Beranda blog Halaman 62

Dua Lahan Terbakar di Aceh Besar

0

NUKILAN.ID | JANTHO – Dalam dua hari terakhir, dua peristiwa kebakaran lahan terjadi di Kabupaten Aceh Besar dan menghanguskan sekitar dua hektar area.

Peristiwa pertama terjadi pada Jumat (19/9) siang di Gampong Sihom, Kecamatan Indrapuri. Lahan bambu di kawasan tersebut terbakar dan berhasil dipadamkan sekitar pukul 12.15 WIB setelah BPBD Aceh Besar mengerahkan satu unit mobil pemadam kebakaran.

Keesokan harinya, Sabtu (20/9) sekitar pukul 17.02 WIB, kebakaran kembali terjadi di lahan milik Tgk Zami (65) di Gampong Lamsiteh, Kecamatan Kuta Malaka. Api membakar lahan seluas kurang lebih satu hektar sebelum akhirnya berhasil dipadamkan pada pukul 18.35 WIB. Dalam peristiwa ini, BPBD Aceh Besar menurunkan tiga unit armada pemadam ke lokasi.

Kepala Pelaksana BPBA, Teuku Nara Setia, S.E., Ak., M.Si., menyebutkan penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak berwajib. Ia juga mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi kebakaran, terutama di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu.

“Kondisi cuaca yang panas saat ini memang sering terjadi kebakaran lahan, kami imbau warga agar tidak membakar sampah atau membuang puntung rokok sembarangan. Agar kita semua memiliki kepedulian dan tanggung jawab untuk bergerak bersama-sama dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan,” ujar Teuku Nara Setia.

Editor: Akil

Kajati Aceh Buka Adhyaksa Aceh Auto Fest 2025, Dorong Kreativitas dan Ekonomi Kreatif

0

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh, Yudi Triadi, S.H., M.H., secara resmi membuka Adhyaksa Aceh Auto Fest 2025 di Banda Aceh. Acara ini dihadiri unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta komunitas otomotif, dan diharapkan menjadi momentum kebangkitan ekonomi kreatif sekaligus wadah ekspresi generasi muda Aceh.

Dalam sambutannya, Kajati Aceh menegaskan bahwa penyelenggaraan Adhyaksa Aceh Auto Fest tidak hanya sekadar pameran atau kontes otomotif.

“Festival ini kami harapkan mampu memberikan peluang promosi, perluasan pasar, dan jejaring bisnis yang bermanfaat. Semangat ini sejalan dengan tema Rakernas Kejaksaan RI Tahun 2025, yaitu Asta Cita sebagai Penguatan Transformasi Kejaksaan yang Berkeadilan, Humanis, Akuntabel, dan Modern,” ujarnya.

Kegiatan yang menggandeng pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari sektor kuliner hingga produk kreatif ini turut menjadi daya tarik tersendiri. Kehadiran UMKM dianggap mampu menggerakkan roda ekonomi masyarakat sekaligus memperkuat peran festival sebagai ruang kreativitas, inovasi, dan kolaborasi.

Editor: Akil

Polda Aceh Selidiki Dugaan Perambahan Hutan di Bireuen, Diduga Libatkan Aktor Politik

0
Ilustrasi. (Foto: Jatam Kaltim)

NUKILAN.ID | BIREUEN – Kepolisian Daerah (Polda) Aceh kembali melakukan penyelidikan terkait dugaan perambahan hutan di kawasan Alue Peukeuce, Dusun Blang Paya, Gampong Blang Beururu, Kecamatan Peudada, Bireuen.

Penyelidikan ini disebut-sebut melibatkan aktor politik, sejumlah petani, hingga oknum yang diduga ikut dalam praktik jual beli lahan. Tim penyidik Polda Aceh telah memeriksa beberapa pihak terkait.

Pada Jumat sore, 19 September 2025, sejumlah saksi dimintai keterangan di lokasi kejadian.

“Mereka juga memeriksa sejumlah dokumen dan kembali memintai keterangan beberapa pihak, termasuk perangkat desa (seuneubok) dan aparat Gampong Blang Beururu,” ujar seorang sumber pada Sabtu, 20 September 2025.

