Beranda blog Halaman 176

Judi Online dan Jejak Busuk Uang Politik

0
Ilustrasi judi online. (Foto: Media Indonesia)

NUKILAN.ID | OPINI – Kasus dugaan keterlibatan eks Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, dalam bisnis gelap judi online, menyingkap borok kekuasaan yang jauh lebih besar dari sekadar aib personal. Ini bukan kasus individu. Ini adalah fragmen dari kejahatan terorganisasi yang merasuk dalam tubuh negara.

Pola kejahatannya terang-benderang. Ada sistem, struktur, dan simbiosis antara pejabat publik dengan pengusaha ilegal. Dari hasil investigasi yang telah diungkap ke publik, setidaknya selama Januari hingga Oktober 2024, lebih dari 24 ribu situs judi online dilindungi oleh jaringan dalam Kementerian Komunikasi—yang kini berganti nama menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital—agar tak diblokir. Padahal, kementerian inilah yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam memberantas konten ilegal dan merusak seperti judi online.

Imbalannya? Uang setoran miliaran rupiah yang mengalir rutin setiap bulan. Berdasarkan dakwaan jaksa, kelompok ini meraup sedikitnya Rp219,81 miliar. Uang itu dibagi-bagi: 20 persen untuk Adik Kismanto (orang dekat Budi Arie), 30 persen untuk Zulkarnain, dan separuhnya—Rp109 miliar—diduga mengalir ke Budi Arie sendiri.

Yang paling mencengangkan bukan hanya nilai uangnya, tapi bagaimana sistem ini berjalan begitu terstruktur, rapi, dan dilindungi oleh aparat negara. Salah satu pengumpul setoran, Zulkarna alias Tony, bahkan diketahui pernah menyimpan sebagian uang itu di ruangan menteri atas sepengetahuan sang tuan rumah. Sulit membantah fakta yang terang seperti siang hari bolong.

Namun, cerita ini belum usai. Besar kemungkinan, aliran dana judi tidak hanya mampir ke meja menteri dan anak buahnya. Dalam praktik mafia digital seperti ini, aliran dana bisa menembus ruang-ruang politik yang paling gelap: pembiayaan kampanye, pembelian loyalitas politik, hingga suap untuk menjamin kelangsungan bisnis.

Indikasi ini semakin kuat jika kita mencermati lonjakan transaksi judi online. Data terakhir menunjukkan, nilai deposit pemain pada 2023 mencapai Rp51,3 triliun, naik tajam dari Rp31,5 triliun pada 2022. Uang yang berputar tahun lalu bahkan mencapai Rp981 triliun, dan tahun ini diperkirakan menembus Rp1.200 triliun. Perputaran uang sebesar ini jelas bukan sekadar untuk menyuap pejabat kelas menengah. Ini skala industri, dengan jaringan perlindungan yang menyentuh elit politik dan penegak hukum.

Maka tak mengherankan jika selama ini penegakan hukum terhadap judi online cenderung tebang pilih. Polisi hanya menyasar pemain kecil atau bandar lokal, sementara nama-nama besar tetap bebas berkeliaran, bahkan kadang tampil percaya diri dalam forum-forum resmi. Bukti nyata betapa besar kekuasaan uang dalam membungkam hukum.

Tempo pernah melakukan liputan mendalam ke Kamboja dan menemukan bahwa banyak bisnis judi online yang menargetkan pasar Indonesia dikendalikan oleh pengusaha asal Indonesia sendiri. Ini menunjukkan bahwa sindikat ini telah melintasi batas negara dan menjadi kejahatan lintas yurisdiksi yang membutuhkan penanganan serius.

Bukan rahasia lagi bahwa uang dari bandar judi juga kerap dipakai untuk membiayai aktivitas politik. Ketika kasus pembunuhan Brigadir J yang menyeret Irjen Ferdy Sambo mencuat, isu setoran dari bandar judi juga ikut terangkat. Sambo bahkan disebut-sebut sebagai kolektor dana dari para bandar.

