Beranda blog Halaman 2238

Soal Pilkada 2024, DPC PD Aceh Jaya: Mereka Telah Khianati UUPA

0
M. Jamin

Nukilan.id – Bendahara Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Aceh Jaya Muhammad Jamin mengatakan, Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA) adalah hak kekhususan dan Marwah Aceh, sudah sepatutnya masyarakat Aceh bersatu menyelamatkan UUPA.

Hal itu disampaikan Muhammad Jamin sekaligus mengecam keras pernyataan sekelompok orang yang mendukung Pilkada 2024,
seharusnya tetap dilaksanakan 2022.

Dalam rilis yang dikirim ke Nukilan.id, media online di Aceh, Minggu (14/2/2021), mantan anggota DPRK Aceh Jaya itu menyebut, siapun yang mendukung Pilkada Aceh Tahun 2024, mereka telah mengkhianati kekhususan Aceh yang tercantum dalam UUPA.

“Lebih baik keluar aja dari Aceh daripada menjadi musuh dalam selimut,” kata M. Jamin.

Menurut M. Jamin Apapun Partai Politik, Ras, dan suku yang ada di Aceh Wajib Memperjuangkan hak dan kekhususan Aceh dari hasil Perjuangan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan Pemerintah Pusat yang sangat lama

“UUPA itu hak kesususan dan Marwah Aceh, sudah sepatutnya kita bersatu menyelamatkan ini,” pungkasnya

Tahapan pelaksanaan Pilkada di Aceh masih tarik ulur antara Pemerintah Pusat dengan Daerah. KIP Aceh telah menyurati Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat untuk melaksanakan Pilkada Aceh 2022, namun ditolak dan pelaksanaan pilkada tetap digelar 2024, sekaligus meminta KIP Se-Aceh untuk tidak menjalankan tahapan, jadwal, dan program pilkada 2022 dan menjalankan tahapan, jadwal, dan program pilkada 2024, kecuali ada perubahan UU Pilkada.

Penetapan itu menjadi pro kontra di masyarakat, ada yang mendukung dan ada yang menolak. Sejumlah Anggota Dewan (DPRK) di wilayah Tengah Aceh tidak membubuh tanda tangan pilkada Aceh 2022 seperti yang didorong DPR Aceh dan Pemerintah Aceh.[]

Laporan: JI

Pasien Covid-19 Bergejala Berat di Aceh Menurun

0
ilustrasi

Pasien Covid-19 Bergejala Berat di Aceh Menurun

Nukilan.id – Pasien Covid yang menunjukkan gejala berat di Aceh terus menurun. Umumnya, warga yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala berat atau orang tanpa gejala (OTG).

Juru Bicara Satgas covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani (SAG) mengatakan, dengan menurunnya pasien bergejala berat, membuat tingkat pemakaian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 juga relatif lebih rendah.

Pasien Covid-19 yang mengisi tempat tidur rumah sakit rujukan hanya sekitar 16 persen dari kapasitas yang tersedia.

“Kapasitas tempat tidur rumah sakit rujukan yang dipersiapkan untuk penderita Covid-19 di seluruh provinsi Aceh mencapai 744 tempat tidur,” katanya, Sabtu (13/2/2021).

Rinciannya, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainoel Abidin Banda Aceh sebagai rumah sakit rujukan utama menyediakan 93 tempat tidur.

Sedangkan 651 tempat tidur lainnya tersebar di RSUD kabupaten/kota rujukan di Tanah Rencong. BACA JUGA: Ketahuan Berkeliaran, Satgas Covid-19 Baros Cimahi Datangi Rumah Pasien Tanpa Gejala Saat ini, pasien infeksi virus corona yang mengisi tempat tidur hanya 76 orang atau 16 persen dari kapasitas yang tersedia.

“Mereka yang memiliki gejala berat dirawat di ruang intensive care unit (ICU) sebanyak lima orang, sedangkan 71 penderita lainnya gejala sedang dan ditempatkan di ruang perawatan isolasi,” katanya.