Sehari sebelumnya, Kamis siang, tim dari Polda Aceh juga melakukan pemeriksaan terhadap beberapa orang di Polsek Peudada. Awalnya, kedatangan polisi bertujuan memverifikasi laporan mengenai aktivitas perambahan berskala besar di Seuneubok Alue Peukeuce.

Namun, saat tiba di lokasi, petugas mendapati sejumlah pekerja sedang melakukan aktivitas perambahan. Mereka pun langsung dimintai keterangan di tempat.

Enam orang pekerja kemudian diamankan dan dibawa ke Polsek Peudada untuk pemeriksaan lebih lanjut. “Mereka diperbolehkan pulang sekitar pukul sembilan malam,” imbuh sumber tersebut.

Meskipun tidak menahan pekerja lain, langkah ini menjadi pintu masuk bagi polisi untuk menelusuri lebih jauh jaringan perambah hutan di Bireuen. Diduga, jaringan tersebut melibatkan aktor politik, termasuk seorang anggota dewan.

Hingga kini, Kapolda Aceh Inspektur Jenderal Marzuki Ali Basyah belum memberikan keterangan resmi. Upaya konfirmasi kepada Kepala Bidang Humas Polda Aceh Komisaris Besar Joko Krisdiyanto juga belum mendapat jawaban.

Dinas Pendidikan Aceh Gelar Workshop Persiapan Akreditasi Berbasis IASP 2024

0
Dinas Pendidikan Aceh menggelar Workshop Penyiapan Capaian Standar Akreditasi Sekolah Berbasis IASP 2024 versi 2025 di Hotel Diana, Banda Aceh, 17–20 September 2025. (Foto: For Nukilan)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Dinas Pendidikan Aceh menggelar Workshop Penyiapan Capaian Standar Akreditasi Sekolah Berbasis IASP 2024 versi 2025 di Hotel Diana, Banda Aceh, 17–20 September 2025.

Kegiatan ini diikuti oleh 45 sekolah jenjang SMA/SLB di seluruh Aceh yang masa akreditasinya akan berakhir pada tahun 2025, 2026, dan 2027. Masing-masing sekolah mengirimkan perwakilan, terdiri atas kepala sekolah bidang kurikulum dan satu guru Bahasa Indonesia.

Para peserta dibagi ke dalam tiga kelas, yakni Kelas A, B, dan C. Di Kelas A, sejumlah sekolah yang terlibat antara lain SMA Islam Swasta Miftahul Ilmi (Aceh Tamiang), SMA IT Riyadhatul Qulub (Lhokseumawe), serta SMAN 1 Jaya (Aceh Jaya).

Dua narasumber, Drs Yusnaidi MPd dan Taufiq MPd, menyampaikan materi secara rinci terkait sistem akreditasi IASP 2024 versi 2025. Mereka memaparkan pokok-pokok perubahan, komponen, instrumen akreditasi, hingga tata cara penulisan Dokumen Kinerja Akreditasi (DKA) beserta dokumen pendukung.

Peserta menyadari adanya sejumlah perbedaan signifikan dalam sistem akreditasi terbaru ini. Penilaian kini menitikberatkan pada kinerja sekolah berdasarkan data primer dan sekunder. Unsur yang dinilai meliputi kinerja pendidik dalam proses pembelajaran, kepemimpinan kepala sekolah dalam pengelolaan satuan pendidikan, serta iklim lingkungan belajar. Adapun rapor mutu pendidikan tidak lagi menjadi komponen penilaian oleh asesor.

Antusiasme peserta tampak tinggi sepanjang kegiatan. Selain menerima pemaparan materi, mereka juga mendapat kesempatan untuk menulis serta mempresentasikan DKA yang kemudian dikoreksi bersama narasumber. Proses ini membuat peserta merasa lebih siap menerapkan hasil workshop di sekolah masing-masing.

Workshop yang berlangsung empat hari tersebut mendapat apresiasi positif. Banyak peserta menilai kegiatan ini bermanfaat dalam mempersiapkan sekolah menghadapi proses akreditasi mendatang.

Pada acara penutupan, Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Martunis ST DEA, turut hadir.

“Workshop ini merupakan bagian dari program evaluasi dan tindak lanjut bagi satuan pendidikan menengah atas di Aceh,” ujar Martunis.

