Beranda blog Halaman 168

Wabup Aceh Singkil: Kader Ulama adalah Investasi Jangka Panjang Peradaban

0
Wakil Bupati Aceh Singkil, Hamzah Sulaiman Membuka Pendidikan Kader Ulama (PKU) ke-IV. (Foto: MPU)

NUKILAN.ID | SINGKIL – Sebanyak 26 calon ulama muda di Kabupaten Aceh Singkil mengikuti Pendidikan Kader Ulama (PKU) ke-IV yang digelar oleh Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Aceh Singkil. Kegiatan ini resmi dibuka oleh Wakil Bupati Aceh Singkil, Hamzah Sulaiman, pada Senin (7/7/2025), dan akan berlangsung selama 15 hari hingga 21 Juli mendatang.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Hamzah Sulaiman menyampaikan bahwa pendidikan kader ulama merupakan program strategis daerah dalam membangun sumber daya manusia unggul di bidang keagamaan.

“Karena, kader ulama ini merupakan ikhtiar peradaban investasi jangka panjang dan amanah sejarah untuk memastikan risalah kenabian,” katanya.

Ia mengutip sabda Rasulullah SAW dari hadits riwayat Abu Dawud dan At-Tarmidzi, bahwa para ulama adalah pewaris para nabi. Maka dari itu, lanjutnya, mempersiapkan ulama sama dengan menyambung sanad kenabian dan membentengi masyarakat dari kebodohan, perpecahan, serta penyimpangan.

“Maka membentuk ulama ini adalah menyambung sanad kenabian. Sedangkan menyiapkan kader ulama adalah membentengi masyarakat dari kebodohan, perpecahan dan penyimpangan,” ujarnya.

Menurut Hamzah, ulama yang dibutuhkan Aceh Singkil bukan hanya ahli dalam ilmu syariat (faqih), tetapi juga memiliki kepekaan sosial, mampu berdialog dengan perkembangan zaman, dan menjadi penyejuk di tengah perbedaan.

Pemerintah daerah, tambahnya, telah menyiapkan dua visi besar dalam pengembangan keulamaan lokal. Pertama, menyiapkan generasi ulama muda yang memiliki kapasitas keislaman, kepemimpinan, dan kemampuan berdakwah secara digital. Kedua, memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, dayah, pesantren, dan organisasi kemasyarakatan Islam.

“Kemudian yang kedua adalah, menguatkan sinergi antara pemerintah, dayah, pesantren, dan Ormas Islam,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia PKU, Risman, melaporkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan sejumlah regulasi yang mengatur kekhususan Aceh, seperti Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi Aceh, Perda Nomor 5 Tahun 2000 tentang Pelaksanaan Syariat Islam, Qanun Nomor 6 Tahun 2010 tentang Lembaga MPU, serta Keputusan Bupati Aceh Singkil Nomor 188.45/189/2022 tentang Pimpinan dan Anggota MPU periode 2022–2027.

Dijelaskannya, tujuan utama pelaksanaan PKU adalah untuk meningkatkan pemahaman peserta dalam bidang Adabul Batshi wal Munadzarah serta kemampuan menulis karya ilmiah.

PKU ke-IV tahun ini dilaksanakan di Aula MPU Aceh Singkil dan diikuti oleh 26 peserta, terdiri dari 14 laki-laki dan 12 perempuan. Para peserta juga difasilitasi dengan tempat penginapan selama masa pelatihan.

“Melalui PKU ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kader ulama dalam menggali dan memahami ajaran Islam dari sumbernya yang asli yaitu Al-Qur’an dan hadits serta mampu menerapkan dalam segala aktivitas kehidupan sehari-hari,” tutur Risman.

Dengan berlangsungnya program ini, Aceh Singkil berharap dapat menyiapkan kader-kader ulama muda yang mumpuni, bukan hanya dalam hal keilmuan, tetapi juga dalam menghadirkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin di tengah masyarakat.

