Beranda blog Halaman 1940

Kalahkan 3 Negara Besar, Afghanistan Disebut Bangsa yang Kuat dan Hebat

0
Ilustrasi Pasukan khusus Afghanistan.(AP Photo via The Sun)

Nukilan.id – Mantan Wakil Presiden (Wapres), Jusuf Kalla (JK) mengatakan jika melihat sejarah Afghanistan merupakan bangsa yang kuat dan hebat. Pasalnya tiga negara kuat di dunia pernah dikalahkan.

“Sebenarnya kalau kita lihat sejarah bangsa Afganistan itu bangsa yang kuat dan hebat. Karena tidak ada bangsa ataupun negara yang bisa melawan tiga negara besar. Dan semua dikalahkan,” ujarnya dalam diskusi publik yang bertema Masa Depan Afghanistan dan Peran Diplomasi Peran Indonesia, Sabtu (21/8/2021).

JK menyebut negara pertama yang dikalahkan Afghanistan adalah Inggris. Dimana pada awal abad 20-an Inggris mencoba menaklukkan Afghanistan.

“Tapi mereka juga akhirnya kalah dan mundur. Dan terjadilah kemerdekaan Afghanistan sejak awal abad 20 tahun 1918,” katanya.

Lalu pada tahun 1980-an, Rusia juga mencoba masuk ke Afghanistan. Namun juga mundur dan kalah dari Mujahidin.

Selanjutnya Amerika Serikat (AS) dengan alasan mencari Osama bin Laden karena dianggap dalang pengeboman World Trade Center (WTC) di New York 2001.

”Akhirnya terkalahkan. Mundur dengan teratur dari Afghanistan. Karena itu yang kita bicarakan hari ini suatu bangsa yang kuat, suatu bangsa yang mempunyai kemampuan untuk melawan negara-negara besar,” paparnya.[sindonews.com]

Ilustrasi Pasukan khusus Afghanistan.(AP Photo via The Sun)

Sejarah Kerajaan Aceh, Berikut Nama-Nama Rajanya

0
Lokasi Kerajaan Aceh, (Reddit)

Nukilan.id – Aceh sebelum menjadi sebuah provinsi seperti sekarang dulunya merupakan wilayah kerajaan. Nah, apakah kalian tahu bagaimana sejarah Kerajaan Aceh ?

Siapa saja raja Kerajaan Aceh dahulu kala? Dan Apa peninggalan Kerajaan Aceh yang ditemukan?

Kerajaan Aceh adalah kerajaan Islam yang didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah pada 1496 M. Sebelum akhirnya runtuh di awal abad ke-20, Kesultaan Kerajaan Aceh baru menjadi penguasa di tahun 1524 M usai mengambil alih Samudera Pasai.

Kerajaan yang terletak di Kutaraja atau yang lebih dikenal dengan Banda Aceh ini mencapai puncak kejayaannya saat masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda (1607-1636 M). Berikut sejarah Kerajaan Aceh selengkapnya.

Sejarah Kerajaan Aceh

Kerajaan Aceh berdiri setelah kekuatan Barat tiba di Malaka.

Untuk mencegah penguasaan para pendatang itu, Sultan Ali Mughayat Syah menyusun strategi perlawanan dengan menyatukan kerajaan-kerajaan kecil di bawah naungan Kerajaan Aceh

Selain itu, Sultan Ali Mughayat Syah juga membentuk angkatan darat dan laut, serta membuat dasar-dasar politik luar negeri, seperti berikut:

  • Menjalin persahabatan yang lebih erat dengan kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara
  • Mencukupi kebutuhan sendiri, sehingga tidak bergantung pada pihak luar
  • Menjalankan dakwah Islam ke seluruh nusantara
  • Menerima bantuan tenaga ahli dari pihak luar
  • Bersikap waspada terhadap barat

Puncak Kejayaan Kerajaan Aceh 

Setelah Sultan Iskandar Muda menggantikan Sultan Ali Riayat Syah (1604-1607 M), kerajaan Aceh mengalami kemajuan yang luar biasa hingga mencapai masa kejayaannya. Di bawah kepemimpinan Sultan Iskandar Muda, Kerajaan Aceh mampu menguasai jalur perdagangan bahkan menjadi bandar transit bagi pedagang-pedagang Islam di Barat.

Selain itu, Sultan Iskandar Muda juga tetap meneruskan perjuangan Aceh menyerang Portugis dan Kerajaan Johod di Semenanjung Malaya untuk penguasaan jalur perdagangan Selat Malaka dan menguasai daerah-daerah penghasil lada.

Saat itu, Kerajaan Aceh memiliki kekuasaan yang luas. Wilayah kekuasaan Kerajaan Aceh terbentang dari daerah Aru, Indragiri, Kedah, Pahang, dan Perlak.

