Beranda blog Halaman 26

Inovasi dan Kemandirian Digital Warnai AMSI Awards 2025

0
Inovasi dan Kemandirian Digital Warnai AMSI Awards 2025. (Foto: For Nukilan)

NUKILAN.ID | JAKARTA — Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) kembali memberikan apresiasi bagi media digital Tanah Air yang menunjukkan inovasi, kreativitas, dan ketangguhan di tengah gelombang disrupsi teknologi. Melalui ajang AMSI Awards 2025, organisasi ini menegaskan komitmennya untuk terus mendorong transformasi dan kemandirian media siber Indonesia.

Penganugerahan AMSI Awards 2025 berlangsung pada puncak Indonesia Digital Conference (IDC) 2025, Kamis (23/10/2025), di The Hub Sinarmas Land, Jakarta. Tahun ini, IDC mengusung tema “Sovereign AI: Menuju Kemandirian Digital” yang menyoroti pentingnya kedaulatan media dalam menghadapi transformasi berbasis kecerdasan buatan (AI).

“Kompetisi ini kita selenggarakan dengan tujuan besar, untuk memupuk inovasi,” ujar Ketua Umum AMSI, Wahyu Dhyatmika, saat membuka ajang penghargaan tersebut. Ia menekankan bahwa inovasi menjadi strategi penting agar media mampu bertahan di tengah disrupsi digital, sekaligus menjaga independensi redaksi dan bisnis yang sehat.

AMSI berharap para anggota asosiasi mampu menemukan cara-cara baru dalam memperkuat pendapatan, tanpa mengabaikan kualitas jurnalisme dan tanggung jawab publik.

Penghargaan untuk Inovasi Media

Tahun ini menjadi penyelenggaraan kelima AMSI Awards yang diikuti oleh puluhan media anggota, baik skala kecil maupun besar. Setiap kategori dinilai berdasarkan kreativitas, dampak, dan keberlanjutan inovasi, dengan proses seleksi ketat oleh dua lapisan juri — internal dan eksternal — yang seluruhnya menandatangani pakta integritas untuk menjamin objektivitas.

Berikut para pemenang AMSI Awards 2025:

Media Skala Kecil

  1. Murianews — Inovasi Strategi dan Pertumbuhan Jangkauan Konten Terbaik
    Murianews mengoptimalkan berita cuaca secara hiperlokal di wilayah eks-Karesidenan Pati dan Jawa Tengah, dengan menayangkan lebih dari 20 artikel sederhana setiap hari.

  2. Sumsel Update — Inovasi Pertumbuhan Engagement Media Sosial Terbaik
    Melalui inovasi “Begacang”, Sumsel Update mempercepat distribusi berita ke Instagram dengan otomatisasi konten dan menjadikan jurnalis sebagai kreator digital.

  3. NU Online — Inovasi Produk dan Teknologi Terbaik
    NU Online menghadirkan NU Online Super App dan Web Qur’an, ekosistem digital keislaman terintegrasi yang menyatukan layanan ibadah, tafsir multibahasa, tajwid warna, hingga Qur’an Bahasa Isyarat.

  4. Konde.co — Inovasi Kebijakan dan Inklusivitas Terbaik
    Konde.co menetapkan 25 aturan berbasis regulasi nasional dan konvensi internasional, termasuk SOP Kekerasan Seksual dan pedoman jurnalistik feminis.

  5. The Conversation Indonesia — Inovasi Komersial dan Revenue Stream Terbaik
    The Conversation Indonesia mengembangkan pendapatan non-grant lewat kemitraan berbasis sains dan sponsorship edukatif bersama lembaga riset dan universitas.

Media Skala Besar

  1. Tribun Kaltim — Inovasi Strategi dan Pertumbuhan Jangkauan Konten Terbaik
    Melalui format Vertical Live YouTube, Tribun Kaltim memperluas jangkauan audiens mobile-first dan meningkatkan interaksi di platform video pendek.

  2. Suara.com — Inovasi Pertumbuhan Engagement Media Sosial Terbaik
    Suara.com mengusung strategi “Sketsa & Persona” di Instagram dan TikTok, memanfaatkan AI untuk riset serta publikasi video pendek yang mengangkat isu aktual.

  3. HukumOnline — Inovasi Produk dan Teknologi Terbaik
    HukumOnline memperkenalkan Allex, platform Generative AI Legal Research yang menyederhanakan akses informasi hukum dan meningkatkan efisiensi kerja profesional hukum.

