NUKILAN.id | Banda Aceh – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb) di Provinsi Aceh melaporkan pencapaian yang menggembirakan dalam realisasi belanja negara hingga 29 Februari 2024. Menurut laporan yang dirilis oleh Kanwil DJPb Aceh, realisasi belanja mencapai angka mencengangkan, yakni mencapai Rp6,02 triliun.
Kepala Kanwil DJPb Aceh, Izharul Haq, dalam keterangan resminya menyatakan bahwa capaian ini mencakup 12,37 persen dari total target belanja sebesar Rp48,59 triliun yang ditetapkan untuk tahun anggaran 2024. “Realisasi ini menunjukkan kinerja APBN di Provinsi Aceh terus membaik,” ujarnya pada Senin (25/3/2024).
Izharul Haq juga menjelaskan bahwa realisasi belanja tersebut mengalami ekspansi sebesar 30,47 persen secara tahunan (year on year/yoy). Pertumbuhan yang signifikan ini menandakan adanya peningkatan yang substansial dalam penggunaan anggaran pemerintah pusat di Aceh.
Peningkatan realisasi belanja ini, menurut Izharul, disebabkan oleh peningkatan penyaluran dana alokasi umum (DAU), dana desa, dan dana alokasi khusus (DAK) nonfisik. Hal ini mencerminkan komitmen pemerintah pusat dalam mendukung pembangunan di tingkat daerah, khususnya di Provinsi Aceh.
Peningkatan anggaran yang dialokasikan untuk Aceh diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan sektor-sektor vital lainnya di Aceh.
Komitmen ini juga diapresiasi oleh berbagai pihak di Aceh, yang melihatnya sebagai langkah konkret dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut.
“Sedangkan, realisasi pendapatan negara di Aceh mencapai Rp877,96 miliar atau 13,52 persen dari target dan realisasi transfer ke daerah sebesar Rp4,03 triliun atau meningkat 32,79 persen secara yoy,” katanya.
Dia menguraikan, pendapatan negara tersebut meliputi penerimaan pajak, penerimaan kepabeanan dan cukai serta lainnya. Penerimaan dari perpajakan memberi kontribusi sebesar Rp597,65 miliar atau 9,64 persen dari target pada tahun anggaran 2024.
Izharul mengatakan, pihaknya terus berupaya menjalankan peran sebagai pimpinan ekonomi daerah serta memastikan setiap rupiah dari APBN bermakna bagi masyarakat.
“Belanja negara diarahkan untuk meningkatkan produktivitas serta pembangunan infrastruktur guna meningkatkan konektivitas antardaerah, sehingga meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat di Provinsi Aceh,” tandasnya.
Editor: Akil Rahmatillah