Menurut SAG, rendahnya penggunaan tempat tidur rumah sakit merupakan kabar baik. Ini mencerminkan rendahnya kasus Covid-19 dengan gejala sedang dan berat.

Tetapi, banyaknya OTG yang melakukan isolasi mandiri di luar rumah sakit juga merupakan tantangan tersendiri. Tantangan bagi OTG wajib melakukan isolasi mandiri secara disiplin sesuai petunjuk tenaga medis yang merawatnya.

“Apabila mereka tidak disiplin dan mencuri kesempatan berkeluyuran, dapat menjadi ancaman bagi masyarakat sekitarnya,” katanya.

Maka dari itu, masyarakat dapat melakukan pengawasan untuk mengamankan lingkungan. Meski demikian, tidak boleh mengambil tindakan di luar kepatutan.

“Sebaiknya membuat laporan kepada petugas kesehatan terdekat,” ujarnya.

Hingga Sabtu (13/2/2021), kasus Covid-19 di Aceh telah mencapai 9.399 orang. Pasien yang masih dirawat (baik di rumah sakit maupun mandiri) sebanyak 1.280 orang. Sementara yang telah sembuh mencapai 7.739 orang. Jumlah pasien meninggal mencapai 380 orang.

Sumber: aceh.inews.id

Di Aceh, Pasien Covid-19 Bergejala Berat Menurun

BANDA ACEH, iNews.id – Pasien Covid yang menunjukkan gejala berat di Aceh terus menurun. Umumnya, warga yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala berat atau orang tanpa gejala (OTG).

Juru Bicara Satgas covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani (SAG) mengatakan, dengan menurunnya pasien bergejala berat, membuat tingkat pemakaian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 juga relatif lebih rendah.

Pasien Covid-19 yang mengisi tempat tidur rumah sakit rujukan hanya sekitar 16 persen dari kapasitas yang tersedia.

“Kapasitas tempat tidur rumah sakit rujukan yang dipersiapkan untuk penderita Covid-19 di seluruh provinsi Aceh mencapai 744 tempat tidur,” katanya, Sabtu (13/2/2021).

Rinciannya, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainoel Abidin Banda Aceh sebagai rumah sakit rujukan utama menyediakan 93 tempat tidur.

Sedangkan 651 tempat tidur lainnya tersebar di RSUD kabupaten/kota rujukan di Tanah Rencong. BACA JUGA: Ketahuan Berkeliaran, Satgas Covid-19 Baros Cimahi Datangi Rumah Pasien Tanpa Gejala Saat ini, pasien infeksi virus corona yang mengisi tempat tidur hanya 76 orang atau 16 persen dari kapasitas yang tersedia.

“Mereka yang memiliki gejala berat dirawat di ruang intensive care unit (ICU) sebanyak lima orang, sedangkan 71 penderita lainnya gejala sedang dan ditempatkan di ruang perawatan isolasi,” katanya.

Menurut SAG, rendahnya penggunaan tempat tidur rumah sakit merupakan kabar baik. Ini mencerminkan rendahnya kasus Covid-19 dengan gejala sedang dan berat.

Tetapi, banyaknya OTG yang melakukan isolasi mandiri di luar rumah sakit juga merupakan tantangan tersendiri. Tantangan bagi OTG wajib melakukan isolasi mandiri secara disiplin sesuai petunjuk tenaga medis yang merawatnya.

“Apabila mereka tidak disiplin dan mencuri kesempatan berkeluyuran, dapat menjadi ancaman bagi masyarakat sekitarnya,” katanya.

Maka dari itu, masyarakat dapat melakukan pengawasan untuk mengamankan lingkungan. Meski demikian, tidak boleh mengambil tindakan di luar kepatutan.

“Sebaiknya membuat laporan kepada petugas kesehatan terdekat,” ujarnya.

Hingga Sabtu (13/2/2021), kasus Covid-19 di Aceh telah mencapai 9.399 orang. Pasien yang masih dirawat (baik di rumah sakit maupun mandiri) sebanyak 1.280 orang. Sementara yang telah sembuh mencapai 7.739 orang. Jumlah pasien meninggal mencapai 380 orang.