  4. Espos.id — Inovasi Kebijakan dan Inklusivitas Terbaik
    Solopos Media Group membangun kultur redaksi yang inklusif dan berkeadilan melalui pelatihan dan kerja sama strategis untuk memperkuat jurnalisme damai.

  5. IDN Times — Inovasi Komersial dan Revenue Stream Terbaik
    IDN Times mengembangkan Activities Driven by Editorial, yang menjadikan tim redaksi penggerak kegiatan literasi dan kompetisi debat, membuka aliran pendapatan baru lewat kolaborasi strategis.

Mendorong Ekosistem Media yang Berdaya Saing

Peserta AMSI Awards 2025 terdiri atas media siber anggota asosiasi yang dapat mengirimkan hingga tiga entri inovasi berbeda. Setiap entri wajib menyertakan bukti capaian serta presentasi inovasi melalui sistem pendaftaran daring.

Bagi AMSI, ajang penghargaan ini bukan sekadar seremoni, melainkan ruang refleksi bersama untuk menguatkan kualitas jurnalisme digital di Indonesia. “Inovasi bukan hanya soal teknologi, tetapi tentang cara kita melayani publik dengan lebih baik,” ujar Wahyu Dhyatmika.

Penyelenggaraan IDC dan AMSI Awards 2025 turut didukung sejumlah mitra strategis, termasuk Sinar Mas Land, PT Astra International Tbk, Djarum Foundation, PT Pertamina (Persero), PT Telkom Indonesia Tbk, MIND ID, serta Bank BUMN seperti BNI, BRI, Mandiri, dan BSI.

Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, AMSI Awards 2025 menegaskan peran media siber Indonesia sebagai kekuatan utama dalam membangun masa depan jurnalisme yang inklusif, berdaya saing, dan berdaulat secara digital.

Bea Cukai Aceh Musnahkan Rokok Ilegal Senilai Miliaran Rupiah dan Puluhan iPhone Selundupan

0
Bea Cukai Aceh Musnahkan Rokok Ilegal Senilai Miliaran Rupiah dan Puluhan iPhone Selundupan. (Foto: For Nukilan)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Aceh memusnahkan jutaan batang rokok ilegal dan puluhan ponsel selundupan hasil penindakan selama setahun terakhir. Total barang yang dimusnahkan mencapai miliaran rupiah nilainya.

Pemusnahan berlangsung di halaman Kantor Bea Cukai Aceh, Kamis (23/10/2025). Rokok ilegal berbagai merek dibakar dalam beberapa drum, sementara 21 unit iPhone dihancurkan secara fisik menggunakan palu hingga rusak total.

“Pemusnahan ini sebagai bentuk tindakan tegas terhadap pelanggaran di bidang kepabeanan dan cukai,” kata Kepala Kanwil Bea Cukai Aceh, Bier Budy Kismulyanto.

Selain rokok dan ponsel, Bea Cukai juga memusnahkan sejumlah barang selundupan lain, seperti 34 pasang alas kaki, 16 koli pakaian bekas, tujuh buah tas, 116 kosmetik, dan 2.314 butir obat-obatan.

Budy menjelaskan, 6,3 juta batang rokok ilegal yang dimusnahkan merupakan hasil dari 576 kali penindakan selama periode November 2024 hingga September 2025. Sementara itu, barang selundupan lainnya berasal dari 33 penindakan antara Desember 2024 hingga April 2025 dengan nilai total sekitar Rp139 juta.

“Potensi kerugian negara dari rokok ilegal ini ditaksir mencapai Rp6,7 miliar,” ungkap Budy.

Upaya pemberantasan rokok dan barang ilegal terus diperkuat. Bea Cukai Langsa, misalnya, menyita delapan unit motor, 20 koli suku cadang, dan satu unit truk pada 13 September lalu. Sedangkan Bea Cukai Lhokseumawe menggagalkan penyelundupan 3,87 juta batang rokok ilegal pada 10 Oktober dan menetapkan tiga orang sebagai tersangka.

Proses pemusnahan turut dipimpin langsung oleh Dirjen Bea dan Cukai, Letjen TNI (Purn.) Djaka Budhi Utama. Ia menegaskan komitmen Bea Cukai dalam menjaga integritas dan memperkuat pengawasan di lapangan.

“Kami akan terus memperkuat integritas dan kolaborasi, agar setiap langkah pengawasan memberikan manfaat bagi masyarakat dan perekonomian nasional,” pungkas Djaka.