Keruntuhan Kerajaan Aceh 

Tak berselang lama setelah mundurnya Sultan Iskandar Muda dan digantikan oleh Sultan Iskandar Thani (1636-1641 M), Kerajaan Aceh mulai mengalami keruntuhan.

Salah satu faktor terbesar runtuhnya Kerajaan Aceh adalah adanya perebutan kekuasaan di antara pewaris takhta. Selain itu, kekuasaan Belanda di Pulau Sumatera dan Selat Malaka pun semakin menguat.

Belanda pun turut melancarkan perang di wilayah Aceh. Sampai akhirnya 40 tahun berlalu, Kerajaan Aceh jatuh di tangan kolonial Belanda.

Kehidupan Politik Kerajaan Aceh

Perubahan kehidupan politik di Kerajaan Aceh dimulai ketika Sultan Iskandar Muda mulai memerintahnya. Sebelumnya penguasaan politik Kerajaan Aceh berfokus pada kekuatan militer sebagai upaya mempertahankan keberadaan dari ancaman dari luar demi perluasan wilayah.

Maka, saat masa kepemimpinan Iskandar Muda lebih berfokus pada penataan sistem politik kerajaan. Terutama yang berkaitan dengan konsolidasi dan peletakan pengawasan terhadap wilayah-wilayah yang telah dikuasainya.

Daftar Raja-Raja Kerajaan Aceh

  • Sultan Ali Mughayat Syah (1496-1528 M)
  • Sultan Salahudin (1528-1537 M)
  • Sultan Alaudin Riayat Syah al-Kahar (1537-1568 M)
  • Sultan Husein Ali Riayat Syah (1568-1575 M)
  • Sultan Muda (1575 M)
  • Sultan Sri Alam (1575 – 1576 M)
  • Sultan Zain al-Abidin (1576-1577 M)
  • Sultan Ala‘ al-Din Mansur Syah (1577-1589 M)
  • Sultan Buyong (1589-1596 M)
  • Sultan Ala‘ al-Din Riayat Syah Sayyid al-Mukammil (1596-1604 M)
  • Sultan Ali Riayat Syah (1604-1607 M)
  • Sultan Iskandar Muda (1607-1636 M)
  • Sultan Iskandar Thani (1636-1641 M)
  • Sri Ratu Safi al-Din Taj al-Alam (1641-1675 M)
  • Sri Ratu Naqi al-Din Nur al-Alam (1675-1678 M)
  • Sri Ratu Zaqi al-Din Inayat Syah (1678-1688 M)
  • Sri Ratu Kamalat Syah Zinat al-Din (1688-1699 M)
  • Sultan Badr al-Alam Syarif Hashim Jamal al-Din (1699-1702 M)
  • Sultan Perkasa Alam Syarif Lamtui (1702-1703 M)
  • Sultan Jamal al-Alam Badr al-Munir (1703-1726 M)
  • Sultan Jauhar al-Alam Amin al-Din (1726 M)
  • Sultan Syams al-Alam (1726-1727 M)
  • Sultan Ala‘ al-Din Ahmad Syah (1727-1735 M)
  • Sultan Ala‘ al-Din Johan Syah (1735-1760 M)
  • Sultan Mahmud Syah (1760-1781 M)
  • Sultan Badr al-Din (1781-1785 M)
  • Sultan Sulaiman Syah (1785-1795 M)
  • Alauddin Muhammad Daud Syah Sultan Ala‘ al-Din Jauhar al-Alam (1795-1815 M) dan (1818-1824 M)
  • Sultan Syarif Saif al-Alam (1815-1818 M)
  • Sultan Muhammad Syah (1824-1838 M)
  • Sultan Sulaiman Syah (1838-1857 M)
  • Sultan Mansur Syah (1857-1870 M)
  • Sultan Mahmud Syah (1870-1874 M)
  • Sultan Muhammad Daud Syah (1874-1903 M)

Peninggalan Kerajaan Aceh

  • Masjid Raya Baiturrahman
  • Makam Sultan Iskandar Muda
  • Benteng Indra Patra
  • Taman Sari Gunongan
  • Uang emas Kerajaan Aceh
  • Meriam Kesultanan Aceh
  • Pinto Khop

Demikian informasi mengenai Kerajaan Aceh, mulai dari sejarah ditemukannya Kerajaan Aceh, pemimpin, puncak kejayaan hingga masa keruntuhannya. Semoga informasi ini bisa membuat kita kembali mengingat sejarah dan selalu merawat peninggalannya. [suara.com]

Lokasi Kerajaan Aceh, (Reddit)

Kehebatan Pasukan Elite TNI Evakuasi WNI di Afghanistan Bikin KASAU Bangga

0

Nukilan.id – Kepala Staf TNI AU (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengaku bangga atas keberhasilan jajarannya dalam mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) di Afghanistan.

Menurut Fadjar, kehebatan pasukan elite TNI AU dalam misi evakuasi tersebut telah menunjukkan kerja nyata dan profesional, meskipun waktu persiapannya relatif singkat.

