Beranda blog Halaman 84

IMI Aceh dan Kejati Gelar Adhyaksa Aceh Auto Fest 2025

0
IMI Aceh dan Kejati Aceh Gelar Adhyaksa Aceh Auto Fest 2025. (Foto: For Nukilan)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Ikatan Motor Indonesia (IMI) Provinsi Aceh bekerja sama dengan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh akan menggelar Adhyaksa Aceh Auto Fest 2025 pada 30–31 Agustus 2025 di Banda Aceh.

Kegiatan ini menghadirkan kontes otomotif dan bazar UMKM, sebagai ruang apresiasi bagi para penggiat modifikasi dan custom sepeda motor.

Ketua IMI Aceh, H. Mirza Mubaraq, S.E., menyebutkan bahwa ajang ini merupakan wujud dukungan terhadap kreativitas anak muda Aceh di dunia otomotif.

“Adhyaksa Aceh Auto Contes Fest 2025 merupakan upaya IMI dan Kejati Aceh membuka ruang kreatifitas untuk penggiat modifikasi dan custom sepeda motor,” ujarnya, Selasa (12/8/2025).

Menurut Mirza, penilaian dalam motorcycle contest bukan hanya tertuju pada hasil modifikasi motor, tetapi juga kepada bengkel custom yang mengerjakannya.

“Nanti yang dinilai dan diberikan apresiasi bukan hanya sepeda motor hasil modifikasi dan custom, tapi juga bengkel tempat motor tersebut dipermak oleh montir,” kata Mirza.

Lebih dari sekadar kontes, Mirza menegaskan bahwa semangat terbesar dari kegiatan ini adalah memperkuat ikatan persaudaraan di antara para pecinta otomotif Aceh dan provinsi tetangga. Karena itu, panitia juga mengundang komunitas roda dua maupun roda empat dari luar Aceh.

“Ini ruang apresiasi untuk anak muda Aceh yang kreatif di dunia modifikasi dan kustomisasi otomotif. Sektor tersebut memiliki masa depan cerah dan peluang ekonomi yang sangat menarik. IMI Aceh dan Kejati Aceh melihat dunia modifikasi dan custom sebagai salah satu sektor ekonomi kreatif yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan,” lanjutnya.

Selain kontes otomotif, Adhyaksa Aceh Auto Fest 2025 juga menghadirkan bazar UMKM. Melalui kegiatan ini, para pelaku usaha kecil menengah di Aceh diberi ruang untuk mempromosikan produk, termasuk kuliner khas daerah.

“Aceh dikenal dengan citarasa kulinernya yang aduhai. Salah satu daya tarik wisatawan yaitu kuliner. Nilai plus Aceh lainnya, objek wisata Aceh yang kaya sejarah, bernilai religius, dan keindahan alam,” kata Mirza.

Ketua Panitia, Rozzy Wanela, S.E., menambahkan bahwa persiapan acara saat ini sedang berjalan dan mendapatkan sambutan positif dari berbagai pihak.

“Persiapaannya Adhyaksa Aceh Auto Fest on processing. Contest ini mendapatkan sambutan bagus dari berbagai pihak. Karena kontes kostumsisasi dan modifikasi jarang digelar di Aceh. Padahal komunitas kreatif bidang otomotif bertumbuh dengan baik di Serambi Mekkah,” ujar Rozzy.

Rozzy menjelaskan, Adhyaksa Aceh Auto Fest 2025 akan menghadirkan tiga kegiatan utama, yakni car meet up, contest motorcycle, dan bazar UMKM.

Editor: Akil

Dua Rumah Warga di Lamreh Aceh Besar Terbakar, Satu Rusak Berat

0
Dua unit rumah warga di Gampong Lamreh, Kecamatan Mesjid Raya terbakar pada Minggu (7/9/2025). (Foto: Dok BPBD Aceh Besar)

NUKILAN.ID | JANTHO – Dua unit rumah warga di Gampong Lamreh, Kecamatan Mesjid Raya, dilaporkan terbakar pada Minggu (7/9/2025) sekitar pukul 16.40 WIB.

Dikutip Nukilan dari akun Instagram @damkaracehbesar menyebutkan, rumah milik Andar (44) ludes dilalap api. Kebakaran itu menyebabkan satu keluarga yang terdiri dari dua jiwa kehilangan tempat tinggal.

