Beranda blog Halaman 80

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah: Jadikan Olahraga sebagai Gaya Hidup

0
Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, saat menjadi Inspektur Upacara peringatan Hari Olahraga Nasional (HAORNAS)XLII Tahun 2025 di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Selasa (9/9/2025). (Foto: BIRO ADPIM SETDA ACEH)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, mengajak masyarakat untuk menjadikan olahraga sebagai gaya hidup sehari-hari. Ajakan itu ia sampaikan saat menjadi inspektur upacara peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-42 di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Selasa (9/9/2025).

Dalam amanatnya, Fadhlullah menegaskan bahwa olahraga bukan sekadar aktivitas jasmani, melainkan gerakan kebangsaan yang mampu mempersatukan rakyat, membangun karakter, serta menumbuhkan daya juang bangsa. Tema Haornas tahun ini, “Olahraga Satukan Kita”, dinilainya sangat relevan untuk memperkokoh persatuan di tengah dinamika sosial politik.

“Olahraga tidak boleh hanya menjadi aktivitas mingguan atau acara tahunan, melainkan gaya hidup masyarakat Indonesia. Setiap keluarga, sekolah, kampus, komunitas, dan kantor harus menjadi pusat gerakan olahraga, agar bangsa ini semakin bugar, produktif, dan siap bersaing di kancah dunia global,” kata Fadhlullah.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh insan olahraga Aceh yang telah berjuang dan mengharumkan nama Indonesia di berbagai ajang. “Mari terus lanjutkan perjuangan ini, karena olahraga adalah jalan untuk mengibarkan merah putih lebih tinggi di mata dunia,” ujarnya.

Menurut Fadhlullah, peringatan Haornas yang jatuh setiap 9 September merupakan momentum istimewa bagi bangsa. Sejak pertama kali dicetuskan pada 1983, peringatan ini selalu mengingatkan bahwa olahraga adalah bagian dari jati diri dan perjuangan nasional.

“Sejak dicetuskan pada 9 September 1983, Hari Olahraga Nasional telah menjadi tonggak kebangkitan olahraga Indonesia. Dari waktu ke waktu, HAORNAS mengingatkan kita bahwa olahraga bukan hanya aktivitas jasmani, melainkan gerakan kebangsaan yang mempersatukan rakyat, membangun karakter, serta menumbuhkan daya juang bangsa,” tuturnya.

Tahun ini, peringatan Haornas terasa semakin bermakna karena bertepatan dengan 80 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Bagi Fadhlullah, usia kemerdekaan yang telah mencapai delapan dekade adalah bukti bahwa persatuan, keberanian, dan pengorbanan menjadi kunci bangsa untuk bertahan. Nilai-nilai itu, katanya, juga hidup dalam olahraga melalui kerja keras, disiplin, sportivitas, dan solidaritas.

Ia juga menyampaikan pesan Presiden RI Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya pembangunan manusia Indonesia yang unggul, sehat, kuat, dan tangguh sesuai Astacita yang telah ditetapkan. “Karena itu, olahraga tentu menjadi salah satu jalan untuk membentuk generasi penerus yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga sehat secara fisik, berkarakter, dan memiliki jiwa patriotisme,” ungkapnya.

Di akhir sambutannya, Fadhlullah menekankan bahwa olahraga memberi pelajaran berharga dalam kehidupan. “Bagaimana kemenangan terbesar bukan hanya saat seseorang mengangkat piala, melainkan ketika kita mampu saling menghargai, saling mendukung, dan memandang perbedaan sebagai kekuatan untuk bersatu,” pungkasnya.

Eks Menag Lukman Hakim Tanggapi Pembentukan Kementerian Haji dan Umrah

0
Mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. (Foto: WIKIPEDIA)

NUKILAN.ID | JAKARTA — Pembentukan Kementerian Haji dan Umrah yang baru saja dilantik Presiden Prabowo Subianto menuai sorotan publik. Kritik muncul lantaran kementerian ini dinilai hanya mengurusi satu agama, yakni Islam.

Amatan Nukilan.id, perbincangan soal kementerian baru itu bermula dari unggahan pegiat media sosial, Heru Prasetia, di platform X.

“Kok bisa ya bikin kementerian yang cuma ngurusi salah satu saja dari perkara satu agama?” tulis Heru, Selasa (9/9/2025).

Unggahan itu mendapat respons dari mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Ia menuliskan singkat, “Naaah….”

