Beranda blog Halaman 125

Dinkes Aceh Perkuat Skrining dan Surveilans Kesehatan Jiwa di Seluruh Kabupaten/Kota

0
Dinkes Aceh Perkuat Skrining dan Surveilans Kesehatan Jiwa di Seluruh Kabupaten/Kota. (Foto: Dinkes Aceh)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Aceh menegaskan komitmennya untuk memperkuat skrining dan surveilans kesehatan jiwa di 23 kabupaten/kota. Langkah ini disampaikan langsung Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr. Munawar, Sp.OG (K), saat membuka Pertemuan Peningkatan Pengelolaan Skrining dan Surveilans Kesehatan Jiwa di Banda Aceh, Senin (11/8/2025).

Kegiatan tersebut diikuti para pengelola program dan pengelola data kesehatan jiwa dari seluruh kabupaten/kota di Aceh. Tujuannya, meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan agar mampu melakukan deteksi dini serta penanganan masalah kesehatan jiwa secara cepat, tepat, dan terukur.

“Setiap data yang kita kumpulkan mewakili satu kehidupan. Satu skrining yang kita lakukan bisa menyelamatkan nyawa,” tegas Munawar.

Ia menekankan, kesehatan jiwa adalah bagian tak terpisahkan dari kesehatan secara keseluruhan. Tanpa kesehatan jiwa yang baik, kesehatan fisik optimal sulit tercapai. Tantangan di Aceh, lanjutnya, semakin kompleks seiring meningkatnya kasus depresi, kecemasan, hingga ide bunuh diri, termasuk pada kelompok usia produktif, remaja, dan ibu hamil.

Menurut Munawar, skrining dan surveilans terintegrasi menjadi kunci keberhasilan penanganan.

“Skrining bukan sekadar mengisi kuesioner, dan surveilans bukan hanya melaporkan angka. Keduanya adalah instrumen penting untuk bertindak cepat dan tepat, sekaligus memberi penanganan yang humanis bagi mereka yang membutuhkan,” ujarnya.

Dinkes Aceh berharap, melalui pertemuan ini para pengelola program dan data kesehatan jiwa di daerah dapat memahami pentingnya data akurat serta respons cepat dalam penanganan kasus. Dengan kolaborasi lintas sektor, Aceh menargetkan pemerataan layanan kesehatan jiwa yang adil dan manusiawi di seluruh kabupaten/kota.

Editor: Akil

Ekspedisi Geosains Laut Dimulai, BRIN Fokus Mitigasi Bencana Tsunami

0
Ekspedisi Geosains Laut Dimulai, BRIN Fokus Mitigasi Bencana Tsunami. (Foto: BRIN)

NUKILAN.ID | JAKARTA – Indonesia kembali menjadi pusat perhatian dunia dalam riset kelautan internasional. Melalui kerja sama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Second Institute of Oceanography (SIO) Tiongkok, dan Universitas Gadjah Mada (UGM), ekspedisi geosains laut resmi dilepas dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/8/2025).

Ekspedisi bertajuk Collision Process Between the Java and Australia and Its Impacts on Geohazard ini akan meneliti tumbukan lempeng Australia–Jawa serta dampaknya terhadap potensi bencana geologi, seperti gempa bumi dan tsunami.

Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, menegaskan pentingnya riset ini untuk mengantisipasi bencana serupa tsunami Aceh 2004.

“Ekspedisi geosains ini penting untuk memitigasi dan mengurangi risiko dari potensi bencana alam, khususnya yang datang dari laut, seperti yang terjadi saat serangan tsunami besar yang pernah melanda Aceh,” ujarnya.

Selain fokus pada mitigasi bencana, ekspedisi ini menjadi sarana pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di bidang kelautan. Handoko mengakui, dengan 60 persen wilayah Indonesia berupa perairan, kapasitas dan kompetensi untuk menjelajahi laut nasional masih terbatas.