“Tingkat kerusakan rumah korban habis terbakar, masuk kategori rusak berat,” demikian tertulis di akun tersebut. Saat ini, Andar dan keluarganya terpaksa mengungsi ke rumah saudara terdekat.

Kebakaran juga menimpa rumah milik Anwar Ismail (74). Api membakar sebagian dinding rumahnya hingga mengalami kerusakan ringan. Meski tidak separah rumah pertama, kondisi ini tetap memaksa Anwar yang berprofesi sebagai buruh tani, bersama keluarganya, meninggalkan rumah dan mengungsi ke kediaman kerabat.

Belum diketahui pasti penyebab munculnya api. Aparat gampong dan warga sekitar berusaha melakukan pemadaman dengan peralatan seadanya sebelum bantuan datang. Namun karena material bangunan yang mudah terbakar, api dengan cepat menghanguskan rumah milik Andar.

Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar dikabarkan telah menerima laporan dan menurunkan tim untuk melakukan pendataan serta menyalurkan bantuan darurat bagi para korban. Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi mengenai total kerugian materi.

Peristiwa ini menambah daftar musibah kebakaran rumah warga di Aceh Besar dalam beberapa bulan terakhir. Warga diimbau tetap waspada terhadap potensi kebakaran, terutama di pemukiman padat dan saat musim kemarau yang membuat kondisi lingkungan lebih rentan terbakar. []

Reporter: Sammy

Karhutla Meluas, BPBD Aceh Besar Catat 19,5 Hektar Lahan Terbakar dalam Sepekan

0
Petugas Damkar BPBD Aceh Besar melakukan pemadaman dan pendinginan terhadap lahan yang terbakar, di Aceh Besar, beberapa waktu lalu. (FOTO: MC ACEH BESAR)

NUKILAN.ID | JANTHO  – Kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Aceh Besar meningkat tajam dalam sepekan terakhir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar mencatat, sejak 29 Agustus hingga 5 September 2025, sedikitnya 19,5 hektar lahan hangus dilalap api.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Aceh Besar, Ridwan Jamil SSos MSi, menyebut mayoritas titik api berawal dari pembakaran sampah yang tidak diawasi warga.

“Dari laporan yang kami terima, hampir semua titik kebakaran berawal dari aktivitas pembakaran sampah masyarakat yang kemudian merembet ke lahan sekitar. Inilah yang menjadi faktor utama karhutla di Aceh Besar,” ujar Ridwan di Kota Jantho, Jumat (5/9/2025).

Rangkaian Kebakaran

Rentetan kebakaran dimulai pada 29 Agustus ketika api meludeskan balai pengobatan milik Darmadi Usman (58) di Desa Lagang, Kecamatan Darul Imarah. Dua sepeda motor hangus terbakar, sementara rumah korban hanya mengalami kerusakan ringan. Tiga armada BPBD Aceh Besar bersama satu unit damkar Banda Aceh berhasil memadamkan api pada dini hari pukul 02.50 WIB.

Sehari kemudian, 30 Agustus, kebakaran lahan meluas ke sejumlah titik seperti Gampong Blang, Blang Bintang, Lamraya, Cumcum, hingga kawasan Lampoh Raja dan Lampakuk, Kuta Cot Glie. Pada malam harinya, api juga melalap rumpun bambu di Desa Mata Ie, Montasik, tak jauh dari Pesantren Istiqmatuddin Darussalam. Luasan lahan yang terbakar berkisar 1 hingga 7 hektar per lokasi.

Pada 31 Agustus, api kembali menghanguskan dapur rumah milik Kartini (62) di Gampong Aneuk Paya, Lhoknga. Satu sepeda motor, tujuh karung padi, dan dua karung pupuk juga musnah. Masih di hari yang sama, kebakaran merambat ke areal jerami sawah di Desa Kling, Suka Makmur, serta Bukit Radar, Blang Bintang, dengan luas sekitar 5 hektar.

Memasuki awal September, api dilaporkan membakar lahan di Lam Ara Eungkit, Kuta Malaka; kebun rumbia di Babah Jurong, Kuta Baro; bak dah di Cadek, Baitussalam; hingga kebun warga di Ujong Batee, Mesjid Raya. Puncaknya terjadi pada 5 September, saat dua titik kebakaran muncul hampir bersamaan di depan Mess Atlet Kota Jantho dan Desa Lampaya, Lhoknga. Luas area terbakar bervariasi dari 50 meter persegi hingga 5 hektar.

