Beranda blog Halaman 16

Menlu Sugiono Kembali Transit di Aceh Usai Hadiri Pertemuan Tingkat Tinggi Gaza di Istanbul

0
Sekda Aceh Muhammad Nasir berbincang dengan Menlu Sugiono di Ruang Tunggu VIV Bandara SIM. (Foto: Humas Aceh)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, kembali menyapa kampung halamannya, Aceh. Kali ini, ia singgah di Lanud Sultan Iskandar Muda (SIM), Aceh Besar, dalam perjalanan pulang dari kunjungan kerja ke Istanbul, Turki, pada Selasa (4/11/2025).

Kedatangan Menlu Sugiono disambut hangat oleh Sekretaris Daerah Aceh, Muhammad Nasir, serta Danlanud SIM, Kolonel Nav Sudaryanto. Suasana pertemuan di ruang tunggu VIP Bandara SIM tampak akrab dan penuh kehangatan.

Selama beberapa saat transit, Sugiono berbincang dengan Sekda Aceh dan Danlanud mengenai berbagai isu aktual, baik terkait persoalan Aceh maupun dinamika nasional. Meski singkat, pertemuan tersebut berlangsung intens dan penuh makna.

Ini bukan kali pertama Menlu Sugiono transit di Aceh. Pada Oktober 2024, ia juga sempat singgah di tanah kelahirannya setelah dilantik Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Luar Negeri. Kala itu, ia tengah menuju Rusia untuk kunjungan kerja resmi.

Kali ini, kunjungan Sugiono ke Aceh dilakukan setelah menghadiri Pertemuan Tingkat Tinggi mengenai Gaza yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Turkiye, Hakan Fidan, di Istanbul.

Sebagai salah satu putra Aceh yang dipercaya Presiden Prabowo Subianto duduk di kursi kabinet, kiprah Sugiono kerap menjadi kebanggaan bagi masyarakat Aceh. Ia lahir di Takengon, Aceh Tengah, pada 11 Februari 1979, dan menempuh pendidikan dasar di kota kelahirannya sebelum melanjutkan ke SMP di Banda Aceh.

Selepas itu, ia melanjutkan pendidikan ke luar Aceh—mulai dari SMA Taruna Nusantara, yang ia tamatkan pada 1997, hingga Akademi Militer Magelang, tempat ia lulus dengan pangkat Letnan Dua Infanteri.

Sebelum menempati posisi strategis di pemerintahan, Sugiono dikenal sebagai sekretaris pribadi Prabowo Subianto sejak masa sebelum pendirian Partai Gerindra. Kesetiaan dan dedikasinya membuat ia dipercaya mendampingi Prabowo di berbagai fase perjuangan politik.

Sebelum menjadi Menteri Luar Negeri, Sugiono juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR RI yang membidangi pertahanan, luar negeri, dan informasi, sekaligus Ketua Fraksi Gerindra di MPR RI.

Kini, setiap kali pesawat yang ditumpanginya singgah di Aceh, Sugiono seolah menandai perjalanan karier panjangnya dengan rasa rindu terhadap tanah kelahiran—sebuah tempat di mana jejak awal pengabdian seorang prajurit, politisi, dan diplomat dimulai.

DPRA Desak Pemerintah Bangun Pelabuhan Ekspor CPO di Pantai Barat Aceh untuk Dongkrak PAD

0
Anggota DPRA, Nurchalis. (Foto: ANTARA)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Nurchalis, mendorong pemerintah pusat dan Pemerintah Aceh agar segera membangun pelabuhan ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di wilayah pantai barat Aceh. Upaya ini dinilai penting untuk memaksimalkan pendapatan asli daerah (PAD) dan memberi dampak ekonomi langsung bagi masyarakat.

“Dengan adanya pelabuhan ekspor CPO, maka pendapatan asli daerah Aceh akan lebih maksimal dan memberikan nilai ekonomi yang lebih baik bagi masyarakat Aceh,” kata Anggota Komisi III DPRA, Nurchalis, kepada NUKILAN.ID, Selasa (4/11/2025).

