Beranda blog Halaman 2188

PKK dan Pemerintah Mesti Bahu-membahu Tanggulangi Covid-19

0
Ketua Umum Tim Penggerak (TP) Pemberdayaa dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) (Dok. Puspen Kemedagri)

Nukilan.id – Ketua Umum Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Tri Tito Karnavian meminta agar PKK terus menjadi pelopor untuk membantu pemerintah dalam mencegah dan menanggulangi penyebaran Covid-19. Salah satunya dengan terus menyosialisasikan protokol kesehatan dan pentingnya program vaksinasi. Hal tersebut diungkapkan Tri Tito Karnavian pada saat acara Webinar Penyerahan Sejuta Masker Kepada PKK Provinsi DKI Jakarta dan Edukasi Protokol Kesehatan dan Sosialisasi Vaksin di Jakarta, Senin, (1/2/2021).

Menurut Tri, PKK mesti berperan aktif sebagai mitra strategis pemerintah, khususnya di tengah pandemi saat ini dalam membantu memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Dirinya meminta agar sosialisasi mengenai perubahan perilaku harus dilakukan secara masif kepada masyarakat. Untuk itu, Tri mengajak TP PKK Provinsi DKI Jakarta agar bersama-sama mengampanyekan pola hidup sehat, serta displin pada protokol kesehatan.

Lebih lanjut, Tri juga mengajak pengurus TP PKK agar melakukan sosialisasi tentang pentingnya program vaksinasi. Hal itu bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang manfaat dan kegunaan vaksinasi ini dalam mencegah penyebaran Covid-19. “Kita tidak boleh berhenti menyosialisasikan protokol kesehatan. Tidak hanya 3M, tapi sudah juga menambah menghindari kerumunan, juga mengedepankan 3T (testing, tracing, dan treatment),” ujarnya.

Kegiatan bantuan sejuta masker ini adalah kerja sama antara Tim Penggerak PKK dengan beberapa mitra dan stakeholder terkait untuk membantu masyarakat dalam menjaga kesehatan sekaligus membantu UMKM dalam menggerakkan ekonomi melalui pembuatan masker.

“Untuk itu sekali lagi kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ketua Tim Penggerak PKK DKI Jakarta yang sudah membantu kami dalam melaksanakan kegiatan in, semoga kegiatan ini tidak berhenti, kita masih panjang untuk melaksanakan program-program TP PKK lainnya, semoga hal ini bisa bermanfaat buat kita semua,” ungkapnya.

Beragama dalam Neraka

0
T. Muhammad Jafar Sulaiman (Dok.Pribadi)

Penulis: T. Muhammad Jafar Sulaiman

Setan itu tamatan universitas langit, umurnya ribuan tahun, ke dalam surga ciptaan Allah pun dia bisa menyusup. Konon lagi menyusup ke dalam jubah, jenggot, surban ataupun kitab-kitab. Setan tidak akan mampu dilawan hanya dengan mengandalkan syariat, apalagi ilmu syariat yang diperoleh dari Googel. Setan itu hanya tunduk dan takut pada Nurun ‘ala Nurin (cahaya di atas cahaya) yang ada pada diri Rasulullah dan para Ahli Silsilah, bukan pada cahaya-cahaya pengajian ataupun cahaya-cahaya training berbalut spiritualitas.

Neraka adalah sesuatu yang sudah pasti bagi setan dan itu diterimanya dengan lapang dada, ikhlas hati, dan tidak pernah menggerutu. Bagi setan, neraka bukanlah sesuatu yang menakutkan, karena itu memang dari unsurnya sendiri, justru menjadi surga dan sangat menyenangkan. Karena itu, setan mencari kawan yaitu para manusia untuk menemaninya dineraka, menemaninya bukan berdasarkan kesetia kawanan atau persahabatan tetapi sebagai hiburan, karena bagi setan menyaksikan manusia kesakitan, kepayahan dan kesusahan adalah kesenangan dan kemenangan yang tidak berperi, pada tahap ini, setan telah menang sebelum berperang, karena kita masih dengan meudah menemukan manusia-manusia seperti ini di sekitar kehidupan kita.

Beranjak dari Milenium Developmen Goals setan ini, setan tidak lagi mengerjai manusia atau menggoda manusia untuk berbuat maksiat, berbuat jahat, atau hal-hal lainnya yang sangat dilarang oleh agama, karena bagi setan itu adalah pekerjaan sia-sia. Ngapain digoda lagi, karena itu memang sudah kawannya. Dengan kata lain, “Masa sesama setan saling menggoda”. Justru setan sangat giat bekerja dan berikhtiar untuk menggoda manusia agar terus taklid dan taat beragama, bukan dengan tujuan agar manusia itu tidak taat beragama atau melanggar segala ketentuan agama tetapi justru menyesatkan manusia dalam ketaatannya beragama. Sehingga manusia terus larut dalam ketaatan beragama, dan manusia tidak pernah tahu bahwa dia sedang beragama dalam neraka sepeti yang dicita-citakan setan.

