Friday, March 29, 2024

Jadi Ketua Perindo, Muharuddin Dikeluarkan dari Pengurus Partai Aceh

Nukilan.id – Berdasarkan rapat pimpinan DPW Partai Aceh pada Minggu (25/7/2021) malam, memutuskan untuk mengeluarkan saudara Muharuddin dari kepengurusan Partai Aceh.

Hal itu sehubungan dengan penunjukan saudara Muharuddin sebagai ketua DPW Perindo Aceh oleh Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo pada 4 Juni 2021 lalu.

Selain itu, Partai Aceh juga menyatakan bahwa untuk kedepannya saudara Muharuddin tidak lagi berhak mengatas namakan Partai Aceh dalam segala sikap dan pendapatnya.

“Kami juga menyampaikan yang bahwasanya saudara Muharuddin sebelum menerima jabatan sebagai Ketua Perindo Aceh, telah menghadap dan berbicara dengan Ketua Umum Partai Aceh serta Sekjen Partai Aceh tentang rencana beliau utk berkarir dalam kancah Nasional, walaupun keduanya (ketua dan sekjen) tidak tahu dan faham tentang apa strategi dan jalur politik yang akan menjadi pilihan saudara Muharuddin,” kata Juru Bicara Partai Aceh Nurzahri yang dikutip Nukilan.id dari akun facebooknya, Senin (26/7/2021)

Namun, kata dia, kedua Pimpinan Partai Aceh pada prinsipnya memahami langkah yang diambil oleh saudara Muharuddin, walaupun di satu sisi sangat menyayangkan rencana politik yang diambil tersebut.

“Karena pimpinan partai Aceh menganggap bahwa saudara Muharuddin adalah salah satu kader terbaik Partai Aceh dan bahkan pernah dipercayakan oleh Partai Aceh untuk menduduki jabatan strategis di pemerintahan yaitu Ketua DPR Aceh pada periode 2014-2018,” sebutnya.

Nurzahri menyampaikan, kedepan Partai Aceh berharap agar saudara Muharuddin mendapatkan kesuksesan di jalur politiknya yang baru sembari mengucapkan terima kasih atas sumbangsih dan peran beliau selama menjadi pengurus Partai Aceh.

Selain itu, Partai Aceh juga menyampaikan bahwa sikap dan langkah politik yang diambil oleh saudara Muharuddin bukanlah karena ada permasalahan di dalam kepengurusan Partai Aceh atau karena kekecewaan yang bersangkutan kepada Partai Aceh, akan tetapi murni karena pilihan politik beliau yang ingin berkarir di kancah nasional.

Oleh karena itu, kata Nurzahri, Partai Aceh berharap agar publik dapat memahaminya dan dapat berasumsi dengan benar atas peristiwa ini.

“Sebagai partai moderen dan terbuka, Partai Aceh akan tetap menghargai sikap-sikap personal dari kader-kader yang ingin maju dan berkembang dengan jalur pilhannya masing-masing serta tidak akan pernah menghalangi pilihan-pilihan tersebut. Dan Partai Aceh akan terus mendidik serta mencetak kader-kader terbaik yang akan bermanfaat baik bagi Aceh secara khusus maupun nasional secara umum,” pungkasnya.[]

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img