Beranda blog Halaman 1881

Pasca Kecelakaan Nova, Sekda Aceh Diminta Fokus Tangani Realisasi Anggaran 2021

0
Nurdiansyah Alasta, Anggota DPR Aceh. (Foto: Ist.)

Nukilan.id – Pasca kecelakaan Gubernur Aceh Nova Iriansyah di Tangerang, Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh dr Taqwallah diminta segera fokus penuh pada realisasi APBA 2021, dan segera mendelegasikan kegiatan daerah kepada SKPA terkait, mengingat waktu untuk serapan APBA TA. 2021 semakin sempit.

“Serapan APBA yang rendah harus menjadi fokus sekda, dan tugas-tugas lainnya agar didelegasikan pada pihak terkait,” pinta Anggota Fraksi Demokrat di Komisi VI DPR Aceh Drh. Nurdiansyah Alasta, M.Kes kepada Nukilan.id, Sabtu (9/10/2021).

Kata Nurdiansyah, sudah menjadi keharusan Sekda untuk menjalankan roda anggaran pemerintah Aceh, apalagi saat ini perlu ada kepastian Surat keputusan (SK) Bantuan Sosial dan Hibah yang belum diteken Gubernur Aceh, sehingga kegiatan belum dapat dilaksanakan oleh SKPA

“SK Hibah harus dipastikan, jangan sampai terbengkalai,” kata Nurdiansyah.

Untuk itu–Sekda harus tinggalkan kegiatan lain berkeliling ke Daerah karena dapat didelegasikan pada Asisten atau SKPA terkait.

“Kita kuatir sisa waktu yang singkat ini menyebabkan anggaran tahun 2021 terjadi SiLPA yang lebih besar,” ujar Nurdiansyah.[red]

Iqbal Piyeung: TM Nurlif Membahayakan Golkar Aceh

0
Tokoh Golkar Aceh Iqbal Piyeung. (Foto: Ist.)

Nukilan.id – Desakan agar Ketua Dewan Pimpinan Daerah I Partai Golkar TM Nurlif berhenti dari pucuk pimpinanan kian memuncak.

Tokoh senior Partai Golkar asal Aceh Besar, Iqbal Piyeung mengatakan TM Nurlif tidak layak lagi dipertahankan sebagai Ketua Partai Golkar Aceh.

“Kami minta DPP untuk segera mengevaluasinya, dan bertindak kongkrit. Dia pemimpin yang tidak punya integritas, kapasitas moralnya kacau, dan karakter pribadinya membahayakan, karena berani terang terangan membohongi publik,” kata Iqbal Piyeung lewat rilis yang diterima Nukilan.id, Jum’at (9/10/2021).

Menurut Iqbal Piyeung, kebohongan itu nyata, diungkap oleh salah seorang dari jajaran pengurus harian yang menduduki posisi sebagai Wakil Sekretaris Bidang Organiasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi (OKK) DPD I Partai Golkar Aceh, M. Taufik Almusawar, Kamis (7/10) melalui media.

M. Taufik Almusawar menyebutkan, jumlah kecamatan yang telah melaksanakan Musyawarah Kecamatan (Muscab) sebanyak 87,6 persen atau 252 kecamatan dari 289 kecamatan se-Aceh. Sementara TM Nurlif, dalam keterangannya mengungkapkan pelaksanaan Muscab seluruh Aceh sudah mencapai 90 persen lebih.

“Apakah ini bukan pembohongan publik namanya? Sebab antara data yang diungkapkan Taufik dengan pernyataan Nurlif tidak sesuai, alias bertolak belakang” kata Iqbal Piyeung yang saat ini menjabat Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Perkumpulan Putra-Putri Keluarga Angkatan Darat (HIPAKAD) Aceh.

Maka untuk menyelamatkan Partai Golkar di Aceh yang sudah susah payah dibangun, dikawal dan diperjuangkan oleh kerja keras segenap kader dan pengurus disemua tingkatan ini, tidak lain adalah harus berpikir pembaharuan kepemimpinan sekarang juga.