Editor: Akil

BenQ dan Datascrip Dorong Digitalisasi Pengadaan lewat TKDN Roadshow 2025 di Aceh

0
BenQ TKDN Roadshow 2025 berlanjut ke ujung barat Indonesia dengan penyelenggaraan agenda strategis di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh. (FOTO: ANTARA)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – BenQ bersama PT Datascrip melanjutkan gelaran TKDN Roadshow 2025 ke ujung barat Indonesia dengan menggelar agenda strategis di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh, sebagai bagian dari komitmen mendukung transformasi digital dan penguatan penggunaan produk dalam negeri dalam sistem pengadaan publik.

Mengusung tema “Transformasi Digital untuk Pengadaan Produk Dalam Negeri Melalui e-Katalog Versi 6.0”, acara ini resmi dibuka oleh Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Perekonomian, Keuangan, dan Pembangunan, Restu Andi Surya, SSTP, MPA, yang hadir mewakili Gubernur Aceh. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi terhadap langkah BenQ dan Datascrip yang sejalan dengan visi pemerintah memperluas penggunaan teknologi ber-TKDN di sektor publik.

Sejumlah pemangku kepentingan turut hadir, mulai dari perwakilan instansi pemerintah, lembaga pendidikan, hingga pelaku pengadaan barang/jasa di Aceh. Mereka mengikuti sesi pemaparan dari Ari Sulindra, Analis Kebijakan Madya Direktorat Pasar Digital Pengadaan LKPP RI, yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membangun sistem pengadaan yang adaptif, transparan, dan berpihak pada produk lokal.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin membuktikan bahwa produk lokal tidak hanya memenuhi ketentuan regulasi, tetapi juga mampu menjawab kebutuhan teknologi nasional secara andal dan kompetitif,” ujar Muhammad Yusuf Guamo, Business Development Manager Interactive Flat Panel (IFP) BenQ Indonesia.

Dalam kegiatan ini, BenQ memperkenalkan sejumlah produk display unggulan bersertifikasi TKDN + Bobot Manfaat Perusahaan (BMP), seperti BenQ Board seri RE6504FVD, RE7504FVD, RE8604FVD, dan RE9804FVD, serta dua Smart Projector terbaru, E7006ST dan E8000, yang dirancang untuk kebutuhan ruang belajar dan kerja modern.

Selain Yusuf Guamo, BenQ Indonesia juga diwakili oleh President Director Andryanto Candra Wijaya, serta Erlina Dyah Listyowati selaku Business Development Manager Projector. Dari pihak PT Datascrip hadir pula Rendy F. Ahmad, Department Manager, dan Mike Avellinus Thendry, Division Manager.

Antusiasme peserta dari Aceh menjadi sinyal positif bagi keberlanjutan transformasi pengadaan berbasis digital. Melalui inisiatif seperti TKDN Roadshow 2025 ini, BenQ dan Datascrip ingin terus memperkuat peran teknologi lokal dalam mendukung kemandirian industri nasional, sembari menghadirkan solusi digital berkualitas tinggi bagi sektor pendidikan, pemerintahan, dan layanan publik lainnya.

Editor: Akil

Kenapa Daud Beureueh Layak Jadi Pahlawan Nasional?

0
Teungku Muhammad Daud Beureueh. (Foto: Naratif.co.id)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH — Sosok Teungku Muhammad Daud Beureueh kembali mencuat ke permukaan seiring usulan masyarakat Aceh agar namanya ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Dukungan datang dari Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, yang menilai Daud Beureueh memiliki kontribusi besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Dalam keterangannya di Banda Aceh, Jumat (11/7/2025), Yusril menegaskan bahwa Daud Beureueh memainkan peran penting dalam melawan penjajah, baik Belanda maupun Jepang. Ia juga menjadi tokoh sentral dalam mengukuhkan Aceh sebagai bagian dari Republik Indonesia pasca-Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

“Begitu pula peran sentralnya dalam mendukung kemerdekaan RI dan menegaskan Aceh sebagai bagian dari Republik Indonesia. Tidak semua tokoh di Aceh gembira dengan Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945,” ujar Yusril mengutip Antara.

Menurutnya, pada masa itu masyarakat Aceh sempat terpecah: sebagian ingin mendirikan negara sendiri, sementara yang lain memilih tetap berada di bawah kekuasaan Belanda. Namun, Teungku Muhammad Daud Beureueh justru berdiri teguh mendukung Republik Indonesia. Ia berjuang melalui jalur politik, militer, hingga diplomasi demi mempertahankan kemerdekaan.

