Beranda blog Halaman 10

RSUDZA Respons Cepat Keluhan Pasien, Fasilitas Ruang Raudhah 4 Langsung Diperbaiki

0
Ember penampung air AC di ruang rawat Raudhah 4 (foto penanews.co.id / Rabu (12/11/2025) malam.

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh langsung merespons keluhan pasien terkait kondisi ruang perawatan Raudhah 4 yang dilaporkan kurang nyaman. Gangguan pendingin ruangan (AC), saluran pembuangan tersumbat, dan lampu teras yang kedap-kedip membuat pasien merasa tidak nyaman saat menjalani perawatan.

Seorang pasien yang sedang dirawat di ruang tersebut mengaku kesulitan beristirahat akibat suhu panas dan udara pengap.

“Seharusnya orang sakit mendapatkan suasana perawatan yang menenangkan. Kalau siang hari seperti tadi, keluar keringat seperti sedang bekerja di lapangan. Gerah dan sulit bernapas karena udara di ruangan terasa pengap dan beraroma kurang sedap,” ujarnya dengan nada kesal seperti dikutip dari penanews.co.id.

Menanggapi laporan itu, Pelaksana Harian (Plh) Direktur RSUDZA, Dr. Arifatul Khorida, MPH, FISQua, memastikan pihaknya langsung menindaklanjuti keluhan tersebut.

“Begitu mendapat informasi, saya langsung memerintahkan petugas piket Instalasi Pemeliharaan Sarana (IPRS) untuk mengecek dan memperbaiki baik AC maupun lampu penerangan di ruang tersebut. Seluruh fasilitas, sarana, dan prasarana di RSUZA memang kami lakukan perawatan dan pemeliharaan secara berkala,” ujarnya.

Kepada NUKILAN.ID ia juga menyampaikan apresiasinya kepada media yang telah menyuarakan kondisi tersebut.

“Kami berterima kasih atas perhatian dan masukan dari media. Informasi seperti ini sangat membantu kami untuk mempercepat proses perbaikan dan pemeliharaan fasilitas pelayanan. RSUZA berkomitmen menjaga mutu dan kenyamanan pelayanan sebagai rumah sakit rujukan tertinggi di Aceh jantung hati rakyat Aceh,” tambahnya dengan nada tegas namun bersahabat.

Pihak RSUDZA pun berharap masyarakat terus memberikan masukan demi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit kebanggaan masyarakat Aceh tersebut.

Reporter: Akil

DPR Aceh Terima Dokumen KUA-PPAS 2026, Pembahasan Dijadwalkan Dua Hari

0
Proses penyerahan Dokumen KUA-PPAS 2026 oleh Pemerintah Aceh kepada DPR Aceh. (Foto: Dok. Humas DPR Aceh)

NUKILAN.id | Banda Aceh – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh menerima dokumen Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) tahun anggaran 2026 dari Pemerintah Aceh, Rabu (12/11/2025) sore.

Dokumen tersebut diserahkan langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh sekaligus Ketua Tim Anggaran Pemerintah Aceh (TAPA) M Nasir beserta anggota TAPA kepada Ketua DPR Aceh Zulfadli dan jajaran di ruang kerja pimpinan DPR Aceh.

“Hari ini kami menerima penyerahan dokumen KUA PPAS yang disampaikan oleh Pemerintah Aceh kepada DPRA,” kata Sekretaris Dewan DPRA Khudri kepada Nukilan usai acara penyerahan.

Khudri menjelaskan, dokumen KUA-PPAS akan dibahas oleh tim TAPA bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR Aceh sesuai jadwal yang telah ditetapkan selama dua hari ke depan.

“Besok akan dibahas dan Jumat tanggal 14 November akan dilaksanakan paripurna untuk persetujuan bersama antara Pemerintah Aceh dan DPR Aceh,” pungkasnya.

Reporter: Rezi

Wali Nanggroe Aceh Anugerahkan Gelar “Petua Panglima Hukom Nanggroe” kepada Mendagri Tito Karnavian

0
Wali Nanggroe Aceh Anugerahkan Gelar “Petua Panglima Hukom Nanggroe” kepada Mendagri Tito Karnavian. (Foto: The Aceh Post)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Prof. Dr. Jenderal Pol (Purn) Muhammad Tito Karnavian menerima gelar kehormatan “Petua Panglima Hukom Nanggroe” dari Wali Nanggroe Aceh, Tgk Malik Mahmud Al Haythar. Penganugerahan ini merupakan bentuk penghargaan atas jasa Tito dalam menjaga keamanan nasional dan memperkuat perdamaian di Aceh.

