Beranda blog Halaman 163

Bupati Abdya Ditunjuk Jadi Korwil APKASI Aceh untuk Periode 2025–2030

0
Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Safaruddin. (Foto: Kompas.com)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Safaruddin, resmi ditunjuk sebagai Koordinator Wilayah (Korwil) Aceh dalam kepengurusan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) untuk masa bakti 2025–2030.

Penunjukan itu dilakukan dalam Musyawarah Nasional (Munas) VI APKASI 2025 yang berlangsung di Puri Agung, Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta Pusat, Kamis (17/7/2025). Para pengurus dikukuhkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.

“Kita ditunjuk sebagai Korwil Aceh APKASI periode 2025–2030. Selain saya ada juga beberapa bupati lainnya dari Aceh yang masuk dalam dewan pengurus,” kata Safaruddin dalam keterangannya yang diterima di Banda Aceh, Kamis.

Dalam struktur pengurus APKASI 2025–2030, Bupati Lahat, Bursah Zarnubi, menjabat sebagai Ketua Umum. Ia didampingi oleh Bupati Bandung, Dadang Supriatna, yang ditunjuk sebagai Ketua Harian.

Dari Aceh, sejumlah kepala daerah juga tercatat masuk dalam jajaran pengurus. Bupati Simeulue, Mohammad Nasrun Mikaris, dipercaya sebagai Ketua Bidang Imigrasi dan Pemasyarakatan. Bupati Nagan Raya, Teuku Raja Keumangan (TRK), menjadi Ketua Bidang Pertanian. Sementara itu, Bupati Aceh Besar, Muharram Idris (Syech Muharram), menjabat sebagai Sekretaris Bidang Pengentasan Kemiskinan.

Safaruddin menilai, kepercayaan yang diberikan kepadanya sebagai Korwil Aceh merupakan kesempatan untuk mempererat kolaborasi antar kabupaten/kota di Aceh demi kemajuan daerah.

“Tentunya kita berharap ke depan dapat menjalin kerja sama yang lebih baik dengan pemerintah pusat dan daerah lain demi kesejahteraan masyarakat Aceh,” ujarnya.

Lebih jauh, Safaruddin juga mengajak seluruh kepala daerah di Aceh untuk bersinergi dalam membawa perubahan yang lebih baik, terutama dalam hal pelayanan publik dan inovasi pemerintahan.

“Mari sama-sama kita memperlihatkan ke nasional bagaimana kolaborasi antar kabupaten/kota di Aceh, dan sinergitas antara pemerintah provinsi dan Pusat,” demikian Safaruddin.

Update berita lainnya di Nukilan.id dan Google News

Editor: AKil

Pohon Tumbang Sebabkan Kemacetan di Jalan Nasional Aceh-Medan

0
Petugas menebang pohon yang tumbang di badan Jalan Nasional B Aceh-Medan, tepatnya di kawasan Bugha, Gampong Cot Sireutoh, Kecamatan Seulimum, Kabupaten Aceh Besar, pada Rabu (17/7/2025). (Foto: Dok BPBD Aceh Besar)

NUKILAN.ID | JANTHO – Sebuah pohon tumbang melintang di badan Jalan Nasional B Aceh-Medan, tepatnya di kawasan Bugha, Gampong Cot Sireutoh, Kecamatan Seulimum, Kabupaten Aceh Besar, pada Kamis (17/7/2025) sekitar pukul 11.36 WIB. Peristiwa tersebut mengakibatkan kemacetan lalu lintas, namun tidak menimbulkan korban jiwa.

Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Aceh Besar, Iqbal mengatakan, informasi pertama kali diterima oleh petugas piket Pos Pemadam Kebakaran BPBD Aceh Besar wilayah Seulimum melalui pesan WhatsApp Group Garda Damkar Abes. Pohon berukuran besar itu tumbang dan menutup seluruh badan jalan, sehingga menyebabkan gangguan lalu lintas bagi kendaraan yang melintas di jalur utama tersebut.

Menindaklanjuti laporan tersebut, tim Damkar BPBD Aceh Besar Pos Seulimum segera bergerak menuju lokasi kejadian dengan membawa perlengkapan pemotongan pohon berupa mesin gergaji (chainsaw). Sebanyak tiga personel diterjunkan untuk melakukan penanganan darurat di lokasi.