Apa itu surga?

Surga itu adalah beserta Allah, sedangkan neraka adalah tidak beserta Allah. Ketika sudah beserta Allah maka tidak perlu ditanya lagi bisa memandang wajah Allah atau tidak, karena semua itu otomatis. Ketika manusia hidup di dunia, manusia selalu hidup dalam dua hal besar ini, hidup dalam surga atau hidup dalam neraka. Surga itu adalah selalu dalam rahmat Allah dan neraka itu adalah jauh dari rahmat Allah. Selalu beserta Allah dan selalu dalam rahmat Allah, tentu setelah manusia mengenal Allah, jika tidak mengenal Allah, maka bagaimana manusia tahu bahwa dia disertai Allah, dirahmati Allah atau tidak. Jika manusia tidak punyai pengetahuan ini, maka manusia hanya merasa saja bahwa dia beserta Allah dan selalu dirahmati Allah, karena bagaiman bisa merasakan disertai Allah dan dirahmati Allah hanya dari ucapan-ucapan saja, hayalan, imajinasi dan tentu spekulasi namun tidak pernah bisa merasakannya secara zahir dan batin.

Bagaimana manusia tahu bahwa dia sedang beserta Allah atau tidak beserta Allah? Ibaratnya, ketika manusia berada dalam hutan dan akan berjumpa harimau, maka dia akan tahu berdasarkan tanda-tandanya, misalnya bau bangkai yang tidak biasa yang bersumber dari mulut harimau, atau bunyi nafas harimau, tanda-tanda datangnya harimau adalah ilmu manusia, sedangkan tanda-tanda beserta Allah tentu ilmu yang melampaui apapun, karena bersumber lansung dari Allah yang diturunkan kepada para Rasulnya dan juga para Ahli Silsilah. Jika manusia ingin tahu bagaimana dia beserta Allah atau tidak, maka ada pelajarannya, dan pelajarannya itu ada di Tarekat, tidak akan pernah ada pelajaran tentang ini di syariat, karena syariat itu hanyalah pagar, sedangkan tarekat adalah tanaman, sehingga tidak akan pernah tahu rasanya buah mangga yang tumbuh ditaman, karena dia hanyalah pagar yang berdiri begitu saja, kaku dan lama-lama juga akan keropos dan roboh juga. Orang-orang syariat hanyalah pagar, kekuatannya hanya pada inderawi, tidak maknawi, tidak akan pernah tahu rasa buah-buahan ditaman, sedangkan orang-orang hakikat, dia sudah berada ditaman, tinggal memetik mangga atau memetik buah jeruk, lansung merasakan manisnya anggur, mangga atau jeruk. Sampai kapan manusia mau hidup sebagai pagar yang tegak dan kaku, lama-laam keropos dan akan roboh? Ikutilah jalan para sufi, ikutilah jalan para salik, maka akan tahu rahasia-rahasia yang tidak berperi. Masuklah kedalam taman, menikmati, merasai segala keindahan dan rasa didalamnya.

Sepanjang hidup manusia, ketika beragama dalam spekulasi, yaitu tidak pernah tahu diterima atau tidak amalannya, tidak pernah tahu diampuni atau tidak dosanya, tidak pernah tahu masuk surga atau masuk neraka nantinya, maka itu adalah neraka bagi orang-orang beragama, betapa menyakitkan, betapa memilukan, tidak sanggup dibayangkan dan digambarkan kepiluan yang berlipat-lipat itu. Sedangkan beragama dalam sebuah kepastian adalah surga bagi orang yang beragama, dia tahu dengan pasti amalannya diterima, tahu dengan pasti dosanya diampuni atau tidak, tahu dengan pasti dia masuk surga atau masuka neraka nantinya.

Kenikmatan tertinggi surga bukanlah buah-buahan, bidadari, madu, kolam susu, ataupun hal lainnya, karena semua itu bisa didapatkan di dunia, bisa didapatkan di pusat grosir, di mal-mal pun lebih lengkap. Kenikmatan tertinggi surga itu adalah beserta Allah dan bisa memandang wajah Allah, ini yang sangat mahal dan sangat langka, inilah surga yang sebenarnya.

Ketika manusia sepanjang hidupnya tidak mengenal Allah, tidak disertai Allah, maka sepanjang hidupnya dia berada di neraka dan itu terjadi justru ketika berada dalam ketaatan beragama.

