Beranda blog Halaman 6

Operasi Zebra Seulawah 2025 Mulai Hari Ini, Polresta Ingatkan soal Helm SNI hingga Knalpot Brong

0
Operasi Zebra Seulawah 2025 Polresta Banda Aceh. (FOTO: Humas Polresta Banda Aceh)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Satuan Lalu Lintas Polresta Banda Aceh mulai melaksanakan Operasi Zebra Seulawah 2025 pada Senin (17/11/2025). Kegiatan yang digelar serentak secara nasional ini bertujuan meningkatkan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas menjelang libur akhir tahun.

Operasi berlangsung selama dua pekan, melibatkan seluruh fungsi kepolisian melalui penegakan hukum, tindakan pencegahan, serta edukasi kepada masyarakat.

Kasat Lantas Polresta Banda Aceh, Kompol Mawardi, menyampaikan bahwa fokus utama operasi adalah meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas untuk menekan angka kecelakaan dan pelanggaran yang membahayakan pengguna jalan.

“Operasi Zebra tahun ini menjadi momentum bagi kami untuk kembali mengingatkan masyarakat tentang pentingnya tertib berlalu lintas,” ujar Kompol Mawardi dalam keterangannya, Minggu (16/11/2025).

Adapun sasaran operasi meliputi pengendara yang tidak menggunakan helm SNI, pengemudi di bawah umur, pelanggar yang melawan arus, pengguna knalpot brong, hingga pengemudi yang menggunakan ponsel saat berkendara.

Dalam pelaksanaannya, jajaran Polresta Banda Aceh tetap mengedepankan pendekatan humanis. Petugas di lapangan diminta bersikap simpatik dan profesional saat memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Polisi juga mengimbau masyarakat untuk membawa kelengkapan kendaraan, mematuhi aturan lalu lintas, dan melaporkan kejadian penting kepada kepolisian terdekat. Titik pelaksanaan operasi akan difokuskan pada lokasi strategis di wilayah hukum Polresta Banda Aceh.

Sekda Aceh Sambut Pimpinan LAN RI di Bandara SIM

0
Sekretaris Daerah Aceh, M. Nasir, di dampingi Ka. BKA & Ka. BPSDM menyambut kedatangan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, Muhammad Taufiq, bersama Sekretaris Utama LAN, Andi Taufiq, di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Minggu, (16/11/2025). Foto: (Humas Aceh).

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M. Nasir, menjemput kedatangan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, Muhammad Taufiq, bersama Sekretaris Utama LAN, Andi Taufiq, di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Minggu, 16 November 2025.

Penyambutan tersebut turut dihadiri Kepala Badan Kepegawaian Aceh, Abdul Qohar, serta Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Aceh, Marthunis.

Kehadiran kedua pimpinan tinggi LAN RI ini menjadi bagian dari agenda Pemerintah Aceh, menjelang pembukaan Rapat Koordinasi (Rakor) LAN se-Indonesia yang akan berlangsung di Kantor LAN RI Aceh pada Senin pagi.

Usai penyambutan di bandara, Sekda Aceh membawa rombongan menikmati jamuan makan siang di sebuah rumah makan khas Aceh yang berlokasi tidak jauh dari Bandara SIM.

Suasana rumah makan yang berada di tepi persawahan dengan latar belakang aktivitas pesawat di landasan pacu menambah kehangatan pertemuan informal tersebut. Momen ini sekaligus menjadi ruang awal bagi para pimpinan LAN dan Pemerintah Aceh untuk bertukar pandangan sebelum memasuki rangkaian Rakor.

Rakor LAN se-Indonesia tahun ini akan membahas penguatan peran LAN dalam pengembangan kompetensi aparatur negara di berbagai daerah serta memperkuat koordinasi antarlembaga, khususnya perwakilan LAN di Aceh selaku tuan rumah kegiatan.

Pemerintah Aceh berharap, kehadiran pimpinan LAN RI dapat memberikan energi baru bagi upaya penguatan birokrasi dan peningkatan kualitas layanan publik di Aceh.