Menurut Nurchalis, PAD merupakan salah satu sumber utama keuangan daerah yang harus digali secara serius. Salah satu potensi besar, katanya, berasal dari sektor kelapa sawit yang selama ini menjadi penopang ekonomi masyarakat di wilayah barat–selatan Aceh.

Namun, hingga kini, aktivitas ekspor CPO dari Aceh masih dilakukan melalui Pelabuhan Belawan di Medan, Sumatera Utara. Kondisi ini menyebabkan penerimaan pajak dari ekspor tersebut justru masuk ke Sumatera Utara, bukan ke kas Pemerintah Aceh.

“Informasi yang saya terima, dampak dari ekspor CPO Aceh melalui pelabuhan di Sumatera Utara, pajak yang dihasilkan dari ekspor tersebut nilainya fantastis mencapai triliunan rupiah setiap tahunnya,” ujarnya.

Nurchalis menilai, hal ini menjadi kerugian besar bagi Aceh karena potensi penerimaan daerah yang seharusnya dinikmati masyarakat justru mengalir ke provinsi lain.

“Sekarang bagaimana caranya pajak tersebut bisa menjadi PAD Pemerintah Aceh, yaitu dengan membangun pelabuhan khusus ekspor CPO keluar negeri,” tambahnya.

Sebagai langkah konkret, Komisi III DPRA telah menggelar rapat kerja bersama pimpinan serta perwakilan pabrik dan perkebunan kelapa sawit se-wilayah barat selatan Aceh pada Jumat (31/10/2025) lalu di Meulaboh.

Pertemuan tersebut membahas berbagai isu strategis sektor sawit, termasuk penggunaan bahan bakar minyak (BBM) industri dan kewajiban pelaporan kepada Badan Pengelolaan Keuangan Aceh (BPKA). Sebanyak 89 perusahaan sawit dan perkebunan turut diundang dalam forum tersebut.

Melalui rapat tersebut, Komisi III berharap ada sinergi antara pemerintah, DPR Aceh, dan pelaku industri sawit untuk memperkuat tata kelola sektor sawit sekaligus memperjuangkan pembangunan pelabuhan ekspor CPO di kawasan barat Aceh. (xrq)

Bupati Aceh Tamiang Siagakan Rumah Sakit Hadapi Lonjakan Kasus Influenza A

0
Ilustrasi Influenza. (Foto: almaata.ac.id)

NUKILAN.ID | KUALA SIMPANG – Lonjakan kasus Influenza tipe A di sejumlah daerah di Aceh membuat Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang meningkatkan kewaspadaan. Bupati Aceh Tamiang, Irjen Pol (P) Drs. Armia Pahmi, MH, langsung menginstruksikan seluruh fasilitas kesehatan di wilayahnya untuk bersiaga penuh menghadapi potensi peningkatan pasien.

Bupati Armia menegaskan, kesiapsiagaan harus dilakukan di seluruh unit layanan, termasuk RSUD Aceh Tamiang dan Dinas Kesehatan, dengan memastikan ketersediaan ruang isolasi serta kesiapan tenaga medis.

“Saya menginstruksikan kepada seluruh jajaran kesehatan, khususnya RSUD dan Dinas Kesehatan, untuk bersiap penuh. Pastikan ruang isolasi tersedia dan tenaga medis siap memberikan penanganan cepat dan tepat, karena kasus Influenza A di Aceh secara umum telah menunjukkan tren kenaikan,” ujar Bupati Armia, Selasa (4/11/2025).

Sebagai langkah pencegahan, ia juga meminta masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kebersihan dan menjaga daya tahan tubuh.

“Kepada masyarakat, saya menyarankan beberapa langkah pencegahan proaktif seperti menerapkan protokol kebersihan dengan senantiasa mencuci tangan menggunakan sabun, mengenakan masker dan memastikan etika ketika bersin/batuk, menjaga kesehatan dengan berolahraga guna menjaga daya tahan tubuh, menerapkan pola hidup sehat, serta mengonsumsi suplemen bila diperlukan,” imbuhnya.