T. Muhammad Jafar Sulaiman, cendekiawan Muslim.

Mendagri Minta APIP Pemda Berperan Optimal untuk Menjaga Stabilitas Postur APBD pada Masa Pandemi Covid-19

0

Nukilan.id – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di daerah memberikan masukan terkait potensi kerawanan penyimpangan anggaran, terutama pada masa pendemi Covid-19. Hal itu disampaikannya usai menerima penghargaan Certified of Government Chief Audit Executive (CGCAE) sekaligus memberikan orasi dengan tema “Urgensi Sertifikasi Level Eksekutif sebagai Peningkatan Kompetensi bagi Pimpinan APIP,” di Auditorium Gandhi BPKP, Jakarta Timur, Senin (1/2/21).

Mendagri mengatakan bahwa sebagai aparat pengawas internal, APIP melakukan pengawasan mulai dari proses audit, review, pemantauan dan evaluasi, serta kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi. Hal itu dilakukan untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan. Untuk itu, Mendagri Tito meminta APIP juga turut memberikan masukan, selain tugasnya dalam melakukan pengawasan.

“Harapan saya selaku Mendagri, para auditor tidak hanya berlakukan pengawasan oversight saja, tapi juga masuk dalam memberi masukan dan membantu pada saat eksekusi program atau insight. Bahkan juga, foresight, yaitu memberikan masukan untuk melihat potensi-potensi kerawanan ke depan supaya jangan sampai terjadi penyimpangan,” katanya.

Selanjutnya disampaikan Mendagri, dalam situasi wabah pandemi Covid-19, di mana pendapatan pemerintah pusat dan daerah terkontraksi, proses audit menjadi suatu hal yang amat penting dan jangan normatif seperti keadaan biasa.

“Dalam konteks itu tadi, saya mengharapkan disituasi pandemi Covid-19 ini, di mana pendapatan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah terkontraksi, kiranya APIP juga dapat memberikan kontribusi dengan memberi masukan area yang dapat berpotensi meningkatkan pendapatan tetapi tidak memberatkan rakyat yang sedang kesulitan. Selain itu,
pengawasan terhadap sektor belanja yang di masa pandemi justru meningkat, harus betul-betul digunakan tepat sasaran, efektif, efisien, jangan sampai terjadi kebocoran. Ini memerlukan, sekali lagi, tidak hanya langkah responsif dengan pengawasan yang ketat, tapi juga langkah proaktif dengan memberi masukan semenjak perencanaan program, pelaksanaan program sampai prediksi potensi penyimpangan setelah evaluasi pengawasan dilakukan,” tegasnya.

Mendagri juga mengatakan, dengan pengelolaan anggaran yang sehat, serta pengawasan yang dilakukan APIP, diharapkan pemerintah daerah dapat survive mengelola stabilitas postur APBD pada masa pandemi.

“Harapan kita ditengah pandemi ini adalah pendapatan bisa stabil, bahkan bisa naik tanpa merugikan masyarakat yg sedang kesulitan. Belanjanya juga harus efektif, efisien, tepat sasaran. Sehingga ditengah masa pandemi ini, ekonomi dan keuangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, semuanya bisa stabil, pulih dan bahkan tumbuh makin positif,” pungkasnya.

(Sumber: Puspen Kemendagri)

Kadis Disbudpar Aceh: Wisata Halal Ujung Tombak Saat Pandemi

0
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jamaluddin. (Dok. Disbudpar Aceh)

Wisata halal (halal tourism) sangat gencar dipromosikan saat Arif Yahya menjabat sebagai Menteri Pariwisata periode 2014-2019.

Aceh sebagai salah satu dari 10 daerah sebagai destinasi wisata halal menyambut baik gagasan menteri.

“Sejak 2015 sampai sekarang Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh sudah melaksanakan sosialisasi kepada 23 kabupaten atau kota yang ada di Aceh. Kemudian Disbudpar Aceh sudah melakukan berbagai kegiatan pelatihan kepada pelaku-pelaku usaha pariwisata terkait dengan wisata halal,” jelas Ketua Dinas Disbudpar Aceh, Jamaluddin pada Nukilan (1/2).

Aceh sebagai daerah yang menerapkan syariat Islam, menjadi potensi yang sangat bagus untuk mengembangkan wisata halal.

Wisata halal mengedepankan jaminan terhadap produk halal yang ditawarkan dan cenderung berhubungan dengan motivasi keagamaan Islam.

Pandemi Covid-19 memberikan dampak ekonomi yang cukup besar pada sektor pariwisata,  yang terjadi akibat penurunan jumlah wisatawan.