Percakapan berlanjut ketika penulis Pungkas Nurrohman ikut menanggapi. Ia mempertanyakan apakah urusan haji memang begitu rumit hingga perlu kementerian tersendiri.

“Apa seruwet itu ngurusi haji pak? Kok sampek acara sebulan harus disiapkan satu kementerian yang kerja setahun penuh,” tulis Pungkas.

Lukman kembali menjawab dengan singkat, “Duuuh….”

Sebelumnya, Menteri Haji dan Umrah, Mochamad Irfan Yusuf (Gus Irfan), usai dilantik di Istana Negara menyampaikan pesan Presiden Prabowo agar pelayanan kepada jemaah haji menjadi prioritas utama.

“Apa pun yang perlu dilakukan, lakukan untuk jamaah,” ujar Presiden sebagaimana disampaikan Menteri.

Menteri menambahkan, tugas yang diemban tidaklah ringan. Ia mengaku selama sepuluh bulan terakhir menyaksikan langsung beratnya medan penyelenggaraan haji, baik di Indonesia maupun di Arab Saudi.

Salah satu fokus utama kementerian baru ini adalah menekan biaya haji agar lebih terjangkau bagi masyarakat. (XRQ)

Reporter: Akil

Peringati HUT ke-80, TNI AL dan PHE NSO Gelar Bakti Sosial untuk Nelayan Aceh Utara

0
Komandan Lanal Lhokseumawe Letkol Marinir Bondan Wahyu Adi bersama Field Manager PHE NSO, Heri Prayoga meninjau langsung pemeriksaan kesehatan gratis untuk warga pesisir. Dalam rangka HUT ke 80 TNI AL, PHE NSO berkolaborasi dengan Lanal Lhokseumawe gelar bakti sosial untuk masyarakat. (For Nukilan)

NUKILAN.ID | LHOKSUKON – Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 TNI Angkatan Laut, PT Pertamina Hulu Energi North Sumatera Offshore (PHE NSO) bekerja sama dengan Pangkalan TNI AL (Lanal) Lhokseumawe menggelar bakti sosial di Desa Matang Puntong, Kecamatan Seunudon, Aceh Utara, Senin (8/9/2025).

Kegiatan ini menyasar ratusan masyarakat pesisir yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan. Dalam bakti sosial tersebut, warga mendapat pemeriksaan kesehatan umum, pengobatan gratis, hingga bantuan paket sembako.

Sedikitnya 150 warga ikut memanfaatkan layanan kesehatan yang disiapkan dengan mengusung tema “Sinergi TNI AL dan PHE NSO dalam sosialisasi keamanan dan keselamatan operasi industri hulu migas kepada masyarakat pesisir.”

“Kami menyadari pentingnya kerja sama antara PHE NSO, aparat keamanan dan masyarakat dalam menjaga ketertiban dan kedaulatan wilayah ini. Dengan komunikasi yang baik dan saling pengertian, kita dapat menciptakan lingkungan yang aman, kondusif, dan mendukung operasi tanpa hambatan,” ujar Field Manager PHE NSO, Heri Prayogo.

Ia menambahkan, PHE NSO yang merupakan bagian dari Pertamina Regional 1 Sumatra selalu berupaya memberi dampak positif bagi masyarakat. Sinergi dengan Lanal Lhokseumawe disebut sebagai wujud nyata kolaborasi strategis antara institusi negara, dunia usaha, dan masyarakat dalam menjaga keamanan serta keselamatan bersama.

Dalam kegiatan ini, 10 tenaga medis dikerahkan untuk melayani pemeriksaan gula darah, tensi, asam urat, dan kolesterol. Para nelayan juga mendapat rekomendasi pola hidup sehat untuk mencegah risiko penyakit.

Selain layanan kesehatan, panitia juga menyalurkan 250 paket sembako kepada masyarakat yang membutuhkan.

Komandan Lanal Lhokseumawe, Letkol Marinir Bondan Wahyu Adi, mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk pelayanan bagi masyarakat pesisir.

“Kita melakukan pemeriksaan kesehatan secara umum dulu. Apalagi perlu rujukan kami sudah berkoordinasi dengan rumah sakit daerah di Lhokseumawe,” pungkasnya.

