Beranda blog Halaman 116

Profil Gustika Jusuf-Hatta, Cucu Bung Hatta yang Kritik Pemerintah lewat Pakaian di HUT ke-80 RI

0
Bung Hatta dan Gustika Jusuf Hatta (Foto: Instagram)

NUKILAN.ID | JAKARTA – Cucu Wakil Presiden pertama RI, Mohammad Hatta, yakni Gustika Jusuf-Hatta mencuri perhatian publik saat menghadiri upacara HUT ke-80 RI di Istana Merdeka, Jakarta, pada 17 Agustus 2025.

Gustika tampil dengan kebaya hitam dan kain slobog, busana tradisional Jawa yang biasanya dikenakan dalam suasana duka. Pilihan busana itu menjadi simbol kritiknya terhadap kondisi hak asasi manusia (HAM) di Indonesia.

Dalam unggahannya, Gustika menilai perayaan kemerdekaan tahun ini tidak bisa dilepaskan dari rasa keprihatinan atas berbagai pelanggaran HAM yang belum terselesaikan.

Ia juga menyinggung insiden di Pati yang menelan korban jiwa akibat tindakan aparat. Meski penuh kritik, Gustika menegaskan sikapnya berangkat dari rasa cinta yang mendalam terhadap Republik Indonesia.

Profil Gustika

Hasil penelusuran Nukilan.id dari berbagai sumber, wanita bernama lengkap Gustika Fardani Jusuf tersebut lahir pada 19 Januari 1994. Ia merupakan anak tunggal dari pasangan Halida Nuriah Hatta—putri bungsu Bung Hatta—dan Gary Rahman Jusuf, mantan Duta Besar RI untuk Fiji.

Pendidikannya ditempuh di sejumlah kampus bergengsi luar negeri, antara lain King’s College London (2015–2018), The Hague Academy of International Law (2019), hingga Geneva Academy of International Humanitarian Law and Human Rights (2022–2024).

Selain itu, ia juga aktif mengikuti berbagai program non-gelar, seperti Harvard Extension School (2021) dan Institut d’Études Politiques de Lyon (2013–2014).

Aktivitas Sosial dan Karier

Di luar pendidikan, Gustika dikenal aktif di kegiatan sosial. Ia pernah menjadi relawan di British Red Cross (2016–2017) serta terlibat di Women’s March Jakarta (2019–2021). Saat ini, ia juga menjabat sebagai Board Member dan Senior Adviser di Yayasan Hatta.

Karier profesionalnya pun beragam, mulai dari magang di Kemenkopolhukam (2016), Perutusan Tetap RI untuk PBB (2017–2018), hingga menjadi peneliti di Imparsial (2020–2022). Gustika juga pernah menjadi Youth Adviser di UNFPA (2019–2020) dan National Youth Consultant di Plan International (2020–2022).

Di laman LinkedIn, ia menyebut dirinya peneliti yang fokus pada reformasi sektor keamanan, kerja sama internasional, analisis konflik, hingga isu feminisme dan dekolonisasi.

Kehidupan Pribadi

Di luar aktivitas akademis dan sosial, Gustika dikenal sebagai pecinta kucing. Ia memelihara beberapa kucing ras maupun domestik. Gustika juga mengidolakan Suga dari BTS. Pada Juli 2025 lalu, ia mengumumkan telah bertunangan dengan Gifar, seorang pengacara yang pernah bekerja di Lembaga Bantuan Hukum. (XRQ)

Reporter: Akil

Kenakan Kain Slobog di Istana, Cucu Bung Hatta Kritik Pemerintah di HUT ke-80 RI

0
Cucu Wakil Presiden Pertama RI, Gustika Jusuf-Hatta. (Foto: Instagram @gustikajusuf)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Cucu Wakil Presiden Pertama RI, Gustika Jusuf-Hatta, menjadi sorotan publik saat menghadiri peringatan 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (17/8/2025).