“Kami langsung ke lokasi begitu mendapat informasi. Proses evakuasi pohon tumbang dilakukan dengan cepat agar lalu lintas segera normal kembali,” ujar Iqbal dalam keterangannya kepada Nukilan, Kamis (17/7/2025).

Upaya penanganan pohon tumbang tersebut mendapat bantuan dari aparat kepolisian setempat yang mengatur lalu lintas kendaraan agar tidak terjadi penumpukan panjang selama proses evakuasi berlangsung. Selain itu, personel TNI dari Koramil setempat juga turut membantu proses pembersihan.

Evakuasi dan pembersihan pohon tumbang selesai dilakukan pada pukul 12.15 WIB. Setelah pohon berhasil dipotong dan dibersihkan dari badan jalan, arus lalu lintas kembali normal dan kendaraan dapat melintas seperti biasa.

BPBD Aceh Besar mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti angin kencang yang dapat menyebabkan pohon tumbang, terutama saat musim penghujan atau cuaca ekstrem. Pihaknya juga meminta warga agar segera melapor kepada pihak berwenang apabila terjadi kejadian serupa, agar dapat ditangani dengan cepat dan tepat. []

Reporter: Sammy

Persiraja Perpanjang Kontrak Akhyar Ilyas

0
Akhyar Ilyas
Akhyar Ilyas saat menandatangani kontrak baru dengan Manajer Persiraja, Ridha Mafdhul. (Foto: Persiraja)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Persiraja Banda Aceh resmi memperpanjang kontrak Akhyar Ilyas sebagai pelatih kepala untuk menghadapi kompetisi Pegadaian Championship 2025/2026. Keputusan ini diumumkan langsung melalui akun resmi Instagram klub, @persiraja_official, pada Kamis (17/7/2025).

Dalam unggahan tersebut, manajemen Persiraja menulis, “𝐀𝐊𝐇𝐘𝐀𝐑 𝐈𝐋𝐘𝐀𝐒 𝐒𝐓𝐀𝐘,” yang menandakan kepercayaan klub asal Banda Aceh tersebut terhadap sosok Akhyar.

Dikutip Nukilan.id dari unggahan itu, manajemen klub menyampaikan “Persiraja kembali memperpanjang kontrak pelatih Akhyar Ilyas untuk kompetisi Pegadaian Championship 2025/26. Lantak Laju!”

Keputusan mempertahankan Akhyar tak lepas dari performa impresif Persiraja di musim sebelumnya. Meski gagal promosi ke BRI Super League, Laskar Rencong tampil sebagai tim paling produktif di Pegadaian Liga 2 musim 2024/25 dengan torehan 42 gol. Persiraja hanya kalah satu gol dari Persipura Jayapura yang mencetak 43 gol dan harus bermain di babak play-off degradasi.

Dari 22 pertandingan yang dijalani, Persiraja mencatat 13 kemenangan, 4 hasil imbang, dan hanya 5 kali menelan kekalahan.

Menjelang musim baru, Persiraja juga telah mengumumkan jadwal latihan perdana yang akan digelar pada Jumat, 25 Juli 2025. Latihan ini akan menjadi momentum awal bagi skuad Lantak Laju untuk kembali mengincar tiket promosi ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Akhyar Ilyas sendiri dikenal sebagai pelatih yang mengandalkan permainan menyerang dan sukses membentuk tim yang solid meski dengan keterbatasan anggaran. Musim ini, harapan suporter kembali tertumpu pada kemampuannya meracik strategi jitu demi membawa Persiraja kembali ke Super League.

Reporter: Akil

GeRAK Minta Penegak Hukum Selidiki Dana MTQ Aceh Barat 2025

0
Koordinator GeRAK Aceh Barat, Edy Syahputra. (Foto: GeRAK Aceh)

NUKILAN.ID | Meulaboh — Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Antikorupsi (GeRAK) Aceh Barat mendesak aparat penegak hukum untuk menyelidiki penggunaan anggaran Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-37 tahun 2025 di Kabupaten Aceh Barat. Desakan ini muncul menyusul dugaan tidak transparannya publikasi dana kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Syariat Islam setempat.

