Mahasiswa KKN Universitas Syiah Kuala Kenalkan Pembuatan Sabun Cair di Desa Lam Raya

Share

NUKILAN.id | Jantho – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Syiah Kuala, kelompok 172, menggelar demonstrasi pembuatan sabun cair cuci baju di Desa Lam Raya pada Sabtu (2/8/2024). Acara ini bertujuan memperkenalkan prosedur pembuatan sabun cair sebagai ide usaha potensial untuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat.

Proses pembuatan sabun dimulai dengan mencampurkan 100 gram Methyl Ester Sulfonate (MES) dengan 1 liter air panas untuk membentuk Campuran 1. Selanjutnya, 150 gram garam dilarutkan dalam 300 mL air untuk membentuk larutan garam. Larutan garam ini kemudian ditambahkan secara bertahap ke dalam 125 gram Sodium Lauryl Ether Sulfate (SLES), membentuk Campuran 2. Proses ini dilanjutkan dengan penambahan 1,5 liter air ke dalam Campuran 2 dan diaduk hingga merata.

Campuran 1 kemudian ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam Campuran 2 sambil terus diaduk hingga homogen. Selanjutnya, ditambahkan 2 liter air ke dalam campuran yang telah terbentuk, dan diaduk hingga merata. Pewarna dan pewangi kemudian ditambahkan sesuai kebutuhan, diikuti dengan penambahan 50 gram garam untuk mencapai kekentalan yang diinginkan. Produk akhir dibiarkan hingga busa menghilang.

Dalam demo tersebut, masyarakat setempat menunjukkan antusiasme yang tinggi. Mereka aktif bertanya tentang proses pembuatan sabun dan mencatat informasi penting, menunjukkan minat besar terhadap ide usaha ini. Para peserta berharap, inovasi ini dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi desa, serta berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan dan perekonomian setempat.

Mukhrijal, Dosen Pembimbing Lapangan, menekankan pentingnya KKN sebagai sarana bagi mahasiswa untuk terjun langsung ke masyarakat.

“Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat, terutama dalam membantu masyarakat dengan produk yang dapat dijadikan usaha kecil dan menengah. Kami berharap sabun ini bisa menjadi salah satu andalan UMKM desa yang mampu meningkatkan ekonomi masyarakat,” ujar Mukhrijal yang juga Dosen FISIP Universitas Syiah Kuala.

Proses pembuatan sabun ini tidak menggunakan cocamide DEA, sejalan dengan tujuan untuk menghasilkan produk yang lebih ramah lingkungan. Ini menegaskan komitmen mahasiswa dalam menghasilkan inovasi yang tidak hanya efektif tetapi juga berkelanjutan.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan Desa Lam Raya dapat memanfaatkan potensi lokal untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat melalui usaha berbasis produk yang inovatif.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News