“Saat pandemi wisata halal menjadi ujung tombak, karena di pandemi Covid-19 masalah kebersihan menjadi nomor satu. Kita kaitkan dengan wisata halal, tentu memang itu yang kita harapkan,” paparnya.

Jamaluddin menyatakan bahwa telah dilaksanakan program peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi pelaku usaha pariwisata, setifikasi produk halal oleh Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika (LOOPM), membranding Aceh sebagai destinasi wisata halal dengan launcing logo wisata halal dan telah memberikan anugrah wisata halal kepada pelaku usaha pariwisata 2019 lalu.

“Data keberhasilan halal tourism, dapat melihat pada salah satu destinasi wisata seperti Gampong Nusa yang sudah menerapkan pola wisata halal,” tuturnya.

Ia juga menyampaikan akan mengajak dinas pariwisata kabupaten/kota agar kita lebih proaktif, bersinergi dengan pemerintah Aceh, melakukan sosialisasi kepada masyarakat, mengajak pelaku usaha untuk berkomitmen menjalankan usaha wisata halal serta bersinergi dengan Bank Indonesia (BI) untuk memajukan wisata halal di Aceh.

“Dengan adanya gerakan dari pemerintah, diharapkan masyarakat dapat melakukan pengawasan. Seperti adanya kelompok sadar wisata di kampung sebagai garda terdepan dalam penerapan protokol kesehatan dan kebersihan pariwisata,” ungkapnya.

“Pemerintah Aceh sekarang ingin mencoba membantu mendirikan mushola di tempat-tempat yang representatif, karena kita berbicara syariat Islam tentunya harus punya toilet dan mushola yang bagus dan suci,” lanjutnya.

Jamaluddin juga mengajak masyarakat, pelaku usaha pariwisata, komunitas pariwisata, pengelola destinasi wisata untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dan menjaga kebersihan tempat destinasi wisata. Ia berharap agar masyarakat saling mempromosikan wisata sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian di provinsi Aceh. (Elma)

Ada yang Mau “Mengudeta” Pimpinan Demokrat, AHY Surati Presiden Joko Widodo

0
AHY saat berbicara pada konferensi pers (01/02)

Nukilan.id – Partai Demokrat mengungkapkan adanya gerakan politik yang bertujuan mengambil alih kekuasaan pimpinan Partai Demokrat “dengan paksa” atau secara inkonstitusional.

Hal itu diungkapkan melalui konferensi pers pada Senin, (1/2) di Taman Politik Wisma Proklamasi, oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPD) Partai Demokrat.

Dalam konferensi pers yang disaksikan oleh semua Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat itu, Agus Harimurti Yudhoyono selaku pimpinan sah Partai Demokrat menyampaikan bahwa dirinya secara langsung telah mengirimkan surat secara resmi kepada Presiden Joko Widodo untuk mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi dari beliau terkait kesaksian dan testimoni banyak pihak yang mengatakan gerakan politik tersebut melibatkan pejabat penting pemerintahan.

Keberadaan gerakan politik itu diketahui oleh Partai Demokrat sepuluh hari lalu setelah menerima laporan dan aduan dari banyak pimpinan dan kader Partai Demokrat di tingkat pusat, daerah, bahkan cabang terkait adanya gerakan dan manuver politik oleh segelintir kader dan mantan kader demokrat, serta melibatkan eksternal partai yang dilakukan secara sistematis.

AHY mengungkapkan ada 5 orang yang terlibat dalam gerakan itu, yakni 1 kader demokrat aktif, 1 kader yang sudah enam tahun terakhir tidak aktif, dan 1 mantan kader yang sudah sembilan tahun diberhentikan dengan tidak hormat dari partai akibat terjerat kasus korupsi, serta 1 mantan kader yang telah keluar dari partai tiga tahun yang lalu.

Sedangkan satu yang non kader adalah pejabat tinggi pemerintah yang masih dalam tahap menunggu klarifikasi Presiden Jokowi.

Modus yang dilakukan adalah dengan mengajak para pemimpin dan kader untuk mengganti paksa Ketua Umum Partai Demokrat.

Berdasarkan rekaman dari salah satu komunikasi dalam upaya penghasutan, diketahui bahwa pengambilalihan posisi ketum akan dijadikan jalan atau kendaraan bagi yang bersangkutan sebagai calon presiden dalam pemilu 2024 mendatang.

Berdasarkan kesaksian dalam berita acara pemeriksaan, pelaku gerakan menargetkan 360 orang pemegang suara untuk diajak dan dipengaruhi agar memenuhi syarat penyelenggaraan Kongres Luar Bisa (KLB) untuk melancarkan aksi penggantian dengan paksa tersebut.

Bahkan Mereka menjanjikan imbalin yang dalam jumlah yang besar demi memuluskan aksinya.