Kini, giliran Budi Arie yang berada di pusaran skandal. Sebagai mantan aktivis dan tokoh publik, ia tidak boleh bungkam. Jika memang ingin membongkar kebusukan sistem ini, sebutlah nama-nama yang lebih besar. Sebelumnya, kepada wartawan, ia sempat menyebut nama menteri dan partai politik yang diduga ikut “menggoreng” kasusnya. Ini saatnya membuka semua tabir—siapa saja yang menerima uang judi, siapa yang menggunakan dana itu untuk pemenangan pemilu, dan siapa pula yang memberikan perlindungan hukum.

Penyelesaian kasus ini tidak bisa setengah hati. Kejahatan berjaringan seperti ini butuh pendekatan luar biasa. Tak cukup dengan menjerat menteri dan koleganya, tapi juga menelusuri jejak uang hingga ke para penerima manfaat sebenarnya. Sebab, selama para aktor besar di balik judi online ini masih dilindungi, maka kita hanya akan melihat sandiwara hukum yang berulang dari tahun ke tahun.

Untuk memberantas judi online, kita butuh TJTB—Tak Jadi Tapi Bersih. Mati satu, mati semua. Jangan hanya korban kecil yang ditumbalkan. Negara harus hadir dengan keberanian, bukan menjadi bagian dari jaringan. Jika tidak, bukan hanya hukum yang dipermalukan, tapi masa depan demokrasi kita dipertaruhkan. (XRQ)

Penulis: Akil

Tarian “Sentinel” Tarik Perhatian Penonton di Sound of Nanggroe Taman Budaya Aceh

0
Tarian “Sentinel” Tarik Perhatian Penonton di Sound of Nanggroe Taman Budaya Aceh. (Foto: For Nukilan)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Tarian kontemporer berjudul Sentinel yang dipentaskan oleh Tarina Project, kelompok seni dari Universitas Syiah Kuala (USK), berhasil memukau pengunjung acara Sound of Nanggroe Made In Made di Taman Budaya Aceh, Minggu (6/7/2025) sore.

Tari kreasi ini mengangkat kehidupan Suku Sentinel, kelompok masyarakat yang hidup terisolasi di sebuah pulau di India.

“Tari ini berkisar soal suku yang jauh dari jangkauan pengaruh pendatang,” ujar koreografer Tarina Seulanga selepas pementasan.

Tarina menambahkan, tarian Sentinel sebelumnya pernah dipentaskan sebagai bagian dari tugas akhir kampus. Namun, karena banyaknya permintaan dari publik, karya tersebut ditampilkan kembali dalam ajang perayaan 17 tahun perjalanan berkesenian Made In Made.

“Pentas Made in Made atau 17 tahun Made berkarya kami tampilkan kembali dengan komposisi penari lebih sedikit,” katanya.

Selain penampilan Sentinel, panggung Sound of Nanggroe juga dimeriahkan oleh beragam pertunjukan seni, mulai dari tari, musik, puisi, hingga monolog.

Deretan penampil lain yang turut memeriahkan acara di antaranya adalah grup rap dari Himpunan Mahasiswa Papua Aceh, Jackson Kapitaruw (Maluku Utara), Marhaban, HNS (Hiphop Nad Syndicate), NBC (breakdance), RAC (rap), ABC (beatbox), The Krak, Cronic, Plaster, Nindy, Catastrophe, Raxs Metal, Pasukan Malapetaka, BROTHERSIDE, Six Star Conceptor, Akamsi, hingga penampilan spesial dari Adek Drummer METAZONE.

Acara ini juga turut dihadiri oleh Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Aceh, Arif Fadillah, yang memberikan dukungan terhadap eksistensi dan keberagaman seni anak muda di Aceh.

Editor: Akil

189 Mahasiswa USCND Langsa Lulus Yudisium, Siap Mengabdi untuk Negeri

0
Yudisium Universitas Sains Cut Nyak Dhien (USCND) Langsa. (Foto: For Nukilan)

NUKILAN.ID | LANGSA – Universitas Sains Cut Nyak Dhien (USCND) Langsa kembali mencetak sejarah akademik dengan menggelar Yudisium Angkatan ke-10 pada Senin (7/7/2025). Sebanyak 189 mahasiswa dari lima fakultas resmi menyandang gelar akademik maupun profesi, menandai babak baru perjalanan mereka sebagai insan intelektual muda Indonesia.

