NUKILAN.id | Gaza – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan bahwa sebanyak 85 pasien yang sakit dan terluka parah telah dievakuasi dari Jalur Gaza ke Uni Emirat Arab (UEA) pada Selasa (30/7/2024). Para pasien tersebut akan menjalani perawatan spesialis dalam sebuah operasi besar.
Menurut WHO, dari 85 pasien tersebut, 35 di antaranya adalah anak-anak dan 50 orang dewasa. Mereka didampingi oleh 63 anggota keluarga dan pengasuh.
Para pasien dievakuasi melalui penyeberangan Kerem Shalom ke Israel, kemudian menuju Bandara Ramon di dekat Eilat, Israel Selatan, sebelum diterbangkan ke Abu Dhabi.
“Lima puluh tiga pasien menderita kanker, termasuk empat anak-anak; 20 mengalami cedera trauma; tiga memiliki penyakit darah, termasuk talasemia; tiga memiliki kondisi bawaan; dua memiliki anemia fanconi; satu memiliki kondisi neurologis; satu memiliki penyakit jantung; satu memiliki penyakit hati; dan satu mengalami gagal ginjal,” kata WHO.
Sejak Oktober 2023, sekitar 5.000 orang telah dievakuasi untuk mendapatkan perawatan di luar Gaza. Lebih dari 80 persen dari mereka menerima perawatan di Mesir, Qatar, dan UEA.
10.000 Warga Gaza Masih Butuh Evakuasi Medis
WHO juga menyampaikan bahwa lebih dari 10.000 orang di Gaza masih membutuhkan evakuasi medis. Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyampaikan terima kasih kepada UEA atas dukungannya dalam evakuasi pasien-pasien ini untuk menerima perawatan mendesak yang mereka butuhkan.
“Kami berharap ini membuka jalan bagi pembentukan koridor evakuasi melalui semua rute yang memungkinkan, termasuk penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah ke Mesir dan Yordania, dan dari sana ke negara-negara lain,” kata Tedros.
Dia juga menyerukan agar evakuasi ke Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dipulihkan. “Ribuan orang sakit tidak harus menderita. Di atas segalanya, dan seperti biasa, kami menyerukan gencatan senjata,” tambahnya.
Editor: Akil