Beranda blog Halaman 137

Aktivitas Gunung Burni Telong Meningkat, Status Naik Jadi Waspada

0
Gunung Burni Telong. (Foto: Instagram)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Status aktivitas vulkanik Gunung Burni Telong di Kabupaten Bener Meriah, Aceh, resmi dinaikkan dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada). Peningkatan status ini diumumkan Badan Geologi setelah mencatat lonjakan aktivitas kegempaan sepanjang sebulan terakhir.

Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid mengatakan peningkatan aktivitas terpantau cukup signifikan, terutama pada periode 22–24 Juli 2025.

“Hal ini menunjukkan aktivitas magma atau sistem hidrotermal mengalami peningkatan, meskipun tidak terus menerus,” ujar Wafid dalam keterangannya, Sabtu (2/8/2025).

Gunung Burni Telong memiliki ketinggian 2.624 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan merupakan salah satu gunung api aktif bertipe stratovolcano di Aceh. Dalam periode 1 Juli hingga 2 Agustus 2025, tercatat 11 kali gempa vulkanik dangkal, 121 kali gempa vulkanik dalam, 24 kali gempa tektonik lokal, dan 60 kali gempa tektonik jauh.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terus memantau aktivitas gunung secara intensif. Wafid mengimbau masyarakat maupun pengunjung agar tidak memasuki kawasan kawah dalam radius 1,5 kilometer.

“Tidak berada di daerah fumarol dan solfatara saat cuaca mendung atau hujan karena konsentrasi gas dapat membahayakan kehidupan,” ujarnya.

Sementara itu, perhatian juga tertuju pada Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, yang masih menunjukkan potensi erupsi susulan dengan jeda waktu pendek. PVMBG menyebut pola erupsi gunung ini mengalami perubahan signifikan.

Jika sebelumnya jeda antara tanda-tanda kegempaan dan erupsi sekitar empat jam, kini menyusut menjadi dua jam.

“Kondisi ini menunjukkan peningkatan suplai magma menuju permukaan secara cepat,” kata Kepala PVMBG Hadi Wijaya, dikutip dari Antara, Sabtu (2/8/2025).

Hadi meminta pemerintah daerah meningkatkan kesiapsiagaan dan pemantauan aktivitas gunung secara ketat. Sejak awal 2024, Gunung Lewotobi Laki-laki telah enam kali berada dalam status Awas.

Gunung dengan ketinggian 1.584 mdpl ini dikenal memiliki karakter erupsi eksplosif dan potensi menghasilkan aliran lava serta awan panas guguran. Erupsi yang terjadi pada Jumat malam lalu bahkan disebut sebagai salah satu yang terbesar sepanjang tahun ini, dengan kolom abu mencapai 18 kilometer. Beberapa jam setelahnya, terjadi erupsi susulan dengan kolom abu setinggi 10 kilometer, berdampak hingga wilayah selatan NTT.

Mahasiswa USK dan UIM Kembangkan Sistem Tumpangsari Cabai–Nilam di Lahan Marginal Aceh Besar

0

NUKILAN.ID | JANTHO — Universitas Syiah Kuala (USK) bersama Universitas Iskandar Muda (UIM) melaksanakan program Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) di Desa Lambadeuk, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar. Program ini berfokus pada optimalisasi lahan pertanian marginal melalui sistem intercropping atau tumpangsari antara tanaman cabai dan nilam.

Kegiatan yang melibatkan 22 mahasiswa USK dan 3 mahasiswa Universitas Iskandar Muda ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi lokal secara berkelanjutan. Program didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).

Pelaksanaan program diawali dengan serah terima mahasiswa PMM secara resmi kepada masyarakat yang berlangsung di Meunasah Desa Lambadeuk, Sabtu (tanggal tidak disebutkan), pukul 09.00 hingga 11.30 WIB. Acara tersebut dihadiri oleh dosen pembimbing lapangan, perangkat desa, dua kelompok mitra masyarakat, serta seluruh mahasiswa peserta.

Setelah acara pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan sesi pelatihan sosialisasi yang disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si. Ia memaparkan tentang faktor-faktor penyebab lahan menjadi marginal serta pendekatan pencegahan berbasis agroekologi. Sosialisasi ini menjadi landasan penting bagi masyarakat dan mahasiswa dalam merancang solusi yang sesuai dengan kondisi lingkungan.