Plt Kadisbudparpora Nagan Raya Tutup Turnamen Sepak Bola IPMB CUP III 2025

0
Plt Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Nagan Raya, Musiddiq Adnan, S.Hi., M.Si, mewakili Bupati Nagan Raya, Dr. Teuku Raja Keumangan, S.H., M.H menutup Turnamen Sepak Bola IPMB CUP III Tahun 2025. (Foto: For Nukilan)

NUKILAN.ID | SUKA MAKMUE – Turnamen Sepak Bola IPMB CUP III Tahun 2025 resmi berakhir. Penutupan dilakukan oleh Plt Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Nagan Raya, Musiddiq Adnan, S.Hi., M.Si, mewakili Bupati Nagan Raya, Dr. Teuku Raja Keumangan, S.H., M.H.

Kompetisi yang digelar Ikatan Pelajar Mahasiswa Beutong (IPMB) ini berlangsung di Lapangan Bola Kaki Laskar Muda, Keude Seumot, Kecamatan Beutong. Sejumlah tim terbaik antar desa saling beradu strategi dalam atmosfer penuh sportivitas dan persaudaraan.

Dalam sambutannya, Musiddiq menyampaikan apresiasi tinggi atas suksesnya penyelenggaraan turnamen yang berjalan aman dan kondusif tanpa insiden.

“Kami dari Pemerintah Kabupaten Nagan Raya mengapresiasi penuh semangat para mahasiswa dan pemuda. Turnamen ini tidak hanya memperkuat silaturahmi antar desa, tetapi juga menunjukkan bahwa pemuda Beutong mampu menghadirkan event positif yang menjunjung tinggi nilai sportivitas,” ujar Musiddiq.

Ia juga menegaskan bahwa Disbudparpora Nagan Raya akan segera melaksanakan program pembinaan olahraga usia dini, khususnya kategori U-15 hingga U-20, sebagai langkah menyiapkan atlet lokal yang berprestasi.

“Saya ucapkan selamat kepada seluruh tim yang telah bertanding dengan sportif. Turnamen ini menjadi bagian dari upaya bersama untuk memajukan dunia olahraga, khususnya sepak bola, di Nagan Raya,” lanjutnya.

Dukungan Tokoh Daerah

Penutupan turnamen juga dihadiri Wakil Ketua II DPRK Nagan Raya, Dr. Said Syahrul Rahmad, S.H., M.H., yang menekankan pentingnya turnamen ini sebagai ajang mempererat kebersamaan.

Menurutnya, kegiatan tersebut tidak hanya sebatas kompetisi, tetapi juga menjadi sarana memperkuat ukhuwah Islamiyah dan mempererat silaturahmi antarwarga desa.

Sementara itu, Camat Beutong, Said Arifin, S.T., turut menyerahkan penghargaan Top Skor kepada Iswandi, pemain andalan Lhok Seumot FC. Ia menyampaikan apresiasi kepada IPMB atas suksesnya pelaksanaan turnamen.

Hasil Juara Turnamen IPMB CUP III 2025

  • Juara I: Lhok Seumot FC

  • Juara II: Gagah Muda FC (Desa Kulam Jerneh)

  • Juara III Bersama: Babah Krueng FC dan Kulam Jerneh FC

Apresiasi Sponsor & Pendukung

Ketua Panitia, Irfan R., bersama Sekretaris Teungku Rusdi, mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya turnamen, termasuk para donatur dan sponsor.

Daftar sponsor dan pendukung turnamen di antaranya:

  • Bupati Nagan Raya, Dr. T.R. Keumangan, S.H., M.H (Raja Beutong IX)

  • Ketua Umum AMPG Nagan Raya, T.R. Yordan, S.Habib, S.IP

  • Drs. H. T. Zulkarnaini (Ampon Bang) – Anggota DPR-RI

  • Teuku Sultan Iskandar Muda – Stafsus DPR-RI / Ketua DPD AMPI

  • Kadispora Provinsi Aceh

  • Pemerintah Kabupaten Nagan Raya

  • Plt. Kadisbudparpora, Musiddiq Adnan, S.Hi., M.Si

  • Kadisperindagkop, Samsuar, S.E., M.Si

  • Samsul Rahmat – Stafsus Ketua DPRK / Demisioner Ketum IPMB

  • Kadis Kominfotik, Nila Kasmah, S.H

  • Wakil Ketua II DPRK, Dr. Said Syahrul Rahmad, S.H., M.H

  • CV KP Riski Perkasa – Direktur Aris Wandi

  • PT Mifa Bersaudara Indonesia – Direktur Fahmi Syafrizal

  • Ketua KNPI Nagan Raya, Sait Atah, S.H., M.H

  • Camat Beutong dan Beutong Ateuh

  • Bank Aceh Cabang Jeuram

  • PLTA Krueng Isep (SNE)