Sumber: aceh.inews.id

Sana Khan, Hijrah dari Dunia Hiburan setelah Dinikahi Ulama

0

Nukilan.id – Sana Khan meninggalkan dunia hiburan yang telah membesarkan namanya sempat menjadi sorotan.

Sebulan berlalu dari pengumumannya berhijrah, Sana Khan kini membagikan kabar bahagia.

Lawan main Salman Khan di film Jai Ho itu ternyata sudah menikah.

Sosok yang jadi suaminya tersebut juga bukan orang sembarangan. Dia menikah dengan pria bernama Mufti Anaas.

Mufti Anaas selama ini dikenal sebagai ulama kondang di Gujarat.

Sana Khan mengenal Mufti Anaas dari mantan kontestan ‘Bigg Bos 8’ Ajaz Khan.

Mufti Anaas dan Sana Khan pun memilih pernikahan sederhana.

Lewat Instagram pribadinya, Sana Khan mengumumkan mundur dari dunia hiburan Bollywood.

Sana Khan menyatakan keluar dari dunia hiburan karena ingin memperdalam agama Islam.

Bersamaan dengan itu, Sana juga menghapus sejumlah foto dari akun Instagram miliknya.

Foto-foto yang dihapus adalah postingan yang terkait dengan pekerjaannya di industri hiburan.

Saat ini, yang tersisa hanyalah unggahan religius dan foto-foto dirinya berhijab.

(tribunnews.com)

BKSDA Evakuasi Bayi Gajah Terjebak Kubangan Lumpur di Pidie

0
Bayi Gajah (Foto: antara)

Nukilan.id – Seekor bayi gajah sumatra atau Elephas maximus sumatranus terjebak berhari-hari dalam kubangan lumpur di di Desa Panton Bunot, Kecamatan Tiro, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.

Gajah itu akhirnya dikeluarkan warga dari kubangan dan hingga kini masih kritis.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Agus Arianto mengatakan, petugas BKSDA Aceh bekerja sama dengan mitra mengevakuasi bayi gajah itu setelah masyarakat mengeluarkannya dari kubangan lumpur.

“Bayi gajah tersebut diperkirakan terjebak di kubangan lumpur sudah berhari-hari. Masyarakat kemudian berhasil mengeluarkannya dari kubangan dan selanjutnya menginformasikannya kepada kami,” kata Agus Arianto di Banda Aceh, Sabtu (13/2/2021).

Dari informasi masyarakat tersebut, BKSDA menurunkan tim terdiri atas dokter hewan, Pusat Kajian Satwa Liar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, dan Pusat Konservasi Gajah (PKG) Saree, Aceh Besar.

“Kondisi bayi gajah saat penanganan tim sangat lemah dan kritis. Bayi gajah tersebut berkelamin betina dan usia diperkirakan sekitar tiga minggu. Beratnya kurang lebih 85 kilogram,” kata Agus Arianto.

Selanjutnya bayi gajah tersebut dievakuasi ke PKG Saree untuk penanganan medis lebih lanjut. Sebab, berdasarkan pemeriksaan awal tim medis, kondisi bayi gajah tersebut lemah dan kritis.

Dari hasil pemeriksaan lebih lanjut termasuk rontgen, kata Agus Arianto, diketahui kaki kiri depan bayi gajah mengalami dislokasi. Sementara kedua kaki belakang mengalami paralisa atau kelumpuhan, sehingga bayi gajah tersebut tidak bisa berdiri.

Saat ini kelumpuhan kaki bayi gajah tersebut belum diketahui, apakah bersifat sementara atau permanen. Tim medis masih terus menangani dan merawat bayi gajah sumatra tersebut.

“Kami juga menyampaikan terima kasih kepada camat Tiro dan masyarakat Panton Bunot serta para pihak terkait lainnya yang telah menyelamatkan bayi gajah sumatra tersebut,” katanya.

