Beranda blog Halaman 146

Putra Ramadhan Sumbang Perak untuk Aceh di Ajang Fornas VIII 2025

0
Atlet e-Football Mobile, Muhammad Putra Ramadhan (kiri) mengharumkan nama Aceh di panggung nasional usai meraih medali perak dalam ajang Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) VIII 2025 berlangsung di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (27/7/2025). (Foto: For Nukilan)

NUKILAN.ID | MATARAM – Atlet e-Football Mobile asal Aceh, Muhammad Putra Ramadhan, berhasil mengharumkan nama daerahnya di kancah nasional dengan meraih medali perak dalam Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) VIII 2025 yang digelar di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Minggu (27/7/2025).

Putra, yang dibina oleh Indonesia Esports Association (IESPA) Aceh, melaju mulus hingga partai final setelah menyingkirkan sejumlah lawan tangguh dari berbagai provinsi. Ia tercatat mengalahkan wakil dari Sulawesi Barat dan Sumatera Selatan di babak penyisihan, lalu menumbangkan atlet Jawa Timur di perempat final, serta mengungguli utusan Sumatera Barat pada semifinal.

Sayangnya, di laga puncak, Putra harus mengakui keunggulan atlet dari DKI Jakarta dengan skor tipis 2-1.

Ketua IESPA Aceh, Muhammad Irfan, menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas capaian tersebut. Menurutnya, prestasi ini merupakan buah dari kerja keras dan dukungan penuh masyarakat Aceh.

“Kami tetap menghargai regulasi-regulasi di Aceh, makanya kami ditugaskan untuk membuktikan bahwa cabor ini memang positif untuk membuat prestasi bagi anak-anak Aceh, potensinya sangat bagus,” ujar Irfan saat dihubungi pada Senin sore.

Ia juga menambahkan bahwa perjuangan membesarkan olahraga esports di Aceh menghadapi tantangan tersendiri jika dibandingkan dengan daerah lain. Namun, medali perak yang diraih Putra membuktikan bahwa anak muda Aceh mampu bersaing dan berprestasi di tingkat nasional.

Update berita lainnya di Nukilan.id dan Google News

Editor: AKil

Garuda Muda Takluk 0-1 dari Vietnam, Indonesia U-23 Gagal Juara AFF 2025

0
Garuda Muda Takluk 0-1 dari Vietnam di Piala AFF 2025. (Foto: MandiriCup)

NUKILAN.ID | JAKARTA — Harapan Timnas Indonesia U-23 untuk menjuarai Piala AFF U-23 2025 pupus sudah. Dalam laga final yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (29/7/2025) malam WIB, Garuda Muda harus mengakui keunggulan Vietnam dengan skor tipis 0-1.

Amatan Nukilan.id melalui streaming, pertandingan berjalan ketat sejak menit awal. Indonesia menciptakan peluang lebih dulu lewat sundulan Jens Raven pada menit ke-5, namun bola masih melambung di atas mistar. Vietnam tak tinggal diam. Tim berjuluk The Golden Star itu membalas melalui tembakan jarak jauh Nguyen Van Truong di menit ke-12 yang masih melebar.

Menit ke-24, Van Truong kembali mengancam lewat sundulan dari situasi sepak pojok, tetapi bola hanya meluncur tipis di sisi gawang Indonesia.

Indonesia mencoba membalas melalui dua peluang beruntun. Pertama, sepakan mendatar Jens Raven yang masih bisa diamankan kiper Vietnam, Trung Kien. Lalu di menit ke-29, Rayhan Hanan hampir mencetak gol usai berhadapan satu lawan satu dengan Trung Kien, namun tembakannya diblok.

Kebuntuan pecah pada menit ke-36. Dalam situasi sepak pojok, bola muntah di kotak penalti disambar Nguyen Cong Phuong dan sukses menjebol gawang Muhammad Ardiansyah. Vietnam unggul 1-0 dan skor itu bertahan hingga babak pertama usai.

Memasuki babak kedua, Indonesia kesulitan membongkar pertahanan rapat Vietnam. Hingga menit ke-70, tidak ada peluang berbahaya yang benar-benar mengancam gawang lawan.

Minimnya kreativitas dan efektivitas serangan membuat Indonesia gagal menyamakan kedudukan. Skor 1-0 bertahan hingga wasit meniup peluit panjang.

