaim, telah memenuhi ketentuan syariah.

“Layanan BPJS Kesehatan syariah ini hanya berlaku di Provinsi Aceh. Berdasarkan Qanun Aceh, harapannya ini bukan hanya memenuhi Qanun namun bisa memberikan ketenangan dan kepuasan masyarakat di Provinsi Aceh, termasuk di Kota Langsa,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (5/9).

Cholil menambahkan, pelayanan kepada peserta dijalankan dengan prinsip keadilan tanpa diskriminasi. Hak peserta dari berbagai kelas tetap terpenuhi sesuai kebutuhan medis, tanpa bertentangan dengan syariat Islam. Ia juga menekankan pentingnya standardisasi dan sertifikasi syariah dalam layanan JKN.

“Alhamdulillah, di Langsa pelaksanaan akad sudah berjalan baik. Kami melihat langsung bagaimana prinsip syariah diterapkan, dan ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain yang berada di Provinsi Aceh,” katanya.

Menurutnya, penerapan akad yang jelas, baik antara peserta dengan BPJS Kesehatan maupun dengan fasilitas kesehatan, menjadi inti dari layanan syariah. Ke depan, DPS mendorong adanya sertifikasi syariah menyeluruh agar Langsa bisa menjadi kota percontohan dalam klaster layanan JKN berbasis syariah.

Wali Kota Langsa, Jeffry Sentana S Putra, menyambut baik langkah tersebut. Ia menilai penerapan layanan syariah dalam JKN memberi ketenangan batin bagi masyarakat ketika mengakses pelayanan kesehatan.

“Harapannya melalui kegiatan ini bisa melahirkan rekomendasi dan inovasi dan langkah yang kuat layanan berbasis syariah,” ujarnya.

Jeffry menegaskan, Pemerintah Kota Langsa berkomitmen menerapkan prinsip syariah tidak hanya di sektor kesehatan, tetapi juga di berbagai bidang lain sesuai prioritas pembangunan Aceh.

Dukungan serupa juga datang dari Deputi Direksi Bidang Komunikasi Organisasi BPJS Kesehatan, M. Iqbal Anas Ma’ruf. Ia menjelaskan bahwa akad seperti hibah, wakalah bil ujrah, hingga ijarah dengan fasilitas kesehatan di Langsa telah berjalan sesuai syariah.

“Ke depan, kami akan mendorong adanya sertifikasi layanan syariah sehingga pelaksanaannya lebih terstandar dan mendapat pengakuan secara nasional,” kata Iqbal.

Ia memaparkan, hingga Agustus 2025 BPJS Kesehatan Cabang Langsa telah bekerja sama dengan 127 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 12 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL). Tingkat kepuasan peserta juga meningkat dari 92,8 persen pada 2023 menjadi 94,9 persen pada 2024.

Selain itu, sejumlah perbaikan layanan turut dilakukan, mulai dari standar pelayanan, sikap dan penampilan petugas, hingga formulir pendaftaran peserta yang disesuaikan dengan layanan syariah.

“Bukan hanya itu, inovasi tambahan lainnya untuk mendukung layanan syariah melalui tempat duduk yang telah diatur sesuai dengan gender dan penyesuaian terhadap waktu shalat,” pungkas Iqbal.

Kegiatan monitoring tersebut turut dihadiri Direktur RSUD Kota Langsa, Kepala Puskesmas Langsa Baro, perwakilan tokoh agama, tokoh masyarakat, serta kalangan akademisi setempat.

Baitul Mal Aceh Salurkan Rp2,1 Miliar Bantuan untuk 825 Korban Bencana

0
baitul mal aceh
Sekretariat Baitul Mal Aceh (Foto. Dok. BMA)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Baitul Mal Aceh (BMA) menyalurkan bantuan dana zakat senif gharimin senilai Rp2,1 miliar kepada 825 mustahik yang menjadi korban bencana alam, kemanusiaan, maupun musibah lainnya di seluruh Aceh.

“Hingga September 2025, BMA telah menyalurkan bantuan dana zakat dari senif gharimin dengan total sebesar Rp2,145 miliar kepada 825 mustahik di berbagai wilayah Aceh,” kata Anggota Badan BMA Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Mukhlis Sya’ya, di Banda Aceh, Jumat (5/9/2025).

Mukhlis menjelaskan, bantuan ini merupakan bentuk respons tanggap darurat BMA terhadap masyarakat terdampak bencana. Penyalurannya dilakukan secara langsung ke lokasi agar segera dimanfaatkan penerima.

“Program tersebut untuk meringankan beban masyarakat yang sedang menghadapi situasi sulit akibat kejadian yang tidak diduga seperti gempa bumi, tanah longsor, banjir, kebakaran, dan bencana alam lainnya,” ujarnya.

Ia menambahkan, bantuan tersebut juga menjadi bentuk kepedulian Pemerintah Aceh melalui BMA terhadap kondisi mustahik yang tengah ditimpa musibah.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada para muzakki yang telah membayarkan zakat dan infaknya kepada BMA, sehingga BMA dapat menyalurkan bantuan tersebut kepada para mustahik,” kata Mukhlis.

Plh Kepala Sekretariat BMA, Didi Setiadi, menekankan bahwa program bantuan bencana tidak hanya sebatas dukungan finansial, tetapi juga menjadi bagian dari langkah mitigasi kebencanaan yang dilakukan cepat dan tepat.

“BMA berupaya hadir di tengah masyarakat pada saat-saat genting, agar mereka yang tertimpa musibah dapat segera bangkit dan melanjutkan kehidupannya,” ujar Didi.

Ia memastikan, penyaluran bantuan dilakukan dengan mekanisme transparan dan akuntabel, berdasarkan data mustahik hasil verifikasi, sehingga benar-benar tepat sasaran.

Dalam kesempatan itu, Didi juga mengajak masyarakat Aceh memperkuat kepedulian, gotong royong, serta solidaritas sosial.

“Dengan kebersamaan diharapkan masyarakat yang terkena musibah dapat segera pulih, dan Aceh semakin tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan bencana di masa mendatang,” katanya.

Editor: Akil