Selanjutnya, seluruh peserta melakukan peninjauan ke lokasi lahan marginal yang akan menjadi pusat pelaksanaan program. Di lokasi ini, para mahasiswa dan masyarakat akan menerapkan sistem tanam tumpangsari cabai dan nilam yang tidak hanya diharapkan meningkatkan hasil panen, tetapi juga memperbaiki kondisi tanah secara bertahap.

Program ini diketuai oleh Mujiburrahmad, SP, M.Si dari Universitas Syiah Kuala, dengan anggota pelaksana Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si dari USK dan Ir. Elviani, MP dari Universitas Iskandar Muda.

Melalui kolaborasi ini, para pelaksana berharap lahirnya inovasi lokal yang mampu menjadi model pengelolaan lahan marginal berbasis masyarakat. Di sisi lain, program ini juga menjadi sarana pembelajaran nyata bagi mahasiswa untuk terlibat aktif dalam kehidupan sosial masyarakat, sekaligus memperkuat kapasitas pemuda dan petani dalam membangun ekonomi lokal yang tangguh dan berkelanjutan.

Bunda PAUD Kota Banda Aceh Tekankan Pentingnya Kesehatan Anak Sejak Dini di TK & SD Methodist

0
Para siswa TK dan SD Methodist Banda Aceh antusias menyambut kedatangan Wali Kota sekaligus Bunda PAUD Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, dalam rangkaian kegiatan edukatif dan pemeriksaan kesehatan anak usia dini, Sabtu (2/8/2025). (Foto: ANTARA/HO)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Wali Kota sekaligus Bunda PAUD Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, mengunjungi TK dan SD Methodist Banda Aceh dalam rangka kegiatan edukatif dan pemeriksaan kesehatan anak usia dini, Sabtu (2/8/2025).

Kunjungan itu disambut antusias oleh para siswa. Mereka menampilkan sejumlah pertunjukan seperti tari barongsai, ranup lampuan, dan atraksi karate yang memukau para tamu.

Illiza hadir bersama Bunda Literasi Kota Banda Aceh, Dessy Maulidha Azwar, Ketua Pokja Bunda PAUD Kota Banda Aceh, serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh.

Dalam kesempatan tersebut, Bunda PAUD menyapa dan berinteraksi langsung dengan anak-anak. Ia juga turut melakukan pemeriksaan screening mata secara simbolis, didampingi dokter mata anak sekaligus Ketua Pokja Bunda PAUD Kota Banda Aceh, Dr. dr. Siti Hajar, M.Kes., M.Ked(Oph)., SpM.

Pemeriksaan mata ini merupakan bagian dari program “Dokter Mata Saweu Sikula” yang digagas oleh PERDAMI Aceh dalam rangka memperingati hari jadi organisasi tersebut.

Tak hanya itu, kegiatan ini juga mencakup sosialisasi pengukuran LILA (Lingkar Lengan Atas) serta pengukuran tinggi dan berat badan anak. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari monitoring tumbuh kembang dan status gizi anak secara menyeluruh.

Kegiatan ini menunjukkan bentuk nyata kolaborasi antara dunia pendidikan dan dunia kesehatan, serta komitmen Pemerintah Kota Banda Aceh dalam menciptakan lingkungan belajar yang sehat, aman, dan ramah bagi anak.

Polisi Terbitkan DPO Pembunuhan Warga Ujong Baroh Aceh Barat

0
Polisi Terbitkan DPO Pembunuhan Warga Ujong Baroh Aceh Barat. (Foto: Polres Aceh Barat)

NUKILAN.ID | MEULABOH — Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Aceh Barat resmi menerbitkan surat Daftar Pencarian Orang (DPO) terhadap terduga pelaku pembunuhan Khairuddin (65), warga Lorong Kuini, Desa Ujong Baroh, Kecamatan Johan Pahlawan, yang ditemukan tewas di dalam rumahnya.

Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan—telungkup, bersimbah darah, dan mengalami luka di bagian telinga serta bibir yang diduga akibat pukulan benda tumpul. Saat ditemukan, Khairuddin masih mengenakan pakaian rapi dan berada di area dapur rumahnya.