Dengan hasil ini, Vietnam berhasil mempertahankan gelar dan menjadi juara Piala AFF U-23 untuk ketiga kalinya secara beruntun. Sementara itu, Indonesia harus puas mengakhiri turnamen sebagai runner-up.

Susunan Pemain

Indonesia U-23: Muhammad Ardiansyah; Kakang Rudianto, Kadek Arel, Muhammad Ferarri, Frengky Missa; Robi Darwis, Dominikus Dion, Dony Tri Pamungkas; Rayhan Hanan, Rahmat Arjuna; Jens Raven.

Vietnam U-23: Trung Kien; Ly Duc, Hieu Ming, Dinh Bac; Van Truong, Van Khang, Xuan Bac, Nhat Minh; Phi Hoang, Cong Phuong, Anh Quan. (XRQ)

Reporter: Akil

Garuda Muda Tertinggal 1-0 dari Vietnam di Babak Pertama Final Piala AFF U-23

0
Garuda Muda Tertinggal 1-0 dari Vietnam di Babak Pertama Final Piala AFF U-23. (Foto: Tangkapan layar)

NUKILAN.ID | JAKARTA Harapan Timnas Indonesia U-23 untuk meraih gelar juara Piala AFF U-23 2025 sementara tertunda. Dalam laga final yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (29/7/2025) malam WIB, Garuda Muda harus mengakui keunggulan Vietnam 0-1 di babak pertama.

Amatan Nukilan.id melalui streaming, Indonesia sebenarnya tampil agresif sejak awal laga. Pada menit ke-5, peluang emas tercipta melalui Jens Raven yang menyambut lemparan ke dalam dengan tandukan. Namun sayang, bola masih melambung di atas mistar.

Vietnam tak tinggal diam. Tim asuhan pelatih muda tersebut membalas lewat tembakan jarak jauh Nguyen Van Truong di menit ke-12, meski arahnya masih menyamping dari gawang Indonesia yang dikawal Muhammad Ardiansyah.

Ancaman Vietnam makin nyata di menit ke-24. Van Truong kembali menebar ancaman lewat sundulan usai menyambut sepak pojok, namun bola hanya meluncur tipis di sisi gawang.

Indonesia kembali menekan di menit ke-28. Sepakan mendatar Jens Raven di kotak penalti berhasil diamankan oleh kiper Vietnam, Trung Kien. Satu menit berselang, giliran Rayhan Hanan yang mendapat peluang emas setelah berhadapan langsung dengan Trung Kien. Sayang, sontekannya masih bisa diblok.

Tekanan demi tekanan tak membuahkan hasil bagi Indonesia. Justru Vietnam yang mampu memecah kebuntuan pada menit ke-36. Nguyen Cong Phuong sukses memanfaatkan bola muntah di kotak penalti dalam situasi sepak pojok untuk membawa timnya unggul 1-0.

Skor tak berubah hingga peluit turun minum dibunyikan. Garuda Muda pun tertinggal sementara 0-1 dari Vietnam di partai puncak.

Susunan Pemain:

Indonesia U-23: Muhammad Ardiansyah; Kakang Rudianto, Kadek Arel, Muhammad Ferarri, Frengky Missa; Robi Darwis, Dominikus Dion, Dony Tri Pamungkas; Rayhan Hanan, Rahmat Arjuna; Jens Raven.

Vietnam U-23: Trung Kien; Ly Duc, Hieu Ming, Dinh Bac; Van Truong, Van Khang, Xuan Bac, Nhat Minh; Phi Hoang, Cong Phuong, Anh Quan. (XRQ)

Reporter: Akil

Kejari Aceh Besar Eksekusi Dua Terpidana Korupsi Pembangunan Puskesmas ke Lapas Banda Aceh

0
Ilustrasi tahanan korupsi. (Foto: Radar Cirebon)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Kejaksaan Negeri (Kejari) Aceh Besar mengeksekusi dua terpidana kasus korupsi pembangunan Puskesmas Lamtamot, Kecamatan Lembah Seulawah, ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banda Aceh, Senin (28/7/2025).

Eksekusi dilakukan setelah putusan Mahkamah Agung terhadap kedua terpidana dinyatakan berkekuatan hukum tetap atau inkrah.