Mengutip catatan sejarah, Nukilan.id menemukan bahwa usulan agar Aceh diberikan status sebagai provinsi istimewa sempat dikabulkan Presiden Soekarno saat berkunjung ke Aceh pada awal 1946. Tak lama setelah itu, Daud Beureueh diangkat sebagai Gubernur Militer untuk wilayah Aceh, Langkat, dan Tanah Karo, dengan pangkat tituler Mayor Jenderal TNI.

Kedudukan itu kemudian ditegaskan melalui Keputusan Darurat Wakil Perdana Menteri RI untuk Sumatera, yang diteken oleh Sjafruddin Prawiranegara. Daud Beureueh secara otomatis dikukuhkan sebagai Gubernur Provinsi Aceh yang baru dibentuk.

Namun, pada 1950, keputusan darurat tersebut tidak mendapat restu dari Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan Menteri Dalam Negeri kala itu, Susanto Tirtoprodjo. Provinsi Aceh pun dibubarkan dan diintegrasikan ke dalam Provinsi Sumatera Utara.

Pencabutan status Provinsi Aceh itu justru menjadi beban politik bagi Perdana Menteri saat itu, Mohammad Natsir, yang juga berasal dari Partai Masyumi, sama seperti Sjafruddin dan Daud Beureueh.

“Celakanya, pencabutan Keputusan Darurat Wakil Perdana Menteri Sjafruddin itu harus dilaksanakan oleh Perdana Menteri RI yang baru, Mohammad Natsir. Padahal, baik Sjafruddin, Natsir maupun Daud Beureueh semuanya adalah tokoh Partai Masyumi,” ucap Yusril.

Ketika Natsir datang ke Aceh untuk menjelaskan keputusan tersebut, Daud Beureueh telah menyingkir dari ibu kota Kutaraja. Ia kemudian menyatakan pembangkangan terhadap pemerintah pusat.

Menurut Yusril, keputusan itu merupakan bentuk kekecewaan atas janji-janji pemerintah pusat yang tak kunjung ditepati. Meski sempat dititipi pesan oleh Natsir agar menahan diri, Daud Beureueh tetap melanjutkan perlawanan.

“Nasi sudah menjadi bubur,” kata Daud Beureueh kepada Natsir, sebagaimana dikutip Yusril. Ia memilih bergerak ke hutan dan baru pada 1953 mengumumkan berdirinya Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) di Aceh.

Meski Provinsi Aceh akhirnya kembali dibentuk pada 1956 dan dipisahkan dari Sumatera Utara, kepercayaan Daud Beureueh terhadap pemerintah pusat telah pupus. Namun Yusril menegaskan bahwa Daud Beureueh bukan pemberontak.

Belakangan, DI/TII Aceh pimpinan Daud Beureueh disebut bergabung dengan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) dan Republik Persatuan Indonesia (RPI) sebagai bagian dari PRRI-Permesta pada 1958.

“Dari fakta-fakta sejarah itu, Daud Beureueh mestinya tidak dianggap sebagai pemberontak yang ingin memisahkan Aceh dari NKRI. Beliau seorang Republikan yang kecewa dengan janji-janji yang tak kunjung diwujudkan para pemimpin di pusat,” tegas Yusril.

Karena itu, menurut Yusril, sudah saatnya sejarah Daud Beureueh ditulis ulang sebagai pejuang sejati Republik Indonesia. Dengan jasa dan pengorbanan yang telah diberikan, ia layak diberi gelar sebagai pahlawan nasional. (XRQ)

Reporter: Akil

Harga Beras Naik Tajam di Pidie, Pedagang Nasi Goreng Mulai Resah

0
Pasar Beras Kota Sigli. (Foto: MI)

NUKILAN.ID | PIDIE – Harga beras di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, terus mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa pekan terakhir. Kondisi ini mulai meresahkan para pemilik warung nasi dan pedagang kaki lima, terutama mereka yang mengandalkan usaha kuliner seperti nasi goreng dan nasi sayur sebagai sumber penghidupan.