“Jadi bila ini dilakukan dengan upaya menutupi anggaran (publikasi), maka kami mendorong aparat penegak hukum untuk segera melakukan penyelidikan dalam pelaksanaan acara MTQ tersebut sehingga menjadi terang benderang,” ujar Koordinator GeRAK Aceh Barat, Edy Syahputra, Rabu (16/7/2025).

Menurut Edy, pengelolaan keuangan negara harus dilakukan secara terbuka dan transparan, sebagaimana amanat undang-undang serta aturan teknis lainnya. Ia menegaskan bahwa informasi terkait penggunaan dana MTQ bukanlah informasi rahasia negara.

“Dana MTQ ini harus terpublikasi kepada publik berkenaan anggaran negara yang dipergunakan untuk kepentingan publik,” katanya.

Edy juga menyoroti minimnya informasi yang disampaikan kepada publik terkait anggaran kegiatan keagamaan tersebut. Padahal, menurutnya, nilai-nilai syiar Islam seharusnya mendorong keterbukaan dan tanggung jawab dalam pengelolaan keuangan publik.

“Syiar Islam itu justru mendorong kita berbuat ke arah yang jujur (transparan) dan bertanggungjawab dalam pengelolaan uang negara,” ucapnya.

Ia menilai, bila benar terdapat upaya menutup-nutupi akses informasi kepada publik, maka patut diduga adanya kejanggalan dalam pelaksanaan anggaran MTQ. Karena itu, GeRAK Aceh Barat mendesak pimpinan daerah untuk memanggil Kepala Dinas Syariat Islam guna meminta penjelasan terkait persoalan tersebut.

Update berita lainnya di Nukilan.id dan Google News

Editor: Akil

Cegah Abrasi, Pemkab Aceh Barat Tanam Seribu Pohon di Pesisir Meulaboh

0
Pemkab Aceh Barat Tanam Seribu Pohon di Pesisir Meulaboh. (Foto: ANTARA)

NUKILAN.ID | MEULABOH – Pemerintah Kabupaten Aceh Barat menanam seribu pohon pinus dan ketapang di sepanjang Pantai Batee Puteh, Meulaboh, Aceh, sebagai langkah mitigasi abrasi pantai yang semakin mengkhawatirkan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Aceh Barat, Bukhari, mengatakan bahwa penanaman ini sekaligus menjadi bagian dari peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

“Penanaman pohon ini juga dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia,” ujar Bukhari, Rabu (16/7/2025).

Ia menjelaskan, seluruh pohon yang ditanam akan dirawat secara berkelanjutan hingga mencapai usia dewasa.

“Insya Allah, kami perkirakan dalam waktu sekitar tiga tahun, pohon-pohon yang kami tanam ini akan tumbuh dewasa,” tambahnya.

Langkah ini diyakini tak hanya membantu mencegah abrasi, tetapi juga menjaga kesejukan kawasan pesisir yang menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat setempat.

Sementara itu, Penjabat Sekretaris Daerah Aceh Barat, Wishta Nowar, menyatakan bahwa peringatan Hari Lingkungan Hidup tidak semestinya hanya bersifat seremonial.

“Hari Lingkungan Hidup tidak boleh hanya menjadi upacara, tetapi harus dirayakan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari,” kata Wishta Nowar saat turut menanam pohon di lokasi kegiatan.

Ia juga menyampaikan bahwa untuk pertama kalinya, isu lingkungan secara resmi dimasukkan ke dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah, baik jangka menengah maupun tahunan.

“Ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga kelestarian lingkungan di tengah masyarakat,” ujarnya.

Update berita lainnya di Nukilan.id dan Google News

Alihbahasa oleh Akil dari Antara English.

Polda Aceh Selidiki Dugaan Korupsi Proyek Jalan Rp6,6 Miliar di Simeulue

0
Direktur Reskrimsus Polda Aceh, Kombes Pol Zulhir Destrian. (Foto: Bidhumas Polda Aceh)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Aceh resmi menaikkan status penanganan dugaan korupsi proyek peningkatan jalan di Kabupaten Simeulue ke tahap penyidikan.

