Beranda blog Halaman 161

Nasir Djamil Desak Pemerintah Aceh Akhiri Diskriminasi TPP ASN PPPK

0
Nasir Djamil Desak Pemerintah Aceh Akhiri Diskriminasi TPP ASN PPPK. (Foto: For Nukilan)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKS, Nasir Djamil, meminta Pemerintah Aceh segera mengakhiri diskriminasi terhadap Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK) terkait pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).

Hal ini disampaikan Nasir usai menerima audiensi Forum Komunikasi ASN PPPK Pemerintah Aceh di sebuah kafe di Banda Aceh, Jumat (18/7/2025).

Menurut Nasir, kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Aceh Nomor 15 Tahun 2024 tidak boleh bertentangan dengan regulasi yang lebih tinggi. Ia menyoroti ketentuan Pasal 9 ayat (4) dalam Pergub tersebut yang menyebutkan bahwa pengaturan lebih lanjut mengenai TPP bagi PPPK akan diatur melalui Keputusan Gubernur.

“Ini mengangkangi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara yang dengan jelas menyebutkan ASN terdiri dari PNS dan PPPK,” tegas Nasir.

Ia juga menyinggung ketentuan dalam Permendagri Nomor 15 Tahun 2024 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2025. Dalam aturan tersebut, pada kode 3.4.1.1.2 tentang TPP ASN, disebutkan bahwa besaran TPP atau tunjangan kinerja tidak boleh dibedakan antara PNS dan PPPK yang memiliki kelas jabatan yang sama.

“Menurut hierarki perundang-undangan, aturan yang lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan aturan di atasnya. Karena itu, saya mendesak Pemerintah Aceh segera merevisi Pergub tersebut,” ujar Nasir lagi.

Ia menekankan, ASN PPPK yang berasal dari kalangan tenaga guru, kesehatan, hingga teknis lainnya, memiliki kontribusi nyata dalam pelayanan publik. Oleh karena itu, mereka juga berhak atas kesejahteraan yang setara, termasuk dalam hal TPP yang bersumber dari Pendapatan Asli Aceh (PAA).

“Diskriminasi dan dikotomi antara PNS dan PPPK harus diakhiri. Ketimpangan ini tidak boleh dibiarkan terjadi di depan mata Pemerintah Aceh sendiri,” pungkas Nasir.

Editor: Akil

Warga Binaan Rutan Jantho Panen Raya, Dukung Ketahanan Pangan Aceh Besar

0

NUKILAN.ID | Jantho – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Jantho menggelar panen raya hasil pertanian warga binaan, Kamis (17/7/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan di Kabupaten Aceh Besar.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Aceh Besar, Bahrul Jamil, hadir langsung dalam panen raya tersebut dan menyampaikan apresiasi atas inisiatif Rutan Jantho yang dinilai selaras dengan agenda kemandirian pangan daerah.

“Pemerintah Aceh Besar memberikan apresiasi program yang bertujuan untuk mencapai kemandirian pangan dan mengurangi kerentanan terhadap gangguan pasokan pangan,” kata Bahrul Jamil.

Menurut Bahrul, panen hasil pertanian warga binaan ini bukan hanya simbol kerja keras, tetapi juga bagian dari strategi jangka panjang dalam menjamin ketersediaan dan stabilitas pangan masyarakat.

“Program ketahanan pangan ini juga bertujuan menjaga ketersediaan pangan yang stabil dari waktu ke waktu, tanpa fluktuasi harga yang signifikan,” katanya lagi.

Panen raya ini meliputi hasil pertanian dari area seluas hampir satu hektar yang ditanami cabai, 1.300 batang semangka, serta pembesaran seribu bibit ikan nila. Hasil panen tersebut dibagikan kepada masyarakat yang hadir dalam kegiatan tersebut.

Kepala Rutan Kelas IIB Jantho, Muhammad Nasir, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

“Program ketahanan pangan tahun 2025 ini, kita laksanakan di antaranya penanaman cabe dengan luas area hampir satu hektar, 1.300 batang semangka dan seribu bibit ikan nila,” ujar Nasir.