Yudisium digelar di aula kampus utama USCND dengan suasana yang khidmat namun penuh semangat. Acara dihadiri pimpinan yayasan, jajaran rektorat, para dekan, dosen, staf, alumni, hingga orang tua mahasiswa yang turut menyaksikan capaian akademik anak-anak mereka.

Lulusan dari Berbagai Program Studi

Lima fakultas utama turut ambil bagian dalam yudisium kali ini, yakni Fakultas Ilmu Kesehatan, Teknik, Pertanian, Keguruan dan Ilmu Pendidikan, serta Hukum. Meskipun pada tahun ini Fakultas Hukum belum memiliki lulusan, USCND tetap menegaskan komitmennya dalam penyelenggaraan pendidikan lintas disiplin ilmu secara holistik dan inklusif.

Jumlah lulusan tahun ini tersebar di berbagai program studi, antara lain:

  • Profesi Ners: 15 lulusan

  • S1 Farmasi: 75 lulusan

  • S1 Keperawatan (PSKPS): 41 lulusan

  • D3 Keperawatan: 19 lulusan

  • S1 Agroteknologi: 21 lulusan

  • S1 Teknik Komputer: 12 lulusan

  • S1 Teknik Sipil: 1 lulusan

  • S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD): 1 lulusan

  • S1 Pendidikan Jasmani: 2 lulusan

  • S1 Bimbingan Konseling: 2 lulusan

Data ini menunjukkan semakin tingginya kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pendidikan di lingkungan USCND.

Rangkaian Acara dan Pesan Inspiratif

Acara yudisium dimulai pukul 09.00 WIB dengan pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars USCND, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, doa, serta pembacaan Surat Keputusan Yudisium oleh para dekan dari masing-masing fakultas.

Sebagai bagian dari inspirasi bagi lulusan baru, panitia juga menghadirkan sejumlah alumni berprestasi dari tiap fakultas. Para alumni ini telah menunjukkan bahwa lulusan USCND mampu berkontribusi nyata di berbagai sektor dan ruang sosial.

Sambutan Penuh Makna

Perwakilan dekan, Ns. Dedi Irawan, M.Kep, dari Fakultas Ilmu Kesehatan menyampaikan pesan penuh motivasi. Ia mengingatkan pentingnya menjaga integritas dan profesionalisme dalam menjalankan profesi di tengah masyarakat.

Ketua Umum Yayasan Cut Nyak Dhien Gampong Jawa, Drs. Abdullah Itam, B.Sc, MM, turut memberikan arahan strategis. Ia mengapresiasi kerja keras seluruh civitas academica USCND yang telah berupaya membentuk sumber daya manusia unggul dan siap bersaing secara global.

Acara ditutup dengan sesi foto bersama antara peserta yudisium, panitia, serta tamu undangan. Momen tersebut menjadi simbol dari akhir perjalanan akademik dan awal pengabdian di tengah masyarakat.

Rektor USCND, Husaini, SE., M.Pd, dalam sambutannya menyampaikan harapan besar kepada seluruh lulusan.

“Terima kasih kepada seluruh mahasiswa, dosen, staf, orang tua, dan pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam proses pendidikan ini. Kalian bukan hanya lulus dari ujian akademik, tapi juga lulus dalam ujian kesabaran, ketekunan, dan iman. Jadilah agen perubahan, cahaya harapan, dan pemimpin masa depan Indonesia!”

Editor: Akil

Ketua DPRK Banda Aceh Tutup Pelatihan Karang Taruna Punge Blang Cut: Pemuda Harus Jadi Pelopor Gampong

0
Ketua DPRK Banda Aceh, Irwansyah ST foto bersama dengan anggota Karang Taruna Gampong Punge Blang Cut, Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh usai menutup acara pelatihan yang dipusatkan di kawasan wisata Pantai Cermin Ulee Lheue, Minggu (6/7/2025) sore. (Foto: DPRK Banda Aceh)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Irwansyah ST, secara resmi menutup pelatihan Karang Taruna Gampong Punge Blang Cut, Kecamatan Jaya Baru, pada Minggu (6/7/2025) sore. Acara penutupan berlangsung di kawasan wisata Pantai Cermin Ulee Lheue.

Kegiatan yang diinisiasi oleh para pemuda setempat ini digelar selama dua hari, sejak Sabtu (5/7/2025), dan diikuti oleh anggota Karang Taruna gampong.

