Beranda blog Halaman 1864

Disdik Aceh dan Kemendikbud Gelar Bimtek E-Pembelajaran Berbasis TV dan Suara Edukasi

0
(Foto: Dok. Ist)

Nukilan.id – Pada saat ini teknologi mengambil peran penting dalam berbagai sektor, terutama pada sektor pendidikan. Dengan menggunakan teknologi dalam pembelajaran, guru dapat mendesain dan melaksanakan pembelajaran yang inovatif dan berpusat pada peserta didik.

Hal demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs. Alhudri, MM melalui Kepala UPTD Balai Tekkomdik, T. Fariyal, S.Sos, MM saat membuka kegiatan bimbingan teknis penerapan E-Pembelajaran berbasis pemanfaatan Televisi Edukasi dan Suara Edukasi di Ruang Opsroom disdik Aceh, Jumat (22/10/2021).

Kegiatan ini diikuti oleh puluhan guru dari Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar sejak 22 hingga 23 Oktober 2021 diselenggarakan atas kerjasama Dinas Pendidikan Aceh melalui UPTD Balai Tekkomdik Aceh dengan Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin-Kemdikbud Ristek).

“Pembelajaran melalui daring dan luring saat ini dilakukan dengan memanfaatkan teknologi pembelajaran yang inovatif sehingga siswa dapat terus belajar meski dilakukan dari rumah,” tuturnya.

Menyikapi hal itu, sambungnya, Dinas Pendidikan Aceh melalui UPTD Balai Tekkomdik Aceh bersama Pusdatin Kemendikbud Ristek berusaha menciptakan kesetaraan kemampuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bagi guru yang ada di Aceh.

“Melalui Bimtek ini maka diharapkan guru-guru Aceh semakin kreatif dan inovatif melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan TIK, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan mewujudkan Aceh Carong,” ungkapnya.

Fariyal mengharapkan kepada semua guru dari semua jenjang untuk dapat mengikuti program pembelajaran berbasis TIK yang diadakan setiap tahunnya. Bekerjasama antara Dinas Pendidikan Aceh dengan Pusdatin Kemdikbud Ristek.

“Dengan adanya pelatihan ini, semoga guru-guru yang ada di Aceh dapat menunjukkan kemampuannya beradaptasi menghadapi dinamika perubahan lingkungan pendidikan pada era digital ini, sehingga Aceh dapat bersaing dan meningkatnya kualitas pendidikan kedepannya,” kata.

Sementara Perwakilan Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin- Kemendikbud Ristek), Sri Indah Surya Ningsih, M.Si mengatakan dalam upaya meningkatkan ketercapaian tujuan pendidikan nasional melalui implementasi program Merdeka Belajar, Pusdatin telah mengembangkan model–model pembelajaran inovatif dan konten media berbasis pemanfaatan siaran TV Edukasi dan Suara Edukasi.

“Pada tataran praktik, pemanfaatan TV Edukasi dan Suara Edukasi perlu diimbangi dengan peningkatan kompetensi guru terampil. Dalam penerapan e-pembelajaran berbasis kedua media tersebut agar sejalan dalam upaya meningkatkan ketercapaian tujuan pendidikan nasional,” katanya.

Untuk itu, lanjut Indah, Pusdatin Kemendikbud Ristek bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Aceh melalui UPTD Balai Tekkomdik Aceh menyelenggarakan kegiatan bimbingan teknis penerapan E–Pembelajaran berbasis pemanfaatan Televisi Edukasi dan Suara Edukasi melalui moda luring (offline).

“Sementara tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kompetensi guru terampil dalam penerapan e–pembelajaran berbasis pemanfaatan Televisi Edukasi dan Suara Edukasi dan mendorong pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk pembelajaran melalui pemanfaatan TV Edukasi dan Suara Edukasi,” sebutnya.

Selain itu juga untuk meningkatkan penerapan model-model pembelajaran dengan memanfaatkan TV Edukasi dan Suara Edukasi.dan mensosialisasikan praktik baik pemanfaatan TV Edukasi, Suara Edukasi dan akun pembelajaran.