Editor: Akil

TTI Minta Anggota DPRA Dapil 9 Jangan Bungkam Soal Pembatalan RS Regional Tapaktuan

0
7 Anggota DPRA Dapil 9 asal Aceh Selatan. (Foto: TheTapaktuanPost)

NUKILAN.ID | TAPAKTUAN – Transparansi Tender Indonesia (TTI) menyoroti sikap anggota DPRA dari Dapil 9 yang meliputi Aceh Selatan, Abdya, Kota Subulussalam, dan Aceh Singkil terkait dibatalkannya lanjutan pembangunan RSUDYA Tapaktuan sebagai rumah sakit regional tahun anggaran 2025 oleh Dinas Kesehatan Aceh.

Koordinator TTI, Nasruddin Bahar, menilai para wakil rakyat yang digaji dari uang rakyat jangan hanya diam ketika kepentingan masyarakat luas dipertaruhkan. Menurutnya, pembatalan proyek tersebut akan berdampak besar terhadap pelayanan kesehatan di kawasan selatan Aceh.

“Seharusnya mereka (Anggota DPRA) mempertanyakan alasan pembatalan pembangunan Rumah Sakit Regional tersebut oleh Dinkes Aceh. Jangan justru memilih bungkam,” kata Nasruddin dikutip dari TheTapaktuanPost di Tapaktuan, Sabtu (20/9/2025).

Berdasarkan data LPSE Aceh, lanjut Nasruddin, alasan pembatalan tender karena tidak cukup waktu pelaksanaan. Namun, menurutnya, pekerjaan lanjutan pembangunan rumah sakit regional seharusnya bisa dikerjakan karena setengah dari pekerjaannya adalah pengadaan elektrikal dan mekanikal.

“Alasan pembatalan yang dikemukakan pokja pemilihan adalah alasan klasik terkesan dibuat-buat, sebelum proses tayang pokja sudah mempelajari dokumen tender jika ada sanggah atau sanggah banding semua sudah disusun scedulenya, jadi tidak ada alasan tidak cukup waktu pelaksanaan,” sesal Nasruddin.

Ia juga mempertanyakan mengapa tender baru dilakukan pada pertengahan tahun, padahal anggaran pembangunan rumah sakit regional Aceh Selatan telah tersedia dalam APBA murni 2025.

“Pertanyaan besarnya apa alasan Dinas Kesehatan Aceh menender pertengahan tahun kenapa bukan diawal tahun padahal anggaran pembangunan rumah sakit regional Aceh Selatan sudah tersedia dalam APBA murni 2025,” tambahnya.

Nasruddin menuding praktik penentuan kontraktor sejak awal sering menjadi penyebab mandeknya proyek besar.

“Selama ini sudah menjadi rahasia umum proyek-proyek besar sebelum ditender dicari dulu siapa ‘pengantinnya’ yang mampu membayar mahar sesuai yang disepakati, jika pengantinnya belum ditemukan makanya terjadi seperti pada pembangunan rumah sakit regional yang batal dengan alasan pembenar yang dicari-cari,” ungkapnya.

Menurut Nasruddin, pejabat Dinas Kesehatan Aceh terkesan tidak merasa bersalah atas pembatalan tersebut, padahal konsekuensinya akan sangat luas bagi mutu layanan kesehatan.

“Hari ini rakyat Aceh Selatan merindukan dan menanti-nanti anggota DPRA dapil 9 bersuara memperjuangkan aspitasinya. Tapi justru memilih bungkam. Apakah mereka benar-benar tidak tahu atau pura-pura tidak tahu. Kasus ini adalah kasus besar yang mempunyai dampak luas jangan dianggap sepele. Mereka Anggota Dewan Dapil 9 seharusnya meminta maaf kepada masyarakat karena sudah luput dari pengawasannya,” tegasnya.

Ia mengingatkan kasus ini sangat sensitif sehingga perlu segera ditangani dengan baik.

“Mahasiswa bisa saja bergerak mempertanyakan langsung kepada Anggota Dewan atau ke Dinas Kesehatan. Mudah-mudahan para wakil rakyat Dapil 9 cepat merespon sebelum kekecewaan masyarakat memuncak menjadi emosi yang tak terkendali. Semoga kejadian demonstrasi anarkis dan rusuh di Pati Jawa Tengah dan Jakarta baru-baru ini tidak sampai menjalar di Aceh,” ujar Nasruddin Bahar mengingatkan.