“Partai Demokrat berharap kejadian tersebut tidaklah benar, akan tetapi lebih dari delapan saksi mengatakan telah bertemu langsung dengan pejabat pemerintahan itu dan mendengar secara langsung pula rencana-rencana mengganti dengan paksa pimpinan yang sah,” ujar AHY.

Menyikapi hal tersebut, Partai Demokrat akan mengambil sikap tegas namun tetap konsisten menggunakan cara-cara yang damai.

Secara internal, Dewan Kehormatan dan Mahkamah Partai tengah bekerja melalui mekanisme dan proses yang diatur oleh konstitusi partai atau AD & ART untuk menindaklanjuti laporan atas gerakan tersebut.

Tak hanya itu Partai Demokrat juga telah melakukan konsolidasi internal.

“Kapal yang kokoh tidak akan hancur diterjang ombak, nahkoda yang tangguh tidak lahir dari lautan yang tenang,” tegas AHY sebelum menutup konferensi pers. (Rj)

Islam Agama Transnasional?

0
Masjid (Islam Pos)

Nukilan.id – Lazimnya, menjelang Isya saya selalu bercakap melalui telepon dengan Prof DR Abdul Hadi WM tentang tema atau kabar mutakhir Indonesia. Kali ini, saya bertanya mengenai tuduhan yang menjadi kontroversi tentang Islam adalah agama arogan, impor dari Arab, dan salah satu pemahaman di dalamnya, yakni Wahabi dan Salafi sebagai paham agama transnasional.

Saya tahu persis, Prof Hadi pasti mampu menerangkannya dengan sangat baik. Penghayatannya akan praktik dan kajian tasawuf hingga ajaran sejarah umum dan tarikh Islam begitu dalam. Apalagi, dia menulis disertasi dan mengajarkannya mengenai kajian tasawuf di berbagai universitas baik dalam dan luar negeri. Kepakaran ini makin berarti karena Prof Hadi adalah salah satu pelopor sastra sufi di Indonesia yang tonggaknya di mulai pada awal era 1970-an.

Pada bagian pertama, yakni soal agama transnasional, beliau berbicara sangat mengena. Dia pun bertanya apa maksud dari istilah agama Islam (yakni pemahaman Salafi dan Wahabi) sebagai transnasional?

Mengenai itu, beliau menjawab, agama-agama besar seperti Islam, Kristen Protestan, dan Katolik, semuanya transnasional. Mereka bukan agama ‘nasional’ seperti Konghucu, Yahudi, Sikh, Sinto, dan lainnya.

”Kalau Salafi itu pemahaman agama transnasional, di agama Kristen juga ada. Salafi kan berpandangan ortodoks, ingin kembali ke akar. Nah, di agama lain juga ada, di Yahudi, Hindu juga ada. Cuma, Salafi dan Wahabi kini dijadikan propaganda pihak kekuatan dunia tertentu dengan mengkaitkannya dengan terorisme. Di agama lain juga ada yang berpemikiran model puritan seperti Salafi. Jadi, bukan hanya Islam saja,” tegasnya.

Salafi itu pun banyak macamnya. Apakah akan mencontoh gaya pemikiran Umar bin Khatab atau gaya era khilafah Abassiyah. Umar begitu puritan, sedangkan Abbasiyah menyukai filasafat dan seni.

”Lagi pula, Salafi adalah semacam sebutan untuk orang yang mengikuti aliran dalam Islam Sunni. Di NU, misalnya, kata Salafiyah akrab dipakai sebagai nama pesantren. Ini seperti nama pesantren besar di Situbondo atau juga pesantren modern Gontor. Jadi, jangan hantam kromo dalam soal ini kalau tak paham,” tegasnya. (Republika.co.id)

HIMAKOM UTU Adakan Webinar Nasional Let’s Talk About Communication #1

0
Peserta yang menghadiri Webinar Nasional Let’s Talk About Communication #1

Nukilan.id – Himpunan Mahasiswa Komunikasi (HIMAKOM), berkolaborasi dengan Komunitas Ilmu Komunikasi serta Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Teuku Umar (UTU), menyelenggarakan Webinar Nasional, Sabtu, (30/1).

Kegiatan yang dihadiri oleh ratusan peserta antara lain civitas akademika dari Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Teuku Umar, undangan dari berbagai kampus yang ada di Aceh dan Sumatera Utara, Kalangan Jurnalis serta stake holder yang ada di kota Meulaboh. Selain itu menghadirkan pemateri handal di bidangnya yaitu Erizal Tarhus yang merupakan VP- Route to Market and Indirect Channel Excellent di PT. Shell Indonesia – Global Commercial, Jakarta.

