Beranda blog Halaman 18

Influenza Tipe A: Kenali Gejalanya dan Alasan Mengapa Kita Harus Waspada

0
influenza tipe a
Ilustrasi Gejala Influenza Tipe A. (Foto: Google)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Memasuki musim hujan, masyarakat Indonesia kembali dihadapkan pada meningkatnya risiko penyakit menular, salah satunya influenza. Cuaca lembap dan berkurangnya paparan sinar matahari membuat daya tahan tubuh menurun, sehingga virus dan bakteri lebih mudah berkembang.

Berdasarkan laporan Pengawasan Kasus Influenza dan Covid-19 sepanjang Oktober 2025, tercatat 115 kasus influenza di Indonesia. Dari jumlah tersebut, flu A (H1N1) menyumbang 13 kasus, flu A (H3N2) sebanyak 86 kasus, dan flu B (Victoria) 16 kasus. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibanding bulan sebelumnya yang hanya mencatat 54 kasus.

Apa Itu Influenza A?

Influenza A merupakan virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, meliputi hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Virus ini memiliki beberapa subtipe seperti H1N1, H5N1, dan H3N2—yang kini tengah mendominasi wilayah Asia.

Dibandingkan dengan influenza B, tipe A dinilai lebih berbahaya karena dapat menular antar manusia maupun dari hewan ke manusia. Tingkat mutasinya yang tinggi membuat virus ini mudah menyebar dan berpotensi menimbulkan varian baru yang lebih ganas, bahkan berisiko memicu pandemi global.

Salah satu contoh pandemi akibat virus ini adalah flu Spanyol tahun 1918 yang disebabkan oleh virus H1N1 dengan gen unggas. Dalam kurun satu tahun, penyakit tersebut menyebar ke seluruh dunia, menginfeksi sekitar 500 juta orang, dan menewaskan hingga 50 juta jiwa.

Di Indonesia, influenza A subtipe H5N1 sempat merebak antara tahun 2005 hingga 2017. Sejak 2018, tak ada laporan terbaru kasus infeksi virus tersebut. Namun, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI baru-baru ini mengonfirmasi bahwa influenza A subtipe H3N2 kembali terdeteksi di Tanah Air.

Penularan dan Gejala

Penularan influenza A dapat terjadi melalui percikan ingus atau liur yang keluar saat penderita bersin, batuk, atau berbicara. Virus juga bisa menular secara tidak langsung ketika seseorang menyentuh permukaan benda yang telah terkontaminasi, lalu tanpa sadar menyentuh hidung atau mulut.

Setiap orang dapat mengalami gejala yang berbeda-beda, tergantung kondisi tubuhnya. Umumnya, gejala berlangsung selama 7 hingga 10 hari. Namun, pada anak-anak, lansia, dan orang dengan penyakit penyerta, gejala dapat bertahan lebih lama dan terasa lebih berat.

Dilansir Nukilan.id dari Healthline, influenza A utamanya menyerang sistem pernapasan. Berikut gejala umum yang sering muncul:

  • Nyeri otot atau tubuh

  • Batuk

  • Hidung tersumbat atau berair

  • Sakit tenggorokan

  • Demam atau menggigil

  • Kelelahan

  • Sakit kepala

  • Mual atau muntah

  • Fotofobia (sensitivitas terhadap cahaya terang)

  • Diare

Dalam kasus yang lebih berat, influenza A dapat menyebabkan tekanan darah rendah, sesak napas, dan detak jantung tidak teratur. Jika gejala semakin parah, pasien disarankan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan medis guna mencegah komplikasi.

Pencegahan

Langkah paling efektif mencegah penularan influenza A adalah vaksinasi flu tahunan. Vaksin membantu sistem imun mengenali dan melawan virus yang beredar. Selain itu, menjaga kebersihan tangan juga penting, terutama sebelum menyentuh hidung, mulut, atau mata.

Penggunaan masker di ruang publik turut disarankan untuk mengurangi risiko penyebaran percikan liur. Masker berfungsi ganda, baik sebagai pelindung diri maupun pencegah penularan ke orang lain.