“Saya sangat bangga kepada kalian semua, karena dengan persiapan yang begitu cepat kalian mampu menunjukkan profesionalisme,” kata Fadjar dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (21/8/2021).

“Ini merupakan kebanggaan bagi seorang prajurit yang sukses melaksanakan tugas operasi dan kembali dalam keadaan selamat,” sambungnya.

Lebih lanjut, Fadjar berharap kerja profesional yang berbuah kesuksesan tersebut dapat menjadi contoh bagi anggota TNI AU lainnya.

“Meskipun dalam situasi yang tidak menentu, kalian dapat melaksanakan tugas operasi dengan sangat baik. Ini bisa jadi contoh bagi prajurit lainnya,” terangnya.

Selain WNI yang berjumlah 26 orang, operasi kemanusiaan tersebut juga berhasil mengevakuasi lima warga negara Filipina dan dua warga negara Afghanistan dari Bandara Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan.

Lalu, armada yang digunakan untuk misi itu adalah pesawat militer TNI AU Boeing 737 seri 400, Skadron Udara 17, Lanud Halim Perdanakusuma yang terbang dengan sinyal ‘Kencana Zero Four’.

Sementara itu, prajurit TNI AU yang terlibat dalam evakuasi tersebut, yaitu Satbravo-90 Paskhas.

Adapun Satbravo-90 Pashkas adalah satuan antiteror milik Paskhas TNI AU. Sedangkan Paskhas sendiri merupakan pasukan elite yang dimiliki TNI AU.

Pesawat yang mengangkut para WNI di Afghanistan itu diterbangkan oleh Letkol Pnb Ludwig Bayu dan Mayor Pnb Mulyo.

Enam awak pesawat lainnya yang bertugas, yaitu Kapten Pnb Sang Made K Y, Lettu Pnb R P Pratama A, Lettu Pnb Andhika, Letda Tek Suparno, Letda Tek Yusuf Affandi, Letda Andromeda, Serka Priyan Wahyu, Serka Riyan Agieta, Serka Budi R, dan Pratu Yulio A.

Sementara itu, enam anggota Satbravo-90 Paskhas yang terlibat dalam evakuasi, yaitu Kapten Pas Galih Pinto Nugroho, Serda Trenggono, Serda Yudi Aji Widagdo, Kopda Umar Haris, Praka Aidil Artawijaya, dan Praka Ilham Dwi Laksana.

Tim evakuasi secara keseluruhan terdiri atas prajurit TNI, anggota Badan Intelijen Negara (BIN), dan Kementerian Luar Negeri RI.

Dalam konferensi pers, Sabtu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa pemilihan pesawat militer dalam proses evakuasi tersebut semata-mata demi memastikan keamanan dan keselamatan WNI.

Plt Komut: Masyarakat Harus Merasakan Manfaat BAS

0

Nukilan.id – Hasil luar biasa tidak pernah datang dari kerja yang biasa. Butuh kerja-kerja ekstra. Oleh karena itu, Plt Komisaris Utama (Komut) PT Bank Aceh Syariah Taqwallah, mendorong seluruh karyawan Bank kebanggaan rakyat Aceh ini untuk berbenah, terutama untuk meningkatkan etos kerja, agar masyarakat benar-benar merasakan manfaat dari kehadiran BAS.

Hal tersebut disampaikan oleh Taqwallah, Sabtu (21/08/2021) saat berkunjung ke Kantor Cabang PT BAS Calang Aceh Jaya. Dalam kunjungan yang berlangsung dengan menerapkan standar protokol kesehatan yang ketat itu, Taqwallah yang saat ini juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, turut didampingi oleh Dewan Komisaris BAS.

“Setiap karyawan BAS harus menjalin kekompakan, bangun etos kerja kolektif. Mulai saat ini jangan lagi bekerja seperti biasa. Perkuat komitmen bersama untuk mewujudkan cita-cita dari kehadiran bank ini, yaitu memberi manfaat untuk nasabah dan masyarakat luas,” ujar Taqwallah.

Komut BAS itu juga berpesan agar para kepala cabang membangun kedekatan dan soliditas dengan bawahan, pahami masalah yang sedang dihadapi bawahan agar terbangun kedekatan. Dengan demikian, kekompakan tim akan terbentuk.

“Terbangunnya kekompakan tim akan berimbas pada kinerja yang baik.”

Taqwallah juga mengingatkan para karyawan, saat ini dunia telah memasuki era baru. Suatu masa yang menuntut setiap individu memiliki kelebihan dan keunggulan. Kedua kriteria ini hanya bisa didapat dengan ketekunan dan pengalaman.

“Zaman sudah berubah, ubah pola pikir lama. Yang muda-muda harus berpikir lima langkah ke depan, karena Anda-Anda adalah generasi penerus ke depan. Adik-adik calon pemimpin, terus gali potensi, dengar pengalaman-pengalaman dari para senior. Sebagai karyawan kita tentu mendapat fasilitas dan kemudahan,” kata Taqwallah.