Adapun tujuan diadakannya kegiatan ini untuk membentuk diri, khususnya lulusan Ilmu Komunikasi yang siap berkarir kedepannya. “Lulusan ilmu komunikasi tidak boleh hanya sekedar nama saja yang nantinya setelah sarjana tidak jadi apa-apa, sehingga dari sekarang kita harus mengetahui arah kita kedepannya” ujar Nanda Rizki selaku Ketua Panitia.

Selanjutnya, acara ini dibuka oleh ketua Prodi Ilmu Komunikasi, Putri Maulina, S. I. Kom M. I. Kom, dalam kata sambutannya beliau berharap dengan kegiatan ini bisa memberi wawasan dan pengetahuan kepada peserta khususnya alumni dan mahasiswa yang sebentar lagi akan mengikuti kegiatan Magang Kampus Merdeka dan Belajar Merdeka.

“Melalui acara ini kita berharap nantinya bisa bekerjasama dengan PT. Shell Indonesia – Global Commercial sehingga Mahasiswa/i Ilmu Komunikasi dapat berkontribusi disana sejalan dengan program merdeka belajar,” ungkapnya.

Hal ini sejalan dengan konsep pembelajaran Mahasiswa Ilmu Komunikasi UTU yang tidak hanya mempelajari teori semata diruang belajar, berprestasi di bidang pembuatan video dan fotografi saja, tetapi juga berprestasi di bidang lainnya seperti  lomba karya ilmiah. UTU telah pula melakukan berbagai kuliah lapangan dengan stake holder, sebagai implementasi tri darma perguruan tunggi.

Dalam serangkaian pembukaan kegiatan ditayangkan video dokumenter karya Teuku Mardiansayah dkk tentang kepahlawanan Tjut Nyak Dhien. karya inovatif dan kreatifitas mahasiswa/I Ilmu Komunikasi tersebut menjadi pemenang pertama dalam lomba yang dilaksanakan oleh kampus UTU. Selain itu, turut tampil Rizki Fitria yang membacakan puisi tentang Mellenials dan destrupsi pandemi Covid-19.

Selanjutnya sesi webinar yang dipandu oleh Said Fadhlain S. IP., M..A sebagai moderator sekaligus penanggung jawab kegiatan, menyampaikan tentang pentingnya ide ataupun gagasan inovatif dan kreatif dimasa pandemi. Menurutnya lebih essensial lagi jika dilanjutkan dengan implementasi ataupun aktualisasi di dalam menjawab dan memberikan konklusi bagi pengembangan diri khususnya dibidang soft skill oriented.

Dimasa pandemi Covid-19 ini, selain kreativitas dan inovasi, mentalitas dan karakter yang tangguh, diharapkan para peserta seminar dapat bersama-sama menggalinya saat presentasi yang disampaikan oleh pemateri.

Webinar ini dinamakan Let’s Talk About Communication #1 dengan mengusung tema “What could We Do As A Communication Graduate” dan selanjutnya direncanakan akan dibuat berseri untuk topik-topik bertema komunikasi secara lebih luas Selain itu kegiatan ini bersifat umum tanpa memungut biaya dari peserta.

Selanjutnya, Erizal Tarhus sebagai pemateri tunggal, mengatakan “bahwa menjadi mahasiswa jangan terlalu memikirkan pekerjaan, tetapi bagaimana cara kita menggali skill dan potensi. Jika kita suka mengerjakan suatu hal maka disitulah kita bisa mendalami perkerjaan tersebut.”

“Jangan menunggu ide kita sampai matang 100% karena jika kita belum mencobanya maka kita tidak tahu konsekuensi dan hasilnya, tetapi beda ide dengan rencana karena semua yang di rencanakan harus secara matang” tambahnya.

Sebagaimana kondisi yang dihadapi mahasiswa/I umumnya, saya bersama-sama bang Said Fadhlain disaat duduk di bangku kuliah ataupun selesai kuliah S1 di Jakarta, juga mengalami keragua-raguan tentang akan kemana setelah ini.

Namun demikian, ada modal dasar yang selalu dicamkan untuk dimiliki yaitu emotional intellegency dan kreatifitas untuk dapat berkolaborasi dengan siapapun dan dimanapun.

Sehingga relevansinya, ditengah-tengah Pandemi Covid-19 modal dasar ini tetap dimiliki termasuk adek-adek peserta webinar nasional di kampus yang sangat familiar namanya, walaupun berada diujung barat wilayah, yaitu Universitas teuku Umar.

Dalam sesi tanya jawab, turut hadir Wakil Dekan I bidang Akademik dan Kemahasiswaan FISIP UTU, Doktor Afrizzal Tjoetra.