Proyek tersebut memiliki nilai kontrak sebesar Rp6,6 miliar dan bersumber dari Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) yang dialokasikan dalam APBK Simeulue tahun anggaran 2023. Kegiatan proyek dikelola oleh Dinas PUPR Kabupaten Simeulue.

Direktur Reskrimsus Polda Aceh, Kombes Pol Zulhir Destrian, mengatakan bahwa penyidikan dilakukan setelah adanya gelar perkara dan ditemukan bukti permulaan adanya tindak pidana korupsi.

“Peningkatan status penanganan kasus dari penyelidikan ke penyidikan diputuskan dalam menggelar perkara setelah ditemukan bukti permulaan adanya dugaan tindak pidana korupsi dalam kegiatan tersebut,” kata Zulhir di Banda Aceh, Rabu (16/7/2025).

Proyek yang disorot adalah peningkatan Jalan Simpang Air Dingin–Labuhan Bajau di Kabupaten Simeulue, yang pelaksanaannya berlangsung dalam kurun waktu 2023 hingga 2024.

Zulhir menjelaskan bahwa proyek tersebut secara kontrak seharusnya dikerjakan oleh CV RPJ. Namun, pada kenyataannya, pekerjaan dilakukan oleh pihak lain yang tidak tercantum dalam akta pendirian perusahaan.

Selain itu, hasil penyelidikan mengungkap adanya ketidaksesuaian tenaga manajerial proyek dengan yang tercantum dalam kontrak. Ketidaksesuaian ini diketahui oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), serta konsultan pengawas, namun tidak ada tindakan pemutusan kontrak.

Tidak hanya pelanggaran administrasi, hasil pemeriksaan ahli dari Politeknik Negeri Lhokseumawe juga menemukan bahwa pekerjaan proyek tidak sesuai spesifikasi teknis dan mengalami kekurangan volume.

Atas temuan tersebut, penyidik menjerat pihak-pihak yang bertanggung jawab dengan Pasal 2 Ayat (1) dan/atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

“Dalam kasus ini, penyidik telah memeriksa dan meminta keterangan 31 orang pihak terkait. Penyidik terus bekerja menemukan bukti awal guna menetapkan pihak yang dianggap bertanggung jawab sebagai tersangka,” pungkas Zulhir.

Update berita lainnya di Nukilan.id dan Google News

Editor: AKil

BPBD: Banjir Rendam Jalan Lintas di Aceh Barat

0
Banjir Rendam Jalan Lintas di Aceh Barat. (Foto: ANTARA)

NUKILAN.ID | MEULABOH – Hujan deras yang melanda Kabupaten Aceh Barat menyebabkan jalan lintas kecamatan di kawasan Ateung Teupat, Kecamatan Bubon, terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 35 hingga 40 sentimeter, Rabu (16/7/2025).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat menyebutkan, genangan banjir mulai mengganggu aktivitas masyarakat, terutama dalam hal transportasi.

“Akibat terendamnya badan jalan ini telah menyebabkan akses transportasi publik terganggu,” ujar Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Aceh Barat, Teuku Ronald Nehdiansyah.

Ronald menambahkan, warga kini harus mencari jalur alternatif menuju pusat ibu kota kabupaten karena akses utama tidak dapat dilintasi secara normal.

“Kalau pun bisa diakses jalannya harus menggunakan truk atau kendaraan yang tinggi dan besar,” katanya.

Situasi ini mendorong aparat gabungan dari kecamatan, TNI, dan Polri untuk turun langsung membantu warga yang melintas. Camat Bubon, Surianto, mengatakan pihaknya bersiaga di lokasi banjir bersama personel TNI dan Polri.

“Guna membantu masyarakat melintasi genangan banjir, prajurit TNI juga bersiaga di lokasi banjir,” ujar Surianto.

Ia menambahkan, curah hujan yang tinggi sejak beberapa waktu terakhir telah mengganggu aktivitas masyarakat, khususnya para pengguna jalan di wilayah tersebut.