Dikutip dari Media Indonesia Sabtu (12/7/2025), di Pasar Beras Kota Sigli harga beras kualitas bagus yang sebelumnya dijual Rp24.000 per bambu (setara dua liter) kini naik menjadi Rp27.000 per kilogram.

Sementara itu, beras kualitas sedang turut mengalami lonjakan dari Rp25.000 menjadi Rp27.000 per bambu. Kenaikan paling drastis terjadi pada beras kualitas rendah, dari sebelumnya Rp18.000 per bambu menjadi Rp23.000.

Kenaikan harga ini membuat pelaku usaha makanan kecil harus menyesuaikan modal belanja, namun di sisi lain tidak bisa serta-merta menaikkan harga jual. Hal ini berdampak pada menurunnya margin keuntungan yang mereka peroleh.

“Harga beras sebulan terakhir terus naik. Setiap berbelanja sering harus tambah modal. Walau beras terus tinggi harga, tapi harga nasi goreng tidak naik, ya itu masih sepuluh ribu satu bungkus,” tutur Muslim, penjual nasi goreng di kawasan Peukan Baro, Pidie, yang berjualan di pinggiran jalur nasional Banda Aceh–Medan.

Ia mengaku, kondisi ini membuat para pedagang seperti dirinya semakin khawatir, terutama karena daya beli masyarakat juga sedang menurun.

“Harapan kepada pemerintah atau pihak terkait lain, supaya semua kesulitan ini segera berakhir. Mudah-mudahan cepat panen musim gadu dan mendapat hasil panen padi melimpah,” ujar seorang warga lainnya yang turut mengeluhkan kondisi serupa.

Para pedagang berharap ada langkah cepat dari pemerintah untuk menstabilkan harga beras dan menjaga ketersediaan bahan pokok di tengah situasi ekonomi yang sulit saat ini.

Editor: Akil

Bupati Aceh Singkil Lantik Azmi sebagai Staf Ahli Bidang Ekonomi

0
Bupati Aceh Singkil H.Safriadi Oyon SH melantik Drs.Azmi ya M.A.P, sebagai Staf Ahli Bidang Ekonomi Sekdakab Aceh Singkil. Pelantikan dilaksanakan di Kantor Bupati Aceh Singkil, Jumat (11/7/2025). (Foto: Pemkab Aceh Singkil/Prokompim)

NUKILAN.ID | SINGKIL — Bupati Aceh Singkil, H. Safriadi Oyon, SH, resmi melantik Drs. Azmi, M.A.P, sebagai Staf Ahli Bidang Ekonomi Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Aceh Singkil. Prosesi pelantikan berlangsung di Kantor Bupati Aceh Singkil, Jumat (11/7/2025).

Pengangkatan Azmi ke jabatan baru ini telah melalui proses administrasi yang sesuai dengan ketentuan. Pelantikan mengacu pada sejumlah dokumen penting, di antaranya Surat Bupati Aceh Singkil, rekomendasi Badan Kepegawaian Negara (BKN), surat persetujuan dari Kementerian PAN-RB, Gubernur Aceh, hingga Kementerian Dalam Negeri.

Dalam sambutannya, Bupati Safriadi menyampaikan apresiasi atas dedikasi Azmi selama bertugas di pemerintahan daerah.

“Secara pribadi dan atas nama pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Singkil, saya mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya atas pengabdian Azmi di pemerintah daerah Aceh Singkil,” ujar Safriadi.

Menurut Safriadi, mutasi merupakan hal yang wajar dalam rangka penyegaran birokrasi dan penguatan posisi strategis di lingkungan pemerintahan.

“Saya yakin, dengan sederet jabatan yang pernah diemban oleh Saudara Azmi, bidang yang baru di jajaran Sekdakab Aceh Singkil, Staf Bidang Perekonomian sangat tepat demi kelanjutan ekonomi di Kabupaten Aceh Singkil seiring dengan kemajuan zaman,” kata Safriadi.

Azmi diketahui pernah menduduki berbagai jabatan penting, mulai dari tingkat kecamatan, Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK), hingga menjadi Penjabat Bupati Aceh Singkil.