  • Toko Mas London

  • Driver Muda Teuku Riski

  • Team Supported Beutong Rampoe14

Kehadiran Tamu dan Undangan

Penutupan turnamen turut dihadiri sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat, antara lain:

  • Plt Kadisbudparpora Nagan Raya, Musiddiq Adnan, S.Hi., M.Si

  • Kadisperindagkop, Samsuar, S.E., M.Si

  • Kapolsek Beutong, IPDA Safrizal, S.H

  • Danramil Beutong, Letda Inf Junawan

  • Samsul Rahmat, Stafsus Ketua DPRK

  • Wakil Ketua II DPRK, Dr. Said Syahrul Rahmad, S.H., M.H

  • Plt Camat Beutong, Said Arifin, S.T

  • Para Keuchik se-Kecamatan Beutong

  • Ketua RAPI Nagan Raya, Agussalim RZ

  • Serta tokoh masyarakat, pemuda, dan undangan lainnya.

Penutup

Turnamen IPMB CUP III 2025 menjadi bukti nyata kolaborasi mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat dalam menghadirkan kegiatan positif. Selain mempererat silaturahmi, turnamen ini juga memperkuat karakter generasi muda Beutong.

Harapannya, ajang serupa dapat terus berlanjut setiap tahun dengan skala yang lebih besar dan prestasi yang semakin gemilang bagi Nagan Raya.

Aceh Darurat Kesehatan Mental, 20 Ribu Warga Alami Gangguan Jiwa

0
Ilustasi Depresi. (Foto: CNN Indonesia)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Aceh, dr. Hanif, mengungkapkan kondisi memprihatinkan terkait kesehatan mental di provinsi tersebut. Ia menyebut, terdapat lebih dari 20.000 warga Aceh yang mengalami gangguan jiwa.

“Banyak keluarga yang masih malu dan menyembunyikan anggota keluarganya yang sakit jiwa,” ungkapnya dalam seminar kesehatan mental di Banda Aceh, Senin (8/9/2025).

Dari jumlah itu, sebanyak 10.000 orang tercatat mengalami gangguan jiwa berat, seperti skizofrenia dan bipolar. Jika dibandingkan dengan total populasi Aceh sekitar 5,5 juta jiwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), maka kasus gangguan jiwa di Aceh mencapai 0,36 persen.

Meski terlihat kecil, angka tersebut dinilai memberi dampak besar, baik terhadap individu maupun keluarga.

Dr. Hanif menjelaskan, faktor penyebab gangguan jiwa di Aceh cukup beragam. “Bisa karena faktor biologis, genetik, lingkungan, hingga trauma masa lalu,” katanya.

Sejarah konflik berkepanjangan serta bencana alam seperti tsunami turut meninggalkan luka mendalam yang dapat memicu persoalan kesehatan mental di masyarakat.

RSJ Aceh sebagai satu-satunya rumah sakit rujukan di provinsi ini harus menanggung beban kerja berat. Keterbatasan sumber daya manusia, terutama psikiater, psikolog, dan perawat terlatih, menjadi tantangan utama dalam upaya penanganan pasien.

Kajati Aceh Ingatkan Jajaran: Jangan Cari Kesalahan dan Aib Orang Lain

0
Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Aceh, Yudi Triadi S.H., M.H., mengingatkan jajarannya untuk tidak mencari-cari kesalahan maupun membuka aib orang lain. Pesan itu ia sampaikan saat melakukan kunjungan kerja ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Langsa, Senin (8/9/2025). (Foto: Wasapada)

NUKILAN.ID | LANGSA – Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Aceh, Yudi Triadi S.H., M.H., mengingatkan jajarannya untuk tidak mencari-cari kesalahan maupun membuka aib orang lain. Pesan itu ia sampaikan saat melakukan kunjungan kerja ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Langsa, Senin (8/9/2025).

Menurut Yudi, setiap manusia memiliki kekurangan yang sejatinya telah ditutupi oleh Allah SWT. Ia pun mendorong jajaran kejaksaan untuk menjadi pribadi yang membawa manfaat bagi sesama.