“Manfaatkan segala kemudahan dan fasilitas yang diberikan kepada kita, untuk menumbuhkan dan meningkatkan etos kerja. Para senior telah membawa BAS bertumbuh dan eksis hingga saat ini. Pertanyaannya, akankah saat potensi-potensi muda ini menjadi senior, BAS masih tetap ada? Hal ini hanya dapat dijawab dengan kerja-kerja, nyata dan terukur.” ujar Komut BAS.

Taqwallah juga mengingatkan pentingnya membangun kedekatan dengan nasabah dan calon nasabah, agar masyarakat benar-benar merasa terbantu dengan kehadiran BAS.

“Jaga hubungan emosional yang baik dengan nasabah dan calon nasabah. Ingat, kehadiran BAS adalah untuk memberi kemudahan. Jadi jangan terburu-buru menyetujui setiap pengajuan pinjaman modal. Di sinilah pantingnya deteksi dini. Pastikan potensi pertumbuhan usahanya akan bagus dan tidak menyusahkan calon debitur di kemudian hari,” kata Taqwallah.

Taqwallah juga berpesan kepada seluruh jajaran BAS agar memberi pendampingan khusus kepada debitur yang kesulitan mengembalikan pinjaman.

“Terus lakukan pendampingan karena bangkitnya usaha debitur adalah tolok ukur keberhasilan kerja kita. Jangan mudah sekali melelang agunan. Sedih kita jika harus melelang agunan debitur. Oleh karena itu, penting sekali deteksi dini dan pendampingan terhadap debitur,” imbuh Taqwallah.

Hari ini, Plt Komut BAS bersama rombongan menggelar pertemuan dengan Kepala Cabang BAS Calang dan jajaran, Kepala Cabang BAS Meulaboh dan jajaran dan Kepala Cabang BAS Nagan Raya dan jajaran. Sejumlah kiat dan pengalaman kerja disampaikan oleh Taqwallah dan para dewan komisaris.

“Mulai saat ini, bangun kekompakan, saling dukung, bantu kelemahan rekan kerja. Ingat, tidak ada persaingan dalam sebuah tim. Mari bergerak bersama membangun BAS agar lebih baik lagi dan pada akhirnya nasabah dan masyarakat benar-benar merasakan kehadiran BAS,” pungkas Taqwallah.[]

Sejarah Mendaratnya Portugis di Indonesia, Pendatang Pertama dari Eropa

0

Nukilan.id – Portugis adalah bangsa Eropa pertama yang datang ke wilayah Asia untuk melakukan perdagangan. Pada tahun 1511, bangsa Portugis memasuki wilayah perairan Indonesia. Di mana lokasi mendaratnya Portugis?

Laut merupakan kekuatan utama bangsa Portugis. Sejak abad ke-15 Portugis mulai mengembangkan teknologi maritim. Bahkan, para pelaut Portugis sudah menggunakan kompas dan peta portolan untuk mengarungi lautan.

Dikutip dari Modul Tema 6 Sejarah Indonesia Paket C setara SMA/MA Kelas XI yang disusun oleh Kemendikbudristek, kemajuan armada laut Portugis tersebut didukung dengan adanya sekolah navigasi yang didirikan oleh Henry “The Navigator”. Sekolah tersebut mengajarkan tentang kartografi bagi para pelaut Portugis.

Armada Portugis datang ke Asia menggunakan kapal dagang besar (Nao). Kapal tersebut dilengkapi dengan tentara, senjata ringan (senapan), dan senjata berat (meriam). Portugis mengendalikan perdagangan di Asia Tenggara di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque.

Portugis bergerak menuju negara yang kaya akan hasil laut dan rempah-rempah. Pada tahun 1511, bangsa Portugis pertama kali menderat di Indonesia, tepatnya di daerah Malaka. Dalam penguasaan Portugis, Malaka menjadi pusat perdagangan yang paling ramai di Asia.

Disebutkan dalam buku Suma Oriental yang ditulis oleh pegawai Portugis, Tome Pires, tidak ada pusat perdagangan yang lebih besar dari Malaka. Malaka juga menjadi tempat komoditas utama dari seluruh dunia timur dan barat. Tome Pires mengatakan bahwa tidak ada tempat lain yang memperdagangkan komoditas dengan halus dan mahal.

Pada tahun 1512, Alfonso de Albuquerque mengirimkan armadanya ke Maluku. Armada tersebut membangun monopoli perdagangan cengkeh. Cengkeh dari Indonesia Timur merupakan komoditi yang paling berharga. Armada pertama mendarat di Pulau Banda, Maluku. Pulau tersebut merupakan pusat penghasil pala dan selaput buah pala atau sering disebut fuli.