Terakhir, menjaga daya tahan tubuh tetap optimal menjadi kunci utama. Pola makan bergizi, istirahat cukup, dan olahraga teratur dapat membantu memperkuat sistem imun agar tubuh lebih siap melawan infeksi influenza A. (xrq)

Reporter: Akil

Harga Cabai Merah di Aceh Tembus Rp100 Ribu per Kg, Petani Tomat Justru Merana

0
Cabai Merah. (Foto: Kompas)

NUKILAN.ID | SIGLI – Harga cabai merah di sejumlah daerah di Provinsi Aceh masih bertahan di level tinggi selama sebulan terakhir. Di sisi lain, harga tomat justru anjlok tajam dalam dua pekan terakhir. Kondisi ini menjadi kabar gembira bagi petani cabai, namun menjadi pukulan berat bagi petani tomat lokal.

Dilansir dari Media Indonesia di Pasar Sayur Pante Teungoh, Kota Sigli, Kabupaten Pidie, Jumat (31/10), menunjukkan harga cabai merah kualitas super kini dijual antara Rp90.000 hingga Rp100.000 per kilogram. Sementara cabai kualitas sedang berada di kisaran Rp75.000 hingga Rp80.000 per kilogram.

“Harga demikian sudah bertahan sejak sebulan terakhir. Pasokan barang ada, tapi harga tinggi, makanya harus jual sesuai modal,” tutur Fadli, pedagang cabai eceran di Kota Sigli.

Sementara itu, harga tomat mengalami tren sebaliknya. Dalam dua pekan terakhir, harga tomat turun drastis hingga separuh dari harga sebelumnya. Tomat kualitas terbaik kini dijual sekitar Rp3.000 per kilogram, dari sebelumnya Rp6.000 hingga Rp7.000. Adapun tomat kualitas sedang yang semula Rp4.000–Rp5.000 kini hanya Rp2.000 per kilogram.

“Tomat malah lebih murah dari dua pekan lalu. Sudah turun paling rendah kali ini,” ujar Fadli.

Penurunan harga tomat diduga akibat melimpahnya hasil panen petani lokal serta masuknya pasokan dari daerah tetangga seperti Berastagi, Sumatera Utara. Sementara itu, tingginya harga cabai merah disebut karena tingginya permintaan dan biaya produksi yang meningkat, meskipun stok di pasar masih tersedia.

Kebutuhan cabai merah di Kota Sigli dan sekitarnya sebagian besar dipenuhi dari hasil panen petani lokal. Namun fluktuasi harga yang tajam ini menunjukkan tantangan klasik di sektor pertanian Aceh: belum stabilnya rantai pasok dan ketergantungan pada musim panen.

Bagi masyarakat, terutama para ibu rumah tangga, kondisi ini membuat harga kebutuhan dapur semakin tak menentu. Sementara para petani berharap pemerintah daerah bisa lebih aktif membantu menjaga stabilitas harga hasil pertanian lokal agar tidak ada yang terlalu dirugikan di satu sisi.

Kasus Influenza A Meningkat di Banda Aceh, Dinkes Siagakan Layanan 24 Jam

0
Ilustrasi Influenza. (Foto: almaata.ac.id)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banda Aceh mencatat adanya peningkatan signifikan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) sejak Agustus hingga September 2025. Lonjakan kasus ini juga diikuti dengan ditemukannya sejumlah warga yang terkonfirmasi positif Influenza A.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Wahyudi, saat dihubungi Nukilan.id, pada Jumat (31/10/2025), menyebutkan bahwa kasus ISPA naik dari 1.612 kasus pada Agustus menjadi 1.860 kasus pada September 2025.

“Sampai dengan 29 Oktober 2025, dari pemeriksaan 41 spesimen pasien dengan gejala Influenza Like Illness (ILI) di site sentinel ILI UPTD Puskesmas Banda Raya, ditemukan 14 kasus positif Influenza A dan 2 kasus positif Influenza B, sementara 25 kasus lainnya negatif,” ujar Wahyudi.

Meski demikian, Wahyudi menegaskan agar masyarakat tetap tenang namun waspada. Ia mengimbau warga untuk terus menerapkan protokol kesehatan dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari.

“Beberapa langkah pencegahan yang disarankan antara lain mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer, memakai masker terutama saat sakit atau di kerumunan, serta menerapkan etika batuk dan bersin,” tegasnya.

