Beranda blog Halaman 155

Kapolda Aceh Hadiri Pemusnahan Barang Milik Negara Hasil Penindakan Bea Cukai

0

NUKILAN.id | Banda Aceh – Kapolda Aceh Irjen Pol. Dr. Achmad Kartiko menghadiri kegiatan pemusnahan barang yang menjadi milik negara (BMN) hasil penindakan di bidang kepabeanan dan cukai yang berlangsung di halaman Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Aceh, Selasa, 22 Juli 2025.

Kegiatan tersebut digelar sebagai bentuk sinergi antara aparat penegak hukum dan instansi terkait dalam menegakkan ketentuan peraturan perundang-undangan serta menjaga stabilitas ekonomi nasional.

Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol. Joko Krisdiyanto menjelaskan, barang-barang yang dimusnahkan merupakan hasil penegahan Kanwil DJBC Aceh selama tahun 2024. Seluruh barang tersebut telah ditetapkan sebagai milik negara dan proses pemusnahannya dilakukan berdasarkan persetujuan Menteri Keuangan melalui Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Banda Aceh.

“Barang yang dimusnahkan berupa 248.668 batang rokok ilegal dengan nilai mencapai Rp365 juta lebih. Rokok tersebut tidak memenuhi ketentuan di bidang cukai dan merupakan hasil penindakan yang dilakukan melalui patroli darat maupun laut oleh tim Bea Cukai di wilayah Provinsi Aceh,” ujar Joko, dalam rilisnya, usai pemusnahan berlangsung.

Menurutnya, pemusnahan ini merupakan langkah nyata dalam mendukung transparansi dan akuntabilitas pengelolaan barang hasil penegahan, sekaligus sebagai bentuk komitmen bersama dalam melindungi masyarakat dari peredaran rokok ilegal yang merugikan negara.

“Polri, khususnya Polda Aceh, senantiasa mendukung penuh upaya pemberantasan peredaran barang ilegal demi menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat serta mengamankan penerimaan negara,” ujarnya.

Joko juga menegaskan, sinergi yang terus dibangun antara Polri dan instansi terkait akan memperkuat upaya penegakan hukum dan menjadi pondasi penting dalam mendukung agenda pembangunan nasional.

FKPT Aceh Berbagi Pengetahuan Deradikalisasi kepada Polda Aceh

0
Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Aceh, Dr. Wiratmadinata, S.H., M.H., membagikan pemahaman tentang upaya pencegahan intoleransi, radikalisme, dan terorisme kepada puluhan perwira muda Polda Aceh. (Foto: For Nukilan)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Aceh, Dr. Wiratmadinata, S.H., M.H., membagikan pemahaman tentang upaya pencegahan intoleransi, radikalisme, dan terorisme kepada puluhan perwira muda Polda Aceh, Selasa (22/7/2025).

Dalam kegiatan pembinaan yang digelar di Hotel Mekkah, Banda Aceh, Dr. Wiratmadinata menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat sebagai pendekatan strategis dalam menangkal berbagai bentuk radikalisasi.

“Fenomena radikalisasi pemikiran di kalangan masyarakat, baik individual maupun kelompok dipengaruhi oleh banyak faktor, baik itu individual, keluarga maupun lingkungan, yang membentuk sistim keyakinan, persepsi, konsep si maupun sistim pengetahuan manusia. Kondisi ini dibentuk dalam kognisi publik melalui transformasi informasi, pada saat menggunakan Media Sosial,” ujar Doktor Wira, yang juga Dekan Fakultas Hukum Universitas Abulyatama Aceh.

Ia mengingatkan para peserta untuk bijak menggunakan media sosial agar tidak terjebak dalam arus informasi yang menyesatkan.

“Oleh karena itu, kita harus hati-hati dengan Media Sosial, yang jika tidak digunakan secara bertanggungjawab, dapat menjadi saluran berkembangnya berita hoax, yang berisi fitnah, manipulasi pengetahuan, dan manipulasi data. Melalui Medsos pribadi, misalnya grup whatsapp, facebook atau Instagram, seseorang bisa menaburkan informasi salah, yang isinya menanam bibit amarah serta kebencian dari satu kelompok kepada kelompok lain, sehingga orang menjadi radikal, karena kecewa atau frustasi. Begitulah proses terjadinya radikalisi dan atau radikalisme, sebagai ladang sumbur pembentukan Mentalitas orang bisa jadi teroris,” ujarnya menjelaskan.