Agus Arianto menegaskan gajah sumatra merupakan satwa liar yang dilindungi. Berdasarkan data organisasi konservasi alam dunia, IUCN, gajah sumatra hanya ditemukan di Pulau Sumatra.

“Satwa tersebut masuk spesies terancam kritis dan berisiko tinggi untuk punah di alam liar. Kami mengajak masyarakat bersama-sama menjaga kelestarian gajah sumatra,” kata Agus Arianto.

Sumber: aceh.inews.id

Investasi Pasar Modal di Aceh Tumbuh Positif, Capai Rp 2 Triliun

0

Investasi Pasar Modal di Aceh Tumbuh Positif, Capai Rp 2 Triliun

Nukilan.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) Provinsi Aceh mencatat investasi berbagai instrumen pasar modal di daerah setempat mencapai Rp2 triliun atau tumbuh positif di tengah pandemi COVID-19.

“Alhamdulillah investasi berbagai instrumen di pasar modal yakni saham dan reksa dana tumbuh mencapai 60 persen di banding tahun sebelumnya, seiring meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap pasar modal,” kata Kepala Kantor BEI Aceh, Thasrif Murhadi di Banda Aceh, Sabtu (13/2) kemarin.

Ia menyebutkan investasi pasar modal di Provinsi Aceh pada tahun 2019 tercatat senilai Rp1,3 triliun dan pada tahun 2020 menjadi Rp2 triliun atau tumbuh 60 persen.

Thasrif mengatakan peningkatan tersebut juga disebabkan karena saat pademi bisnis sektor rill macet sehingga banyak orang memcari alternatif lain untuk mengembangkan dananya.

“Pertumbuhan ini juga turut didukung dengan perubahan kebiasaan masyarakat dari luring menjadi daring menyusul pandemi COVID-19,” katanya.

Menurut dia edukasi pasar modal yang diberikan secara daring tersebut juga bisa menjangkau calon investor lebih luas dibanding dengan luring yang sangat terbatas.

Ia menambahkan saat ini jumlah investor di Pasar Modal Provinsi Aceh tercatat sebanyak 34.631 orang pada tahun 2020 atau meningkat dibanding tahun 2019 hanya 21.323 orang.

Pihaknnya akan terus meningkatkan edukasi secara kepada masyarakat di Provinsi Aceh sehingga jumlah investor yang berinvestasi di pasar modal terus tumbuh setiap tahunnya.[]

Sumber: Republika

Atta Halilintar dan Aurel Menikah 21 Maret, Tempatnya Masih Rahasia

0

Nukilan.id – Hubungan pasangan selebritis Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah semakin serius. Pasangan tersebut akan meningkatkan hubungan mereka ke jenjang pernikahan.

Setelah berbincang dengan kedua orangtuanya masing-masing, Atta dan Aurel kini mengumumkan rencana pernikahan keduanya pada 21 Maret 2021.

Ini jadwal persiapan pernikahan Atta dan Aurel.

  1. Tanggal pernikahan ditentukan Aurel, Aurel yang memilih sendiri tanggal pernikahannya dengan Atta.

“Karena aku pikir tanggalnya kan cantik. 21, 3, 21 gitu. Jadi ya sudah, itu juga pas di hari Minggu,” kata Aurel dikutip dari kanal YouTube Atta Halilintar, Sabtu (13/2/2021).

Meski begitu, mereka enggan membocorkan lokasi pernikahannya menghindari hal-hal tak diinginkan.

  1. Berharap tak ada gangguan Atta berharap akad nikahnya nanti bisa berjalan lancar. Ia juga minta didoakan seluruh masyarakat Indonesia. Semoga Enggak Ada Gangguan “Please banget semoga enggak ada gangguan, please banget. Karena aku berat hati ngomong ini, tapi dia juga sudah bilang tadi sepakat kami ngomong aja,” kata Atta.

Aurel membenarkan mereka memutuskan untuk mengumumkan tanggal rencana akad nikah agar tak ada gosip simpang siur yang berkembang.