Warga yang mengalami gejala seperti demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, atau nyeri otot diminta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat, terutama jika memiliki riwayat kontak dengan faktor risiko.

“Kita juga sudah mengintruksikan Rumah Sakit, Puskesmas atau Pustu untuk memberikan pelayanan 24 jam kepada masyarakat apabila ada yang ingin berobat. Jadi, masyarakat diharapkan tenang dan apabila ada gejala segera ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat karena sudah kami siagakan tenaga medis,” imbaunya.

Wahyudi menambahkan, Dinkes Kota Banda Aceh terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan kasus Influenza A serta menyiapkan langkah penanggulangan sesuai prosedur kesehatan.

“Kita juga sudah melakukan kolaborasi dengan BPBD Kota Banda Aceh untuk melakukan penyemprotan disinfektan di tempat-tempat yang berisiko. Kita memastikan tenaga medis dan petugas lainnya mendapatkan perlindungan optimal dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai standar, serta memperkuat kewaspadaan dan pengendalian infeksi di lingkungan kerja,” tutup Wahyudi. (XRQ)

EO Pelaksana MTQ Aceh ke-37 Diduga Tinggalkan Tanggung Jawab, Panitia Turun Tangan di Detik Pembukaan

0
Venue panggung yang akan di gunakan pada acara MTQ Aceh Detik Pembukaan MTQ Aceh ke-37 . |(Foto: KBA.ONE)

NUKILAN.ID | Meureudu – Menjelang detik-detik pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Aceh ke-37 di Kabupaten Pidie Jaya, suasana persiapan di lokasi utama sempat diwarnai kepanikan. Pasalnya, pihak Event Organizer (EO) pelaksana kegiatan, PT Qpro Creasindo, dikabarkan menghilang dari tanggung jawabnya menjelang acara dimulai.

Dilansir dari KBA.ONE, sejak Sabtu (1/11/2025) siang, tidak terlihat lagi aktivitas maupun perwakilan EO di lapangan. Sejumlah panitia menyatakan, seluruh pekerjaan yang seharusnya menjadi kewenangan EO kini diambil alih oleh panitia lokal dan relawan daerah.

Juru Bicara MTQ Aceh ke-37, Saiful Rasyid, mengatakan bahwa panitia terpaksa turun tangan langsung untuk memastikan persiapan tidak terhenti.

“Karena ketidaksiapan EO, sehingga kami yang menyelesaikannya. Termasuk venue utama, tadi panitia yang menyelesaikan,” ujar Saiful yang juga Asisten III Sekdakab Pidie Jaya, Sabtu malam.

Menurut Saiful, keputusan tersebut diambil karena EO tidak lagi dapat dihubungi, sementara waktu pelaksanaan semakin sempit.

“Tadi kami pukul 14.00 WIB mengambil sikap, bahwa semua ini akan kami selesaikan sendiri. Dari pagi kami hubungi EO, sampai sekarang belum terkoneksi,” ungkapnya.

Pantauan di lapangan menunjukkan, hingga malam hari panitia bersama sejumlah relawan masih bekerja keras menyelesaikan berbagai detail teknis di sejumlah venue lomba. Mereka memastikan seluruh lokasi siap digunakan agar pembukaan MTQ ke-37 dapat berlangsung sesuai jadwal.

Sementara itu, pihak PT Qpro Creasindo hingga berita ini diterbitkan oleh KBA.ONE belum dapat dikonfirmasi. Saat dihubungi melalui panggilan telepon maupun pesan WhatsApp, nomor perwakilan EO atas nama Nasrullah tidak merespons. Status pesan juga hanya menunjukkan satu centang, menandakan pesan belum terbaca.

Sebelumnya, Nasrullah sempat menyampaikan kepada media bahwa seluruh pekerjaan di venue utama telah selesai dan sudah diserahterimakan kepada panitia.

“Venue utama sudah siap semua, sudah serah terima tadi siang. Untuk WC portable memang kami yang kerjakan, tapi penempatannya itu pihak panitia,” katanya dalam pesan sebelumnya.

Namun, kondisi di lapangan memperlihatkan hal berbeda. Beberapa titik di lokasi utama tampak masih dalam proses penyelesaian hingga malam hari. Panitia berharap seluruh sarana dan prasarana dapat siap tepat waktu sebelum pembukaan resmi MTQ Aceh ke-37 yang dijadwalkan digelar malam ini.