Kegiatan pembinaan ini merupakan bagian dari program internal Polda Aceh bagi para perwira muda lulusan Sekolah Calon Perwira (Secapa) Polri. Selain FKPT Aceh, pelatihan ini juga melibatkan pemateri dari kalangan internal Polda Aceh serta Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh.

“Kegiatan seperti ini adalah bagian dari upaya Polda Aceh untuk menciptakan Polri yang presisi, yaitu profesional dan dapat diandalkan,” ujar Karo SDM Polda Aceh, melalui Kabagbinkar sekaligus penanggung jawab kegiatan, AKBP Imam Arsali, S.I.K., M.H.

Selama berlangsungnya kegiatan, para peserta terlihat antusias mengikuti paparan yang disampaikan. Dr. Wira juga berulang kali mengajak peserta untuk aktif melibatkan masyarakat dalam proses deradikalisasi di tingkat akar rumput.

“Para aktivis teroris sekarang ini bekerja dibelakang komputer, mulai dari meracuni pikiran, memprovokasi orang supaya benci kepada negara, dan ujungnya melakukan kekerasan. Semua bisa dilakukan lewat medsos, mulai dari cuci otak, pendanaan sampai rekrutmen pelaku teroris,” ungkap Dr. Wira di akhir sesi.

Editor: AKil

Diskominfo Aceh Besar Perkuat Peran Radio Panglima Polem sebagai Pilar Informasi Publik

0
Diskominfo Aceh Besar Perkuat Peran Radio Panglima Polem sebagai Pilar Informasi Publik. (Foto: Diskominfo Abes)

NUKILAN.ID | JANTHO — Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Aceh Besar menggelar pertemuan konsolidasi bersama para pengelola dan penyiar Radio Panglima Polem 104.0 FM, Senin (21/7/2025). Kegiatan yang berlangsung di ruang rapat Diskominfo Aceh Besar ini bertujuan memperkuat peran Radio Panglima Polem sebagai Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) dalam mendukung pembangunan daerah.

Dalam arahannya, Pranata Humas Ahli Muda Diskominfo Aceh Besar, M Yusuf SE MSi, menyampaikan pentingnya keberadaan LPPL sebagai sumber informasi terpercaya yang sarat edukasi serta mampu menjaga nilai-nilai lokal.

“Sebagai lembaga penyiaran publik, Radio Panglima Polem diharapkan dapat menyediakan informasi yang akurat dan objektif kepada masyarakat, meningkatkan kesadaran serta partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah, serta menyebarkan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal Aceh Besar,” ujar M. Yusuf, mewakili Plt Kepala Dinas Kominfo Khairul Huda SIKom MM.

Ia menambahkan, siaran edukatif dan menghibur dari radio pemerintah daerah itu juga berperan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta menjadi media promosi potensi daerah.

“Radio publik tidak sekadar hiburan, tapi memiliki fungsi strategis sebagai sarana pendidikan, advokasi, serta media kampanye pembangunan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Aceh Besar terus memberikan dukungan penuh terhadap kemajuan Radio Panglima Polem sebagai satu-satunya radio milik pemerintah daerah,” imbuhnya.

Hal senada disampaikan Kepala Bidang Media Informasi, Persandian, Pos dan Telekomunikasi Diskominfo Aceh Besar, Mariadi ST MM. Ia menekankan pentingnya peningkatan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia dalam tubuh LPPL.

“Kita harus memastikan bahwa seluruh unsur dalam manajemen radio ini bergerak seirama untuk menjaga kualitas siaran, memperluas jangkauan audiens, dan meningkatkan kepercayaan publik,” ujar Mariadi.

Sementara itu, Direktur Utama Radio Panglima Polem 104.0 FM, Muzakkir RA, menegaskan komitmen jajarannya untuk terus meningkatkan peran radio dalam pembangunan daerah.

“Seluruh direksi Radio Panglima Polem telah sepakat untuk meningkatkan reputasi dan kredibilitas lembaga penyiaran ini. Kami siap membenahi kinerja dan meningkatkan kapasitas SDM agar ke depan radio ini benar-benar menjadi rujukan utama informasi publik di Aceh Besar,” tegas Muzakkir.

Ia juga mengapresiasi dukungan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar terhadap eksistensi dan pengembangan Radio Panglima Polem.

“Kami berkomitmen untuk menjadi media yang independen, profesional, dan selalu berpihak pada kepentingan publik,” pungkasnya.