Kerugian dan Penanganan

Selama sepekan, BPBD Aceh Besar mencatat dampak kebakaran meliputi 19,5 hektar lahan terbakar, dua bangunan rusak berat, dua rumah terdampak ringan, tiga unit sepeda motor hangus, serta hasil panen dan pupuk yang musnah.

Pemadaman dilakukan dengan mengerahkan armada damkar BPBD Aceh Besar, dibantu TNI, Polri, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Banda Aceh, serta masyarakat.

Ridwan kembali mengingatkan masyarakat agar tidak abai dalam mengelola sampah maupun membuka lahan.

“Kami berharap masyarakat berhenti membakar sampah atau membuka lahan dengan cara dibakar. Api sekecil apapun bisa meluas dan sulit dikendalikan bila tidak diawasi. Mari kita jaga bersama agar kejadian serupa tidak terus berulang,” tegasnya.

Editor: AKil

Dua Pemuda Aceh Gagal Antar 11,8 Kg Sabu, Ditangkap di Lampung Selatan

0
Ilustrasi ditangkap Polisi. (Foto: LintasJatim.com)

NUKILAN.ID | BANDAR LAMPUNG – Upaya penyelundupan narkotika jenis sabu seberat 11,8 kilogram berhasil digagalkan aparat Polres Lampung Selatan. Dua kurir asal Aceh, Edi Murtaza (31) dan Hendri Azwar (30), ditangkap saat bus yang mereka tumpangi berhenti di sebuah rumah makan di Kecamatan Bakauheni, Senin (18/8/2025) malam.

Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan, AKP Widodo Prasojo, mengungkapkan identitas kedua pelaku.

“Edi Murtaza (31), buruh asal Desa Cot Lagasawa, Kecamatan Kuala, Kabupaten Bireuen, Aceh, dan Hendri Azwar (30), petani asal desa yang sama,” katanya, Jumat (5/9/2025).

Dari tas ransel cokelat milik keduanya, polisi menemukan 11 bungkus sabu dengan berat total 11.827 gram. Barang haram tersebut diperkirakan bernilai Rp 11,8 miliar dan mampu menyelamatkan sekitar 59.135 jiwa dari ancaman narkoba.

Kronologi Penangkapan

AKP Widodo menjelaskan, penangkapan berawal dari kecurigaan seorang kenek bus PM jurusan Medan–Jakarta terhadap gerak-gerik kedua penumpang.

“Penangkapan berawal dari informasi kenek bus PM Toh Medan–Jakarta yang curiga dengan gerak-gerik dua penumpang,” ujarnya.

Menindaklanjuti laporan tersebut, tim Satresnarkoba bergerak cepat. “Pada pukul 20.30 WIB, tim Satresnarkoba segera bergerak menuju Rumah Makan Afifah di Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni, tempat bus tersebut berhenti,” sambungnya.

Dari hasil pemeriksaan, kedua tersangka mengaku hanya berperan sebagai kurir. “Kedua tersangka mengaku berperan sebagai kurir yang ditugaskan membawa sabu dari Aceh menuju Jakarta,” ujar Widodo.

Barang Bukti

Selain sabu seberat 11,8 kilogram, polisi juga menyita satu tas ransel warna cokelat merek WSD dan satu unit ponsel Nokia warna hitam.

Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat dengan Pasal 112 ayat (2), Pasal 114 ayat (2), juncto Pasal 132 ayat (1) UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Gubernur Aceh Akan Serahkan Aset Rumah Sakit Regional ke Pemkab Aceh Tengah

0
Gubernur Aceh, Muzakir Manaf. (Foto: Pemerintah Aceh)

NUKILAN.ID | TAKENGON – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Takengon, Selasa (9/9/2025) mendatang.

Kehadiran Mualem—sapaan akrab Muzakir Manaf—akan diisi dengan agenda penting, yakni penyerahan aset Pemerintah Aceh berupa Rumah Sakit Regional di Belang Bebangka kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah.

Hal tersebut disampaikan Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Tengah, Mursyid, kepada awak media, Minggu (7/9/2025).

“Pak Gubernur dijadwalkan akan berkunjung ke Takengon dalam agenda penyerahan aset Rumah Sakit Regional dari Pemerintah Aceh ke Pemkab Aceh Tengah,” ujar Mursyid.

Selain penyerahan aset, Gubernur juga dijadwalkan menghadiri pelantikan Sekda definitif Aceh Tengah pada hari yang sama.