“Saya yakin dan percaya, berbekal ilmu yang sudah mapan, dan hampir semua jabatan di tingkat kecamatan, SKPK bahkan menjadi Penjabat Bupati Aceh Singkil, Azmi akan mampu memberikan warna baru di Sekdakab Aceh Singkil,” tutur Safriadi.

Ia pun berharap Azmi dapat mengemban amanah baru ini dengan sebaik-baiknya dan mampu memperkuat sektor ekonomi kerakyatan di Aceh Singkil.

Acara pelantikan turut dihadiri Wakil Bupati Aceh Singkil, Hamzah Sulaiman; Plt Sekda Aceh Singkil, Edy Widodo; Plt Kepala BKPSDM, Azman; para Asisten Bupati, dan sejumlah pejabat lainnya.

Menutup sambutannya, Safriadi juga mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap potensi bencana di lingkungan sekitar.

“Kita harap masyarakat tetap waspada. Bila ada pohon yang tinggi dan sudah rapuh, apalagi dekat rumah, lebih baik segera ditebang untuk mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan,” ujarnya.

Editor: Akil

Bupati Aceh Utara Salurkan Bantuan untuk Korban Angin Kencang

0
Bupati Aceh Utara Salurkan Bantuan untuk Korban Angin Kencang. (Foto: Pemkab Aceh Utara)

NUKILAN.ID | LHOKSUKON – Pemerintah Kabupaten Aceh Utara bergerak cepat menyikapi bencana angin kencang yang melanda lima kecamatan di wilayahnya. Bupati Aceh Utara, H. Ismail A. Jalil, SE., MM—yang akrab disapa Ayah Wa—pada Jumat (11/7/2025) turun langsung ke lokasi untuk meninjau kondisi korban sekaligus menyalurkan bantuan masa panik.

Bencana yang terjadi pada Kamis (10/7/2025) itu merusak sedikitnya 166 rumah warga di Kecamatan Nibong, Tanah Luas, Syamtalira Aron, Langkahan, Samudera, dan Matangkuli. Di Kecamatan Nibong sendiri, tercatat 17 rumah rusak, delapan di antaranya dalam kondisi rusak berat.

Warga terdampak kini terpaksa mengungsi ke rumah kerabat sambil membersihkan puing-puing dan sisa reruntuhan bangunan. Pemerintah daerah pun langsung menyalurkan bantuan berupa makanan, pakaian, kebutuhan pokok, serta santunan tunai untuk keluarga korban.

“Hari ini kita telah meninjau langsung rumah-rumah warga yang rusak akibat angin kencang. Total ada 166 unit rumah terdampak di lima kecamatan. Kami juga telah menyalurkan bantuan masa panik sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab pemerintah terhadap masyarakat yang tertimpa musibah. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban mereka,” ujar Ayah Wa di sela-sela kunjungannya.

Turut mendampingi Bupati dalam kunjungan tersebut antara lain Dandim Aceh Utara, Kepala Dinas Sosial, dan sejumlah pejabat terkait lainnya. Sementara itu, bantuan untuk empat kecamatan lainnya disalurkan melalui kantor camat masing-masing agar distribusi lebih cepat dan merata.

Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, kerugian material ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Pemerintah Kabupaten Aceh Utara juga mengingatkan masyarakat untuk tetap siaga menghadapi potensi cuaca ekstrem di tengah musim pancaroba yang tidak menentu.

“Kita harap masyarakat tetap waspada. Bila ada pohon yang tinggi dan sudah rapuh, apalagi dekat rumah, lebih baik segera ditebang untuk mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan,” tutup Bupati.

Editor: Akil

Harga Beras, Gula, dan Telur Ayam Alami Sedikit Kenaikan

0
Toko Istana Telur, Peunayong. (Foto: Nukilan/Sammy)

Nukilan | Banda Aceh – Harga sembako di Banda Aceh, seperti beras, gula, dan telur ayam mengalami sedikit kenaikan. Salah seorang pedagang Toko Istana Telur, Peunayong, Ina, menyebutkan harga telur ayam naik menjadi Rp44 ribu per papan, naik sejak siang kemarin dari harga Rp42.500 per papan.