Editor: Akil

Pemkab Aceh Jaya Salurkan 182 Ton Beras Gratis untuk 9.112 Warga Kurang Mampu

0
Bupati Aceh Jaya yang diwakili Asisten II Setdakab, saat menyerahkan Bantuan Beras Gratis secara simbolis, Selasa (22/07/2025). (Foto RRI)

NUKILAN.ID | CALANG – Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya resmi meluncurkan program bantuan pangan berupa beras gratis kepada 9.112 keluarga kurang mampu. Peluncuran program ini berlangsung di Balai Desa Tuwi Kareung, Kecamatan Panga, Selasa (22/7/2025).

Bupati Aceh Jaya, Safwandi, S.Sos., yang diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdakab, Jonni Sahputra, secara simbolis menyerahkan bantuan tersebut kepada warga penerima manfaat. Masing-masing keluarga memperoleh 20 kilogram beras, yang merupakan alokasi untuk bulan Juni dan Juli 2025.

“Program ini merupakan komitmen pemerintah dalam membantu meringankan beban ekonomi masyarakat. Kami berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh masyarakat penerima,” ujar Jonni dalam sambutannya.

Kepala Perum Bulog Cabang Meulaboh, Suhadi, menyebutkan bahwa total bantuan yang disalurkan untuk Kabupaten Aceh Jaya mencapai 182,24 ton. Bantuan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menekan angka kemiskinan, mengatasi kerawanan pangan, dan mengendalikan harga bahan pokok.

Suhadi menambahkan, seluruh data penerima bantuan merujuk pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dari Kementerian Sosial Republik Indonesia, sehingga penyaluran diharapkan lebih tepat sasaran.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, dan Pangan Kabupaten Aceh Jaya, Teuku Ridwan, menilai pelaksanaan program ini sebagai wujud nyata kehadiran pemerintah dalam menjawab kebutuhan masyarakat, terutama di tengah fluktuasi harga bahan pokok.

“Kita berharap pelaksanaan program ini dapat berjalan tepat waktu, tepat sasaran, dan tentunya tepat penerima. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kelancaran penyaluran bantuan ini,” kata Ridwan.

Ia juga mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus mengawal jalannya program tersebut. “Demi terwujudnya ketahanan pangan yang berdaulat di Aceh Jaya,” pungkasnya.

Editor: Akil

Kemenag Aceh Ajak 40 Pengurus Masjid Studi Tiru ke Masjid Juara Nasional

0
Kemenag Aceh Ajak 40 Pengurus Masjid Studi Tiru ke Masjid Juara Nasional. (Foto: Kemenag Aceh)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Aceh menggelar kegiatan Revitalisasi Badan Kesejahteraan Masjid dan Pembinaan Masjid Percontohan Tahun 2025 dengan mengangkat tema MADADA (Masjid Berdaya Berdampak).

Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai 21 hingga 23 Juli 2025, dan dibuka langsung oleh Kakanwil Kemenag Aceh, Drs. H. Azhari, M.Si. Sebanyak 40 pengurus Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) dari berbagai kabupaten/kota di Provinsi Aceh turut ambil bagian.

Kepala Bidang Urusan Agama Islam Kanwil Kemenag Aceh, Dr. H. Mukhlish, M.Pd., menjelaskan bahwa program pembinaan dilakukan dalam dua bentuk, yakni penyampaian materi di ruangan dan kegiatan studi tiru ke lapangan.

Dalam sesi kelas, peserta menerima pemaparan dari sejumlah narasumber berkompeten seperti Ketua DMI Provinsi Aceh Ust. Fakhruddin Lahmuddin, Ketua BKPRMI Aceh Dr. Mulia Rahman, MA, serta pakar ekonomi Islam Prof. Dr. Muhammad Yasir Yusuf, MA.

Ketua Panitia, Alfirdaus Putra, mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas pengurus masjid agar mampu mengelola masjid secara profesional dan mandiri. Lebih dari itu, masjid diharapkan menjadi pusat pemberdayaan masyarakat.

“Masjid harus menjadi institusi yang berdaya dan berdampak, baik secara spiritual maupun sosial ekonomi. Untuk itu, para peserta kami ajak tidak hanya belajar teori, tetapi juga melihat langsung praktik terbaik pengelolaan masjid,” ujar Alfirdaus, Ketua Tim Kemasjidan, Hisab Rukyat dan Bina Syariah, Selasa (22/7/2025).

Sebagai bagian dari studi tiru, para peserta berkesempatan mengunjungi Masjid Oman Al-Makmur Lampriet yang pernah meraih Juara 3 Masjid Percontohan Nasional, serta Perpustakaan Masjid Raya Baiturrahman yang menyabet Juara 2 Perpustakaan Masjid Nasional tahun 2024.