“InsyaAllah Pak Gubernur hadir dalam pelantikan,” tambahnya.

Mengenal Calvin Verdonk, Bek Garuda Berdarah Aceh yang Kini Berkarier di Ligue 1

0
Bek Timnas Indonesia, Calvin Verdonk bergabung dengan Lille untuk musim 2025-2026. (Foto: dok. losclive)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Calvin Verdonk resmi membuka lembaran baru dalam perjalanan kariernya. Bek kiri Timnas Indonesia berusia 28 tahun itu kini menjadi bagian dari klub papan atas Liga Prancis, Lille, untuk musim 2025/2026.

Pihak klub memperkenalkan Verdonk pada Senin (1/9/2025). Ia menandatangani kontrak berdurasi tiga tahun dan akan mengenakan nomor punggung 24 bersama Les Dogues. Presiden Lille, Olivier Letang, memuji kualitas sang pemain.

“Calvin adalah pemain dengan pengalaman yang solid, mampu menghadirkan ketangguhan bertahan sekaligus kualitas menyerang di sisi kiri,” ujar Letang di laman resmi klub.

Andalan Garuda

Calvin Verdonk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada 4 Juni 2024 setelah resmi mengucapkan sumpah setia di Kantor Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta. Debutnya bersama Timnas Indonesia terjadi seminggu kemudian, tepatnya 11 Juni 2024, saat menghadapi Filipina di putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Gelora Bung Karno. Laga itu berakhir dengan kemenangan 2-0 untuk Garuda.

Hingga kini, Verdonk telah mencatat 10 penampilan resmi bersama Timnas Indonesia. Sembilan di antaranya ia jalani di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, menegaskan perannya sebagai pilar utama lini belakang skuad Merah Putih.

Pemain Serbabisa

Tak hanya piawai sebagai bek kiri, Verdonk juga mampu bermain sebagai bek tengah maupun gelandang bertahan. Ia dikenal punya fleksibilitas dan tendangan bebas yang berbahaya, menjadikannya senjata tambahan bagi tim.

Menurut data Transfermarkt, Verdonk telah membukukan 305 penampilan di level klub dengan torehan 14 gol dan 16 assist. Sebelum hijrah ke Prancis, ia tampil empat kali bersama NEC Nijmegen di Eredivisie musim 2025/2026, selalu menjadi starter penuh selama 90 menit, serta menyumbang satu assist.

Karier dari Feyenoord

Verdonk mengawali kariernya di akademi Feyenoord pada 2013 hingga 2015 sebelum naik ke tim senior pada musim 2015/2016. Ia sempat dipinjamkan ke PEC Zwolle, NEC Nijmegen, dan FC Twente, lalu kembali memperkuat Feyenoord.

Tahun 2020, Verdonk menjajal peruntungan di luar Belanda bersama Famalicao di Portugal. Ia kemudian kembali ke NEC Nijmegen pada 2021 sebelum resmi dipermanenkan klub tersebut pada 2022.

Akar Indonesia dari Aceh

Meski lahir di Dordrecht, Belanda, darah Indonesia mengalir kental dalam diri Verdonk. Ayahnya berasal dari Meulaboh, Aceh, sementara kakek dan nenek dari pihak ayah juga lahir di Serambi Mekkah.

“Ayah saya berasal dari Indonesia. Ia full Indonesia dan juga lahir di sana,” ujar Verdonk dalam wawancara di YouTube Yassa Nugraha. “Oma dan opa saya dari ayah saya juga lahir di sana, sedangkan mama saya dari Belanda. Kalau tidak salah, ayah saya berasal dari Meulaboh,” tambahnya.

Kakak Sang Petarung

Tidak hanya Calvin, sang kakak, Darryl Verdonk, juga berkiprah di dunia olahraga. Ia menekuni kickboxing dan menorehkan prestasi internasional, termasuk menjadi juara Enfusion World Champion 2022 serta tampil di ajang K-1 World Max 2024 pada kelas Super Welterweight 70 kg.

Selain Darryl, keluarga Verdonk juga dihiasi talenta lain dari saudara-saudaranya, yakni Marvin, Lesley, dan Roland.