Sementara harga beras sudah lama mengalami kenaikan. Untuk beras 10 kg merk Piring Nasi yang sebelumnya dijual Rp166 ribu per sak, kini naik menjadi Rp173 ribu per sak. Sedangkan beras 15 kg merk Anggrek naik dari Rp220 ribu per sak menjadi Rp235 ribu per sak.

“Walau pun harganya semakin naik, tapi tetap ramai yang beli, karena kebutuhan pokok ya,” ujar Ina kepada Nukilan, Sabtu (12/7/2025).

Selain itu, harga gula juga dari dari sebelumnya dijual Rp805 ribu per sak menjadi Rp810 ribu per sak dan dijual per kilogram seharga Rp18 ribu. Sementara harga minyak curah normal di harga Rp18 ribu per liter. []

Reporter: Sammy

Angin Kencang, Harga Ikan di TPI Lampulo Naik Drastis

0
Pedagang ikan di TPI Lampulo. (Foto: Nukilan/Sammy)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Akibat angin kencang beberapa hari terakhir, harga ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Lampulo mengalami kenaikan drastis lantaran kurangnya stok ikan.

Salah seorang pedagang ikan di TPI Lampulo, Irwan mengatakan kenaikan harga yang drastis ini disebabkan oleh tak banyaknya ikan yang berhasil ditangkap akibat cuaca buruk dan angin kencang yang melanda.

“Luar biasa naiknya dua hari terakhir. Harga ikan tuna yang sebelumnya dijual Rp150 ribu per ekor, kini naik jadi Rp200 ribu per ekor,” ujar Irwan kepada Nukilan, Sabtu (12/7/2025).

Selain tuna, harga ikan seperti ikan salam juga mengalami kenaikan. Sebelumnya, ikan salam dijual Rp25 ribu per kilogram, saat ini naik menjadi Rp35 ribu per kilogramnya. Sementara ikan kerapu dijual Rp70 ribu per kilogram, dari yang sebelumnya dijual Rp40-50 ribu per kilogram.

Pedagang lainnya, Zakir mengatakan kenaikan harga sudah terjadi sejak seminggu terakhir. Seperti ikan dencis yang sebelumnya dijual Rp25 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp40 ribu per kilogram. []

Reporter: Sammy

Pangdam IM Resmi Tutup Pendidikan Militer dan Pelatihan Manajerial SPPI Batch-3 di Blang Padang

0
Pangdam IM Resmi Tutup Pendidikan Militer dan Pelatihan Manajerial SPPI Batch-3 di Blang Padang. (Foto: Kodam IM)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Panglima Kodam Iskandar Muda (Pangdam IM) Mayjen TNI Niko Fahrizal, M.Tr. (Han) resmi menutup rangkaian kegiatan Pendidikan Dasar Militer dan Pelatihan Manajerial Program Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Batch-3 Tahun Anggaran 2025, Sabtu (12/7/2025).

Amatan Nukilan.id di lapangan, upacara penutupan berlangsung khidmat di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, dan menjadi penanda berakhirnya proses pembinaan intensif selama lebih dari tiga bulan bagi puluhan ribu peserta SPPI dari seluruh Indonesia.

Dalam sambutannya, Pangdam IM membacakan amanat Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, yang memberikan apresiasi tinggi terhadap seluruh elemen pelaksana program, termasuk peserta, pelatih, dan tenaga pendidik.

“Keikutsertaan saudara-saudara dalam program ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan pengabdian yang lebih besar kepada bangsa dan negara. Kalian adalah bagian dari Komponen Cadangan yang akan memperkuat sistem pertahanan semesta, sekaligus menjadi simbol kesiapan bangsa menghadapi berbagai bentuk ancaman, baik konvensional maupun non-konvensional,” tegas Pangdam saat membacakan amanat Menhan RI.

SPPI Batch-3 diikuti oleh 30.018 peserta dari berbagai institusi, mulai dari TNI AD, AL, AU, Polri, hingga Universitas Pertahanan RI (Unhan). Sebanyak 1.195 peserta menjalani pendidikan di Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) Iskandar Muda.