Dalam sambutannya, Irwansyah menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif pemuda Punge Blang Cut yang berupaya menghidupkan kembali Karang Taruna sebagai wadah pemberdayaan dan peran sosial anak muda di tingkat gampong.

Politikus dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga menyoroti pentingnya keterlibatan pemuda dalam berbagai persoalan strategis di masyarakat.

“Selain membangun kota harus dimulai dari gampong, kita juga harus mempunyai pemahaman yang sama terhadap menyelesaikan masalah kota, harus dimulai dari menyelesaikan masalah di gampong,” ujar Irwansyah.

Menurut dia, sejumlah isu strategis seperti penguatan ekonomi kreatif, sektor pertanian, hingga ketahanan pangan perlu menjadi perhatian utama para pemuda.

“Pemuda-pemuda ini kan bisa digerakkan untuk memanfaatkan lahan-lahan yang nganggur di kampung masing-masing, untuk dijadikan sebagai lahan produktif. Ada banyak hal bisa dilakukan, misalnya untuk menanam, menjadikan kebun melon, atau menjadikan kebun anggur, kebun cabai, dan sebagainya,” ujarnya memberi saran.

Ia juga mendorong pemuda untuk memulai usaha kecil seperti ternak lele dengan sistem bioflok atau teknologi sederhana lainnya. “Ternak lele ini bisa memanfaatkan galon isi ulang bekas juga. Jadi hal-hal ini perlu dikembangkan,” tambahnya.

Selain aspek ekonomi, Irwansyah juga menekankan pentingnya peran Karang Taruna dalam membangun solidaritas sosial di kalangan pemuda.

“Karena pemuda sekarang mungkin agak kurang kompak di level gampong, sibuk dengan aktivitas masing-masing. Jadi ini dimulai dari Punge Blang Cut, agar menginspirasi yang lain. Pemudanya bisa mengantisipasi aktivitas-aktivitas negatif di kalangan anak muda, misalnya tongkrongan-tongkrongan tengah malam para anak remaja, itu bisa diantisipasi oleh pemuda setempat, oleh karang taruna khususnya,” tuturnya.

Irwansyah juga menilai, sebagai kawasan wisata, Gampong Punge Blang Cut memiliki potensi besar yang bisa dikelola oleh generasi muda ke depan.

Sebelumnya, Keuchik Gampong Punge Blang Cut, Marhalim Umry, dalam sambutannya saat membuka kegiatan berharap pelatihan ini dapat meningkatkan kolaborasi antara pemerintah gampong dan Karang Taruna dalam membangun desa.

Sesuai dengan tema pelatihan, “Pemuda Pelopor Bagi Gampong”, kegiatan ini diharapkan mampu melahirkan kader muda yang kreatif, inovatif, religius, dan menjadi penjaga nilai-nilai sosial di gampong mereka.

Sementara itu, Ketua Karang Taruna Punge Blang Cut, Muhammad Isa, mengatakan bahwa pelatihan ini bertujuan menjadikan Karang Taruna sebagai penjaga nilai sosial dan agama di gampong.

Lewat pelatihan ini pula, pihaknya ingin Karang Taruna berperan aktif dalam menangkal berbagai persoalan sosial.

“Untuk menangkal pengaruh narkoba, pergaulan bebas, hingga aliran sesat juga,” ujar Muhammad Isa.

Editor: Akil

DPRK Banda Aceh Desak Pemko Percepat Pemasangan Tapping Box demi Tingkatkan PAD

0
M. Zidan Al Hadh, juru bicara Badan Anggaran (Banggar) DPRK Banda Aceh. (Foto: DPRK BANDA ACEH)

NUKILAN.ID | Banda Aceh – Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh mendorong Pemerintah Kota Banda Aceh untuk mempercepat pemasangan alat perekam transaksi atau tapping box pada seluruh usaha milik wajib pajak di wilayah kota. Langkah ini dinilai sebagai strategi penting dalam menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang terus menjadi tantangan di tengah meningkatnya beban belanja daerah.

Hal tersebut disampaikan oleh M. Zidan Al Hadh, juru bicara Badan Anggaran (Banggar) DPRK Banda Aceh, dalam rapat paripurna penyampaian usul, saran, dan pendapat terhadap Rancangan Qanun Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBK Banda Aceh Tahun Anggaran 2024, Senin (7/7/2025).