Adapun para pemateri pelatihan tersebut berasal dari Pusdatin Kemendikbud Ristek yaitu, Sri Indah Suryaningsih, M.Si, Eni Susilawati, M.Pd, Fierna Dwi Rahmana, S.ST, serta Sahabat Rumah Belajar Aceh, Seri Amalia, S.Pd. []

Harimau Muncul di Kebun Sawit, Warga Aceh Selatan Ramai-ramai Rekam dari Jarak Dekat

0
Warga sedang merekam harimau dari jarak dekat di salah satu kebun sawit Aceh Selatan.

Nukilan.id – Video memperlihatkan warga ramai-ramai merekam kemunculan seekor harimau di Aceh Selatan viral di media sosial. Warga mengabadikan kemunculan satwa itu dengan ponsel dari jarak dekat.

Dalam video yang beredar, Kamis (21/10/2021), tampak warga berdiri tak jauh dari lokasi harimau di jalan di area perkebunan. Seorang warga terlihat berjalan mendekat ke arah harimau.

Dia tampak menyelipkan parang di ketiaknya. Warga lain terlihat tidak beranjak.

Harimau itu terlihat berjalan santai masuk ke area perkebunan. Warga tersebut membiarkan satwa langka itu meninggalkan mereka.

“Biarkan saja dia jalan,” kata seorang warga dalam bahasa Aceh.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Agus Arianto, mengatakan video itu direkam di area perkebunan warga di Desa Simpang, Bakongan Timur, Aceh Selatan. Saat itu, beberapa warga yang sedang memanen sawit melihat kemunculan harimau di sekitar lokasi tersebut.

“Kejadiannya itu kemarin sore. Jadi waktu itu mereka sudah berupaya melakukan pengusiran namun harimau itu sepertinya tidak merespons sehingga mereka mengundang masyarakat desa kurang lebih berjarak 2 Km,” kata Agus saat dimintai konfirmasi.

Menurutnya, masyarakat datang ke sana untuk ikut melakukan pengusiran. Setelah mendapat laporan kemunculan harimau, tim gabungan dari BKSDA, polisi serta sejumlah pihak terkait meluncur ke lokasi sejak tadi malam.

“Kami mengantisipasi agar tidak timbul korban dari manusia. Saya lihat sudah berisiko juga masyarakat sudah terlalu dekat,” jelas Agus.

Agus mengatakan pihaknya sudah memberikan pengarahan dan imbauan ke warga agar membatasi aktivitas di lokasi. Masyarakat diminta tidak melakukan tindakan yang mengancam nyawa harimau.

BKSDA telah memasang camera trap di beberapa lokasi. Dia menyebut harimau yang terpantau warga berjumlah satu ekor.

“Kita akan menganalisis apakah harimau tersebut mengalami gangguan fisik dan sama tidak dengan individu yang muncul di desa lain. Mudah-mudahan dari camera trap yang dipasang nanti bisa dapat informasinya, itu berimbas terkait langkah penanganan harimau itu nantinya. Apakah perlu kita rescue untuk kita relokasi kembali ke habitatnya yang layak dan lebih aman,” ujar Agus.

“Informasi konflik di desa itu saya baru dengar sekarang, tapi kalau Bakongan kita lihat peta wilayah memang wilayah pergerakannya mereka. Kalau misalnya itu individu berbeda bisa saja dia hanya melintas,” lanjut Agus. [detikcom]

Dishub Tolak Retribusi Parkir Dinaikkan, DPRK Aceh Tamiang: Terlalu Cepat Ambil Keputusan

0
(Foto: Nukilan/Poris)

Nukilan.id – Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tamiang, Irwan Efendi meminta Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh Tamiang untuk tidak terlalu cepat mengambil keputusan menolak kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada retribusi parkir.