Prosesi penganugerahan berlangsung khidmat di Meuligoe Wali Nanggroe Aceh, Aceh Besar, Rabu (12/11/2025). Amatan Nukilan.id, Tgk Malik Mahmud secara langsung menyematkan medali kehormatan dan gelar terhormat tersebut kepada Tito Karnavian, disaksikan oleh sejumlah pemangku kepentingan di Aceh.

“Lembaga Wali Nanggroe Aceh menganugerahkan salah satu tanda kehormatan tertingginya, yakni medali kehormatan, serta gelar terhormat ‘Petua Panglima Hukom Nanggroe’, kepada Prof Dr Jenderal Pol (Purn) Muhammad Tito Karnavian,” ujar Tgk Malik Mahmud Al Haythar.

Tgk Malik menjelaskan, gelar “Petua Panglima Hukom Nanggroe” bermakna sebagai penasehat agung dalam bidang hukum dan keadilan bagi negeri. Gelar ini menjadi simbol penghormatan bagi sosok yang memiliki integritas, kearifan, serta pengabdian bagi keadilan dan kemanusiaan.

Menurutnya, penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi Tito dalam menjaga keamanan nasional dan memperkuat perdamaian di Aceh, khususnya selama masa kepemimpinannya sebagai Kapolri pada 2016–2019.

“Selama masa kepemimpinannya sebagai Kapolri, Tito telah menunjukkan keteladanan, kebijaksanaan, dan komitmen kuat dalam menegakkan hukum dan menjaga persaudaraan antar anak bangsa,” tutur Tgk Malik.

Ia menambahkan, Tito juga memiliki peran penting dalam menjaga keutuhan perdamaian Aceh serta memastikan semangat MoU Helsinki tetap menjadi dasar pembangunan yang adil dan damai di Tanah Rencong.

“Tito juga turut berperan dalam menjaga keutuhan perdamaian Aceh, serta memastikan bahwa semangat MoU Helsinki terus hidup dan menjadi dasar bagi pembangunan yang adil dan damai di bumi Aceh,” lanjutnya.

Melalui penganugerahan ini, Tgk Malik menyebut rakyat Aceh menyampaikan rasa hormat dan terima kasih mendalam atas jasa serta pengabdian Tito kepada bangsa, terutama kepada Aceh.

“Semoga anugerah ini menjadi lambang persaudaraan, kehormatan, dan komitmen bersama untuk terus menjaga kedamaian dan persatuan di bawah ridha Allah SWT,” pungkas Wali Nanggroe Aceh itu. (XRQ)

Reporter: AKIL

Dedi Santri Resmi Sandang Gelar Advokat, Tambah Warna Baru Dunia Hukum di Aceh

0
Dedi Santri, S.H., CPM. (Foto: For Nukilan)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH — Langkah baru di dunia hukum resmi dimulai oleh Dedi Santri, S.H., CPM, setelah ia dilantik dan diambil sumpahnya sebagai advokat di wilayah hukum Pengadilan Tinggi Banda Aceh.

Momen pelantikan itu menjadi penanda penting dalam perjalanan karier Dedi Santri, sosok yang selama ini dikenal memiliki integritas dan dedikasi tinggi dalam memperjuangkan nilai-nilai keadilan. Dengan pengalaman luas di bidang hukum dan sosial, Dedi diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata dalam memperkuat supremasi hukum di Aceh.

Ucapan selamat dan apresiasi pun datang dari berbagai kalangan, termasuk dari Juru Bicara KPA Pusat, Bang Jack Libiya, yang turut menyampaikan rasa bangganya atas capaian tersebut.

“Pelantikan ini bukan hanya sebuah pencapaian pribadi, tetapi juga bentuk pengabdian terhadap masyarakat dan bangsa. Semoga Dedi Santri terus membawa semangat kejujuran, profesionalisme, dan keberpihakan kepada kebenaran dalam setiap langkahnya,” ujar Bang Jack.

Bagi banyak pihak, pelantikan ini bukan sekadar seremoni, melainkan simbol lahirnya semangat baru bagi dunia hukum di Aceh. Sosok Dedi diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berjuang menegakkan keadilan dengan tanggung jawab dan integritas.