“Seperti pengadaan alat tapping box untuk semua wajib pajak yang memungut pajak PB1 dari masyarakat. Hal ini sangat membantu guna menjawab persoalan skal Kota Banda Aceh dari peningkatan PAD sektor jasa dan usaha,” ujar Zidan.

Ia menegaskan, optimalisasi PAD adalah tugas bersama seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Menurutnya, pencapaian PAD yang maksimal bisa menjadi indikator keberhasilan kinerja OPD pengelola pendapatan daerah. Karena itu, Banggar meminta Pemko tidak ragu menganggarkan penyediaan alat kerja serta sarana pendukung lainnya.

Namun, di lapangan, proses pemasangan tapping box ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan. Wakil Wali Kota Banda Aceh, Afdhal Khalilullah, yang mewakili Wali Kota Illiza Sa’aduddin Djamal dalam rapat tersebut, mengungkapkan bahwa dari target 301 unit alat tapping box pada 2025, baru 60 unit yang terpasang hingga akhir Juni. Sementara itu, 81 unit lainnya masih dalam proses survei lokasi.

Yang menjadi perhatian adalah meningkatnya jumlah penolakan dari pelaku usaha terhadap pemasangan alat tersebut. “Jumlahnya semakin hari bertambah banyak, yang saat ini sudah 160 pelaku usaha/wajib pajak yang menolak,” ujar Afdhal.

Untuk mengatasi hambatan tersebut, Pemko Banda Aceh melalui Badan Pengelolaan Keuangan Kota (BPKK) telah menggandeng Kejaksaan Negeri Banda Aceh guna melakukan pendampingan hukum. Pemerintah berencana memanggil dan meminta klarifikasi dari para pelaku usaha yang menolak pemasangan alat itu.

Afdhal menambahkan, apabila dari hasil evaluasi ditemukan nilai ketetapan pajak yang selama ini dibayarkan lebih rendah dari seharusnya, maka sanksi akan dikenakan sesuai hasil kajian penilai pajak.

Ia memastikan bahwa pemasangan tapping box dilakukan dengan mempertimbangkan asas pemerataan dan prinsip keadilan. Tidak ada perlakuan berbeda antar pelaku usaha, seluruhnya diberlakukan setara di seluruh wilayah Kota Banda Aceh.

“Adapun terhadap pencapaian PAD dari sektor yang lain akan tetap menjadi perhatian kami yang serius, mengingat celah skal yang dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh untuk mengakomodir belanja daerah khususnya program prioritas yang mendukung tercapainya pencapaian visi dan misi sudah sangat terbatas, maka dari itu upaya optimalisasi PAD haruslah menjadi sasaran utama kita bersama,” tutup Afdhal.

Editor: Akil

99 Persen Koperasi Merah Putih di Aceh Resmi Disahkan, Tinggal Puluhan Desa di Tiga Kabupaten

0
Ilustrasi Koperasi. (Foto: Freepik)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Upaya legalisasi badan hukum Koperasi Merah Putih Desa/Kelurahan (KMPD/K) di Provinsi Aceh telah mencapai tahap akhir. Per 6 Juli 2025, sebanyak 6.447 desa dan kelurahan, atau 99,18 persen dari total wilayah administratif di Aceh, telah resmi disahkan sebagai badan hukum koperasi.

Dari 23 kabupaten/kota di Aceh, sebanyak 20 wilayah tercatat telah menuntaskan proses pengesahan 100 persen. Wilayah-wilayah dengan jumlah desa terbanyak seperti Pidie, Aceh Timur, dan Bireuen termasuk dalam kategori yang telah rampung.

Meski demikian, masih tersisa puluhan desa di tiga kabupaten yang belum memperoleh status hukum koperasi, yakni Aceh Utara, Aceh Besar, dan Aceh Jaya. Aceh Utara menjadi daerah dengan jumlah desa belum sah terbanyak, yaitu 53 desa.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Aceh, Meurah Budiman, mengatakan pencapaian ini merupakan hasil kolaborasi yang solid antara berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan para notaris.

“Legalitas bukan sekadar formalitas, melainkan fondasi kepercayaan publik terhadap tata kelola keuangan dan kelembagaan desa,” ujar Meurah, Ahad (6/7/2025).