Gempa Magnitudo 3,1 Guncang Gayo Lues pada Senin Pagi

0
Ilustrasi gempa bumi. (Foto: Getty Images)

NUKILAN.ID | BLANGKEJEREN – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 3,1 mengguncang Kabupaten Gayo Lues, Aceh, pada Senin (17/11/2025) sekitar pukul 07.27 WIB. Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa pusat gempa berada pada kedalaman 10 kilometer.

Dalam laporan analisis BMKG, episenter gempa berada sekitar 25 kilometer di timur laut wilayah Gayo Lues, tepatnya pada koordinat 4,16 Lintang Utara dan 97,50 Bujur Timur.

Melalui akun X resmi, BMKG menyampaikan informasi singkat mengenai kejadian tersebut. “Gempa Mag:3.1, 17-Nov-2025 07:27:19WIB, Lok:4.16LU, 97.50BT (25 km TimurLaut KAB-GAYOLUES-ACEH), Kedlmn:10 Km,” tulis akun X @infoBMKG dikutip Senin (17/11/2025).

Hingga saat ini belum ada laporan mengenai dampak kerusakan maupun korban akibat guncangan tersebut. BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan mengikuti informasi resmi terkait aktivitas kegempaan di wilayah Aceh.

Ketua IKA IP USK Prihatin Penganugerahan Gelar Kehormatan di Aceh Kini Ditentukan Jabatan Bukan Kinerja

0
Penganugerahan gelar kehormatan “Petua Panglima Hukom Nanggroe” kepada Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian oleh Wali Nanggroe Aceh, Tgk Malik Mahmud Al Haythar, pada Rabu, 12 November 2025. (Foto: Humas Kemendagri)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Ketua Ikatan Keluarga Alumni Ilmu Pemerintahan USK, T. Auliya Rahman, menilai praktik pemberian penghargaan di Aceh kian jauh dari semangat penghormatan terhadap kapasitas dan pengetahuan.

Menurutnya, penghargaan di Aceh hari ini lebih ditentukan oleh jabatan, pangkat, relasi, dan pengaruh, ketimbang oleh rekam jejak dan kinerja seseorang.

Hal itu ia sampaikan kepada Nukilan.id pada Sabtu (15/11/2025), menanggapi penganugerahan gelar kehormatan “Petua Panglima Hukom Nanggroe” kepada Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian oleh Wali Nanggroe Aceh, Tgk Malik Mahmud Al Haythar, pada Rabu, 12 November 2025, yang belakangan memicu kritik publik.

Auliya, yang kini menempuh studi Magister Islam Pembangunan dan Kebijakan Publik di UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, memandang pemberian gelar kepada Tito sebagai langkah yang kurang tepat dan tidak sejalan dengan kebutuhan Aceh hari ini.

Dalam analisisnya, penganugerahan gelar tersebut tidak dapat dilepaskan dari dinamika hubungan Aceh dengan pemerintah pusat, terutama dalam konteks politik yang sedang mengemuka.

“Ada kemungkinan bahwa penganugerahan gelar ini merupakan upaya merekonstruksi hubungan dengan pemerintah pusat. Mari kita kesampingkan sejenak bagaimana ‘jasa’ Tito yang sempat membuat gaduh publik Aceh beberapa waktu lalu terkait isu pemindahan status pulau,” ujar Auliya.

Menurutnya, isu yang semestinya lebih mendapat perhatian adalah berakhirnya Dana Otonomi Khusus (Otsus) Aceh pada 2028. Hingga saat ini, belum ada kepastian mengenai peluang perpanjangan dana tersebut, sementara kekhawatiran di tingkat elit justru meningkat.

“Fakta bahwa dana Otsus Aceh akan berakhir pada 2028. Hingga kini, belum ada sinyal positif apakah akan diperpanjang. Yang muncul justru narasi negatif soal dugaan salah kelola anggaran,” lanjutnya.

Dalam kondisi tersebut, kata Auliya, sebagian elit Aceh tampak berusaha mendekati pemerintah pusat melalui jalur-jalur simbolik, bukan melalui perbaikan tata kelola.

“Tidak heran bila para elit Aceh gelagapan dan mencoba mencari cara untuk melunakkan hati pemerintah pusat, meski melalui cara yang tidak substansial, seperti mengobral gelar kehormatan,” katanya.