Teungku Nyak Sandang Hadiri Maulid Nabi di Labuhanhaji

0
Teungku Nyak Sandang, saat menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Sekolah Islam Terpadu, Labuhan haji, Aceh Selatan, Senin malam WIB, 10 November 2025. | (Foto /Ade Alkausar/jurnalaceh.pikiran-rakyat.com).

NUKILAN.ID | TAPAKTUAN — Sosok pejuang nasional asal Aceh, Teungku Nyak Sandang, kembali menyita perhatian publik. Di usianya yang telah melampaui satu abad, beliau hadir dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al-Ihsan Tashawwuf, asuhan Wali Agama Aceh Abuya Syekh H. Amran Waly Al-Khalidy, di Labuhanhaji, Aceh Selatan, Senin malam, 10 November 2025.

Kehadiran Teungku Nyak Sandang menjadi momen penuh haru dan kebanggaan bagi ratusan jamaah yang memadati kompleks SIT Al-Ihsan. Pejuang yang dikenal dengan pengorbanannya membantu pembelian pesawat Seulawah RI-001 itu disambut langsung oleh Abuya Amran Waly bersama jajaran Majelis Pengkajian Tauhid Tashawwuf (MPTT).

Sebelum menghadiri acara maulid, Nyak Sandang sempat berkunjung ke Pesantren Darul Ihsan untuk bersilaturahmi.

“Alhamdulillah, Nek Nyak Sandang sudah tiba di Labuhan haji dan sempat bersilaturahmi ke Pesantren Darul Ihsan sebelum ke lokasi maulid,” kata Ketua Yayasan Al-Ihsan, Tgk. Abi Ahmad Junaidi.

Dalam suasana hangat penuh penghormatan, Abuya Amran Waly menjamu kedatangan sang pejuang bersama rombongan. Dengan penuh takzim, anggota Khadam Umat—pasukan keamanan MPTT—menggendong Teungku Nyak Sandang ke atas panggung sebagai bentuk penghormatan atas jasa dan perjuangannya bagi bangsa.

Nama Teungku Nyak Sandang telah tercatat dalam sejarah nasional. Ia adalah salah satu penyumbang dana pembelian pesawat Seulawah RI-001, pesawat pertama Republik Indonesia pada masa awal kemerdekaan. Di usia 23 tahun, ia rela menjual kebunnya senilai 20 mayam emas dan menyerahkan hasilnya kepada pemerintah. Dana itu kemudian digunakan oleh Presiden Soekarno untuk membeli pesawat yang menjadi cikal bakal berdirinya maskapai Garuda Indonesia.

Dalam sambutannya, penerima Bintang Jasa Utama dari Presiden Prabowo Subianto ini mengungkapkan bahwa perjuangannya hanyalah bagian kecil dari perjuangan besar rakyat Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan. Ia juga mengenang peran dua tokoh besar asal Aceh yang berjuang bersama Soekarno, yaitu Abuya Muda Waly Labuhan haji (Syekh H. Muhammad Waly Al-Khalidy) dan Teungku Muhammad Daud Beureueh.

“Saya hanya salah satu yang berjuang pada masa itu. Banyak ulama dan tokoh Aceh lain yang tak kalah besar pengorbanannya untuk bangsa ini,” ujar Nyak Sandang.

Dengan suara bergetar namun tetap tegas, ia berpesan kepada generasi muda agar tidak terlena dengan harta duniawi.

“Sejak muda, harta bagi saya itu nomor dua. Harta yang kekal adalah agama yang kita bawa sampai ke kubur, yaitu Islam,” tuturnya.

Sementara itu, dalam tausyiahnya, Abuya Syekh H. Amran Waly Al-Khalidy mengingatkan jamaah tentang pentingnya meneladani akhlak Rasulullah SAW. Ia juga menekankan agar umat Islam menjaga shalat wajib secara berjamaah.

“Shalat berjamaah di masjid, jika tidak mampu, maka berjamaah di rumah. Jangan tinggalkan shalat lima waktu,” pesan Abuya.

Kehadiran Teungku Nyak Sandang di tengah-tengah masyarakat Labuhanhaji malam itu bukan sekadar nostalgia perjuangan masa lalu, melainkan juga pengingat bagi generasi kini tentang nilai keikhlasan, pengorbanan, dan cinta tanah air yang berpadu dengan keimanan.