“Kami berharap kepada Dinas Perhubungan Kabupaten Aceh Tamiang sebagai pengelolaan retribusi parkir, jangan terlalu cepat menolak kenaikan PAD parkir, yang sebelumnya Rp. 260.000.000 pertahun, kini menjadi Rp. 400.000.000 pertahun dalam perubahan PAD,” kata Irwan, Politisi Partai Nanggroe Aceh (PNA) itu saat ditemui Nukilan.id di ruang kerjanya, Kamis (21/10/2021).

Selain itu, anggota Komisi III DPRK Aceh Tamiang, Rahmad Syahril, SH juga mengatakan, seharusnya Badan Pengelolah Keuangan Daerah (BPKD) Aceh Tamiang dan Dishub Aceh Tamiang duduk bersama/bermusyawarah untuk mencari solusi terbaik terkait hal ini.

Menurutnya, alangkah lebih baiknya Dishub Aceh Tamiang menerima terlebih dahulu kenaikan PAD ini, dan terus menjalankan kegiatan pengelolaan retribusi parkir, sehingga kita nanti bisa melihat sejauh mana setoran yang mampu dihasilkan.

“Sebagai wakil rakyat, kami akan memberikan solusi yang terbaik terkait pengelolaan parkir, jika Dinas Perhubungan tidak mampu untuk meningkatkan PAD, bisa jadi kedepannya kita berikan kepercayaan kepada pihak ketiga,” pungkas Ahmad.

Seperti diketahui, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Aceh Tamiang, Yusriati, SE, M.Si, Ak.CA menetapkan kenaikkan Pendapat Asli Daerah (PAD) retribusi parkir melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh Tamiang pada anggaran perubahan tahun 2021. Berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD), pendapatan pada Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) bahwa, Anggaran Perubahan tahun 2021 berencana menetapkan setoran parkir sebesar Rp 400.000.000 yang sebelumnya sebesar Rp. 260.000.000.

Kemudian, Dinas Perhubungan Aceh Tamiang menyurati Kepala BPKD Aceh Tamiang melalui surat nomor 974/2021/2021 tanggal 27 Agustus 2021 perihal ketetapan PAD perparkiran pada anggaran perubahan tahun 2021 yang ditandatangani langsung Kadishub Aceh Tamiang, Drs. Syuibun Anwar.

Dalam surat tersebut menyatakan bahwa, berdasarkan RKA SKPD pendapatan pada SIPD anggaran perubahan tahun 2021 bahwa target untuk retribusi parkir dinaikkan dari yang semula yaitu Rp. 260.000.000 menjadi Rp. 400.000.000, yang mana kenaikkannya mencapai 65% , tanpa adanya koordinasi tentang kenaikan PAD dengan Dinas Perhubungan.

“Berkenaan hal tersebut diatas, kami merasa keberatan atas kenaikkan target PAD parkir pada anggaran perubahan ini yang mencapai 65% dari target yang ditetapkan sebelumnya, dan kami mohon untuk dapat ditinjau ulang berdasarkan kondisi yang ada dilapangan,” tulis Kadishub Aceh Tamiang dalam surat itu. []

Reporter: Poris

Sekda Aceh Ikuti Zikir dan Doa Bersama Ribuan Santri

0
(Foto: Dok. Ist)

Nukilan.id – Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Taqwallah, mengikuti zikir dan doa rutin keselamatan pandemi Pemerintah Aceh bersama seribuan santri di halaman Asrama Haji Aceh, Jumat, (22/10/2021).

Kegiatan zikir dan doa rutin ASN Pemerintah Aceh hari ini, diikuti Sekda di Asrama Haji sesaat sebelum upacara peringatan Hari Santri Nasional tahun 2021 tingkat provinsi dimulai.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh, Dr Iqbal, Rektor UIN Ar Raniry Prof Warul Walidin, Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Zahrol Fajri, Kepala UPTD Asrama Haji Aceh, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto, serta sejumlah pejabat penting lainnya.

