Beranda blog Halaman 118

Persiraja Uji Kekuatan Lawan Barito Putera di Banda Aceh Malam Ini

0
Persiraja Banda Aceh (Foto: @persiraja_official)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Persiraja Banda Aceh akan melakoni laga uji coba menghadapi Barito Putera pada Sabtu (16/8/2025) malam di Stadion H. Dimurthala, Banda Aceh. Kick off dijadwalkan pukul 20.30 WIB.

Amatan Nukilan.id, pertandingan bertajuk Friendly Match ini menjadi bagian dari persiapan skuad Harimau Banda menjelang bergulirnya Pegadaian Championship yang resmi dimulai pada 12 September 2025.

Pelatih Persiraja, Akhyar Ilyas, menyebut duel kontra Barito akan dimanfaatkan untuk melihat sejauh mana perkembangan tim setelah menjalani persiapan intensif.

“Kita melakukan ujicoba melawan Barito Putera ini, jadi momen yang bagus buat kita. Kita sudah melakukan ujicoba melawan tim lokal sebelumnya. Lawan Barito ini ujicoba yang selevel, kita ingin melihat sejauh mana progres tim setelah menjalani 20 hari latihan,” ujarnya dalam keterangan pers.

Selain menjadi ajang pematangan strategi, laga ini juga diharapkan menghadirkan hiburan bagi masyarakat Banda Aceh yang rindu menyaksikan Persiraja tampil menghadapi tim selevel. (XRQ)

Reporter: AKil

Ombudsman Aceh Ungkap Pungutan Ilegal Rp11 Miliar di 12 Madrasah

0
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Aceh, Dian Rubianty. (Foto: ANTARA)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Aceh menemukan dugaan malaadministrasi dalam proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) di 12 madrasah di Kota Banda Aceh.

Kepala Ombudsman RI Perwakilan Aceh, Dian Rubianty, mengatakan pelanggaran itu terutama terkait pungutan di luar ketentuan, seperti penjualan seragam dan buku kepada peserta didik baru.

“Kami menemukan pelanggaran atau malaadministrasi dalam proses penerimaan peserta didik baru di 12 madrasah. Semua madrasah tersebut berada di Kota Banda Aceh. Sebagian besar malaadministrasi terkait pungutan yang tidak sesuai ketentuan,” ujar Dian di Banda Aceh, Jumat (15/8/2025).

Ia memperkirakan total pungutan mencapai Rp11 miliar. Praktik tersebut, lanjutnya, jelas bertentangan dengan peraturan pemerintah tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan serta petunjuk teknis PPDB di lingkungan madrasah.

Terkait temuan itu, Ombudsman telah menyampaikan laporan hasil pemeriksaan kepada Kementerian Agama Aceh dan Kementerian Agama Kota Banda Aceh.

“Dalam laporan hasil pemeriksaan, kami menyarankan pengembalian pungutan. Sebagian madrasah ada yang sudah mengembalikan pungutan, baik seluruhnya maupun sebagian,” kata Dian.

Ia menegaskan, pungutan dalam PPDB dilarang karena berpotensi membatasi akses pendidikan, mencederai prinsip keadilan, dan menimbulkan diskriminasi berdasarkan kemampuan ekonomi.

“Akses pendidikan berkualitas adalah hak setiap anak. Pendidikan berkualitas adalah keistimewaan Aceh. Penyelenggaraan pendidikan bebas pungutan adalah wujud Aceh mulia,” tutur Dian.

Bunda PAUD Aceh Besar Rita Mayasari Ikuti Pembekalan Program Kerja

0
Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Aceh Besar, Rita Mayasari, bersama pengurus dan Bunda PAUD se-Aceh Besar mengikuti pembekalan program kerja di Meuligoe Bupati Aceh Besar, Kota Jantho, Jumat (15/8/2025). (Foto: Humas Aceh Besar)

NUKILAN.ID | JANTHO – Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Aceh Besar, Rita Mayasari, bersama pengurus dan Bunda PAUD se-Aceh Besar mengikuti pembekalan program kerja di Meuligoe Bupati Aceh Besar, Kota Jantho, Jumat (15/8/2025).

