Beranda blog Halaman 1953

Irjen Pol Wahyu Widada Serahkan Bantuan untuk Atlet Anggar KONI Aceh

0
Irjen. Pol. Wahyu Widada, M.Phil saat menyerahkan bantuan uang tunai kepada atlet Anggar KONI Aceh, Kamis malam (12/8/2021). Foto: Ist.

Nukilan.id – Sejumlah Atlet Anggar yang selama ini rutin melaksanakan latihan dalam program Pemusatan latihan daerah (Pelatda) KONI Aceh mendapat bantuan uang tunai dari Irjen. Pol. Wahyu Widada, M.Phil, Kamis malam (12/8/2021), di GOR KONI Aceh, Banda Aceh.

Irjen. Pol. Wahyu Widada merupakan Kapolda Aceh yang kini telah digantikan oleh Irjen. Pol. Drs. Ahmad Haydar, S.H., M.M yang secara resmi dilantik oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Selasa lalu, 10 Agustus 2021 di Mabes Polri, Jakarta

Bantuan yang diserahkan oleh Irjen. Pol. Wahyu Widada kepada atlet Pelatda KONI Aceh kali ini merupakan penyerahan yang kesekiankalinya selama dia menjabat Kapolda Aceh. Bantuan serupa juga pernah diserahkan oleh Wakapolda Aceh, Brigjen Pol. Drs. Raden Purwadi, SH.

“Saya senang melihat atlet anggar KONI Aceh yang sangat bersungguh-sungguh dalam berlatih,” kata Irjen. Pol. Wahyu.

Ia sangat berharap agar para atlet yang tengah dipersiapkan untuk PON XX Tahun 2021 di Papua akan mampu meraih prestasi terbaik.

Selama bertugas sebagai Kapolda Aceh, Irjen. Pol. Wahyu Widada rutin mengunjungi GOR KONI Aceh setiap pekannya untuk bermain badminton. Di tempat yang sama pula, sejumlah atlet binaan KONI Aceh, termasuk atlet anggar rutin melaksanakan latihan setiap harinya.

“Kami merasa bangga, terharu dan berterimakasih atas kepedulian Irjen. Pol Wahyu Widada selama menjadi Kapolda Aceh, dan juga kepedulian Wakapolda terhadap para atlet. Itu tentu saja akan menambah semangat para atlet dalam berlatih dan berjuang di PON Papua nantinya,” kata Ketua Umum Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) Aceh, M. Nasir, MPA, yang juga Sekum KONI Aceh.[]

Irjen. Pol. Wahyu Widada, M.Phil saat menyerahkan bantuan uang tunai kepada atlet Anggar KONI Aceh, Kamis malam (12/8/2021). Foto: Ist.

Pimpinan DPRA Minta Gubernur Copot Kadisperindag Aceh

0
Juru bicara pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Aceh Bustami Hamzah dan M Fadhil Rahmi, Hendra Budian. (Foto: Dok. Pribadi)

Nukilan.id – Beberapa waktu yang lalu saya membaca pernyataan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, Mohd. Tanwier, yang dimuat oleh beberapa media yang menyatakan anjloknya harga tomat di Kabupaten Bener Meriah disebabkan oleh kurangnya kualitas dan waktu panen tomat yang bersamaan. Lebih spesifik, yang bersangkutan menyatakan bahwa tomat Bener Meriah lebih asam dan cepat busuk.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Hendra Budian, SH dalam keterangannya kepada Nukilan.id, Kamis (12/8/2021).

“Ada beberapa poin yang saya garis bawahi dari pernyataan tersebut, Pertama, Kadisperindag Aceh, tidak memiliki kemampuan komunikasi publik yang baik, bahkan tidak berlebihan jika saya menyebutnya “Buruk”,” kata Hendra Budian.

Menurut Hendra, buruknya kemampuan komunikasi publik para pejabat di jajaran Pemerintah Aceh tersebut semakin menambah deretan kegagalan Pemerintah dalam menyikapi berbagai macam persoalan yang tengah di hadapi oleh masyarakat Aceh.

Kedua, kata dia, pernyataan Kadisperindag Aceh tersebut tidak memiliki “Sense of Crisis” sama sekali, mengingat ditengah kondisi Pandemi Covid-19, kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat sangatlah memprihatinkan, apalagi di Kab. Bener Meriah misalnya, satu-satunya sumber penghasilan masyarakat bergantung pada sektor pertanian dan perkebunan.

“Sedangkan, disaat yang bersamaan Disperindag Aceh tidak memberikan solusi konkrit sama sekali, seharusnya mereka memikirkan bagaimana membuat program-program yang dapat memberi Ekonomi “Nilai tambah” bagi masyarakat,” ujarnya.

Kemudian ketiga, Hendra menyebutkan, pernyataan Kadisperindag Aceh tersebut tidak berbasis data dan penelitian yang saintifik, sebagaimana yang tertulis pada salah satu media.

“Saya pernah dengar kalau tomat di Bener Meriah itu lebih asam dan cepat busuk, sehingga pedagang enggan membelinya. Maka, cara mengatasi hal tersebut yaitu dengan rekayasa pertaniaan untuk mengubah kualitasnya. Karena berdagang itu harus kreatif. Jadi, buatlah sesuai yang orang suka, agar produknya laku,”. kata Hendra mengulang perkataan Kadisperindag Aceh.