Program ini, kata dia, juga menjadi bentuk pembinaan positif bagi para warga binaan agar tetap produktif meskipun sedang menjalani masa pidana.

Kegiatan panen raya ini turut dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Aceh, Yan Rusmanto, serta jajaran instansi terkait.

Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Aceh Besar terus mendorong penguatan ketahanan pangan daerah dengan menggencarkan berbagai program, mulai dari peningkatan produktivitas pertanian, perbaikan infrastruktur seperti irigasi dan jalan tani, hingga modernisasi alat pertanian.

Update berita lainnya di Nukilan.id dan Google News

Editor: Akil

Marlina Kukuhkan Ratna Sari Dewi sebagai Bunda PAUD dan Ketua Forikan Abdya

0
Marlina Kukuhkan Ratna Sari Dewi sebagai Bunda PAUD dan Ketua Forikan Abdya. (Foto: Humas Aceh)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Bunda PAUD Aceh, Marlina Muzakir, secara resmi mengukuhkan Ratna Sari Dewi sebagai Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) untuk periode 2025–2030.

Prosesi pengukuhan berlangsung di Meuligoe Gubernur Aceh, Banda Aceh, Kamis (17/7/2025), dan turut disaksikan oleh Ketua Pokja Bunda PAUD Aceh, Mukarramah, serta sejumlah pengurus dari kedua organisasi.

Dalam sambutannya, Marlina menyampaikan keyakinannya terhadap komitmen Ratna Sari Dewi dalam mengemban dua peran strategis tersebut.

“Saya percaya saudari (Ratna Sari Dewi) akan bekerja dengan maksimal untuk membawa kemajuan bagi Aceh Barat Daya,” ujar Marlina.

Lebih lanjut, Marlina mendorong agar Ratna Sari terus memperkuat kolaborasi dengan masyarakat dan para pemangku kepentingan dalam upaya menghadirkan layanan PAUD yang berkualitas. Ia juga menekankan pentingnya membangun kesadaran kolektif terhadap nilai pendidikan anak usia dini di tengah masyarakat.

Tak hanya itu, Marlina menaruh perhatian khusus pada peran Ketua Forikan dalam mempromosikan pola makan sehat dengan meningkatkan konsumsi ikan, terutama bagi anak-anak.

“Ini bertujuan untuk mendorong masyarakat, terutama anak-anak, untuk lebih gemar makan ikan melalui berbagai kegiatan dan kampanye,” lanjut Marlina.

Ia juga berpesan agar Ratna Sari menjadi teladan dalam menyebarkan semangat makan ikan serta memberikan contoh positif di tengah masyarakat.

Pengukuhan ini menandai penutup dari rangkaian pelantikan Bunda PAUD dan Ketua Forikan di seluruh kabupaten dan kota se-Aceh untuk periode 2025–2030.

Update berita lainnya di Nukilan.id dan Google News

Editor: AKil

Gubernur Aceh Terima Kunjungan SKK Migas dan Mubadala, Bahas Proyek Strategis Gas Andaman

0
Gubernur Aceh Muzakir Manaf menerima kunjungan penting dari jajaran manajemen Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) dan Presiden Direktur Mubadala Energy. (Foto: HarianRakyatAceh)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Gubernur Aceh Muzakir Manaf menerima kunjungan penting dari jajaran manajemen Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) dan Presiden Direktur Mubadala Energy, dalam rangka persiapan pelaksanaan proyek pengembangan lapangan gas di Wilayah Kerja (WK) Andaman.

Pertemuan strategis yang turut dihadiri oleh Plt Sekda Aceh dan Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Aceh ini menjadi langkah awal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang di Tanah Rencong, khususnya melalui penguatan sektor energi.

“Kami sangat mendukung penuh proyek strategis ini karena akan membawa dampak besar bagi kemajuan Aceh, terutama dalam penciptaan lapangan kerja, peningkatan investasi, dan penguatan sektor energi,” tegas Gubernur Aceh Muzakir Manaf.