Wagub Aceh Fadhlullah Tegaskan Evaluasi Ulang Pembayaran Tanam Tumbuh di Proyek Tol Padang Tiji–Seulimeum

0
Wagub Aceh Fadhlullah Tegaskan Evaluasi Ulang Pembayaran Tanam Tumbuh di Proyek Tol Padang Tiji–Seulimeum. (Foto: For Nukilan)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Wakil Gubernur Aceh, H. Fadhlullah, menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk menyelesaikan persoalan pembayaran ganti rugi tanaman masyarakat yang terdampak pembangunan proyek tol Padang Tiji–Seulimeum secara adil dan transparan. Hal tersebut disampaikan dalam rapat percepatan pembangunan jalan tol seksi 1 yang digelar di Ruang Potensi Daerah Kantor Gubernur Aceh, Kamis (30/10/2025).

Rapat yang juga dihadiri Kapolda Aceh, Irjen Marzuki Alibasyah, membahas langkah-langkah strategis guna mempercepat penyelesaian kendala pembebasan lahan, terutama terkait penilaian dan pembayaran tanam tumbuh milik warga di sepanjang trase tol.

Dalam pertemuan itu, terungkap bahwa sebagian masyarakat belum menyetujui hasil penilaian terhadap nilai tanam tumbuh yang dilakukan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Pidie. Warga menilai ada kekeliruan pada tahap awal pendataan, di mana sebelum BPN melakukan inventarisasi tanaman, pihak pelaksana proyek—PT Adi Karya—telah terlebih dahulu membersihkan sebagian lahan menggunakan alat berat.

Padahal, menurut warga, pihak pelaksana proyek telah mendokumentasikan jumlah tanaman yang dibersihkan. Namun, data tersebut tidak tercantum dalam hasil pendataan resmi yang diserahkan oleh BPN dan Satgas A kepada Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) sebagai dasar penentuan nilai ganti rugi.

“Akibat tidak adanya komunikasi antara pihak pelaksana dan BPN, data tanaman yang sudah lebih dulu dibabat tidak masuk dalam daftar penilaian. Ini yang menimbulkan keberatan di masyarakat karena dinilai merugikan mereka,” ungkap salah seorang perwakilan masyarakat dalam forum tersebut.

Menanggapi hal itu, Wagub Aceh meminta agar seluruh proses pendataan dan penilaian dikaji ulang. Ia menekankan pentingnya transparansi dalam setiap tahapan agar tidak menimbulkan kecurigaan atau ketidakadilan bagi masyarakat terdampak.

“Kami akan memanggil langsung pihak KJPP agar segera hadir ke Aceh untuk melakukan klarifikasi dan verifikasi ulang bersama tim Satgas B dan panitia pengadaan tanah. Kita ingin semua pihak duduk bersama dan memastikan data yang digunakan akurat dan tidak merugikan masyarakat. Dengan demikian, pembangunan jalan bisa segera dituntaskan dan bisa segera dinikmati masyarakat,” ujar Fadhlullah.

Wagub juga menegaskan bahwa penyelesaian masalah ini tidak boleh menunda target penyelesaian proyek tol.

“Proyek ini sangat penting untuk konektivitas dan pertumbuhan ekonomi Aceh. Namun, hak masyarakat juga harus dipenuhi dengan cara yang transparan dan sesuai aturan,” tambahnya.

Rapat tersebut turut dihadiri oleh unsur Forkopimda Aceh dan Pidie, perwakilan kementerian dan lembaga terkait, serta para keuchik dari desa-desa di Kecamatan Padang Tiji yang wilayahnya dilintasi oleh proyek strategis nasional tersebut.

Editor: Akil

MTQ Aceh ke-37 Resmi Dibuka, Gema Ayat Suci Menggetarkan Langit Pidie Jaya

0
Gubernur Aceh, H Muzakir Manaf saat memberikan sambutan dalam pembukaan MTQ Aceh ke-37 di Kabupaten Pidie Jaya, Sabtu (1/11/2025) malam. (Foto: Dok. YouTube Diskominfotik Pijay)

NUKILAN.ID | MEUREDU – Suasana religius menyelimuti malam pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Aceh ke-37 yang digelar di Arena Utama Komplek Perkantoran Bupati Pidie Jaya (Pijay), Cot Trieng, Meureudu, Sabtu (1/11/2025) malam. Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf atau akrab disapa Mualem, secara resmi membuka perhelatan akbar itu dengan penekanan tombol sirine yang menandai dimulainya ajang tilawah terbesar di Tanah Rencong tahun ini.

