Beranda blog Halaman 12

Ketua DPRA Ajak Masyarakat Teladani Perjuangan Pahlawan untuk Bangun Aceh

0
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh, Zulfadli. (Foto: Dok. DPRA)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Zulfadhli, mengingatkan kembali pentingnya meneladani nilai perjuangan para pahlawan dalam momentum Hari Pahlawan Nasional 2025.

Kepada Nukilan.id, ia menegaskan bahwa kemerdekaan Indonesia dan perdamaian Aceh yang dinikmati masyarakat saat ini merupakan buah dari perjuangan panjang para pendahulu.

“Kemerdekaan bangsa Indonesia dan perdamaian Aceh yang kita nikmati saat ini, merupakan hasil perjuangan dan pengorban luar biasa dari mereka-mereka yang telah gugur mendahului kita semua,” ujarnya saat memperingati Hari Pahlawan, Senin 10 November 2025, di Banda Aceh.

Zulfadhli yang akrab disapa Abang Samalanga itu menekankan bahwa peringatan Hari Pahlawan tidak sebatas upaya mengenang jasa para pejuang. Lebih dari itu, momentum ini harus menjadi dorongan agar masyarakat Aceh terus berkarya untuk pembangunan daerah.

“Selamat hari pahlawan nasional. Momentum ini bukan hanya sekedar mengenang jasa para pejuang, tapi harus jadi energi kita bersama untuk bangun Aceh,” katanya.

Ia mengajak masyarakat untuk menjadikan semangat juang, integritas, dan kepedulian para pahlawan sebagai spirit dalam mengabdi kepada bangsa dan daerah. Menurutnya, perjuangan para pahlawan harus diteruskan melalui kontribusi nyata di berbagai bidang.

“Semangat juang dan integritas para pahlawan serta kepedulian mereka harus jadi spirit dan jiwa kita bangun bangsa ini dan juga mengabdi untuk Aceh,” tukasnya.

Tak lupa, ia juga berpesan kepada generasi muda Aceh untuk mengisi kemerdekaan dan perdamaian dengan prestasi dan inovasi. Menurutnya, anak muda memiliki peran besar dalam membentuk masa depan daerah.

“Adik-adik generasi muda, kalian bisa jadi pahlawan masa kini. Karna itu teruslah berkontribusi bagi kemajuan daerah, berbuat jujur dan lakukan perubahan positif,” imbuhnya.

Di penghujung pesannya, Zulfadhli menegaskan bahwa makna kepahlawanan tak hanya berbicara tentang masa lalu, tetapi juga bagaimana setiap individu berperan dalam mewujudkan Aceh yang lebih baik ke depan.

“Semangat kepahlawanan bukan tentang masa lalu semata, tapi bagaimana sikap kita saat ini untuk terus berjuang menata masa depan Aceh yang lebih baik,” pungkasnya. (XRQ)

Reporter: AKIL

BLUD SMK Wajib Mandiri, Plt Kadisdik Aceh Tegaskan Siap Tutup yang Tidak Berkinerja

0
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Murthalamuddin, S.Pd., M.SP. (FOTO: For NUKILAN)

NUKILAN.ID | TAKENGON – Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Murthalamuddin, S.Pd., M.SP, menegaskan bahwa Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) harus mampu mandiri secara finansial. Ia menyatakan BLUD yang tak dapat mencukupi kebutuhan operasionalnya sendiri selama tiga tahun berturut-turut akan ditutup.

Kebijakan itu, kata dia, merupakan arahan langsung Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, melalui Sekda Aceh, Nasir Syamaun.

“Arahan Gubernur melalui Sekda Aceh, semua BLUD yang tidak mampu mencukupi dirinya sendiri setelah tiga tahun akan kita tutup. Jadi, kelola dengan baik dan manfaatkan potensi yang ada,” tegasnya saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) MKKS SMK se-Aceh di Hotel Renggali, Takengon, Sabtu (8/11/2025).

Dorong Inovasi dan Produk Unggulan SMK

Dalam arahannya, Murthalamuddin menekankan pentingnya inovasi di unit bisnis SMK. Ia mencontohkan ide sederhana namun berpotensi ekonomi, seperti pengolahan bakso ikan bagi SMK di wilayah pesisir.