“Dengan melihat langsung ke masjid-masjid unggulan, kita harap para pengurus masjid di daerah dapat mereplikasi praktik baik tersebut dan membawa perubahan nyata di lingkungan masing-masing,” tambah Alfirdaus.

Program ini menjadi bagian dari komitmen Kemenag Aceh dalam mendorong kemakmuran masjid sekaligus memperkuat peran masjid sebagai pusat keummatan yang berdaya dan berdampak luas.

Editor: Akil

Gubernur Aceh Terima Penghargaan Kepala Daerah Terbaik dalam Pimred Award 2025

0
Gubernur Aceh, Muzakir Manaf. (Foto: Dinkes Aceh)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH — Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, menerima penghargaan sebagai Kepala Daerah Terbaik dalam Bidang Komunikasi dan Keterbukaan Informasi Publik Tingkat Provinsi dalam ajang Pimred Award 2025. Acara penghargaan ini digelar oleh Forum Pimpinan Redaksi Multimedia Indonesia (FPRMI) di Provinsi Banten, Jumat, 18 Juli 2025.

Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan Gubernur Muzakir Manaf dalam membangun pola komunikasi pemerintahan yang terbuka dan responsif terhadap publik.

“Bapak Gubernur dinilai berhasil membangun pola komunikasi pemerintahan yang terbuka, informatif, dan responsif terhadap dinamika publik, sekaligus memperkuat kemitraan strategis dengan media sebagai bagian dari tata kelola pemerintahan yang demokratis,” ujar Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh, Akkar Arafat, dalam keterangannya di Banda Aceh, Senin malam, 21 Juli 2025.

Ajang Pimred Award 2025 menjadi bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-2 FPRMI, yang turut diisi dengan sejumlah agenda strategis seperti diskusi nasional, bedah buku, pengukuhan pengurus wilayah, dan malam puncak penganugerahan yang dihadiri lebih dari 300 tokoh dari berbagai daerah di Indonesia.

Dewan juri Pimred Award tahun ini diketuai oleh tokoh pers nasional Bagir Manan, bersama Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Bahtiar Baharuddin. Selain kepala daerah terbaik, penghargaan juga diberikan kepada tokoh legislatif, pemimpin visioner, badan usaha inovatif, hingga pengusaha inspiratif yang dinilai berkontribusi terhadap kemajuan daerah serta penguatan media sebagai mitra pembangunan nasional.

Menanggapi penghargaan tersebut, Pemerintah Aceh menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas penilaian yang diberikan oleh FPRMI. Akkar menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk terus menjaga prinsip transparansi, mendukung kebebasan pers, dan menjadikan media sebagai mitra pembangunan yang setara dan strategis.

Editor: Akil

Ketua DPRK Banda Aceh Dorong Warga Galakkan Urban Farming Demi Ketahanan Pangan

0
Ketua DPRK Banda Aceh, Irwansyah saat mengunjungi lahan urban farming tanaman mint, di Banda Aceh, Sabtu (19/7/2025) (FOTO: Nukila)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Irwansyah, mendorong masyarakat untuk mengembangkan pertanian perkotaan atau urban farming sebagai solusi atas keterbatasan lahan pertanian di ibu kota provinsi Aceh tersebut.

“Banda Aceh tidak memiliki lahan luas, maka urban farming bisa menjadi solusi untuk mewujudkan ketahanan pangan warga kota,” kata Irwansyah di Banda Aceh, Senin (21/7/2025).

Hal itu disampaikannya usai mengunjungi lokasi urban farming milik Teguh Budi Santoso, warga Gampong Neusu Aceh, Kecamatan Baiturrahman, yang sukses menyulap lahan tidur menjadi kebun hidroponik produktif.

Teguh menanam berbagai jenis sayuran dan tanaman herbal seperti mint, pakcoy, kale, dan cincau hijau. Di antara semuanya, tanaman mint menjadi komoditas utama yang diproduksi dan dipasarkan langsung kepada konsumen.

“Aksi Teguh menjadi inspirasi bagi yang lainnya. Bahwa di tengah kepadatan kota, dengan lahan yang terbatas, masih bisa bertani dengan caranya, dan kini dari hasil pertanian itu sudah mampu menjadi sumber pendapatan utamanya,” ujar Irwansyah.