“Jadilah manusia yang bermanfaat bagi orang lain, karena sebaik-baiknya manusia adalah manusia yg bermanfaat bagi orang lain,” ujar Yudi Triadi dikutip dari Waspada.co.id.

Kunjungan Kajati Aceh ke Langsa dilakukan usai meresmikan TK Adhyaksa di Tamiang. Setibanya di Langsa, Yudi Triadi bersama istri disambut hangat dengan tarian Ranup Lampuan.

Kehadiran rombongan turut diterima langsung Kepala Kejari Langsa, Efrianto S.H., M.H., bersama Wali Kota Langsa Jeffry Sentana S. Putra, Kapolres Langsa AKBP Mughi Prasetyo Habrianto S.I.K, Dandim 0104/Aceh Timur Letkol Inf Novi Widyanto S.E., para kasi, kasubagbin, jaksa, hingga seluruh pegawai Kejari Langsa.

Dalam arahannya, Yudi menekankan bahwa loyalitas dalam bekerja bukan diukur dari kedekatan dengan pimpinan, melainkan dari ketulusan dalam melaksanakan tugas.

“Loyal itu artinya tulus menjalankan perintah yang benar, dan selalu berdiri di belakang pimpinan dalam koridor yang sah,” tegasnya.

Selain itu, Kajati Aceh juga mengingatkan agar pegawai kejaksaan senantiasa menjaga pola hidup sederhana. Ia menekankan pentingnya menjauhi sikap berlebih-lebihan dan tidak menampilkan gaya hidup hedonis.

Rektor UINAR Dorong Perdamaian Jadi Ideologi Generasi Muda Aceh

0
rektor uinar
Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Dr Mujiburrahman MAg, saat mengisi Focused Group Discussion (FGD) bertajuk “Pasca 20 Tahun Perdamaian: Antara Janji, Fakta & Masa Depan Ekonomi Aceh” di Museum Theater UIN Ar-Raniry, Senin (8/9/2025). (Foto: Humas UINAR)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Dr Mujiburrahman MAg, menekankan bahwa perdamaian harus menjadi ideologi generasi muda Aceh, bukan sekadar seremoni.

Pernyataan itu ia sampaikan saat mengisi Focused Group Discussion (FGD) bertajuk “Pasca 20 Tahun Perdamaian: Antara Janji, Fakta & Masa Depan Ekonomi Aceh” yang digelar di Museum Theater UIN Ar-Raniry, Senin (8/9/2025).

“Perdamaian itu sulit kita dapatkan. Karena itu harus kita jadikan ideologi, bukan sekadar seremonial. Dari ideologi lahirlah logos, dan dari logos menjadi ethos bagi generasi Aceh hari ini,” ujar Mujiburrahman.

Perdamaian Bukan Proses Instan

Mujiburrahman mengingatkan, perdamaian yang kini dinikmati Aceh lahir dari perjalanan panjang. Ia menyinggung kisah perundingan damai di Helsinki yang hanya berlangsung dua jam, tetapi melalui lobi dan persiapan lebih dari dua tahun.

Menurutnya, capaian tersebut bukan sesuatu yang instan, melainkan buah dari pengorbanan besar. Karena itu, perdamaian mesti dijaga sebagai paradigma bersama masyarakat Aceh.

Modal Sosial untuk Investasi

Dalam kesempatan itu, Mujiburrahman turut menyinggung hasil riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang menempatkan Aceh sebagai provinsi paling aman di Sumatera dengan skor indeks keamanan 4,7.

Temuan ini, kata dia, bisa menjadi modal penting dalam menarik investasi. “Banyak tamu dari luar negeri awalnya ragu datang ke Aceh karena stigma negatif. Tapi begitu mereka datang, semua terkesan dengan keamanan, keramahan, dan kekayaan budaya kita,” ujarnya.

Keterbukaan dengan Dunia Internasional

Lebih lanjut, ia menegaskan pembangunan Aceh tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah pusat di Jakarta. Menurutnya, keterbukaan dan interaksi dengan masyarakat internasional menjadi kunci agar Aceh mampu berkembang lebih cepat.

FGD tersebut digagas oleh Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Ar-Raniry bersama Generasi Positive (GENPOS). Beberapa narasumber turut hadir, di antaranya Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setda Aceh Ir T Robi Irza SSiT MT, Direktur Utama PT PEMA Aceh Mawardi Nur, Wakil Kepala OJK Provinsi Aceh Firman Octo Armando, serta Dekan FEBI UIN Ar-Raniry Prof Dr Hafas Furqani MEc.