“Ke depan, kalau ada orang mau jualan bakso goreng, maka mereka bisa mengambil baksonya di SMK,” ujarnya. Menurutnya, setiap daerah memiliki potensi lokal—mulai dari hasil laut hingga komoditas perkebunan seperti sawit—yang dapat dikembangkan sebagai sumber pendapatan sekolah.

Ia menegaskan bahwa penguatan BLUD SMK juga sejalan dengan upaya pemerintah menyongsong ketahanan pangan sekaligus meningkatkan daya saing lulusan.

Ajak Komunikasi Tanpa Sekat

Murthalamuddin juga menekankan pola kerja yang kolaboratif dan komunikasi yang terbuka di lingkungan pendidikan Aceh.

“Saya bukan orang yang terlalu formal. Kalau ada masalah, sampaikan saja. Saya akan teruskan ke bidang-bidang terkait dan saya akan pantau langsung perkembangannya,” kata dia.

Menurutnya, pola komunikasi yang cair akan mempercepat perubahan di sektor pendidikan.

“Tidak boleh skat-skat yang dapat menghambat akselerasi, dan upaya kita dalam membangun pendidikan Aceh yang berkualitas,” tegasnya.

Ia pun mengajak seluruh kepala SMK melakukan evaluasi diri. “Kita harus jujur menilai diri. Tidak ada yang sempurna, termasuk saya. Tapi yang penting, kita terus berbenah,” ujarnya.

Soroti Mutu Pendidikan Aceh

Dalam kesempatan itu, Murthalamuddin menyinggung anomali sektor pendidikan Aceh: besarnya anggaran yang belum berbanding lurus dengan peningkatan mutu.

Ia menyebut, rapor mutu pendidikan Aceh masih berada di bawah beberapa provinsi lain.
“Anggaran pendidikan kita besar, tapi rapor mutu masih rendah, bahkan kalah dari Maluku, Papua, dan Gorontalo. Ini menjadi tugas kita bersama untuk berbenah,” ucapnya.

Sebagai mantan Kepala Biro Humas Pemerintah Aceh, ia menegaskan kembali tujuan utama pendidikan vokasi.

“Tujuan kita satu melahirkan anak-anak SMK yang siap menghadapi dunia industri. Dan Bapak Ibu di lapanganlah yang paling tahu bagaimana mencapainya,” pungkasnya.

Rakor Bernuansa Interaktif

Rakor MKKS SMK se-Aceh berlangsung dengan diskusi yang cukup interaktif. Selain dihadiri para kepala SMK dan pejabat Dinas Pendidikan Aceh, kegiatan ini juga melibatkan sejumlah mitra industri seperti PT Solusi Bangun Andalas Lhonga dan PT Sukses Bersama Tekstil Medan. Mereka turut berbagi pandangan mengenai kebutuhan tenaga kerja dan kompetensi yang dibutuhkan dunia industri saat ini.

Sopir Truk Diciduk Saat Selundupkan Pupuk Subsidi ke Pulo Aceh

0
Ilustrasi ditangkap Polisi. (Foto: LintasJatim.com)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Upaya penyelundupan pupuk subsidi ke wilayah Pulo Aceh, Aceh Besar berhasil digagalkan aparat Polda Aceh. Seorang sopir truk berinisial AN ditangkap setelah kedapatan membongkar pupuk subsidi di lokasi tujuan distribusi ilegal.

Kasubdit Gakkum Ditpolairud Polda Aceh AKBP Risnan Aldino mengatakan kasus ini terungkap berawal dari informasi masyarakat mengenai adanya sebuah truk yang hendak menyeberang ke Pulo Aceh dari Banda Aceh. Aparat kemudian memeriksa sebuah colt diesel yang akan masuk ke kapal KMP Papuyu dengan tujuan Lamteung.

Dalam pengecekan, sopir mengaku membawa pupuk sebanyak satu ton serta sejumlah material bangunan. Pengakuan tersebut memicu kecurigaan polisi.

“Pernyataan pelaku membuat tim curiga sehingga tim kami melakukan pengintaian hingga ke tujuan akhir di Desa Rabo, Kecamatan Pulo Aceh,” kata Risnan kepada wartawan, Minggu (9/11/2025).

Setibanya di desa tersebut, polisi menemukan AN tengah membongkar muatan pupuk dekat sebuah toko yang disewa sebagai tempat penyimpanan. Penangkapan dilakukan pada Kamis (6/11).