Seperti biasa, acara tersebut juga diikuti secara virtual oleh ASN Pemerintah Aceh di seluruh SKPA, seluruh guru SMA di Aceh, dan seluruh karyawan BUMA seperti Bank Aceh dan PT PEMA. Setidaknya ada 815 partisipan virtual yang ikut zikir dan doa rutin pagi ini.

Dalam kesempatan tersebut, Sekda juga menyapa sejumlah kepala sekolah dan guru melalui layar virtual. Ia meminta agar mereka tidak menyerah dan terus berupaya agar vaksinasi siswa di Aceh segera tuntas.

“Kemajuan capaian vaksinansi kita masih terhitung lamban, namun semua sudah berusaha untuk capaian maksimal,” kata Sekda Aceh.
Sekda mengatakan, selain berusaha menuntaskan vaksin dan menerapkan protokol kesehatan, zikir dan doa tidak boleh berhenti dipanjatkan.

“Kita tidak boleh berhenti memanjatkan doa kepada Allah,agar pandemi ini berubah menjadi endemi,” kata Sekda.

Pada kesempatan yang sama, para kepala sekolah yang disapa Sekda Aceh melaporkan perkembangan capaian vaksinasi di lingkungan sekolah mereka.

Sekda berharap pemangku kepentingan di sekolah dapat bekerja keras agar vaksinasi segera tuntas.

Seperti diketahui, zikir dan doa bersama Pemerintah Aceh telah dimulai sejak Kamis (15/7/2021) dan dilaksanakan setiap hari pada pukul 08.00- 08.30 WIB, sesaat sebelum aktivitas perkantoran dimulai.  Kegiatan itu dipimpin secara virtual dari Kantor Gubernur Aceh. []

Kejati Aceh Tetapkan 5 Tersangka Jembatan Gigieng Pidie, Ada Mantan Kadis PUPR Aceh

0
(Foto: Ist)

Nukilan.id – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh menetapkan 5 tersangka dugaan tindak pidana korupsi kegiatan lanjutan Pembangunan Jembatan Gigieng, Kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Pidie pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh dengan pagu anggaran senilai Rp. 2.134.000.000 menggunakan dana Otonomi Khusus (Otsus) Kabupaten/Kota tahun anggaran 2018.

Diketahui, dari 5 orang yang ditetapkan sebagai tersangka, salah satu di antaranya merupakan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk (Disnakermobduk) Aceh dan juga Mantan Kadis PUPR Aceh. Kelima tersangka yaitu dengan inisial, FJ (Selaku Pengguna Anggaran (PA) tahun 2018), JF (Kepala Uptd Wil I Selaku KPA), KN (Selaku PPTK), SF (Selaku Wakil Direktur CV. Pilar Jaya), dan RM (Selaku Site Engeneer PT. Nuasa Galaxy).

Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Aceh, Muhammad Yusuf mengatakan bahwa, sebelumnya sudah dilakukan pekerjaan abutmen tahap I ditahun 2017 sedangkan tahun 2018 tahap II pemasangan rangka baja dan ditahun 2019 tahap III pekerjaan pengecoran lantai dan pengaspalan.

“Setelah dilakukan pelelangan di ULP Aceh, Pokja menetapkan CV. Pilar Jaya sebagai pemenang dengan penawaran harga Rp. 1.877.037.195.55,” sebut Kajati Aceh dalam konferensi pers di Kantor Kejati Aceh, Jum’at (22/10/2021).

Kegiatan lanjutan pembangunan Jembatan Gigieng Pidie dengan kontrak senilai Rp. 1.877.037.195.55,- berdasarkan surat perjanjian nomor : 37 – AC/UPTD-I/PUPR/APBA/2018 tanggal 28 september 2018 antara Kepala UPTD Wil I selaku KPA dengan Wakil Direktur CV. Pilar Jaya.

“Untuk pengajuan dokumen penawaran pada saat tender CV. Pilar Jaya membawa dokumen dukungan dari PT. Woogneer Biro, padahal semua dokumen tersebut palsu karena PT. Woogneer Biro tidak pernah memberikan dukungan kepada CV. Pilar Jaya dan SKA tenaga ahli semuanya hanya untuk kelengkapan administrasi saja namun tidak bekerja,” jelas Kajati Aceh.