Sekda Aceh M Nasir Resmi Pimpin Kagama Aceh, Dorong Kontribusi Nyata untuk Pembangunan

0
Sekretaris Daerah Aceh M Nasir , dilantik sebagai Ketua Pengurus Daerah Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Aceh, di Anjong Mon Mata komplek Meuligoe Gubernur Aceh, Sabtu (6/9/2025) (Foto: Humas Pemerintah Aceh)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Sekretaris Daerah Aceh, M Nasir, resmi dilantik sebagai Ketua Pengurus Daerah Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Aceh. Prosesi pelantikan berlangsung di Anjong Mon Mata, Komplek Meuligoe Gubernur Aceh, Sabtu (6/9/2025).

Pelantikan dilakukan oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Digital RI, Nezar Patria, yang juga menjabat Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Kagama. Gubernur Aceh Muzakir Manaf turut hadir menyaksikan momen tersebut.

Dalam sambutannya, Nezar mengajak seluruh pengurus Kagama Aceh bersinergi dengan Pemerintah Aceh untuk memperkuat pembangunan daerah.

“Pak Gubernur dalam sambutannya sangat jelas tadi, yaitu mengajak kita semua berkontribusi pada program pembangunan Aceh. Karena itu, ini menjadi sebuah media bagi Kagama untuk turut dalam pembangunan Aceh, apalagi Ketua Pengda adalah Sekda Aceh, maka tentu ini menjadi kewajiban kita untuk mendukung berbagai program pembangunan Aceh,” kata Nezar.

Ia menekankan pentingnya kontribusi Kagama dalam sektor pendidikan, kesehatan, serta pemberdayaan UMKM.

“Aceh sehat, terutama upaya pencegahan dan penanganan stunting, sektor pendidikan dan Aceh Berdaya secara ekonomi dengan penguatan sektor UMKM. Dengan potensi Aceh yang luar biasa, meski banyak ironi dan kontradiksi, namun dengan kebersamaan kita akan mampu membawa Aceh menjadi lebih baik lagi,” ucapnya.

Nezar juga menyinggung target penurunan angka kemiskinan di Aceh. “Kita harus segera berubah agar tidak selalu bertumpu pada APBA. Menurunkan angka kemiskinan dari 12,33 persen ke angka 7 persen, mungkin ini terlihat ambisius, namun sesuai pesan Presiden Pertama RI Soekarno, ‘Gantungkan cita-citamu setinggi langit, jikapun jatuh, maka kau akan jatuh di antara bintang-bintang’,” tegasnya.

Sementara itu, Gubernur Aceh Muzakir Manaf mengajak Kagama Aceh untuk ikut mendukung agenda pembangunan daerah. Menurutnya, kepakaran para alumni UGM dapat menjadi kekuatan dalam mempercepat kemajuan Aceh.

“Aceh memiliki potensi yang sangat luar biasa. Dengan kepakaran para anggota Kagama di berbagai bidang, kami mengajak bapak dan ibu sekalian untuk mendukung dan melibatkan diri pada berbagai program pembangunan yang saat ini sedang dijalankan,” kata Mualem, sapaan akrab Gubernur.

Ia juga mengingatkan agar masyarakat Aceh mewaspadai kondisi global yang serba tidak menentu.

“Besar atau kecil Indonesia, khususnya Aceh tentu akan merasakan imbasnya. Untuk itu, kita harus bersiap dengan sebaik-baiknya. Langkah-langkah antisipasi harus selalu kita persiapkan,” ucapnya.

Mualem kemudian memberi makna simbolis bagi kehadiran Kagama di Aceh. “Pada kesempatan ini, saya memberi simbol P pada Kagama Aceh, yaitu Pemaju, pencipta dan pengayom. Kita pahami bersama bahwa banyak hal yang menjelma nyata itu berawal dari mimpi, dari cet langet, tapi dengan kekompakan kita semua, Insya Allah, mimpi-mimpi itu, cet langet itu akan bersama kita wujudkan,” katanya.

Sementara itu, M Nasir dalam sambutannya menegaskan komitmen Kagama Aceh untuk terlibat langsung dalam mendukung program pemerintah daerah.

“Sesuai harapan Pak Gubernur dalam sambutan beliau tadi, yaitu agar Kagama turut berkontribusi bagi pembangunan Aceh. Mari kita bergandengan tangan, berkontribusi taktis dengan Pemerintah Aceh, khususnya dalam mengupayakan agar Aceh keluar dari status daerah miskin,” ujar M Nasir.

Ia menyebut, berdasarkan data BPS, kemiskinan Aceh saat ini berada di angka 12,33 persen atau sekitar 700 ribu jiwa. Namun, angka itu sudah mulai menunjukkan tren menurun.