Rangkaian pembukaan berlangsung khidmat dan semarak, diawali dengan defile kafilah dari 23 kabupaten/kota se-Aceh. Bupati Pidie Jaya, H. Sibral Malasy, menyampaikan laporan pelaksanaan sekaligus mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya MTQ ke-37.

Dalam sambutannya, Gubernur Muzakir Manaf menegaskan pentingnya kemampuan membaca dan memahami Al-Qur’an sebagai bekal spiritual dan pendidikan bagi seluruh generasi Aceh.

“Ia harapkan, MTQ satu ikhtiar kita agar Aceh bisa betul-betul berjalan dengan syariat Islam,” ujar Mualem di hadapan ribuan tamu dan peserta yang memadati arena utama.

Ia menambahkan, nilai-nilai Al-Qur’an akan menjadi pedoman hidup umat untuk meraih keselamatan di dunia dan akhirat.

“Katanya, Alquran akan mengantar kita selamat dunia dan akhirat,” ucapnya.

Gubernur juga menutup sambutannya dengan doa agar Aceh senantiasa diberkahi dan menjadi daerah yang makmur serta diridhai Allah SWT.

“Semoga Aceh bisa menggapai baldatun thayyibatun warabbun ghafur,” harapnya.

Sementara itu, Bupati Pidie Jaya, H. Sibral Malasy, berharap ajang MTQ tahun ini berjalan sukses dan meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh peserta dan tamu.

“Semoga semua kontingen dan tamu aman, nyaman, dan menikmati keramahan Pidie Jaya,” ujarnya.

MTQ Aceh ke-37 diikuti oleh 1.932 peserta dari berbagai usia yang mewakili 23 kabupaten/kota di Aceh. Mereka akan bersaing dalam berbagai cabang lomba, mulai dari tilawah, tahfiz, hingga tafsir Al-Qur’an.

Acara pembukaan berlangsung meriah dengan balutan nuansa spiritual yang kuat. Salah satu momen yang paling menyentuh hati adalah penampilan dua qari internasional dalam acara Haflah Al-Qur’an, yang menghadirkan lantunan ayat suci menggema hingga ke pelosok Meureudu.

Dengan dibukanya MTQ Aceh ke-37, Pidie Jaya tak hanya menjadi tuan rumah, tetapi juga menjadi pusat gemanya kalam Ilahi yang menggetarkan hati seluruh umat di Tanah Rencong.

Muhammad Nur Aidil Fitri dan Nailul Amalia Juara Duta Pelajar Sadar Hukum Aceh Besar

0

NUKILAN.id | Aceh Besar – Muhammad Nur Aidil Fitri dari SMA Negeri 1 Kota Jantho dan Nailul Amalia dari SMA Negeri 1 Kota Jantho berhasil meraih Juara I dalam Seleksi Duta Pelajar Sadar Hukum tingkat SMA/SMK se-Kabupaten Aceh Besar.

Kegiatan yang digelar Kejaksaan Negeri (Kejari) Aceh Besar bekerja sama dengan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Aceh Besar ini berlangsung di Aula Kantor Cabang Dinas Pendidikan, Rabu (30/10/2025).

Program ini merupakan upaya Kejaksaan untuk meningkatkan pengetahuan hukum di kalangan pelajar sekaligus menumbuhkan kesadaran hukum sejak dini. Kepala Kejaksaan Negeri Aceh Besar, Jemmy Novian Tirayudi, S.H., M.H. M.Si., hadir bersama jajaran pejabatnya, termasuk Kepala Seksi Intelijen Filman Ramadhan, S.H., M.H.

Sementara Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Besar, Ahmad Fazil, S.Pd., M.Pd., memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini.