Keduanya berharap tak ada halangan sampai hari H.

  1. Sayangnya, hari bahagia tersebut kemungkinan tidak dihadiri orangtua Atta Halilintar. Sebab orangtua Atta kini masih berada di Malaysia.

“Mungkin orangtuaku enggak (datang) karena memang ada hal kayak sakit ya. Jadi doain dari sana aja,” tutur Atta.

Sebelumnya diketahui, keduanya sudah bertunangan sejak sekitar satu tahun lalu. Mereka sempat berencana menggelar pesta di GBK, tetapi terkendala pandemi Covid-19.[]

sumber: Kompas

Bukan Orang Indonesia tetapi Mati-matian Bela Indonesia

0

Nukilan.id – Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia merebut kemerdekaan, ada satu kisah kepahlawanan di Kota Magelang yang tak diketahui banyak orang.

Kisah ini datang dari Tanaka Mitsuyuki, seorang prajurit Jepang, yang dulu membela kekaisaran Nippon, meneguhkan hatinya dan beralih berjuang membela Indonesia.

Rentang kisahnya dimulai saat ia harus meninggalkan istri dan keluarganya di Jepang, berperang di berbagai pertempuran.

Tetapi pada akhirnya ia berjuang sebagai prajurit tanah air, jatuh cinta dengan seorang gadis Indonesia, hidup mati memperjuangkan kemerdekaan, setia membela tanah air sampai akhir hayatnya.

Ia lahir pada 10 Oktober 1921. Tumbuh dan dibesarkan di sebuah desa kecil di Kota Takayama, Provinsi Gifu, Jepang.

Saat berumur 17 tahun, ia dipanggil untuk mengikuti wajib militer. Tanaka dikirim ke Machuria, Tiongkok dan dilatih menjadi tentara.

Selepas dari sana, ia dikirim ke berbagai medan pertempuran. Pada tahun 1942, ia mendapatkan tugas militer di Indonesia. Baru tiga tahun Tanaka bertugas di Indonesia dengan pangkat Sersan, Jepang sudah mengumumkan kekalahannya terhadap sekutu pada tahun 1945, ditandai dengan peristiwa bom Nagasaki dan Hiroshima.

Kaisar Jepang pun meminta tentara Jepang menyerahkan diri, tetapi Tanaka menolak menyerah.

Banyak rekan-rekannya yang menyerahkan diri. Ada yang sampai melakukan harakiri atau bunuh diri.

Ia pun diliputi rasa kecewa dan bingung, tetapi ia berpikir, daripada mati konyol atau menyerah ke pangkuan sekutu, lebih baik ia bertempur di sisi tentara Indonesia dan bersama-sama memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Terlebih, saat itu Tanaka juga tahu betul penderitaan rakyat Indonesia di bawah penjajahan Jepang.

“Saat semua tentara diminta menyerah, bapak memiliki prinsip sendiri, kenapa saya diperintahkan mati sekarang dan menyerah. Indonesia sendiri juga belum merdeka. Nantinya kalau saya pulang, kita menyerah, pasti Belanda datang. Daripada saya bunuh diri, gak ada artinya, mati konyol, lebih baik saya bantu Indonesia, saya berjuang untuk Indonesia. Saya sudah sumpah untuk mati, nyawa sudah gak reken, sudah gak ada harganya , kita harus berjuang untuk kemerdekaan,” ujar Sugiyon, putra Tanaka, saat ditemui di kediamannya di Jalan Kalingga Nomor 668, Kota Magelang, Rabu (7/8/2019).

Tanaka pun merasa terpanggil untuk berjuang membela tanah air.

Ia kemudian menghubungi tentara Indonesia yang ada di Magelang. Saat itu masih bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).

Ia mengubah namanya menjadi Sutoro dan berjuang di garis depan bersama para pejuang Indonesia.

“Saat banyak tentara Jepang yang menyerah, bapak justru memilih tetap berada di Magelang dan bergabung dengan BKR. Bapak mengganti namanya menjadi Sutoro, dan berjuang bersama empat rekannya juga yang bergabung dalam BKR di Magelang,” kata Sugiyon.