Kehadirannya bukan hanya menarik perhatian karena garis keturunannya dari Bung Hatta, tetapi juga lantang menyuarakan kritik terhadap pemerintah, khususnya terkait kondisi hak asasi manusia (HAM) di Indonesia.

Dikutip Nukilan.id dari unggahan di Instagram pribadinya, Gustika menegaskan sulit merayakan kemerdekaan tanpa mengingat luka sejarah pelanggaran HAM. Ia bahkan menyebut Presiden saat ini sebagai “penculik dan penjahat HAM” serta wakilnya sebagai “anak haram konstitusi.”

“Di hari kemerdekaan tahun ini, rasa syukurku bercampur dengan keprihatinan atas luka HAM yang belum tertutup. Bahkan, kini kita dipimpin oleh seorang Presiden penculik dan penjahat HAM, dengan Wakil anak haram konstitusi,” tulisnya.

Menurut Gustika, militerisasi kian merasuk ke ruang sipil, sementara hak rakyat semakin tergerus. Ia juga menyinggung peristiwa kekerasan aparat terhadap demonstran di Pati yang baru-baru ini menelan korban jiwa.

“Jujur tidak sampai hati merayakan hari kemerdekaan Indonesia ke-80 tanpa rasa iba, dengan peristiwa demi peristiwa yang mengkhianati nilai kemanusiaan yang datang bertubi-tubi, seperti kekerasan aparat yang baru saja mengorbankan jiwa di Pati minggu ini,” lanjutnya.

Simbol Kain Slobog

Selain pernyataan verbal, kritik Gustika juga diwujudkan dalam pilihan busana. Ia mengenakan kebaya hitam dengan batik slobog, kain tradisional Jawa yang biasanya digunakan dalam prosesi pemakaman sebagai simbol pelepasan dan doa bagi orang yang telah meninggal.

“Motif slobog melambangkan keikhlasan dan doa agar jalan yang ditinggalkan lapang. Saya mengenakannya sebagai simbol duka, sekaligus bentuk protes diam,” tulisnya.

Meski menunjukkan sikap berkabung, Gustika menegaskan hal itu bukan bentuk keputusasaan.

“Berkabung adalah jeda untuk memelihara ingatan dan menagih hak rakyat serta janji-janji konstitusi,” ujarnya.

Suasana Upacara di Istana

Upacara HUT ke-80 RI di Istana Merdeka juga menjadi momen bersejarah bagi Presiden Prabowo Subianto. Untuk pertama kalinya sejak menjabat, ia bertindak sebagai Inspektur Upacara. Dengan suara tegas dan sedikit bergetar, Prabowo membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan yang dulu diumumkan oleh Soekarno-Hatta pada 17 Agustus 1945.

Dentuman meriam mengiringi detik-detik Proklamasi, menambah khidmat suasana upacara.

Sejumlah tokoh hadir, termasuk Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang didampingi istrinya, Selvi Ananda, serta dua anak mereka, Jan Ethes Srinarendra dan La Lembah Manah. Mereka tampil mengenakan busana adat Gayo dari Aceh Tengah.

Gibran duduk bersama para mantan wakil presiden, antara lain Try Sutrisno, Ma’ruf Amin, Boediono, serta Jusuf Kalla. (xrq)

Reporter: Akil

Pesilat Perempuan Tampil Memukau di HUT ke-80 RI, Perlihatkan Jurus Betawi hingga Kipas Merah Putih

0
Pesilat Perempuan Tampil Memukau di HUT ke-80 RI. (Foto: Tangkapan Layar)

NUKILAN.ID | JAKARTA – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Istana Merdeka, Minggu (17/8/2025), dimeriahkan penampilan memukau para pesilat perempuan. Dengan balutan baju hitam dan celana silat bermotif batik mega mendung bernuansa biru, mereka menampilkan keindahan gerakan pencak silat di hadapan para tamu negara.