Dewan juri seleksi terdiri dari para jaksa Kejari Aceh Besar, yakni Filman Ramadhan, S.H., M.H. (Kepala Seksi Intelijen), Muhammad Rizza, S.H., M.H. (Kepala Seksi Pemulihan Aset), Alfian Syahri, S.H., M.H. (Kepala Subseksi II Intelijen), Muhammad Riski Zhafran, S.H. (Kepala Subseksi II Intelijen), serta guru senior di Kabupaten Aceh Besar.

Keterlibatan langsung para jaksa memastikan proses seleksi berlangsung objektif tanpa perlakuan khusus kepada peserta tertentu.

Berdasarkan SK Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Aceh Besar tentang Penetapan Juara 1, 2, dan 3 Duta Sadar Hukum tingkat SMA/SMK Kabupaten Aceh Besar 2025, pemenang kategori putra dan putri adalah sebagai berikut:

Kategori Putra:

1. Juara I: Muhammad Nur Aidil Fitri (SMA Negeri 1 Kota Jantho)

2. Juara II: Farid Zaidan Ilmy (SMA Negeri 1 Baitussalam)

3. Juara III: Bilal Al-Farishi (SMA Negeri 1 Indrapuri)

Kategori Putri:

1. Juara I: Nailul Amalia (SMA Negeri 1 Kota Jantho)

2. Juara II: Zahratun Nafis Ula (SMA Negeri 1 Modal Bangsa)

3. Juara III: Nindia Sara (SMA Negeri 1 Peukan Bada)

Muhammad Nur Aidil Fitri dan Nailul Amalia akan mewakili Kabupaten Aceh Besar pada ajang tingkat Provinsi Aceh. Kegiatan ini merupakan bagian dari kerja sama Dinas Pendidikan Aceh dan Kejaksaan Tinggi Aceh untuk menumbuhkan kesadaran hukum di kalangan pelajar.

Acara berlangsung meriah dengan dukungan penuh dari guru pendamping dan tamu undangan.

Diharapkan kegiatan ini dapat terus menjadi wadah untuk mencetak generasi muda yang cerdas, taat hukum, dan membanggakan Aceh Besar di tingkat provinsi maupun nasional. []

Pengamat Desak Proses Hukum Kasus Pemukulan oleh Wabup Pidie Jaya: Jangan Bela yang Salah

0
aryos nivada
Pengamat politik dan keamanan Aceh, Aryos Nivada. (Foto: Youtube Jalan Ary Official)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Kasus dugaan pemukulan terhadap Kepala SPPG oleh Wakil Bupati Pidie Jaya, Hasan Basri, kembali mengguncang ruang publik. Peristiwa yang terjadi di tengah pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) itu kini menuai kritik keras dari berbagai kalangan, termasuk pengamat politik dan keamanan, Aryos Nivada.

Kepada Nukilan.id, Aryos menegaskan bahwa penegakan hukum harus berjalan tanpa intervensi politik, terlebih karena pelaku merupakan pejabat publik. Ia juga mendesak Bupati Pidie Jaya, Sibral Malasyi, agar bersikap netral dan tidak melindungi bawahannya yang diduga melakukan kekerasan.

“Bupati harus berpihak kepada rakyat, bukan melindungi kekuasaan. Hormati proses hukum dan biarkan kebenaran bekerja. Jangan membela yang salah, karena membela yang salah sama saja menodai rasa keadilan rakyat,” tegas Aryos, Sabtu (1/11/2025).

Kasus ini bermula saat Hasan Basri melakukan inspeksi mendadak ke dapur program MBG di Gampong Sagoe, Kecamatan Trienggadeng. Dalam rekaman CCTV yang beredar, tampak gestur kemarahan Hasan sebelum insiden pemukulan terjadi terhadap Muhammad Reza, Kepala SPPG. Usai kejadian, Reza melapor ke pihak kepolisian.

Menurut Aryos, tindakan kekerasan oleh pejabat publik tidak hanya melanggar etika pemerintahan, tetapi juga berpotensi merusak kepercayaan masyarakat terhadap program strategis nasional seperti MBG. Ia menilai pernyataan Bupati yang menyarankan penyelesaian secara kekeluargaan justru dapat memperlemah keadilan dan menciptakan preseden buruk.

“Kita tidak sedang bicara soal konflik pribadi, tapi soal tanggung jawab publik. Jangan ada kompromi terhadap kekerasan, apalagi jika itu dilakukan oleh pejabat yang seharusnya memberi teladan,” ujarnya.