Kebun mint milik Teguh tidak hanya menghasilkan produk konsumsi, tetapi juga menjadi tempat edukasi yang banyak dikunjungi warga. Irwansyah pun berharap agar sekolah-sekolah turut melibatkan pelajar dalam kunjungan ke kebun tersebut sebagai bagian dari edukasi ketahanan pangan.

“Apalagi, ke depan tema ketahanan pangan ini menjadi favorit, karena masuk dalam asta citanya Presiden Prabowo Subianto,” tambah Irwansyah.

Teguh sendiri telah memulai aktivitas bertani sejak 2017. Ia memilih tanaman mint karena melihat peluang pasar yang masih terbuka lebar di Banda Aceh.

Saat ini, Teguh mampu memproduksi hingga tiga kilogram daun mint setiap hari, dengan harga jual mencapai Rp170 ribu per kilogram. Penjualan dilakukan secara langsung di lokasi kebun atau secara grosir kepada pembeli.

“Dengan omzet sekarang, kebun ini sudah jadi mata pencaharian lah,” ujar Teguh.

Omzet yang diraihnya dari hasil urban farming berkisar antara Rp500 ribu hingga Rp1 juta per hari. Inisiatif Teguh menjadi contoh nyata bahwa pertanian kota bukan sekadar hobi, tetapi bisa menjadi sumber penghasilan utama bagi keluarga.

Reporter: Akil

22 Pesepak Bola Muda Aceh Masuk Program Pembinaan PSSI Aceh

0
22 Pesepak Bola Muda Aceh Masuk Program Pembinaan PSSI Aceh. (Foto: PSSI Aceh)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Sebanyak 22 pesepak bola muda dari berbagai kabupaten/kota di Aceh resmi masuk dalam program pembinaan berkelanjutan Asosiasi Provinsi PSSI Aceh, bekerja sama dengan KONI Aceh.

Ketua Asprov PSSI Aceh, Nazir Adam, menyampaikan bahwa ke-22 pemain muda tersebut merupakan hasil seleksi yang dilakukan oleh tim pemandu bakat di Stadion Blang Paseh, Sigli, Kabupaten Pidie, pada 19 dan 20 Juli 2025.

“Pemain tersebut sebagai cikal bakal talenta muda di bawah usia 18, 17 dan 16 tahun. Mereka masuk program pembinaan PSSI Aceh bersama KONI Aceh secara berjenjang mulai 2025,” ujar Nazir di Banda Aceh, Senin (21/7/2025).

Program ini dirancang sebagai langkah berkelanjutan dalam mencetak pesepak bola berbakat di Provinsi Aceh, yang kelak disiapkan untuk mengikuti berbagai kompetisi, termasuk Pekan Olahraga.

Sementara itu, Sekretaris Umum PSSI Aceh, Nazaruddin, menjelaskan bahwa proses seleksi diikuti oleh 50 pemain muda yang berasal dari 23 kabupaten/kota se-Aceh. Dari jumlah tersebut, 22 orang dinyatakan lolos dan masuk dalam daftar pembinaan.

“Sebelumnya, tim pemandu bakat memanggil 50 pesepak bola muda dari 23 kabupaten kota di Aceh mengikuti seleksi. Dari 50 anak tersebut, sebanyak 22 orang di antaranya terpilih masuk pembinaan berkelanjutan,” katanya.

Menurut Nazaruddin, program pembinaan ini akan menggunakan sistem promosi dan degradasi. Dengan demikian, para pemain yang belum lolos masih memiliki peluang untuk masuk ke dalam skuad pembinaan.

“Mereka yang tidak lolos seleksi masih memiliki kesempatan bergabung dengan program pembinaan pemain muda PSSI Aceh. Ke-50 pemain yang ikut seleksi tersebut merupakan yang terbaik hasil kualifikasi Pekan Olahraga Aceh beberapa waktu lalu,” tambahnya.

Foto bersama para pemain terpilih dengan perwakilan PSSI Aceh dan KONI Aceh turut mewarnai penutupan seleksi, menandai dimulainya langkah awal menuju pengembangan talenta sepak bola masa depan Aceh.

Editor: Akil

Eks Dirjen Kemenhub Prasetyo Divonis 7,5 Tahun Penjara dalam Kasus Korupsi Rel KA Sumut-Aceh

0
Ilustrasi suap (Foto: Pinteres)

NUKILAN.ID | JAKARTA – Mantan Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Prasetyo Boeditjahjono, dijatuhi hukuman penjara selama 7 tahun dan 6 bulan oleh Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat. Ia dinyatakan bersalah dalam kasus korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang–Langsa, Sumatera Utara–Aceh, tahun 2017–2023.