Dilihat Nukilan.id dari kanal YouTube Kementerian Sekretariat Negara, para pesilat tersebut memperlihatkan sejumlah jurus khas pencak silat Betawi. Pertunjukan semakin menarik saat ditutup dengan permainan silat menggunakan kipas berwarna merah dan putih.

MC acara menyampaikan bahwa para pesilat yang tampil merupakan binaan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) DKI Jakarta. Menariknya, iringan musik yang digunakan tidak hanya menampilkan nuansa Betawi, tetapi juga sentuhan Sunda, dengan tabuhan ketuk tilu serta alunan terompet penca.

Pencak silat sendiri merupakan warisan leluhur nusantara yang hampir selalu hadir di setiap daerah di Indonesia. Sejak tahun 2019, UNESCO telah menetapkan Pencak Silat sebagai warisan budaya dunia tak benda, menegaskan nilai pentingnya bagi identitas dan kebanggaan bangsa. (XRQ)

Reporter: Akil

Pawai Budaya Dispora Aceh Dikecam, Orangtua Khawatir Anak Pingsan karena Rute Hampir 5 KM

0
Rute Pawai Budaya Dispora Aceh. (Foto: Tangkapan Layar)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Sejumlah orangtua melayangkan protes terhadap Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Aceh menyusul penetapan rute Pawai Budaya HUT ke-80 RI di Banda Aceh yang mencapai hampir lima kilometer. Mereka khawatir anak-anak yang menjadi peserta, terutama dari tingkat SD dan SMP, tidak sanggup menempuh jarak sejauh itu.

Pawai budaya tersebut dijadwalkan berlangsung pada Senin (18/8), dimulai dari Stadion Harapan Bangsa (SHB) di Lhong Raya menuju Neusu, Anjong Mon Mata, Simpang Kodim, hingga berakhir di Taman Sari. Berdasarkan pengumuman panitia, total jarak yang ditempuh sekitar 4,18 kilometer.

Namun, pengumuman rute itu justru memicu gelombang keluhan. Kolom komentar di akun Instagram resmi Dispora Aceh pada Minggu malam dipenuhi kritikan dari orangtua siswa. Setidaknya 43 komentar bernada negatif tercatat menyoroti jarak yang dianggap terlalu jauh.

Akun @z.zefri menuliskan, “kejauhan itu jaraknya apalagi anak2 SD pingsan di tengah jalan.” Senada, akun @rinihendriyani_ berkomentar, “mana sanggup anak SD jalan sejauh itu.” Sementara akun @aiia93 hanya menulis singkat, “jauhhh.”

Meski dibanjiri keluhan, hingga Minggu malam tidak ada tanggapan dari pihak admin Dispora Aceh.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Dispora Aceh terkait protes orangtua maupun masyarakat terhadap panjang rute Pawai Budaya HUT RI tersebut. (XRQ)

Reporter: Akil

Lagu ‘Tabola Bale’ Menggoyang Istana saat HUT ke-80 RI

0
Lagu 'Tabola Bale' Menggoyang Istana saat HUT ke-80 RI. (Foto: Youtube Sekretariat Presiden)

NUKILAN.ID | JAKARTA — Suasana peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Jakarta, pada Minggu (17/8/2025) menjadi semakin semarak dengan penampilan lagu “Tabola Bale”. Lagu yang sedang viral itu sukses menggoyang sekaligus menghibur para tamu undangan usai upacara pengibaran bendera merah putih.

Lagu “Tabola Bale” dibawakan oleh grup musik Silet Open Up. Sejak dirilis di YouTube pada April 2025, video musiknya telah ditonton jutaan kali. Popularitasnya pun makin meluas setelah banyak dipakai sebagai latar konten kreatif di media sosial, baik Instagram maupun TikTok.

Dilansir Nukilan.id dari berbagai sumber, “Tabola Bale” berkisah tentang seorang pria yang terpesona dengan seorang wanita yang dikenalnya sejak kecil. Gadis sederhana itu tumbuh menjadi sosok cantik dan menawan, hingga membuat sang pria tak lagi mampu menyembunyikan perasaannya.