Pernyataan seperti itu, sambungnya, jelas tidak mencerminkan pernyataan yang disampaikan oleh seorang pejabat publik.

Selanjutnya keempat, pernyataan tersebut berpontensi menimbulkan Preseden buruk bagi produksi tomat Bener Meriah di masa mendatang. Bagaimana tidak, pernyataan asal-asalan seperti itu, apalagi disampaikan oleh seorang pejabat publik, jelas akan menurunkan tingkat kepercayaan pasar terhadap kualitas tomat Bener Meriah.

Terakhir, Hendra mengatakan, ditengah situasi sulit yang dihadapi masyarakat seperti sekarang ini, saya meminta kepada Pemerintah Aceh, untuk memberi respon-respon yang solutif atas setiap persoalan yang dihadapi oleh masyarakat, bukan malah memberi pernyataan ngawur—yang menyalahkan sana-sini.

“Kami meminta kepada saudara Gubernur Aceh untuk memberikan tindakan tegas kepada bawahan-bawahannya yang suka memberikan pernyataan-pernyataan ngawur yang menimbulkan kegaduhan ditengah-tengah masyarakat, bila perlu “Pecat” saja,” tegas Hendra

“Untuk persoalan yang krusial, apalagi bersentuhan langsung dengan Ekonomi masyarakat, saya meminta setiap kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah Aceh didasari dengan kajian-kajian yang komprehensif,” pungkas Politisi Partai Golkar Ini.[]

Kembali Datangi Meuligoe Gubernur Aceh, Relawan: Kami Harap Niat Baik Nova Iriansyah

0
Relawan Irwandi-Nova di depan Meuligoe Aceh. (Foto: Irfan/Nukilan.id)

Nukilan.id – Perwakilan Relawan irwandi-Nova Kabupaten kota kembali mendatangi meligoe Gubernur Aceh untuk bisa betemu Gubernur Aceh Nova Iriansyah.

“Sudah 4 kali tim relawan mendatangi meligoe Gubernur Aceh ingin bertemu Nova Iriansyah, tapi sampai hari ini belum bertemu dengannya,” Kata Abdul Hamid, perwakilan relawan kepada Nukilan.id di depan Meligoe Gubenur Aceh, kamis (12/8/2021).

Abdul Hamid mengatakan, seluruh relawan yang hadir adalah perwakilan dari berbagai Kabupaten kota di Aceh. Mereka berasal dari Aceh Timur, Aceh Jaya, Aceh Besar, Lhokseumawe dan Aceh Tengah.

“Mereka ingin sekali bertemu Gubernur Aceh untuk mencari solusi apa yang telah dijanjikan yang sampai hari ini tidak kunjung datang juga,” kata Abdul Hamid.

Katanya, Banyak hal yang ingin ditanyakan pada Gubernur Aceh Nova Iriansyah terkait pogram yang dijanjikan seperti pemberdayaan ekonomi untuk relawan.

“Janji itu disampaikan tim Gubernur Aceh Iqbal Farabi, Agusta Mukhtar, dan Adnan Yacop Oden,” jelasnya.

Dijelaskannya, sejak tahun 2019, 2020 sampai 2021 program kegiatan tidak ada semua dan tidak ada kabar berita infonya. “Apakah programnya ada atau tidak? dan ini yang ingin kami pertanyakan kepada Gubernur Aceh,” jelasnya.

Program itu, seperti di Aceh Timur dijanjikan ada 40 pogram program pemberdayaan ekonomi, modal usaha untuk kesejahtera masyarakat.

“Sampai sekarang belum ada info yang jelas, makanya hari ini kami mendatangi kembali meligoe Gubernur Aceh untuk berjumpa dengan Nova Iriansyah,” tegasnya.

Dikatakan juga, pihaknya bersedia bertemu Gubernur Aceh untuk beberapa orang saja sebagai perwakilan.

“Yang penting ada niat baik Gubernur mau menjumpai relawan,” Kata Abdul Hamid.

Selain itu–katanya– visi misi Gubernur yang tidak terealisasi, seperti pogram pembangunan rumah dhuafa 4000 sampai 8000 unit yang faktanya hingga 2021 cuma ada 780 rumah saja.

“Kedatangan relawan jangan dianggap negatif, kedatangan kami ke sini wajar saja sebagai pendukung beliau, kami sudah bekorban dalam pemenangan pasangan irwandi nova, mulai dari harta, nyawa jadi taruhan untuk pemenangan,” demkian Abdul Hamid.[]

Reporter: Irfan

Jokowi Kukuhkan 68 Anggota Paskibraka Nasional, Dua di Antaranya dari Aceh

0
Ilustrasi Paskibraka. (Foto: Tangkapan Layar)

Nukilan.id – Presiden Joko Widodo mengukuhkan 68 Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau Paskibraka Nasional 2021. Pengukuhan 68 anggota Paskibraka dilakukan dengan protokol kesehatan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (12/8/2021).