Dalam DPO tersebut, polisi menetapkan M (35), warga Desa Nambojaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Banten, sebagai terduga pelaku pembunuhan. Polisi juga merilis ciri-ciri fisik M, yakni tinggi badan 160 sentimeter, kulit agak kehitaman, rambut pendek dan ikal, serta wajah bulat dengan hidung bulat.

Kepala Satreskrim Polres Aceh Barat, AKP Roby Afrizal, membenarkan penerbitan DPO tersebut.

“Iya benar. Saat ini kita masih melakukan pengejaran terhadap tersangka terduga pembunuhan,” kata AKP Roby Afrizal, Kamis (31/7/2025).

Roby menjelaskan, pengejaran terhadap pelaku dipimpin langsung olehnya dan pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah kepolisian daerah yang diduga menjadi lokasi persembunyian pelaku.

Dalam perkembangan penyelidikan, polisi juga berhasil menemukan mobil milik korban yang sebelumnya sempat dibawa kabur oleh tersangka.

“Untuk mobil korban yang dibawa kabur pelaku Alhamdulillah sudah kita temukan, dan telah kita amankan. Mobilnya kita temukan di wilayah Medan [Sumatera Utara],” ujar Roby.

Ia pun mengimbau dan memohon dukungan doa dari masyarakat agar tersangka dapat segera ditangkap dan diadili sesuai hukum yang berlaku.

Sebelumnya, warga Ujong Baroh dikejutkan dengan penemuan jenazah Khairuddin di dalam rumahnya. Mayat korban pertama kali ditemukan oleh pekerja bangunan yang tengah merenovasi rumah tersebut. Polisi sempat mengamankan tiga orang pekerja untuk dimintai keterangan sebagai saksi.

Atas perbuatannya, terduga pelaku M dijerat dengan Pasal 339 jo 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup.

Editor: Akil

Dinas ESDM Aceh Tegaskan Tak Ada Kewenangan Bupati Tutup Tambang

0
Kepala Bidang Mineral dan Batu Bara (Minerba) Dinas ESDM Aceh, Khairil Basyar. (Foto: Nukilan/Azril)

NUKILAN.ID | Banda Aceh. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Aceh menegaskan bahwa kewenangan mencabut Izin Usaha Pertambangan (IUP) berada sepenuhnya di tangan Pemerintah Aceh, bukan pemerintah kabupaten.

“Kewenangan memberikan, menghentikan, maupun mencabut IUP di Aceh mutlak berada di tangan Pemerintah Provinsi, dalam hal ini Gubernur Aceh bukan pemerintah kabupaten,” kata Kabid Mineral dan Batubara Dinas ESDM Aceh, Khairil Basyar kepada wartawan, Minggu (3/8/2025).

Penegasan ini disampaikan menyusul keputusan Bupati Aceh Selatan, H. Mirwan, yang melalui surat Nomor 540/790 tertanggal 21 Juli 2025 menghentikan sementara seluruh aktivitas pertambangan dan pengangkutan bijih besi milik Koperasi Serba Usaha (KSU) Tiega Manggis dan PT Pinang Sejati Utama (PSU) di kawasan Manggamat, Kecamatan Kluet Tengah.

Menurut Khairil, keputusan tersebut tidak sesuai dengan aturan yang berlaku. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (UUPA), kewenangan pengelolaan sektor minerba berada di Pemerintah Aceh. Hal ini semakin dipertegas melalui UU Nomor 3 Tahun 2020 tentang perubahan atas UU Nomor 4 Tahun 2009, serta UU Nomor 23 Tahun 2014.

“Sejak lahirnya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (UUPA), kewenangan pengelolaan sektor minerba sudah menjadi ranah Pemerintah Aceh. Ini diperkuat lagi dengan UU Nomor 3 Tahun 2020 tentang perubahan atas UU Nomor 4 Tahun 2009, serta UU Nomor 23 Tahun 2014,” jelasnya.

Ia menambahkan, Qanun Aceh Nomor 15 Tahun 2017 tentang perubahan atas Qanun Nomor 15 Tahun 2013 juga mengatur secara tegas bahwa bupati hanya berwenang memberikan rekomendasi kepada gubernur, bukan menghentikan atau mencabut IUP.