Beliau menyampaikan bahwa “sehubungan dengan di laksanakan program kampus merdeka belajar, kini kampus sangat di dorong untuk saling berinteraksi baik dengan masyarakat atau  industri. Kami sangat senang sekiranya ada suatu jalinan kerja sama yang baik dan bermanfaat untuk pengembangan bagi Mahasiswa/i khususnya bagi mahasiswa yang hendak melaksanakan magang nantinya. Melalui magang diberikan kekuasaan kepada mahasiswa, baik itu magang umum ataupun magang khusus. Magang umum bisa di masyarakat khusus, bisa di pusat-pusat industri ataupun dunia usaha lainnya khususnya seperti mahasiswa pada prodi komunikasi. Sedangkan magang khusus dilaksanakan di tempat-tempat yang memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri dalam bidang jurnalistik dan kehumasan. Barangkali di PT-Shell ini bisa menerima 1-10 orang untuk belajar mengembangkan diri di bidang kehumasan”

Sementara itu, Vero Chandra selaku ketua HIMAKOM Periode 2021-2022 dalam sambutannya juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh panitia penyelenggara dan sangat mengapresiasi kegiatan ini.

“Semoga dengan diselenggarakannya seminar ini semua peserta dapat wawasan yang lebih luas lagi, terkhususnya bagi kita calon lulusan mahasiswa Ilmu Komunikasi yang tentunya harus siap menerima tantangan di dunia karir di bidang komunikasi yang terus berkembang pesat dan saya juga berharap kegiatan ini tidak hanya sampai disini tetapi harus terus berlanjut dengan mengangkat tema yang lebih menarik dan kreatif lagi” tandasnya. (Rls/Rj)

Lelaki Syria Tewas ditembak di Bandar Hassakeh

0
Suasana di timur laut, bandar Qamishli, Syria, selepas ketegangan berlaku melibatkan penunjuk perasaan prorejim (utusan.com.my)

Nukilan.id – Seorang rakyat Syria terbunuh manakala empat yang lain cedera selepas ditembak oleh anggota keselamatan Kurdish semasa aksi tunjuk perasaan prorejim di Bandar Timur Laut, semalam.

Agensi berita prorejim, SANA berkata, tembakan itu dilepaskan terhadap penunjuk perasaan yang mengepung kawasan kejiranan di Bandar Hassakeh yang dikawal ketat oleh pasukan rejim sekarang.

Sebuah video menunjukkan puluhan lelaki berhimpun di jalanan ketika cuaca hujan sambil melaungkan sokongan terhadap rejim pemimpin Syria, Bashar al-Assad.

“Dengan jiwa kami, darah kami, kami berkorban untukmu Bashar,” laung mereka.

Agensi berita Kurdish, Hawar, berkata, anggota keselamatan berada di pusat pemeriksaan di bandar itu diserang, yang mendorong anggotanya bertindak balas terhadap serangan itu.

Pertempuran itu menyebabkan kematian anggota keselamatan rejim.

Penduduk Kurdish merupakan etnik minoriti terbesar di Syria, yang menjadikan kawasan separa autonomi di utara Syria sejak bermulanya perang saudara pada 2011.

Di kawasan itu, mereka menjalankan urusan mereka sendiri dan mengendalikan sebahagian besar sumber minyak negara itu. (utusan.com.my)

Sepekan Bergejolak, Presiden Win Myint Juga Ditahan Militer Myanmar

0
Win Myint, 66, is a stalwart member of her National League for Democracy party, an affiliation that earned him a brief spell as a political prisoner more than two decades ago under the previous military government.

Nukilan.id – Usai sepekan Militer Myanmar bergejolak dan menahan Aung San Suu Kyi, kini Presiden Myanmar Win Myint juga ditahan militer Myanmar.

“Kami mendengar Presiden (Win Myint) dan Penasihat Negara (Aung San Suu Kyi) telah ditahan di Naypyidaw, kami mendengar mereka ditangkap oleh militer,” kata Myo Nyunt, juru bicara Liga Nasional untuk Demokrasi, seperti dikutip AFP, Senin (1/2/2021).

Nyunt berasumsi bahwa militer Myanmar benar-benar melakukan kudeta terkait penahanan Aung San Suu Kyi dan Win Myint.

“Dengan situasi yang kami lihat terjadi sekarang, kami harus berasumsi bahwa militer melakukan kudeta,” ujar Nyunt.

Penahanannya terjadi setelah sepekan meningkatnya gejolak dari militer, yang juru bicaranya pada hari Selasa menolak mengesampingkan kemungkinan kudeta. Belasan perwakilan asing, termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa, mendesak militer Myanmar untuk “menaati norma demokratis,” pada Jumat (29/1).