Selain itu, Bupati Armia juga menugaskan Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Pendidikan Dayah untuk segera melakukan edukasi dan penerapan protokol kesehatan di seluruh satuan pendidikan.

“Influenza A bukan flu biasa, dan penularannya sangat cepat melalui percikan batuk, bersin, atau kontak dengan permukaan terkontaminasi. Kewaspadaan dan disiplin kita adalah kunci,” tegasnya.

Ia mengingatkan masyarakat yang mengalami gejala demam tinggi, batuk kering, dan nyeri otot agar segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan dini.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Aceh, kasus influenza musiman di provinsi tersebut menunjukkan peningkatan signifikan sejak September hingga Oktober 2025, dengan Influenza tipe A menjadi dominan. Di Kota Banda Aceh, misalnya, kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang disertai temuan Influenza A tercatat meningkat tajam dalam dua bulan terakhir.

Langkah cepat Bupati Armia dinilai penting untuk memastikan layanan kesehatan di Aceh Tamiang siap menghadapi potensi lonjakan pasien, sekaligus mencegah penyebaran virus lebih luas di masyarakat.

Kadisdik: Mewujudkan Aceh Meusyuhu Dimulai dari Kelas Sekolah

0
Sebanyak 1.343 orang merupakan P3K tahap I yang SK-nya diserahkan secara simbolis oleh Plt. Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Murthalamuddin, S.Pd., M.S.P, di Aula Disdik Aceh. (Foto: Disdik)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Sebanyak 1.994 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di lingkungan Dinas Pendidikan Aceh resmi menerima Surat Keputusan (SK) pengangkatan dari Gubernur Aceh pada Senin (3/11/2025).

Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.343 orang merupakan P3K tahap I yang SK-nya diserahkan secara simbolis oleh Plt. Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Murthalamuddin, S.Pd., M.S.P, di Aula Disdik Aceh. Sementara 651 lainnya, yang termasuk dalam P3K tahap II, menerima SK langsung dari Gubernur Aceh H. Muzakir Manaf di halaman Kantor Gubernur Aceh.

Dalam arahannya di hadapan para guru dan tenaga teknis penerima SK, Murthalamuddin menekankan bahwa cita-cita besar Aceh tidak akan terwujud tanpa fondasi pendidikan yang kuat.

“Aceh meusyuhu tidak akan pernah terwujud tanpa pendidikan yang baik. Hari ini, Allah telah menitipkan tanggung jawab besar kepada Bapak dan Ibu semua untuk membawa Aceh menjadi meusyuhu, makmu, dan meugah ke depan,” ujarnya.

Ia mengingatkan, sejarah tidak pernah mencatat bangsa yang maju berangkat dari kebodohan. Karena itu, Murthalamuddin meminta para guru bekerja dengan niat yang lurus dan penuh keikhlasan.

“Kalau niatnya salah, maka ibadahnya akan berhenti. Jangan mengajar seadanya, tapi ajarkan dengan hati,” pesannya.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya menumbuhkan semangat dan mimpi besar pada peserta didik. Menurutnya, mimpi adalah bahan bakar yang menyalakan semangat belajar dan menuntun anak-anak Aceh menuju masa depan yang lebih cerah.

“Semangati anak-anak agar berani bermimpi tinggi. Karena dari mimpi lahir semangat untuk berjuang dan belajar,” tambahnya.

Menutup sambutannya, Murthalamuddin berharap para guru P3K dapat mengemban amanah baru dengan sepenuh hati. Status yang disandang saat ini, katanya, bukan hanya peningkatan kesejahteraan, tetapi juga bentuk tanggung jawab moral untuk memperbaiki mutu pendidikan Aceh.

“Bekerjalah sepenuh hati, berikan yang terbaik untuk pendidikan Aceh. Dengan semangat dan dedikasi, Insya Allah Aceh akan semakin maju,” tutupnya.

Hampir Tembus Rp2 Triliun! Transaksi QRIS di Aceh Melaju Pesat hingga September 2025

0
Ilustrasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Foto: BCA

NUKILAN.id | Banda Aceh – Transaksi pembayaran digital menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di Aceh menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan. Hingga September 2025, nilai transaksi QRIS di provinsi ujung barat sumatera ini hampir mencapai Rp2 triliun.