“Semua ada mekanismenya. Tidak bisa langsung dicabut. Ini untuk menjaga asas kepastian hukum,” tegas Khairil, seraya menjelaskan bahwa pencabutan izin harus melalui prosedur sanksi administratif, mulai dari surat peringatan (SP) pertama hingga ketiga, sebelum gubernur bisa mencabut IUP secara sah.

Khairil turut mengingatkan bahwa kebijakan yang tidak sesuai prosedur berpotensi menimbulkan ketidakpastian hukum dan berdampak negatif pada iklim investasi.

“Keputusan Bupati yang keluar dari koridor hukum bisa menimbulkan ketidakpastian dan memperburuk citra investasi di Kabupaten Aceh Selatan. Investor butuh perlindungan dan kepastian hukum. Kalau ini tidak dijaga, bisa jadi preseden buruk bagi masa depan pertumbuhan ekonomi daerah,” pungkasnya.

Beras Jadi Penyumbang Utama Inflasi Aceh Sebesar 0,68 Persen pada Juli 2025

0
Ilustrasi Beras. (Foto: pertanian.go.id)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH — Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mencatat Provinsi Aceh mengalami inflasi sebesar 0,68 persen pada Juli 2025 dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan harga beras menjadi penyumbang utama inflasi pada periode tersebut.

“Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan tertinggi adalah makanan, minuman, dan tembakau, memberikan andil inflasi sebesar 0,56 persen,” kata Plt Kepala BPS Aceh, Tasdik Ilhamudin, di Banda Aceh, Jumat (1/8/2025).

Tasdik menjelaskan, sejumlah komoditas turut memengaruhi inflasi bulanan di Aceh, di antaranya beras dengan andil 0,31 persen, bawang merah 0,11 persen, daging ayam ras 0,06 persen, ikan bandeng 0,05 persen, dan bensin 0,03 persen.

Sementara itu, kelompok lain seperti pakaian dan alas kaki mencatat andil 0,08 persen, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,01 persen, serta transportasi 0,03 persen.

“Selain itu, terdapat kontribusi dari kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,01 persen, rekreasi, olahraga dan budaya 0,01 persen, penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,01 persen, dan pendidikan 0,03 persen,” ujar Tasdik.

Namun demikian, beberapa komoditas justru memberi andil terhadap deflasi bulanan, seperti udang basah, cabai merah, tomat, serta biaya sekolah menengah pertama dan atas.

Secara tahunan, inflasi di Aceh tercatat sebesar 3,00 persen. Angka ini menunjukkan adanya kenaikan harga barang dan jasa secara umum dibandingkan Juli tahun sebelumnya.

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau tetap menjadi penyumbang utama inflasi tahunan dengan andil 2,14 persen. Beberapa komoditas yang mendorong kenaikan ini antara lain beras (0,56 persen), emas perhiasan (0,46 persen), sigaret kretek mesin (0,28 persen), ikan dencis (0,21 persen), dan ikan tongkol (0,18 persen).

“Di sisi lain, terdapat komoditas yang memberikan pengaruh deflasi, di antaranya cabai merah, tarif air minum PAM, cabai rawit, kentang, dan cabai hijau,” jelas Tasdik.

Lima wilayah di Aceh yang menjadi titik penghitungan inflasi adalah Banda Aceh, Lhokseumawe, Meulaboh, Aceh Tengah, dan Aceh Tamiang. Inflasi tahunan tertinggi tercatat di Meulaboh sebesar 3,82 persen, sedangkan yang terendah berada di Banda Aceh dengan 1,97 persen.

Untuk inflasi bulanan, Aceh Tamiang menjadi wilayah dengan inflasi tertinggi sebesar 1,00 persen, sementara Meulaboh menjadi yang terendah dengan 0,39 persen.

“Berdasarkan data tersebut, pada Juli 2025, terjadi inflasi bulanan sebesar 0,68 persen dan inflasi tahunan sebesar 3,00 persen di Aceh. Penyumbang utamanya, baik bulanan maupun tahunan adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau,” tutup Tasdik Ilhamudin.