Mulai saat itu kiprah perjuangannya terlihat dengan banyaknya Tanaka bertempur di berbagai medan pertempuran.

Pahit getir ia rasakan dan banyak kisah kepahlawanannya yang heroik.

Salah satunya seperti saat Tanaka harus memanjat Water Toren Magelang, menembaki pesawat yang menyerang pejuang di daerah Magelang.

“Bapak itu pejuang yang berani. Seperti tidak memiliki rasa takut. Dulu ia memanjat Water Toren atau menara air di Magelang, menembaki pesawat yang saat itu menyerang wilayah Magelang. Dua pesawat cocor merah dari Belanda berhasil ditembaknya jatuh. Satu pesawat jatuh di Sapuran, Wonosono dan satunya lagi jatuh di Kaliangkrik, Magelang,” tutur Sugiyon.

Tanaka juga berjuang di Ambarawa dalam peristiwa Palagan Ambarawa.

Di tempat itu, ia berhasil selamat meski sempat tertembak oleh musuh di bagian dada hingga tembus ke belakang.

Kemudian, peristiwa di Kampung Tulung, Magelang, saat tentara Jepang yang marah karena diadu domba Belanda, menyerang kampung tersebut.

Ia dengan sikap tegar melindungi rekan-rekannya sesama pejuang dan rakyat di sana.

“Bapak terus berjuang hingga pensiun, bertempur di berbagai pertempuran, dari Magelang sampai ke Irian. Jiwa raganya sudah diserahkan untuk NKRI. Ia teguh berjuang untuk tanah air,” katanya.

Pada tahun 1948, Tanaka pun menikah dengan gadis asal Salaman bernama Suparti.

Ia jatuh cinta dengan Suparti, setelah kerap bertemu di lapangan.

Suparti kerap membawakan bekal makanan untuk para pejuang yang sedang berjuang di Magelang. Mereka dikaruniai 11 anak.

Susah-senang dilewati bersama oleh Tanaka dan istrinya. Ia pun terus berjuang untuk NKRI dan menjadi tentara sampai tahun 1974.

Ia terakhir berpangkat Mayor, kemudian saat pensiun mendapatkan pangkat kehormatan Letnan Kolonel.

Berbagai penghargaan, piagam dan medali diterima oleh Tanaka atas perjuangannya selama masa kemerdekaan. Seperti piagam Bintang Gerilya dari Presiden Sukarno pada tanggal 10 November 1958.

Tanggal 1 Agustus 1998, Sutoro meninggal dunia. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Giri Dharmoloyo Magelang.

“Meskipun bapak adalah orang Jepang, tetapi jiwa raga bapak sudah diserahkan untuk Tanah Air Indonesia. Ia mencintai Tanah Air ini melebihi apa pun. Ia ingin hidup dan mati dikuburkan di sini,” tutur Sugiyon.

Ada satu pesan ayahnya yang selalu diingat oleh Sugiyon.

Tanaka berpesan kepada anak-anaknya untuk tak menjadi tentara saat tidak ada perang.

Namun saat negara membutuhkan, tidak perlu dipanggil, mereka harus mengajukan diri, membela tanah air dengan seluruh jiwa dan raga.

“Saya selalu ingat pesan bapak. Jangan jadi tentara kalau tidak ada peperangan Indonesia dengan negara lain. Seandainya ada peperangan, nggak usah dipanggil, langsung mendaptarkan diri. Bela tanah air dengan segenap jiwa dan raga,” kenangnya.

Beberapa barang peninggalan Tanaka atau Sutoro sendiri masih ada dan dapat ditemui di kediamannya dulu yang saat ini menjadi rumah putranya, Sugiyon. [jogja.tribunnews.com]

Punya Kekayaan Rp 2.716 triliun, Elon Musk Cuma Tidur 6 Jam Sehari

0

Nukilan.id – Kesuksesan besar biasanya diraih dengan mengorbankan banyak hal enak dalam hidup. Misalnya waktu tidur.