Hal itu disampaikan Kepala Deputi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Aceh, Hertha Bastiawan, dalam Forum Komunikasi Mitra Jurnalis BI Aceh di Sabang, Selasa (4/11/2025).

“Alhamdulillah, transaksi QRIS sampai September, data terakhir yang kita punya cukup menggembirakan. Tercatat pengguna sudah mencapai 698 ribu dengan jumlah merchant sebanyak 230 ribu,” ujar Hertha.

Dia menjelaskan, volume transaksi QRIS di Aceh telah mencapai 18,35 juta kali dengan nilai nominal hampir Rp2 triliun (1,98 triliun) selama Januari hingga September 2025.

Menurut Hertha, peningkatan transaksi ini tidak terlepas dari gencarnya sosialisasi yang dilakukan BI bersama pemerintah tentang kemudahan transaksi digital. Kemudahan tersebut merangsang konsumen untuk bertransaksi lebih banyak, sehingga frekuensi dan volume transaksi QRIS terus meningkat.

Selain itu, pertumbuhan sektor pariwisata juga turut berkontribusi pada peningkatan transaksi QRIS di Aceh.

“Banyaknya wisatawan yang datang ke Aceh juga berdampak. Wisatawan biasanya jarang membawa uang tunai, sehingga sepanjang merchant memiliki QRIS, wisatawan akan langsung tap dan transaksi pun meningkat,” jelasnya.

Lebih lanjut, kata Hertha, pihaknya terus menggandeng perbankan untuk memperluas jangkauan QRIS melalui kerja sama intensif dalam memperbanyak scan barcode QRIS di pelaku usaha. Sosialisasi rutin kepada pelaku usaha juga terus dilakukan dengan menonjolkan kemudahan penggunaan QRIS.

“BI juga mewajibkan seluruh pelaku usaha yang mengikuti event yang diselenggarakan BI untuk menggunakan QRIS seperti kegiatan Meseraya Festival pada September lalu di Balai Meuseraya,” tambahnya

Hertha juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap penipuan QRIS. Saat melakukan scan QRIS, pastikan nama yang muncul di aplikasi banking sama dengan nama yang tertera pada sticker.

“Kalau namanya beda, harap waspada karena itu semacam penipuan. Dulu pernah ada kejadian sticker QRIS ditutup dengan sticker lain, sehingga nama yang muncul berbeda,” tandasnya.

Reporter: Rezi

Musafir Asal Aceh Tewas Dikeroyok di Masjid Sibolga, Empat Pelaku Ditangkap

0
Ilustrasi pengeroyokan. (Foto: Fin.co.id)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Suasana duka menyelimuti keluarga besar Arjuna Tamaraya (21), pemuda asal Desa Bunga, Kecamatan Salang, Kabupaten Simeulue, Aceh. Arjuna, yang dikenal santun dan bekerja sebagai nelayan di Sibolga, Sumatera Utara, tewas tragis setelah dikeroyok sejumlah orang di dalam Masjid Agung Sibolga pada Jumat (31/10/2025) dini hari.

Keluarga korban kini menuntut keadilan. “Kalau bisa hukuman mati,” ujar Kausar Amin, paman korban, dikuip dari Serambi pada Senin (3/11/2025). Ia mengatakan keluarga sangat terpukul atas peristiwa yang terjadi di tempat yang seharusnya menjadi rumah bagi ketenangan dan keselamatan.

Menurut Kausar, kabar kematian Arjuna pertama kali ia ketahui melalui media sosial. “Saya adik kandung dari ayah korban. Jenazah sudah kami semayamkan di Sibolga pada Sabtu kemarin. Keluarga dari Simeulue tidak ada yang berangkat ke Sibolga. Jenazah korban ditangani oleh keluarga yang di sini,” tuturnya.