Kepala BPKA Berfoto Bersama Mendagri dan Wali Nanggroe Aceh Usai Penganugerahan Gelar Adat

0
Kepala BPKA Berfoto Bersama Mendagri dan Wali Nanggroe Aceh Usai Penganugerahan Gelar Adat. (FOTO: FOR NUKILAN)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aceh (BPKA), Reza Saputra, S.STP., M.Si., turut berfoto bersama Menteri Dalam Negeri RI, Jenderal Pol (Purn). Prof. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D., serta Paduka Yang Mulia Wali Nanggroe Aceh, Tgk. Malik Mahmud Alhaytar. Momen ini juga diikuti unsur Forkopimda Aceh dan jajaran pejabat lainnya.

Sesi foto tersebut berlangsung setelah prosesi penganugerahan gelar adat “Petua Panglima Hukom Nanggroe” kepada Tito Karnavian di Balai Keureukoen, Meuligoe Wali Nanggroe Aceh, Banda Aceh.

Sebagai informasi, Tito Karnavian menerima gelar kehormatan tersebut langsung dari Wali Nanggroe Aceh, Teungku Malik Mahmud Al Haythar. Prosesi penyematan dipimpin sendiri oleh Malik Mahmud dan disaksikan Wakil Gubernur, Sekda Aceh, unsur Forkopimda, serta sejumlah pejabat terkait.

Acara penganugerahan ditandai dengan penyematan medali dan pemasangan selempang, yang kemudian dilanjutkan dengan prosesi peusijuek atau tepung tawar.

Dalam sambutannya, Wali Nanggroe menyampaikan bahwa momen tersebut memiliki nilai sejarah penting. Ia menegaskan bahwa lembaga Wali Nanggroe memberikan tanda kehormatan tertinggi berupa medali dan gelar Petua Panglima Hukom Nanggroe.

“Anugerah ini diberikan atas jasa dan dedikasi beliau dalam menjaga keamanan nasional, memperkuat keamanan di Aceh, serta pengabdian luar biasa dalam menjaga perdamaian Aceh,” kata Malik Mahmud.

Ia juga menambahkan bahwa selama menjabat sebagai Kapolri, Tito telah memberikan kontribusi besar bagi perdamaian Aceh, dan pengabdian tersebut terus berlanjut ketika Tito menjabat sebagai Mendagri.

“Dengan penganugerahan ini, rakyat Aceh menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang mendalam. Semoga menjadi lambang persaudaraan yang terus terjaga,” ujar Malik Mahmud.

Sementara itu, Tito Karnavian mengatakan bahwa gelar tersebut merupakan kehormatan besar bagi dirinya.

“Ini akan menjadi kenangan seumur hidup saya karena telah diberikan gelar Petua Panglima Hukom Nanggroe, yang diserahkan langsung, tanpa diwakili, oleh Paduka Yang Mulia Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud,” kata Tito.

“Saya bangga menerima ini dari sebuah lembaga adat yang sangat kredibel di Aceh,” sambungnya.

Kepala BPKA Dampingi Sekda dan Kapolda Aceh Lepas Kepulangan Mendagri Tito Karnavian

0
Kepala BPKA Dampingi Sekda dan Kapolda Aceh Lepas Kepulangan Mendagri Tito Karnavian. (FOTO: BPKA)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aceh (BPKA), Reza Saputra, S.STP., M.Si., bersama Sekda Aceh, M. Nasir, S.IP., M.PA., serta Kapolda Aceh, Brigjen Pol Drs. Marzuki Ali Basyah, M.M., turut hadir melepas keberangkatan Menteri Dalam Negeri RI, Jenderal Pol (Purn) Prof. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D., yang kembali ke Jakarta melalui Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar.

Kunjungan Mendagri ke Aceh berlangsung dalam rangka penganugerahan gelar adat “Petua Panglima Hukom Nanggroe” yang diberikan oleh Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Teungku Malik Mahmud Al Haythar. Gelar tersebut disampaikan sebagai bentuk penghormatan atas kontribusi Tito terhadap Aceh.

“Anugerah ini diberikan atas jasa dan dedikasi beliau dalam menjaga keamanan nasional, memperkuat keamanan di Aceh, serta pengabdian luar biasa dalam menjaga perdamaian Aceh,” kata Malik Mahmud.

Ia juga menegaskan bahwa selama menjabat sebagai Kapolri, Tito berperan penting dalam mewujudkan dan menjaga perdamaian Aceh, dan kontribusi tersebut tetap berlanjut ketika Tito mengemban tugas sebagai Menteri Dalam Negeri. “Dengan penganugerahan ini, rakyat Aceh menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang mendalam. Semoga menjadi lambang persaudaraan yang terus terjaga,” ujarnya.