Pembekalan bertema Peran Bunda PAUD dalam Mewujudkan PAUD Bermutu itu disampaikan oleh anggota Bidang Kesehatan Bunda PAUD Provinsi Aceh, Rahmayano SMK M.Kes. Kegiatan ini juga diikuti oleh seluruh Bunda PAUD kecamatan di Aceh Besar.

Rita Mayasari menegaskan bahwa keberhasilan PAUD di Aceh Besar harus mendapat dukungan semua pihak.

“Kita mengajak semua pihak untuk terus mendukung kemajuan pendidikan bagi anak di Aceh Besar,” ujarnya.

Ia menyebutkan, pembekalan yang dilaksanakan telah memberikan pemahaman dan keterampilan bagi anggota Kelompok Kerja (Pokja) Bunda PAUD dalam melaksanakan tugas.

“Pembekalan ini bertujuan untuk menyukseskan gerakan PAUD berkualitas dan meningkatkan koordinasi serta sinergi antar berbagai pihak terkait,” tuturnya.

Adapun tujuan pembekalan Pokja Bunda PAUD antara lain memberikan pemahaman lebih mendalam tentang peran dan tugas dalam mendukung PAUD berkualitas, membekali anggota Pokja dengan keterampilan untuk melaksanakan program, serta membangun sinergi dengan berbagai pihak, seperti dinas pendidikan maupun organisasi mitra.

Selain itu, peserta juga menerima informasi mengenai kebijakan, program, dan regulasi PAUD, penyusunan rencana kegiatan tahunan, hingga pendampingan serta pembinaan layanan PAUD.

“Kami yakin dengan pembekalan Pokja Bunda PAUD ini dapat menjadi langkah penting dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini di Aceh Besar yang akan dapat berperan aktif dalam mewujudkan PAUD berkualitas untuk masa depan anak-anak Indonesia,” tutup Rita Mayasari.

Wali Nanggroe Soroti Aceh Masih Bergantung APBA, Investasi Rendah

0
Ilustrasi Investasi. (Foto: Universitas Airlangga)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Dua dekade setelah perdamaian tercapai, pembangunan di Tanah Rencong dinilai belum menunjukkan kemajuan berarti. Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al Haythar menegaskan sejumlah persoalan mendasar masih membelit daerah tersebut.

“Kita saksikan hari ini adalah Aceh masih ketergantungan yang tinggi terhadap belanja APBA (Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh), rendahnya investasi sektor real, dan belum tumbuhnya industri besar atau infrastruktur ekonomi yang berkelanjutan,” kata Malik Mahmud dalam sambutannya pada peringatan 20 tahun damai Aceh di Gedung Balee Meuseraya Aceh (BMA), Banda Aceh, Jumat (15/8/2025).

Malik, yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan menandatangani perjanjian damai di Helsinki, Finlandia, 15 Agustus 2005 lalu, menyebut kondisi Aceh bahkan mengalami sejumlah kemunduran.

Menurutnya, tingkat pengangguran masih tinggi dan ketimpangan kesejahteraan antarwilayah belum teratasi. Ia juga menyoroti implementasi butir-butir kesepakatan damai yang dinilai belum sepenuhnya terealisasi.

“Banyak butir-butir yang penting, termasuk pengelolaan sumber daya alam dan pembentukan lembaga-lembaga khusus seperti pengakuan simbol-simbol lokal hingga penyelesaian masalah korban-korban konflik seperti halnya apa yang telah dijanjikan kepada para korban dan keluarga korban,” jelasnya.

Wali Nanggroe ke-9 itu menambahkan, pelaksanaan Undang-Undang Pemerintah Aceh (UUPA) masih jauh dari harapan. “Undang-undang ini bukan hanya simbol hukum, tetapi kondisi Pemerintahan Aceh yang berkeadilan dan berdaulat secara administratif,” lanjut Malik.

Ia menegaskan kritik tersebut bukan untuk menyalahkan pihak tertentu, melainkan bentuk tanggung jawab moral sekaligus amanah dari rakyat Aceh.