“Saat ini, kita sudah mampu menurunkan jumlah penduduk miskin hingga 14 ribuan. Ini tentu menjadi sebuah langkah positif yang telah dilakukan oleh Pemerintahan Mualem-Dek Fadh di awal masa pemerintahannya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Nasir menyinggung target yang telah ditetapkan pemerintah pusat. “Sesuai target Presiden Prabowo dalam RPJMN, pada 2029 angka kemiskinan Aceh ditargetkan berada di angka 6 hingga 7 persen dan pertumbuhan ekonomi di angka 6,44. Meski banyak kalangan menganggap ini sebagai program yang terlalu ambisius dan tidak mungkin, namun kita harus terus bergerak dan berbuat sebaik-baiknya. Di sinilah Kagama harus mengambil peran,” tegasnya.

Ia optimistis, dengan kekuatan alumni UGM yang tergabung dalam Kagama, Aceh bisa keluar dari stigma sebagai daerah termiskin di Sumatera.

“Mari kita berpikir bersama untuk merumuskan langkah agar Aceh keluar dari belenggu stigma daerah termiskin. Mari kita dukung Pemerintahan Mualem-Dek Fadh agar kita benar-benar bisa keluar dari belenggu stigma ini,” pungkasnya.

Editor: Akil

24 Klub di Aceh Siap Berlaga di Liga 4 2025, Kick Off 15 Oktober

0
Liga 4 Indonesia. (Foto: Wikipedia)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Ajang Liga 4 Zona Aceh musim 2025 dipastikan bakal lebih meriah. Sebanyak 24 klub anggota Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Aceh telah resmi mendaftar untuk mengikuti kompetisi tahun ini. Jumlah tersebut melonjak dua kali lipat dibandingkan musim sebelumnya yang hanya diikuti 12 klub.

Sekretaris Umum Asprov PSSI Aceh, Nazaruddin, menegaskan bahwa seluruh klub telah melengkapi proses pendaftaran sesuai jadwal.

“24 klub ini melakukan pendaftaran sesuai batas waktu yang ditentukan. Regulasi soal pemain akan disampaikan di surat edaran selanjutnya,” ujarnya dalam konferensi pers di kantor Asprov PSSI Aceh, Jumat (5/9/2025).

Ia menjelaskan, pendaftaran lebih awal dilakukan untuk memberikan waktu persiapan yang cukup bagi peserta.

“Kick off kompetisi Liga 4 akan dimulai pada 15 Oktober 2025. Pembagian grup akan disampaikan di workshop pada 25 September 2025,” tambahnya.

Meski begitu, aturan teknis seperti batas usia pemain masih menunggu pengumuman resmi. “Usia pemain akan disampaikan dalam waktu dekat,” jelasnya.

Terkait klub yang akan mewakili Aceh ke putaran nasional, Nazaruddin menyebut keputusan ada di tangan PSSI Pusat. “InsyaAllah 24 klub ini sudah maksimal. Yang lolos ke nasional akan disampaikan selanjutnya,” katanya.

Exco Bidang Kompetisi Asprov PSSI Aceh, Keuchik Muslim, menambahkan bahwa kemungkinan besar dua atau tiga klub akan melangkah ke tingkat nasional.

“Kalau semua klub yang ikut bisa jadi 2 atau 3 yang lolos ke nasional, tetapi kita masih menunggu regulasi resmi dari PSSI Pusat,” ungkapnya.

Keuchik Muslim juga menyambut positif meningkatnya jumlah peserta musim ini. “Peserta klub Liga 4 tahun ini lebih antusias, diikuti 24 tim, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 12 klub,” ujarnya.

Adapun 24 klub yang terdaftar berasal dari berbagai kabupaten/kota di Aceh. Di antaranya Kuala Nanggroe FC dan Aceh Kutaraja FC dari Banda Aceh, PSAB Aceh Besar, serta sejumlah klub dari Pidie, Bireuen, Aceh Utara, Aceh Timur, Langsa, Aceh Tamiang, Sabang, Gayo Lues, Aceh Barat, hingga Aceh Singkil.

Dengan jumlah peserta yang meningkat, Liga 4 Aceh diharapkan tidak hanya menjadi kompetisi antar-klub lokal, tetapi juga menjadi wadah pencarian bakat-bakat muda Aceh yang berpotensi bersinar di level nasional.