Saat sebelum pelaksanaan pekerjaan pelaksana (CV. Pilar Jaya) merubah dukungan dari PT. Woog Neer Biro Indonesia ke PT. Yambala Indonesia tanpa adanya adendum dan kajian tehnis dari tim Dinas PUPR Aceh dan disetujui oleh PPTK dan KPA.

“Pekerjaan rangka baja Jembatan Gigieng tersebut tidak pernah dilakukan MC-0 dan sampai habis masa/waktu kontrak ditahun 2018 belum dikerjakan sama sekali serta konsultan pengawas tidak melakukan pengawasan sampai kontrak pengawasan habis waktu kontraknya,” terang Kajati Aceh.

Sebelumnya kata dia, KPA pada 18 Desember 2018 mendapat teguran dari Inspektorat Provinsi Aceh untuk tidak melanjutkan pekerjaan dikarenakan realisasi masih nol persen dan tidak melanjutkan pekerjaan karena tidak cukup waktu.

“Selanjutnya PPTK mengadakan rapat SCM (Show Cause Meeting) dengan Wakil Direktur CV. Pilar Jaya, dan Wakil Direktur CV. Pilar Jaya menyatakan sanggup mendatangkan rangka baja dengan segera, sehingga oleh PPTK, tidak melakukan pemutusan kontrak dengan persetujuan KPA,” ujar Kajati Aceh.

Kemudian, lanjutnya, PPTK dan KPA menyetujui pembayaran 100% (tahap II) sebagaimana dalam laporan As Built Drawing (MC 100) dengan SPM nomor : 00549/spm-bl/1.01.03.01/2008 tanggal 27 Desember 2018 sebesar Rp. 1.313.926.036,-,

“Namun sebenarnya pekerjaan tersebut belum dikerjakan sama sekali,” ungkapnya.

Kata Kajati Aceh, Pelaporan konsultan pengawas kepada PPTK pengawasan pekerjaan rangka baja jembatan gigieng tersebut sampai 27 Desember 2018 masih nol persen.

“Namun konsultan pengawas membuat laporan pekerjaan 100% untuk pembayaran 100%,” tuturnya.

Selain itu, kata Kajati Aceh, semua dokumen yang digunakan sebagai kelengkapan administrasi untuk pembayaran dipalsukan Wakil Direktur CV. Pilar Jaya selaku pelaksana dan ditandatangani oleh KPA, PPTK, konsultan pengawas.

“Padahal mengetahui pekerjaan tersebut belum selesai sama sekali,” pungkasnya.

Terhadap pekerjaan tersebut telah dilakukan serah terima pekerjaan sesuai dengan berita acara serah terima pekerjaan nomor 630/2734.A/BA.STO/PPTK-III/UPTD-I/XII/2018 tanggal 18 Desember 2018 dari pelaksana CV. Pilar Jaya kepada KPA.

Terhadap pekerjaan rangka baja jembatan gigieng tersebut tidak ada dilakukan pemeriksaan pekerjaan oleh tim PPHP Dinas PUPR Aceh dan Pengguna Anggaran yang mempunyai tugas mengawasi penggunaan anggaran tidak mengawasi penggunaan anggaran tersebut.

Selanjutnya, terhadap pekerjaan tersebut telah dilakukan serah terima asset yang dituangkan dalam berita acara nomor : 032/664/PUPR/2018 tanggal 31 Desember 2018 dari Kadis PUPR Aceh tahun 2018 (selaku Pengguna Anggaran) kepada Kadis PUPR Pidie tahun 2018 yang dilakukan pada bulan Februari 2019 (berlaku mundur).

Ketika dilakukan pekerjaan lanjutan tahap III pengecoran lantai Jembatan Gigieng TA. 2019 dari dana APBK Kabupaten Pidie berupa pengecoran lantai jembatan terjadilah lendutan pada girder jembatan, sehingga Dinas PUPR Pidie menghentikan pekerjaan pengecoran.