Di hadapan tamu undangan, Tito Karnavian menyampaikan apresiasi dan rasa harunya atas kehormatan yang ia terima. ‎”Ini akan menjadi kenangan seumur hidup saya karena telah diberikan gelar Petua Panglima Hukom Nanggroe, yang diserahkan langsung, tanpa diwakili, oleh Paduka Yang Mulia Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud,” kata Tito.

Ia menambahkan bahwa gelar tersebut memiliki nilai khusus bagi dirinya. ‎”Saya bangga menerima ini dari sebuah lembaga adat yang sangat kredibel di Aceh,” sambungnya.

Lima Pejabat BPKD Aceh Barat Ditahan Terkait Korupsi Insentif Pajak Rp3,5 Miliar

0
Lima tersangka korupsi insentif pajak di Aceh Barat. (Foto: Dok. Kejari Aceh Barat)

Nukilan.id | Meulaboh – Kejaksaan Negeri (Kejari) Aceh Barat resmi menahan lima tersangka kasus dugaan korupsi pemberian insentif pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah di Kabupaten Aceh Barat periode 2018-2022, Rabu (12/11/2025).

Kepala Seksi Intelijen Kejari Aceh Barat, Ahmad Lutfi, membenarkan penahanan tersangka tersebut dalam keterangan tertulisnya yang diterima Nukilan.

Kelima tersangka merupakan pejabat Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Aceh Barat yang menjabat pada periode berbeda diantaranya berinisial MH selaku Kepala BPKD tahun 2018-2019.

Kemudian Z selaku Kepala BPKD tahun 2019-2020 dan 2021-sekarang, EH selaku Kabid Pendapatan tahun 2018-2019, SF selaku Kabid Pendapatan tahun 2019-2022, dan JJ selaku Plt. Kepala BPKD tahun 2020-2021.

Para tersangka telah diserahkan dari penyidik kepada penuntut umum pada 6 November lalu dalam tahap penyerahan kedua, lengkap dengan barang bukti. Mereka langsung ditahan selama 20 hari di Lapas Kelas IIB Meulaboh, terhitung sejak 6 November hingga 25 November 2025.

Berdasarkan hasil penyidikan, kelima tersangka diduga mencairkan dana insentif atau upah pungut pajak dan retribusi daerah tidak sesuai ketentuan dan diberikan kepada pihak yang tidak berhak.

Perbuatan tersebut menimbulkan kerugian keuangan negara sebesar Rp3.580.707.692 dari total insentif Rp4.432.914.871 selama periode 2018-2022. Hingga kini, telah dilakukan pengembalian sebagian kerugian negara sebesar Rp624.469.196 kepada penyidik Kejari Aceh Barat.

Kelima tersangka dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 3 jo Pasal 18 ayat (1) huruf a, b, d ayat (2) dan (3) UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 dan Pasal 64 ayat (1) KUHPidana.

Kepala Seksi Intelijen Kejari Aceh Barat, Ahmad Lutfi, S.H., menjelaskan proses hukum akan segera dilanjutkan ke tahap penuntutan setelah berkas dan barang bukti dinyatakan lengkap.

“Tentunya penahanan ini dilakukan untuk kepentingan hukum dan kelancaran proses persidangan. Kami memastikan penanganan perkara ini dilakukan secara profesional dan transparan,” tandasnya.

Reporter: Rezi

Tito Karnavian Terima Gelar Kehormatan dari Wali Nanggroe Aceh Hari Ini

0
Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian (kiri) menerima kunjungan silaturahmi Wali Nanggroe Aceh Teungku Malik Mahmud Al Haythar (kanan) di Kediaman Dinas Mendagri, Jakarta. (Foto: Kementerian Dalam Negeri)

NUKILAN.ID | BANDA ACEH — Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dijadwalkan menerima gelar kehormatan dari Wali Nanggroe Aceh, Tgk Malik Mahmud Al-Haythar, Rabu (12/11/2025).

Dari informasi yang dihimpun Nukilan.id, prosesi penganugerahan tersebut berlangsung di Pendopo Wali Nanggroe, Lamblang Manyang, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, pukul 10.00 WIB.

Pemberian gelar adat ini menjadi bentuk penghormatan terhadap peran Tito Karnavian dalam menjaga hubungan antara pemerintah pusat dan Aceh yang dinilai tetap harmonis.

Menjelang acara tersebut, Gubernur Aceh Muzakir Manaf alias Mualem turut menyampaikan ucapan selamat kepada Tito atas Anugerah Adat yang akan diberikan oleh Wali Nanggroe.