“BRIN akan membuat strategi baru untuk mempercepat peningkatan dan pengembangan kapasitas SDM di bidang ini,” katanya. Ia menambahkan, BRIN tengah mempersiapkan armada kapal riset untuk memperluas penelitian di wilayah teritorial Indonesia.

Wilayah penelitian kali ini berada di selatan Nusa Tenggara Timur, dekat palung terdalam Samudra Hindia dengan kedalaman sekitar 7.200 meter dan aktivitas tektonik yang tinggi. Peneliti akan menggunakan peralatan canggih, termasuk 30 unit ocean bottom seismometer (OBS), 30 unit ocean bottom electromagnetic (OBEM), dan 24 seismometer terapung untuk merekam data gempa dan resistivitas dasar laut.

Ekspedisi ini melibatkan 22 peneliti dari Tiongkok dan 10 peneliti dari Indonesia, termasuk mahasiswa dan teknisi. Mereka akan menggunakan Kapal Riset Jia Geng berbobot 4.780 ton, dilengkapi peralatan geofisika seperti air gun besar dan sumber elektromagnetik. Kapal ini berangkat dari Xiamen, Tiongkok, pada 28 Juli 2025 dan tiba di Jakarta pada 5-6 Agustus 2025.

Proses akuisisi data di lokasi penelitian akan berlangsung pada 13-25 Agustus 2025. Hasilnya diharapkan memberikan data akurat untuk model mitigasi bencana geologi dan mendukung kebijakan eksplorasi sumber daya laut yang berkelanjutan.

Melalui pelatihan dan kolaborasi ini, BRIN optimistis terjadi transfer pengetahuan yang signifikan, memperkuat kapasitas SDM kelautan Indonesia, serta mempererat jejaring riset internasional dalam eksplorasi sumber daya laut berkelanjutan.

Syaifullah Muhammad, Inovator Nilam Aceh Peraih Indonesia Innovator Award 2025

0
Syaifullah Muhammad, Inovator Nilam Aceh Peraih Indonesia Innovator Award 2025. (Foto: BRIN)

NUKILAN.ID | JAKARTA — Periset Universitas Syiah Kuala (USK) sekaligus Kepala Atsiri Research Center (ARC), Syaifullah Muhammad, menegaskan bahwa kemajuan suatu negara tak lepas dari peran ilmu pengetahuan. Ia mengajak seluruh pihak membangun Indonesia melalui riset, inovasi, dan iptek yang berdampak bagi kesejahteraan masyarakat.

Atas dedikasinya mengembangkan hilirisasi nilam Aceh, Syaifullah meraih Indonesia Innovator Award 2025 yang digelar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

“Minyak nilam Aceh memiliki kualitas yang diakui oleh internasional. Kualitasnya sangat baik, memiliki keunikan, keunggulan komparatif, sayangnya tingkat kesejahteraan petani sangat minim,” ujarnya saat menerima penghargaan di Jakarta, Senin (11/8/2025).

Ia menjelaskan, riset yang dilakukan ARC USK diawali dengan turun langsung ke masyarakat untuk mempelajari sejarah nilam di Aceh dan praktik terbaik yang pernah diterapkan sejak masa kolonial. Hasilnya, Syaifullah berhasil menciptakan teknologi ekstraksi dan purifikasi minyak nilam berkualitas tinggi dengan kandungan patchouli alcohol (PA) hingga 99,8 persen.

“Intinya, yang menjadi landasan kita untuk melakukan inovasi terhadap industri nilam ini adalah kesejahteraan masyarakat yang saat itu masih rendah. Khususnya pada tata niaga perdagangan minyak nilam,” tuturnya.

Menurutnya, setiap penghargaan menjadi energi moral untuk terus konsisten dan berkomitmen.