“Oleh karenanya kita harus jujur melihat ke dalam, apakah kita telah menggunakan perdamaian ini dengan sebaik-baiknya, apakah kita telah memahamkan untuk memperbaiki nasib rakyat kita. Jawabannya adalah masih belum. Maka, 20 tahun ini harus kita jadikan titik balik. Kita tidak boleh terjebak dalam nostalgia dan seremoni,” tegasnya.

Malik menyerukan agar seluruh pihak kembali bersatu membangun Aceh dengan semangat damai, keadilan, dan kemajuan nyata. Ia mengingatkan, perdamaian bukan hanya warisan masa lalu, melainkan tanggung jawab generasi saat ini dan yang akan datang.

“Saya menegaskan bahwa perdamaian Aceh adalah anugerah yang mahal tetapi rapuh kalau tidak ditangani dengan baik. Ia hanya akan bertahan jika terus kita rawat, kita isi, dan kita memberi makna yang dalam,” pungkasnya.

Akademisi USK Nilai Putusan MK Tolak Perpanjangan Masa Jabatan Keuchik di Aceh Sudah Tepat

0
Dosen Hukum Adat Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala (USK), Dr. Teuku Muttaqin Mansur, M.H . (Foto. Dok Pribadi)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Dosen Hukum Adat Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala (USK), Dr. Teuku Muttaqin Mansur, M.H., menyambut baik putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak perpanjangan masa jabatan Keuchik di Aceh menjadi delapan tahun.

Menurutnya, putusan tersebut merupakan langkah yang tepat untuk menjaga keseimbangan dan keadilan di tengah masyarakat.

“Putusan MK ini sejalan dengan semangat Undang-Undang Keistimewaan dan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA) yang mengakui kekhususan dan keistimewaan Aceh,” kata Teuku Muttaqin, Jumat (15/8/2025).

Ia menilai, keputusan MK itu juga telah memenuhi rasa keadilan masyarakat Aceh sekaligus menjadi kado istimewa bagi peringatan 20 tahun damai Aceh.

“Bila kita turun ke masyarakat, justru yang menghendaki putusan jabatan 8 tahun lebih banyak elit pemerintahan gampong, bukan masyarakat,” ujarnya.

Teuku Muttaqin berharap putusan ini dapat memperkuat stabilitas dan kemajuan di Aceh, serta berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, ia juga menyampaikan apresiasi kepada Mahkamah Konstitusi yang dinilainya telah menjaga marwah Aceh serta keberlanjutan perdamaian di Tanah Rencong.

“Peran MK sangat penting dalam memastikan bahwa keistimewaan dan kekhususan Aceh tetap terjaga dan dihormati,” tambahnya.

Akademisi yang juga menjabat Sekretaris Pusat Riset Hukum, Islam, dan Adat Universitas Syiah Kuala itu turut menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh Keuchik dan masyarakat di Aceh atas putusan tersebut.

“Berharap mereka (Keuchik) dapat terus menjalankan tugasnya dengan baik dan meningkatkan pelayanan administrasi dan pelaksanaan kehidupan adat masyarakat di daerah masing-masing,” tutupnya.

Kepala Sekretariat Lembaga Wali Nanggroe: Dua Dekade Damai Momentum Bangun Aceh Bermartabat

0
epala Sekretariat Lembaga Wali Nanggroe Aceh, Abdullah Hasballah, S.Ag. (Foto: Dok. Pribadi)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Peringatan 20 tahun perdamaian Aceh dinilai sebagai momentum berharga untuk membangun daerah lebih bermartabat. Kepala Sekretariat Lembaga Wali Nanggroe Aceh, Abdullah Hasballah, S.Ag., menegaskan bahwa dua dekade perjalanan damai merupakan waktu yang panjang dan penuh makna, sekaligus menjadi pengingat betapa mahalnya arti kedamaian setelah konflik berkepanjangan.

Dalam rangkaian perayaan kali ini, Pemerintah Aceh melalui Badan Reintegrasi Aceh (BRA) dinilai berhasil menyelenggarakan kegiatan dengan penuh antusiasme.