Editor: Akil

Puluhan Mobil dan Motor Modifikasi Dipamerkan di Adhyaksa Aceh Auto Fest 2025

0

NUKILAN.id | Banda Aceh – Puluhan mobil dan motor hasil modifikasi dan custom dipamerkan dalam event Adhyaksa Aceh Auto Fest 2025 yang digelar di Kantor Kejaksaan Tinggi Aceh, pada Minggu 21 September 2025.

Adhayaksa Aceh Auto Fest 2025 merupakan kolaborasi perdana antara Kejaksaan Tinggi Aceh dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI) Aceh bersama Klub Rencong Auto Custom.

Ketua Panitia, Rozzy Wanela, SE, menjelaskan bahwa acara ini merupakan momentum penting dalam menghadirkan ruang kreatif, edukatif, dan kompetitif bagi insan otomotif sekaligus memperkuat peran institusi penegakan hukum dalam mendukung kegiatan positif generasi muda.

“Adhyaksa Aceh Auto Fest 2025 bertujuan memberikan wadah bagi pecinta otomotif Aceh untuk menyalurkan kreativitas dalam modifikasi dan custom kendaraan, baik roda dua maupun roda empat,” ujar Wanela kepada Nukilan.

Rozzy menyampaikan, kontes ini dibagi ke dalam dua kategori utama yaitu Profesional dan Non Profesional untuk memberikan kesempatan adil bagi semua peserta. 

“Pembagian kategori ini dimaksudkan untuk memberikan ruang adil bagi peserta, baik builder atau modifikator berpengalaman maupun pemula yang ingin menunjukkan kreativitasnya,” ujarnya.

Menurutnya, tim juri profesional yang terdiri dari perwakilan IMI Aceh, praktisi otomotif nasional, dan tokoh komunitas otomotif akan menilai kontes berdasarkan kriteria kreativitas dan inovasi modifikasi, kerapian dan detail pengerjaan, fungsi dan kenyamanan kendaraan, serta estetika desain dan orisinalitas.

“Mekanisme penilaian dilakukan secara transparan dengan setiap juri memberikan skor pada setiap kriteria yang kemudian diakumulasikan untuk menentukan pemenang,” terangnya.

Adhyaksa Aceh Auto Fest 2025 juga diharapkan memberi dampak ekonomi bagi masyarakat. Kehadiran ribuan pengunjung dipastikan mendorong omzet UMKM, mulai dari sektor kuliner, merchandise, hingga jasa pendukung otomotif. 

“Kegiatan ini bukan hanya hiburan, tetapi juga motor penggerak ekonomi lokal,” tambah Rozzy.

Sementara itu, Ketua IMI Aceh, H. Mirza Mubaraq menambahkan kegiatan otomotif Aceh sudah berjalan dengan baik, dibuktikan dari prestasi-prestasi yang diraih dan sebaran event IMI yang tersebar hampir di seluruh kabupaten kota Aceh setiap minggu, baik kompetisi maupun IMI Mobility.

“Prestasi demi prestasi sudah diraih, dan event IMI juga hadir hampir di seluruh kabupaten/kota Aceh setiap minggu. Adhyaksa Aceh Auto Fest menjadi bukti bahwa otomotif bisa tumbuh sehat dan bermanfaat,” tandasnya.

Sebagai informasi, Adhyaksa Aceh Auto Fest 2025 ini menghadirkan berbagai daya tarik utama, meliputi pameran otomotif dengan berbagai brand dan komunitas kendaraan, booth UMKM dan kuliner khas Aceh, edukasi keselamatan berkendara, serta hiburan musik dan lifestyle show.

Reporter: Rezi

Adhyaksa Aceh Auto Fest 2025: Kolaborasi IMI dan Kejati Aceh Hadirkan Ajang Otomotif Terbesar di Aceh

0
Adhyaksa Aceh Auto Fest 2025. (Foto: For Nukilan)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Ajang otomotif terbesar di Aceh bertajuk Adhyaksa Aceh Auto Fest 2025 resmi digelar. Kegiatan ini menjadi kolaborasi perdana antara Kejaksaan Tinggi Aceh dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI) Aceh bersama Klub Rencong Auto Custom yang terdaftar resmi di IMI.

Ketua Panitia kegiatan, Rozzy Wanela menyampaikan, acara ini menjadi momentum penting dalam menghadirkan ruang kreatif, edukatif, dan kompetitif bagi insan otomotif. Sekaligus, memperlihatkan peran institusi penegakan hukum dalam mendukung kegiatan positif generasi muda.