“Penghargaan ini sangat berarti bagi kami, dan ini saya dedikasikan untuk semua kawan-kawan di ARC… tanpa pamrih. Penghargaan ini juga kami dedikasikan untuk pimpinan USK, yang sudah 12 tahun lebih mendukung apapun yang kami lakukan,” katanya.

Sementara itu, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyampaikan dukungan terhadap kemandirian pangan dan energi, termasuk pengembangan benih presisi yang sesuai dengan beragam agroklimat Indonesia. Ia juga menyinggung riset berbasis omics, seperti genomics, proteomics, hingga metabolomics, untuk menghasilkan varietas unggul dengan lebih cepat.

Untuk komoditas nilam, BRIN memiliki koleksi plasma nutfah dari berbagai wilayah di Indonesia.

“Dari ekstraksi dan data molekulernya juga bisa kita lakukan di Cibinong… memastikan produksi yang lebih baik dan pengembangan produk-produk turunan yang lebih beragam,” ucap Handoko.

Ia menambahkan, dukungan LPDP dalam ajang ini menjadi motivasi bagi generasi muda. “Saya percaya, Bapak Syaifullah Muhammad dan juga Bapak Dwi Asmono, akan memberikan inspirasi yang luar biasa… Hilirisasi sumber daya alam lokal terbarukan semacam komoditas pertanian ini memiliki potensi yang sangat besar di negara kita hampir tidak terbatas,” pungkasnya.

Kakanwil Kemenag Aceh Lantik Empat Pejabat Eselon III

0
Kakanwil Kemenag Aceh Lantik Empat Pejabat Eselon III. (Foto: Kemenag Aceh)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH — Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Aceh, Drs. H. Azhari, M.Si, melantik empat pejabat Eselon III atau Jabatan Administrator di aula kantor setempat, Senin sore (11/8/2025).

Dalam sambutannya, Azhari menegaskan bahwa rotasi, mutasi, dan promosi merupakan hal wajar untuk penyegaran kinerja dan pengembangan lembaga. “Kita bergeser untuk penyegaran dan peningkatan kinerja dan inovasi masing-masing. Hari ini kita bertukar sementara, untuk lebih baik, dan semua jabatan kita memang sementara,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan jajarannya agar tetap taat aturan dalam menjalankan tugas. “Silakan berinovasi dan berkreasi, tapi jangan melanggar regulasi dan aturan, serta tidak melanggar konstitusi,” tegasnya.

Azhari menekankan pentingnya kerja sama, saling menghargai, dan mematuhi peraturan, termasuk PP Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin PNS. Ia mengajak seluruh ASN Kemenag untuk setia pada Pancasila, UUD 1945, NKRI, serta menjaga persatuan bangsa, bekerja penuh tanggung jawab, dan menunjukkan keteladanan.

Selain itu, ia mendorong dukungan terhadap program Kementerian Agama, termasuk ekoteologi atau penghijauan yang selaras dengan program pemerintah pusat.

Pejabat yang Dilantik
Empat pejabat yang dilantik adalah:

  1. H. Samhudi, S.Si — dari Kakankemenag Nagan Raya menjadi Kakankemenag Pidie.

  2. Dr. H. Salman Al Farisi, S.Ag., M.Pd — dari Kakankemenag Aceh Barat Daya menjadi Kakankemenag Nagan Raya.

  3. H. Marwan, S.Ag., M.M — dari Kakankemenag Kota Subulussalam menjadi Kakankemenag Aceh Barat Daya.

  4. Dr. H. Abdul Syukur, M.Ag — dari Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Muda/ Katim Madrasah Diniyah Takmiliyah Bidang PD Pontren Kanwil Kemenag Aceh menjadi Kakankemenag Gayo Lues.

Pelantikan disaksikan Kabag TU Ahmad Yani, Kabid Penaiszawa H. Zulfikar, serta sejumlah pejabat Kanwil dan Kankemenag kabupaten/kota di Aceh.