Ia menambahkan bahwa Pemerintah Aceh berkomitmen menjaga iklim investasi yang kondusif, dengan tetap mengutamakan manfaat langsung bagi masyarakat, terutama warga Lhokseumawe dan sekitarnya.

Proyek pengembangan gas laut dalam di WK Andaman dirancang untuk menjadi motor penggerak ekonomi, khususnya di kawasan KEK Lhokseumawe. Mubadala Energy, perusahaan migas asal Uni Emirat Arab, berencana membangun fasilitas pengaliran gas di daratan Aceh, yang diharapkan mampu menciptakan banyak lapangan kerja baru dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal.

Azhari Idris, salah satu tokoh penting dalam pertemuan tersebut, menyambut baik dukungan Gubernur terhadap proyek tersebut.

“Dukungan Gubernur Aceh terhadap pelaksanaan kegiatan Mubadala sangat bagus dan disambut sangat positif oleh pimpinan Mubadala. Keinginan Gubernur Aceh sudah sesuai dengan apa yang dicita-citakan oleh manajemen Mubadala,” ujarnya.

Pertemuan yang dipimpin oleh Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Eka Bhayu Setta, juga dihadiri oleh perwakilan Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), PT PEMA, dinas terkait Pemerintah Aceh, staf khusus Gubernur, hingga Wali Kota Lhokseumawe.

Dalam diskusi tersebut, berbagai isu strategis turut dibahas, termasuk komitmen terhadap penyerapan tenaga kerja lokal dan peningkatan peluang ekonomi di sekitar wilayah proyek.

“Pertemuan ini membahas banyak hal, termasuk prioritas tenaga kerja dan kesempatan ekonomi lainnya bagi warga Kota Lhokseumawe khususnya dan Aceh pada umumnya. Nantinya, Mubadala akan membangun fasilitas-fasilitas pengaliran gas di daratan dalam wilayah KEK Lhokseumawe,” tambah Azhari.

Sementara itu, Presiden Direktur Mubadala Energy, Abdullah, menegaskan bahwa pihaknya hadir dengan tekad untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat Aceh. “Kami hadir di Aceh untuk memberi sesuatu yang terbaik bagi masyarakat Aceh, insya Allah,” ucapnya.

Kolaborasi ini juga mencerminkan eratnya hubungan antara Aceh dan Uni Emirat Arab yang telah terjalin selama ini. Selain mendorong sektor migas, proyek strategis ini diharapkan mampu memberikan efek berganda (multiplier effect) bagi sektor ekonomi lainnya di Aceh.

Update berita lainnya di Nukilan.id dan Google News

Editor: Akil

Kisah Perjuangan Prof. Rahmat Fadhil: Dari Aktivis Mahasiswa ke Guru Besar Rekayasa Industri Pertanian

0
Prof. Dr. Ir. Rahmat Fadhil, S.TP., M.Sc. Guru Besar dalam bidang Rekayasa Industri Pertanian USK. (Foto: Dok. Pribadi)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Universitas Syiah Kuala (USK) kembali mencatatkan prestasi akademik dengan mengukuhkan Prof. Dr. Ir. Rahmat Fadhil, S.TP., M.Sc. sebagai Guru Besar dalam bidang Rekayasa Industri Pertanian. Prosesi pengukuhan berlangsung khidmat di Gedung Academic Activity Center (AAC) Prof. Dr. Dayan Dawood, MA, Kamis (17/7/2025), disaksikan oleh pimpinan universitas, sivitas akademika, tamu undangan, dan keluarga besar Prof. Rahmat.

Dalam orasi ilmiah berjudul Rekayasa Industri Pertanian: Rahmat Bagi Seluruh Alam, Prof. Rahmat menekankan pentingnya ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Ia mengajak para hadirin untuk merenungkan peran ilmu di tengah krisis sosial dan ekologi.

“Sebesar apa pun gelar dan riset yang kita miliki, yang utama adalah seberapa besar manfaatnya bagi umat dan lingkungan,” tegasnya.