Adhyaksa Aceh Auto Fest 2025 bertujuan memberikan wadah bagi pecinta otomotif untuk menyalurkan kreativitas dalam modifikasi kendaraan roda dua maupun roda empat. Selain itu, acara ini menjadi media silaturahmi antara komunitas otomotif, pelaku usaha, masyarakat, dan pemerintah.

Daya Tarik Acara

Sejumlah kegiatan menarik turut dihadirkan dalam festival ini, mulai dari pameran otomotif dengan berbagai brand dan komunitas kendaraan, booth UMKM serta kuliner khas Aceh, hingga edukasi keselamatan berkendara yang melibatkan komunitas otomotif dan aparat terkait. Hiburan musik dan lifestyle show juga akan menambah semarak suasana.

Pemilihan Kantor Kejaksaan Tinggi Aceh sebagai lokasi acara memiliki makna simbolis. “Institusi hukum tidak hanya berfungsi dalam aspek penegakan hukum, tetapi juga dapat berperan sebagai mitra masyarakat dalam mendorong kreativitas, sportivitas, dan kegiatan positif,” pungkas Ketua IMI Aceh H. Mirza Mubaraq, SE.

Kategori Lomba dan Penilaian

Tahun ini, panitia membagi kontes modifikasi dalam dua kategori: Profesional dan Non Profesional. Pembagian tersebut dimaksudkan untuk memberi ruang adil bagi builder berpengalaman maupun pemula yang ingin menunjukkan kreativitasnya.

Tim juri berasal dari IMI Aceh, praktisi otomotif nasional, dan tokoh komunitas. Penilaian dilakukan secara transparan dengan kriteria mencakup kreativitas, inovasi, kerapian, detail pengerjaan, fungsi, kenyamanan, serta orisinalitas desain.

Dampak Ekonomi dan Dukungan

Selain menjadi ruang hiburan, kehadiran ribuan pengunjung dipastikan berdampak pada perekonomian lokal. Omzet UMKM kuliner, merchandise, hingga jasa pendukung otomotif diyakini meningkat berkat gelaran ini.

Acara ini terselenggara atas dukungan Kejaksaan Tinggi Aceh sebagai inisiator, IMI Aceh sebagai mitra teknis, sponsor lokal dan nasional, komunitas otomotif, serta pelaku UMKM.

Ajang Tahunan Otomotif Aceh

Adhyaksa Aceh Auto Fest digelar rutin setiap tahun dan selalu mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat. Relevansinya terus terjaga karena otomotif menjadi bagian penting dari gaya hidup generasi muda sekaligus wadah positif untuk menekan potensi kegiatan ilegal terkait kendaraan bermotor.

Ketua IMI Aceh, Mirza Mubaraq menambahkan, kegiatan otomotif di Aceh sudah berjalan baik. Hal ini dibuktikan dari prestasi yang diraih serta sebaran event IMI di hampir seluruh kabupaten dan kota setiap minggu, baik kompetisi maupun kegiatan IMI Mobility.

“Terima kasih kami ucapkan kepada Kajati Aceh atas dukungan event besar ini .. salam Gaspol,” tutup Mirza.

Editor: Akil

Bupati Mirwan Dukung Percepatan Pengakuan Hutan Adat Aceh Selatan

0
Tim Pusat Riset Hukum, Islam, dan Adat (PRHIA) Universitas Syiah Kuala (USK) di Pendopo Bupati, Tapaktuan, Jumat (19/9/2025). (Foto: Humas Aceh Selatan)

NUKILAN.ID | TAPAKTUAN – Bupati Aceh Selatan, H. Mirwan MS, menyatakan dukungan penuh terhadap percepatan pengakuan hutan adat di wilayah Aceh Selatan. Pernyataan itu ia sampaikan saat menerima tim Pusat Riset Hukum, Islam, dan Adat (PRHIA) Universitas Syiah Kuala (USK) di Pendopo Bupati, Tapaktuan, Jumat (19/9/2025).

Sekretaris Dewan Pakar PRHIA, Dr. M. Adli Abdullah, S.H., MCL., yang mewakili Kepala Pusat Riset Prof. Dr. Azhari, S.H., MCL., M.A., menjelaskan bahwa kedatangan tim tersebut merupakan tindak lanjut dari rencana pertemuan Rektor USK dengan Bupati Aceh Selatan yang telah diagendakan pada awal tahun.