Usai dilantik, para pejabat baru menyatakan kesiapannya menjalankan amanah. Samhudi, alumnus ITS Surabaya dan putra Pidie Jaya, pernah menjabat Kabid PHU Kanwil Kemenag Aceh, Kasubbag Kepegawaian dan Ortala, Kasubbag Perencanaan dan Keuangan, hingga operator Siskohat pada masa awal Aceh menjadi Embarkasi Haji.

Salman, putra Aceh Barat Daya dan alumnus Program Doktoral UIN Ar-Raniry, berpengalaman memimpin Balai Diklat Keagamaan Aceh dan Medan, serta pernah menjadi Ketua Kloter BTJ saat pandemi.

Marwan, putra Aceh Selatan dan alumnus Pascasarjana UISU Medan, pernah menjabat berbagai posisi di Kankemenag Subulussalam dan Singkil, termasuk Ketua Kloter Haji 2011 dan Petugas Pembimbing Ibadah Haji 2016.

Abdul Syukur, putra Aceh Timur, pernah menjadi Kasubbag TU Kankemenag Banda Aceh, Kasi Bidang PAI Kanwil, serta Ketua FKUB Kota Banda Aceh.

“Kini saya diamanahkan sebagai Kakankemenag Gayo Lues, insyaAllah siap jalankan,” ujarnya.

265 Calon Anggota Baitul Mal Aceh Lulus Seleksi Administrasi, Siap Ikuti Ujian Tulis

0
baitul mal aceh
Sekretariat Baitul Mal Aceh (Foto. Dok. BMA)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Tim Independen penjaringan bakal calon anggota Baitul Mal Aceh (BMA) resmi mengumumkan 265 nama yang lolos seleksi administrasi untuk periode 2025–2030.

Pengumuman tersebut tertuang dalam surat nomor 451.1/005/TimselBMA/VIII/2025 tertanggal 11 Agustus 2025, yang ditandatangani Ketua Tim Penjaringan, Prof. Dr. Syahrizal Abbas, MA.

Peserta yang dinyatakan lulus akan melanjutkan ke tahap seleksi berikutnya, yakni ujian tulis berbasis Computer Assisted Test (CAT) pada 1–3 September 2025. “Keputusan Tim Independen ini bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat. Peserta yang dinyatakan lulus administrasi selanjutnya wajib mengikuti ujian tulis CAT sesuai jadwal yang ditetapkan,” tegas Prof. Syahrizal Abbas.

Dari 265 nama tersebut, terdapat perwakilan dari berbagai daerah di Aceh dan luar provinsi, dengan latar belakang beragam, mulai dari akademisi, tokoh masyarakat, ulama, hingga praktisi profesional. Beberapa di antaranya adalah Mohammad Haikal (Ketua BMA saat ini), Bardan Sahidi (mantan Anggota DPRA/mantan Calon Bupati Aceh Tengah), Nurdin, S.Pd, M.Ag (Ketua BMK Aceh Tamiang saat ini), Muhammad Iksan, SE, M.Si (anggota BMA saat ini), Yuswardi, M.Kom.I (mantan komisioner BMK Lhokseumawe), Dr. Muhibuddin, M.Ag, Dr. Safwan, SE, M.Si, dan Dr. Tgk. Ajidar Matsyah, Lc, MA.

Persaingan dipastikan ketat. Dari ratusan peserta yang lulus administrasi, hanya akan dipilih 10 orang terbaik — terdiri dari 5 anggota tetap sebagai komisioner BMA dan 5 anggota cadangan. Tahapan seleksi akan mencakup ujian tulis, wawancara, serta penelusuran rekam jejak untuk memastikan calon yang terpilih memiliki integritas, kompetensi, dan pemahaman mendalam tentang tugas BMA.

Baitul Mal Aceh sendiri memiliki mandat mengelola zakat, infak, sedekah, serta harta keagamaan lainnya sesuai syariat Islam dan Qanun Aceh.