Kisah perjalanan akademik Prof. Rahmat turut disampaikan dalam orasi tersebut. Ia menempuh pendidikan sarjana selama tujuh tahun, program magister empat tahun, dan berhasil meraih gelar doktor dari IPB University dalam waktu 2,5 tahun, dengan total 15 publikasi ilmiah di tingkat nasional dan internasional.

“Keterlambatan bukanlah akhir. Yang terpenting adalah kebangkitan dan niat sungguh-sungguh,” ujarnya.

Sebagai akademisi di bidang rekayasa industri pertanian, Prof. Rahmat menyoroti rendahnya tingkat hilirisasi komoditas unggulan Aceh, seperti kopi Gayo. Ia menyebut lebih dari 80 persen produk agroindustri masih diekspor dalam bentuk mentah, sehingga nilai tambah tidak dinikmati oleh masyarakat lokal.

Menjawab persoalan tersebut, Prof. Rahmat menawarkan pendekatan ilmiah berbasis Multi-Criteria Decision Making (MCDM) sebagai solusi strategis untuk merumuskan kebijakan pertanian yang lebih tepat sasaran. Pendekatan ini dinilai bisa diterapkan dalam berbagai sektor, mulai dari asuransi pertanian, pengolahan pangan, hingga desain kemasan produk lokal.

Sebagai Direktur Kewirausahaan dan Alumni USK, ia juga menekankan pentingnya sinergi antara akademisi dan pelaku usaha. Menurutnya, rekayasa industri pertanian tidak hanya berbasis teknologi semata, tetapi juga harus mendukung penguatan Indeks Kewirausahaan Nasional.

Dalam bukunya yang berjudul Rekayasa Industri Pertanian dalam Perspektif Kewirausahaan, Prof. Rahmat merumuskan konsep dan pengalaman yang dapat menjadi rujukan dalam membangun ekosistem agribisnis yang inklusif dan berkelanjutan.

Di penghujung acara, dalam suasana haru, Prof. Rahmat menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung langkah akademiknya.

“Saya persembahkan capaian ini kepada orang tua saya, para guru, istri tercinta, dan anak-anak saya. Semoga ini menjadi amal jariyah,” ucapnya.

Pengukuhan ini menjadi momentum penting bagi USK untuk memperkuat peran akademisi sebagai agen perubahan. Komitmen Prof. Rahmat dalam mengintegrasikan sains, etika, dan pengabdian masyarakat mencerminkan semangat baru pendidikan tinggi: ilmu pengetahuan yang berdampak nyata dan berpihak pada kesejahteraan alam.

Update berita lainnya di Nukilan.id dan Google News

Editor: Akil

Pemkab Aceh Barat Raih Penghargaan Pembentukan Koperasi Merah Putih Tercepat di Aceh

0
Plt Sekda Aceh, M Nasir Samaun menyerahkan piagam penghargaan kepada Pemkab Aceh Barat diterima Asisten Pemerintahan Aceh Barat Ifan Murdani (kiri), pada peringatan Hari Koperasi ke-78 tingkat Provinsi Aceh yang digelar di halaman Kantor Gubernur Aceh di Banda Aceh, Kamis (17/7/2025). (Foto: ANTARA)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Barat menerima piagam penghargaan dari Pemerintah Aceh atas keberhasilan dalam menyelesaikan pembentukan badan hukum Koperasi Merah Putih tercepat di Provinsi Aceh.

Piagam tersebut diserahkan langsung oleh Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Aceh, M Nasir Samaun, kepada Asisten Pemerintahan dan Keistimewaan Aceh Setdakab Aceh Barat, Ifan Murdani. Penyerahan dilakukan pada peringatan Hari Koperasi ke-78 tingkat Provinsi Aceh di halaman Kantor Gubernur Aceh, Kamis (17/7/2025).

“Penghargaan ini merupakan hasil kerja keras semua pihak, mulai dari pemerintah kabupaten, aparatur desa, hingga masyarakat yang mendukung penuh keberadaan koperasi sebagai penggerak ekonomi desa,” kata Ifan dalam keterangannya.