Editor: Akil

Dapat Amnesti, Satu Warga Binaan di Lapas Kelas IIA Banda Aceh Resmi Dibebaskan

0
WBP yang mendapatkan amnesti, Sabtu (2/8/2025). (Foto: Dok Lapas Kelas IIA Banda Aceh)

Nukilan | Banda Aceh – Satu orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas IIA Banda Aceh resmi memperoleh amnesti dari negara, menyusul terbitnya Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 17 Tahun 2025 tentang Pemberian Amnesti. Kebijakan ini merupakan bagian dari langkah pemerintah untuk memulihkan keadilan, mendorong rekonsiliasi sosial, serta menegakkan penghormatan terhadap hak asasi manusia.

Penyerahan keputusan amnesti dilakukan secara langsung oleh Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan Anak Didik (Kasi Binadik) Lapas Banda Aceh, Ervan Kurniawan, pada Sabtu (2/8/2025), disaksikan oleh staf registrasi dan pejabat lapas lainnya.

“Pemberian amnesti ini adalah bagian dari kebijakan nasional, dan kami di Lapas Banda Aceh telah melaksanakan seluruh prosedur secara cermat, baik administrasi maupun verifikasi,” ujar Kepala Lapas Kelas IIA Banda Aceh, Edi Cahyono dalam keterangannya kepada Nukilan, Sabtu (2/8/2025).

Ia menegaskan bahwa proses pengajuan amnesti terhadap WBP tersebut dilakukan sesuai ketentuan perundang-undangan. “Kami memastikan bahwa yang bersangkutan telah mengikuti seluruh program pembinaan secara aktif selama menjalani masa pidana,” kata Edi.

WBP yang menerima amnesti menyambut kabar pembebasannya dengan rasa haru dan syukur. Ia mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, khususnya Presiden RI dan Kementerian Hukum dan HAM.

“Terima kasih kepada Bapak Presiden dan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan karena telah memberikan kepada saya amnesti,” ujar WBP tersebut.

Pemberian amnesti ini merupakan salah satu bentuk intervensi kemanusiaan negara, yang juga mencerminkan pendekatan baru pemerintah dalam membina narapidana dan menyelesaikan persoalan pemasyarakatan melalui jalur non-pemidanaan. []

Reporter: Sammy

Unmuha Raih Peringkat 1 PTS Terbaik di Aceh, Masuk 15 Besar Nasional PTM

0
Unmuha Raih Peringkat 1 PTS Terbaik di Aceh, Masuk 15 Besar Nasional PTMA. (Foto: Humas Unmuha)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH — Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha) kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Kampus yang berlokasi di Banda Aceh ini berhasil menempati peringkat ke-15 dari 20 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) terbaik se-Indonesia.

Tak hanya itu, Unmuha juga dinobatkan sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terbaik pertama di Provinsi Aceh. Bahkan, jika dibandingkan dengan seluruh perguruan tinggi di Aceh—baik negeri maupun swasta—Unmuha menempati posisi ke-4 berdasarkan pemeringkatan Webometrics.

Rektor Unmuha, Dr. Aslam Nur, MA, menyampaikan rasa syukurnya atas capaian tersebut. Ia menyebut bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari kerja keras seluruh elemen kampus.

“Kami terus melakukan akselerasi mutu pendidikan dan publikasi, memperkuat ekosistem digital kampus, serta mengembangkan repositori institusi. Berbagai langkah strategis telah kami tempuh untuk meningkatkan visibilitas akademik dan digital kampus,” ujarnya.

Beberapa langkah strategis yang dijalankan Unmuha, lanjut Aslam, termasuk mendorong peningkatan publikasi ilmiah melalui platform terbuka serta memperluas jejaring kerja sama internasional. Unmuha juga aktif mempublikasikan berbagai kegiatan akademik pada jurnal bereputasi global.

Ia juga menyoroti pentingnya digitalisasi dalam dunia pendidikan tinggi.

“Digitalisasi bukan lagi sekadar alat bantu administrasi, tetapi telah menjadi fondasi utama dalam membangun kampus yang terbuka, adaptif, dan terhubung secara global,” jelas Aslam.

Menurutnya, Unmuha terus mengintegrasikan layanan pembelajaran daring, memperkuat website resmi, serta mengoptimalkan media sosial sebagai kanal komunikasi akademik dan informasi publik.

“Seluruh upaya ini memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan indikator visibility, yang menjadi salah satu komponen kunci dalam pemeringkatan Webometrics,” pungkasnya.