Hingga akhir September 2025, Bea Cukai mencatat 22.064 penindakan di seluruh Indonesia dengan total nilai barang mencapai Rp6,8 triliun.

Kemenag dan Pemkab Aceh Selatan Bahas Pembangunan Kantor Kementerian Haji dan Umrah

0
Kemenag dan Pemkab Aceh Selatan Bahas Pembangunan Kantor Kementerian Haji dan Umrah. (Foto: Kemenag Aeh)

NUIKILAN.IDTAPAKTUAN — Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Aceh Selatan, H Khairul Huda, SHI, MSi, melakukan silaturahmi dan koordinasi dengan Bupati Aceh Selatan, H Mirwan, di Pendopo Bupati, Kamis (23/10/2025). Pertemuan tersebut membahas rencana pembangunan Kantor Kementerian Haji dan Umrah Kabupaten Aceh Selatan yang diharapkan dapat meningkatkan pelayanan ibadah haji dan umrah bagi masyarakat setempat.

Dalam pertemuan itu, Kakankemenag turut didampingi oleh Kasubbag TU, HM Suryadi Anwar, SAg, Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU), H Khairizal, SAg, serta staf BMN Kantor Kemenag Aceh Selatan.

Khairul Huda menjelaskan, kebutuhan akan kantor khusus penyelenggaraan urusan haji dan umrah kini menjadi hal yang mendesak, seiring dengan meningkatnya jumlah jamaah setiap tahun di wilayah Aceh Selatan.

“Kami berharap dukungan Pemerintah Daerah dalam penyediaan lahan agar proses pembangunan Kantor Kementerian Haji dan Umrah dapat segera direalisasikan. Dengan adanya kantor tersebut, pelayanan kepada masyarakat akan lebih maksimal,” ujar Khairul Huda.

Sementara itu, Bupati H Mirwan menyambut positif rencana tersebut. Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan siap mendukung dan akan menindaklanjuti koordinasi teknis terkait penentuan lahan yang strategis bagi pembangunan kantor tersebut.

“Pemkab Aceh Selatan tentu mendukung setiap upaya yang bertujuan meningkatkan pelayanan keagamaan bagi masyarakat. Insya Allah, kita akan bahas lebih lanjut secara teknis mengenai lokasi lahan yang sesuai,” ungkap Bupati Mirwan.

Pertemuan berlangsung dalam suasana akrab dan penuh kekeluargaan, mencerminkan sinergi antara Kementerian Agama dan Pemerintah Daerah dalam memperkuat pembangunan sektor keagamaan di Aceh Selatan.

IPNU Aceh Selatan Desak Evaluasi Kinerja Plt Kadis Dayah, Soroti Dugaan Penyalahgunaan Wewenang

0
Zulfikri, Bendahara IPNU Aceh Selatan. (Foto: Dok Pribadi)

NUKILAN.IDTAPAKTUAN – Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PC IPNU) Aceh Selatan mendesak Bupati Aceh Selatan untuk mengevaluasi kinerja Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Dayah setempat. Desakan itu disampaikan menyusul polemik pemecatan seorang guru Madrasah Ulumul Qur’an (MUQ) Aceh Selatan yang disebut bermula dari persoalan penyitaan ponsel anak seorang pejabat.

Kasus tersebut dinilai menimbulkan stigma negatif terhadap dunia pendidikan pesantren. Meskipun pihak terkait telah menempuh jalur damai beberapa waktu lalu, IPNU Aceh Selatan menilai perlu ada langkah tegas dari pemerintah daerah agar kejadian serupa tidak terulang.

“Setelah saya mengkaji lebih lanjut berita yang baru-baru mencuat terkait permasalahan internal MUQ Aceh Selatan. Saya jujur sangat kecewa, karena perihal campur tangan dari pihak luar pesantren dalam peraturan yang telah disepakati. Saya menilai tindakan ini merupakan abuse of power (penyalahgunaan kekuasaan) yang dilakukan oleh PLT Dinas Dayah yang tidak berkompeten dalam mendidik,” ujar Zulfikri, Bendahara IPNU Aceh Selatan.

Menurut Zulfikri, IPNU Aceh Selatan hadir sebagai wadah aspirasi pelajar dan santri di berbagai lembaga pendidikan, termasuk pesantren dan perguruan tinggi di Aceh Selatan. Karena itu, organisasi ini merasa berkepentingan menyuarakan keresahan publik terhadap dugaan intervensi yang mencederai independensi lembaga pendidikan keagamaan.