Menurut Ifan, piagam tersebut merupakan bentuk apresiasi atas komitmen dan keseriusan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat dalam menuntaskan legalitas Koperasi Desa Merah Putih secara cepat dan tepat waktu.

Ia menyebutkan, pencapaian ini tidak hanya menjadi prestasi administratif, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam penguatan koperasi sebagai pilar ekonomi kerakyatan di tingkat lokal.

Ia berharap, pencapaian tersebut dapat mendorong koperasi-koperasi lain di Aceh Barat untuk semakin aktif dan tertib dalam pengelolaan serta administrasi.

“Sehingga dapat berkontribusi lebih besar dalam meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ifan menambahkan bahwa peringatan Hari Koperasi ke-78 tahun ini menjadi momen penting untuk memperkuat peran koperasi, terutama di tengah tantangan ekonomi global.

“Pemerintah Kabupaten Aceh Barat berkomitmen untuk terus mendampingi dan memfasilitasi pengembangan koperasi agar semakin mandiri, sehat, dan mampu bersaing di era digital,” katanya.

Update berita lainnya di Nukilan.id dan Google News

Editor: Akil

Tiga Bupati dari Aceh Masuk Kepengurusan APKASI 2025–2030, Wagub: Bawa Aceh Lebih Berdaya Saing

0
Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, SE, saat menghadiri Pengukuhan Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) periode 2025-2030 di Puri Agung, Grand Sahid Hotel, Jakarta, Kamis, (17/7/2025). (Foto: Humas Aceh)

NUKILAN.ID | JAKARTA — Tiga kepala daerah dari Aceh resmi terpilih sebagai pengurus nasional Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) periode 2025–2030. Pengukuhan berlangsung di Puri Agung, Grand Sahid Hotel, Jakarta, Kamis (17/7/2025), dan turut dihadiri oleh Wakil Gubernur Aceh, Fadlullah.

Ketiga bupati yang masuk dalam jajaran pengurus baru APKASI itu adalah Bupati Nagan Raya, Bupati Aceh Barat Daya, dan Bupati Aceh Besar.

Wakil Gubernur Fadlullah menyambut positif kepercayaan yang diberikan kepada para bupati asal Aceh dalam struktur nasional APKASI. Ia menilai, kehadiran mereka menjadi peluang strategis untuk memperkuat jejaring daerah di tingkat nasional.

“Saya berharap para bupati yang masuk dalam kepengurusan APKASI ini mampu menjadi duta kepentingan daerah, dan membawa daerah khusus Aceh ke arah yang lebih baik, berdaya saing, dan berwibawa di tingkat nasional,” ujar Fadlullah.

Lebih lanjut, Fadlullah menekankan pentingnya pemanfaatan posisi ini untuk memperjuangkan isu-isu mendasar yang dihadapi Aceh, mulai dari pendidikan dan kesehatan, hingga pengelolaan sumber daya alam secara adil dan berkelanjutan.

Sebagai wadah resmi para bupati se-Indonesia, APKASI diharapkan mampu menjadi penggerak kolaborasi antardaerah, serta jembatan komunikasi yang efektif antara pemerintah kabupaten dan pemerintah pusat.

Update berita lainnya di Nukilan.id dan Google News

Editor: Akil

Mahasiswa KKN USK Hidupkan Kembali Perpustakaan Gampong di Bireuen

0
MAHASISWA KKN USK
Mahasiswa KKN USK Hidupkan Kembali Perpustakaan Gampong di Bireuen. (Foto: For Nukilan)

NUKILAN.ID | BIREUEN – Suasana ceria kembali menyelimuti Perpustakaan Gampong di Meunasah Teungku Digadong, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, setelah mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Literasi Universitas Syiah Kuala (USK) hadir menghidupkan aktivitas literasi di tengah masyarakat.