Tampak 68 anggota Paskibraka yang dikukuhkan menggunakan masker. Nantinya mereka akan mengibarkan bendera pada upacara peringatan Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia, 17 Agustus 2021.

Pengukuhan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, mengheningkan cipta dan dilanjutkan dengan pengucapan ikrar Pemuda Indonesia. Sebelum pengukuhan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali membacakan pengantar pengukuhan kepada anggota Paskibraka.

“Bersediakah saudara-saudara mengucapkan ikrar di hadapan merah putih,” tanya Zainuddin.

“Siap bersedia,” jawab seluruh calon anggota Paskibraka serentak menjawab.

Zainudin pun meminta salah satu calon anggota Paskibraka Nasional bernama Febitri Nur Tsabitah dari SMA Negeri 42 Jakarta yang mewakili anggota lain untuk mengucapkan ikrar seraya meletakkan ujung bendera Merah Putih di dada kiri. Amali juga meminta seluruh calon anggota Paskibraka lainnya untuk mengikuti ikrarnya.

“Febitri Nur Sabitha Peganglah sang Merah Putih di tangan kananmu dan letakkan di dada kirimu. Saudara -saudara calon Paskibraka bendera pusaka seluruhnya ikuti kata kata saya dengan suara keras dan tegas,” kata Amali.

68 calon anggota Pasibraka pun membaca ikrar pemuda Indonesia. Selanjutnya Febitri diminta melepas bendera putih dan kembali mengambil bendera merah putih.

“Adik Febitri Nur Sabitha, ciumlah sang merah putih dengan sepenuh hatimu, agungkan dengan pikiranmu, muliakan dengan tindakanmu. Hayati keagungannya, tegakkan panjinya agar terus berkibar di bumi nusantara, bumi dan tanah airku Indonesia,” kata Amali.

Selanjutnya Jokowi mengukuhkan 68 anggota Paskibraka. “Dengan memohon ridho Allah Yang Maha Kuasa, pada hari ini saya mengukuhkan saudara-saudari sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka yang akan bertugas di Istana Merdeka pada tanggal 17 Agustus 2021. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan rahmat dan kemudahan dalam tugas negara,” ujar Jokowi saat pengukuhan di halaman Istana Merdeka.

Usai upacara pengukuhan, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelah itu Jokowi didampingi Menpora Zainudin Amali memberikan ucapan selamat kepada 68 anggota Paskibraka Nasional 2021.

Upacara pengukuhan dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

68 anggota Paskibraka tersebut akan bertugas pada saat Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2021 mendatang di Istana Merdeka, Jakarta. Sementara pada sore harinya, mereka juga akan kembali bertugas dalam upacara penurunan bendera.

Penyelenggaraan upacara HUT ke-76 RI masih digelar secara terbatas dengan hanya mengundang pihak yang bertugas untuk hadir secara fisik di istana.

Namun, ada sedikit perbedaan dalam formasi Paskibraka tahun ini dibandingkan tahun lalu, yaitu pasukan pengibaran dan penurunan bendera Merah Putih akan dilakukan dengan formasi lengkap 17-8-45.

Berikut ini nama-nama anggota Paskibraka dari 34 provinsi yang bertugas pada 17 Agustus 2021:

1. Aldi Syahputra (Provinsi Aceh) asal SMAN I Simpang Kiri
2. Nisa Ulhusna (Provinsi Aceh) asal SMA Negeri I Seunagan
3. Rifaldi Prayoga (Provinsi Sumatera Utara) asal SMA Shafiyatul Amaliyyah
4. Ardelia Muthia Zahwa (Provinsi Sumatera Utara) asal SMA Harapan I Medan
5. M. Bimantara Widyanto (Provinsi Sumatera Barat) asal SMA 2 Payakumbuh
6. Flora Flecia Tanjung (Provinsi Sumatera Barat) asal SMA 1 Koto XI Tarusan
7. Hervi Shendykha Wiratama (Provinsi Riau) asal SMA 1 Tembilahan Hulu
8. Dwita okta Amelia Herdian (Provinsi Riau) asal SMA 1 Kunto Darussalam
9. Bintang Erlangga Bagaskoro (Provinsi Kepulauan Riau) SMAN I Bunguran Timur.
10. Syarifah Azwa Nafia (Provinsi Kepulauan Riau) asal SMA Negeri 2 Tanjung Pinang.
11. Bintang Gustikha Pratama (Provinsi Jambi) asal MAN 2 Kerinci
12. Winda Ratih Suidarlistia (Provinsi Jambi) asal SMA 3 Kota Jambi
13. M. Farhan Pratama Susilo (Provinsi Sumatera Selatan) asal SMA Negeri Plus 17 Palembang
14. Anisa Takwarani Rizajandita (Provinsi Sumatera Selatan) asal SMA Negeri I Oku
15. Muhammad Agung Fakhri (Provinsi Bangka Belitung) asal SMA Negeri 1 Sungailiat
16. Via Tiara Ningrum (Provinsi Bangka Belitung) asal SMKS Yaperbel 2
17. Muhamad Husein Rifai (Provinsi Bengkulu) asal SMA 3 Bengkulu Utara
18. Alpiani Ulandari (Provinsi Bengkulu) asal SMAN 1 Bengkulu Tengah
19. Ridho Hafidzar Armadhani (Provinsi Lampung) SMA Negeri 1 Kalirejo
20. Aurel Febrina (Provinsi Lampung) asal SMAN 1 Pesisir Tengah
21. Kiandra Muchlisya (DKI Jakarta) asal SMA Negeri 99 Jakarta
22. Febitri Nur Tsabitah (DKI Jakarta) asal SMA Negeri 42
23. Dika Ambiya Rahman (Provinsi Jawa Barat) asal SMA Negeri 1 Cijeruk
24. Qyara Maharani Putri (Provinsi Jawa Barat) asal SMA Negeri 1 Garut.
25. Abdi Ramazie (Provinsi Banten) asal SMAN 4 Kota Tangerang
26. Amara Latifa (Provinsi Banten) asal SMK Informatika Kota Serang
27. Zaidaan Kamal Anwar (Provinsi Jawa Tengah) asal SMA Negeri 1 Purwodadi
28. Rahmatika Hendrianabila (Provinsi Jawa Tengah) asal SMAN 1 Boja
29. David Setyo Budi (Daerah Istimewa Yogyakarta) asal SMKN 2 Pengasih
30. Eserinda Budhis Gayatri (Daerah Istimewa Yogyakarta) asal SMA Negeri 1 Sentolo
31. Hafiz Habibullah (Provinsi Jawa Timur) asal SMK Muhammadiyah I Pandaan
32. Anggita Larasati Suhartiwi (Provinsi Jawa Timur) asal SMA Negeri 4 Kota Pasuruan
33. I Made Wahyu Surya Prayoga (Provinsi Bali) asal SMAN 1 Mengwi
34. Valentina Dyastika (Provinsi Bali) asal SMA Negeri 1 Negara
35. Yasser Ramadhani (Provinsi Nusa Tenggara Barat) asal MAN 2 Kota Bima
36. Mery Agustina (Provinsi Nusa Tenggara Barat) asal SMAN 1 Brang Rea
37. Jossy Reggyandro Lobo (Provinsi Nusa Tenggara Timur) asal SMA Negeri 5 Kota Kupang
38. Aurellya Valerini Sampelan (Provinsi Nusa Tenggara Timur) asal SMA Negeri 4 Kupang
39. Khairi Rifqi Saputra (Provinsi Kalimantan Utara) asal MAN TARAKAN
40. Aurellia Salma Ningsih (Provinsi Kalimantan Utara) asal SMAN 1 Tanjung Palas Utara
41. Falih Pangestu (Provisi Kalimantan Barat) asal SMA Negeri 1 Pontianak
42. Iree Odelia Astono (Provisi Kalimantan Barat) asal SMA Santo Ignasius Singkawang
43. Muhammad Andre Catur Prakoso (Provinsi Kalimantan Tengah) asal SMAN 2 Palangka Raya
44. Anjelina Canesia (Provinsi Kalimantan Tengah) asal SMAN 5 Palangka Raya
45. Azhar Khaitamy (Provinsi Kalimantan Selatan) asal SMA Darul Hijrah Putra
46. Regyna Intan Cahyani Tamales (Provinsi Kalimantan Selatan) asal SMAN I Banjarbaru
47. Luqman Doddy Rahmadani (Provinsi Kalimantan Timur) asal SMA YPVDP (Vidatra)
48. Raissa Radinka Putri Syailendra (Provinsi Kalimantan Timur) asal SMAN 3
49. Arel Tangkilisan (Provinsi Sulawesi Utara) asal SMA Negeri 1 Airmadidi
50. Chyanda Ravoella Johannes (Provinsi Sulawesi Utara) asal SMA Katolik Rex Mundi Manado
51. Muhammad Juandi Aly (Provinsi Sulawesi Barat) asal SMAN 3 Polewali
52. Anggie F. Tamantuan (Provinsi Sulawesi Barat) asal SMAN Negeri 1 Mamasa
53. Muh. Fahdil Aslam (Provinsi Sulawesi Tengah) asal SMAS Al Khairaat Kalukubula
54. Gendis Rizka Mujiamani (Provinsi Sulawesi Tengah) asal SMA Negeri 3 Poso Kota
55. Aditya Arya Anandtha Bahtiar (Provinsi Sulawesi Tenggara) asal SMA Negeri 1 Kendari
56. Ainun Jahria Ismail (Provinsi Sulawesi Tenggara) asal SMK Negeri 3 Kota Bau-bau
57. A. Tegar Ahri Mahesti (Provinsi Sulawesi Selatan) asal SMA Negeri Bulukumba
58. Ginaya Desembria Muliadi (Provinsi Sulawesi Selatan asal SMA Negeri 17 Makassar
59. Aditya Yogi Susanto (Provinsi Gorontalo) asal SMAN Negeri 1 Limboto
60. Shevia Puspita Sari (Provinsi Gorontalo) asal SMAN 1 Randangan
61. Julyand Aryo Waremra (Provinsi Maluku) asal SMA 13 Maluku Barat Daya
62. Nabila Nurya Rahmi A. Kelrey (Provinsi Maluku) asal SMA Negeri 3 Buru
63. Julfian N.M. Noval (Provinsi Maluku Utara) asal SMA Negeri 1 Tidore
64. Putri Regina Dogoruru (Provinsi Maluku Utara) asal SMAS Nusantara
65. Allowisius Arfa (Provinsi Papua Barat) asal SMA Sanewesyen Bintuni
66. Falentina Nafurbenan (Provinsi Papua Barat) asal SMA Sanewesyen Bintuni
67. Aser Jhosua Werimon Rouw (Provinsi Papua) asal SMA NEGERI 1 Jayapura
68. Fedelia Angganita Itaar (Provinsi Papua) asal SMA YPPK Teruna Bakti Jayapura