Ia juga menegaskan, IPNU tidak menolak proses perdamaian yang telah ditempuh, namun meminta agar persoalan etika pejabat tetap ditindaklanjuti sesuai aturan.

“Kami tidak mempersalahkan proses jalur perdamaian tersebut. Namun jalur damai tersebut tidak menghilangkan pelanggaran terhadap PLT Kadis Dayah yang telah melanggar etika pejabat tersebut, saya juga berharap agar perdamaian tersebut tidak menjadi hanya sekedar simbolik,” pungkasnya.

IPNU Aceh Selatan berharap Bupati dapat menegakkan prinsip keadilan dan akuntabilitas di lingkungan pemerintahan, terutama dalam menjaga marwah lembaga pendidikan dayah yang selama ini menjadi benteng moral di Aceh Selatan.

Pemerintah Aceh Kirim Bantuan Cepat untuk Warga Terdampak Banjir di Aceh Jaya

0
Kondisi banjir di wilayah Kabupaten Aceh Jaya, Aceh. (Foto: Dokumentasi BPBA)

NUKILAN.IDBANDA ACEH – Pemerintah Aceh bergerak cepat menyalurkan bantuan logistik darurat bagi warga yang terdampak banjir bandang di Kabupaten Aceh Jaya. Banjir yang terjadi akibat hujan deras beberapa hari terakhir itu merendam puluhan desa di delapan kecamatan dan mengakibatkan ribuan warga terdampak.

Pelaksana Harian Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Abd Aziz, mengatakan pihaknya segera menyalurkan bantuan logistik sesuai arahan Gubernur Aceh.

“Kami dari Pemerintah Aceh berusaha secepat mungkin merespon bencana yang terjadi di daerah sesuai arahan Gubernur Aceh,” kata Abd Aziz, Kamis (23/10/2025).

Bantuan tahap awal yang disalurkan berupa 200 lembar kain sarung, diserahkan langsung oleh Abd Aziz kepada pihak BPBD Kabupaten Aceh Jaya. Menurutnya, bantuan ini merupakan bentuk kepedulian dan respons cepat Pemerintah Aceh untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat di lokasi terdampak.

“Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban warga yang terkena musibah,” ujarnya.

BPBA melalui Pusat Pengendalian dan Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) terus memantau perkembangan situasi banjir berdasarkan laporan dari BPBD Aceh Jaya. Aziz menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk mendukung percepatan penanganan darurat dan pemulihan pascabencana.

“Dengan kerja sama dan koordinasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan proses penanggulangan bencana dapat berjalan lancar dan efektif,” jelasnya.

Data sementara menunjukkan banjir melanda 35 desa di delapan kecamatan, meliputi Panga, Darul Hikmah, Setia Bakti, Teunom, Pasie Raya, Krueng Sabee, Jaya, dan Sampoiniet. Sebanyak 1.827 kepala keluarga atau 5.637 jiwa terdampak langsung bencana tersebut.

Selain merendam rumah warga, banjir juga merusak dua jembatan utama—masing-masing di Desa Alue Gajah, Kecamatan Darul Hikmah, serta di jalan Sapek–Gle Seubak, Kecamatan Setia Bakti. Tebing longsor di Desa Lhok Kruet turut menambah kerusakan pada lahan kebun masyarakat.

Meski genangan air di beberapa titik mulai surut, banjir kiriman masih melanda sejumlah desa seperti Arongan, Mata Ie, dan Cot Langsat. Akses transportasi warga pun masih terganggu, terutama bagi pengguna kendaraan roda dua.

Hingga Kamis siang, hujan dengan intensitas ringan masih mengguyur beberapa wilayah Aceh Jaya. Pemerintah Aceh terus berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk memastikan bantuan tambahan dapat segera disalurkan apabila kondisi memburuk.

Ilham Sahputra Mundur dari Jabatan Kepala BKPSDM Aceh Selatan

0
Ilham Sahputra S.STP, M.Si. (Foto: TheTapaktuanPost)

NUKILAN.ID | Tapaktuan — Kabar mengejutkan datang dari lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Ilham Sahputra, S.STP., M.Si., dikabarkan telah mengajukan pengunduran diri dari jabatannya.

Dilanisr dari TheapaktuanPost, informasi tersebut pertama kali beredar di grup WhatsApp para Kepala Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) Aceh Selatan pada Kamis (23/10/2025).

“Iya betul, beliau sudah mengundurkan diri seperti yang beliau sampaikan dalam grup WA SKPK,” ujar salah satu kepala SKPK saat dikonfirmasi wartawan di Tapaktuan.

