NUKILAN.id | Singkil – Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil mencatat bahwa produksi tanaman semangka oleh kelompok tani di daerah tersebut mencapai 200 ton setiap tahunnya. Capaian ini diperoleh berkat sosialisasi dan bimbingan intensif yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan Kabupaten Aceh Singkil, Syam’un Nasution, mengungkapkan bahwa pendapatan rata-rata kelompok tani di Aceh Singkil berkisar antara Rp35 juta hingga Rp40 juta per sekali panen.
“Kalau dirupiahkan, rata-rata kelompok tani di Aceh Singkil bisa meraih pendapatan berkisar Rp35 juta hingga Rp40 juta per sekali panen,” ujar Syam’un di Aceh Singkil, Rabu (22/7/2024).
Syam’un menjelaskan bahwa peningkatan produksi semangka ini tidak lepas dari kolaborasi pemerintah daerah dengan perusahaan perkebunan Astra Group yang telah memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada para petani. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi tanaman semangka di daerah tersebut.
Penyuluhan yang dilakukan bersama manajemen perusahaan perkebunan kelapa sawit Astra Group telah berhasil meningkatkan produksi semangka menjadi minimal satu hingga 1,5 ton di areal seluas 0,5 hingga 1 hektare.
Dalam hal penjualan hasil panen, Syam’un menyebutkan bahwa petani menjual langsung kepada agen pengepul dengan harga per kilogram berkisar antara Rp3.500 hingga Rp4.000. Dengan menjual langsung kepada agen pengepul, pendapatan petani di Kabupaten Aceh Singkil meningkat secara signifikan.
“Kerja sama dengan pihak perusahaan perkebunan kelapa sawit ini merupakan upaya untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi petani melalui budidaya tanaman semangka,” kata Syam’un.
Selain memiliki nilai ekonomis yang tinggi, budidaya semangka juga memiliki keuntungan lain yaitu waktu panen yang relatif singkat. Tanaman semangka bisa dipanen dalam jangka waktu antara 2,5 hingga tiga bulan.
Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa dengan bimbingan dan penyuluhan yang tepat, petani di Aceh Singkil mampu meningkatkan produksi dan pendapatan mereka secara signifikan.
Editor: Akil