“Damai adalah arti yang sesungguhnya. Tanpa kedamaian, tidak mungkin kita bisa membangun dan menata Aceh menuju masa depan yang lebih baik,” ujar Abdullah Hasballah.

Ia menekankan, perdamaian adalah fondasi kokoh untuk menata Aceh yang damai, bermartabat, dan berkeadilan. Menurutnya, seluruh elemen masyarakat—baik pemerintah, ulama, akademisi, hingga generasi muda—perlu terus menjaga serta memperkuat nilai-nilai perdamaian yang telah dicapai.

“Momentum dua dekade damai ini harus menjadi titik tolak bagi kita semua untuk bersatu, bergandeng tangan, dan bergerak maju membangun Aceh. Dengan persatuan dan perdamaian, kita dapat mewujudkan Aceh yang sejahtera, bermartabat, serta dihormati di tingkat nasional maupun internasional,” tegasnya.

Rektor UIN Ar Raniry Apresiasi Komitmen Presiden Putus Rantai Kemiskinan Lewat Sekolah Rakyat

0
Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Mujiburrahman (tengah), saat diwawancarai awak media terkait 20 tahun perdamaian Aceh, Kamis (14/8/2025).(Foto: Kompas.com/Zuhri Noviandi)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar Raniry Banda Aceh, Prof Mujiburrahman, mengapresiasi komitmen Presiden RI Prabowo Subianto dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) keluarga miskin melalui program Sekolah Rakyat.

“Kita menyambut baik dengan hadirnya Sekolah Rakyat di seluruh tanah air termasuk di Aceh, di mana siswa-siswa sekolah tersebut merupakan anak-anak dari keluarga miskin sesuai data yang ada,” kata Mujiburrahman di Banda Aceh, Jumat (15/8/2025).

Apresiasi tersebut disampaikan menyusul pidato kenegaraan Presiden Prabowo dalam Sidang Tahunan MPR RI serta Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI di Jakarta.

Menurut Mujiburrahman, Sekolah Rakyat membuka peluang luas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

“Artinya, dengan kesempatan belajar yang lebih baik mereka akan memiliki kesempatan untuk bisa melanjutkan pendidikan lebih tinggi dan mendapat peluang bekerja,” ujarnya.

Ia menilai peningkatan kualitas pendidikan anak-anak keluarga miskin akan berdampak langsung terhadap kesejahteraan keluarga, sehingga mereka memiliki kesempatan keluar dari lingkaran kemiskinan.

“Kami mendukung kehadiran Sekolah Rakyat, karena sekolah ini memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem meraih cita-cita dan meningkatkan kesejahteraan keluarga,” kata Mujiburrahman menegaskan.

Rektor UIN Ar Raniry itu juga menambahkan, kehadiran Sekolah Rakyat memberi akses yang sama bagi anak-anak keluarga miskin ekstrem untuk memperoleh pendidikan setara dengan anak-anak lainnya.

“Saat ini, Sekolah Rakyat yang telah beroperasi di Aceh Besar ada di dua lokasi, merupakan bagian negara hadir bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu,” ujarnya.

Dalam pidato kenegaraannya, Presiden Prabowo menegaskan Sekolah Rakyat menjadi program prioritas pemerintah, tidak hanya untuk menjamin pemerataan akses pendidikan, tetapi juga sebagai upaya percepatan memutus rantai kemiskinan ekstrem hingga 0 persen.

Setiap tahun, pemerintah menargetkan berdirinya 100 Sekolah Rakyat baru agar menjangkau anak-anak kurang mampu di pelosok negeri. Selain itu, Presiden memastikan distribusi 288 ribu televisi berbasis internet atau smart TV ke sekolah reguler di daerah terpencil, sehingga siswa dapat belajar secara virtual dari guru-guru terbaik di Indonesia.

Rektor USK: Peningkatan Pendidikan Jadi Kunci Merawat Perdamaian Aceh

0
Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Prof Dr Ir Marwan saat menjadi speaker atau pembicarapada International Discussion and Commemoration “20 Years of Helsinki MoU: Successes and Challenges” di Hermes Palace Hotel, Kamis (14/8/2025). (Foto: SerambiNews)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Prof Dr Ir Marwan, menegaskan bahwa peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan merupakan kunci penting dalam menjaga perdamaian Aceh.