Meski demikian, sumber tersebut mengaku belum mengetahui alasan pasti di balik keputusan pengunduran diri pejabat yang dikenal pernah menjabat sebagai Plt. Sekda Aceh Selatan itu. Ia menyebut, langkah tersebut murni atas keinginan pribadi Ilham.

Dalam pesan perpisahannya di grup WhatsApp SKPK Aceh Selatan yang ditujukan kepada Bupati dan Wakil Bupati Aceh Selatan serta seluruh jajaran pemerintahan kabupaten, Ilham menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan dan dukungan yang telah diberikan selama menjalankan tugas.

“Izinkan kami mengucapkan terima kasih atas kesempatan dan kepercayaan, serta bimbingan dan arahan yang telah kami terima dalam menjalankan tugas selama ini,” tulis Ilham dalam pesannya.

Ia juga memohon maaf atas segala kekhilafan dan kekurangan selama masa pengabdian.

“Mohon maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan, serta kekurangan dan ketidaksempurnaan kami dalam menjalankan pengabdian untuk daerah,” tambahnya.

Dalam pesan yang sama, Ilham berharap tali silaturahmi yang telah terjalin selama ini dapat terus terjaga, meski dirinya tidak lagi menjabat sebagai Kepala BKPSDM. Ia juga mendoakan agar seluruh aparatur pemerintah daerah senantiasa mendapat petunjuk dan hidayah dalam menjalankan tugas sebagai abdi negara.

Trans Koetaradja Gratis Berkat Dana Otsus, Jadi Contoh Sukses Transportasi Publik di Aceh

0
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh, Teuku Faisal. (Foto: DOK. PRIBADI)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH — Sejak diluncurkan pada 2016, layanan Trans Koetaradja (TransK) terus menjadi andalan masyarakat Banda Aceh dan Aceh Besar untuk beraktivitas tanpa harus mengeluarkan biaya transportasi. Program bus gratis ini sepenuhnya dibiayai oleh dana otonomi khusus (otsus) Aceh, dan hingga kini terbukti memberi dampak besar bagi ekonomi masyarakat.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh, Teuku Faisal, saat memaparkan penggunaan dana otsus Aceh di hadapan Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Dana Otsus Aceh di Aula Multimoda, Rabu (22/10/2025).

Menurutnya, keberadaan TransK memberikan manfaat nyata bagi warga, terutama dalam menekan pengeluaran sehari-hari.

“Karena layanannya gratis, jadi biaya yang perlu mereka keluarkan untuk bermobilitas sehari-hari bisa dihemat untuk kebutuhan lainnya,” ujar Teuku Faisal.

Ia menjelaskan, tingkat ketergantungan masyarakat terhadap layanan bus perkotaan tersebut terus meningkat setiap tahunnya. Bahkan, tidak sedikit warga yang terdampak ketika layanan TransK sempat berhenti beroperasi.

“Ada sebagian masyarakat yang butuh naik bus TransK untuk pergi bekerja. Ketika TransK berhenti, mereka mengaku harus kehilangan pekerjaannya karena tidak bisa berangkat kerja,” ungkapnya.

Selain TransK, Teuku Faisal juga memaparkan berbagai program transportasi lainnya yang dibiayai melalui dana otsus. Di antaranya pembangunan tiga unit kapal penyeberangan KMP Aceh Hebat, pengembangan pelabuhan penyeberangan dan terminal tipe B, hingga pembangunan fasilitas keselamatan jalan di ruas jalan provinsi.

Sementara itu, Direktur Penataan Daerah, Otonomi Khusus, dan Dewan Pertimbangan Otonomi Khusus Ditjen Otda Kemendagri, Sumule Tumbo, menilai penggunaan dana otsus Aceh sudah tepat sasaran. Menurutnya, layanan seperti TransK merupakan bentuk nyata penggunaan dana otsus yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.

“Inilah tujuan kunjungan kita untuk melihat langsung efektivitas serta pemanfaatan dana otsus. Di sini kita melihat dana otsus sangat dibutuhkan untuk mendukung konektivitas dan mobilitas masyarakat Aceh,” ujar Sumule, yang juga Ketua Tim Monev Otsus Aceh.

Pendapat senada disampaikan oleh Direktur Pembangunan Indonesia Barat Kedeputian Pembangunan Kewilayahan Kementerian PPN/Bappenas, Jayadi. Ia menyebutkan, kebijakan pemerintah Aceh dalam menyediakan layanan transportasi publik gratis merupakan contoh baik dari pemanfaatan dana otsus.