Sementara itu, tim tehnik dari USK telah dilakukan pemeriksaan fisik dilapangan. Menurut Dr. Ir. Muttaqin Hasan, M.T., Ketua Lab Forensik Struktur Bangunan USK berpendapat bahwa, hasil desain Jembatan girder Kuala Gigieng, Kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Pidie tahun anggaran 2018, secara teknis tidak layak karena girder jembatan gigieng tersebut tidak memenuhi persyaratan dalam sni t-03-2005 untuk memikul beban jembatan sebagaimana disyaratkan dalam sni 1725:2016 sehingga tidak aman untuk digunakan.

Reporter: Hadiansyah

Ekspor Batu Bara via Pelabuhan Calang, Maimun: Ini Patut Didukung

0

Nukilan.id – Tidak lama lagi, batubara asal Aceh Barat akan diekspor melalui pelabuhan kelas III Calang, Aceh Jaya. Diharapkan kegiatan ini dapat mempengaruhi ekonomi ke arah yang positif bagi warga Aceh Jaya.

“Ini patut kita dukung, Aceh Barat sebagai hulu dan hilirnya ke Aceh Jaya, digunakannya pelabuhan Calang untuk sarana ekspor itu bagi saya sesuatu banget. betapa tidak, pelabuhan Calang semakin punya nama di tingkat Internasional,” ujar Maimun, Direktur Utama PT Cargo Creative Connection, di calang (22/10).

Menurutnya, Semua pihak harus mengedepankan pikiran yang positif dan berkontribusi untuk kelancaran ekspor impor ini.

“Mari kita sama sama memajukan daerah, jangan anti terhadap kemajuan. bicara efek, kentut saja juga berefek,” ulas Maimun yang juga mantan ketua KNPI Aceh Jaya itu.

Dia berharap, para pengusaha harus mengambil posisi siap untuk bersaing secara profesional.

“Satu hal yg sangat penting, siapapun kita mari bersikap dewasa, rasional dan profesional. mari kita hargai investasi orang lain dengan cara memperbaiki SDM kita, sehingga kita mampu berkolaborasi dengan pihak manapun dalam menata ekonomi bangsa, Bukan sebaliknya membangun narasi narasi yang merugikan diri sendiri,” pungkas Maimun. []

Pemerintah Resmikan Pusat Studi Arsip Kebencanaan Tsunami di Aceh

0

Nukilan.id – Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Imam Gunarto meresmikan Pusat Studi Arsip Kebencanaan Tsunami di Gedung Balai Arsip Statis dan Tsunami – Arsip Nasional Republik Indonesia Provinsi Aceh di Gampong Bakoi, Ingin Jaya, Aceh Besar, Kamis 21 Oktober 2021.

Peresmian ditandai dengan pemotongan pita oleh Imam Gunarto disaksikan perwakilan dari Pemerintah Aceh, yakni Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh Iskandar. Selain itu juga turut disaksikan Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando, Plt. Kepala Badan Kepegawaian Negara Bima Haria, Kepala Balai Arsip Statis dan Tsunami Muhamad Ihwan, serta sejumlah tamu lainnya.

Imam Gunarto dalam sambutan singkatnya menyebutkan bahwa Pusat Studi Arsip Kebencanaan Tsunami di Aceh dipersembahkan sebagai tempat edukasi bagi masyarakat dunia terkait bencana tsunami.

“Arsip tsunami ini dipersembahkan untuk masyarakat dunia sebagai bagian dari edukasi,” ujar Imam.

Acara peresmian itu juga dilakukan bersamaan dengan pembukaan “Pameran Merawat Harapan Pasca Bencana”. Usai seremonial peresmian, rombongan kemudian melanjutkan dengan meninjau lokasi pameran di gedung tersebut. []

Aminullah Optimis Pariwisata Banda Aceh Kembali Menggeliat

0

Nukilan.id – Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman menyatakan optimis sektor pariwisata di Aceh, khususnya Banda Aceh akan kembali menggeliat. Destinasi/objek wisata yang komplet plus terus menurunnya grafik Covid-19 yang mendasarinya.

