NUKILAN.ID | Banda Aceh – Perkumpulan Pembela Lingkungan Hidup (P2LH) menegaskan komitmennya dalam mendorong kebijakan energi bersih di tingkat daerah, khususnya di Aceh. Melalui wawancara bersama Nukilan.id, Kamis (22/5/2025), peneliti P2LH Muhammad Resqi memaparkan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mewujudkan transisi energi berkelanjutan.
“P2LH sebagai lembaga akan terus mendorong berbagai elemen untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam hal pemanfaatan dan penguatan energi terbarukan,” ujar Resqi.
Menurutnya, terdapat tiga elemen penting yang harus dilibatkan secara aktif dalam upaya transisi energi, yakni pemerintah, akademisi, dan masyarakat. Ketiganya dinilai memiliki peran yang saling melengkapi dalam menciptakan kebijakan dan implementasi energi terbarukan yang menyeluruh.
“Ketiga elemen ini yang akan terus kami dorong dengan pendekatan berbeda namun bertujuan ke hilir yang sama, yaitu transisi energi,” jelasnya.
Lebih lanjut, Resqi mengingatkan pentingnya pemerintah Aceh menyusun blue print atau cetak biru pengembangan energi terbarukan yang bersifat inklusif dan partisipatif. Ia menekankan bahwa pendekatan parsial yang hanya melibatkan satu-dua pihak berisiko memarjinalkan kelompok lainnya.
“Jangan sampai, langkah yang diambil bersifat parsial dan meminggirkan elemen lain di dalamnya,” tegasnya.
P2LH, kata Resqi, akan terus berperan sebagai penggerak dan pengawas dalam memastikan transisi energi di Aceh berjalan secara adil dan berkelanjutan. Langkah ini dinilai penting untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil serta mengatasi krisis iklim secara menyeluruh.
“P2LH akan terus mendorong penguatan pemanfaatan energi bersih melalui transisi energi yang berasas keadilan dan keberlanjutan,” pungkasnya. (xrq)
Reporter: Akil