Perubahan penampilan sang wanita menimbulkan rasa kagum sekaligus gejolak hati. Istilah “tabola-bale”, yang populer di wilayah Indonesia timur, dipakai untuk menggambarkan perasaan galau, gelisah, namun sekaligus berbunga-bunga karena cinta.

Lirik Lagu Tabola Bale

Berikut lirik lengkap lagu “Tabola Bale”:

Kaka tabola-bale lia Ade Nona e
Su makin manyala e, kaka hati susah e
Dulu denai lah suko mancaliak Uda bakawan
Raso-raso ko ado, tapi denai diamkan (hei!)

Lia Ade Nona makin gaga, bikin kaka jadi suka
Dulu Ade rambu kepang dua, sekarang rambu merah-merah
Kaka lia Ade tambah manis, pulang rantau dari mana?
Aduh, Ade Nona, jang talalu pasang gaya depan kaka
Kaka jadi jatoh e

Kaka tabola-bale lia Ade Nona e
Su makin manyala e, kaka hati susah e
Ade bikin kaka mete, tidur malam bola-bale
Sejak kaka lia Ade, aduh, Tuhan, ampun e

Ade lewat lorong depan rumah
Kaka jadi salting sampe mood berubah
Semangat tiba-tiba gara-gara Ade Nona
Ini bidadari Timur siapa yang punya?

Kaka lacak ko pu nama
Barang itu tra pake lama
Langsung tanya di ko pu Mama
Ternyata Ade Nona, ko pu nama Maimuna

Eh, Maimuna, eh, lucunya
Kaka harap bisa satu rumah
Kalau terima sa pu cinta
Kaka janji kita langsung nikah

Ondeh, Uda, janlah baitu bana
Denai ko indaklah nan sarupo itu
Dek hanyo takuik mancaliak Uda
Acok mabuak-mabuakan

Dulu denai lah suko mancaliak Uda bakawan
Raso-raso ko ado, tapi denai diamkan

Ah, wadaw-wadaw, ini anak gaga lai
Su bale Jawa, tambah bening aja lai
Gaya semakin beda, bibir merah-merah
Aduh, Mama, Mama, ini siapa punya anak?

Dulu masih kici, kici, kici (Nona)
Sekarang bale Jawa makin cantik (Nona)
Ko perfect sekali, asli bidadari jatuh dari langit
Kalau jadi deng Ade, kaka stop bamabo to
Su pasti kaka ni Ade pu jodoh
Sumpah ni ja’o sodho, iwa mbodho

Lia Ade Nona makin gaga, bikin kaka jadi suka
Dulu Ade rambu kepang dua, sekarang rambu merah-merah
Kaka lia Ade tambah manis, pulang rantau dari mana?
Aduh, Ade Nona, jang talalu pasang gaya depan kaka
Kaka jadi jatoh e

Kaka tabola-bale lia Ade Nona e
Su makin manyala e, kaka hati susah e
Ade bikin kaka mete, tidur malam bola-bale
Sejak kaka lia Ade, aduh, Tuhan, ampun e

Ade bikin kaka mete, tidur malam bola-bale
Sejak kaka lia Ade, aduh, Tuhan, ampun e. (XRQ)

Reporter: AKil

Warnai HUT ke-80 RI, DPW PA Aceh Timur Gelar Syukuran dan Santunan Anak Yatim

0
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Aceh/KPA wilayah Peureulak menggelar syukuran dan santunan anak yatim di Meunasah Dusun Sepakat, Desa Labuhan Kede, Kecamatan Sungai Raya, Aceh Timur, Minggu (17/8/2025). (Foto: For Nukilan)

NUKILAN.ID | IDI RAYEUK – Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Aceh/KPA wilayah Peureulak menggelar syukuran dan santunan anak yatim di Meunasah Dusun Sepakat, Desa Labuhan Kede, Kecamatan Sungai Raya, Aceh Timur, Minggu (17/8/2025).