Arjuna, anak kedua dari empat bersaudara dan seorang yatim, sudah lama bekerja sebagai nelayan di Sibolga. Ibunya tinggal di Simeulue, sementara dua saudarinya kini sedang menempuh pendidikan di Banda Aceh. “Dia memang sudah lama di Sibolga. Korban sendiri sebelumnya baru saja kembali dari laut setelah dua bulan lamanya. Lalu dia rencananya akan kembali berangkat pada Sabtu paginya,” kata Kausar.

Minta Izin Istirahat di Masjid

Sebelum kejadian, Arjuna sempat berhenti di halaman Masjid Agung Sibolga dan membeli nasi goreng dari seorang ibu penjual. Setelah makan, ia meminta izin untuk beristirahat di dalam masjid. “Ibu itu kemudian bilang bisa, karena kan ini rumah Allah, kata si ibu. Korban kemudian istirahat ke dalam masjid,” ujar Kausar.

Namun, tak lama setelah tertidur, seorang tukang sate yang berjualan di sekitar masjid datang dan mengusir Arjuna. Karena lelah, korban tidak menanggapi teguran tersebut. Diduga tersinggung, tukang sate itu memanggil empat temannya dan bersama-sama mengeroyok Arjuna hingga tak berdaya.

“Penyebab kematian itu akibat ada gumpalan darah akibat pukulan di belakang kepalanya. Dia juga dipukul pakai batok kelapa,” jelas Kausar.

Pengeroyokan Terekam CCTV

Kasat Reskrim Polres Sibolga AKP Rustam Silaban menjelaskan bahwa aksi keji itu terekam kamera CCTV masjid. Dalam rekaman, para pelaku terlihat memukuli korban di dalam masjid, lalu menyeret tubuh Arjuna keluar hingga kepalanya terbentur di anak tangga.

“Korban juga dipijak dan dilempar menggunakan buah kelapa oleh salah satu pelaku hingga mengalami luka parah di bagian kepala,” ujar Rustam.

Korban ditemukan tidak sadarkan diri oleh marbot masjid bernama Alwis Janasfin Pasaribu (23), yang saat itu melihat kerumunan warga melalui kamera pengawas. Arjuna sempat dibawa ke RSUD Dr. FL Tobing Sibolga, namun nyawanya tak tertolong. Ia dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (1/11/2025) pukul 05.55 WIB akibat luka berat di kepala.

Empat Pelaku Telah Ditangkap

Polisi bergerak cepat menelusuri identitas para pelaku. Empat orang berhasil diamankan, yakni ZP alias A (57) dan HB alias K (46) yang ditangkap pada Jumat (31/10/2025) di sekitar lokasi kejadian. Sementara SS alias J (40) ditangkap keesokan harinya saat mencoba melarikan diri ke arah Pandan, Tapanuli Tengah.

“Pihak kepolisian mengatakan dalam waktu dekat akan dilaksanakan konferensi pers,” ujar Kausar.

Hingga kini, pihak keluarga masih menanti proses hukum berjalan. “Kemarin juga kami baru kembali dari Polres setempat menanyakan kelanjutan kasus ini. Pihak polisi kini sudah menangani dan sudah dibuat laporan,” katanya.

Musafir yang Tak Pernah Pulang

Menurut keluarga, seminggu sebelum kejadian, Arjuna sempat menghubungi pamannya dan adiknya di Banda Aceh, menyampaikan niat untuk kembali melaut. Siapa sangka, itu menjadi pesan terakhirnya.

“Biasanya, kalau tahu saya sudah pulang, dia pasti datang menemui. Tapi kali ini dia nggak sempat. Sembari menunggu kapal tempat ia bekerja berangkat, dia istirahat sebentar di masjid,” kata Kausar lirih.

Kini, jasad Arjuna telah dikebumikan di Sibolga. Di Aceh, keluarga dan kerabat hanya bisa berdoa agar keadilan ditegakkan dan pelaku dihukum setimpal. “Kami hanya ingin hukum berjalan seadil-adilnya. Anak itu tidak punya salah apa-apa,” tutup Kausar dengan nada berduka.