Adapun Kedelapan calon komandan upacara yang turut mengikuti pengukuhan kali ini yaitu:

1. Kolonel Inf. Faisol Izuddin Karimi
2. Kolonel Mar. Danuri
3. Kolonel Pnb. Putu Sucahyadi
4. Kombes Pol. Iwan Saktiadi
5. Kolonel Laut (P) Bagus Badari Amarullah
6. Kombes Pol. Juli Agung Pramono
7. Kolonel Inf. Tunjung Setiabudi
8. Kolonel Pnb. R. Endri Kargono

Selanjutnya calon perwira upacara yang turut serta dalam upacara pengukuhan adalah Brigjen TNI Novi Helmy Prasetya (Kasgartap I/Jakarta).

Dalam upacara pengukuhan Paskibraka 2021 hadir pula Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, dan Sekretaris Militer Presiden, Marsda TNI M. Tonny Harjono.[suara.com]

Muslim Serahkan 13 Unit Traktor Kepada Kelompok Tani di Aceh Utara

0
Bantuan traktor untuk 13 kelompok tani (Poktan) dalam wilayah Kabupaten Aceh Utara. (Foto: Dok. Ist).

Nukilan.id – Kementerian Pertanian membantu 13 unit traktor untuk 13 kelompok tani (Poktan) dalam wilayah Kabupaten Aceh Utara, yang diserah dan diterima langsung Ketua Poktan masing- masing.

Penyerahan bantuan ini dilakukan anggota DPR RI Komisi IV Muslim, SHI, MM, di depan gudang Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Aceh Utara, Jalan Banda Aceh – Medan, kawasan Punteuet, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe, Kamis (12/8/2021).

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Aceh Utara Erwandi, SP, MSi, mengatakan bantuan tersebut terdiri dari 10 unit hand traktor dan 3 unit traktor roda 4 WD.

“Sangat kami harapkan kepada Poktan penerima bantuan ini agar merawatnya dengan baik, status bantuan ini adalah hibah, dibeli dengan uang negara, artinya bahwa sewaktu-waktu akan ada pemeriksaan oleh lembaga pemeriksa,” ungkap Erwandi dalam arahannya.

Pada kesempatan itu, pihaknya mengucapkan selamat kepada para Poktan yang mendapat bantuan. Betapa tidak, di Aceh Utara terdapat ribuan Poktan yang juga mengharapkan bantuan serupa dari pemerintah.

Akan tetapi hanya 13 Poktan yang berhasil mendapatkan bantuan langsung dari Kementerian Pertanian, yaitu melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, yang juga merupakan bantuan aspirasi dari anggota DPR RI asal Aceh, Muslim, SHI, MM.

“Bantuan ini jangan menjual atau berpindah tangan, jika tidak dipakai karena di luar musim tanam, mungkin bisa disewakan dengan tata cara administrasi yang jelas dan tercatat,” harap Erwandi.

Kepada Anggota DPR RI Muslim, SHI, MM, Plt Kadis Pertanian dan Pangan Erwandi meminta untuk mendapat prioritas bantuan kepada para petani di daerah ini.

Hal ini sangat wajar, mengingat areal pertanian Aceh Utara sangat luas, terluas dibanding daerah-daerah lain di Provinsi Aceh.

Persoalan pembangunan pertanian juga cukup komplit, lebih-lebih lagi dengan adanya kebijakan refocusing anggaran terkait dengan penularan penyakit Covid-19.

Merespons permohonan Erwandi, Anggota DPR RI Muslim, SHI, MM, mengatakan pihaknya tetap akan memperjuangkan bantuan terbaik untuk petani-petani Aceh Utara, yang langsung bisa dinikmati manfaatnya.

Untuk itu, pihaknya meminta para penerima bantuan agar dapat mengelola dan memanfaatkan dengan sebaik mungkin.

“Jangan sampai sebelum menghasilkan, malah sudah hilang atau diperjual-belikan. Ini sangat tidak diinginkan,” terang Muslim.

Bantuan kali ini, kata dia, berbeda dengan bantuan-bantuan sebelumnya. Di mana bantuan traktor kali ini juga dilengkapi dengan penyediaan teknisi untuk tujuan perawatan (maintenance).

Pemerintah menyediakan pelatihan untuk tim teknisi, termasuk melatih operator untuk mengoperasikan traktor tersebut. Nanti kalau traktor tersebut butuh maintenance, juga sudah tersedia tukang service-nya.