Auliya menegaskan bahwa akar permasalahan Aceh bukan pada minimnya dana, melainkan lemahnya transparansi. Ia mencontohkan pengelolaan Dana Istimewa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang dinilai lebih terbuka dan dapat dipantau publik.

“Padahal solusinya sederhana yaitu transparansi. Lihatlah bagaimana Dana Istimewa di Yogyakarta dikelola. Di sana, setiap infrastruktur, taman, halte, fasilitas publik, hingga event budaya yang menggunakan Dana Istimewa diberi tanda yang jelas. Masyarakat tahu uang itu digunakan untuk apa dan kemana,” ucapnya.

Sebaliknya, di Aceh, minimnya akses informasi publik membuat penggunaan anggaran Otsus sulit diikuti masyarakat, menciptakan ruang abu-abu yang rentan disalahgunakan.

Karena itu, Auliya menilai polemik penganugerahan gelar kepada Tito bukanlah isu tunggal, melainkan cerminan dari problem yang lebih dalam terkait tata kelola dan kultur pemberian penghargaan di Aceh.

“Pertama, gelar kehormatan di Aceh telah kehilangan maknanya. Tidak lagi identik dengan kapasitas atau kontribusi, melainkan menjadi ornamen protokoler semata. Jangan salahkan masyarakat jika suatu saat gelar Wali Nanggroe, Wali Agama, atau gelar-gelar lain justru menjadi bahan olok-olok di warung kopi,” ujarnya.

Hal lain yang menurutnya krusial adalah kecenderungan penghargaan yang diberikan berdasarkan posisi seseorang, bukan pada kinerja atau pengetahuan.

“Kedua, di Aceh, penghargaan kepada seseorang ditentukan oleh jabatan, pangkat, relasi, dan pengaruh, bukan oleh kinerja dan pengetahuannya,” lanjut Auliya.

Jika pola ini berlanjut, ia khawatir Aceh akan menghasilkan generasi yang lebih piawai mengolah dana daripada mengolah data, serta lebih pandai memuji daripada menguji.

Di akhir pandangannya, Auliya berharap kekhawatiran tersebut tidak menjadi kenyataan dan menekankan bahwa perbaikan Aceh harus dimulai dari mereka yang memegang otoritas. (xrq)

Reporter: Akil

Prodi Ilmu Pemerintahan USK Gelar Pengabdian Masyarakat di Gampong Biluy, Fokus Edukasi Identitas Kependudukan Digital

0
Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Syiah Kuala (USK) melalui Laboratorium Ilmu Pemerintahan menggelar kegiatan Kolaborasi Pengabdian kepada Masyarakat bersama Dinas Registrasi Kependudukan Aceh. (Foto: For Nukilan)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH — Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Syiah Kuala (USK) melalui Laboratorium Ilmu Pemerintahan menggelar kegiatan Kolaborasi Pengabdian kepada Masyarakat bersama Dinas Registrasi Kependudukan Aceh. Kegiatan berlangsung di Gampong Biluy, Kecamatan Darul Kamal, Kabupaten Aceh Besar, pada Sabtu–Minggu, 15–16 November 2025.

Acara ini dihadiri oleh Keuchik Gampong Biluy, Afifuddin, Ketua Prodi Ilmu Pemerintahan Wais Alqarni, serta Kepala Laboratorium Ilmu Pemerintahan Mukhrijal. Kegiatan berfokus pada pelayanan publik, khususnya edukasi dan pendampingan Identitas Kependudukan Digital (IKD) kepada masyarakat.

Ketua Prodi Ilmu Pemerintahan, Wais Alqarni, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari komitmen akademik untuk menghadirkan manfaat langsung bagi warga.

“Ini merupakan semangat dari Prodi Ilmu Pemerintahan untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat,” ujarnya dalam sambutan.

Wais menambahkan bahwa transformasi layanan kependudukan menjadi tantangan yang perlu dijawab bersama.

“Mahasiswa dan dosen perlu turun langsung melihat kebutuhan lapangan, sekaligus memastikan ilmu yang dipelajari relevan dengan kebutuhan masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Keuchik Gampong Biluy, Afifuddin, mengapresiasi langkah Prodi Ilmu Pemerintahan USK yang melibatkan perangkat desa dan warga dalam edukasi layanan kependudukan.