Acara yang berlangsung pukul 11.15 hingga 13.00 WIB itu dihadiri sekitar 400 orang, terdiri dari masyarakat, mantan kombatan GAM/KPA/PA, Muspika Sungai Raya, serta pimpinan dayah. Sebanyak 80 anak yatim juga hadir untuk menerima santunan.

Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Ketua KPA Peureulak Hamdani alias Wakdan, Juru Bicara KPA Aceh Timur Muntasir alias Age, Majelis Tinggi KPA Sagoe Sungai Raya Ishak Ismail, serta anggota DPRK Aceh Timur dari Fraksi Partai Aceh, Said Reza Azmi.

Susunan acara dimulai dengan sambutan panitia, dzikir dan doa bersama yang dipimpin pimpinan Dayah Muariful Huda, kemudian dilanjutkan dengan pemberian santunan anak yatim, dan ditutup makan bersama.

Majelis Tinggi Sagoe 131 Sungai Raya, Ishak Ismail, dalam sambutannya mengatakan acara tersebut merupakan wujud syukur sekaligus momentum kebersamaan dalam memperingati kemerdekaan.

“Mudah-mudahan acara syukuran dan santunan anak yatim ini dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan berjalan lancar sampai selesai,” ujarnya.

Ia menambahkan, kegiatan serupa akan menjadi agenda tahunan. “Alhamdulillah ini yang pertama kami DPW PA/KPA Aceh Timur gelar kenduri HUT RI ke-80, dan berlangsung lancar, kalau ada umur panjang tahun depan dilanjutkan,” kata Ishak didampingi mantan anggota DPRA, Geuchik Joy.

Menurutnya, santunan yang diberikan bertepatan dengan usia kemerdekaan RI tahun ini.
“Alhamdulillah ada sekitar 80an anak yatim piatu dari desa ini yang kami berikan santunan, bertepatan dengan 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia,” ungkapnya.

Kegiatan ini disambut antusias oleh warga. Meski sempat dijadwalkan dihadiri Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Alfarlaky, namun ia berhalangan hadir karena padatnya agenda usai memimpin upacara bendera HUT ke-80 RI di pusat pemerintahan kabupaten.

Editor: Akil

Dosen UTU Dampingi Pelatihan Pengolahan Terasi Bycatch untuk Tingkatkan Produksi Pohlaksar Camar Laut

0
Dosen UTU Dampingi Pelatihan Pengolahan Terasi Bycatch untuk Tingkatkan Produksi Pohlaksar Camar Laut. (Foto: For Nukilan)

NUKILAN.ID | MEULABOH – Upaya memaksimalkan nilai tambah hasil tangkapan sampingan (bycatch) terus dilakukan kelompok nelayan dan pengolah hasil laut di Aceh Barat. Salah satunya melalui pelatihan pembuatan terasi berbahan baku bycatch yang didampingi dosen Universitas Teuku Umar (UTU) bersama Kelompok Pengolah dan Pemasar (Pohlaksar) Camar Laut, Sabtu (16/8/2025), di Gampong Suak Indrapuri, Kecamatan Johan Pahlawan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat melalui hibah Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Inisiatif tersebut dipimpin oleh dosen UTU, Rahmawati, S.P., M.Si, bersama anggota tim Nabila Ukhty, S.Pi., M.Si, dan Arrazy Elba Ridha, S.ST., M.T.

Menurut Rahmawati, pemanfaatan bycatch seperti ikan kecil dan udang rebon selama ini belum optimal.

“Penggunaan mesin penepung mampu membuat tekstur bahan baku terasi menjadi lebih homogen serta yang paling penting dapat mengurangi waktu produksi menjadi lebih efisien,” ujarnya.

Ia menambahkan, “Jika diolah menjadi terasi dengan prosedur yang benar, hasilnya tidak kalah dengan terasi berbahan baku utama. Bahkan, bisa memiliki cita rasa khas yang diminati konsumen.”