“Kami datang ke Aceh Selatan atas arahan Prof. Marwan, Rektor USK, untuk membicarakan tindak lanjut proses pengakuan hutan adat di daerah ini,” ujar Dr. Adli.

Ia menerangkan bahwa tanah pada dasarnya terbagi ke dalam dua kategori, yaitu tanah negara dan tanah adat. Untuk memberikan pengakuan serta perlindungan terhadap Masyarakat Hukum Adat (MHA), bupati dan wali kota memiliki kewenangan membentuk Panitia Penetapan MHA di tingkat kabupaten atau kota.

“Jika merujuk pada Permendagri Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat maka proses pengakuan dan perlindungan masyarakat hukum adat ini dilaksanakan melalui tahapan yang sistematis, dimulai dari pembentukan panitia, identifikasi MHA, verifikasi, dan validasi. Hasil proses ini kemudian ditetapkan melalui SK Bupati sebagai dasar bagi pemerintah pusat untuk memverifikasi usulan penetapan hutan adat,” jelasnya.

Menanggapi hal itu, Bupati Mirwan menegaskan komitmennya untuk mendukung penuh proses percepatan pengakuan hutan adat di daerahnya.

“Pengakuan hutan adat ini penting agar masyarakat dapat memanfaatkan hutan secara berkelanjutan untuk kesejahteraan bersama sekaligus menjaga kelestariannya. Dengan adanya pengakuan ini, aktivitas masyarakat diharapkan bisa lebih produktif, selaras dengan upaya pelestarian lingkungan, serta mendukung program ketahanan pangan yang digagas Presiden Prabowo,” kata Bupati Mirwan.

Ia menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan siap memfasilitasi seluruh tahapan administrasi dan koordinasi lintas dinas untuk mempercepat proses tersebut.

“Kami siap menyiapkan seluruh administrasi yang dibutuhkan. Kita akan koordinasikan dengan dinas terkait agar proses ini berjalan sesuai arahan dan regulasi. Aceh Selatan siap menjadi contoh pengelolaan hutan adat yang maju dan produktif,” tegasnya.

Bupati Mirwan juga mengajak seluruh pihak, termasuk tim peneliti dari USK, untuk berkolaborasi dalam mewujudkan percepatan pengakuan dan perlindungan hutan adat.

“Harapannya, langkah ini dapat mempercepat proses legalitas pengakuan hutan adat di Aceh Selatan. Saya minta semua pihak terkait mengambil langkah konkret untuk percepatan ini,” tambahnya.

Editor: Akil

Dosen USK Nilai Proyek PEMA Bisa Jadi Katalis Ekonomi Aceh

0
AKADEMISI USK
Akademisi Fakultas Pertanian USK, Mujiburrahmad, SP.,M.Si. (Foto: Pribadi)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – PT Pembangunan Aceh (PEMA) mencatat sejumlah capaian penting dalam empat bulan terakhir. Perusahaan milik daerah itu berhasil melahirkan tujuh flagship project yang siap beroperasi, di antaranya pembangunan resmiling unit, pengelolaan hics integrity, serta rencana ekspor sawit dengan target 20.000 ton.

Selain itu, PEMA juga tengah menyiapkan ekspor kopi Aceh ke Amerika Serikat dan memperluas relaksasi kondensor untuk mendukung peningkatan pendapatan daerah.

Direktur Utama PT PEMA, Mawardi Nur, memaparkan capaian tersebut dalam sebuah Focus Group Discussion (FGD) beberapa waktu lalu. Menurutnya, langkah ini menjadi bagian dari strategi mendorong pertumbuhan ekonomi Aceh melalui penguatan sektor unggulan daerah.

Capaian itu turut mendapat sorotan dari akademisi. Dosen Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala (USK), Mujiburrahmad, menilai keberhasilan PEMA akan lebih berdampak luas bila mampu membangun ekosistem yang berpihak kepada petani.

“Kontribusinya akan besar bila PEMA mampu menghubungkan langsung petani dengan rantai pasok yang lebih adil,” ujarnya.

Ia menambahkan, keberadaan pasar ekspor akan mengurangi ketergantungan petani terhadap tengkulak lokal yang selama ini kerap menekan harga.