Dari lokasi, polisi menyita 26 karung pupuk Urea dan 13 karung pupuk NPK Phonska, dengan total berat mencapai sekitar dua ton. Pemeriksaan awal menunjukkan bahwa pupuk tersebut berasal dari wilayah Samahani, Aceh Besar.

“Pelaku juga mengakui bahwa sebagian pupuk telah dijual,” jelas Risnan.

Saat ini, AN bersama barang bukti berupa satu unit mobil colt diesel bernopol BL 8973 JK dan puluhan karung pupuk telah diamankan di Mako Ditpolairud Polda Aceh. Pelaku dijerat dengan pasal berlapis terkait penyalahgunaan distribusi pupuk bersubsidi.

Risnan menegaskan bahwa pihaknya akan terus menindak tegas praktik penyimpangan pupuk subsidi.

“Polda Aceh dalam hal ini Ditpolairud akan terus menindak tegas praktik penyalahgunaan pupuk bersubsidi, karena tindakan ini tidak hanya merugikan negara, tetapi juga menghambat kesejahteraan petani yang berhak menerima bantuan tersebut,” ujarnya.

Nelayan Banda Aceh Selamat Setelah Terombang-ambing Berjam-jam di Laut Sabang

0
Tim Basarnas mengevakuasi dua nelayan asal Banda Aceh yang terdampar ke wilayah Pulo Rondo setelah kapal mereka mati mesin. (Foto: Basarnas)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Dua nelayan asal Ulee Lheue, Banda Aceh, berhasil dievakuasi tim Basarnas setelah perahu yang mereka gunakan mengalami mati mesin di perairan Sabang, Sabtu malam (8/11/2025). Keduanya ditemukan selamat pada Minggu dini hari (9/11/2025) tidak jauh dari Pulo Rondo.

Kepala Basarnas Banda Aceh, Ibnu Harris Al Hussain, menjelaskan bahwa kedua nelayan tersebut masing-masing bernama M. Yasin (50) dan Jimmi (40). Mereka tengah mencari ikan ketika mesin perahu tiba-tiba mengalami gangguan.

“Pada pukul 22.30 WIB, mesin perahu korban mati. Mereka sempat menghubungi rekan di darat untuk meminta bantuan. Laporan resmi diterima oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan Banda Aceh sekitar pukul 23.55 WIB,” ujar Ibnu Harris.

Mendapat laporan tersebut, Basarnas Banda Aceh langsung mengerahkan tim Rescue KPP Banda Aceh yang berjumlah lima personel menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB). Tim berangkat pada pukul 00.15 WIB menuju titik pencarian.

Upaya pencarian berlangsung hingga sekitar pukul 03.35 WIB. Pada koordinat 6°04’13.6″ LU – 95°07’15.8″ BT, tim menemukan perahu nelayan dalam kondisi terombang-ambing dihantam gelombang di sekitar Pulo Rondo.

“Alhamdulillah kedua nelayan ditemukan dalam keadaan selamat. Mereka langsung dievakuasi ke Pelabuhan Balohan Sabang dengan pendampingan nelayan lainnya,” kata Ibnu Harris.

Operasi ini melibatkan unsur gabungan dari Pos SAR Sabang dan masyarakat nelayan setempat. Basarnas turut mengerahkan sejumlah peralatan, seperti Rescue Carrier, RIB, perlengkapan Palsar Air, peralatan komunikasi, hingga Responder Bag untuk mendukung keselamatan personel.

Ibnu Harris turut mengimbau nelayan agar lebih memperhatikan kondisi cuaca serta memeriksa kesiapan mesin kapal sebelum melaut guna mencegah kejadian serupa di kemudian hari.

Aceh Catat IPG 92,64, MenPPPA Puji Komitmen Penguatan Perspektif Gender

0
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi. (FOTO: Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak)

NUKILAN.ID | JAKARTA – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mengapresiasi langkah Pemerintah Aceh dalam memperkuat pembangunan berperspektif gender dan ramah anak. Capaian Indeks Pembangunan Gender (IPG) Aceh pada angka 92,64 dinilai menunjukkan bahwa kesetaraan kualitas hidup antara laki-laki dan perempuan di provinsi itu lebih baik dibandingkan rata-rata nasional.