Sejak dimulai pada Rabu, 5 Juli 2025 lalu, kegiatan revitalisasi perpustakaan ini menjadi bagian dari program KKN Tematik Literasi yang bertujuan menumbuhkan minat baca dan menciptakan ruang belajar yang inklusif serta menyenangkan.

Melalui pendekatan kreatif seperti pojok baca anak, lomba mewarnai, kelas membaca bersama, hingga penataan ulang koleksi buku, para mahasiswa berhasil menarik perhatian puluhan anak dan remaja.

Kelompok KKN ini terdiri dari sepuluh mahasiswa lintas fakultas di USK, yakni dari FISIP, FEB, dan FKEP. Mereka adalah Teuku Ridwansyah, Anissatul Muthiah, Afifah Tazkiya, Salaisya Putri Nabila, Okta Vadilla, As-Syifayatul Amalia, Yolanda Fitrah Vadisa, Shalsabilla Putri Rinaldi, Desi Marlina, dan Syifa Fania.

Teuku Ridwansyah, Ketua Kelompok KKN, kepada Nukilan.id menyampaikan bahwa kegiatan yang mereka lakukan bukan semata-mata untuk menyelesaikan program kerja semata. Lebih dari itu, mereka berupaya membangun kedekatan dengan warga serta menghadirkan suasana belajar yang menyenangkan bagi anak-anak desa.

“Kami ingin menciptakan ruang yang nyaman bagi anak-anak untuk belajar dan bermain sambil menumbuhkan rasa cinta terhadap buku. Suasana yang dulunya sepi, kini mulai ramai dengan tawa dan cerita anak-anak desa,” ungkap Ridwansyah pada Jumat (18/7/2025).

Ridwansyah menceritakan bahwa momen mengharukan sempat terjadi ketika seorang anak kecil menghampiri salah satu mahasiswa sambil membawa buku cerita miliknya. Dengan polos ia bertanya, “Kak, sekarang aku bisa baca ini di sini, ya?” Ucapan sederhana itu meninggalkan kesan mendalam bagi para mahasiswa.

“Beberapa di antara kami mengaku tak kuasa menahan air mata saat melihat antusiasme anak-anak yang begitu besar untuk membaca,” tambah Ridwansyah.

Ia menjelaskan bahwa kehadiran mahasiswa KKN Tematik Literasi disambut hangat oleh Kepala Gampong serta para tokoh masyarakat setempat. Kehadiran mereka dinilai membawa dampak positif, terutama dalam mendorong semangat literasi di kalangan warga desa.

“Mereka menyampaikan harapan agar perpustakaan ini terus aktif ke depannya dan menjadi tempat belajar bagi generasi muda di Gampong Meunasah Teungku Digadong,” pungkasnya. (XRQ)

Update berita lainnya di Nukilan.id dan Google News

Reporter: Akil

Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Polda Aceh Dirikan SPPG

0
Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko mendengarkan penjelasan terkait makanan bergizi di SPPG Polda Aceh di Banda Aceh, Kamis (17/7/2025). (Foto: ANTARA)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Kepolisian Daerah (Polda) Aceh mendirikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai bentuk dukungan terhadap program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menjadi bagian dari Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto.

Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko mengatakan, pendirian SPPG merupakan langkah nyata untuk memastikan keberlanjutan program MBG, sebagai investasi jangka panjang dalam mencetak generasi unggul yang sehat dan cerdas.

“Pembentukan SPPG ini merupakan inisiatif dan implementasi nyata Polri Presisi melalui peran aktif Yayasan Kemala Bhayangkari dalam mendukung program prioritas Presiden Prabowo Subianto di bidang pemenuhan gizi anak usia sekolah,” ujar Achmad Kartiko saat meresmikan SPPG Polda Aceh di Gampong Lambung, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh, Kamis (17/7/2025).

Peresmian SPPG Polda Aceh dilakukan serentak bersama 28 SPPG Polri lainnya di seluruh Indonesia. Secara simbolis, kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dari Mako Korps Brimob Polri.

Achmad Kartiko menyampaikan apresiasinya kepada Yayasan Kemala Bhayangkari Daerah Aceh dan seluruh pihak yang telah mendukung pendirian SPPG tersebut.