Dalam rangka memperbesar usaha dagang, Portugis berupaya memperluas wilayah kekuasaannya. Mereka kemudian menguasai Selat Sunda. Pada tahun 1522, Portugis dan Raja Sunda, Sang Hyang Prabu Surawisesa, melakukan kesepakatan perjanjian kerjasama.

Melalui kesepakatan tersebut, bangsa Portugis diizinkan untuk mendirikan benteng di daerah yang disebut “Kepala” dengan syarat memberikan perlindungan kepada Kerajaan Sunda dari kerajaan-kerajaan Islam di Jawa.

Pada kenyataannya, benteng tersebut tidak pernah dibangun. Pada tahun 1526, armada Portugis yang saat itu dipimpin oleh Fransisco de Saa dihantam topan. Beberapa dari mereka yang sempat selamat kemudian mendarat di Sunda Kepala, namun dibunuh oleh Pasukan Cirebon.

Polisi Gagalkan Penyeludupan Sabu 13 Kg dari Aceh ke Jakarta

0

Polisi Ditembak Mati di Sumut, Saksi Dengar Letusan Senjata Api Sekali

Nukilan.id – Petugas kepolisian dari Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumatera Utara berhasil menggagalkan penyeludupan narkoba dengan jenis sabu seberat 13 kilogram dari Aceh dengan tujuan Jakarta.

Berawal dari informasi masyarakat atas penyelundupan sabu itu, yang akan melintas di Sumatera Utara. Polisi bergerak melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap seorang pelaku bernama Alfis (21) saat melintas Jalan Medan-Aceh, di Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Rabu malam, 18 Agustus 2021.

Dari hasil pemeriksaan terhadap barang bawaan pria asal Desa Lueng Puet, Kecamatan Madat, Kabupaten Aceh Timur, Aceh. Petugas berhasil menemukan sabu seberat 13 kilogram disimpan di dalam koper.

Selanjutnya, pelaku bersama barang bukti dibawa ke Mako Polda Sumut untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan dan pengembangan kasus narkoba dengan jumlah besar itu.

Pengungkapan kasus tersebut, dibenarkan oleh Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Kombes Pol. Hadi Wahyudi kepada wartawan di Kota Medan, Sabtu malam, 21 Agustus 2021.

Dari hasil pemeriksaan sementara, Hadi menyebutkan Alfis mengaku disuruh oleh Putra, merupakan warga Aceh dan selaku pemilik barang haram tersebut.

“Benar, barang bukti yang disita dari pelaku 13 kilogram sabu. Saat ini penyidik Masih mengejar terhadap pemilik sabu bernama Putra,” kata Hadi.

Hadi mengatakan pihak Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut terus melakukan pengembangan dengan mengejar pemilik sabu itu, ke Aceh.

“Masih kita kembangkan lagi,” ucap Perwira Melati Tiga itu.

Hadi menjelaskan bahwa pelaku membawa sabu melalui jalur darat dari Aceh ke Jakarta. Untuk mengelabui petugas. Alfis berpindah-pindah bus menuju ibu kota Indonesia.

“Dijanjikan upah sebesar Rp103.000.000 untuk membawa sabu dari Aceh Timur menuju ke Jakarta,” tutur Hadi.[viva]

Fenomena Langka, Hujan Deras di Greenland, Apa Dampaknya bagi Manusia?

0
Kondisi es setelah hujan di kawasan Kangerlussuaq, Greenland. (Foto: bbc/Joseph Cook)

Nukilan.id – Greendland diguyur hujan air dengan deras dan ini menjadi fenomena langka sejak peristiwa serupa terjadi pada tahun 1950.

Selain itu, suhu di kawasan itu naik di atas titik beku untuk ketiga kalinya dalam kurun waktu kurang dari satu dekade.

Fenomena hujan ekstrem di daerah beku itu disebabkan udara hangat menerjang Greenland dan mengakibatkan 7 miliar ton air terbuang ke lapisan es.

Jumlah air yang terbuang itu diyakini cukup mengisi air di Lincoln Memorial Reflecting Pool di Natinal Mall di Washngton DC, sekitar 250.000 kali.

National Snow and Ice Data Center menyebutkan bahwa curah hujan di Greenland itu disebut tertinggi sejak 1950.

Akibat hujan tersebut, jumlah massa es menghilang 7 kali lebih tinggi daripada rata-rata harian sepanjang tahun ini. Hilangnya jumlah massa es itu terjadi pada Minggu (15/8/2021) lalu.

Fenomena langka

Menurut ilmuwan dari National Snow and Ice Data Center pada University of Colorado, Ted Scambos, hujan ekstrem ini menunjukkan bukti bahwa pemanasan di Greenland berlangsung cepat.

“Ini belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Scambos kepada CNN sebagaiana dilansir Kompas Global, Jumat (19/8/2021).

Stasiun Puncak National Science Foundation (NSF) terletak di titik tertinggi di lapisan es Greenland, di mana para ilmuwan dapat mengamati cuaca Arktik dan perubahan es.