Inilah yang terjadi pada Elon Musk, miliarder yang menjadi CEO beberapa perusahaan besar, yakni Tesla, Space X, dan Neuralink. Kini, Musk menduduki posisi sebagai orang terkaya di dunia.

Elon Musk saat ini memiliki kekayaan bersih mencapai 194 miliar dollar AS atau sekitar Rp 2.716 triliun (kurs Rp 14.000).

Sejak awal tahun, kekayaan Musk bertambah 24,1 miliar dollar AS atau Rp 337,4 triliun.

Dilansir dari CNBC, Sabtu (13/2/2021), Musk dalam sebuah wawancara mengatakan, setiap hari, banyak hal yang harus ia kerjakan.

Bahkan Musk mengatakan, ia harus menyelesaikan pertemuan terkait pekerjaan hingga dini hari setiap harinya.

“Saya mengerjakan banyak hal. Umumnya, saya akan berada di pertemuan hingga pukul 01.00 atau 02.00 di pagi hari. Sabtu dan Minggu biasanya tidak, tetapi kerap kali,” ujar dia.

Lalu, bagaimana Musk memiliki waktu untuk mengerjakan beragam hal tersebut?

Menurut Musk, ia menjaga waktu tidur secukupnya. Ia mengatakan setiap hari tidur sekitar enam jam.

“Saya mencoba mengurangi waktu tidur, tetapi produktivitas berkurang. Di sisi lain, saya tidak ingin tidur lebih dari enam jam,” ujar dia.

Musk mengatakan, di masa lalu ia bekerja hingga ratusan jam dalam sepekan. Bahkan, terkadang ia tidur di bawah meja kerjanya di Tesla.

Di dalam sebuah wawancaranya dengan Wall Street Journal, ia mengatakan, dulu ia hanya tidur sesaat untuk kembali bekerja keesokan harinya.

“Ada masa ketika dalam beberapa pekan, saya tak benar-benar menghitung, tetapi saya hanya tidur sekadarnya, beberapa jam kemudian bekerja, tidur sebentar, kemudian bekerja, dalam tujuh hari berturut-turut,” ujar Musk.

“Dalam beberapa pekan tersebut, mungkin (waktu kerja) mencapai 120 jam dalam sepekan,” ujar dia.

Ia pun mengakui, jadwal bekerjanya pun tak sehat. Ia mengaku mengalami burnout atau kelelahan bekerja.

“Tak seharusnya seseorang bekerja dengan waktu selama itu, dan ini sangat tidak direkomendasikan untuk semua orang,” ujar Musk.

Aturan Baru, Lansia dan Komorbid Bisa Vaksin Covid-19

0
Ilustrasi

Nukilan.id – Pemerintah mulai melakukan vaksinasi corona virus disease (Covid-19) kepada kelompok orang dengan kategori lanjut usia (lansia), Komorbid dan penyintas covid-19 serta sasaran tunda.

Kementerian Kesehatan dalam surat edaran yang ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, menyebutnya bahwa vaksinasi pada lansia, komorbid, penyintas covid-19 serta sasaran tunda ini akan dilakukan bertahap dengan target sasaran 181,5 juta orang.

Vaksinasi dilakukan usai Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) terhadap vaksin Coronavac produksi Sinovac.

Bersamaan dengan izin BPOM iyu, kementerian kesehatan menyampaikan beberapa hal, di antaranya, Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional telah menyampaikan kajian bahwa vaksinasi covid-19 dapat diberikan pada kelompok usia 60 tahun ke atas, komorbid, penyintas covid-19 dan ibu menyusui, dengan terlebih dahulu dilakukan anamnesa tambahan sebagaimana form skrining terlampir.

“Pemberian vaksinasi pada kelompok usia 60 tahun ke atas akan diberikan sebanyak dua dosis dengan interval pemberian 28 hari,” demikian bunyi surat edaran dari Kementerian Kesehatan tersebut.