“Dengan menyediakan makanan bergizi sejak dini, kita sedang membangun sumber daya manusia yang akan menjadi pilar masa depan bangsa,” katanya.

Kapolda juga mendorong seluruh Polresta dan Polres di jajaran Polda Aceh agar turut membentuk SPPG di wilayah masing-masing, demi memperluas manfaat program MBG.

Saat ini, SPPG Polda Aceh telah melayani 14 sekolah dengan total penerima manfaat sebanyak 3.695 orang. Mereka terdiri dari siswa tingkat TK hingga SMA sederajat, serta ibu hamil, menyusui, dan balita.

Selain itu, pembangunan empat SPPG baru tengah berlangsung di beberapa titik, yakni di Gampong Lamcot, Kecamatan Darul Imarah, dan Gampong Ateuk Jawoe, Kecamatan Baiturrahman (wilayah Polresta Banda Aceh); Desa Jantho Makmur, Kecamatan Kota Jantho (wilayah Polres Aceh Besar); serta Desa Geulanggang Gampong, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen (wilayah Polres Bireuen).

Keempat lokasi tersebut saat ini dalam tahap pembangunan atau renovasi, serta pengadaan peralatan sebelum diverifikasi oleh Badan Gizi Nasional untuk operasional penuh.

“Semoga SPPG ini bukan hanya simbol kepedulian terhadap pemenuhan gizi anak, tetapi juga bukti kehadiran Polri yang humanis demi terwujudnya masyarakat yang sehat, sejahtera, dan cerdas,” kata Achmad Kartiko.

Update berita lainnya di Nukilan.id dan Google News

Editor: Akil

Ngidam Naik Mobil Polisi, Ibu Hamil di Aceh Tengah Dapat Sambutan Humanis dari Polres

0
Seorang Ibu Hamil di Aceh Tengah Ngidam Naik Mobil Polisi. (Foto: Lintasgayo.co)

NUKILAN.ID | TAKENGON – Momen tak biasa sekaligus mengharukan terjadi di Mapolres Aceh Tengah pada Kamis (17/7/2025). Seorang ibu hamil datang bukan untuk melaporkan tindak kejahatan, melainkan mengutarakan permintaan unik: ngidam naik mobil patroli polisi sambil berkeliling kota.

Dikutip dari Lintasgayo.co, perempuan tersebut adalah Nanda Pebriana (30), warga Blang Mancung Atas, Kecamatan Ketol, yang saat ini tengah mengandung anak keduanya. Ia datang ke Mapolres sekitar pukul 14.00 WIB, ditemani anak pertamanya, dan langsung menyampaikan keinginannya kepada personel Provos.

Tanpa banyak tanya, permintaan itu langsung disambut hangat oleh personel Provos Bripda Salman dan anggota Satlantas Briptu Ryaas. Keduanya dengan ramah mengajak Nanda dan anaknya naik mobil Patwal Satlantas Polres Aceh Tengah untuk berkeliling Kota Takengon.

Perjalanan singkat tersebut membawa kebahagiaan tersendiri bagi Nanda. Usai menikmati momen langka itu, ia diantar kembali ke tempat kerjanya di Kantor Kementerian Agama Aceh Tengah.

Sambil tersenyum, Nanda menyampaikan rasa terima kasihnya kepada jajaran Polres Aceh Tengah, khususnya Satlantas, atas pelayanan yang berkesan itu.

Kapolres Aceh Tengah AKBP Muhamad Taufiq, S.I.K., M.H., turut mengapresiasi tindakan anggotanya yang dinilai menunjukkan wajah humanis institusi kepolisian.

“Polri hadir bukan hanya sebagai penegak hukum, tapi juga sebagai sahabat dan pelayan masyarakat. Tindakan kecil namun penuh empati seperti ini menjadi wajah nyata dari semangat Presisi dan pelayanan humanis,” ujar Kapolres.

Update berita lainnya di Nukilan.id dan Google News

Editor: Akil