“Aceh mencatat IPG 92,64, melampaui rata-rata nasional, artinya bahwa kesetaraan gender, jika dilihat dari aspek kualitas hidup antara laki-laki dan perempuan, di Provinsi Aceh lebih setara dibandingkan dengan nasional,” kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (9/11/2025).

Arifah menjelaskan bahwa seluruh kabupaten dan kota di Aceh telah mengikuti evaluasi Kabupaten dan Kota Layak Anak (KLA). Meskipun begitu, sejumlah daerah masih perlu mengejar pencapaian indikator yang menjadi ukuran kemajuan pelaksanaan KLA.

Namun, capaian tersebut tetap dibayangi tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak. Mengutip data Simfoni PPA periode Januari–Oktober 2025, tercatat 26 ribu kasus kekerasan secara nasional. Dari jumlah itu, 967 kasus terjadi di Aceh. Mayoritas terjadi di lingkungan rumah tangga, dengan korban terbanyak perempuan dan anak usia 13–17 tahun.

Dari 967 kasus tersebut, 90 persen atau 515 kasus merupakan kekerasan terhadap anak, sementara 83 persen atau 801 kasus adalah kekerasan terhadap perempuan.

“Data ini menunjukkan kerentanan yang masih tinggi. Pemerintah pusat dan daerah wajib memperkuat pencegahan dan layanan,” ujar Arifah.

Ia menekankan pentingnya upaya pencegahan sejak level akar rumput, salah satunya melalui penguatan Ruang Bersama Indonesia (RBI)—gerakan kolaboratif berbasis desa dan kelurahan yang menghadirkan program berperspektif perempuan dan anak secara holistik dan berkelanjutan.

Senada dengan itu, Sekretaris Daerah Provinsi Aceh Muhammad Nasir kepada Nukilan.id mengatakan bahwa perempuan memiliki peran penting dalam sejarah dan pembangunan Aceh. Kendati demikian, ia mengakui masih banyak perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan serta perempuan yang belum mendapatkan kesempatan optimal dalam pendidikan dan pekerjaan.

“Perempuan adalah pilar keluarga dan masyarakat. Untuk itu, Pemerintah Aceh terus memperkuat UPTD PPA dan layanan pendampingan,” ujar Muhammad Nasir.

Ia menilai program Ruang Bersama Indonesia sejalan dengan nilai budaya Aceh yang mengedepankan kebersamaan dan musyawarah. Melalui RBI, pemerintah daerah berharap partisipasi dan peran perempuan dapat semakin meluas di berbagai sektor.

Kolaborasi yang terus dibangun antara KemenPPPA dan Pemerintah Aceh diharapkan mampu memperkuat pencegahan kekerasan, meningkatkan kualitas layanan, serta menciptakan lingkungan yang aman dan berkeadilan bagi perempuan dan anak di Aceh. (xrq)

Reporter: AKIL

Pabrik Es Kristal di Aceh Barat Meledak, Dua Pekerja Terluka Tertimpa Puing

0
Pabrik pembuatan es kristal dan depot isi ulang di Lorong Nangka 1, Desa Ujong Baroh, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat meledak siang tadi. (Foto: Dok. Polres Aceh Barat)

NUKILAN.ID | MEULABOH – Sebuah pabrik pembuatan es kristal sekaligus depot isi ulang air di Lorong Nangka 1, Desa Ujong Baroh, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, meledak pada Minggu (9/11/2025) siang. Ledakan tersebut menyebabkan dua pekerja mengalami luka akibat tertimpa puing plafon yang runtuh.

Kapolres Aceh Barat AKBP Yhogi Hadisetiawan menyebut kedua korban, Juli (43) dan Ali (38), merupakan warga Alue Billie, Nagan Raya. Mereka kini dirawat di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh.

“Dua orang pekerja mengalami luka-luka akibat tertimpa puing plafon yang runtuh. Kedua korban bernama Juli (43) dan Ali (38) warga Alue Billie, Nagan Raya,” kata Yhogi kepada wartawan.

Peristiwa itu pertama kali diketahui pemilik usaha, Khaidar (54), setelah mendapat kabar dari warga sekitar yang mendengar suara ledakan keras. Saat memeriksa lokasi, ia mendapati kondisi pabrik berantakan dengan sebagian plafon ambruk. Tak lama kemudian, polisi tiba untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Yhogi menjelaskan bahwa dugaan sementara ledakan berasal dari sistem pendingin atau tabung freon.