“Layanan Trans Koetaradja yang diberikan secara gratis di Aceh menjadi contoh yang unik dan luar biasa dari penggunaan dana otsus dalam konteks transportasi publik,” kata Jayadi.

Menurutnya, investasi pada transportasi publik bukan hanya soal menyediakan kendaraan, tetapi juga tentang mengubah perilaku masyarakat agar lebih memilih angkutan umum ketimbang kendaraan pribadi.

“Cost terbesar dari penyediaan transportasi publik adalah merubah mindset masyarakat untuk mau beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan publik,” ujarnya.

Ia menilai, langkah Pemerintah Aceh menyediakan transportasi gratis menjadi awal penting dalam membangun budaya mobilitas baru di daerah.

Adapun Tim Monev Dana Otsus Aceh terdiri dari perwakilan Kemendagri, Kemenkeu, Kemenko Polhukam, Bappenas, BPKP, serta Tim SKALA (Sinergi dan Kolaborasi untuk Akselerasi Layanan Dasar).

Usai pemaparan, rombongan meninjau Depo Angkutan Massal Trans Koetaradja untuk melihat langsung bus-bus yang dibeli menggunakan dana otsus. Mereka juga menjajal kenyamanan armada yang selama ini melayani ribuan warga setiap harinya.

Harapan Baru Petani Aceh Barat: Irigasi Lhok Guci Hampir Rampung, Siap Hidupkan Ribuan Hektare Sawah

0
Dirjen SDA meninjau langsung pembangunan D.I. Lhok Guci di Kabupaten Aceh Barat. (Foto: SDA PU)

NUKILAN.ID | MEULABOH Harapan petani di Kabupaten Aceh Barat untuk kembali menggarap lahan pertanian mereka kini kian nyata. Proyek pembangunan Daerah Irigasi (D.I.) Lhok Guci yang telah berjalan sejak tahun 2004 menunjukkan kemajuan signifikan dan diproyeksikan rampung dalam waktu dekat.

Kasatker Pelaksana Jaringan Pemanfaatan Air (PJPA) Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I, Azryan, mengungkapkan bahwa pembangunan saluran primer irigasi tersebut telah mencapai tahap akhir.

“Saat ini tersisa sekitar 500 meter dari total panjang 25 kilometer yang akan diselesaikan pada tahun 2025,” ujarnya.

Ia menambahkan, setelah itu pihaknya akan melanjutkan pembangunan saluran sekunder untuk mendistribusikan air ke area persawahan masyarakat.

Proyek yang dirancang untuk mengairi 12.700 hektare lahan pertanian ini menjadi salah satu infrastruktur vital bagi ketahanan pangan di wilayah barat Aceh. Kehadiran jaringan irigasi dari Bendung Lhok Guci diharapkan mampu menghidupkan kembali semangat bertani warga yang selama ini hanya mengandalkan sawah tadah hujan dan kerap menghadapi kekeringan.

Sementara itu, Wakil Bupati Aceh Barat, Said Fadhiel, menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen mendukung penyelesaian pembangunan agar manfaatnya segera dirasakan oleh masyarakat.

“Kami siap bersinergi dengan pihak balai dan masyarakat agar irigasi ini benar-benar memberi dampak nyata,” katanya.

Ia menyebut, sekitar 70 persen penduduk Aceh Barat menggantungkan hidup pada sektor pertanian, sehingga keberadaan D.I. Lhok Guci menjadi kunci bagi peningkatan kesejahteraan warga.

Dengan berlanjutnya pembangunan irigasi ini, langkah menuju swasembada pangan daerah semakin terbuka lebar. Air yang segera mengalir melalui jaringan Lhok Guci bukan hanya menghidupi tanaman, tetapi juga menjadi simbol kebangkitan ekonomi dan kemandirian pangan masyarakat Aceh Barat.