Editor: Akil

Melihat CFD Banda Aceh, Tempat Warga Olahraga dan Berkumpul Keluarga

0
Warga sedang senam jantung sehat di CFD. (Foto: Nukilan)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Minggu pagi di pusat Kota Banda Aceh tampak berbeda. Ruas Jalan Tgk. Moh. Daud Beureueh yang biasanya padat lalu lintas berubah menjadi ruang terbuka bagi warga untuk berolahraga. Pemerintah Kota Banda Aceh menutup akses jalan dari Simpang Jambo Tape hingga Simpang Lima sejak pukul 05.00 hingga 11.00 WIB dalam rangka pelaksanaan Car Free Day (CFD).

Pantauan Nukilan.id pada Minggu (7/9/2025), suasana CFD dipenuhi keceriaan warga. Ada yang berjalan santai, bersepeda, hingga mengikuti senam jantung sehat yang digelar di sepanjang jalan utama. Alunan musik senam, tawa anak-anak, dan derap langkah para peserta menambah semarak pagi itu.

Salah seorang warga, Yoga, mengaku rutin mengikuti CFD bersama istri dan anaknya. Kesibukan kerja selama hari kerja membuatnya memanfaatkan momen Minggu pagi untuk berolahraga sekaligus mempererat kebersamaan keluarga.

“Karena saya kerjanya dari Senin sampai Jumat, jadi CFD menjadi sarana untuk dekat dengan keluarga dan sekalian olahraga,” kata Yoga.

Ia juga berharap CFD rutin dilaksanakan oleh Pemko Banda Aceh. “Harapannya semoga Pemko Banda Aceh tiap minggu membuat hal ini, supaya warga semakin sehat,”

Selain menjadi sarana olahraga, CFD juga memberi ruang interaksi sosial. Warga bisa bertemu teman lama, bergabung dengan komunitas, atau sekadar menikmati suasana tanpa bising kendaraan bermotor. Keberadaan pedagang makanan sehat hingga stand komunitas olahraga turut meramaikan suasana.

Dengan antusiasme warga yang terus meningkat, CFD Banda Aceh diharapkan tidak hanya menjadi agenda rutin setiap Minggu, tetapi juga bagian penting dari upaya pemerintah kota membangun gaya hidup sehat, mempererat kebersamaan, dan menghadirkan ruang publik yang hidup di tengah kota. (XRQ)

Reporter: Akil

Tak Hanya Olahraga, Warga Banda Aceh Ramai Berburu Jajanan di CFD

0
Spot jajanan di CFD Banda Aceh. (Foto: Nukilan)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Setiap Minggu pagi, ruas Jalan Tgk. Moh. Daud Beureueh, Banda Aceh, ditutup untuk kendaraan bermotor. Penutupan dilakukan mulai dari Simpang Jambo Tape hingga Simpang Lima, sejak pukul 05.00 hingga 11.00 WIB, dalam rangka pelaksanaan Car Free Day (CFD).

Meski tujuan utama CFD adalah menyediakan ruang bagi masyarakat untuk berolahraga, mulai dari lari pagi hingga senam bersama, suasana di sepanjang jalan tersebut juga dipenuhi aktivitas lain. Salah satunya adalah berburu jajanan yang kini menjadi daya tarik tersendiri bagi warga.

Wahayuni, salah seorang pengunjung CFD, mengaku datang bersama teman-temannya hanya untuk menikmati beragam kuliner yang dijajakan pedagang.

“Kami ke CFD bukan cuma untuk olahraga, kami ke sini juga cari jajanan hahaha,” ungkapnya sambil tertawa kepada Nukilan.id, Minggu (7/9/2025).

Warga Kuta Alam itu menuturkan, ia bersama teman-temannya sengaja berjalan kaki dari rumah menuju lokasi CFD demi menikmati jajanan khas yang tersedia. Menurutnya, kegiatan ini tak hanya memberi ruang rekreasi bagi warga, tetapi juga membantu geliat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal.

“Harapannya tentu Pemko Banda Aceh harus tiap minggu membuat hal ini, supaya UMKM masyarakat juga terbantu,” ujarnya.

CFD di Banda Aceh memang rutin digelar setiap Minggu. Selain menjadi ruang sehat bebas polusi, kegiatan ini juga berkembang sebagai ruang ekonomi kreatif yang mampu menarik minat masyarakat lintas usia. (XRQ)

Reporter: Akil