“Kami sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Prodi Ilmu Pemerintahan, kami berharap kegitan seperti ini bisa berkelanjutan,” ujarnya.

Afifuddin menyebut, masyarakat masih memerlukan pendampingan terkait pemanfaatan Identitas Kependudukan Digital (IKD), terutama bagi warga yang belum terbiasa menggunakan perangkat digital.

Kepala Laboratorium Ilmu Pemerintahan, Mukhrijal, kepada Nukilan.id menegaskan bahwa kegiatan tersebut sejalan dengan kewajiban akademisi dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Ia menyebut kebutuhan masyarakat terhadap layanan digital semakin mendesak.

“Kegiatan ini sangat penting sebagai wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi dan kami melihat kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan publik seperti Identitas Kependudukan Digital (IKD) ini sangat penting,” katanya.

Mukhrijal berharap kolaborasi ini terus diperluas untuk memperkuat kualitas pelayanan publik di tingkat gampong, sekaligus mengasah kompetensi mahasiswa dalam praktik pemerintahan. (XRQ)

Reporter: Akil

Pemerintah Aceh Tetapkan Pengendalian Banjir Pase–Peusangan sebagai Agenda Prioritas 2026

0
Plt Kepala Dinas Pengairan Aceh Erwin Ferdinansyah. (Foto: SerambiNews)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Memasuki musim hujan, sejumlah wilayah di Aceh kembali menghadapi ancaman banjir. Untuk menjawab persoalan yang terjadi hampir setiap tahun itu, Pemerintah Aceh melalui Dinas Pengairan menetapkan pengendalian banjir secara menyeluruh sebagai agenda prioritas mulai 2026.

Plt Kepala Dinas Pengairan Aceh, Erwin Ferdinansyah ST MT, mengatakan pengendalian banjir di Wilayah Sungai Pase-Peusangan masuk ke dalam rencana besar penanganan terpadu.

“Yang termasuk dalam agenda prioritas penanganan pencegahan banjir dalam rencana kerja kita adalah pengaturan tata kelola dan pengendalian banjir wilayah Sungai Pase-Peusangan,” ujarnya dikutip dari Serambi, Sabtu (15/11/2025).

Kawasan Rawan Banjir dan Erosi

Wilayah Sungai Pase-Peusangan mencakup lima kabupaten/kota: Bireuen, Aceh Utara, Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Lhokseumawe. Kawasan ini kerap memicu banjir di sejumlah titik, terutama di Krueng Keureuto, Weh Gile, Krueng Peudada, dan Krueng Pase.

Daerah tersebut dikenal rawan banjir, erosi, dan sedimentasi. Pendangkalan sungai menjadi pemicu utama, diperparah oleh persoalan lain seperti pengelolaan sampah yang belum optimal, degradasi hutan, serta aktivitas penambangan liar.

Dinas Pengairan Aceh mencatat, sebagian wilayah sungai telah mendapat penanganan memadai, seperti Wilayah Sungai Teunom–Lambesoi. Namun, beberapa kawasan lain membutuhkan penanganan lanjutan dalam skala besar, terutama Sungai Pase–Peusangan dan Sungai Tamiang–Langsa.

Langkah Penanganan Sejauh Ini

Erwin menyebutkan, sejumlah upaya pengendalian banjir telah dilakukan, termasuk penyusunan rencana teknis untuk konstruksi pengendali banjir, pengaman pantai, lahar, serta drainase perkotaan untuk wilayah Krueng Keureuto. Pembangunan Waduk Keureuto juga masuk dalam strategi pengendalian banjir setempat.

Di Kabupaten Bener Meriah, penanganan banjir Weh Gile dilakukan melalui pembangunan perkuatan tebing. Hal serupa juga dikerjakan pada Krueng Peudada dan Krueng Pase.

Sementara itu, khusus Daerah Aliran Sungai (DAS) Tamiang, diperlukan pembangunan bantaran dan tanggul tambahan karena kapasitas sungai tidak lagi mampu menampung debit air saat intensitas hujan tinggi.

“Upaya ini akan terus kami optimalkan guna meminimalisir potensi banjir yang merugikan masyarakat,” papar Erwin.