Kemenkumham Aceh melalui Divisi Pelayanan Hukum telah membentuk sistem monitoring harian guna mempercepat proses, termasuk dengan pendekatan jemput bola dan koordinasi intensif bersama para notaris serta aparat daerah.

Kepala Divisi Pelayanan Hukum, Purwandani H. Pinilihan, menyebutkan bahwa hambatan yang tersisa lebih bersifat administratif, bukan menyangkut kelayakan koperasi itu sendiri.

“Kami mengutamakan pendekatan jemput bola dan monitoring wilayah. Proses validasi harus cepat dan tepat. Tantangannya tinggal soal dokumen, bukan kelayakan,” kata Purwandani.

Dengan dukungan 170 notaris yang aktif di seluruh Aceh serta pemanfaatan sistem digital Administrasi Hukum Umum (AHU), Kemenkumham Aceh optimistis seluruh koperasi akan segera memperoleh status hukum dalam waktu dekat.

Pemerintah berharap koperasi yang telah resmi berbadan hukum ini dapat segera menjalankan fungsinya sebagai motor penggerak ekonomi kerakyatan yang berbasis pada landasan hukum yang kuat.

Editor: Akil

Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg di Aceh Kian Parah, Harga Melonjak Tajam

0
Sejumlah Tabung Gas Elpiji 3 Kilogram. (Foto: Kompas.com)

NUKILAN.ID | Singkil – Kelangkaan elpiji 3 kilogram di Provinsi Aceh terus berlanjut dan belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Hingga Minggu, 6 Juli 2025, kondisi ini kian meluas dan turut memicu lonjakan harga yang signifikan di berbagai kabupaten/kota.

Di Aceh Singkil, misalnya, harga gas melon—elpiji bersubsidi yang diperuntukkan bagi masyarakat menengah ke bawah—terus merangkak naik jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah dan Pertamina, yakni Rp20.000 per tabung.

Di Desa Pulo Sarok, Kecamatan Singkil, harga elpiji 3 kg di tingkat pengecer tidak resmi kini mencapai Rp36.000 per tabung. Ini berarti ada selisih hingga Rp16.000 dibandingkan harga resmi.

“Itu juga barangnya tidak mudah didapati. Karena penjual tidak resmi itupun menebus elpiji dari pangkalan resmi,” ungkap Abdul, warga setempat.

Kondisi distribusi yang tidak tertata dan persediaan yang tidak stabil turut memperparah situasi. Ketika stok di pangkalan resmi menipis, pengecer nonresmi mengambil alih pasar dengan harga yang lebih tinggi tanpa kontrol.

“Ada yang menjual sampai 38.000 hingga 40.000/tabung 3 kg. Itu juga pada pengecer yang menjual di luar pengecer resmi Pertamina. Karena krisis gas, siapa saja yang memerlukan tentu harus membeli juga walau mahal,” kata seorang warga lainnya.

Situasi ini mengindikasikan perlunya langkah tegas dari pihak berwenang untuk memastikan distribusi elpiji 3 kg lebih merata dan sesuai dengan regulasi. Tanpa intervensi, masyarakat kecil akan terus menjadi korban dari ketidakpastian pasokan dan harga.

Editor: Akil

Peaceful Muharram, Kemenag Aceh Besar Salurkan 1.450 Paket untuk Yatim dan Disabilitas

0
Kemenag Aceh Besar Salurkan 1.450 Paket untuk Yatim dan Disabilitas. (Foto: Kemenag Aceh)

NUKILAN.ID | JANTHO — Dalam semangat menyambut bulan Muharram 1447 Hijriah, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Aceh Besar menggelar program sosial bertajuk Lebaran Yatim dan Penyandang Disabilitas. Sebanyak 1.450 bingkisan disalurkan kepada anak-anak yatim dan penyandang disabilitas di wilayah itu, Jumat (4/7/2025).

Penyaluran bingkisan dilaksanakan di Aula Madrasah Terpadu Tungkop, Aceh Besar, dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Kemenag Aceh Besar, H. Saifuddin. Kegiatan ini menjadi bagian dari program nasional Kementerian Agama yang berlangsung serentak di seluruh Indonesia, baik secara daring maupun luring.