Hal tersebut disampaikan Wali Kota Aminullah saat mengisi talkshow “Optimisme Kebangkitan Pariwisata Aceh” yang digelar Indonesia Marketing Association (IMA) Chapter Banda Aceh di The Pade Hotel, Kamis 21 Oktober 2021.

Narasumber lainnya, yakni Kepala Bank Indonesia Perwakilan Aceh Achris Sarwani, Bupati Aceh Jaya yang diwakili oleh Asisten I Mustafa Ramadhan, dan traveller/entrepreneur Steffy Burase. Bertindak sebagai moderator: Iskandarsyah Madjid yang juga Ketua IMA Aceh.

Menurut Aminullah, Pemko Banda Aceh sangat komit dalam mengembangkan sektor pariwisata. Bahkan komitmen itu dituangkan dalam misi ketiga pemerintahannya: meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pariwisata, dan kesejahteraan masyarakat.

“Karena kota kecil, mustahil kita kembangkan pertanian atau perternakan. Oleh sebab itu, kita optimalkan pembangunan pariwisata untuk meningkatkan perekonomian. Pariwisata juga menyokong Banda Aceh sebagai kota pusat jasa dan perdagangan di Aceh,” ujarnya.

Selama menjabat wali kota, berbagai sarana dan prasarana serta kebijakan pro pariwisata terus dilahirkan Aminullah. Hasilnya pun berbuah manis. “Jumlah wisatawan yang datang ke Banda Aceh meningkat drastis dari 372 ribu orang pada 2018, menjadi 532 ribu pada 2019.”

Namun pandemi Covid-19 memutus laju impresif tersebut. “Banda Aceh menutup tahun 2020 dengan jumlah kunjungan wisatawan sebanyak 172 ribu. Dan per September tahun ini, angkanya baru 145 ribu orang, baik wisatawan lokal maupun mancanegara,” ungkapnya.

Meski begitu, ia optimis pariwisata Aceh dan Banda Aceh khususnya akan kembali menggeliat, seiring meredanya pandemi. “Sekarang semua daerah di Aceh sudah bebas dari PPKM level 4. Dan Banda Aceh sudah berada di level dua dan zona kuning. Imbasnya semua sektor lebih leluasa kita gerakkan, termasuk pariwisata.”

Terlebih, ungkapnya lagi, Banda Aceh memiliki destinasi wisata yang komplet dan tak ada di daerah lain. “Mulai dari seni budaya, sejarah, edukasi gempa bumi-tsunami, bahari, kuliner, hingga kopinya yang mendunia. Kopi Aceh itu paling mantap sedunia. Kalau kulinernya 3E: enak, enak sekali, dan enaaak sekali.”

Semua kelebihan itu pun didukung dengan segudang prestasi, apresiasi, dan penghargaan dari pemerintah pusat. “Baru-baru Banda Aceh didaulat sebagai kota dengan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat terbaik di Indonesia dan Kota Layak Anak. Sebelumnya kota kami juga didapuk sebagai kota paling aman di Indonesia oleh Kemendagri. Tentu ini akan menjadi penunjang kebangkitan pariwisata Banda Aceh,” kata Aminullah. []

Mahasiswa UIN Araniry Dibekali Teknik Konservasi Naskah

0
(Foto: Dok.Ist)

Nukilan.id – Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh dibekali dan dilatih teknik konservasi koleksi naskah pada kegiatan praktikum pelestarian dan pengawetan bahan pustaka Sebanyak 100 orang mahasiswa.

Ketua Prodi Ilmu Perpustakaan FAH UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Nurhayati Ali Hasan, MLIS menjelaskan bahwa pelatihan dan praktikum pelestarian dan pengawetan bahan pustaka ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai teknis dasar konservasi koleksi mulai dari perawatan, pemeliharaan, pengawetan dan restorasi koleksi yang diperuntukkan untuk mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah pelestarian dan pengawetan koleksi.