Berikut 13 Poktan penerima bantuan traktor dari Kementan RI tahun 2021, masing-masing Poktan Tani Jaya Gampong Alue Bieng, Kecamatan Payabakong mendapat bantuan traktor roda 4 WD sebanyak 1 unit, Poktan Sabena Gampong Teungoh, Kecamatan Samudera (traktor roda 4 WD 1 unit), dan Poktan Cibrek Bakti Gampong Cibrek Tunong, Kecamatan Syamtalira Aron (traktor roda 4 WD 1 unit).

Sedangkan Poktan penerima masing-masing 1 unit hand traktor, adalah Poktan Keutapang Jaya Gampong Keutapang, Kecamatan Lhoksukon, Poktan Usaha Sukses Bersama Gampong Alue Buket, Kecamatan Lhoksukon, Poktan Subur Baru Gampong Munye Matang Ubi, Kecamatan Lhoksukon, Poktan A12 Gampong Cibrek Tunong, Kecamatan Syamtalira Aron.

Selanjutnya, Poktan Harapan Baru Tani Gampong Alue Leukot, Kecamatan Payabakong, Poktan Usaha Beumeuhase Gampong Alue Ie Mirah, Kecamatan Nibong, Poktan Beusaban Gampong Drien Puntong, Kecamatan Maurah Mulia, Poktan KTT Maju Seujahtra Gampong Mane Tunong, Kecamatan Muara Batu, Poktan Sarena Gampong Sawang, Kecamatan Sawang, dan Poktan Berkat Jaya Gampong Merbo Jurong, Kecamatan Lapang.[metropolis.id]

DPRK Banda Aceh Siapkan Qanun Pelestarian Cagar Budaya

0
Ilustrasi - Masyarakat peduli sejarah sedang membersihkan nisan makam raja-raja Aceh di kawasan situs cagar budaya, di Banda Aceh (Foto: Antara)

Nukilan.id – DPRK Banda Aceh menyiapkan rancangan qanun soal pelestarian dan pengelolaan cagar budaya. Hal ini dilakukan sebagai upaya melindungi situs sejarah.

“Pembuatan qanun sebagai payung hukum terhadap situs bersejarah yang ada di wilayah Banda Aceh. Dengan adanya payung hukum, maka situs-situs sejarah di Banda Aceh akan terlindungi, dan tidak boleh diganggu lagi,” kata Ketua Badan Legislatif (Baleg) DPRK Banda Aceh Heri Julius, melansir Antara, Kamis (12/8/2021).

Ia mengaku, sejauh ini pembahasan qanun cagar budaya pada dasarnya telah selesai. Hanya saja pasca digelarnya rapat dengar pendapat umum (RDPU) banyak masukan serta saran yang harus diakomodir kembali.

Pihaknya juga telah mengevaluasi penyempurnaan dan membawanya qanun tersebut untuk kemudian dilakukan konsultasi serta perbaikan ke Pemerintah Aceh sebelum diparipurnakan.

“Artinya kita tim bersama para tenaga ahli dan dinas terkait sudah duduk kembali untuk finalisasi qanun ini,” ujarnya.

Peraturan tersebut juga mengatur tentang penetapan situs cagar budaya dengan peringkat situs yang telah ditetapkan, terutama yang berada di bawah pengawasan pemerintah kota.

“Ada situs sejarah yang di bawah pengawasan kota, kemudian ada yang di tingkat pengawasan provinsi, hingga pengawasan tingkat pusat,” katanya.

Adapun tempat bersejarah di Kota Banda Aceh yang telah ditetapkan sebagai situs cagar budaya yakni komplek makam kandang meuh, makam raja-raja dinasti bugis.

Kemudian, juga ada makam kandang XII, makam Raja Jalil, makam Poteumeureuhom, makam Syiah Kuala, dan makam Tgk di Blang Oi.[suara.com]

Wakil Ketua DPRA Bantu Korban Kebakaran di Subulussalam

0
(Foto: Dok. Ist)

Nukilan.id – Wakil Ketua DPR Aceh Safaruddin, S. Sos., MSP berikan sumbangan kepada para korban kebakaran yang terjadi di Gampong Subulussalam Selatan, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam pada hari Sabtu, 31 Juli 2021 lalu. Atas musibah tersebut 10 rumah hangus terbakar dan 3 rumah rusak berat.

Politisi muda dari partai Gerindra yang merupakan Anggota DPRA dari Dapil IX meliputi Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Subulussalam dan Aceh Singkil tersebut datang langsung mengunjungi lokasi kebakaran di Gampong Subulussalam Selatan di sela-sela melakun Pansus LHP BPK di Kota Subulussalam pada hari Kamis 12/08/2021.

Safaruddin yang turut didampingi oleh anggota DPRK Subulussalam Ari Afriadi dan pengurus Partai Gerindra Subulussalam menyerahkan bantuan berupa 100 sak Semen, serta sejumlah paket sembako dari Dinas Sosial Aceh, berupa minyak makan, Aqua, sarung dan perlengkapan rumah tangga lainnya.

Bantuan yang diberikan diterima langsung oleh para korban, dalam kesempatan tersebut Safar berharap bantuan yang diberikan dapat meringankan beban para korban kebakaran dan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin.