“Dugaan sementara, sumber ledakan berasal dari sistem pendingin atau tabung freon. Namun untuk memastikan penyebab pastinya, kami masih menunggu hasil penyelidikan lanjutan,” jelasnya.

Menurutnya, kepolisian telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait untuk memastikan area aman dari potensi risiko lanjutan. Garis polisi juga telah dipasang untuk membatasi akses warga.

“Selain penyelidikan penyebab, kami juga fokus pada keselamatan masyarakat di sekitar lokasi. Area telah diamankan dan dipasang garis polisi guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.

Ia mengimbau masyarakat dan para pelaku usaha agar lebih memperhatikan standar keselamatan kerja, terutama untuk peralatan industri yang menggunakan gas bertekanan tinggi.

“Polres Aceh Barat mengajak masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi bahaya di lingkungan kerja dan tidak ragu melapor ke pihak kepolisian apabila menemukan hal-hal yang berpotensi membahayakan keselamatan,” jelas Yhogi.

Mahasiswa Agribisnis USK Dalami Rantai Nilai Kopi Gayo Lewat Kunjungan Lapangan ke Takengon

0
Mahasiswa Program Studi Manajemen Agribisnis Universitas Syiah Kuala (USK) mengikuti field trip selama dua hari di Takengon, Aceh Tengah, untuk mempelajari langsung penerapan Good Agricultural Practices (GAP) serta rantai nilai Kopi Arabika Gayo dari hulu hingga hilir. (Foto: For Nukilan)

NUKILAN.ID | TAKENGON – Mahasiswa Program Studi Manajemen Agribisnis Universitas Syiah Kuala (USK) mengikuti field trip selama dua hari di Takengon, Aceh Tengah, untuk mempelajari langsung penerapan Good Agricultural Practices (GAP) serta rantai nilai Kopi Arabika Gayo dari hulu hingga hilir. Kegiatan ini menjadi ajang belajar lapangan yang memperkaya pemahaman mahasiswa mengenai kualitas, keberlanjutan, dan inovasi agribisnis.

Hari Pertama: Memahami GAP di KBQ Baburrayyan

Rombongan mahasiswa memulai kunjungan di Koperasi Baitul Qiradh (KBQ) Baburrayyan, salah satu koperasi kopi terbesar di Aceh Tengah yang dikenal aktif membina petani dan mengelola kopi untuk pasar ekspor.

Di lokasi ini, mahasiswa mendapatkan pemaparan mendalam tentang praktik GAP Kopi, terutama mengenai proses pemanenan yang benar. Mereka belajar bahwa buah kopi harus dipetik secara selektif (selective picking), dengan kriteria matang optimal yang ditandai warna merah ceri mengkilap. Buah matang sempurna menjadi penentu awal kualitas, karena kadar gula yang tepat akan memengaruhi cita rasa akhir.

Mahasiswa juga diajak mengamati proses pascapanen lainnya seperti pengeringan, sortasi, hingga cupping atau uji cita rasa. Selain itu, peserta mendapat kesempatan mempraktikkan penyeduhan kopi dengan teknik yang tepat untuk merasakan karakter rasa kopi tanpa dominasi rasa pahit. Pihak KBQ turut memperlihatkan proses pengemasan dan pemasaran produk kopi sebagai bagian dari rantai nilai yang harus dipahami calon pengelola agribisnis.

Hari Kedua: Menyimak Inovasi di Kebun Percontohan OFI

Perjalanan hari kedua dilanjutkan ke kebun percontohan milik Olam Food Ingredients (OFI), salah satu mitra dagang kopi global. Di sini, mahasiswa disuguhkan informasi tentang varietas unggul Kopi Arabika Gayo dan model agribisnis inovatif yang diterapkan perusahaan.

Salah satu praktik yang paling menarik perhatian mahasiswa adalah integrasi antara budidaya kopi dan ternak lebah madu. Kolaborasi dua komoditas ini memberi dua keuntungan besar: meningkatkan produktivitas kopi berkat peran lebah dalam penyerbukan, dan memberikan nilai tambah melalui produksi madu.

Ketua Program Studi Manajemen Agribisnis, Mujiburrahmad, kepada NUKILAN.ID mengatakan bahwa model integrasi ini memberi gambaran nyata mengenai penerapan pertanian berkelanjutan sekaligus peluang peningkatan pendapatan bagi petani.