Update berita lainnya di Nukilan.id dan Google News

Editor: Akil

Puluhan Ribu Warga Banda Aceh Mulai Terima Bantuan Beras dari Pemerintah

0
Puluhan Ribu Warga Banda Aceh Mulai Terima Bantuan Beras dari Pemerintah. (Foto: RRI)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Sebanyak 10.393 warga di Kota Banda Aceh mulai menerima bantuan pangan berupa beras dari pemerintah. Penyaluran tahap perdana untuk alokasi Juni–Juli 2025 ini berlangsung di Kantor Camat Lueng Bata, Rabu (16/7/2025).

Pantauan di lokasi, warga dari Gampong Lueng Bata terlihat sudah antre sejak pagi hari untuk mengambil jatah bantuan. Masing-masing penerima manfaat memperoleh 10 kilogram beras yang disalurkan oleh Perum Bulog.

Kepala Kantor Wilayah Perum BULOG Aceh, Ihsan, menyebutkan bahwa total penerima bantuan pangan (PBP) untuk seluruh Aceh mencapai 544.554 orang. Jumlah tersebut termasuk 41.193 warga di Aceh Besar, 10.393 warga di Banda Aceh, dan 2.848 warga di Sabang.

“Untuk Banda Aceh totalnya sekitar 10.320 PBP. Dua alokasi ini setara dengan 207 ton beras yang kami distribusikan ke 9 kecamatan dan 90 titik penyaluran,” jelas Ihsan kepada wartawan.

Ia menambahkan bahwa data penerima manfaat ditentukan langsung oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas). Perum Bulog hanya bertugas menyalurkan bantuan sesuai daftar tersebut.

“Kita scan barcode, nanti nama penerima keluar otomatis. Kami di daerah hanya mendistribusikan sesuai data pusat. Untuk alokasi Juni–Juli ini juga diperintahkan distribusinya dilakukan di kantor desa sebagai titik pembagian,” ujar Ihsan.

Wakil Wali Kota Banda Aceh, Afdhal Khalilullah, turut hadir meninjau jalannya distribusi bantuan di Lueng Bata. Ia berharap bantuan tersebut bisa membantu meringankan beban masyarakat di tengah situasi ekonomi yang belum stabil.

“Ini adalah bagian dari perhatian pemerintah terhadap masyarakat. Semoga bantuan ini bermanfaat dan meringankan beban keluarga penerima,” kata Afdhal.

Kepala Desa Lueng Bata, Kurniawan, memastikan bantuan yang diterima warganya sudah sesuai sasaran. Ia juga mengapresiasi pemerintah atas penyaluran bantuan pangan tersebut.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan bantuan pangan kepada warga desa, dan kami memastikan bantuan pangan beras ini tepat sasaran dan pendistribusiannya berjalan dengan baik,” ujar Kurniawan.

Selain di Banda Aceh, distribusi bantuan pangan juga dilakukan serentak di sejumlah daerah lain, termasuk Aceh Besar yang mulai menyalurkan pada hari yang sama. Pemerintah berharap proses distribusi dapat berjalan lancar dan tepat sasaran.

Update berita lainnya di Nukilan.id dan Google News

Editor: Akil

Hari Integrasi Timor Timur, Jejak Sejarah yang Masih Menyisakan Kontroversi

0
Peta Timor-Leste - Timor Timur. (FOTO: iStockphoto)

NUKILAN.ID | JAKARTA – Setiap 17 Juli diperingati sebagai Hari Integrasi Timor Timur ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tanggal ini merujuk pada peristiwa penting pada 17 Juli 1976, ketika Timor Timur resmi ditetapkan sebagai provinsi ke-27 Indonesia.

Hasil penelusuran Nukilan.id dari berbagai sumber menyebutkan, sebelum bergabung dengan Indonesia, Timor Timur merupakan wilayah jajahan kolonial Portugis. Namun, dinamika politik berubah drastis pada 1975 ketika terjadi krisis internal di wilayah tersebut. Presiden Soeharto kala itu menyuarakan kekhawatiran terhadap kemungkinan berdirinya negara komunis di Timor Timur yang berpotensi memperluas pengaruh ideologi kiri di kawasan Asia Tenggara.

Pada 30 November 1975, Timor Timur mendeklarasikan kemerdekaan dari Portugal. Tak lama berselang, tiga partai pro-integrasi menyampaikan aspirasi bergabung dengan Indonesia melalui “Deklarasi Balibo” yang diumumkan pada 1 Desember 1975.