“Memang jumlahnya tidak seberapa dibandingkan dengan kerugian materi yang di alami oleh para korban kebakaran, namun kita berharap bantuan ini bisa mengurangi duka saudara kita,” ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Agus Saputra Kombih mewakili perangkat Gampong Subulussalam Selatan juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Safaruddin yang telah menyempatkan untuk mengunjungi para korban kebakaran tersebut.

“Kami mewakili seluruh korban kebakaran mengucapakan terima kasih banyak atas kehadiran dan sumbangan yang diberikan oleh bapak safaruddin, bantuan tersebut sangat bermanfaat bagi para korban ditengah duka yang sangat mendalam,” ungkap Agus.[]

4.945 Napi di Aceh Diusulkan Dapat Remisi Kemerdekaan, 6 di Antaranya Koruptor

0
Ilustrasi penjara. (Foto: Ist)

Nukilan.id – Sebanyak 4.945 Narapidana (Napi) di Aceh mendapat remisi umum terkait peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus. Enam di antaranya merupakan napi kasus Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).

“Kasus korupsi ada 6 narapidana yang diberikan remisi karena memenuhi syarat,” kata Kakanwil Kemenkumham Aceh Meurah Budiman saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (12/8/2021).

Syarat yang dimaksudnya ialah napi koruptor tersebut telah menjalani 1/3 masa pidana serta telah membayar uang pengganti. Keenam napi tipikor itu mendapat remisi umum 1.

“Enam napi tipikor yang mendapat remisi yaitu empat orang di Lapas Kelas II B Langsa, satu orang di Lapas Kelas II B Bireuen, dan satu orang di Lapas Kelas III Lhoknga Aceh Besar,” jelas Meurah.

Menurutnya, secara keseluruhan jumlah napi di Aceh yang mendapatkan remisi berjumlah 4.945 orang. Jumlah itu terdiri dari 4.868 orang mendapatkan remisi umum 1 dan 77 orang mendapat remisi umum 2.

“Besar remisi bagi narapidana dari 1 bulan sampai 6 bulan,” jelas Meurah.

“Kasus pelecehan seksual termasuk pidana umum dan mendapat remisi setelah menjalani 6 bulan masa pidana sejak ditahan,” lanjutnya.[detik]

Gubernur Ajak Pengusaha Australia Berinvestasi di Aceh

0
Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, memberikan sambutan pada Pembukaan Webinar Seizing Opportunities in the Western Part of Indonesia, Investment Project Showcase Aceh, yang diselenggarakan Lembaga Pusat Promosi Indonesia, di Rumah Dinas Wakil Gubernur, Banda Aceh, Kamis (12/8/2021).

Nukilan.id – Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengajak pengusaha bidang pariwisata dan industri pertanian Australia untuk berinvestasi di Aceh. Ia mengatakan, Aceh memiliki potensi yang begitu besar di kedua bidang tersebut.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Aceh dalam webinar yang digelar lembaga Pusat Promosi Indonesia di Sidney pada Kamis, (12/8/2021).

Webinar bertema “Merebut Peluang Di Bagian Barat Indonesia : Pameran Proyek Investasi Aceh” itu diikuti oleh sejumlah pengusaha Australia di bidang pariwisata dan industri pertanian.

Webinar tersebut digelar dalam rangka mempromosikan potensi Aceh di Australia hingga bisa mendatangkan investor. Selain gubernur, acara virtual itu juga diisi oleh Duta
Besar Republik Indonesia untuk Australia dan Vanuatu, Kristiarto Legowo,  Direktur Pusat Promosi Indonesia di Sidney, Henry Rombe, dan Ketua Dewan Bisnis Australia – Indonesia (AIBC) Australia Barat,Jennifer Mathews.

“Aceh dikaruniai sumber daya alam, pemandangan indah serta budaya yang ramah. Kakao, perikanan dan minyak atsiri adalah beberapa komoditas terbaik yang diproduksi di provinsi ini. Selain itu, pariwisata dapat dimanfaatkan guna ekonomi berkelanjutan dengan bentang alam dan kekayaan budaya Aceh,” ujar Nova.

Nova mengatakan, kerja sama ekonomi berkelanjutan antara Aceh dan Australia perlu segera dilakukan, terutama kerja sama di sektor-sektor potensial seperti agroindustri dan pariwisata. Pihaknya ingin mengejar perkembangan ekonomi melalui investasi, baik asing maupun domestik.

Menurut gubernur, dengan status otonomi khusus Aceh kegiatan bisnis dan perdagangan akan begitu ramah. Pihaknya selama ini terus fokus pada pembangunan melalui kerjasama dengan pihak swasta.

“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan infrastruktur seperti jalan raya, jalan tol, bandara, pelabuhan laut dan pasokan listrik,” kata Nova.

Untuk mempermudah prosedur penanaman modal, ujar Nova, reformasi struktural terutama di bidang penanaman modal dan pelayanan perizinan satu pintu juga telah dilakukan untuk meningkatkan pelayanan
pemerintah kepada seluruh investor.