“Kompetensi yang harus dimiliki mahasiswa Prodi Ilmu Perpustakaan yang dipersiapkan sebagai calon pustakawan sesuai dengan SKKNI Bidang Perpustakaan salah satunya adalah kompetensi dalam bidang pelestarian koleksi perpustakaan,”kata Nurhayati dalam sambutannya, Kamis (21/10) di Ruang Perpustakaan Museum Aceh.

Selain itu, kata Nurhayati seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan teknologi informasi, maka perpustakaan juga dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan zaman.

“Meningkatnya kebutuhan informasi, tentu koleksi-koleksi yang ada diperpustakaan seperti naskah, koleksi langka tidak bisa dibiarkan begitu saja harus ada upaya untuk pemeliharaan dan pengawetan sehingga dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin dan memiliki umur yang lebih panjang,”kata Nurhayati.

Sementara itu, Kepala UPTD Museum Aceh Mudha Farsyah SSos melalui Kasubag Tata Usaha Nurhasanah SPd mengatakan bahwa kegiatan praktikum konservasi naskah merupakan tindak lanjut kerjasama yang telah terjalin antara Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh dengan pihak Museum Aceh.

Museum sebagai lembaga warisan budaya bangsa, kata Nurhasanah mempunyai tugas dan fungsi pokok melaksanakan konservasi koleksi mulai dari perawatan, pemeliharaan, pengawetan dan restorasi warisan budaya. Oleh karena itu, pihak Museum Aceh khususnya bidang preparasi, konservasi dan restorasi mempunyai tanggungjawab untuk membekali para mahasiswa Prodi Ilmu Perpustakaan yang selama ini bergelut dengan dunia perpustakaan.

“Kita sangat menyambut baik atas kerjasama ini dan akan selalu siap melatih para mahasiswa Prodi Ilmu Perpustakaan sehingga kita berharap melalui kegiatan ini para peserta memiliki skill dasar untuk merawat dan melestarikan koleksi,”kata Nurhasanah.

Selama pelatihan berlangsung para mahasiswa didampingi langsung oleh dosen pengampu mata kuliah pelestarian dan pengawetan koleksi, Drs Syukrinur MLIS dan Nurul Rahmi SIP MA serta Mukhtaruddin MLIS selaku Sekretaris Prodi dan penanggungjawab kegiatan.

Kegiatan tersebut berlangsung selama 2 hari mulai tanggal 21-22 Oktober 2021 bertempat di Ruang Perpustakaan UPTD Museum Aceh.

Pelatihan dan praktikum yang diselenggarakan oleh Prodi Ilmu Perpustakaan FAH UIN Ar-Raniry Banda Aceh bekerjasama dengan UPTD Museum Aceh turut menghadirkan pemateri dan instruktur dari tim konservasi dan restorasi pada Museum Aceh masing-masing, Jasmiati SPd, Rahmi Novianti SSn, Nurhawani SS, Muhammad Nur Aulia SPd MA, Zurny SIP, Henry Marviza Spsi dan Auliana AMd.[]

Hari Ini DPR Aceh Gelar Paripurna Penyampaian KUA-PPAS Tahun 2022

0
Rapat Paripurna (Foto: Nukilan.id)

Nukilan.id – Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) akan menggelar Rapat Paripurna Tahun 2021, dengan Nomor 160/2245, 18/10/2021, di Ruang Serba Guna DPR Aceh, Jum’at (22/10/2021).

Rapat tersebut dalam rangka Penyampaian Rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Rancangan Priorotas Plafon Anggaran Sementara (PPAS), Tahun Anggaran 2022.

Rapat Paripurna Penyampaian KUA-PPAS akan dilaksanakan pada pukul 14.30 WIB sampai Selesai.

Sementara itu, rapat paripurna akan dihadiri oleh Pimpinan DPR Aceh, dan seluruh Para Anggota yang tertanda ketua DPR Aceh, H. Dahlan Jamaluddin, S.IP.