“Momentum Muharram ini mengajarkan kita untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui aksi sosial. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban mereka dan membawa kebahagiaan,” ujar Saifuddin dalam sambutannya.

Pria yang akrab disapa Yahwa itu juga menekankan pentingnya perhatian terhadap anak-anak yatim dan penyandang disabilitas. Menurutnya, mereka bukan hanya bagian dari masyarakat yang harus dilindungi, tetapi juga amanah yang memiliki nilai ibadah jika diberi perhatian.

“Mereka adalah amanah bagi kita semua. Memberikan perhatian kepada mereka bukan hanya kewajiban sosial, tetapi juga ibadah yang memiliki nilai luar biasa di sisi Allah SWT,” tambahnya.

Bingkisan yang disalurkan terdiri dari kebutuhan pokok, buku, alat tulis, hingga jajanan anak-anak. Seluruh paket bantuan tersebut diperuntukkan bagi anak yatim dan penyandang disabilitas yang berada di lingkungan madrasah se-Aceh Besar.

Penggalangan dana untuk program ini berasal dari para pegawai di lingkungan madrasah dan Kantor Kemenag Aceh Besar. Selain itu, jajaran Kantor Urusan Agama (KUA) juga ikut menyalurkan bingkisan serupa kepada anak yatim di desa-desa yang menjadi wilayah kerja mereka.

Turut hadir dalam kegiatan ini antara lain Kasi Pendidikan Madrasah Suryadi, Kasi Bimas Islam H. Khalid Wardana, Kasi Pendidikan Agama Islam Muhammad, Plt. Penyelenggara Zakat Wakaf Saiful Amri, serta para kepala madrasah, guru, penyuluh agama, dan ASN Kemenag Aceh Besar.

Editor: Akil

Cegah Karhutla, Pemkab Aceh Selatan Terbitkan Surat Edaran

0
Ilustrasi kebakaran lahan. (Foto: BPBD Aceh Selatan)

NUKILAN.ID | TAPAKTUAN – Menghadapi musim kemarau yang diperkirakan berlangsung hingga Agustus 2025, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Selatan resmi mengeluarkan surat edaran (SE) terkait pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Selatan, H. Zainal, menyatakan bahwa surat edaran ini bertujuan untuk melibatkan seluruh pihak dalam upaya mencegah terjadinya karhutla.

“Dengan harapan melalui surat edaran tersebut semua pihak dapat berkontribusi untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Aceh Selatan,” ujar Zainal, Jumat (4/7/2025).

Surat edaran bernomor 360/06/BPBD/2025 tersebut ditujukan kepada para camat dan keuchik agar memantau aktivitas pembukaan lahan masyarakat. Pemkab mengimbau agar kegiatan membuka lahan tidak dilakukan dengan cara dibakar tanpa pengawasan.

Zainal juga meminta perusahaan-perusahaan di sektor perkebunan untuk membangun kanal sebagai pembatas dan sistem pengendali kebakaran di sekitar lahan konsesi mereka.

“Serta kepada masyarakat diminta untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dengan tidak membakar secara sembarangan dan menjaga prilaku yang dapat menimbulkan karhutla,” tambahnya.

Ia menegaskan bahwa seluruh elemen masyarakat diharapkan proaktif melaporkan apabila menemukan potensi kebakaran atau titik api agar petugas dapat segera melakukan penanganan dini.

Selama Juni 2025, BPBD Aceh Selatan mencatat sedikitnya 18 hektare lahan terbakar di beberapa wilayah. Kebakaran tersebut meliputi 0,5 hektare di Gampong Panton Luas (Kecamatan Tapaktuan), 2 hektare di Gampong Lhok Pawoh (Kecamatan Sawang), dan 3 hektare di Gampong Bate Tunggai (Kecamatan Samadua).

Selain itu, 3,5 hektare lahan terbakar di Gampong Sawang Dua, Kecamatan Sawang. Sedangkan kebakaran terbesar terjadi di Ujung Mangki, Kecamatan Bakongan, yang melalap sekitar 9 hektare lahan.

“Kemudian, dari 18 hektare lahan yang tercatat di Aceh Selatan ini seluruhnya dinyatakan telah berhasil dipadamkan dan saat ini sudah aman terkendali,” jelas Zainal.