“Kedua terpidana dieksekusi ke Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Banda Aceh. Eksekusi berdasarkan putusan Mahkamah Agung dengan hukuman masing-masing satu tahun penjara dan denda Rp50 juta subsidair dua bulan kurungan,” kata Kepala Seksi Intelijen Kejari Aceh Besar, Filman Ramadhan, di Banda Aceh.

Dua terpidana tersebut adalah Marizka Razi, Wakil Direktur CV Selendang Nikmat, dan Said Isa, yang meminjam perusahaan tersebut untuk mengikuti lelang proyek pembangunan puskesmas. CV Selendang Nikmat merupakan rekanan pelaksana pembangunan Puskesmas Lamtamot.

Keduanya dinyatakan bersalah melanggar Pasal 3 juncto Pasal 18 Ayat (1) huruf a, b, Ayat (2), dan Ayat (3) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah menjadi UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Selain hukuman badan, keduanya juga dijatuhi pidana membayar uang pengganti kerugian negara masing-masing sebesar Rp61,87 juta. Bila tidak dibayarkan, maka harta bendanya dapat disita dan dilelang. Jika tidak mencukupi, akan diganti dengan pidana dua bulan kurungan.

“Dalam hal terpidana tidak mempunyai harta benda yang mencukupi membayar uang pengganti kerugian negara, maka dipidana selama dua bulan kurungan,” ujar Filman.

Perkara ini bermula dari proyek pembangunan Puskesmas Lamtamot pada 2019. Saat itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar menganggarkan dana sebesar Rp2,8 miliar. Setelah proses lelang, proyek dimenangkan oleh CV Selendang Nikmat dengan nilai kontrak Rp2,6 miliar.

Namun dalam pelaksanaannya, pembangunan tidak sesuai spesifikasi dan ditemukan kekurangan volume pekerjaan yang menimbulkan kerugian negara mencapai Rp257,7 juta.

“Pelaksanaan eksekusi ini merupakan bentuk komitmen kejaksaan dalam mewujudkan penegakan hukum yang tegas dan profesional serta memberikan efek jera terhadap tindak pidana korupsi di lingkungan pemerintahan,” tegas Filman.

Sebelumnya, Kejari Aceh Besar juga telah mengeksekusi seorang terpidana lain dalam perkara yang sama, yakni T Zahlul Fitri selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan. Ia divonis satu tahun penjara dan denda Rp50 juta subsidair dua bulan kurungan, serta telah menjalani masa hukuman di Lapas Kelas IIA Banda Aceh.

Update berita lainnya di Nukilan.id dan Google News

Mualem Instruksikan Pembentukan Satgas Pengawas Rumah Layak Huni demi Tepat Sasaran

0
Gubernur Aceh, Muzakir Manaf. (Foto: Pemerintah Aceh)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH — Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem, mengeluarkan instruksi tegas terkait program rumah layak huni yang menjadi salah satu fokus utama pemerintahannya.

Dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @adi-laweung pada Selasa (29/7/2025), terlihat Mualem tengah memimpin rapat terbatas pembahasan awal Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) 2026. Rapat itu turut dihadiri oleh Plt Sekda Aceh serta sejumlah pejabat terkait.

Dikutip Nukilan.id dari video tersebut, salah satu poin krusial yang disorot Mualem adalah pembentukan satuan tugas (satgas) pengawas program rumah layak huni. Ia menekankan pentingnya memastikan bantuan ini tepat sasaran, terlebih di tengah mencuatnya isu pungutan liar dari penerima dan indikasi penerima yang tidak sesuai kriteria.

“Saya sudah sampaikan kepada seluruh Kabupaten/Kota, rumah yang tidak tepat sasaran dan bukan betul-betul orang yang memerlukan, maka cancel, alihkan ke yang lain (yang memerlukan),” tegas Mualem dalam rapat tersebut.

Ia juga menyoroti kebiasaan lama yang dinilainya kerap mengulang kesalahan, terutama dalam proses verifikasi penerima manfaat. Mualem mengingatkan bahwa ke depan, pendataan harus dilakukan secara lebih cermat dan transparan.

“Kita buat Tim. (Jangan) dari dulu sampai sekarang selalu alasan penerimanya (betul) kaum dhuafa,” ujarnya, menyiratkan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap mekanisme penyaluran bantuan.