Deklarasi ini kemudian dijadikan dasar legitimasi oleh Pemerintah Orde Baru untuk melancarkan invasi militer ke Timor Timur melalui Operasi Seroja. Intervensi militer tersebut mendapat dukungan dari Amerika Serikat, yang kala itu tengah gencar menggalang kekuatan untuk membendung pengaruh komunisme global.

Meski mendapat dukungan secara geopolitik, Operasi Seroja menuai sorotan tajam dari komunitas internasional. Pelanggaran hak asasi manusia yang dilaporkan terjadi selama operasi berlangsung memunculkan gelombang kritik terhadap tindakan militer Indonesia di wilayah tersebut.

Pasca runtuhnya rezim Orde Baru pada 1998, pemerintah Indonesia membuka ruang demokratisasi dengan menyelenggarakan referendum di Timor Timur pada 30 Agustus 1999. Dalam referendum tersebut, mayoritas rakyat Timor Timur memilih untuk merdeka.

Hasil itu menjadi tonggak pemisahan resmi wilayah Timor Timur dari Indonesia, hingga akhirnya wilayah tersebut menjadi negara berdaulat bernama Timor Leste pada tahun 2002. (xrq)

Reporter: Akil

Islamic Trust Fund UIN Ar-Raniry Salurkan Rp 1,5 Miliar untuk Bantu UKT Mahasiswa

0
Islamic Trust Fund UIN Ar-Raniry Salurkan Rp 1,5 Miliar untuk Bantu UKT Mahasiswa. (Foto: Humas UINAR)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh kembali menyalurkan bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) kepada para mahasiswanya melalui lembaga Islamic Trust Fund (ITF). Pada semester Ganjil Tahun Akademik 2025/2026, bantuan senilai Rp 435,48 juta disalurkan kepada 196 mahasiswa yang dinyatakan berhak menerima.

Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Mujiburrahman mengatakan, program ini tak sekadar membantu secara finansial, tetapi juga merupakan bentuk investasi sosial jangka panjang.

“Bantuan ini bukan hanya untuk meringankan beban mahasiswa, tetapi juga sebagai investasi sosial untuk mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas,” ujarnya dalam keterangan yang diterima, Selasa (15/7/2025).

Sejak berdiri pada 23 Mei 2023, total bantuan UKT yang telah disalurkan oleh ITF mencapai Rp 1,57 miliar. Proses seleksi penerima dilakukan secara ketat dan akuntabel, termasuk melalui wawancara mendalam untuk memastikan bantuan tepat sasaran.

Ketua ITF, Prof Muhammad Yasir Yusuf, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung program ini, termasuk para donatur dan mitra lembaga.

“Semoga langkah ini menjadi amal jariyah yang terus mengalir,” ucapnya.

Sebagai lembaga pengelola zakat, infak, dan wakaf, ITF hadir untuk memperkuat komitmen universitas dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia, khususnya di Aceh. Untuk tahun ini, anggaran Bantuan Biaya Pendidikan (BBP) yang disiapkan mencapai Rp 600 juta, dan akan disalurkan secara bertahap.

Mahasiswa yang ingin menerima bantuan dari ITF harus memenuhi sejumlah syarat, antara lain berasal dari keluarga kurang mampu (asnaf fakir dan miskin), aktif sebagai mahasiswa program S1, memiliki IPK minimal 3,00, tidak sedang menerima beasiswa lain, dan bersedia mengikuti program peningkatan keterampilan yang diselenggarakan oleh ITF.

Melalui program ini, UIN Ar-Raniry menunjukkan komitmennya sebagai institusi pendidikan Islam yang tak hanya unggul secara akademik, tetapi juga hadir dalam memperluas akses pendidikan dan menumbuhkan keadilan sosial.

“Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Aceh, UIN Ar-Raniry juga terus mendorong visi menjadi universitas yang modern, profesional, dan andal dalam bidang keislaman, kebangsaan, dan keuniversalan untuk membangun masyarakat yang saleh, moderat, cerdas dan unggul,” pungkas Prof Mujiburrahman.

Update berita lainnya di Nukilan.id dan Google News

Editor: AKil