ASN Asal Jambi Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Banda Aceh

0
Ilustrasi Meninggal. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Artem_Furman)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Muhammad Afdal (25), aparatur sipil negara (ASN) asal Kecamatan Sungai Bungkal, Kabupaten Sungai Penuh, Jambi, ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya di Desa Ie Masen Kayee Adang, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, Minggu (10/8/2025) malam.

Kapolsek Syiah Kuala, Iptu Cut Laila Surya, mengatakan Afdal baru saja lulus sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Kantor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Aceh.

“Benar, korban merupakan warga Jambi dan baru saja lulus PNS di Kantor BPKP Aceh,” ujarnya, Senin (11/8).

Penemuan jasad Afdal bermula saat pemilik kos, Teuku Raja Andika, menerima laporan dari penghuni lain sekitar pukul 18.15 WIB. Mereka mengaku sudah beberapa kali mengetuk pintu kamar korban, namun tidak ada respons.

Saat tiba, pintu kamar terkunci dari dalam. Teuku Raja kemudian memanjat melalui ventilasi pintu menggunakan tangga untuk membukanya.

“Setiba di kos-kosan, saksi mencoba untuk membuka pintu, akan tetapi tidak bisa dibuka dikarenakan ada kunci di dalam kamar,” kata Cut.

Korban ditemukan terbaring di atas tempat tidur dalam kondisi tubuh sudah dingin. Temuan tersebut segera dilaporkan kepada kepala dusun dan Bhabinkamtibmas setempat.

Polisi yang datang ke lokasi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan tidak menemukan barang mencurigakan di kamar korban. Sekitar pukul 23.50 WIB, jenazah dibawa ke Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh untuk pemeriksaan.

“Menurut keterangan dari dokter forensik Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin Banda Aceh, pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” ujarnya.

Unsam Langsa Dorong Ekonomi dan Peduli Lingkungan Lewat Inovasi Olah Limbah Sawit

0
Kelompok wanita tani Desa Sukaramai Dua, Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh sedang belajar membuat kerajinan tangan berbahan lidi limbah sawit. (Foto: MI/Amiruddin Abdullah Reubee)

NUKILAN.ID | LANGSA – Menyambut HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Universitas Samudra (Unsam) Langsa, Aceh, tak hanya fokus pada aktivitas akademik. Kampus negeri terbesar di pesisir timur Aceh itu juga aktif terlibat dalam persoalan sosial, ekonomi, dan lingkungan masyarakat sekitar.

“Banyaknya inovasi kegiatan pembangunan ekonomi masyarakat dan kepedulian kelestarian lingkungan hidup yang berujung pemberantasan kemiskinan dengan menciptakan lapangan kerja baru. Lalu akhirnya bermuara kepada kesejahteraan anak negeri hingga menghindari jalur negatif dalam mempertahankan hidup,” ujar Rektor Unsam Langsa, Prof Hamdani, Senin (11/8/2025).

Salah satu program unggulan yang dijalankan adalah peningkatan inovasi teknologi pengolahan limbah sawit. Melalui Tim Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) yang beranggotakan dosen dan mahasiswa, Unsam memfasilitasi pelatihan bagi kelompok wanita tani Desa Sukaramai Dua, Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang, pada Sabtu (2/8).

“Sebagai universitas, kita tidak saja melahirkan sarjana atau akademisi. Tapi selalu siap menjadi kampus berdampak yang selalu hadir di tengah-tengah masyarakat untuk membangun negeri ini,” tutur Prof Hamdani.

Ketua Tim PKM Unsam, Mustika Sarjani, menjelaskan para pengrajin limbah sawit diperkenalkan teknologi baru berupa alat peraut lidi sawit otomatis hasil inovasi Unsam. Alat ini mampu meningkatkan produktivitas secara signifikan.