Rektor USK Antar 60 Mahasiswa FISIP untuk Pengabdian di Blang Pandak

0
Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan, IPU. (Foto: For Nukilan)

NUKILAN.ID | SIGLI – Dalam rangka memperingati Milad ke-64, Universitas Syiah Kuala (USK) kembali menunjukkan komitmennya sebagai kampus yang berdampak bagi masyarakat. Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan, IPU, didampingi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kewirausahaan Prof. Dr. Mustanir, M.Sc., serta Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Prof. Dr. Mahdi Syahbandir, SH., M.Hum., secara resmi melepas 60 mahasiswa FISIP untuk melaksanakan program pengabdian masyarakat di Gampong Blang Pandak, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Selasa (22/10/2025).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Dekan Bidang Akademik FISIP Dr. Efendi Hasan, MA., Wakil Dekan Bidang Keuangan Ubaidullah, M.A., Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kemitraan Maimun, S.Pd., MA., serta Ketua BEM FISIP USK Nabiel Azzam bersama jajaran pengurusnya.

Kegiatan pengabdian ini digagas oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP USK sebagai bagian dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya bidang pengabdian masyarakat. Selama sepekan, mahasiswa dari empat program studi — Sosiologi, Ilmu Politik, Ilmu Pemerintahan, dan Ilmu Komunikasi — akan melaksanakan enam program utama.

Program tersebut meliputi sosialisasi bahaya narkoba bersama BNN Provinsi Aceh, sosialisasi anti stunting bekerja sama dengan Puskesmas Tangse, pelatihan penguatan kapasitas perangkat desa dalam manajemen website desa, kampanye sadar pendidikan, kampanye sadar lingkungan, serta pemberdayaan home industri masyarakat.

Acara pelepasan dan penerimaan mahasiswa ini juga dihadiri Camat Tangse, Keuchiek Gampong Blang Pandak, perangkat desa, tokoh masyarakat, dan warga yang antusias menyambut kedatangan rombongan USK.

Rektor USK Prof. Marwan kepada Nukilan.id menegaskan bahwa kegiatan pengabdian ini merupakan wujud nyata dari komitmen universitas untuk menghadirkan ilmu yang berdampak bagi masyarakat.

“Kegiatan pengabdian di Blang Pandak ini menjadi salah satu bukti nyata dari komitmen tersebut. Kehadiran para dosen dan mahasiswa FISIP USK di tengah masyarakat bukan hanya untuk berbagi ilmu, tetapi juga untuk belajar dari kehidupan sosial masyarakat yang kaya akan nilai, budaya, dan kearifan lokal. Di sinilah letak keindahan pendidikan tinggi ketika ilmu yang lahir di kampus dapat berjumpa dengan kebijaksanaan masyarakat di lapangan,” ujar Prof. Marwan.

Ia menekankan, kegiatan ini bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi bagian dari tanggung jawab moral universitas terhadap pembangunan sosial.

“Melalui kegiatan pengabdian seperti ini, USK berupaya memperkuat hubungan antara kampus dan masyarakat, membantu menyelesaikan persoalan sosial, serta menumbuhkan solidaritas kemanusiaan yang menjadi dasar keberadaban bangsa,” tambahnya.

Kepada mahasiswa, Rektor juga berpesan agar menjaga sikap dan nama baik almamater selama berada di lokasi pengabdian.

“Kepada para mahasiswa yang saya banggakan, jadilah duta-duta Universitas Syiah Kuala yang membawa semangat kebaikan dan kebermanfaatan. Jaga nama baik almamater dengan menunjukkan sikap santun, rendah hati, dan penuh hormat terhadap adat serta budaya masyarakat Blang Pandak. Di sini, selain mengabdi, tetapi juga untuk belajar. Karena sejatinya, masyarakat adalah guru terbaik dalam memahami makna kehidupan dan kemanusiaan,” pesannya.

Sementara itu, Camat Tangse, H. Abdul Jafar, S.Pd., M.Pd., mengapresiasi pelaksanaan pengabdian masyarakat yang diinisiasi USK tersebut.

“Kami menyambut dengan penuh sukacita kehadiran mahasiswa dan dosen dari Universitas Syiah Kuala. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat kami, terutama dalam meningkatkan kesadaran sosial, kesehatan, serta pemberdayaan ekonomi warga. Kami berharap program seperti ini dapat terus berlanjut di masa mendatang,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Keuchiek Gampong Blang Pandak, Muhammad Yanis, S.Tr.Kes. Ia menyebut kehadiran mahasiswa USK memberi semangat baru bagi warga.

“Ini adalah kebanggaan bagi kami. Kehadiran mahasiswa USK membawa semangat baru bagi masyarakat. Warga kami sangat antusias, mereka merasa diperhatikan dan didampingi dalam berbagai aspek pembangunan. Semoga kerja sama ini terus terjalin dan membawa berkah bagi kita semua,” tuturnya.