“Kegiatan ini membuka mata mahasiswa kami bahwa manajemen agribisnis modern tidak hanya fokus pada satu komoditas, tetapi juga pada praktik berkelanjutan, kualitas dari hulu, dan inovasi integrasi seperti kopi dan madu. Ini adalah ilmu lapangan yang tak ternilai,” ujarnya.

Mendorong Lahirnya Pengelola Agribisnis Masa Depan

Melalui pengalaman langsung di lapangan, field trip ini diharapkan dapat menanamkan pemahaman lebih luas kepada mahasiswa tentang pentingnya kualitas dan keberlanjutan dalam mengelola agribisnis. Kegiatan ini sekaligus diharapkan memotivasi mereka untuk merancang model usaha pertanian yang lebih inovatif dan berdaya saing.

Dengan melihat langsung praktik terbaik agribisnis kopi di Takengon, mahasiswa kini memiliki bekal baru untuk menghadapi tantangan dunia kerja dan menjadi bagian dari generasi pengelola agribisnis yang adaptif serta berorientasi pada keberlanjutan. (XRQ)

Reporter: AKIL

Aceh Timur Perketat Pengawasan Program Makan Bergizi Gratis

0
Rapat kerja evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Aula Serbaguna Idi, Jum'at (7/11/2025). (Foto: Humas Aceh Timur)

NUKILAN.ID | IDI RAYEUK – Pemerintah Kabupaten Aceh Timur memperketat pengawasan dan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui sebuah rapat kerja yang digelar di Aula Serbaguna Idi, Jumat (7/11/2025). Langkah ini diambil sebagai upaya memastikan program prioritas nasional tersebut berjalan sesuai standar dan memberikan manfaat maksimal bagi anak-anak di daerah itu.

Rapat dipimpin langsung oleh Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, S.H.I., M.Si., dan turut dihadiri unsur Forkopimda, Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG), serta para pengelola dapur MBG dari berbagai wilayah.

Dalam sambutannya, Bupati Iskandar Al-Farlaky menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis merupakan perhatian besar pemerintah pusat sebagai bagian dari program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Karena itu, daerah harus menjamin bahwa pelaksanaan program berjalan sesuai ketentuan.

“Ini amanah besar dari Presiden. Kita di daerah harus pastikan pelaksanaannya benar, higienis, dan tepat sasaran. Jangan sampai ada insiden seperti yang terjadi di daerah lain,” tegas Bupati.

Pastikan Data Akurat dan Prosedur Higienis

Salah satu poin penting hasil evaluasi adalah penegasan mengenai pentingnya data yang akurat dari seluruh pengelola dapur. Selama ini, pemerintah daerah menilai masih terdapat laporan yang belum sesuai dengan kondisi lapangan.

“Karena itu, pendataan penerima manfaat, bahan makanan, serta jumlah produksi harian harus benar-benar jelas dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Al-Farlaky.

Bupati juga mengingatkan potensi risiko jika standar kebersihan tidak dipenuhi. Ia menyinggung kasus dari beberapa daerah lain di mana ratusan anak mengalami keracunan akibat kelalaian.

“Kalau sampai terjadi di Aceh Timur, yang pertama disorot adalah Forkopimda,” ujarnya mengingatkan.

Untuk itu, seluruh dapur penyedia makanan bergizi diwajibkan memiliki sertifikasi higienitas dan memenuhi standar kebersihan. Pemerintah daerah bahkan siap memberikan rekomendasi penghentian operasional sementara bagi dapur yang belum memenuhi ketentuan. Bupati memberi waktu satu bulan kepada seluruh pengelola dapur untuk melengkapi sertifikasi tersebut.

Dorong Penggunaan Bahan Lokal

Selain aspek higienitas, Bupati Al-Farlaky juga menekankan pentingnya penggunaan bahan pangan lokal, seperti sayur, beras, ikan, dan telur. Menurutnya, hal ini bukan hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga menggerakkan ekonomi masyarakat.

“Kalau bisa beli di daerah sendiri, jangan ambil dari luar. Biar ekonomi masyarakat juga berputar,” tegasnya.

Perkuat Koordinasi Forkopimda dan Pelaporan Berkala

Bupati turut meminta adanya komunikasi intensif antarunsur Forkopimda untuk memastikan program berjalan sesuai harapan. Ia mengingatkan bahwa pelaksanaan MBG di daerah menjadi bagian dari evaluasi pemerintah pusat.