“Dengan pasar ekspor terbuka, petani bisa menikmati harga lebih baik dan tidak lagi tergantung pada tengkulak lokal,” kata Mujiburrahmad.

Menurutnya, efek dari pembukaan akses pasar tidak hanya berhenti pada perbaikan harga di tingkat petani, tetapi juga akan mendorong tumbuhnya sektor-sektor lain yang berkaitan langsung dengan aktivitas ekonomi masyarakat.

“Dampak multiplier-nya juga terasa ke tenaga kerja, transportasi, UMKM, hingga Pendapatan Asli Daerah (PAD). Jadi, kalau dikelola konsisten, proyek-proyek ini bisa menjadi katalis ekonomi Aceh ke depan,” tegasnya.

Reporter: Akil

Tim Futsal MAN 1 Pidie Wakili Aceh di Axis Nation Cup 2025 Regional Sumatera

0
Tim Futsal MAN 1 Pidie Wakili Aceh di Axis Nation Cup 2025 Regional Sumatera. (Foto: Media Indonesia)

NUKILAN.ID | PALEMBANG – Tim futsal MAN 1 Pidie kembali menorehkan prestasi membanggakan. Setelah berhasil menjuarai Axis Nation Cup tingkat Provinsi Aceh di Banda Aceh, kini mereka mewakili sekolah menengah atas seluruh Aceh pada ajang Axis Nation Cup 2025 Regional Sumatera.

Sebanyak 10 atlet terbaik binaan Ihsan dan Agus Saputra siap berlaga di GOR Palembang Sport and Convention Center (PSCC) Jakabaring, Kota Palembang, Sumatera Selatan, pada 23 hingga 26 September 2025.

“Pertandingan perdana akan berlangsung Selasa, 23 September, menghadapi SMAN 5 Solok Selatan dari Provinsi Sumatera Barat. Setelah itu laga kedua dijadwalkan Rabu, 24 September, akan melawan SMAN Bina Warga Palembang. Yang satu ini tim tuan rumah yang kami tidak akan risau dan tetap tampil terbaik,” tutur Kepala MAN 1 Pidie, Muhammad Thaifuri, dikutip dari Media Indonesia, Sabtu (20/9).

Thaifuri yang juga atlet badminton senior menegaskan, keberangkatan tim futsal MAN 1 Pidie ke Palembang merupakan kebanggaan bagi sekolah sekaligus Aceh.

“Kami bertolak ke Palembang Sabtu siang hari ini, Insya Allah mendapat ridha Ilahi. Targetnya, lolos ke tingkat nasional untuk menuju Jakarta dan menampilkan permainan terbaik. Menjaga sportivitas, dan membawa pulang hasil yang membanggakan untuk kampung halaman bumi Aceh Serambi Mekkah,” tambahnya.

Ia berharap dukungan penuh masyarakat Aceh, khususnya warga Pidie dan alumni MAN 1, agar perjuangan para pemain berjalan mulus. Menurutnya, perjalanan ini bukan sekadar kompetisi, melainkan bukti kerja keras dan dedikasi pelatih, pemain, serta dukungan sekolah.

Kasubbag Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pidie, Tarmizi, juga memberikan pesan khusus kepada para atlet.

“Selamat berjuang. Jangan gadaikan moral dan budaya daerah asalmu sehingga merugikan semua,” tuturnya saat pelepasan tim pada Kamis lalu.

Tarmizi berpesan agar para pemain menjaga kesehatan, pola makan, dan istirahat, serta menunda aktivitas yang dapat mengganggu konsentrasi selama pertandingan. Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga tatakrama dan menghormati budaya lokal di daerah yang menjadi tuan rumah.

Sebelumnya, tim futsal MAN 1 Pidie tampil gemilang dengan menumbangkan SMAN 9 Banda Aceh di babak final Axis Nation Cup Aceh. Kemenangan itu terasa istimewa mengingat lawan yang dihadapi merupakan sekolah olahraga yang memiliki cabang futsal khusus. Berkat kerja sama solid, MAN 1 Pidie sukses membawa pulang gelar juara.

Terima kasih juga disampaikan kepada Kajati Aceh atas dukungan terhadap keikutsertaan tim futsal MAN 1 Pidie dalam event besar ini. Salam Gaspol!