Hal itu ia sampaikan saat menjadi pembicara dalam International Discussion and Commemoration “20 Years of Helsinki MoU: Successes and Challenges” yang berlangsung di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh, Kamis (14/8/2025).

Menurut Marwan, dua dekade setelah penandatanganan MoU Helsinki, Aceh telah berhasil mempertahankan suasana damai, sebuah capaian yang jarang terjadi di wilayah bekas konflik dunia. Namun, tujuan akhir dari perjanjian tersebut, yakni kesejahteraan masyarakat yang merata dan berkeadilan, masih belum sepenuhnya terwujud.

“Namun demikian, tantangan terbesar kini terletak pada peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan, terutama dalam menjawab kebutuhan masyarakat Aceh yang tengah bertransformasi,” ujarnya.

Marwan menilai, pendidikan di Aceh memang telah mengalami kemajuan dari sisi akses. Namun, ia menekankan bahwa pendidikan harus mampu menghadirkan narasi inklusif yang menghargai kearifan lokal sekaligus memperkuat persatuan nasional.

“Karena pendidikan tidak hanya berdampak pada indikator ekonomi, tetapi juga menjadi katalisator bagi transformasi sosial yang lebih luas,” tutur Marwan.

Ia menambahkan, pascakonflik Aceh mengalami perubahan dalam struktur sosial, relasi antar kelompok, hingga cara masyarakat memaknai identitas dan masa depan mereka. Karena itu, pendidikan diyakini memiliki peran strategis dalam membentuk generasi muda yang kritis, terbuka, dan partisipatif.

Momentum Dua Dekade Perdamaian

Pantauan Nukilan.id, acara tersebut dibuka oleh Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem). Dalam sambutannya, ia menyebut dua dekade perdamaian sebagai bukti keberhasilan Aceh menyelesaikan konflik secara bermartabat.

“Hari ini kita berkumpul dalam suasana persaudaraan pada momen peringatan dua dekade perdamaian Aceh. Ini adalah proses yang harus terus dijaga. Mari kita teguhkan tekad untuk menjaga warisan damai ini, bukan hanya untuk dua dekade, tetapi selamanya,” ujar Mualem.

Ketua Badan Reintegrasi Aceh sekaligus Ketua Panitia Pelaksana, Jamaluddin, SH, MKn, menambahkan, forum tersebut bertujuan merumuskan rekomendasi kebijakan yang akan disampaikan kepada pemerintah pusat.

“Hasil dari diskusi publik hari ini akan diserahkan kepada Pemerintah Pusat sebagai referensi dalam penyusunan kebijakan terkait perdamaian Aceh yang menyeluruh dan berkelanjutan,” katanya.

Dukungan Internasional

Sementara itu, perwakilan Crisis Management Initiative (CMI), Minna Kukkonen Kalender, menilai perdamaian Aceh lahir dari tekad kuat seluruh lapisan masyarakat.

“Kami sebagai teman masyarakat Aceh, siap mendukung dan hadir untuk perdamaian Aceh yang berkelanjutan,” tukas Minna.

Ia menekankan, perdamaian bukan semata hasil kerja elit politik, tetapi juga kontribusi perempuan dan generasi muda.

“Saya yakin anak muda di Aceh tidak hanya memiliki kenangan tentang masa lalu, tapi juga semangat untuk membangun masa depan Aceh yang lebih baik,” ucapnya.

Forum internasional ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional dan internasional, termasuk Wali Nanggroe Aceh, para duta besar, kepala daerah, akademisi, serta perwakilan CMI. (XRQ)

Reporter: Akil

Pemerintah Aceh Anugerahkan Penghargaan untuk Puluhan Jurnalis Perdamaian

0
Pemberian piagam penghargaan kepada jurnalis Aceh atas dedikasi dalam proses perdamaian Aceh, di Banda Aceh, Jumat malam (15/8/2025). (Foto: ANTARA/Rahmat Fajri)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Pemerintah Aceh melalui Badan Reintegrasi Aceh (BRA) menyerahkan piagam penghargaan kepada puluhan jurnalis yang berperan penting dalam proses perdamaian Aceh dua dekade lalu.