Stasiun ini telah dikelola sepanjang tahun untuk mengamati perubahan ekstrem sejak 1989. Sebagian besar hujan ekstrem pada akhir pekan turun dari pantai tenggara Greenland hingga ke Stasiun Summit.

Pejabat program untuk Office of Polar Programs di NSF, Jennier Mercer, menyebutkan bahwa operasi d Stasiun Summit harus diubah pasca-hujan ekstrem di Greenland.

Peristiwa cuaca yang belum pernah terjadi sebelumnya harus dipertimbangkan dalam sejarah operasi di Stasiun Summit.

“Meningkatnya peristiwa cuaca termasuk pencairan, angin kencang, dan sekarang hujan, selama 10 tahun terakhir telah terjadi di luar jangkauan yang dianggap normal,” kata Mercer.

“Dan ini tampaknya terjadi lebih dan lebih,” imbuhnya.

Pemanasan Global

Hilangnya es meningkat dengan cepat akibat pemanasan global yang disebabkan oleh manusia.

Sebuah laporan iklim utama PBB yang diterbitkan pada Agustus ini menyimpulkan bahwa pencairan es di Greenland selama dua dekade terakhir diakibatkan oleh pembakaran bahan bakar fosil.

Sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan dalam jurnal Cryosphere menemukan bahwa Bumi telah kehilangan 28 triliun ton es secara mengejutkan sejak pertengahan 1990-an, sebagian besar berasal dari Kutub Utara, termasuk lapisan es Greenland.

Pada Juli, lapisan es Greenland mengalami salah satu peristiwa pencairan paling signifikan dalam dekade terakhir, lebih dari 8,5 miliar ton massa hilang permukaan dalam sehari, yang cukup untuk menenggelamkan Florida dalam 2 inci.

Itu adalah contoh ketiga dari pelelehan ekstrem dalam dekade terakhir, di mana pelelehan telah membentang lebih jauh ke pedalaman daripada seluruh era satelit, yang dimulai pada 1970-an.

Pada 2019, Greenland menumpahkan sekitar 532 miliar ton es ke laut. Selama tahun itu, mata air panas yang tidak terduga dan gelombang panas pada Juli menyebabkan hampir seluruh permukaan lapisan es mulai mencair. Akibatnya, permukaan air laut global naik secara permanen sebesar 1,5 milimeter.

“Kita melewati ambang batas yang tidak terlihat selama ribuan tahun, dan terus terang ini tidak akan berubah sampai kita menyesuaikan apa yang kita lakukan di udara,” kata Scambos.

Peristiwa tidak biasa lainnya juga menjadi lebih sering, kata Mercer. Pada 2 tahun lalu itu, beruang kutub berhasil mencapai Stasiun Puncak Greenland, yang tidak biasa karena beruang kutub tinggal di daerah pesisir di mana mereka dapat dengan mudah menemukan makanan.

Ancaman bagi manusia

Pada Maret 2019 lalu, BBC Indonesia melaporkan bahwa hujan pernah terjadi di Greenland saat musim dingin.

Jika hujan terus terjadi, maka es akan cepat mencair hingga menyebabkan tinggi permukaan laut meningkat. Kondisi itu bisa mengancam pusat-pusat populasi pesisir di seluruh dunia.

Perstiwa serupa terulang tahun ini dan menimbulkan kekhawatiran semakin naiknya tinggi permukaan laut dan berbahaya bagi manusia, terutama di daerah pesisir di dunia. [Sumber: Kompas Global/ Penulis: Shintaloka Pradita Sicca | Editor: Shintaloka Pradita Sicca]

Kondisi es setelah hujan di kawasan Kangerlussuaq, Greenland. (Foto: bbc/Joseph Cook)

Ini Nama-Nama 54 Kursi yang Menolak dan 27 Kursi Menerima RPJ APBA 2020

0
(Foto: Nukilan)

Nukilan.id – Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) menolak Rancangan Qanun atau Raqan Pertanggungjawaban (RPJ) pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) tahun 2020.

Penolakan tersebut berdasarkan hasil rapat Badan Musyawarah (Banmus) setelah penyampaian pandangan fraksi dalam rapat paripurna di Aula DPRA, Banda Aceh, Jum’at (20/8/2021).

Menurut Litbang Nukilan.id, ada 5 fraksi DPRA yang menolak RPJ APBA tahun 2020 yaitu, Partai Aceh (PA), Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Nanggroe Aceh (PNA).

Sedangkan yang menerima RPJ ABPA 2020 ada 4 fraksi yaitu, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)-Partai Daerah Aceh (PDA) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Namun, kalau dilihat berdasarkan kursi DPRA, maka dari total 81 kursi, ada 54 kursi DPRA yang menolak RPJ APBA 2020 dan 27 kursi menerima.