“Kalau sebelumnya hasil kerja satu orang menghasilkan 3 kg lidi sawit siap pakai, sekarang bisa meningkat menjadi 10 kg. Lebih cepat, lebih bersih dan lebih mudah,” ujarnya.

Teknologi tersebut dirancang untuk mengatasi keterbatasan metode manual yang memakan waktu dan tenaga. “Dengan menghasilkan bahan lidi yang sudah dibersihkan lebih banyak, tentu mereka juga bisa meningkatkan produksi bahan jadi lebih besar. Jadi tidak hanya menjual bahan baku lidi sawit,” jelas Dr Fazri, perancang alat tersebut.

Setelah pasokan bahan baku tercukupi, kelompok yang menamakan diri Nusa Indah ini juga mendapat pelatihan pembuatan kerajinan tangan berbahan lidi sawit, seperti piring, vas bunga, dan mangkuk.

Selain itu, mereka dibekali pengetahuan manajemen usaha, mulai dari pembukuan, perencanaan bisnis, hingga penyusunan SOP produksi. Pelatihan juga mencakup pemasaran digital, teknik foto produk, branding di media sosial, hingga penjualan melalui e-commerce.

“Insya Allah, produk desa ini mampu menembus pasar lebih luar lebih luas lagi,” kata Rahmi Meutia, anggota tim pelatihan.

Editor: Akil

Dari Kutacane, Disdik Aceh Gaungkan Pendidikan Lingkungan Berbasis Leuser

0
Disdik Aceh Gaungkan Pendidikan Lingkungan Berbasis Leuser Dari Kutacane. (Foto: Disdik Aceh)

NUKILAN.ID | Kutacane Dinas Pendidikan Aceh resmi menggaungkan pendidikan lingkungan berbasis Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) melalui kegiatan Pelatihan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Biologi, Kimia, dan Geografi jenjang SMA se-Aceh. Kegiatan ini berlangsung di Kutacane, Aceh Tenggara, tepat di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Selasa (12/8/2025).

Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis, ST., D.E.A, membuka kegiatan tersebut sekaligus menyampaikan apresiasi kepada para guru inti dan ketua MGMP. Ia menekankan peran penting guru sebagai khalifah dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus menciptakan karakter perdamaian di kalangan siswa.

“Kita sedang mempersiapkan bahan-bahan yang dapat memperkuat pembelajaran terkait perlindungan lingkungan, khususnya modul ajar yang mendukung karakter damai dan kelestarian ekosistem,” ujar Marthunis.

Ia menjelaskan, saat ini Disdik Aceh melaksanakan dua pelatihan besar secara bersamaan, yakni di Kutacane dengan fokus pada isu lingkungan, serta di Aula Disdik Aceh dengan fokus pada internalisasi isu perdamaian dalam pembelajaran.

Dalam sambutannya, Marthunis juga mengutip Surat Al-Baqarah ayat 30-33 yang menggambarkan keraguan malaikat terhadap manusia karena berpotensi merusak bumi. Namun, menurutnya, melalui pendidikan manusia dapat menjawab keraguan tersebut dengan menanamkan kesadaran lingkungan dan perdamaian.

“Melalui pendidikan, kita menjawab keraguan tersebut dengan menanamkan kesadaran lingkungan dan perdamaian kepada generasi muda,” lanjutnya.

Ia berharap hasil pelatihan tidak hanya berhenti pada penyusunan buku suplemen kurikulum, melainkan juga diimplementasikan dalam media pembelajaran, kegiatan kokurikuler, hingga ekstrakurikuler seperti pembinaan siswa pecinta alam.

Selain itu, Marthunis menegaskan pentingnya literasi sebagai dasar memahami persoalan lingkungan. “Literasi yang kuat akan membantu siswa dalam memahami teks-teks narasi dan ilmiah yang relevan, seperti artikel mengenai keanekaragaman hayati dan ekosistem,” tambahnya.