Aryos juga menyoroti rekam jejak Hasan Basri yang disebutnya pernah terlibat dalam kasus serupa di masa lalu. Hal itu, katanya, seharusnya menjadi alarm bagi pemerintah daerah untuk memperkuat etika birokrasi dan keteladanan moral di kalangan pejabat.

“Rekam jejaknya sudah cukup menjadi alarm bagi etika birokrasi. Bupati harus menunjukkan keberpihakan pada kebenaran dan hukum, bukan pada loyalitas politik atau hubungan pribadi,” tambahnya.

Ia menegaskan, pemimpin sejati adalah mereka yang berdiri di sisi rakyat dan menegakkan keadilan, bukan yang berupaya menutupi kesalahan demi menjaga citra kekuasaan.

“Jika pejabat yang bersalah terus dilindungi, maka pesan moral pemerintahan akan runtuh. Rakyat tidak butuh pemimpin yang membela orang salah, mereka butuh pemimpin yang berani menegakkan keadilan untuk semua,” pungkas Aryos, yang juga pendiri Jaringan Survei Inisiatif (JSI).

Kasus ini kini masih dalam penyelidikan Polres Pidie Jaya. Publik menantikan langkah tegas pemerintah daerah untuk memastikan hukum benar-benar berpihak pada kebenaran—bukan tunduk di bawah bayang-bayang jabatan. (XRQ)

Reporter: AKIL

SK PPPK Dinas Pendidikan Aceh Mulai Dibagikan Secara Bertahap pada 3 November

0
Plt Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Murthalamuddin, S.Pd., M.S.P. Tangkapan layar media dalam video Dinas Pendidikan Aceh.

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan memastikan proses pembagian Surat Keputusan (SK) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap pertama akan dimulai pada Senin, 3 November 2025.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Murthalamuddin, S.Pd., M.S.P., menyampaikan, penyerahan SK akan diawali dengan prosesi simbolis di Kantor Dinas Pendidikan Aceh, kemudian dilanjutkan pembagian di seluruh cabang dinas kabupaten/kota.

“Saudara-saudari para PPPK Dinas Pendidikan Aceh, mulai hari Senin, 3 November, SK PPPK tahap pertama akan segera dibagikan. Simboliknya dilakukan di Kantor Dinas Pendidikan Aceh. Selanjutnya, saudara-saudari dapat mengambilnya di cabang dinas masing-masing kabupaten/kota,” ujar Murthalamuddin dalam video yang dilansir media NUKILAN.ID, Sabtu (1/11/2025).

Menurut Murthalamuddin, pembagian SK ini menjadi hasil dari proses panjang yang dilakukan pemerintah untuk memberikan kepastian status kepegawaian bagi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang telah lolos seleksi.

Ia berharap, penyerahan SK berjalan dengan tertib, transparan, serta sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“Demikian informasi ini untuk diindahkan dan tidak lagi menimbulkan pertanyaan-pertanyaan lanjutan. Kami ingin memastikan semuanya berjalan sesuai mekanisme dan instruksi yang telah dikeluarkan oleh Bapak Gubernur dan Bapak Wakil Gubernur,” tambahnya.

Lebih lanjut, Murthalamuddin juga mengingatkan pentingnya keterlibatan publik dalam mengawasi jalannya proses pembagian SK PPPK tersebut. Menurutnya, pengawasan dari masyarakat dan pihak sekolah dapat mencegah terjadinya penyimpangan di lapangan.

“Kepada masyarakat, mohon mengawasi ini supaya tidak terjadi hal-hal yang menyimpang daripada apa yang diperintahkan oleh Bapak Gubernur dan Bapak Wakil Gubernur. Dan jika ada, laporkan ke sistem layanan pengaduan pendidikan Aceh yang kita tempel di seluruh sekolah,” tutupnya.