Peserta pelatihan yang mayoritas pelaku usaha mikro diajarkan teknik menjaga konsistensi rasa dan aroma sesuai standar mutu pasar. Pada sesi praktik, Nabila Ukhty menjelaskan pentingnya pemilihan bahan baku berkualitas, pengaturan proporsi campuran, proses fermentasi yang higienis, hingga pengemasan modern.

“Pemilihan bahan baku berkualitas, pengaturan proporsi campuran, proses fermentasi yang higienis, hingga pengemasan modern yang mampu memperpanjang umur simpan produk,” tuturnya.

Ketua Pohlaksar Camar Laut, Elvo Almira, menyampaikan apresiasinya. “Pelatihan ini sangat bermanfaat, karena selain menambah wawasan, juga memotivasi kami untuk meningkatkan kapasitas produksi. Kami ingin produk terasi Camar Laut dikenal lebih luas, tidak hanya di pasar lokal, tapi juga menembus pasar luar daerah,” katanya.

Melalui praktik langsung mulai dari pengolahan bahan, fermentasi, hingga pengemasan, kegiatan ini diharapkan mampu membantu Pohlaksar Camar Laut mengurangi limbah perikanan sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir.

Editor: Akil

Sekolah Pascasarjana USK dan BRA Teken MoA untuk Tingkatkan SDM Aceh

0
Sekolah Pascasarjana Universitas Syiah Kuala (USK) dan Badan Reintegrasi Aceh (BRA) menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) serta Implementation of Agreement (IA) di Gedung Balee Meuseraya Aceh (BMA), Jumat (15/8/2025). (Foto: For Nukilan)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Sekolah Pascasarjana Universitas Syiah Kuala (USK) dan Badan Reintegrasi Aceh (BRA) menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) serta Implementation of Agreement (IA) di Gedung Balee Meuseraya Aceh (BMA), Jumat (15/8/2025).

Penandatanganan ini digelar dalam rangkaian perayaan dua dekade Damai Aceh dengan tujuan memperkuat pembangunan sumber daya manusia di Aceh.

Direktur Pascasarjana USK, Prof. Hizir, kepada Nukilan.id menyebutkan kerja sama tersebut merupakan langkah strategis untuk memperkuat kolaborasi antara dunia akademik dan pemerintahan.

“Dengan adanya kerjasama ini diharapkan akan terjalin sinergi yang baik dalam bidang Tri Dharma (Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian) khususnya dalam implementasinya diserahkan ke Program Studi Magister Damai dan Resolusi Konflik (MDRK) sebagai program magister yang membidanginya langsung,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua BRA Aceh, Cand (Dr) Jamaluddin, SH., M.Kn. Ia menekankan pentingnya kolaborasi tersebut dalam mendukung program-program pemerintah yang berkelanjutan.

“Kerjasama ini tidak hanya bermanfaat bagi akademisi, tetapi juga bagi kawan-kawan KPA dan masyarakat Aceh secara keseluruhan,” tuturnya.

MoA yang disepakati mencakup enam poin penting, yakni:

  1. Tri Dharma Perguruan Tinggi, meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

  2. Peningkatan kompetensi mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan melalui fellowship, kajian pendidikan, magang, dan kegiatan lain.

  3. Pelaksanaan pelatihan, workshop, lokakarya, dan konferensi.

  4. Publikasi ilmiah.

  5. Diseminasi informasi, sosialisasi program, kegiatan, atau produk.

  6. Pemanfaatan sarana dan prasarana.

Kedua pihak berkomitmen agar program kerja sama tersebut dapat berjalan produktif dan berkelanjutan.