Berikut nama-nama kursi DPRA yang menolak dan menerima RPJ APBA 2020:

  • Menolak RPJ APBA 2020

Partai Aceh

1. H. Dahlan Jamaluddin, S.I.P
2. Saifuddin yahya, SE
3. Zulfadli, A.Md
4. Iskandar Usman Al-Farlaky, S.Hi
5. Tarmizi (Panyang)
6. H. Khalili, S.H
7. Ir. H. Azhar Abdurrahman
8. Yahdi Hasan
9. Hj. Asmidar, S.Pd
10. Sulaiman, SE
11. H. Ismail A. Jalil, SE
12. Mawardi M, SE
13. Tgk. M. Yunus
14. Tarmizi, SP
15. Martini
16. Anwar, S.Pd.I., M.A.P
17. Saiful Bahri
18. Irfansyah

Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)

1. Junedi

Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI)

1. Hendri Yono

Partai Suara Independen Rakyat Aceh (SIRA)

1. Muslim Syamsuddin

Partai Gerindra

1. Safaruddin, S.Sos, M.S.P
2. Drs. Abdurrahman Ahmad
3. Drs. H. Asib Amin
4. H. Jauhari Amin
5. Kartini Ibrahim
6. Khairil Syahrial, ST, M.A.P
7. Drs. Taufik, MM
8. H. Ridwan yunus, S.H

Partai Golkar

1. Hendra Budian, S.H
2. H. Ali Basrah, S.Pd, MM
3. Anshari Muhammad, S.Pt, M.Si
4. Muhammad Rizky
5. Hj. Sartina NA, SE, M.Si
6. Tr. Keumangan, S.H, M.H
7. Hj. Nurlelawati, S.Ag
8. Drh. Nuraini Maida
9. Ilham Akbar, ST

Partai Nanggroe Aceh (PNA)

1. Safrizal
2. Mukhtar Daud
3. Tgk. Haidar
4. Darwati A. Gani
5. Samsul Bahri bin Amiren
6. M. Rizal Falevi Kirani

Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

1. H. Ihsanuddin MZ, SE, MM
2. Dr. H. Amiruddin Idris, SE, M.Si
3. Tgk. H. Attarmizi Hamid
4. H. Murhaban Makam
5. Fakhrurrazi H. Cut
6. Zaini Bakri

Partai Nasional Demokrat (Nasdem)

1. T. Irwan Djohan, S.T
2. Syamsuri, A.MK

Partai Daerah Aceh (PDA)

1. Ridwan Abubakar, S.Pd, MM (Nektu)
2. H. Wahyu Wahab Usman, MBA

  • Menerima RPJ APBA 2020

Partai Amanat Nasional (PAN)

1. Muchlis Zulkifli, ST
2. Fuadri, S.Si, M.Si
3. Sofyan Puteh
4. Tezar Azwar
5. Irpannusir, S.Ag
6. Asrizal H. Asnawi

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)

1. Tgk. H. Syarifuddin, MA
2. Rijaluddin, S.H, M.H
3. Salihin

Partai Daerah Aceh (PDA)

1. H. Azhar MJ. Roment

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)

1. Muhammad Ridwan

Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

1. Zaenal abidin, S.Si
2. Irawan Abdullah
3. Bardan Sahidi
4. Dr. Purnama Setia Budi, Sp.OG
5. Suryani
6. Armiyadi

Partai Demokrat

1. H. Dalimi, SE, Ak
2. H. T. Ibrahim, ST, MM
3. H. Herman, SE
4. Ir. Alaidin Abu Abbas
5. H. Tantawi, S.IP, M.A.P
6. H. Teuku Sama Indra, SH
7. Drh. Nurdiansyah Alasta, M.Kes
8. Edi Kamal, A.Md, M.Kep
9. Muhammad Yunus
10. Nora Idah Nita, SE

Reporter: AW

Lantai 1 Mall Margo City Meledak, Bangunan Ambruk dan 3 Unit Mobil Rusak

0
Sebagian bangunan Mall Margo City ambruk , Depok, Jawa Barat. (Foto: sindonews.com)

Nukilan.id – Terjadi ledakan di bagian belakang lantai 1 Mall Margo City, Kota Depok, Jawa Barat pada Sabtu (21/8/2021) pukul 16.45 Wib.

Hal itu disampaikan petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok, Ardiana.

“Ada di bagian belakang lantai 1 Margo City. Laporan diterima 16.50 WIB. Kejadian diperkirakan sekitar pukul 16.45 WIB,” ujar Ardiana seperti dilansir sindonews, Sabtu.

Mengetahui kejadian itu, Petugas Damkar Kota Depok langsung mengerahkan 2 unit mobil pemadam dari Mako Grand Depok City.

Dikabarkan, dalam kejadian tersebut sebagian bangunan Mall Margo City ambruk dan 3 unit mobil rusak tertimpa bangunan yang roboh.