“Saya ingin mendorong para peserta yang terhormat dalam webinar ini untuk meningkatkan kehadiran Australia-Indonesia
dengan berinvestasi di Aceh,” kata Nova. []

GMPA: Aminullah Usman Sosok Balon Gubernur Pilihan Rakyat Aceh pada Pemilu 2024

0
Koordinator Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Aceh (GMPA), Muhammad Jasdi. (Foto: Dok. Ist)

Nukilan.id – Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Aceh (GMPA) menilai bahwa, figur H. Aminullah Usman merupakan sosok yang tepat untuk menjadi bakal calon Gubernur pilihan rakyat Aceh pada Pemilu 2024 mendatang.

“Berdasarkan pantauan kita, hasil polling head to head dalam program Aceh Memilih yang ditayangkan Aceh Viral dan dilihat oleh 9.636 orang netizen tersebut menayangkan presentase hasil polling Gubernur Pilihan Rakyat 2024 yang diperoleh sebanyak 61% untuk figur Aminullah Usman dan 39% untuk figur Farid Wadjidi. Berikutnya untuk, hasil polling head to head yang menayangkan figur Gubernur Pilihan Rakyat 2024 yang menyandingkan sosok Aminullah Usman dan Nasir Djamil disaksikan oleh 10.200 netizen,” kata Koordinator GMPA, Muhammad Jasdi kepada media, Kamis (12/08/2021).

Berdasarkan hasil polling tersebut, kata dia, Aminullah Usman berhasil meraih presentase 59 %, sementara Nasir Djamil diangka 49%. Ini menunjukkan mayoritas netizen menilai bahwa sosok Aminullah Usman sangat tepat sebagai Gubernur Pilihan Rakyat pada 2024 mendatang.

Menurut pria yang akrab dipanggil Jhon Jasdi tersebut, setelah 16 tahun perdamaian Aceh kondisi ekonomi Aceh masih relatif memprihatinkan, sehingga masyarakat menilai butuhnya pemimpin yang peduli dan paham betul cara mengelola ekonomi Aceh.

“Persoalan kepedulian terhadap nasib ekonomi rakyat ini menjadi salah satu ihwal penting bagi masyarakat dalam menetapkan siapa yang tepat memimpin Aceh ke depan. Dan terbukti Aminullah mampu menggenjot perekonomian masyarakat dan begitu peduli terhadap nasib ekonomi rakyat ketika memimpin Banda Aceh,” terangnya.

Pihaknya melihat selama memimpin Banda Aceh, begitu banyak bantuan dan program penguatan ekonomi untuk masyarakat kecil hingga pedagang UMKM, bahkan bantuan rumah duafa yang langsung dibangun oleh Aminullah Usman ketika dirinya mendapatkan info valid ada masyarakatnya yang belum atau menempati rumah tak layak huni.

“Kepedulian yang besar terhadap rakyat kecil ini pula menjadi landasan masyarakat menilai sosok Aminullah diyakini mampu membawa ekonomi rakyat Aceh ke arah yang lebih baik. Bahkan kita menyaksikan sendiri di medsos-medsos bagaimana masyarakat terharu ketika mendapat sentuhan langsung Aminullah sebagai seorang pemimpin,” ujar pemuda asal Aceh Barat Daya itu.

Menurut Jhon Jasdi, secara alamiah masyarakat di daerah juga wajar menginginkan Aceh dapat dipimpin oleh sosok yang peduli dan memiliki track record yang mumpuni.

“2 Periode di Bank Aceh, Berhasil memimpin Banda Aceh sebagai Walikota, berhasil memimpin organisasi-organisasi mulai sektor olahraga bahkan ekonomi. Hal yang lebih menarik, Aminullah juga diamanahkan sebagai koordinator forum forkopimda se Aceh dan Wakil Ketua Forum Walikota se-Indonesia. Ini menunjukkan track record beliau sangat mumpuni untuk memimpin Aceh ke depan agar lebih baik,” ungkapnya.

Jhon Jasdi juga menilai, karena polling yang dilakukan melalui instagram, itu menunjukkan partisipasinya mayoritas dari kalangan muda.

“Bisa saja banyak kalangan muda menilai Aminullah tepat memimpin Aceh demi perbaikan ekonomi rakyat Aceh ke depan. Apalagi Aminullah sangat peka terhadap penguatan UMKM dan sektor ekonomi lainnya selama ini, bahkan sangat aktif berupaya agar masyarakat tak terjerat dengan rentenir demi menyelamatkan nasib ekonomi masyarakat kecil,” tuturnya.

Kendati demikian, lanjut Jhon Jasdy, keputusan akhir maju atau tidaknya di pemilihan Gubernur ke depan ada pada tangan Aminullah sendiri.

“Memang kita melihat sebagian besar masyarakat Banda Aceh masih menginginkan Aminullah untuk memimpin Banda Aceh, namun masyarakat Aceh juga mendambakan dipimpin oleh sosok yang peduli terhadap nasib ekonomi rakyat kecil. Terakhir, tentunya kita serahkan semua keputusan kepada Bapak Aminullah, apakah akan maju kembali sebagai Walikota atau Gubernur Aceh, beliau tentunya akan melakukan istikhorah politik demi menghasilkan keputusan yang terbaik. Sebagai pemuda kita hanya berharap Aceh ke depan dipimpin oleh sosok yang mumpuni dan peduli masyarakat kecil,” pungkasnya.[]