“Jalan satu-satunya saya meminta kepada pimpinan tertinggi Partai dan jajaran DPP Partai Golkar untuk segera memberhentikan TM Nurlif. Saya sependapat dengan saudara Muntasir Hamid, T Mudasir, dan banyak senior partai lainnya diseluruh wilayah, bahwa jangan gara-gara nila setitik hancur susu sebelanga. Tolong Pak Airlangga, mohon merespon cepat kekhawatiran semua kader di seluruh Aceh ini,” katanya. [red]

 

Mahkamah Syar’iyah Aceh Vonis Bebas Terdakwa Pemerkosa Anak Kandung

0
Ilustrasi Palu Hakim. (Foto: iStock)

Nukilan.id – Mahkamah Syar’iyah (MS) Aceh memvonis bebas pelaku pemerkosaan anak di Aceh Besar. Terdakwa berinisial SUR (45 tahun) merupakan ayah kandung dari korban dan berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Benar ada putusan Nomor 22/JN/2021/MS Aceh yang amar putusannya menyatakan terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan jarimah pemerkosaan,” kata Humas Mahkamah Syariah Aceh Darmansyah Hasibuan, Jumat kemarin.

Putusan bebas tersebut dibacakan hakim dalam sidang banding yang berlangsung di Mahkamah Syar’iyah Aceh. Dalam putusannya, hakim menyatakan terdakwa SUR tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan jarimah pemerkosaan terhadap orang yang memiliki hubungan mahram sebagaimana dakwaan alternatif pertama yang diatur pada Pasal 49 Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayat.

Padahal sebelumnya, pada sidang di tingkat pertama terdakwa SUR divonis bersalah oleh Mahkamah Syar’iyah Jantho Aceh Besar dengan hukuman 180 bulan penjara. Namun terdakwa melakukan banding ke MS Aceh.

SUR sebelumnya ditangkap Satreskrim Polresta Banda Aceh pada Februari 2021. Ia diduga telah melakukan pelecehan seksual terhadap anak kandungnya sendiri yang baru berusia empat tahun.

SUR adalah PNS yang bertugas di salah satu instansi di Kota Banda Aceh. Kejadian yang menimpa bocah itu disebut berlangsung di rumah terdakwa yang berada di Aceh Besar.

Terdakwa sebelumnya dilaporkan ke polisi oleh ibu korban (istri pelaku) yang kebetulan sudah tidak tinggal serumah lagi. SUR akhirnya ditangkap di rumahnya pada Selasa, 16 Februari 2021 atas dugaan kasus pemerkosaan. [tempo]

Pasien Covid Sembuh 273 Orang, Paling Banyak dari Aceh Timur

0
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) Aceh, Saifullah Abdulgani.

Nukilan.id – Pasien penderita Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang dinyatakan sembuh bertambah mencapai 273 orang. Yang dilaporkan sembuh paling banyak kali ini warga Aceh Timur. Sementara itu, kasus harian konfirmasi positif bertambah 49 orang lagi di Aceh, dan kasus meninggal dunia bertambah sembilan orang.

“Pasien Covid-19 dari Aceh Timur yang dilaporkan sembuh mencapai 136 orang,” kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani kepada awak media massa di Banda Aceh, Jumat (8/10/2021).

Ia menjelaskan, selain warga Aceh Timur, warga Banda Aceh yang dinyatakan sembuh hari ini sebanyak 38 orang. Kemudian menyusul Aceh Besar sebanyak 36 orang, dan warga Aceh Selatan sebanyak 33 orang. Selanjutnya warga Pidie Jaya delapan orang, Pidie tujuh orang, Gayo Lues enam orang, dan Aceh Tamiang tiga orang.