Sekolah Rakyat di Aceh Besar Gelar Ikrar Bersama Cegah Perundungan

0
Siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas 1 Aceh Besar, Sentra Darussa’adah, Provinsi Aceh sedang membubuhkan tanda tangan di komitmen ikrar bersama untuk mencegah perundungan di lingkungan sekolah tersebut, Aceh Besar (8/9) (Foto: ANTARA)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 1 Aceh Besar, Sentra Darussa’adah, menggelar ikrar bersama untuk mencegah perundungan di lingkungan sekolah, Senin (8/9/2025).

Kepala SRMA 1 Aceh Besar, Ilza Satriadi, mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk komitmen seluruh warga sekolah dalam menciptakan suasana belajar yang aman, nyaman, inklusif, dan bermartabat.

“Ikrar bersama ini bagian dari upaya mewujudkan sekolah ramah anak, sekaligus menolak segala bentuk perundungan, kekerasan seksual, maupun intoleransi,” kata Ilza di sela upacara yang dipusatkan di halaman Sentra Darussa’adah, Darul Imarah.

Dalam ikrar tersebut, warga sekolah berjanji untuk saling menghargai, menghormati perbedaan, menumbuhkan empati dan solidaritas, serta menjadi teladan dalam berperilaku. Mereka juga berkomitmen berani melaporkan dan mencegah setiap tindakan yang merugikan martabat manusia.

Sebagai tindak lanjut, pihak sekolah juga mengukuhkan sejumlah siswa sebagai duta pencegahan. Fadil Royan dan Afrilia Ufaira ditetapkan sebagai Duta Anti-Perundungan, Fitraton Maulida dan Muhammad Ajir sebagai Duta Anti-Intoleransi, serta Muhammad Hafis dan Furi Mawarni sebagai Duta Anti-Kekerasan Seksual.

“Mereka akan menyampaikan pesan-pesan positif sesuai dengan butir ikrar kepada seluruh peserta didik di SRMA 1 Aceh Besar,” ujar Ilza.

Usai pengukuhan, guru, siswa, dan seluruh warga sekolah membubuhkan tanda tangan di spanduk besar berisi komitmen bersama tersebut.

Di Kabupaten Aceh Besar, Sekolah Rakyat memiliki dua lokasi, yakni SRMA 1 di Sentra Darussa’adah, Kecamatan Darul Imarah, serta SRMA 2 di Kompleks SMA Unggul Ali Hasjmy, Kecamatan Indrapuri.

Akademisi USK: CSR PT PEMA ke Universitas Trisakti Bernilai Positif Jangka Panjang

0
Akademisi USK, Dr. Nasrul Zaman. (Foto: Dok. Pribadi)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Polemik terkait pemberian dana Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pembangunan Aceh (PEMA) kepada Universitas Trisakti Jakarta terus menjadi perbincangan publik. Dukungan sebesar Rp20 juta untuk Dies Natalis ke-60 kampus tersebut sempat dipersepsikan seolah PEMA mengabaikan kepentingan masyarakat Aceh.

Menanggapi hal itu, akademisi Universitas Syiah Kuala (USK) sekaligus pengamat kebijakan publik dan politik Aceh, Dr. Nasrul Zaman, ST., M.Kes., menilai langkah PEMA sah secara konsep CSR dan justru membawa nilai positif jangka panjang.

“Kalau kita bicara CSR, maka orientasinya memang kepada pihak-pihak yang terdampak langsung oleh aktivitas industri. Namun dalam konteks ini, memberikan CSR untuk institusi pendidikan, apalagi yang relevan dengan bidang kerja PEMA, itu juga sesuatu yang sah dan bermanfaat. Jadi menurut saya, tidak ada masalah,” ujar Nasrul Zaman kepada Nukilan.id, Selasa (9/9/2025).

Menurutnya, jumlah Rp20 juta yang diberikan relatif kecil dibandingkan potensi manfaat yang bisa lahir dari kerja sama pendidikan. Apalagi Universitas Trisakti memiliki jurusan yang erat kaitannya dengan bisnis PEMA, seperti Teknologi Kebumian, Energi, hingga Arsitektur Lanskap.

“Jumlah Rp20 juta itu relatif kecil. Tapi yang lebih penting adalah nilai strategisnya. Dengan adanya CSR itu, PEMA bisa membangun komunikasi dan kemitraan dengan fakultas pertambangan atau teknik di Trisakti. Itu investasi hubungan kelembagaan,” tegasnya.