Lebih lanjut, Mualem mendorong adanya perubahan pendekatan dalam pelaksanaan program sosial ini. Ia menegaskan pentingnya inovasi dan evaluasi agar program pemerintah tidak stagnan.

“Kali ini harus hati-hati. Jangan itu-itu saja yang kita kerjakan,” tandasnya.

Arahan Mualem ini menandai komitmen Pemerintah Aceh untuk memperbaiki tata kelola program bantuan sosial, dengan memastikan hak-hak warga yang benar-benar membutuhkan tidak tersisih oleh praktik-praktik yang menyimpang. Jika instruksi ini dijalankan secara konsisten, bukan tidak mungkin program rumah layak huni akan lebih berdampak dan berkeadilan bagi masyarakat Aceh. (XRQ)

Reporter: Akil

Pemuda di Aceh Besar Produksi Pupuk Kompos Hingga Lima Ton per Hari

0
Kegiatan produksi pupuk kompos dari kotoran sapi milik Taufik, di Aceh Besar, Sabtu (26/7/2025). (Foto: ANTARA)

NUKILAN.ID | JANTHO — Taufikul Hadi (32), pemuda asal Gampong Lambeugak, Kecamatan Kuta Cot Glie, Kabupaten Aceh Besar, berhasil mengolah limbah organik menjadi sumber pertanian berkelanjutan. Sejak 2023, ia memproduksi hingga lima ton pupuk kompos per hari dari kotoran hewan dan sampah rumah tangga.

“Alhamdulillah sekitar tiga sampai lima ton per hari. Saya memulai usaha pupuk kompos ini sejak 2023 dan masih berlanjut hingga hari ini,” kata Taufikul Hadi dikutip dari ANTARA, Senin (28/7/2025).

Dalam proses produksinya, Taufik hanya menggunakan peralatan sederhana seperti mesin pencacah dan pengaduk. Ia dibantu enam pekerja untuk mengolah bahan baku yang sebagian besar berasal dari kotoran sapi, abu sekam padi, jerami, serta sampah rumah tangga.

“Kalau sampah rumah tangga, kita ambil di pasar-pasar tradisional yang ada di sekitar pabrik,” ujarnya.

Bahan baku kotoran sapi diperoleh dari kandang-kandang peternak yang telah bekerja sama dengannya di sejumlah wilayah, seperti Kuta Cot Glie, Indrapuri, dan Seulimeum.

Usaha ini tak hanya bertujuan ekonomi, tetapi juga mengusung misi lingkungan. Taufik berupaya mengelola limbah organik menjadi pupuk alami berkualitas guna mendukung pertanian ramah lingkungan.

“Menggunakan pupuk kompos juga dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, sehingga lebih ramah lingkungan,” tambahnya.

Pupuk hasil produksinya dijual seharga Rp1.500 per kilogram. Pasarnya meliputi para petani langsung, kios pertanian, usaha taman (garden), serta pengadaan program pemerintah.

Dalam sehari, Taufik mampu menjual sekitar empat hingga lima ton pupuk, terutama saat musim tanam padi yang biasanya berlangsung antara Mei hingga Oktober.

“Biasanya untuk musim-musim itu pada bulan Mei hingga Oktober, kalau itu alhamdulillah penjualan kita bisa meningkat,” katanya.

Dari penjualan tersebut, ia mampu meraup omzet sekitar Rp50 juta per bulan.

Tak hanya berhenti pada produksi, Taufik juga rutin memberikan pendampingan kepada para petani terkait cara penggunaan pupuk kompos buatannya. Ia menegaskan bahwa kompos hasil produksinya dapat digunakan pada berbagai jenis tanaman, termasuk tanaman sayur, tanaman tahunan, hingga tanaman hias.

“Mengurangi limbah kotoran hewan dan memperbaiki struktur tanah pertanian agar tetap produktif,” ujarnya.

Dengan langkah sederhana namun berdampak besar, Taufikul Hadi menunjukkan bahwa anak muda pun bisa berkontribusi nyata untuk pertanian dan lingkungan.