Lebih lanjut masing-masing satu orang warga Langsa, Aceh Tengah, Bireuen, dan warga Sabang. Dua kasus sembuh warga dari luar daerah. Sedangkan dua kasus di Aceh Barat berkurang karena kasusnya dimutasi ke daerah sesuai status kependudukannya, jelas Jubir yang akrab disapa SAG itu.

Sementara itu, lanjutnya, 49 orang terkonfirmasi positif Covid-19 meliputi warga Subulussalam sebanyak 17 orang, Aceh Besar tujuh orang, Bireuen lima orang, Aceh Tengah empat orang, Banda Aceh tiga orang, Aceh Utara dan Aceh Barat, sama-sama dua orang. Kemudian warga Aceh Tenggara, Aceh Tamiang, Langsa, Lhokseumawe, Bener Meriah, Pidie, Sabang, Simeulue, dan Aceh Singkil, masing-masing satu orang.

Sedangkan yang dilaporkan meninggal dunia sebanyak sembilan orang meliputi warga Bireuen dan Banda Aceh, sama-sama tiga orang. Kemudian warga Aceh Besar satu orang, dan satu lagi merupakan warga Aceh Utara.

“Satu orang warga Aceh Utara dilaporkan meninggal dunia kemarin, dan yang lainnya kasus-kasus yang terjadi sejak Juni 2021 yang baru selesai diverifikasi statusnya,” jelas SAG.

Kasus kumulatif

Selanjutnya ia melaporkan kasus kumulatif Covid-19 di Aceh sudah mencapai 38.027 orang, hingga 8 Oktober 2021. Pasien Covid-19 yang sedang dirawat tinggal 844 orang. Para penyintas Covid-19, (yang sudah sembuh) 35.181 orang. Sedangkan kasus meninggal dunia secara kumulatif sudah sebanyak 2.002 orang.

Data kasus kumulatif tersebut termasuk kasus positif baru harian yang bertambah  hari ini sebanyak 49 orang. Pasien yang sembuh bertambah 273 orang, dan data penderita Covid-19 yang meninggal dunia bertambah sebanyak sembilan orang, tuturnya.

Lebih lanjut ia memaparkan data kumulatif kasus probable, yakni sebanyak 892 orang, meliputi 809 orang selesai isolasi, tidak ada lagi yang isolasi di rumah sakit, dan 83 orang meninggal dunia. Kasus probable yakni pasien yang secara klinisnya menunjukkan indikasi kuat sebagai Covid-19 dan dalam proses pemeriksaan swab-nya.

Sedangkan kasus suspek secara kumulatif tercatat sebanyak 9.956 orang. Suspek yang telah usai isolasi sebanyak 9.951 orang, sedang isolasi di rumah dua orang, dan tiga orang sedang diisolasi rumah sakit rujukan Covid-19 di Aceh, tutupnya.[]

Sepuluh Orang Terluka dalam Serangan “Drone” di Bandara Abdullah Arab Saudi

0

Nukilan.id – Sepuluh orang terluka pada Jumat dalam serangan pesawat tak berawak (drone) bermuatan bahan peledak di bandara King Abdullah di kota Jizan selatan Saudi, menurut kantor berita negara (SPA).

Enam warga Saudi, tiga warga negara Bangladesh dan satu warga Sudan terluka.

Beberapa jendela bandara juga hancur dalam serangan itu, juru bicara koalisi menambahkan.

Koalisi militer pimpinan Saudi melakukan intervensi di Yaman pada 2015, mendukung pasukan pemerintah Presiden Abdrabbuh Mansur Hadi dan memerangi kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran.

Tidak ada klaim tanggung jawab langsung oleh Houthi, tetapi kelompok itu secara teratur meluncurkan serangan drone dan rudal ke Arab Saudi. [Reuters]

Teuku Riefky Harsya Kembali Bantu Bocah Bocor Jantung Asal Beurawe

0

Nukilan.id – Anggota DPR RI asal Aceh Teuku Riefky Harsya kembali membantu bocah bocor Jantung Askana Ratifa asal Beurawe, Kuta Alam, Banda Aceh.