Menutup kegiatan, Rektor Prof. Marwan kembali menegaskan bahwa pengabdian masyarakat di Blang Pandak adalah langkah nyata menuju visi USK sebagai kampus yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berdampak bagi kemajuan sosial.

“Pengabdian di Blang Pandak sebagai langkah menuju cita-cita besar: menjadikan USK bukan hanya kampus unggul, tetapi juga kampus yang berdampak dan menginspirasi,” tegasnya.

Kegiatan pengabdian tersebut resmi dibuka dengan doa bersama dan penyambutan hangat dari masyarakat Blang Pandak. Diharapkan, kolaborasi antara kampus dan masyarakat ini dapat memberi manfaat nyata serta mempererat hubungan antara dunia akademik dan kehidupan sosial di lapangan. (XRQ)

Reporter: Akil

BEM FISIP USK Gelar Pengabdian Masyarakat di Tangse, Hidupkan Semangat “Desa Cerdas” di Blang Pandak

0
Puluhan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala (FISIP USK) turun langsung ke Gampong Blang Pandak, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, untuk melaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat. (Foto: For Nukilan)

NUKILAN.ID | SIGLI – Puluhan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala (FISIP USK) turun langsung ke Gampong Blang Pandak, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, untuk melaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat bertema “Desa Cerdas 4P: Pemberdayaan Lingkungan, Pendidikan, Pola Hidup Sehat, dan Produk Kreatif.”

Kegiatan yang berlangsung pada 22–26 Oktober 2025 ini menjadi bagian dari rangkaian Milad ke-64 Universitas Syiah Kuala, sekaligus wujud nyata pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi oleh mahasiswa. Program ini merupakan kolaborasi antara BEM FISIP USK dan pihak fakultas, dengan melibatkan 70 mahasiswa dari berbagai program studi.

Selama lima hari, para mahasiswa menggelar beragam kegiatan, mulai dari edukasi lingkungan, peningkatan literasi masyarakat, pelatihan ekonomi kreatif, sosialisasi kebersihan dan kesehatan, hingga penyuluhan bahaya narkoba. Tak hanya itu, kegiatan sosial bersama warga juga turut meramaikan suasana kebersamaan di desa yang terletak di kaki perbukitan Tangse tersebut.

Acara pembukaan dihadiri oleh Rektor USK Prof. Dr. Ir. Marwan, IPU., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kewirausahaan Prof. Dr. Mustanir, M.Sc., Dekan FISIP USK Prof. Dr. Mahdi Syahbandir, S.H., M.Hum., Camat Tangse H. Abdul Jafar, S.Pd., M.Pd., serta tokoh masyarakat dan perangkat desa Blang Pandak.

Ketua BEM FISIP USK, Nabiel Azzam, kepada Nukilan.id mengatakan kegiatan ini menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah secara langsung di tengah masyarakat.

“Alhamdulillah, kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak sehingga kegiatan ini dapat terlaksana. Kami juga memohon bimbingan dari bapak dan ibu di gampong untuk menasihati kami mahasiswa dalam berbagai hal. Ini adalah bagian dari proses pembelajaran. Melalui pengabdian ini, kita ingin hadir langsung di tengah masyarakat dan berkontribusi dalam bidang sosial, pendidikan, lingkungan, dan ekonomi kreatif,” ujar Nabiel.

Sementara itu, Rektor USK Prof. Dr. Ir. Marwan, IPU., menegaskan pentingnya keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan pengabdian sebagai bagian integral dari proses pendidikan tinggi.

“USK selalu mendorong mahasiswa untuk aktif terjun ke lapangan. Inilah bentuk nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. USK juga sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak,” ungkapnya.

Camat Tangse, H. Abdul Jafar, S.Pd., M.Pd., turut menyampaikan apresiasi kepada pihak universitas atas terselenggaranya kegiatan tersebut di wilayahnya.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada USK yang telah memilih Gampong Blang Pandak sebagai lokasi kegiatan pengabdian. Kehadiran mahasiswa di tengah masyarakat tentu membawa semangat dan energi baru. Kami yakin, dengan hadirnya mahasiswa di gampong ini, banyak perubahan positif yang bisa dilakukan ke depannya,” ujarnya.

Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya belajar dari masyarakat, tetapi juga turut mempererat hubungan antara kampus dan warga desa. Harapannya, kegiatan “Desa Cerdas 4P” dapat menjadi langkah awal bagi pembangunan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang berkelanjutan di Gampong Blang Pandak. (XRQ)

Reporter: Akil