Editor: AKil

Genjot Ketahanan Pangan, Wagub Aceh Serahkan Alsintan ke Tiga Kabupaten

0
Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, SE, didampingi Kadistanbun Aceh, Ir. Cut Huzaimah, MP, saat menyerahkan bantuan alat mesin pertanian traktor dari Kementerian Pertanian RI kepada Pemda Pidie Jaya, yang diterima langsung Oleh Bupati Pidie Jaya, H. Sibral Malasyi, MA, S.Sos, ME, yang turut disaksikan Unsur Forkopimda Pidie Jaya, di Kabupaten Pidie Jaya, Senin, (28/7/2025). (Foto: Humas Aceh)

NUKILAN.ID | MEUREDU — Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, menyerahkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia kepada tiga kabupaten, yakni Pidie, Pidie Jaya, dan Bireuen, Senin (28/7/2025).

Penyerahan dilakukan secara langsung oleh Wagub Fadhlullah yang didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Cut Huzaimah. Di Kabupaten Pidie Jaya, prosesi penyerahan disaksikan oleh unsur Forkopimda dan diterima langsung oleh Bupati Pidie Jaya, H. Sibral Malasyi.

Bantuan yang diberikan terdiri dari 4 unit traktor roda empat dan 5 unit pompa air untuk Kabupaten Pidie, 14 unit traktor roda empat dan 4 unit pompa air untuk Pidie Jaya, serta 1 unit traktor roda empat dan 1 unit power thresher untuk Bireuen.

“Penyerahan traktor ini merupakan bagian dari visi besar Presiden Prabowo untuk memperkuat ketahanan pangan. Beliau juga menetapkan harga dasar gabah sebesar Rp6.500, dan saat ini di Aceh harga sudah menyentuh Rp8.000 karena musim kemarau,” ujar Fadhlullah dalam sambutannya.

Ia menambahkan, selain traktor, pemerintah juga membawa pompa air untuk membantu petani yang terdampak kekeringan, khususnya di wilayah seperti Pidie Jaya.

Fadhlullah juga menyoroti pentingnya koperasi tani sebagai simpul distribusi hasil pertanian. Menurutnya, Pemerintah Aceh telah menyelesaikan pembentukan 6.497 koperasi di seluruh provinsi, sebagai bagian dari program nasional.

“Pak Presiden menargetkan 80 ribu koperasi secara nasional. Koperasi akan menjadi simpul distribusi langsung dari petani ke pasar tanpa rantai perantara yang panjang. Ini untuk menjawab keluhan petani soal distribusi pupuk, panen mangga, cabe, dan lainnya,” jelasnya.

Wagub menekankan bahwa seluruh bantuan alsintan harus tepat sasaran dan tidak disalahgunakan.

“Saya minta Pak Kapolres, Pak Kajari, dan seluruh stakeholder untuk ikut mengawasi. Bantuan ini harus dinikmati langsung oleh petani yang benar-benar membutuhkannya,” tegas Fadhlullah.

Program ini menjadi bagian dari upaya konkret pemerintah dalam memperkuat sektor pertanian di tengah tantangan iklim dan distribusi pangan yang kompleks.

Update berita lainnya di Nukilan.id dan Google News

Editor: Akil

Gempa M 6,5 Guncang Nikobar India, Getarannya Terasa hingga Aceh

0
Ilustrasi gempa bumi. (Foto: Getty Images)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6,5 mengguncang wilayah Kepulauan Nikobar, India, Selasa (29/7/2025) dini hari. Meski cukup kuat, gempa tidak memicu peringatan dini tsunami.

Dikutip Nukilan.id dari laporan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa terjadi tepat setelah tengah malam waktu setempat, dengan kedalaman 10 kilometer. Lokasi pusat gempa tercatat berada sekitar 259 kilometer barat laut Kota Sabang, Provinsi Aceh.

Lembaga pemantau tsunami internasional turut melaporkan kejadian ini, namun tidak ada indikasi bahaya tsunami pascagempa.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga mencatat adanya aktivitas seismik di wilayah tersebut. Dalam laporannya, BMKG menyebut gempa terjadi pada pukul 01.41 WIB dengan magnitudo 6,3, berpusat di laut pada koordinat 6,70 lintang utara (LU) dan 93,24 bujur timur (BT).

“Kekuatan gempa tercatat MMI II-III di Banda Aceh dan MMI II-III di Aceh Besar,” tulis BMKG dalam keterangannya.