Program Prioritas 2026

Untuk tahun 2026, Dinas Pengairan Aceh telah menyusun serangkaian rencana kerja yang fokus pada optimalisasi pengendalian banjir di seluruh wilayah. Beberapa kegiatan utama meliputi:

  • Pembangunan tanggul dan pengaman tebing Krueng Keureuto di Lhoksukon

  • Rehabilitasi tanggul Krueng Pase

  • Normalisasi Alue Semakan

  • Normalisasi Alue Gento

  • Normalisasi Krueng Geukueh

  • Rehabilitasi bendungan di Kecamatan Peudada

Selain itu, penanganan banjir di Wilayah Sungai Tamiang–Langsa juga tetap menjadi perhatian karena kawasan tersebut sering dilanda banjir musiman.

Dinas Pengairan Aceh turut melakukan rehabilitasi jaringan irigasi di Aceh Timur dan peningkatan jaringan irigasi di Kecamatan Peudada. Infrastruktur ini diharapkan dapat mendukung program ketahanan pangan Pemerintah Aceh dan sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Jaringan irigasi baru tersebut ditargetkan dapat meningkatkan suplai air untuk areal persawahan sehingga produktivitas padi masyarakat ikut terdongkrak.

Erwin menegaskan bahwa pengelolaan sumber daya air tidak dapat dilakukan pemerintah semata.

“Kita butuh keterlibatan seluruh elemen atau stakeholder untuk pengelolaan sumber daya air dan ketahanan pangan di Aceh. Pemerintah Aceh akan terus proaktif berkordinasi ke pemerintah pusat untuk mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di Provinsi Aceh, yang didalamnya termasuk infrastruktur pengelolaan sumber daya air,” pungkasnya.

Jadwal Laga MAN Model vs SMAN 2 Banda Aceh Diubah Usai Pemadaman Listrik

0
Honda DBL with Kopi Good Day 2025 Aceh. (Foto: DBL)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – DBL Indonesia resmi menyesuaikan jadwal pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2025 Aceh untuk laga tim putra MAN Model Banda Aceh melawan SMAN 2 Banda Aceh. Duel yang seharusnya digelar Sabtu, 15 November 2025, di GOR Unsyiah Banda Aceh terpaksa ditunda menyusul pemadaman listrik yang melanda sebagian besar wilayah Banda Aceh.

Situasi pemadaman dinilai berpotensi mengganggu kenyamanan dan keamanan pertandingan, terutama bila laga tetap berlangsung hingga malam. Demi mencegah risiko tersebut, penyelenggara memutuskan mengambil langkah antisipatif dengan menunda pelaksanaan pertandingan.

DBL Indonesia menegaskan keputusan ini diambil semata-mata untuk menjaga kualitas pertandingan sekaligus memastikan keselamatan seluruh pihak yang terlibat, mulai dari pemain, ofisial, perangkat pertandingan, hingga suporter. Koordinasi dengan berbagai pihak juga terus dilakukan untuk memastikan situasi tetap kondusif.

Laga MAN Model Banda Aceh vs SMAN 2 Banda Aceh kini dijadwalkan ulang pada Minggu, 16 November 2025, pukul 19.00 WIB di GOR Unsyiah Banda Aceh. Penyesuaian waktu ini diharapkan membuat kondisi teknis lebih optimal sehingga atmosfer pertandingan tetap terjaga maksimal seperti yang diharapkan penonton.

Honda DBL with Kopi Good Day 2025 Aceh berlangsung pada 15–20 November 2025 di GOR Unsyiah Banda Aceh. Musim ini menghadirkan total 28 tim, terdiri dari 11 tim putri dan 17 tim putra, yang bersaing memperebutkan gelar juara DBL Aceh.

Gelaran ini merupakan bagian dari rangkaian Honda DBL with Kopi Good Day 2025–2026 yang digelar di 31 kota dan 22 provinsi di seluruh Indonesia. Melalui DBL Camp, student athlete terbaik dari berbagai kota akan diseleksi untuk masuk jajaran DBL Indonesia All-Star.

Musim ini juga menghadirkan AZA 3X3 Competition 2025–2026 serta Azarine DBL Dance Competition 2025–2026. Seluruh pertandingan Honda DBL with Kopi Good Day 2025–2026 disiarkan langsung melalui channel YouTube DBL Play, dengan dukungan penuh dari Kopi Good Day sebagai produk kopi anak muda.