Sebagian bangunan Mall Margo City ambruk dan menimpa sejumlah mobil yang tengah terparkir, Depok, Sabtu (21/8/2021). (Foto: sindonews.com)

“Sebagian bangunan di area Margocity ambruk sore ini. Info lebih lanjut sedang dicari tahu,” tulis akun Instagram @depok24jam.

Warganet mengomentari insiden mengerikan di Mall Margo City.

“Dia sudah rapuh, akhirnya patah,” ujar @ikbal.patoni.

“Innalillahi wainnailaihi rajiun semoga ga ada korban,” kata @meisiret_.[]

Ketua PB ESI Aceh Lantik Pengurus Kabupaten/Kota Periode 2020-2024

0
(Foto: Dok. Ist)

Nukilan.id – Pengurus Besar E-Sport Indonesia (PB ESI) Provinsi Aceh secara resmi mengesahkan dan melantik kepengurusan ESI Kabupaten/Kota provinsi Aceh periode 2020-2024, Sabtu (21/8/2021). Pengesahan dilakukan Ketua Umum PB ESI Pengurus Provinsi Aceh,Muhammad Abduh Ras.

Turut hadir, Perwakilan Gubernur Provinsi Aceh, Perwakilan Kajati Aceh, Wakil Ketua Umum Koni Provinsi Aceh, dan seluruh pengurus PB ESI Provinsi Aceh.

Saat ini, di Aceh banyak sekali pemain E-Sport profesional yang sudah terbentuk, mereka bahkan sudah mengikuti berbagai jenis kejuaraan baik di level regional maupun ajang nasional. E-Sport Sendiri adalah singkatan dari Electronic Sport atau olahraga elektronik, yaitu olah raga yang menggunakan game elektronik sebagai bidang kompetitif, dan ini adalah olah raga yang kompetitif seperti halnya atlet profesional sepak bola ataupun bulutangkis.

“Setelah terbentuknya kepengurusan Kabupaten/Kota, diharapkan pembinaan prestasi cabang olah raga (Cabor) Esport, dapat lebih ditingkatkan dan merata di seluruh daerah,” ujar Muhammad Abduh Ras, Ketua Umum Pengprov E-Sport Aceh, di Banda Aceh, Sabtu.

Muhammad Abduh Ras menyebutkan, salah satu tugas yang akan di laksanakan setelah pelantikan ini adalah mempersiapkan atlet untuk eksebisi PON XX di papua dan mempersiapkan tim atlet dari Aceh, untuk PON XXI Aceh-SUMUT, yang akan diselenggarakan pada tahun 2024.

“Pelantikan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam mengembangkan Esport di Indonesia, karena cabang olah raga ini merupakan salah satu bagian olah raga baru di dunia digital saat ini,” ujarnya.

Selaku Ketua Umum kepengurusan PB ESI Provinsi Aceh, Muhammad Abduh Ras berharap, pengembangan PB ESI itu sendiri mendapat dukungan dari berbagai pihak, Dukungan pemerintah, Kementerian dan lembaga, serta dukungan dari pemerintah daerah, termasuk Majelis Permusawaratan Ulama (MPU) di Aceh.

“Peran aktif dari teman-teman pengurus pun menjadi faktor utama besarnya cabang olah raga Esport di Aceh,” pungkasnya.

Selain itu, T. Rayuan Sukma, Wakil Ketua Koni Aceh, yang hadir pada prosesi pelantikan tersebut, mengapresiasi atas terbentuknya kepengurusan PB ESI Kabupaten/Kota, masih banyak cabang olah raga lain yang sampai saat ini belum terbentuk kepengurusan hingga ke kabupaten/kota, sehingga terkendala ketika ingin menjadi cabang olah raga yang dipertandingkan di tingkat daerah seperti PORA.

“Esport adalah olah raga populer saat ini yang tidak dapat dipandang sebelah mata, atau dianggap hanya sebatas game, ini adalah sebuah industri yang profesional dan potensial. Tahun ini saja, esport menyumbang pendapatan negara sebesar 25 Triliyun, dengan kenaikan 32,7% setiap tahunnya,” jelasnya.

Perkembangannya cukup pesat, terutama di wilayah Provinsi Aceh. Bahkan pemain profesional seperti Muhammad Ikhsan atau lebih dikenal dengan nama game Lemon RRQ, merupakan putra daerah Aceh, sebagai pro player Mobile legends. Tentunya setelah pelantikan kepengurusan Kabupaten/Kota PB ESI, nanti akan lahir lemon-lemon yang baru, pemain profesional yang dapat membanggakan daerah dan negaranya.

KONI Aceh berpesan khusus kepada ketua UMUM PB ESI Provinsi Aceh, nantinya agar pemain profesional yang saat ini populer dan telah mengikuti pertandingan di level internasional, agar dapat dibina dan menjadi atlet kebanggaan provinsi Aceh, dan menjadi perwakilan atlet provinsi Aceh di pelaksanaan PORA Aceh-Sumut.[]