Askana Ratifa berangkat dari Blang Bintang Banda Aceh ke Jakarta bersama Ibunya Primus Tlia menggunakan pesawat Garuda, Jum’at (8/10/2021) dan disambut tim TRH di Bandara Sukarno Hatta.

Tenaga Ahli Teuku Riefky Harsya, Aidil Mahendra ketika dihubungi mengatakan, ananda Raskana Ratifa diberangkatkan ke Jakarta bersama Ibunya Primus Tlia dan dalam waktu dekat akan langsung diperiksa di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta.

“Insya Allah seluruh pembiayaan pengobatan akan ditanggung Pak Riefky Harsya, termasuk selama berada di Jakarta, akan ditanggung penuh,” kata Aidil Mahendra.

Aidil menyampaikan, seharusnya Raskana Ratifa berangkat ke Jakarta pada hari Rabu lalu, namun tertunda karena masih ada berkas yang kurang.

Ratifa ke Jakarta setelah mendapat rujukan dari RSUDZA Banda Aceh.

Sementara Wakil Ketua DPRK Banda Aceh Isnaini yang turut membantu administrasi dan keberangkatan ke Jakarta meminta Doa dari masyarakat agar Ratifa diberi kesembuhan.

Sebelum membantu Ratifa, Sekjen DPP Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya juga membantu pengobatan bocah bocor jantung Aris Habibal Umam, asal Nagan Raya, Abrar Azizi asal Pidie, Erwinda asal Sabang, dan Alfarizi asal Aceh Selatan.

Kemudian Maulana Syakir (5) asal Pante Cermen Kecamatan Babahrot, dan seorang bocah asal Aceh Selatan yang mengalami penyakit kanker darah. []

 

Rebut Medali Emas PON, Anggar Aceh Kembalikan Kejayaan 25 Tahun Silam

0

Nukilan.id – Cabang Anggar Aceh berhasil menoreh prestasi gemilang di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2021 Papua. Jumat 8 Oktober 2021, Tim Floret Beregu Putra sukses merebut medali emas setelah mengalahkan rivalnya dari Riau dengan skor akhir 45-39.

Kesuksesan pasukan floret putra Aceh yang beranggotakan Erwan Tona, Zaidil Al Muqaddim dan Yudi Anggara Putra telah mengakhiri dahaga medali emas cabang anggar usai menunggu 25 tahun lamanya.

Beregu Floret Riau diperkuat Muhammad Fuad, Muhammad Fatah Prasetyo, dan Muhammad Anggi Normansyah.

Aula Archilaus Sai, Kabupaten Merauke, Papua, menjadi saksi kegigihan regu floret putra Aceh yang secara bergantian bertarung menghadapi pasukan Riau. Sebelumnya keberhasil tim Aceh masuk ke arena final dipastikan setelah bertarung habis-habisan melawan tim Kalimantan Timur dengan skor 45-30 di babak semi final.

Di babak final, pertandingan Aceh versus Riau berlangsung ketat. Kejar-kejaran angka mewarnai jalannya pertandingan. Masing-masing atlet mendapat kesempatan tiga kali tanding.

Suasana tegang bercampur aduk dengan sorak-sorai masing-masing pendukung.

Ketua Umum KONI Aceh H. Muzakir Manaf atau Mualem yang didamping Ketua Umum IKASI Aceh M. Nasir Syamaun, MPA hadir langsung di arena pertandingan untuk memberikan dukungan kepada para atlet Aceh. Turut hadir juga Kolonel Inf Irvan, Kasi Ops Korem 174 Merauke asal Aceh, serta AKBP Untung Sangaji, Kapolres Merauke yang pernah menjadi Kapolres Aceh Utara pada 2016.

Di sesi terakhir, Erwan Tona yang kembali tampil usai dua penampilan sebelumnya, sukses mengunci angka bagi tim Aceh dengan skor 45. Bersama dua rekannya Zaidil Al Muqaddim dan Yudi Anggara Putra, ia melompat girang. Riuh kegirangan juga membahana di tribun pendukung Aceh.