Hal itu disampaikan Mualem saat bertemu Tito Karnavian di ruang kerjanya di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat, Selasa (11/11/2025). Dalam pertemuan itu, Mualem juga memohon maaf karena tidak dapat hadir langsung dalam prosesi adat tersebut.

“Ia menjelaskan bahwa terdapat agenda lain yang tidak dapat ditinggalkan, sehingga tidak memungkinkan untuk mendampingi Mendagri dalam prosesi adat tersebut. Saya mohon maaf karena besok tidak dapat hadir pada acara adat bersama Bapak Mendagri. Saya ingin menyampaikan ucapan selamat kepada Bapak Mendagri, semoga sukses dan selalu dalam kebahagiaan,” ujar Mualem.

Sementara itu, Tito Karnavian menyampaikan apresiasi terhadap kelancaran penyelenggaraan pemerintahan di Aceh yang menurutnya berjalan baik berkat sinergi antara pemerintah pusat, Pemerintah Aceh, serta lembaga adat.

“Saya turut menyampaikan selamat atas segala urusan yang berjalan lancar di Aceh selama ini, berkat arahan dan perhatian seluruh pihak,” ujar Tito.

Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Wali Nanggroe atas penghargaan yang akan diberikan, serta menilai bahwa hubungan pemerintah dengan lembaga adat Aceh selama ini terjalin baik dan produktif.

“Tito juga memberikan apresiasi kepada Wali Nanggroe atas rencana pelaksanaan pemberian anugerah adat yang akan berlangsung. Ia menyampaikan terima kasih atas dukungan dan komunikasi yang baik dari seluruh pemangku kepentingan adat Aceh,” demikian keterangan yang diterima. (XRQ)

Reporter: Akil

Mendagri Tito Karnavian Disambut Hangat Wagub Aceh di Bandara SIM

0

NUKILAN.ID | BANDA ACEH — Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Muhammad Tito Karnavian, tiba di Aceh, Selasa (11/11/2025). Kedatangannya disambut langsung oleh Wakil Gubernur Aceh, H. Fadhlullah SE, di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Aceh Besar.

Kunjungan Mendagri kali ini dilakukan dalam rangka menghadiri acara Anugerah Adat yang akan diberikan oleh Wali Nanggroe Aceh pada Rabu (12/11). Acara tersebut menjadi agenda penting karena penganugerahan adat diberikan sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi dan kontribusi Tito Karnavian dalam memperkuat hubungan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Aceh.

Turut hadir dalam penyambutan di Bandara SIM, Kapolda Aceh, Wakapolda, Kabinda, Kasdam Iskandar Muda, Danlanud SIM, Majelis Tuha Peut Wali Nanggroe, serta sejumlah pejabat Pemerintah Aceh seperti Asisten I Sekda Aceh, Kepala Badan Kepegawaian Aceh (BKA), Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aceh (BPKA), dan Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh.

Sebelumnya, di Jakarta, Gubernur Aceh H. Muzakir Manaf telah menyampaikan ucapan selamat secara langsung kepada Mendagri atas rencana penganugerahan adat tersebut. Pertemuan keduanya berlangsung di ruang kerja Mendagri, Kementerian Dalam Negeri.

Dalam pertemuan itu, Gubernur Aceh juga menyampaikan permohonan maaf karena tidak dapat hadir langsung dalam prosesi penganugerahan adat di Aceh. “Saya mohon maaf karena besok tidak dapat hadir pada acara adat bersama Bapak Mendagri. Saya ingin menyampaikan ucapan selamat, semoga sukses dan selalu dalam kebahagiaan,” ujar Gubernur.

Sementara itu, Mendagri Tito Karnavian menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan pemerintahan di Aceh yang dinilainya berjalan baik berkat koordinasi antara Kementerian Dalam Negeri, Pemerintah Aceh, dan lembaga adat.

“Saya turut menyampaikan selamat atas segala urusan yang berjalan lancar di Aceh selama ini, berkat arahan dan perhatian seluruh pihak,” kata Mendagri.

Tito juga mengungkapkan penghargaan kepada Wali Nanggroe Aceh atas rencana pelaksanaan Anugerah Adat tersebut. Ia berharap kegiatan itu semakin mempererat hubungan antara Pemerintah Pusat dan masyarakat Aceh, sekaligus menjadi simbol keharmonisan antara nilai adat dan tata pemerintahan.