Sebelumnya PBB menyatakan kekhawatiran perihal niat militer Myanmar atau Tatmadaw mengkudeta pemerintahan sipil. Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, juga mengutarakan “rasa kekhawatiran yang besar” terkait kisruh politik di Nyapyidaw, kata jurubicaranya, Stephane Dujarric.

“Dia mengajak semua pihak untuk menghentikan hasutan atau provokasi, dan sebaliknya mendemonstrasikan kepemimpinan serta tunduk pada norma-norma demokratis, dan menghormati hasil pemilu,” katanya dalam keterangan tertulis.

Komisi Pemilihan Umum sejauh ini mengatakan pihaknya belum menemukan adanya bukti manipulasi secara sistematis, meski mengakui “kekurangan” dalam penyusunan daftar pemilih. Saat ini KPU Myanmar baru cuma menyelidiki 287 laporan

Kejadian ini bermula dari ditahannya Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi dan tokoh senior dari Partai Liga Demokrasi lainnya. Mereka ditahan dalam sebuah penggerebekan dini hari oleh militer Myanmar.

Dilansir Reuters, Senin (1/2/2021) penahanan Aung San Suu Kyi dilakukan setelah ketegangan antara pemerintah sipil dan militer Myanmar meningkat selama berhari-hari. Sehingga menimbulkan ketakutan akan kudeta setelah pemilu yang menurut militer curang.

Juru bicara Myo Nyunt membenarkan bahwa Aung San Suu Kyi, Presiden Myanmar dan para pemimpin lainnya telah ditahan pada dini hari. Nyunt meminta agar hal ini tidak ditanggapi dengan gegabah, namun dijalankan sesuai dengan hukum.

“Saya ingin memberi tahu orang-orang kami untuk tidak menanggapi dengan gegabah dan saya ingin mereka bertindak sesuai dengan hukum,” katanya.

Dia juga menyebut tidak menutup kemungkinan bahwa dirinya juga akan ikut ditahan usai Aung San Suu Kyi.

Sebelumnya, militer di Myanmar menyatakan akan melindungi dan mematuhi konstitusi, serta bertindak sesuai hukum, menyusul kekhawatiran bahwa mereka akan melakukan kudeta.

Dalam sebuah pernyataan, militer Myanmar mengatakan bahwa komentar panglimanya baru-baru ini tentang hasil pemilu dimaksudkan untuk mengklarifikasi situasi konstitusi kepada personel militer.

Pada Jumat (29/01), laporan bahwa militer Myanmar mungkin tengah mempersiapkan kudeta mendorong PBB untuk meminta semua pihak agar menghormati demokrasi. (detik.com)

Dibebaskan dari India, 28 Nelayan Aceh Isolasi Mandiri di Hotel

0
28 Nelayan Asal Aceh Berhasil Pulang Setelah Ditahan 11 Bulan di India (Liputan6.com)

Nukilan.id-Setiba di Jakarta, 28 nelayan diisolasi mandiri di Hotel Mercure Gatot Soebroto dan diperiksa dengan swab antigen sebelum kembali diterbangkan ke Aceh.

“Mereka akan dikarantina selama lima hari. Setelah itu baru dipulangkan ke Aceh usai dipastikan bebas dari Covid-19,” sebut Almuniza.

Sebanyak 28 nelayan asal Aceh tersebut baru dibebaskan Pemerintah India tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu (30/1/2021).

Mereka adalah nelayan yang ditangkap pada Maret 2020 karena diduga masuk ke Perairan Nikobar dan menangkap ikan tanpa izin.

Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh Almuniza Kamal menyebut, pengadilan di India telah dijatuhi hukuman penjara selama 11 bulan kepada 28 nelayan ini.

“Namun, kerja sama berbagai pihak dan tanggap cepat Pemerintah Aceh membuat ke-28 nelayan itu cepat dibebaskan,” kata Almuniza dalam keterangan tertulisnya, Minggu (31/1/2021).

Sejak 2020 hingga saat ini, tercatat ada 160-an nelayan Aceh yang ditangkap karena masuk ke laut negara lain.

Mereka harus mendapat sanksi penahanan oleh otoritas setempat, seperti di Myanmar, Thailand, dan India.

“Perlu edukasi mendalam terkait tapal batas kepada para nelayan sehingga kasus ini tidak terulang,” ujarnya.

Salah seorang nelayan, Mansur Mustafa (52) asal Trienggadeng, Pidie Jaya, Aceh, mengatakan terpaksa melaut jauh dari pesisir Aceh untuk mendapatkan ikan.

Menurutnya, jumlah ikan di perairan Aceh sudah tidak banyak lagi. (Kompas.com)