Nasrul juga menyinggung faktor emosional, mengingat ada banyak mahasiswa Aceh menempuh pendidikan di Universitas Trisakti. Sejarah Trisakti pun tidak lepas dari sosok asal Aceh, Syarif Thayeb, salah satu pendiri sekaligus mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.

“Ada anak-anak Aceh yang kuliah di sana. Dengan adanya CSR ini, otomatis ada kedekatan emosional yang terjalin. Jadi saya pikir itu langkah positif, bukan sesuatu yang perlu dipersoalkan,” tambahnya.

Dalam pandangannya, CSR untuk sektor pendidikan merupakan bentuk investasi sosial. Dunia pendidikan, kata Nasrul, menghasilkan riset dan kualitas sumber daya manusia yang pada akhirnya akan memberi dampak balik bagi PEMA maupun Aceh.

“Kalau ke pendidikan, kita tidak bisa melihatnya semata-mata dari aspek lokasi atau lingkup wilayah. Pendidikan itu investasi. Manfaatnya bisa kembali ke Aceh dalam bentuk peningkatan SDM, riset, atau peluang kerja sama akademik. Jadi langkah PEMA ke Trisakti harus dibaca dalam kerangka itu,” paparnya.

Meski demikian, ia menyarankan agar PEMA lebih aktif mensosialisasikan program CSR kepada publik agar tidak terjadi salah persepsi.

“Polemik ini bisa jadi pelajaran penting. Saran saya, PEMA harus membuka ruang komunikasi yang lebih luas, baik dengan masyarakat maupun lembaga pendidikan di Aceh. Publikasi kegiatan CSR secara transparan akan mengurangi potensi kecurigaan,” ucapnya.

Ia menegaskan, kemitraan dengan kampus nasional seperti Trisakti tidak boleh dipandang sebagai pengabaian terhadap Aceh, melainkan strategi memperluas jaringan.

“Selama mayoritas CSR tetap diprioritaskan untuk masyarakat Aceh, menurut saya tidak ada masalah kalau sebagian kecil diarahkan ke institusi pendidikan nasional. Itu bagian dari strategi promosi sekaligus investasi jangka panjang,” tutup Nasrul.

Aplikasi Simpalnot Mudahkan Notaris Sampaikan Laporan

0
simpalnot
Kepala Divisi Pelayanan Hukum Kanwil Kemenkum Aceh, Purwandani H Pinilihan. (Foto: ANTARA)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Kantor Wilayah Kementerian Hukum (Kemenkum) Aceh mendorong para notaris menggunakan Simpalnot, aplikasi sistem informasi manajemen pelaporan pelayanan notaris. Aplikasi ini dinilai mempermudah penyampaian laporan secara daring.

Kepala Divisi Pelayanan Hukum Kanwil Kemenkum Aceh, Purwandani H Pinilihan, mengatakan penerapan Simpalnot merupakan bagian dari transformasi layanan kenotariatan.

“Dengan adanya aplikasi ini, tata kelola laporan notaris menjadi lebih efisien, transparan, dan inovatif, sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan,” kata Purwandani di Banda Aceh, Senin (8/9/2025).

Menurutnya, Simpalnot terintegrasi dengan berbagai fitur, mulai dari permohonan konduite, pengajuan cuti, hingga pelaporan layanan notaris secara elektronik. Kehadiran aplikasi tersebut diharapkan dapat menyederhanakan alur kerja, meminimalisir kesalahan, serta menghadirkan data yang selalu mutakhir.

Purwandani menambahkan, Simpalnot juga menjawab persoalan ketidakseragaman aplikasi pelaporan notaris yang sebelumnya berbeda di setiap kantor wilayah.

“Selama ini ada perbedaan format dan mekanisme. Dengan Simpalnot, semua laporan notaris seragam dan terintegrasi dalam satu sistem,” ujarnya.

Ia menegaskan, penggunaan aplikasi ini sejalan dengan komitmen Kemenkumham untuk memperluas layanan berbasis digital. Transformasi digital, kata dia, bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan dalam melayani masyarakat.

“Dengan Simpalnot, notaris di Aceh bisa menyampaikan laporan bulanan secara daring. Majelis pengawas juga dapat langsung mengakses laporan tersebut,” tutur Purwandani.