Ketua IKASI Aceh, M Nasir Syamaun, MPA usai pengalungan medali mengatakan, 25 tahun lamanya cabang Anggar Aceh gagal merebut medali emas di nomor floret beregu putra. Terakhir, Aceh meraih medali saat tampil di PON 1996, Jakarta. Ketika itu, Aceh diperkuat Alkindi, Sofyan dan Mardani.

“Ini catatan sejarah bagi IKASI periode sekarang, setelah cukup lama puasa medali emas, Alhamdulillah, akhirnya kita kembali mendapatkan medali emas di nomor ini, di Merauke,” kata M Nasir yang didamping Manajer Tim Anggar Aceh, Husaini.

“Alhamdulillah kejayaan Anggar Aceh telah kita kembalikan, semoga kejayaan ini terus berlanjut di masa-masa yang akan datang,” tambah M. Nasir yang juga Sekum KONI Aceh.

M. Nasir menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada para atlet yang telah berjuang mengharumkan nama Aceh. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada seluruh masyarakat Aceh, kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan bagi Tim Anggar Aceh di arena PON XX 2021 Papua.

“Sebenarnya, kita sudah lama sekali menguasai jenis senjata floret dari zaman senior-senior mereka dahulu,“ kata Husaini sembari menambahkan bahwa IKASI Aceh sejak awal menargetkan satu medali emas di PON XX Papua.“

“Alhamdulillah target itu terlah kita capai.“

Sebelumnya Anggar Aceh juga sukses meraih medali perak atas nama Erwtona nomor Floret Perorangan Putra, Yudi Anggara Putra Perunggu floret perorangan putra dan perunggu nomor sabel perorangan putri atas Elvanda Cantika Putri.

Khusus medali perunggu Elvanda, ini merupakan catatan sejarah baru bagi Aceh, dimana sepanjang keikutsertaan Anggar Aceh di ajang PON, Elvanda adalah atlet sabel putri pertama yang mempersembahkan medali bagi Tanah Rencoeng.[]

FPMPA Dukung Mahirah Muamalah Syariah Dibentuk di Seluruh Aceh

0

Nukilan.id – Forum Paguyuban Mahasiswa dan Pemuda Aceh (FPMPA) secara tegas menyatakan mendukung dibentuknya cabang Lembaga Keuangan Mikro Syari’ah (LKMS) Mahirah Muamalah Syari’ah di kabupaten/kota seluruh Aceh. Program unggulan Walikota Banda Aceh ini dapat dijadikan terobosan untuk menjawab persoalan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan di Aceh nantinya.

“Kita sudah sampaikan kepada Pak Aminullah saat audiensi pada Selasa 5 oktober lalu agar LKMS Mahirah Muamalah ini dapat dikembangkan dan dibentuk cabangnya di seluruh Aceh, sehingga selain dapat meminimalisir bahkan memberantas praktek rentenir, juga akan manjadi lokomotif untuk membangung sektor perekonomian Aceh dan mengurangi angka kemiskinan. Hal ini juga sudah diakui ditingkat nasional, terbukti dengan berbagai penghargaan yang diraih,” ungkap Pj. Ketua Umum Forum Paguyuban Mahasiswa dan Pemuda Aceh (FPMPA) Muhammad Jasdi kepada Nukilan.id, Jum’at (8/10/2021).

Menurut pria yang akrab disapa Jhon itu, kondisi perekonomian Aceh sebelum Otsus berakhir pada 2027 mendatang harus terus dibenahi, kehadiran lembaga keuangan mikro yang menyentuh kalangan masyarakat kecil dapat dijadikan salah satu solusi kongkret.