BPBD juga memastikan kesiapsiagaan dengan menempatkan personel di sejumlah pos pemadam kebakaran, antara lain di Meukek, Sawang, Tapaktuan, Kluet Tengah, Kota Fajar, Bakongan, dan Trumon Timur.

Langkah ini diharapkan mampu mempercepat respon darurat jika terjadi karhutla selama puncak musim kemarau berlangsung.

Gubernur Aceh Bahas Investasi Halal dengan Dubes Timur Tengah

0
Gubernur Aceh Muzakir Manaf, foto bersama Duta Besar Uni Emirat Arab untuk Indonesia Abdulla Salem Al Dhaheri beserta Duta Besar Timur Tengah untuk Indonesia lainnya, usai melakukan audiensi di Emirati House, Jakarta, Sabtu, (5/7/2025) malam. (Foto: Humas Aceh).

NUKILAN.ID | JAKARTA – Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf, menggelar pertemuan penting dengan sejumlah Duta Besar negara Timur Tengah untuk membahas peluang investasi di Aceh. Dialog ini berlangsung di Emirati House, Jakarta Pusat, Sabtu (5/7/2025) malam, dan digagas oleh Duta Besar Uni Emirat Arab untuk Indonesia, Abdulla Salem Al Dhaheri.

Dalam pertemuan tersebut, hadir pula Dubes Bahrain Ahmed Abdulla Alharmasi Alhajeri, Dubes Yordania Sudqi Attallah Al Omoush, Dubes Palestina Zuhair Saleh Muhammad Al-Shun, serta Dubes Bosnia Armin Limo dan Dubes Bulgaria Tanya Dimitrova.

“Kita berikhtiar untuk membangun suatu sinergi investasi yang berkelanjutan dari negara-negara Timur Tengah untuk percepatan dan perluasan investasi di Aceh,” kata Gubernur Aceh dalam pernyataannya.

Salah satu hasil penting dari pertemuan ini adalah rencana kunjungan khusus dari para Dubes dan investor Timur Tengah ke Aceh yang dijadwalkan paling cepat pada Oktober 2025.

Dalam dialog, Gubernur Muzakir Manaf, yang akrab disapa Mualem, memprioritaskan pengembangan sektor industri pariwisata halal. Ia menyebutkan, investasi akan difokuskan pada pembangunan infrastruktur dan kawasan terpadu di beberapa titik potensial, seperti empat pulau di Aceh Singkil, Sabang, serta lokasi strategis lainnya.

“Kita juga akan fasilitasi investasi tersebut ditingkat lapangan seperti di empat pulau di Aceh Singkil, Sabang, dan lokasi-lokasi lainnya. Konsepnya seperti ‘Halal Tourism Industrial Estates’, modern berstandar global tapi tetap berbasis pariwisata halal,” ujarnya.

Lebih jauh, Mualem menyatakan bahwa Pemerintah Aceh menaruh perhatian besar pada pengembangan industri halal yang berstandar global, sebagaimana telah dikembangkan di sejumlah negara Timur Tengah.

“Pemerintah Aceh terus memastikan investasi dari Timur Tengah ke Aceh terealisir dan ini merupakan salah satu prioritas Pemerintah Aceh,” tegasnya.

Selain pariwisata halal, Aceh juga menawarkan sektor lain seperti parfum, perikanan, dan pertanian. Menurut Mualem, daerah ini memiliki sumber daya bahan baku yang melimpah dan siap dikembangkan menjadi industri bernilai tambah tinggi.

“Kita tadi bicara investasi pada tingkat membangun industri, seperti industri pariwisata halal, industri parfum, perikanan, pertanian dan industri lainnya. Aceh kaya akan sumber bahan bakunya,” katanya.

Gubernur berharap, tahun ini arah dan rencana investasi dari negara-negara Timur Tengah bisa lebih konkret dan tidak hanya sebatas wacana.

“Kita melihat dalam dialog tadi, keseriusan dari para Duta Besar Timur Tengah untuk datang sendiri ke Aceh untuk melihat langsung potensi percepatan investasi yang dapat mereka lakukan dalam waktu yang tidak terlalu lama,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Aceh juga menawarkan proyek strategis pembangunan infrastruktur, termasuk pembangunan terowongan Geurutee, kepada para investor.

Editor: Akil