NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, meminta dukungan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup untuk pembentukan Dana Abadi bagi eks kombatan dan korban konflik di Aceh. Menurutnya, dana tersebut akan menjadi instrumen penting dalam pemberdayaan masyarakat yang terdampak konflik.
Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem menegaskan, dana abadi ini diharapkan mampu mengelola lahan-lahan bekas konflik agar dapat dimanfaatkan secara produktif dan berkelanjutan. Inisiatif tersebut, kata dia, merupakan bentuk komitmen moral dan sosial dalam menjaga perdamaian di Aceh.
“Kami meminta dukungan penuh dari pemerintah pusat, khususnya Kementerian LH, agar dana abadi kombatan dan korban konflik bisa menjadi langkah nyata membangun kembali kehidupan masyarakat pascakonflik di Aceh,” kata Mualem, Rabu, 8 Oktober 2025.
Selain itu, Gubernur Aceh juga menyampaikan dukungan terhadap Instruksi Gubernur tentang Penataan dan Penertiban Perizinan Sumber Daya Alam. Kebijakan tersebut dinilai penting untuk memperkuat tata kelola lingkungan sekaligus mendorong investasi berkelanjutan di daerah.
Ia turut menyoroti pentingnya percepatan penyaluran Dana Rehabilitasi Berbasis Kinerja (RBP) dan REDD+ Carbon Aceh, dua program strategis yang diharapkan dapat menurunkan emisi karbon serta memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat di sekitar kawasan hutan.
“Pentingnya percepatan penyaluran Dana Rehabilitasi Berbasis Kinerja (RBP) dan REDD+ Carbon Aceh, dua program strategis yang diharapkan mampu menurunkan emisi karbon sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar kawasan hutan,” ujar Mualem.
Dalam bidang konservasi, Pemerintah Aceh juga berkomitmen terhadap pelestarian lingkungan dan perlindungan satwa, terutama gajah Sumatra. Pemerintah akan memperkuat kerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk melindungi satwa endemik tersebut.
“Perlindungan satwa dan hutan bukan hanya tanggung jawab satu lembaga, tetapi tanggung jawab kita bersama untuk menjaga warisan alam Aceh,” jelas Mualem.
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyambut baik inisiatif tersebut. Ia mengapresiasi semangat Pemerintah Aceh dalam mengelola lingkungan secara berkelanjutan.
“Kami melihat semangat yang kuat dari Pemerintah Aceh dalam mengelola lingkungan secara bijak. Kementerian Lingkungan Hidup akan mendukung penuh program yang mengarah pada pembangunan hijau dan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Hanif.
Dukungan dari Kementerian Lingkungan Hidup diharapkan dapat mempercepat realisasi berbagai program lingkungan di Aceh. Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dinilai menjadi kunci dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Program Dana Abadi untuk korban konflik juga diharapkan mampu memberikan keadilan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh sebagai bagian dari upaya menjaga perdamaian dan membangun masa depan yang lebih baik.