“Pak Aminullah sudah buktikan kehadiran LKMS Mahirah Muamalah di Banda Aceh begitu bermakna dalam meningkatkan perekonomian masyarakat kecil, sehingga keberhasilan ini perlu dikembangkan ke seluruh Aceh, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat Aceh di daerah daerah. Kita sangat yakin, Bapak Aminullah sebagai ketua Masyarakat Ekonomi Syari’ah (MES) dan juga ketua Forum Forkopimda se Aceh memiliki cita-cita yang besar untuk memajukan ekonomi masyarakat dan memberantas kemiskinan hingga ke daerah-daerah seluruh Aceh. Sebagai generasi muda kita sangat mendukung hal itu,” ujarnya.

Jhon menjelaskan, tingginya pengangguran dari kalangan usia produktif di Aceh wabil khusus kalangan muda memberikan dampak terhadap angka kemiskinan di Aceh. “Persoalannya bukan para pemuda tidak ingin berusaha, namun persoalan keterbatasan permodalan kerap menjadi penghambat pertumbuhan usaha kalangan muda. Begitupun masyarakat pedagang mikro dan kecil, para nelayan hingga petani. Bahkan karena keterbatasan dan masih sulitnya akses permodalan membuat banyak pihak terjebak oleh rentenir yang justru sangat merugikan masyarakat dalam membangun usahanya. Padahal praktek rentenir ini jelas-jelas telah dilarang di dalam Al-Qur’an,” jelasnya.

Jhon merincikan, selama ini banyak petani hingga nelayan, termasuk para pedagang harus berurusan dengan rentenir dikarenakan sulitnya permodalan. Hal ini bukan malah membantu, tapi justru menjadi bom waktu yang menenggelamkan perekonomian masyarakat itu sendiri. Bukan mendapat modal usaha, malah apa yang dimiliki masyarakat justru akhirnya tersedot oleh rentenir akhirnya, hal ini bahkan terjadi hingga ke daerah-daerah perbatasan Aceh.

“Sehingga kehadiran LKMS Mahirah Muamalah ke daerah-daerah diharapkan menjadi salah satu solusi kongkret untuk mempermudah akses permodalan, merangsang pertumbuhan ekonomi dan memberantas kemiskinan di tengah kegalauan sektor ekonomi yang kini mendera masyarakat Aceh secara umum,” ucapnya.

Minta Erick Tohir Support Pembentukan Mahirah ke Seluruh Aceh

Selain itu, FPMPA juga meminta ketua MES Indonesia, Erick Tohir untuk mensupport pembentukan LKMS Mahirah Muamalah ke seluruh Aceh.

“Untuk mendirikan atau membentuk LKMS ini di seluruh Aceh tentunya bukanlah perkara yang mudah, disamping diperlukan sinergistas dari berbagai pihak juga dibutuhkan support finansial yang begitu besar. Disini kita berharap ketua MES Indonesia yang juga menteri BUMN ambil andil mensupport hal tersebut. Kita yakin dengan disupport oleh sosok muda Indonesia yang brilian tersebut, pembentukan LKMS Mahirah ke seluruh Aceh bukan lah hal mustahil,” paparnya.

Sebagai organisasi paguyuban mahasiswa dan pemuda, lanjut Jhon, FPMPA siap mendukung dan bersinergi untuk mewujudkan cita-cita mulia ini.

“Sebagai bentuk komitmen kalangan pemuda, FPMPA siap bersama-sama dengan ketua MES Aceh Bapak Aminullah Usman menyurati serta meminta ketua MES Indonesia mensupport pembentukan LKMS Mahirah Muamalah ke seluruh Aceh. Insya Allah kita siap berdiri digarda terdepan untuk bersama-sama untuk membangun ekonomi masyarakat Aceh,” tegasnya.

HUT ke-76, Satbrimob Polda Aceh Semprot Desinfektan di Terminal Batoh

0

Nukilan.id – Dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Brimob ke-76, Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Aceh melaksanakan penyemprotan cairan desinfektan di Terminal Batoh Kota Banda Aceh, Jum’at (8/10/2021).