Sebagai wilayah yang berada di dekat zona megathrust, Aceh memang dikenal rawan gempa bumi. Aceh juga pernah menjadi daerah terdampak paling parah dalam bencana gempa dan tsunami tahun 2004, yang berkekuatan magnitudo 9,1 dan menewaskan lebih dari 220.000 orang di 15 negara, sebagaimana dilaporkan AFP.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan mengenai kerusakan maupun korban jiwa akibat gempa terbaru tersebut. (XRQ)

Update berita lainnya di Nukilan.id dan Google News

Reporter: Akil

Prakiraan Cuaca dan Pasang Surut di Sabang pada Selasa

0
Ilustrasi pasang surut air laut. (Foto: Pixabay)

Nukilan | Sabang — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Maimun Saleh, Sabang, merilis prakiraan cuaca dan pasang surut laut untuk wilayah perairan Sabang–Banda Aceh pada Selasa (29/7/20205).

Berdasarkan data resmi, kondisi cuaca di wilayah perairan Sabang diperkirakan berawan, dengan arah angin bertiup dari Barat Daya ke Barat. Kecepatan angin diperkirakan berkisar antara 10 hingga 15 knot.

Gelombang laut diprakirakan berada pada kisaran 1,25 meter hingga 2,5 meter, yang tergolong dalam kategori sedang.

BMKG juga mencatat jadwal pasang surut laut yang diperkirakan terjadi sebagai berikut:

Pasang Surut pertama: pukul 05.00–06.00 WIB, ketinggian 0,3 meter

Pasang Naik pertama: pukul 11.00–12.00 WIB, ketinggian 1,7 meter

Pasang Surut kedua: pukul 18.00–19.00 WIB, ketinggian 0,2 meter

Pasang Naik kedua: pukul 24.00–01.00 WIB, ketinggian 1,5 meter

Kepala Stasiun Meteorologi Maimun Saleh Sabang, Teguh Suprapto, mengimbau masyarakat pesisir, terutama nelayan dan operator transportasi laut, agar memperhatikan kondisi gelombang serta jadwal pasang surut sebelum melaut.

“Meski tinggi gelombang masih tergolong sedang, kombinasi antara pasang naik dan angin kencang tetap perlu diwaspadai, terutama untuk aktivitas laut pada malam hari,” ujar Teguh dalam keterangannya kepada Nukilan, Senin (28/7/2025).

BMKG juga mengingatkan agar masyarakat tidak memaksakan kegiatan pelayaran atau rekreasi laut jika terjadi perubahan cuaca ekstrem. Pembaruan informasi akan terus disampaikan guna mendukung keselamatan masyarakat di wilayah pesisir. []

Reporter: Sammy

Satu Unit Rumah Kosong Terbakar di Suka Makmur

0
Kebakaran rumah kosong milik warga di Desa Luthu Dayah Krueng, Kecamatan Suka Makmur, Kabupaten Aceh Besar, pada Minggu (27/7/2025) sore. (Foto: Dok BPBD Aceh Besar)

Nukilan | Aceh Besar — Sebuah rumah kosong milik warga di Desa Luthu Dayah Krueng, Kecamatan Suka Makmur, Kabupaten Aceh Besar, dilaporkan hangus terbakar pada Minggu (27/7/2025) sore. Informasi kejadian diterima oleh petugas pemadam kebakaran pada pukul 18.25 WIB.

Kepala Pusdalops BPBD Aceh Besar, Iqbal mengatakan rumah yang terbakar merupakan rumah panggung berkonstruksi kayu milik Indragunawan (38), warga setempat. Saat kejadian, rumah dalam keadaan kosong dan diketahui sudah lama tidak dihuni oleh pemiliknya.

“Bangunan yang terbakar adalah rumah kayu, sehingga api dengan cepat melalap seluruh bagian rumah,” ujar Iqbal dalam keterangannya kepada Nukilan, Senin (28/7/2025).

BPBD Aceh Besar Pos Induk Sibreh langsung merespons laporan tersebut dengan mengerahkan empat unit armada pemadam kebakaran dan sepuluh personel ke lokasi kejadian. Proses pemadaman dan pendinginan selesai dilakukan sekitar pukul 19.05 WIB.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, rumah dilaporkan habis terbakar dan tidak tersisa. Hingga saat ini, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak kepolisian setempat. []

Reporter: Sammy