“Menyatakan Terdakwa Prasetyo Boeditjahjono telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana secara bersama-sama sebagaimana dalam dakwaan subsider Pasal 3 juncto Pasal 18 UU Tipikor juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP,” ujar Ketua Majelis Hakim Syofia Marlianti Tambunan saat membacakan amar putusan, Senin (21/7/2025).

Hakim menilai, proyek tersebut menyebabkan kerugian negara sebesar Rp 562,5 miliar. Selain pidana pokok, Prasetyo juga dihukum membayar denda sebesar Rp 500 juta subsider 4 bulan kurungan.

Tak hanya itu, hakim juga menjatuhkan pidana tambahan berupa uang pengganti senilai Rp 2,6 miliar. Jika tidak sanggup membayar, harta benda Prasetyo akan disita dan dilelang. Apabila masih belum mencukupi, maka diganti dengan pidana penjara selama 2 tahun dan 8 bulan.

“Dalam hal terdakwa saat itu terpidana tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti maka dijatuhi pidana penjara selama 2 tahun dan 8 bulan,” kata hakim.

Dalam pertimbangannya, hakim menilai perbuatan Prasetyo bertentangan dengan semangat pemberantasan korupsi yang digaungkan pemerintah. Aksi tersebut juga dinilai mencederai kepercayaan publik terhadap penyelenggaraan negara.

Namun, majelis hakim juga memperhatikan sejumlah hal yang meringankan, antara lain sikap sopan terdakwa selama persidangan, kondisi usia lanjut, serta tanggungan keluarga yang dimiliki.

Sebelumnya, pada persidangan Senin (30/6), Jaksa Penuntut Umum menuntut Prasetyo dengan pidana penjara selama 9 tahun, denda Rp 750 juta subsider 6 bulan kurungan, serta uang pengganti sebesar Rp 2,6 miliar.

“Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Prasetyo Boeditjahjono oleh karena itu dengan pidana penjara selama 9 tahun,” ujar jaksa.

Jika Prasetyo tidak mampu membayar uang pengganti, jaksa meminta agar ia menjalani pidana pengganti selama 4 tahun dan 6 bulan.

“Apabila harta benda tidak mencukupi untuk membayar uang pengganti maka diganti dengan pidana penjara selama 4 tahun dan 6 bulan,” tutur jaksa.

Editor: Akil

Kemenag Banda Aceh Kukuhkan Pengurus Pokja Majelis Taklim 2025–2028

0
Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Banda Aceh secara resmi mengukuhkan kepengurusan Kelompok Kerja (Pokja) Majelis Taklim masa bakti 2025–2028. (Foto: Kemenag Aceh)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Banda Aceh secara resmi mengukuhkan kepengurusan Kelompok Kerja (Pokja) Majelis Taklim masa bakti 2025–2028. Pengukuhan yang berlangsung di aula Kantor Kemenag Banda Aceh, Senin (21/7/2025), dihadiri oleh para penyuluh agama Islam serta sejumlah tamu undangan.

Kepala Kankemenag Kota Banda Aceh, H Salman SPd MAg, memimpin langsung pengukuhan tersebut. Dalam arahannya, ia mengajak seluruh penyuluh agama untuk bekerja secara maksimal, baik secara individu maupun kolektif, dalam memanfaatkan potensi yang dimiliki.

Ia juga menyatakan dukungannya terhadap rencana kegiatan subuh keliling berjamaah yang digagas para penyuluh. Kegiatan ini akan melibatkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kemenag Banda Aceh.

“Sebagai ajang mempererat silaturahim di antara keluarga besar Kementerian Agama,” ujarnya.

Kepengurusan Pokja Majelis Taklim yang baru dinakhodai oleh Dr H Akhyar SAg MAg, yang juga menjabat sebagai Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Banda Aceh. Sementara itu, posisi sekretaris dipercayakan kepada Rosmiati, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kota Banda Aceh.

Struktur kepengurusan juga dilengkapi dengan sejumlah bidang strategis, seperti bidang kerja sama, bidang kurikulum, dan bidang sumber daya manusia.

Selain pengukuhan, kegiatan juga dirangkai dengan sesi pembinaan untuk para penyuluh agama Islam. Materi pembinaan disampaikan langsung oleh Kepala Seksi Bimas Islam dan Ketua IPARI. Seluruh peserta mengikuti kegiatan ini dengan antusias hingga tuntas.

Editor: AKil