Editor: Akil

Hasil Panen Gabah Petani Aceh Anjlok Akibat El Nino

0
Harga Gabah di Pidie Jaya Menguat Menjadi Rp 6.300 per Kg. (Foto: RRI)

NUKILAN.ID | SIGLI – Fenomena El Nino yang menyebabkan kemarau panjang berdampak signifikan terhadap hasil panen padi musim gadu (tanam kedua) di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh. Sejumlah kecamatan yang memasuki masa panen mengalami penurunan produksi gabah secara drastis.

Dikutip dari Media Indonesia, selama tiga hari terakhir, wilayah yang mulai panen antara lain Kecamatan Indrajaya, Peukan Baro, dan Simpang Tiga—yang juga merupakan daerah paling terdampak kekeringan.

Di Desa Dayah Caleue, Kecamatan Indrajaya, hasil panen kali ini hanya berkisar 2 hingga 4 ton gabah per hektare (ha), padahal sebelumnya bisa mencapai 6 hingga 7 ton per ha. Kondisi serupa terjadi di Desa Mesjid Tungkop, yang biasanya menghasilkan 6–8 ton per ha, kini hanya mampu memanen 4–5 ton per ha. Sementara itu, di Kecamatan Simpang Tiga, hasil panen turun menjadi 3–4 ton per ha dari sebelumnya 5–7 ton.

“Bahkan ada yang gagal panen karena tidak sempat ditanam karena menering cukup parah sehingga tanaman padi menguning dan gosong,” kata M Yusuf, tokoh masyarakat tani di Kecamatan Peukan Baro, Sabtu (2/8/2025).

Tak ingin gagal panen, Muhammad Nasir, seorang petani di Kemukiman Pineung, Kecamatan Peukan Baro, terpaksa menyedot air dari saluran irigasi menggunakan selang plastik sejauh 200 meter setiap minggu agar sawahnya tetap terairi.

“Walaupun target produksi panen tidak tercapai, tapi jangan sampai gagal total. Tentu modal biaya yang kami keluarkan musim tanam gadu ini jauh lebih besar dari kondisi normal,” ujar Muhammad Nasir.

Kondisi ini menambah daftar panjang dampak El Nino terhadap sektor pertanian di Indonesia, terutama di wilayah pesisir pantai timur seperti Aceh yang sangat bergantung pada irigasi alami dan curah hujan.

Editor: Akil

Jumlah Kunjungan Wisman ke Aceh pada Juni 2025 Turun 10 Persen

0
Ilustrasi wisman. (Foto: Antara)

Nukilan | Banda Aceh – Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh merilis jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Juni 2025 mencapai 3.617 kali. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 10 persen secara month-to-month jika dibandingkan dengan bulan Mei 2025.

Sementara secara year-on-year, jumlah kunjungan ini meningkat drastis sebesar 68,55 persen jika dibandingkan dengan Juni 2024. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Aceh, Tasdik Ilhamudin mengatakan pintu masuk utama dari wisman ini adalah melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda dan Pelabuhan Internasional Balohan, Sabang.

“Pada Juni 2025, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Aceh sebesar 24,46 persen atau naik 0,33 poin dibandingkan dengan bulan Mei 2025, tetapi mengalami penurunan sebesar 13,60 persen dibandingkan dengan bulan Juni 2024,” ujar Tasdik dalam konferensi pers virtual yang dikutip Nukilan, Sabtu (8/2/2025).

Dia menambahkan, TPK hotel nonbintang pada Juni 2025 mencapai 19,64 persen, naik 1,17 persen dibandingkan dengan Mei 2025 dan turun sebesar 0,01 persen jika dibandingkan dengan Juni 2024.

Sementara jumlah penerbangan penumpang jenis domestik di Bandar Udara Sultan Iskandar Muda mencapai 21.197 orang. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 10,60 persen dibandingkan Mei 2025 dan turun sebesar 18,58 jika dibandingkan dengan Juni 2024. Sedangkan jumlah penumpang penerbangan internasional pada Juni 2025 mencapai 11.771 penumpang, turun sebesar 16,61 persen jika dibandingkan dengan Mei 2025 dan naik sedikit sebesar 0,20 jika dibandingkan dengan Juni 2024. []

Reporter: Sammy