Thursday, May 2, 2024

Satu Murid Positif Covid-19, SMAN Modal Bangsa Hentikan Sementara Belajar Tatap Muka

Nukilan.id – Salah seorang murid di SMA Negeri Modal Bangsa yang berada di Kecamatan Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh terkonfirmasi positif Covid-19. Saat ini, proses belajar tatap muka diberhentikan sementara.

Kepala sekolah SMA Negeri Modal Bangsa Provinsi Aceh, Jamaluddin, S.Pd.,M.Pd., membenarkan kabar tersebut. Ia mengatakan kasus itu ditemukan saat siswa kembali masuk ke sekolah setelah libur lebaran, pihak sekolah melakukan pemeriksaan terhadap seluruh siswa dengan menggunakan rapid tes Covid-19 dan menemukan hasil reaktif pada satu siswa.

“Iya, setelah kita lakukan pemeriksaan, menunjukkan indikasi bahwa anak kita bergejala ke arah kondisi Covid-19. Dan setelah itu pihak keluarganya juga melakukan tes swab, hasilnya juga Positif,” kata Jamaluddin kepada Nukilan.id, Selasa (25/5/2021).

Jamaluddin menjelaskan, setelah mengetahui siswanya positif Covid-19, pihak sekolah langsung melakukan rapat bersama, Forkopimda, Satgas Covid-19 Aceh Besar, Tim Medis, pengawas dan komite, untuk bersama mencari solusi dalam mengatasi kondisi tersebut.

“Sekolah Mosa ini punya integritas tertentu kita juga tetap kerjasama, maka kita duduk rapat bersama dengan satgas covid, dinas, tim medis kecamatan, forkopimda, baru kita lakukan tindak lanjutnya,” ujarnya.

Ia juga mengatakan bahwa, saat ini pihak sekolah bersama tim satgas Covid-19 sedang melakukan tracking sebarannya, sesuai prosedur Satgas Covid-19 terhadap seluruh siswa yang berada di SMA Negeri Modal Bangsa.

“Dari hasil itulah, pihak sekolah melakukan tindak lanjut dengan yang namanya tracking. Kita bukan tidak peduli, malah kita respon, gara-gara satu anak terjadi indikasi, maka tugas sekolah sesuai prokes melakukan tracking,” tuturnya.

“Jadi yang kita lakukan sekarang adalah mentracking sejumlah anak yang terjadi kontak erat dengan korban. Sebenarnya sudah kita sampaikan kepada orangtua untuk anak-anak yang tidak memungkinkan dengan kondisi kesehatan jangan diantar dulu ke sekolah,” lanjutnya.

Atas dasar indikasi itu, kata Jamaluddin, maka pihak sekolah mulai mengatur prosedur pemulangan siswa, karena sebelum dipulangkan semua siswa harus dilakukan pemeriksaan rapid tes dan target selesainya, mulai hari Selasa (25/5/2021) hingga hari Jum’at (27/5/2021).

“Prosedur pemulangan berbeda-beda, semua anak kita pemeriksa rapid tes untuk dipulangkan kerumah. Makanya kita butuh waktu dari hari Selasa sampai hari jum’at, Sehingga yang pulang tersebut jelas statusnya,” jelas Jamaluddin.

Jamaluddin menambahkan, mulai Selasa kemarin pihaknya telah melakukan pemeriksaan secara bertahap kepada para murid, yang nantinya akan menunjukkan mana yang termasuk kategeri isolasi, kategori karantina, dan kategori negatif ataupun normal.

“Mulai hari ini, Selasa secara bertahap anak kita akan dilakukan proses pemeriksaan, mana katagori isolasi, mana kategori karantina dan mana kategori tidak terinfeksi atau normal,” tambahnya.

Dari hasil pemeriksaan tersebut, kata Jamaluddin, untuk siswa yang termasuk kedalam kategori negatif atau normal, maka akan dipulangkan secara bertahap, mulai dari kelas 1 hingga kelas 3 sesuai prosedur sekolah.

“Jadi, yang normal secara bertahap kita pulangkan, mulai dari kelas satu, karena memulangkan anak tidak semudah itu. Oleh karenanya, Regulasi kita sepakati, bahwa yang tidak terindikasi artinya yang negatif, itu baru pulangnya secara manual biasa sesuai prosedur sekolah. Jadi yang idealnya kita pulangkan anak dalam keadaan normal,” terangnya.

Sementara itu, Jamaluddin menyampaikan bahwa, untuk proses belajar mengajar hanya empat hari diberhentikan. Hal itu dilakukan untuk menemukan format dan kenyaman siswa dalam belajar nantinya.

“Pada hari sabtu nanti akan disampaikan kembali scedul dan strategi pembelajaran termasuk masalah penilaian akhir semester 6,” lanjutnya.

Dan untuk siswa yang reaktif Covid-19, kata Jamaluddin, sistem pembelajarannya tetap dilakukan dengan cara daring ataupun virtual.

“Dan untuk siswa yang reaktif tetap belajar, namun melalui daring atau virtual,” pungkasnya.

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img