Dinkes Aceh: Lonjakan Kasus Influenza Masih dalam Batas Musiman, Cuaca Ekstrem Jadi Pemicu

0
Ilustrasi Influenza. (Foto: almaata.ac.id)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh memastikan peningkatan kasus influenza yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir bukanlah wabah baru, melainkan bagian dari siklus musiman yang dipicu oleh perubahan cuaca ekstrem.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Aceh, Iman Murahman, menjelaskan bahwa pola cuaca yang tidak menentu menjadi faktor utama penyebaran virus influenza di masyarakat.

“Yang pertama adalah juga musim. Musim ini diawali dengan musim penghujan yang luar biasa, kemudian disusul musim panas seperti beberapa hari ini,” kata Iman dikutip dari Metrotvnews.com, Senin (3/11/2025).

Menurutnya, pada musim penghujan aktivitas masyarakat cenderung menurun, sehingga penularan penyakit lebih terbatas. Namun ketika cuaca mulai membaik, intensitas pergerakan dan interaksi sosial meningkat tajam. Kondisi ini membuka peluang penyebaran virus lebih cepat di tengah masyarakat.

“Pada saat penularan cepat dan orang banyak beraktivitas berkerumun, sehingga terjadi penularan yang masif,” jelas Iman.

Iman menambahkan, lonjakan kasus influenza pada periode September–Oktober 2025 merupakan pola yang berulang setiap tahun dan tidak hanya terjadi di Aceh, tetapi juga di berbagai wilayah Indonesia hingga tingkat regional Asia.

“Tahun-tahun lalu juga sebenarnya seperti ini. Jadi tidak terlalu signifikan seperti yang kita khawatirkan. Ini adalah penyakit flu musiman,” ungkapnya.

Dinkes Aceh mengimbau masyarakat agar tetap menjaga daya tahan tubuh melalui pola hidup sehat, cukup istirahat, dan memperbanyak konsumsi makanan bergizi. Selain itu, masyarakat disarankan menggunakan masker di tempat umum serta menjaga kebersihan lingkungan untuk menekan risiko penularan.

Meski kasus influenza mengalami peningkatan, Dinkes menegaskan kondisi tersebut masih terkendali dan belum menunjukkan indikasi luar biasa (KLB). Pemerintah daerah akan terus memantau tren penyakit musiman ini melalui fasilitas kesehatan di seluruh kabupaten dan kota di Aceh.

Diskominsa Aceh Hadiri Rakor Evaluasi Urusan Kominfo dan Persandian Ditjen Bina Bangda Kemendagri

0

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Aceh (Diskominsa), Dr. Edi Yandra, S.Stp., M.S.P., menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Evaluasi Penyelenggaraan Urusan Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (KISP) yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah (Ditjen Bina Bangda), di Gedung Serbaguna Ditjen Bina Pembangunan Daerah, Jalan TMP Kalibata, Jakarta, Selasa (4/11/2025).

Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengevaluasi capaian dan kinerja penyelenggaraan urusan KISP di seluruh daerah Indonesia, sekaligus menjadi forum strategis untuk mengidentifikasi berbagai permasalahan dan tantangan yang dihadapi pemerintah daerah dalam pelaksanaan urusan tersebut.

Dalam kesempatan itu, Dr. Edi Yandra menegaskan pentingnya pelaksanaan evaluasi ini bagi daerah, khususnya untuk menyelaraskan arah program digitalisasi di tingkat lokal dengan kebijakan nasional.

“Evaluasi ini sangat penting untuk melihat sejauh mana progres implementasi dan penyerapan program KISP di daerah. Melalui forum ini, kami dapat memetakan kendala yang bersifat struktural, seperti isu blankspot dan penguatan SDM, sehingga bisa mengusulkan solusi bersama ke tingkat pusat,” ujar Dr. Edi Yandra.

Rakor yang diikuti perwakilan dari seluruh provinsi di Indonesia ini menghadirkan narasumber lintas sektor yang memiliki peran penting dalam ekosistem digital pemerintahan, antara lain:

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang memaparkan arah pembinaan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah.

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang menyoroti pentingnya penguatan keamanan siber dan persandian di tingkat daerah.