Amatan Nukilan.id, penyerahan itu berlangsung pada malam penganugerahan peringatan 20 tahun damai Aceh di Balai Meuseuraya Aceh (BMA), Banda Aceh, Jumat (15/8/2025) malam.

“Penghargaan ini merupakan tanda penghormatan, tulus atas upaya pengorbanan dan dedikasi yang telah mereka curahkan untuk damai Aceh,” ujar Wakil Gubernur Aceh, Fadhullah.

Para penerima penghargaan terdiri dari jurnalis lokal, nasional, hingga internasional. Tiga di antaranya merupakan jurnalis LKBN ANTARA, yakni almarhum Saidulkarnen Ishak, Heru Dwiatmojo, dan Azhari yang pernah menjabat sebagai Kepala Biro ANTARA Aceh.

Selain wartawan, penghargaan juga diberikan kepada sejumlah lembaga serta mitra strategis dalam maupun luar negeri yang berkontribusi menjaga perdamaian. Fadhullah menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat, pemimpin nasional, hingga pihak internasional yang turut mengawal proses damai.

“Termasuk kepada pihak internasional, mediator dan mitra pembangunan yang mendampingi proses perdamaian dengan kesabaran dan komitmen yang baik,” katanya.

Ia juga menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga perdamaian yang sudah terjalin selama 20 tahun terakhir.

“Serta, kepada seluruh masyarakat Aceh yang memilih jalur damai sebagai jalan bersama menuju masa depan yang lebih baik,” tambahnya.

Menurut Fadhullah, penganugerahan tersebut bukan hanya bentuk apresiasi, melainkan juga pesan moral bahwa kontribusi terhadap perdamaian memiliki nilai yang tak ternilai. “Kita berharap penghargaan ini dapat memberikan dan menjadi inspirasi bagi generasi penerus Aceh untuk kemudian meneladaninya,” tuturnya.

Reporter: AKil

Prabowo Dapat Dua Jempol dari Jokowi Usai Pidato Kenegaraan

0
Prabowo Dapat Dua Jempol dari Jokowi Usai Pidato Kenegaraan. (Foto: Tanagkapan Layar)

NUKILAN.ID | JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mendapat apresiasi dari para tokoh nasional usai menyampaikan pidato kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR-Sidang Bersama DPR/DPD di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025). Salah satu momen yang mencuri perhatian ialah ketika Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi), memberikan dua jempol kepada Prabowo.

Amatan Nukilan.id dari Youtube TV Parlemen, usai menyampaikan pidatonya, Prabowo tampak turun menghampiri para anggota DPR untuk bersalaman. Ia kemudian menuju tribun yang ditempati mantan Presiden dan Wakil Presiden.

Prabowo lebih dulu menyalami Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Keduanya tampak berbincang akrab sambil berjabat tangan dan saling menepuk bahu.

Tak berhenti di situ, Prabowo juga menyapa istri Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah, serta Wapres ke-6 Try Sutrisno. Saat berada di hadapan Try Sutrisno, Prabowo memberi hormat dan melakukan salam komando.

Momen hangat terjadi ketika Prabowo berhadapan dengan Jokowi. Setelah memberi hormat dan berjabat tangan, Jokowi tampak mengacungkan dua jempol kepada Prabowo sambil berbincang sejenak.

Selain Jokowi, apresiasi juga datang dari Wapres ke-11 RI Boediono. Usai bersalaman, Boediono terlihat memberikan jempol kepada Prabowo. Prabowo juga bersalaman dengan sejumlah tokoh lain, termasuk mantan Ketua MPR Bambang Soesatyo dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

Seperti diketahui, Prabowo baru saja menyampaikan pidato kenegaraan di hadapan Sidang Tahunan MPR-Sidang Bersama DPR/DPD. (XRQ)

Reporter: Akil