Kurir Asal Aceh Ditangkap di Karo, 255 Kg Ganja Gagal Beredar di Medan

0
Ilustrasi Ganja Siap Edar. (Foto: Dok. Pribadi)

NUKILAN.ID | MEDAN — Upaya penyelundupan 255 kilogram ganja dari Aceh ke Medan berhasil digagalkan Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumatera Utara. Dua kurir yang membawa barang haram tersebut, masing-masing berinisial BZ (23) dan S (38), ditangkap saat melintas di jalur Aceh–Medan, Kabupaten Karo.

Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut, Kombes Andy Arisandi, mengatakan penangkapan dilakukan setelah tim melakukan pemantauan ketat terhadap kendaraan yang dicurigai.

“Setelah dilakukan pemantauan intensif, tim menemukan kendaraan yang dicurigai dan langsung melakukan pembuntutan hingga akhirnya dihentikan di wilayah Kabupaten Karo. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan 8 karung berisi 255 balpres ganja dengan total berat sekitar 255 kilogram,” ujarnya, Sabtu (15/11/2025).

Barang bukti itu ditemukan di dalam mobil Daihatsu Terios putih BL 1163 SA yang digunakan kedua tersangka untuk mengangkut ganja. Dari pemeriksaan awal, keduanya mengaku hanya berperan sebagai kurir dan dijanjikan bayaran sebesar Rp50 juta untuk mengantarkan paket tersebut ke Kota Medan.

Kombes Andy menyebutkan, pengiriman ganja itu diduga dikendalikan oleh seorang pria berinisial U, warga Nagan Raya.

“Para tersangka mengaku diperintah oleh seorang laki-laki berinisial U, warga Nagan Raya. Identitas tersebut masih kami dalami dan saat ini masuk dalam proses penyelidikan lebih lanjut. Penindakan ini tidak berhenti pada kurir saja, tetapi kami kejar hingga ke jaringan pengendalinya,” ujarnya.

Selain ganja, polisi juga menyita dua unit telepon genggam, satu tas sandang, serta mobil yang digunakan para pelaku.

Polda Sumut menegaskan akan terus memperketat operasi pengawasan untuk menutup pergerakan jaringan narkoba yang mencoba menjadikan Sumatera Utara sebagai jalur transit maupun pasar peredaran gelap.

“Kedua tersangka dan barang bukti telah dibawa ke Mako Ditresnarkoba Polda Sumut untuk proses hukum lebih lanjut,” kata Andy.

Gangguan Transmisi 150 KV, Sejumlah Wilayah di Aceh Kembali Gelap Sejak Sabtu Sore

0
Ilustrasi listrik padam. (Foto: VOI)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH — Sejumlah wilayah di Aceh kembali mengalami pemadaman listrik. Berdasarkan pantauan Nukilan.id, pemadaman mulai terjadi sejak Sabtu (15/11) sore setelah gangguan menimpa jaringan transmisi bertegangan 150 kilovolt (kV).

PT PLN UID Aceh menyampaikan bahwa proses pemulihan masih berlangsung dan dilakukan secara bertahap di seluruh kawasan yang terdampak.

Manager Komunikasi dan TJSL PT PLN UID Aceh, Lukman Hakim, mengatakan bahwa tim di lapangan terus bekerja untuk mengembalikan aliran listrik ke wilayah yang mengalami pemadaman.

“Saat ini tim terus bekerja maksimal di lapangan guna menormalkan kembali aliran listrik ke daerah-daerah pemadam terdampak,” katanya di Banda Aceh, Sabtu malam.

Gangguan pemadaman terjadi sekitar pukul 17.05 WIB dan berdampak pada sebagian besar wilayah Aceh. Akibatnya, pembangkit Nagan Raya 3 dan 4 juga ikut padam. PLN menyebutkan ratusan personel telah dikerahkan untuk mempercepat proses penormalan, terutama di wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar.

“Saat ini kondisi listrik masih belum normal dan perbaikan terus dilakukan sehingga nantinya akan normal seluruhnya,” ujarnya.