Acara penandatanganan turut dihadiri Wakil Menteri, Wakil Gubernur Aceh, Forkopimda Aceh, anggota DPRA, para SKPA, mantan Gubernur Aceh mulai dari Azwar Abu Bakar, Irwandi Yusuf, hingga Zaini Abdullah, delegasi MoU Helsinki, serta sejumlah jurnalis dan tamu undangan lainnya. (xrq)

Reporter: Akil

Tarian Pacu Jalur Meriahkan HUT ke-80 RI, Prabowo Ikut Bergoyang

0
Tarian viral aura farming khas pacu jalur ikut memeriahkan acara Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 RI di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (17/8/2025).(Foto: YouTube Sekretariat Presiden)

NUKILAN.ID | JAKARTA — Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, pada Minggu (17/8/2025), dimeriahkan dengan beragam atraksi seni. Salah satu yang mencuri perhatian adalah tarian pacu jalur dengan gerakan viral aura farming yang sempat ramai di media sosial.

Tarian tersebut ditampilkan usai prosesi upacara selesai. Amatan Nukilan.id dari siaran langsung di Youtube Skretariat Presiden, para penari menghadirkan koreografi khas pacu jalur yang diiringi musik tradisional berpadu sentuhan modern. Beberapa penari cilik bahkan diangkat berdiri di atas kapal mini sambil menarikan gerakan aura farming.

Momen semakin meriah ketika Presiden RI Prabowo Subianto ikut bergoyang mengikuti alunan musik. Prabowo tampak menganggukkan kepala hingga menggerakkan kedua tangannya. Aksi serupa juga dilakukan sejumlah tamu undangan, seperti Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.

Setelah penampilan pacu jalur, musik bertransisi ke lagu “17 Agustus”. Para penari pun langsung bersikap hormat, diikuti Prabowo yang berdiri memberi penghormatan.

Upacara HUT ke-80 RI ini dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo. Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, jajaran Kabinet Merah Putih, serta para tokoh bangsa, di antaranya Presiden ke-7 RI Joko Widodo, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, dan para mantan wakil presiden: Try Sutrisno, Ma’ruf Amin, Boediono, serta Jusuf Kalla.

Selain upacara dan hiburan di Istana, rangkaian perayaan HUT ke-80 RI juga akan diwarnai pesta rakyat, karnaval, hingga pertunjukan drone dan kembang api. Acara pesta rakyat digelar di kawasan Monas dan sepanjang Jalan Sudirman–Thamrin sejak pagi hari, dilanjutkan dengan karnaval kemerdekaan pada malam hari. Sementara itu, pertunjukan drone dan kembang api dijadwalkan berlangsung di Bundaran HI pukul 21.30–22.00 WIB. (XRQ)

Reporter: AKil

Perdana, Presiden Prabowo Pimpin Upacara HUT ke-80 RI di Istana Merdeka

0
Presiden Prabowo Subianto untuk pertama kalinya memimpin upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (17/8/2025). (Foto: Youtube SetPres)

NUKILAN.ID | JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto untuk pertama kalinya memimpin upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (17/8/2025).

Pantauan Nukilan.id dari siaran langsung di Kanal Youtube Skretariat Presiden, Kepala Negara hadir mengenakan pakaian adat berwarna krem. Dalam kesempatan tersebut, Prabowo bertindak sebagai inspektur upacara sekaligus membacakan teks proklamasi.

Upacara HUT RI tahun ini turut dihadiri sejumlah tokoh nasional, termasuk Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden ke-7 Joko Widodo. Ribuan warga juga memadati kawasan Istana setelah sebelumnya berebut undangan untuk dapat mengikuti jalannya prosesi bersejarah itu.

Rangkaian upacara diawali dengan kirab bendera Merah Putih dari Monumen Nasional menuju Istana. Prosesi kirab diiringi pasukan berkuda serta barisan yang mengenakan pakaian adat kerajaan Nusantara, menghadirkan nuansa khidmat sekaligus meriah.

Selain di Istana Merdeka, peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia juga akan dimeriahkan dengan pesta rakyat. Malam harinya, karnaval perayaan digelar di sepanjang Jalan Thamrin hingga Sudirman. (XRQ)

Reporter: Akil