Pentingnya Menjaga Leuser

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Yayasan Hutan, Alam dan Lingkungan Aceh (HAkA), Badrul, SH., turut memberikan sambutan. Ia menyoroti betapa pentingnya pendidikan lingkungan di Aceh yang memiliki 3,5 juta hektare kawasan hutan.

Menurutnya, KEL adalah satu-satunya bentang alam di dunia tempat empat satwa besar—gajah, harimau, badak, dan orangutan—hidup berdampingan. Namun, ekosistem ini terus menghadapi ancaman serius.

Badrul mencatat, pada 2024 Aceh mengalami kerugian besar akibat kerusakan hutan, setara dengan 1.640 juta pohon atau sekitar 14.000 kali luas lapangan sepak bola. Rata-rata kerusakan hutan mencapai 29 hektare per hari, meningkat 19 persen dari tahun sebelumnya.

Hingga Juli 2025, tercatat 51 kasus kebakaran hutan dan lahan seluas 174 hektare dengan kerugian Rp52 miliar. Selain itu, banjir melanda 34 kali, merendam 1.232 rumah dengan kerugian Rp48 miliar. Kondisi ini semakin menekan masyarakat Aceh yang masih termasuk daerah termiskin di Sumatera.

“Jangan sampai kita baru sadar bahwa manusia tidak bisa makan uang ketika pohon terakhir sudah tumbang, sungai terakhir sudah kering, dan hewan terakhir sudah musnah,” tegas Badrul.

Ia menekankan, pendidikan harus mengintegrasikan kesadaran ekologis, bukan hanya sebatas penyampaian ilmu pengetahuan. Bahkan, menurutnya, pendekatan sastra seperti novel pun dapat menjadi media untuk menanamkan nilai-nilai pelestarian lingkungan.

Tuan Rumah Aceh Tenggara

Ketua panitia sekaligus Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Pendidikan Aceh Tenggara, Jufri, S.Pd., M.Si, menyampaikan rasa bangga karena Aceh Tenggara dipercaya menjadi tuan rumah kegiatan MGMP tiga mata pelajaran tersebut.

Sebanyak 65 peserta dari 23 kabupaten/kota di Aceh mengikuti pelatihan yang berlangsung sejak 11 hingga 14 Agustus 2025. Sebagian peserta menginap di mess SMK Negeri 2 Aceh Tenggara.

Jufri menyampaikan terima kasih kepada Disdik Aceh dan Yayasan HAkA atas dukungan penuh sehingga kegiatan berjalan lancar.

Usai pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan perpanjangan Nota Kesepahaman (MoU) antara Dinas Pendidikan Aceh dan Yayasan HAkA mengenai penyusunan kurikulum muatan lokal Pendidikan Lingkungan dan Kawasan Ekosistem Leuser untuk SMA dan SMK di seluruh Aceh.

Kegiatan ini turut dihadiri Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Disdik Aceh, Junaidi, S.Pd., M.Pd, tenaga ahli Disdik Aceh Arman Fauzi, serta pemateri dari Fakultas MIPA Kimia Universitas Syiah Kuala (USK), Dr. Ir. Elly Supriadi, S.Si., M.Si.

Harga Emas di Banda Aceh Turun, Diprediksi Tembus Rp 6 Juta per Mayam Akhir 2025

0
Perhiasan di Toko Emas Eka di sekitaran Pasar Aceh, Banda Aceh. (Foto: Nukilan/Rezi)

NUKILAN.id | Banda Aceh – Harga emas di Banda Aceh mengalami penurunan pada Senin (11/8/2025). Menurut Eka, pedagang Toko Emas Eka di kawasan Pasar Aceh, harga emas Rp5.800.000 per mayam sudah termasuk ongkos pembuatan.

“Harga emas hari ini Rp5.800.000, turun Rp70.000 dari harga kemarin. Biaya ongkos pembuatan Rp100.000 hingga Rp 150.000 per mayam tergantung model perhiasan,” ujar Eka saat diwawancarai Nukilan.