Sementara bagi kelompok Komorbid dibagi lagi dalam beberapa kelompok. Pertama adalah hipertensi, mereka dapat divaksinasi kecuali jika tekanan darahnya di atas 180/110 MmHg, dan pengukuran tekanan darah sebaiknya dilakukan sebelum meja skrining.

“Bagi penderita diabetes dapat divaksinasi sepanjang belum ada komplikasi akut dapat tetap diberikan vaksin.”

Selanjutnya adalah penyintas covid-19, dimana mereka baru bisa divaksinasi jika sudah lebih dari 3 bulan. Bagi ibu menyusui tetap dapat diberikan vaksinasi.

Aplikasi PCare juga akan dilakukan pengkinian, dalam rangka fasilitasi pembaharuan skrining dan registrasi ulang pada sasaran tunda.

Sementara itu seluruh Pos Pelayanan Vaksinasi harus dilengkapi kit anafilaksis dan berada di bawah tanggung jawab Puskesmas atau Rumah Sakit setempat.

Bagi mereka yang masuk kategori sasaran tunda akan diberikan informasi agar datang kembali ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk memperoleh vaksinasi.

Kementerian Kesehatan berharap kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia untuk dapat segera melakukan tindakan korektif yang diperlukan dalam rangka meningkatkan kelancaran pelaksanaan vaksinasi dan percepatan peningkatan cakupan vaksinasi covid-19.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr. Hanif, menyebutkan, pihaknya akan segera menindaklanjuti kebijakan baru tersebut. Hal itu penting mengingat selama ini masyarakat kategori lanjut usia, komorbid dan penyintas covid-19 serta sasaran tunda mengetahui informasi bahwa mereka tidak perlu divaksin.

“Aturan baru ini akan segera kita sosialisasikan kepada empat kelompok tersebut,” kata Hanif. []

ASI Aceh: Tidak Ada Alasan Ibu Menyusui Menunda Vaksin Covid-19

0
Ketua ASI Aceh, dr. Aslinar, SpA, M.Biomed

Nukilan.id – Ketua Peduli ASI Aceh dr. Aslinar, SpA, M.Biomed mengatakan, salah satu persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk penambahan indikasi sasaran vaksin, adalah Ibu Menyusui boleh diberikan Vaksin Covid-19, sehingga ikut terlindungi dari virus Covid-19.

“Saya sangat menyambut baik dengan dikeluarkan aturan baru bahwa ibu menyusui boleh menerima vaksin,” Kata dr Aslinar Yafa ketika dihubungi Nukilan.id, media online di Aceh, Jum’at (12/2/2021).

Keterangan tersebut juga disampaikan Aslinar Yafa lewat akun Facebooknya menanggapi surat edaran yang dikeluarkan BPOM Nomor: HK.02.02/I/368/2021 Tentang Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 pada kelompok sasaran lansia, Komorbid, dan penyintas Covid-19 serta sasaran tunda. Pada poin 2 (d) Ibu menyusui dapat diberikan vaksinasi

“Dengan edaran itu para ibu menyusui juga ikut terlindungi dari ganasnya virus Covid-19 ini,” ujarnya.

Namun kata dia, ada yang bertanya mengapa aturannya berubah-ubah, dimana sebelumnya ibu menyusui termasuk dalam kelompok yang tidak boleh menerima vaksin Covid-19?

“Nah, kita tahu bahwa vaksin Covid ini masih baru dan terus diteliti keamanannya. Yang sebelumnya ada beberapa kelompok yang tidak termasuk penerima vaksin ini seperti usia lanjut, penyintas Covid-19, dan ibu menyusui, sekarang sudah masuk kategori boleh divaksin. Jadi wajar saja bisa berubah aturannya,” jelas Ummi dokter, sebutan akrab Aslinar.

Jadi–katanya–tidak ada alasan bagi para ibu menyusui untuk menunda apalagi menolak diberikan vaksin ini.

“Vaksinasi adalah ikhtiar kita dalam melindungi diri, keluarga dan juga orang lain di sekitar kita,” ujarnya.

Laporan: Akhi Wanda