Thursday, April 25, 2024

Walau Pengunjung Tersisa 15%, Cafe & Resto Lut Tawar Boby Pinoe Tetap Jalan

Nukilan.id– Pemilik Cafe & Resto Lut Tawar di tepi Danau Laut Tawar, Bobby Pinoe menjadi serba salah dengan pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Aceh Tengah, Pasalnya, selain menjadi petugas PPKM dari salah satu Dinas di Aceh Tengah, dirinya juga harus menanggung 15 pekerja di Cafe miliknya dan Keluarga.

“Semua pengusaha cafe saat ini mengeluh, namun bagaimanapun yang harus kita lakukan bersama adalah melawan dan mencegah penyebaran virus Covid-19,” kata Boby Pinoe, pengusaha Cafe & Resto kepada Nukilan.id di Cafe & Resto Lut Tawar, Kampung One-One, Takengon, Minggu (1/8/2021).

Bobi menyampaikan itu karena Intruksi Menteri Dalam Negeri (inmendagri) dan surat edaran Bupati tentang pemberlakuan pembatasan kepada masyarakat (PPKM) dalam pelaksanaan wirausaha kuliner di kabupaten Aceh Tengah.

“Persoalan Cafe dan Resto memang harus kami jalani, tetap menjaga protokolnya dan mengatur jumlah pengunjung yang datang,” katanya.

Bobi mengakui, pemberlakuan PPKM ada baik dan tidaknya. Dan bila berdampak, sebagai pemilik Cofe & Resto pasti berdampak besar, apalagi usaha dibidang kuliner dan pariwisata. Namun harus difahami cara kita melawan covid-19 ini, harus patuh dan siap menjalankan prokes yang ada.

“Kalau mengeluh tidak mungkin mengeluh, karana wirausaha yang lain juga merasa hal yang sama,” ujar Bobi Pinoe.

Menurut Bobi-yang harus dilakukan adalah melawan dan mencegah covid bersama-sama, dan menjadikan situasi normal kembali.

“Wirausaha kuliner sangat butuh dorongan, bantuan dan motivasi dari pemerintah, kendatipun sejauh ini belum mendapatkan apa-apa, kecuali terus berusaha dan berjuang menhidupi karyawan yang bekerja di cafe,” ujarnya.

Walau sebenarnya beban yang dirasa cukup besar, namun kembali lagi, sebagai wirausaha pihaknya harus terus berusaha mendatangkan wisatawan kendati harus dengan protokoler kesehatan, Surat edaran, dan surat vaksin, dan hasil Swab.

“Sekarang pengunjung warung kuliner turun drastis, dari 100% ke 90%, menjadi 20 % dan turun lagi sekarang menjadi hanya 15% pengnjung yang ada,” jelasnya.

Bahkan, Cofe & Resto Lut Tawar yang berkapasitas 400 pengunjung, kini fasilitas yang tersedia tinggal 50%.

“Kita layani pengunjung sesuai anjuran pemerintah,” ujarnya.

Cafe & Resto Lut Tawar berada di tepi danau, sekitar 2 kilometer dari Kota Takengon, atau hanya 500 meter dari Hotel Renggali. Pengunjung disitu dimanjakan dengan aneka menu makanan, termasuk makanan tradisonal Gayo. Pada saat normal, Cafe juga menyediakan hiburan band. []

Reporter: Irfan

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img