Selain itu, pengelola program diwajibkan melaporkan perkembangan MBG secara berkala kepada Satgas Gizi Nasional. Di tingkat kabupaten, ketuanya adalah Bupati, sementara di tingkat provinsi dijabat oleh Gubernur. Mekanisme pelaporan ini disebut penting untuk menjaga kesesuaian pelaksanaan program dengan kebijakan nasional.

Menutup rapat, Bupati Al-Farlaky berpesan agar seluruh pengelola dapur dan tim pelaksana menjaga integritas serta menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab.

“Berkarirlah dengan baik, jalankan amanah ini dengan benar. Semoga Aceh Timur menjadi contoh daerah yang sukses melaksanakan program makan bergizi gratis tanpa kendala dan tanpa masalah higienitas,” demikian tutup Al-Farlaky.

Dua Pemuda Ditangkap atas Kasus Pengeroyokan di Aceh Singkil

0
Dua pemuda, inisial NI (29) dan NO (24) asal desa Pulau Haloban, Pulau Banyak Bharat pelaku pengeroyokan terhadap EI (35), dihadirkan dalam Konfensi Pers Pengungkapan Kasus Polres Aceh Singkil, Jumat (7/11/2025) pada konfrensi pers bersama sejumlah wartawan di Aula Catur Prasetya Polres Aceh Singkil. (Foto: Polres Singkil)

NUKILAN.ID | SINGKIL — Kepolisian Resor (Polres) Aceh Singkil menangkap dua pemuda berinisial NI (29) dan NO (24) dari Desa Pulau Haloban, Kecamatan Pulau Banyak Barat, atas dugaan pengeroyokan terhadap EI (35), seorang nelayan dari desa yang sama. Keduanya ditangkap berdasarkan laporan korban dengan nomor LP-B/09/XI/2025/SPKT.SEK PULAU BANYAK/POLRES ACEH SINGKIL/POLDA ACEH tertanggal 16 Oktober 2025.

Pengungkapan kasus tersebut disampaikan Kapolres Aceh Singkil AKBP Joko Triyono, S.I.K., M.H., dalam konferensi pers di Aula Catur Prasetya Polres Aceh Singkil, Jumat (7/11/2025).

Menurut Kapolres, insiden itu bermula dari insiden tabrakan badan antara korban dan NI ketika keduanya berada di sebuah pesta pernikahan pada 15 Oktober 2025 sekira pukul 00.30 WIB.

“Saat korban lagi asik mendengarkan musik korban bertabrakan badan dengan tersangka (Inisial NI). Kemudian korban dan pelaku cek cok beradu mulut, dan selanjutnya korban diajak berbicara. Baru korban diajak main, istilahnya main adalah berkelahi, tapi si korban menolak. Kemudian korban pulang ke rumahnya,” ujar AKBP Joko Triyono.

Korban kemudian kembali keluar rumah untuk membeli rokok. Situasi itu diduga diketahui NI dan NO. Tak lama berselang, kedua pelaku mendatangi rumah EI dan melakukan penganiayaan.

“Setelah si korban pulang ke rumahnya dua orang pelaku ini mendatangi rumahnya korban dan kemudian melakukan penganiyaan secara bersama-sama kepada korban yang mengakibatkan luka,” kata Kapolres.

Usai kejadian, NI dan NO berhasil diamankan polisi bersama barang bukti berupa sehelai kaus dan celana jeans panjang. Kepada keduanya, penyidik menerapkan Pasal 170 Ayat (1) jo Pasal 351 Ayat (1) jo Pasal 55 KUHP tentang pengeroyokan dan penganiayaan. Kasus ini kini ditangani Polres Aceh Singkil untuk proses hukum lebih lanjut.

Forikan Gelar Lomba Masak Serba Ikan di Banda Aceh

0
Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Aceh, Ny. Marlina Muzakir, mengamati hasil masakan perserta lomba saat menjadi juri lomba masak serba ikan tingkat Provinsi Aceh, di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Jum’at (7/11/2025). (Foto: Humas Aceh)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Upaya mendorong anak-anak Aceh agar gemar makan ikan kembali digaungkan melalui Lomba Masak Serba Ikan tingkat provinsi yang digelar di Anjong Mon Mata, Kompleks Meuligoe Gubernur Aceh, Jumat (7/11/2025). Kegiatan ini menjadi ajang unjuk kreativitas para peserta sekaligus ruang berbagi inspirasi untuk menghadirkan olahan ikan yang lebih variatif dan menarik bagi anak.

Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Aceh, Marlina Muzakir, menyampaikan bahwa anak-anak membutuhkan sajian yang tidak hanya bergizi, tetapi juga kreatif agar tidak cepat bosan. Karena itu, inovasi dari dapur-dapur rumah tangga menjadi kunci keberhasilan kampanye gemar makan ikan.

“Lomba masak serba ikan ini bertujuan untuk menguji kreasi para peserta dalam menghadirkan kreasi dan variasi makanan yang tentunya berbahan dasar ikan. Hal ini penting untuk memantik semangat anak-anak kita agar gemar makan ikan,” ujar Marlina yang akrab disapa Kak Na.

Ia melanjutkan bahwa acara ini tidak semata-mata kompetisi, melainkan wadah penting untuk mendorong ide-ide baru dalam pengolahan ikan.

“Ajang ini bukan sekedar lomba, tetapi ajang berbagai inspirasi olahan makanan yang sehat dan bergizi. Tujuan kita untuk mengampanyekan agar masyarakat Aceh, khususnya anak-anak agar gemar makan ikan. Karena ikan bukan hanya nikmat tetapi juga sehat dan menyehatkan, khususnya untuk mendukung tumbuh kembang anak,” sambungnya.

Ikan untuk Generasi Emas

Kak Na turut menyinggung program pembagian ikan segar yang selama ini rutin dilakukan Pemerintah Aceh sebagai upaya pemenuhan gizi anak-anak. Menurutnya, program tersebut harus benar-benar tepat sasaran.

“Anak-anak Aceh harus menjadi generasi yang sehat dan cerdas harus menjadi Generasi Emas yang mampu bersaing, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga global. Untuk itu, ikan yang dibagikan Pemerintah Aceh harus dimakan oleh anak-anak, jangan justru dihidangkan untuk bapaknya,” ujarnya disambut tawa hadirin.

Ia menegaskan bahwa variasi olahan menjadi faktor penting agar anak tertarik menyantap ikan. Ikan dapat diolah menjadi bakso, nugget, hingga aneka menu kreatif lain yang lebih ramah anak.

“Kepada peserta lomba, harus semangat tampilkan yang terbaik, jadilah yang terbaik karena apa yang Ibu-ibu persembahkan pada lomba ini akan menjadi contoh, menjadi inspirasi bagi kaum ibu untuk mengolah makanan serba ikan demi memantik kegemaran anak-anak untuk makan ikan di rumah mereka,” ucapnya.

Selain menyasar pemenuhan gizi, Kak Na menyebut bahwa inovasi kuliner berbahan ikan juga membuka peluang ekonomi bagi para ibu rumah tangga.

“Kami sangat mendukung, karena imbas dari lomba ini juga sangat luas karena jika dikembang akan memiliki potensi ekonomi yang baik. Apa saja inovasi, variasi dan kreasi yang dihasilkan hari ini bukan semata untuk lomba dan untuk anak, tetapi juga bisa dipasarkan kepada masyarakat luas. Dengan demikian, peluang ekonomi baru pun terbuka lebar buat para ibu sekalian,” pungkasnya.

Dukungan Pemerintah Aceh

Plt Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, Kariamansyah, turut menegaskan komitmen pemerintah dalam mendorong konsumsi ikan di masyarakat.

“Pemerintah Aceh sangat mendukung kegiatan ini, sesuai tema ‘Wujudkan Generasi Emas Aceh dengan Protein Ikan’ maka kegiatan ini merupakan salah satu upaya nyata mewujudkan Generasi Emas 2045,” katanya.

Kegiatan tersebut turut dihadiri Staf Ahli TP PKK Aceh Mukarramah Fadhlullah, Ketua Darma Wanita Persatuan Aceh Malahayati, istri Ketua DPR Aceh Rizawati Zulfadhli, serta para ketua Forikan kabupaten/kota se-Aceh.

Melalui kompetisi ini, Forikan Aceh berharap semangat kreatif para ibu terus tumbuh, sehingga konsumsi ikan di tingkat keluarga meningkat dan Aceh dapat melahirkan generasi yang lebih sehat, cerdas, dan berdaya saing.