NUKILAN.id | Banda Aceh – Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh dan Sumatera Utara pada tahun 2024 menjadi ajang yang dinantikan oleh masyarakat di Negeri Serambi Mekkah. Dengan semangat kebersamaan, masyarakat Aceh siap menyambut kontingen dan pengunjung dari berbagai provinsi di Indonesia, dari Sabang hingga Merauke.
Budayawan Aceh dari Universitas Syiah Kuala, M. Adli Abdullah, menyatakan bahwa masyarakat Aceh memiliki tradisi turun-temurun dalam memuliakan tamu. Tradisi ini menjadi simbol keramahan dan penghormatan yang tinggi terhadap para tamu yang datang ke tanah Aceh.
“Orang Aceh sangat ramah dalam memuliakan tamu, asalkan setiap tamu menjaga etika serta menjunjung tinggi budaya dan adat istiadat Aceh,” ujar Adli Abdullah, dikutip dari Media Indonesia, Minggu (11/8/2024).
Menurut Adli, dalam tradisi Aceh, menyuguhkan sirih kepada tamu merupakan bentuk penghormatan yang sangat dijunjung tinggi. Tradisi ini dikenal dengan slogan Mulia Wareh Ranub Lampuan, Mulia Rakan Maleh Suara, yang berarti memuliakan tamu dengan menyuguhkan sirih dan berbicara dengan tutur kata yang manis.
“Kami ingin para kontingen PON juga merasakan kehangatan sambutan dari masyarakat Aceh, sesuai dengan tradisi kami,” tambahnya.
Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Bustami Hamzah, juga menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam menyukseskan PON XXI. Dia meminta seluruh kepala daerah di Aceh untuk mendukung penuh persiapan dan pelaksanaan event nasional ini.
“Kepada para penjabat bupati/walikota yang wilayahnya terdapat venue PON XXI, saya ingatkan untuk terus meningkatkan kesiapan dan persiapan menjelang pelaksanaan,” ujar Bustami Hamzah dalam sambutannya saat pengambilan sumpah jabatan sejumlah bupati/walikota di Anjoeng Mon Mata, Pendopo Gubernur Aceh, Minggu (14/7/2024).
Bustami berharap suksesnya PON XXI akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi Aceh dan Sumatera Utara, sekaligus menjadi bukti bahwa Aceh mampu menjadi tuan rumah yang baik bagi event berskala nasional.
Editor: Akil