Penyemprotan tersebut sebagai langkah pencegahan penyebaran Covid-19 di wilayah Kota Banda Aceh.

Komandan Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Aceh, Kompol Akmal, S.E., M.M mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 secara preventif.

“Ini upaya kita untuk mencegah penyebaran Covid-19 khususnya di Banda Aceh,” katanya kepada Nukilan.id, Jum’at (8/10/2021).

Lanjut Akmal, meskipun saat ini wilayah Kota Banda Aceh tidak lagi zona merah, namun Den Gegana Satbrimob Polda Aceh akan selalu melaksanakan penyemprotan desinfektan terutama di tempat fasilitas umum, sekolah, masjid, dan tempat keramaian.

“Banda Aceh memang tidak lagi zona merah, tapi bukan berarti wabah Covid-19 itu juga sudah tidak ada lagi. Jadi kita harus selalu waspada dan menjaga diri, keluarga serta orang-orang sekitar agar mematuhi protokol kesehatan sesuai instruksi pemerintah,” ungkapnya.

Akmal berharap, semoga pandemi Covid-19 ini dapat segera berakhir, sehingga masyarakat Aceh dapat menikmati kehidupan normal kembali.

“Karena itu, kita harus selalu mematuhi prokes dan mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid-19,” pungkasnya. [red]

Kecelakaan, Gubernur Aceh Nova Iriansyah Alami Patah Tulang Pinggul

0
Gubernur Aceh Nova Iriansyah

Nukilan.id – Gubernur Aceh Ir Nova Iriansyah MT terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana, Jakarta Pusat, setelah mengalami kecelakaan, Kamis, (7/10/2021) kemarin.

Hal tersebut dibenarkan Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA), Almuniza Kamal, SSTP MSi.

“Hari kedua kondisi pak Gubernur sudah membaik, Gubernur Aceh mengalami patah tulang dibagian paha kiri bagian atas,” kata Almuniza, Jumat, 8 Oktober 2021 malam.

Diejalaskan, adapun kronologi kejadian kecelakaan tersebut terjadi saat Gubernur Aceh melakukan olahraga pagi di seputaran IKEA, Alam Sutera, Tangerang.

“Gubernur Aceh mengalami patah tulang, antara otot paha dan pinggul,” jelas dia.

Almuniza menambahkan, kasus yang terjadi terhadap Gubernur Aceh, adalah kasus yang sering terjadi dalam masyarakat, terutama orang yang tulangnya lemah. Olahraga dan trauma juga dapat memicu kejadian tersebut.

“Mari kita doakan agar pak Gubernur Aceh lekas sembuh dan dapat menjalankan aktivitasnya kembali,” harap Almuniza.

Sementara, dr. Teuku Nanta Aulia, M.Kes, Sp.OT(K), FICS yang melakukan perawatan terhadap Gubernur mengatakan, pasca operasi kondisi orang nomor satu di Aceh itu terus membaik.

“Alhamdulillah sekarang kondisinya sangat baik, beliau sudah dipasang pen pada tulang paha bagian atas. Tulang yang patah itu di paha kiri bagian atas itu disebut dengan intertrochanteric femur,” sebutnya.

Menurutnya, dengan kondisi Gubernur yang terus membaik, diperkirakan kesembuhannya akan lebih cepat. Hal itu sama dengan kondisi pasien lain pada umumnya.

Teuku Nanta memprediksikan jika Gubernur Aceh akan pulih total 3-4 Minggu kedepan.

“Saat ini, Gubernur masih dapat melakukan aktivitas menggunakan alat bantu. Sehingga tidak membutuhkan istirahat yang panjang,” ujarnya.

Sebelum redaksi menerima rilis, sempat tersiar kabar Gubernur Nova alami kecelakaan saat bersepeda pagi di perumahan Alam Sutera, Tangerang. Namun berita tersebut tidak pasti, karena sebelumnya tidak ada pihak terkait yang dapat dikonfirmasi. [rls]