Kementerian Komunikasi dan Digital (Kementerian Komdigi) yang menjelaskan kebijakan pemerataan infrastruktur dan transformasi digital nasional.

Badan Pusat Statistik (BPS) yang menekankan standardisasi serta peningkatan kualitas data statistik daerah.

Perwakilan Pemerintah Provinsi yang berbagi praktik terbaik (best practices) dan tantangan di lapangan.

Setelah sesi pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi interaktif untuk merumuskan langkah tindak lanjut yang terukur dalam mempercepat implementasi tata kelola pemerintahan berbasis digital yang efektif, efisien, dan aman di seluruh Indonesia.

Sekda Aceh Ajak Media Kawal Program Pemerintah Tekan Inflasi Lewat Kolaborasi dan Informasi Positif

0
Sekda Aceh, M. Nasir, S.IP, MPA, didampingi Kepala Biro Adpim Setda Aceh, Akkar Arafat, S.STP, M.Si, saat menerima silaturahmi dan audiensi pengurus Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), di Ruang Rapat Sekda Aceh, Banda Aceh, Senin (3/11/2025). (Foto For Nukilan)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M Nasir, mengajak insan media di Bumi Serambi Mekah untuk ikut berperan aktif mendukung upaya Pemerintah Aceh menjaga stabilitas ekonomi, khususnya dalam menekan laju inflasi daerah.

Ajakan itu disampaikan M Nasir saat menerima silaturahmi Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Aceh di ruang rapat Sekda, Senin (3/11/2025). Dalam pertemuan tersebut, ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan media sebagai mitra strategis pembangunan.

“Pemerintah Aceh mengajak teman-teman media, para insan pers untuk mendukung upaya kita menekan inflasi. Bukan upaya yang mudah, namun jika Asta Cita Presiden Prabowo sukses kita jalankan, Insya Allah upaya tersebut akan membuahkan hasil maksimal,” ujar M Nasir.

Menurutnya, sejumlah program nasional yang dijalankan di Aceh seperti Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Koperasi Merah Putih merupakan bagian penting dari strategi ekonomi yang diharapkan mampu menjaga daya beli masyarakat sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah.

“Pada 2026, di Aceh akan terdapat lebih dari 800 dapur MBG, dengan potensi peredaran uang mencapai Rp7 triliun. Nah jika Rp5 triliun saja dana tersebut dibelanjakan dan beredar di Aceh, maka ini akan sangat baik bagi denyut perekonomian kita,” ujarnya menambahkan.

M Nasir menjelaskan, kehadiran dapur MBG akan membuka peluang besar bagi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta koperasi di Aceh. Ia menilai, media memiliki peran penting dalam menginformasikan potensi ekonomi tersebut agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan dunia usaha.

“Semakin banyak sumber pangan yang dihasilkan masyarakat Aceh, maka akan semakin banyak yang diserap oleh dapur MBG. Dengan demikian, maka semakin besar pula peredaran uang di Aceh,” kata Sekda.

Ia menegaskan, sinergi antara masyarakat, Koperasi Merah Putih, dan pelaku UMKM dalam memproduksi kebutuhan bahan pangan seperti telur, beras, ikan, dan sayur mayur akan membawa dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi daerah.

“Jika ini sukses kita jalankan serta didukung oleh operasional Koperasi Merah Putih yang juga salah satu tugasnya mendukung MBG, selain itu masyarakat dan pelaku UMKM juga bergerak bersama, maka meski pada 2026 dana Transfer ke Daerah dipangkas hingga Rp896 miliar, maka upaya kita menekan inflasi tetap akan berada di jalur yang tepat,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, M Nasir juga menekankan pentingnya hubungan harmonis antara pemerintah dan insan media. Ia mengapresiasi peran media yang selama ini turut membantu menyebarluaskan informasi program pembangunan dan kinerja Pemerintah Aceh.