Pembagian SK PPPK ini diharapkan menjadi momentum penting bagi peningkatan profesionalitas dan kesejahteraan tenaga pendidik di Aceh, sekaligus memperkuat komitmen pemerintah dalam menghadirkan pelayanan pendidikan yang bersih, transparan, dan akuntabel. (XRQ)

Reporter: AKIL

Siapkan Pendidikan Berkarakter di Era AI, Pimpinan Cendekia Darussalam Ikuti Program UNESCO di Tiongkok

0
Pimpinan Perguruan Islam Cendekia Darussalam, Dr. Edwar M. Nur, menjadi salah satu peserta dalam The Belt and Road Teacher Development Exchange Project, sebuah program internasional yang diinisiasi oleh UNESCO bersama sejumlah institusi pendidikan di Tiongkok. (Foto: For Nukilan)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Pimpinan Perguruan Islam Cendekia Darussalam, Dr. Edwar M. Nur, menjadi salah satu peserta dalam The Belt and Road Teacher Development Exchange Project, sebuah program internasional yang diinisiasi oleh UNESCO bersama sejumlah institusi pendidikan di Tiongkok. Kegiatan ini berlangsung selama 15 hari, sejak 26 Oktober hingga 11 November 2025, dan diikuti oleh 50 peserta dari 23 negara.

Program tersebut berfokus pada penerapan Social Emotional Learning (SEL) bagi guru dan siswa di tengah pesatnya perkembangan Artificial Intelligence (AI) di dunia pendidikan. Selama program, peserta mengikuti seminar, dialog bersama pakar pendidikan global, lokakarya kolaboratif lintas negara, serta kunjungan lapangan ke sekolah dan universitas yang telah mengintegrasikan pembelajaran SEL dengan teknologi AI.

Beberapa lembaga pendidikan di Tiongkok diketahui telah mengembangkan sistem pemantauan berbasis AI untuk membantu guru mengidentifikasi kebutuhan akademik dan emosional siswa secara lebih cepat dan tepat. Sistem ini dinilai mampu meningkatkan efektivitas pendampingan guru terhadap perkembangan karakter dan kesejahteraan mental siswa.

Dalam keterangannya yang diterima NUKILAN.ID, Dr. Edwar M. Nur mengatakan bahwa integrasi antara SEL dan AI merupakan langkah penting untuk memperkuat karakter sekaligus menjaga kesehatan mental peserta didik di tengah arus transformasi digital.

“Kehadiran teknologi harus tetap menempatkan guru dan interaksi manusia sebagai inti pembelajaran. AI dapat menjadi alat bantu yang memperkuat kemampuan guru memahami dan mendampingi siswa secara lebih personal,” ujarnya.

Tiongkok dinilai telah memiliki peta jalan pengembangan pendidikan berbasis SEL dan AI yang komprehensif, mulai dari pembangunan infrastruktur teknologi pendidikan, pelatihan guru berkelanjutan, hingga pembentukan budaya sekolah yang menempatkan kebutuhan siswa sebagai prioritas utama.

Usai mengikuti program tersebut, Dr. Edwar berkomitmen membawa hasil pembelajaran dari Tiongkok untuk diterapkan di Indonesia. Ia menyebutkan, pengalaman itu akan menjadi masukan berharga dalam penyusunan program pengembangan pendidikan berkelanjutan di Perguruan Islam Cendekia Darussalam.

Beberapa langkah yang direncanakan meliputi:

  • Penyusunan kerangka pembelajaran Social Emotional Learning yang terintegrasi dalam kurikulum sekolah.

  • Pemanfaatan teknologi digital dan AI sebagai alat pendukung pemetaan perkembangan siswa.

  • Penguatan kapasitas guru melalui pelatihan berkelanjutan yang berorientasi pada pembentukan karakter dan kesejahteraan mental peserta didik.

“Pembelajaran sosial emosional bukan hanya tren internasional, tetapi kebutuhan mendesak bagi sekolah-sekolah di Indonesia. Perguruan Islam Cendekia Darussalam berkomitmen menjadikan hasil program ini sebagai dasar pengembangan ekosistem pendidikan yang humanis, adaptif, dan berkelanjutan,” tegasnya.

Program internasional ini diharapkan tidak hanya mempererat kerja sama antar lembaga pendidikan di kawasan Asia dan dunia, tetapi juga menjadi dorongan bagi Indonesia untuk menyusun kebijakan pendidikan yang mampu mengintegrasikan pembelajaran sosial emosional dan kecerdasan buatan secara strategis dalam menghadapi tantangan masa depan. (XRQ)

Reporter: AKIL