PLN meminta masyarakat yang membutuhkan informasi lebih lanjut agar memanfaatkan layanan 24 jam melalui aplikasi PLN Mobile atau menghubungi contact center 123. Selain itu, PLN juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan pelanggan.

“Mohon doa dari seluruh masyarakat, tim terus berupaya melakukan penormalan dan kami pastikan listrik akan normal kembali,” kata Lukman.

PLN menegaskan komitmennya untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan di seluruh Aceh. (xrq)

Reporter: Akil

Targetkan Kejayaan, Demokrat Aceh Mulai Lirik Caleg Potensial untuk Pemilu 2029

0
Ketua DPD Partai Demokrat Aceh, Muslim Saleh bersama Ketua DPC Banda Aceh Isnaini Husda. (Foto: Nukilan/Rezi)

NUKILAN.id | Banda Aceh – Partai Demokrat Aceh menargetkan kembali meraih kejayaan pada Pemilu 2029 mendatang melalui konsolidasi internal yang dimulai dengan Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda). Kegiatan ini dihadiri oleh 23 pimpinan Cabang se-Aceh. 

Ketua DPD Partai Demokrat Aceh, Muslim Saleh, mengatakan Rapimda merupakan amanat AD/ART partai yang wajib dilaksanakan. “Ini memompa spirit Demokrat dalam rangka konsolidasi partai,” ujarnya usai Rapimda di Hotel Kyriad Muraya, Banda Aceh, Sabtu (15/11/2025).

Muslim menegaskan, target utama pertemuan ini adalah mengembalikan kejayaan Demokrat di Aceh pada 2029 mendatang. Hal ini menyusul penurunan perolehan suara partai pada pemilu sebelumnya.

“Apalagi hari ini Ketua Umum kita sudah bergabung di koalisi Pak Prabowo untuk mengawal seluruh kebijakan presiden. Demokrat mudah-mudahan bisa menjadi partai terbaik lagi di 2029,” katanya.

Rapimda juga menjadi momentum awal perekrutan calon legislatif (caleg) untuk tingkat DPR RI, DPRA, maupun DPRK. Muslim mengaku pihaknya sudah mulai melihat potensi-potensi caleg di berbagai daerah, termasuk Banda Aceh.

Ia menyebut, meski Demokrat Banda Aceh mempertahankan lima kursi di DPRK, Ketua DPC Banda Aceh Isnaini Husda mengalami kekalahan tipis. Husda sebelumnya juga kalah dalam Pilwakot Banda Aceh.

“Beliau tetap spiritnya sama, kita kalah biasa. Kalau kata Pak Prabowo, kalau mau belajar mental, belajar di masa saya. Empat kali dia kalah, tapi akhirnya jadi presiden juga,” ujar Muslim memberi semangat.

Muslim menjelaskan, agenda Rapimda meliputi review dan penguatan struktur partai dari tingkat DPC, DPAC, hingga ranting. Penguatan infrastruktur juga menjadi perhatian, termasuk pembangunan kantor permanen di berbagai daerah.

“Kantor DPD kita sudah permanen. Kami harapkan beberapa daerah yang sudah punya tanah segera proses pembangunan. Kalau infrastruktur kita tidak kuat, ya sulit,” jelasnya.

Pasca Rapimda, masing-masing kabupaten/kota akan melaksanakan Raker Cabang dan pendidikan politik untuk terus menggerakkan mesin partai.

Muslim mengajak seluruh kader Demokrat membangun soliditas, kesatuan, dan kekompakan. Ia juga meminta anggota DPRA dan DPRK yang sedang mengabdi untuk turun ke masyarakat dan melayani konstituen dengan baik.

“Sehingga masyarakat kembali lagi kepada Partai Demokrat. Biarpun kita tahu politik 2024 kemarin kita turun, tapi Demokrat ini di hati rakyat Aceh tidak pernah lekang, apalagi dengan sosok Pak SBY,” katanya.

Muslim menambahkan, Demokrat juga memiliki tugas memperjuangkan perpanjangan dana otsus, mengawal pembangunan Aceh, serta mendukung program Gubernur-Wakil Gubernur Mualem-Dekfadh lima tahun ke depan.

“Sehingga kerja-kerja partai politik kita bisa maksimal di 2029 nanti,” pungkasnya.

Reporter: Rezi