“Kami tentu sangat mendukung seluruh asosiasi wartawan yang ada. Pemerintah Aceh sangat berkeinginan membangun hubungan baik dengan insan media. Karena Alhamdulillah, banyak kegiatan pemerintah yang dipublikasikan dengan baik. Meski ada beberapa pihak yang mencoba menggiring opini ke arah yang tidak baik, namun sangat banyak yang mendukung kerja-kerja Pemerintah Aceh,” ungkap Sekda.

Ia menambahkan, Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh juga selalu menekankan pentingnya menjaga komunikasi positif antara pemerintah dan media.

“Pak Gubernur dan Pak Wagub selalu mengingatkan saya dan seluruh jajaran untuk selalu menjalin hubungan baik dengan media. Karena soliditas pemerintah dan media akan sangat baik dalam menyukseskan program pembangunan. Jadi, mari bersama kita saling dukung. Pemerintah Aceh sangat terbuka dengan semua organisasi dan asosiasi untuk mengawal pemerintahan ini,” ujarnya.

Sebagai pilar keempat demokrasi, lanjut M Nasir, insan media diharapkan terus mengawasi, mengedukasi, dan mendorong pemerintah agar tetap berada pada jalur transparansi dan akuntabilitas.

Pada pertemuan tersebut, Sekda turut didampingi oleh Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh Akkar Arafat, perwakilan Dinas Komunikasi dan Persandian Aceh, serta sejumlah pejabat lainnya.

Bekerja di Kafetaria, WN Pakistan di Banda Aceh Ditahan karena Diduga Langgar Izin Tinggal

0
Kepala Imigrasi Banda Aceh Gindo Ginting memperlihatkan barang bukti paspor warga negara Pakistan di Banda Aceh, Senin (3/11/2025). (FOTO: ANTARA)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Petugas Imigrasi Kelas I Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Banda Aceh menahan seorang warga negara Pakistan berinisial MB (44) karena diduga menyalahgunakan izin tinggal di Indonesia.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banda Aceh Gindo Ginting mengatakan, MB ditangkap saat bekerja di sebuah kafetaria di kawasan Lambhuk, Kecamatan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh.

“Sebelumnya, MB ditangkap atas dugaan penyalahgunaan izin tinggal di sebuah kafetaria di kawasan Lambhuk, Kota Banda Aceh. Saat ini, MB ditahan di Ruang Detensi Kantor Imigrasi Banda Aceh,” kata Gindo Ginting di Banda Aceh, Senin (3/11/2025).

Penangkapan itu bermula dari laporan masyarakat yang melihat keberadaan warga asing tersebut bekerja di sebuah kafetaria. Menindaklanjuti informasi tersebut, tim Imigrasi Banda Aceh melakukan penyelidikan dan menemukan bahwa MB bekerja sebagai pembuat roti di tempat itu.

“Dari hasil pemeriksaan, MB dengan izin tinggal bekerja jarak jauh, bukan bekerja di tempat. Sedangkan MB bekerja di kafetaria tersebut sebagai pembuat roti,” ujar Gindo.

Hasil pemeriksaan menunjukkan MB memiliki izin tinggal terbatas (ITAS) dengan kategori pekerja jarak jauh (remote worker). Ia tercatat masuk ke wilayah Indonesia melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada 25 Agustus 2025.

“Berdasarkan hasil periksaan, MB bekerja di kafetaria tersebut sebagai pembuat roti khas Asia Selatan sejak September 2025. MB bekerja dengan upah Rp2 juta per bulan,” katanya.

Menurut Gindo, izin tinggal terbatas untuk pekerja jarak jauh hanya diperuntukkan bagi aktivitas bekerja secara virtual untuk perusahaan luar negeri, bukan bekerja langsung di tempat usaha di Indonesia.

“Perbuatan MB diduga melanggar Pasal 122 huruf (a) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian. Saat ini, MB sedang menjalani proses hukum lebih lanjut,” tutur Gindo Ginting.

Pihak Imigrasi Banda Aceh menegaskan akan terus memperketat pengawasan terhadap aktivitas warga negara asing di wilayah kerjanya, terutama mereka yang diduga menyalahgunakan izin tinggal atau melakukan pekerjaan tanpa izin resmi.