Program SPPI terbagi dalam dua tahap utama: Pendidikan Dasar Militer (Diksarmil) yang berlangsung sejak 14 April hingga 11 Juni 2025, dan dilanjutkan Pelatihan Manajerial dari 12 Juni hingga 12 Juli 2025. Peserta dibekali kemampuan fisik, mental, kepemimpinan, serta nilai kebangsaan dan bela negara.

Usai upacara, Mayjen Niko Fahrizal memberikan pengarahan langsung kepada para peserta. Ia mengungkapkan rasa bangganya terhadap semangat juang dan kedisiplinan para peserta selama pendidikan.

“Anak-anak muda seperti kalian adalah harapan bangsa. Teruslah menjadi pribadi yang tangguh, rendah hati, dan siap mengabdi untuk Indonesia di mana pun kalian berada. Jadikan pengalaman ini sebagai titik awal perjalanan hidup yang penuh dedikasi,” pesan Pangdam IM.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai kebersamaan, integritas, dan cinta tanah air yang telah ditanamkan selama program berlangsung.

Diharapkan para lulusan SPPI mampu menjadi agen perubahan di tengah masyarakat, penggerak pembangunan, dan calon pemimpin masa depan yang berkomitmen pada keutuhan NKRI.

Salah seorang peserta, Muhammad Alfatah asal Kabupaten Bireuen, mengaku bangga bisa menyelesaikan program ini.

“Selama lebih dari tiga bulan kami ditempa secara fisik dan mental. Kami belajar banyak tentang arti kedisiplinan, kekompakan, dan pengabdian. Ini bukan hanya pelatihan, tetapi perjalanan hidup yang membentuk karakter dan cara pandang saya terhadap bangsa,” ujar Alfatah.

Ia berharap program SPPI terus berlanjut dan menjadi program unggulan dalam mencetak generasi muda tangguh dan patriotik.

Penutupan SPPI Batch-3 turut dihadiri Forkopimda Aceh, perwakilan Kementerian Pertahanan RI, pejabat TNI-Polri, sivitas akademika Unhan RI, serta masyarakat Banda Aceh yang memadati area acara.

Kegiatan ditutup dengan parade barisan, atraksi yel-yel, dan penampilan semangat peserta yang mencerminkan kedisiplinan serta semangat bela negara yang telah terbangun selama masa pendidikan.

Dengan selesainya program ini, para alumni SPPI diharapkan mampu membawa semangat patriotisme dan pengabdian dalam setiap langkah mereka untuk Indonesia. (xrq)

Reporter: Akil

Penutupan SPPI di Blang Padang, Lalu Lintas di Sekitar Lokasi Padat Merayap

0
Lalu Lintas di Sekitar Blang Padang. (Foto: Nukilan)

NUKULAN.ID | BANDA ACEH — Arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan sekitar Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, tampak padat merayap pada Sabtu siang (12/7/2025). Kepadatan terjadi seiring dengan digelarnya acara penutupan rangkaian kegiatan Pendidikan Dasar Militer dan Pelatihan Manajerial Program Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Batch-3 Tahun Anggaran 2025.

Pantauan Nukilan.id di lokasi, kepadatan kendaraan terlihat mulai dari Jalan Tgk. Syech Muda Wali hingga Jalan Prof. A. Majid Ibrahim yang mengelilingi kawasan Blang Padang. Meski demikian, tidak terlihat adanya kemacetan total. Kendaraan masih dapat bergerak perlahan dengan pengaturan dari petugas lalu lintas yang berjaga di sejumlah titik strategis.

Kepadatan lalu lintas ini disebabkan oleh tingginya volume kendaraan warga yang ingin menyaksikan langsung upacara penutupan SPPI di lapangan yang terletak di pusat Kota Banda Aceh tersebut.

Upacara penutupan sendiri berlangsung khidmat dan dihadiri oleh ribuan peserta dari seluruh Indonesia, termasuk jajaran militer dan perwakilan Kementerian Pertahanan. Acara tersebut menjadi penanda berakhirnya pembinaan selama tiga bulan dalam program SPPI yang menggabungkan pendidikan dasar militer dan pelatihan kepemimpinan. (XRQ)

Reporter: Akil