Untuk emas Antam, Eka menyebut harganya kini berada di kisaran Rp2 juta per gram. Sementara, harga jual kembali (buyback) emas murni berada pada kisaran Rp5,65 juta hingga Rp5,5 juta per mayam.

Menurut Eka, daya beli masyarakat cenderung menurun, sebab banyak warga yang menjual emas mereka untuk memenuhi kebutuhan biaya masuk sekolah anak.

“Banyak yang jual emas, alasannya buat biaya sekolah anak. Mungkin ini karena musim pendaftaran sekolah,” jelasnya.

Meski harga saat ini turun, Eka memprediksi harga emas akan kembali naik dan bahkan berpotensi menembus Rp6 juta per mayam pada akhir tahun 2025 atau awal tahun 2026. 

“Saya menyarankan kepada masyarakat untuk tidak takut membeli emas, karena emas adalah investasi jangka panjang yang nilainya cenderung naik,” pungkasnya.

Reporter: Rezi

Seru dan Kompak, Ibu dan Anak TK Lilawangsa Meriahkan Lomba Kemerdekaan HUT ke-80 RI

0
Ibu dan Anak TK Lilawangsa Meriahkan Lomba Kemerdekaan HUT ke-80 RI. (Foto: For Nukilan)

NUKILAN.ID | LHOKSEUMAWE – Suasana riang mewarnai Lapangan Tenis Komplek Asrama Korem 011/Lilawangsa, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Senin (11/8/2025). Anak-anak TK Kartika Lilawangsa bersama orang tua atau wali murid kompak mengikuti berbagai perlombaan dalam rangka memeriahkan HUT ke-80 Republik Indonesia.

Perlombaan sederhana namun sarat keceriaan ini diikuti anak-anak PAUD dan TK yang tampak antusias mengikuti setiap permainan yang digelar pihak sekolah. Ketua Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) Koorcab Rem 011, Ny. Dini Imran, melalui Kepala Sekolah PAUD-TK Kartika Lilawangsa, Mega Lianasari, menyebut kegiatan tersebut menjadi bentuk penghormatan terhadap perjuangan para pahlawan.

“Kita sebagai warga negara Indonesia dan juga penikmat kemerdekaan ini, sewajarnya memperingati semangat perjuangan para Pahlawan, yaitu dengan aksi perlombaan menyenangkan. Jadi kalau bukan kita siapa lagi, banggalah dengan bangsa sendiri,” ujarnya.

Mega menambahkan, selain menyambut HUT ke-80 RI, kegiatan ini bermanfaat bagi perkembangan anak sejak dini.

“Kegiatan ini saling berkaitan dan bersatu padu, bekerja sama ibu dengan anak, secara otomatis menanamkan rasa kepercayaan dan rasa ingin berusaha, kejujuran, cinta tanah air, dan mengingat hari kemerdekaan Indonesia, itulah Indonesia, berbeda-beda namun tetap satu dalam Bhineka Tunggal Ika,” katanya.

Salah satu wali murid, Badariah, yang mendampingi putrinya Risna Mariskan Hutasuhut, mengaku senang bisa ikut berpartisipasi.

“Seru dan bagus lah, karena dengan keikutsertaan ibunya pasti anak-anak tambah semangat dan berani ya, satu hal, akan tertanam kekompakan dan pertumbuhan anak di usia dini untuk saling membantu teman dan orang tua di rumah,” ujarnya dengan gembira.

Beragam lomba digelar, mulai dari lari sambil menggendong anak, estafet bawa bendera, memasukkan paku dalam botol, hingga lomba makan roti. Keikutsertaan orang tua membuat anak-anak semakin bersemangat, apalagi setiap peserta mendapat hadiah sebagai bentuk apresiasi dan motivasi.

Editor: Akil